Dari Yang Kecil
Dari Yang Kecil
Sebuah pepatah Tiongkok kuno mengatakan, perjalanan ribuan mil dimulai dari satu langkah. Jangan
remehkan satu langkah jika ingin mencapai banyak langkah ke depan. Banyak hal besar berawal dari hal
kecil. Itu juga yang berlaku dalam hal kesetiaan, kita akan dipercayakan hal-hal yang besar jika kita dapat
menunjukkan kesetiaan dari hal yang kecil. Kita dapat belajar dari pengalaman Yusuf yang setia
mengerjakan pekerjaannya sebagai budak sampai Potifar memberinya kuasa atas seluruh rumahnya
(Kejadian 39:1-6). Dan karena semua kesetiaannya, Allah mempercayakan Yusuf menjadi penguasa atas
seluruh Mesir.
Kesetiaan adalah karakter yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya jika ingin mendapatkan
promosi dari Tuhan atau dipercaya hal-hal besar. Nas hari ini mengandung pesan moral tentang setia dalam
hal kecil. Hal ini mengandung hal integritas, tanggung jawab, dan kesetiaan dalam berbagai hal, baik yang
dianggap kecil maupun besar. Seseorang yang dapat dipercaya dalam hal-hal kecil juga kemungkinan besar
dapat dipercaya dalam hal-hal besar. Integritas dan tanggung jawab adalah karakter yang penting dalam
hidup Kristen, dan ayat ini mendorong orang untuk mengamalkannya dalam semua aspek kehidupan mereka.
Ayat ini dapat dihubungkan dengan konteks pengelolaan harta benda dalam parabel yang mendahului ayat
ini (Lukas 16:1-9). Yesus menceritakan tentang seorang pengelola yang bijaksana dalam mengelola harta
tuannya. Ayat 10 kemudian menyampaikan pesan bahwa sikap tanggung jawab dan kejujuran dalam
mengelola harta benda, sekecil apa pun, adalah indikasi karakter yang baik. Tuhan tidak pernah menganggap
remeh hal-hal kecil dalam kehidupan. Firman-Nya mengingatkan kita tentang pentingnya kesetiaan
melakukan tanggung jawab dari hal kecil sampai besar. Kesetiaan yang tentu membutuhkan ketekunan dan
komitmen. Maka bila saat ini yang Tuhan percayakan kepada kita adalah tugas atau tanggung jawab yang
kecil, bersyukurlah dan lakukanlah dengan baik. Sebab, kesetiaan kita dalam perkara kecil mempersiapkan
kita untuk dipercaya dalam perkara yang lebih besar.
Saudaraku, untuk menjadi 'besar' harus dimulai dari bawah, melalui proses, baik dalam hal
kesetiaan, ketekunan dan juga komitmen. Jika dari hal-hal kecil saja kita tidak mau setia, bagaimana Tuhan
akan mempercayakan perkara-perkara besar kepada kita? Mari kita kerjakan dengan setia apa pun yang
dikaruniakan Tuhan bagi kita, supaya pada saatnya, perkara-perkara besar atau hal-hal yang tidak
terpikirkan, akan disediakanNya bagi kita. Amin