Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS KUALITATIF

1. Tujuan
Mengidentifikasi perbedaan pelaksanaan k 2013 sebelum dan sesudah
pandemic tingkat Smp.

2. Teori Dasar
Analisis kualitatif merupakan metode analisis yang digunakan untuk
mengidentifikasi perbedaan pelaksanaan k 2013 sebelum dan sesudah
pandemic tingkat SMP.

a. Lokasi penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri di provinsi sumbar, riau dan
sumut dengan pertimbangan bahwa lokasi penelitian dekat jaraknya
dengan tempat tinggal peneliti.

b. Bentuk Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data yang digunakan
bukan berupa angka-angka melainkan data tersebut bersumber dari
atau didapatkan dari wawancara, catatan pribadi dari hasil pengamatan
langsung di lapangan dan dokumen resmi lainnya seperti, RPP.
Sehingga yang menjadi tujuan penelitian kualitatif ini ingin
menggambarkan kejadian yang sebenarnya yang ada disekolah. Oleh
karena itu pendekatan kualitatif dalam penelitian ini adalah penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong, 2011:4).

c. Sumber data
Sumber data yangdimaksud semua informasi baik berupa benda nyata,
abstrak peristiwa. Menurut Sukandarrumidi (2006:44) sumber data
yang bersifat kualitatif didalam penelitian diusahakan tidak bersifat
subjektif, oleh sebab itu perlu diberikan bobot. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian kualitatif adalah:
1. Sumber Primer
Sumber yang didapatkan langsung dari lapangan atau tempat
penelitian atau tempat melakukan wawancara . penelitian dengan
data ini untuk mendapatkan informasi tentang perbedaan
pelaksanaan k 2013 sebelum dan sesudah pandemic di tingkat
SMP.

2. Sumber sekunder
Berasal dari sumber bacaan dan berbagai sumber lainnya yang
terdiri dari catatan, sampai dokumen resmi berupa RPP.
d. Teknik pengumpulan data
Wawancara
Adapun pedoman wawancara, yaitu:

N Indikator Pertanyaan Sebelum Sesudah


O pandemi pandemi
a Pengetahua 1. Apakah materi
n pelajaran yang
bpk/ibuk sampaikan
dapat dipahami oleh
siswa dengan baik?

2. Apa saja metode


atau strategi
pembelajaran
yang bpk/ibk
gunakan dalam
pembelajaran
matematika?
3. Apa saja sumber
belajar yang bpk/ibk
gunakan dalam
pembelajaran
matematika?

4. Bagaimana
pelaksanaan Ulangan
Harian (UH) ? apakah
bentuk soal yang
diberikan essay atau
objektif?

5. Berapa standar
ketuntasan
siswa yang
bpk/ibk ambil?
6. Dalam penilaian akhir,
berapa bobot
penilaian yang diambil
dari UH, UTS dan UAS
yang bpk/ibk berikan?

7. Kendala apa saja yang


bpk/ibk hadapi dalam
proses penyampaian
materi?

8. Apa saja yang


sudah bpk/ibuk
lakukan dalam
mengatasi
kendala
tersebut?
b Keterampila 9. Apa saja media yang
n bpk/ibk gunakan
dalam proses
pembelajaran?

10. Keterampilan
(psikomotorik)
apa saja yang
ibuk lihat dalam
proses
pembelajaran
matematika?
11. Bagaimana cara
ibuk melakukan
penilaian pada
aspek
keterampilan
K 13 dalam
pembelajaran
matematika?
12. Kendala apa saja
yang bpk/ibk
temukan dalam
menilai
psikomotorik
siswa?
13. Apa saja yang
sudah bpk/ibuk
lakukan dalam
mengatasi
kendala
tersebut?
c Penilaian 14. Kapan jadwal
sikap dan ibk/bpk
perilaku mengajar
matematika di
kelas ataupun
online? Jika via
online melalui
apakah proses
belajar
berlangsung?
15. Apakah jadwal
belajar sudah
sesuai dengan
waktu yang
ditentukan?
16. Bentuk
ganjaran/hukum
an apa saja yang
bapak/ibk
berikan jika
siswa melakukan
pelanggaran?
17. Bagaimana cara
bpk/ibuk
membentuk
sikap dan
perilaku positif
dari siswa
selama proses
pembelajaran?
18. Bagaimana cara
ibuk melakukan
penilaian pada
aspek sikap dan
perilaku?
19. Kendala apa saja
yang bpk/ibk
temukan dalam
menilai sikap
dan perilaku
siswa?
20. Apa saja yang
sudah bpk/ibuk
lakukan dalam
mengatasi
kendala
tersebut?

e. Diagram data yang diperoleh


90% 80%
80%
70% 60% 60%
60% 55%
50%
50% 40%
40% 30% 30%
30%
20%
10%
0%
ta am an lo
k u an ut ng
ko ag am so ria lat um ba
50 s e s
pa rs lem
sisi pa
pe

Persentase

f. Kesimpulan
Berdasarkan hasil identifikasi dapat di simpulkan bahwa perbedaan
pelaksanaan k 2013 sebelum dan sesudah pandemic tingkat SMP di
kabupaten 50 kota, mengalami perbedaan 40%, di Agam mengalami
perbedaan 60%, dipasaman 30%, solok 50%, riau 55%, pesisir selatan
80%, sumut 30 % dan palembang 60%. Jadi, di tiap sekolah
mengalami perbedaan dengan persentase yang berbeda-beda,
perbedaan ini lebih banyak pada masa pandemic, karena sekolah
menggunakan cara atau metode yang berbeda-beda sesuai dengan
lokasi dan keadaan lingkungan sekolah itu berada.

Anda mungkin juga menyukai