Anda di halaman 1dari 3

GAGASAN

Solusi Terdahulu
Solusi terdahulu dalam mengatasi permasalahan konversi energi angin ke
energi listrik yang tidak optimal karena kecepatan angin yang berubah-ubah
dengan penggunaan turbin angin yang sesuai serta mempertimbangkan kecepatan
angin di mana kecepatan angin di Indonesia cenderung lebih rendah dibandingkan
dengan Eropa. Turbin angin yang digunakan dirancang untuk kondisi kecepatan
angin yang lebih rendah, yaitu turbin angin Micro Wind Turbine AWI-E1000T
1000W dari A-WING yang dirancang untuk kecepatan angin minimal 1,5 m/s
dapat menghasilkan daya output maksimum sebesar 1 kW dan output rata-rata
sebesar 0,21 kW. Namun, ini mungkin tidak cukup untuk menangani variasi
kecepatan angin yang luas di Indonesia, di mana kecepatan angin bisa sangat
rendah atau berubah secara drastis.
Pemetaan kecepatan angin dilakukan di setiap daerah yang diinginkan untuk
pengembangan energi angin agar dapat membantu dalam memilih lokasi yang
optimal untuk pemasangan turbin angin. Hal ini penting karena kecepatan angin
yang bervariasi dapat mempengaruhi efisiensi konversi energi. Pemilihan lokasi
yang strategis untuk pemasangan turbin angin, seperti di ketinggian yang lebih
tinggi, dapat membantu dalam mengurangi pengaruh variasi kecepatan angin.
Lokasi yang lebih tinggi biasanya memiliki kecepatan angin yang lebih stabil.
Akan tetapi, pemilihan lokasi strategis menutup kemungkinan untuk melakukan
pembangunan di daerah terpencil karena keterbatasan transportasi, aksesibilitas,
biaya yang jauh lebih mahal karena sulit terjangkau. Hal ini menyebabkan tidak
terjadi pemerataan dalam pembangunan turbin angin.

Tawaran Solusi Permasalahan


Ide utama dalam mengatasi permasalahan yang sudah disampaikan di atas
ialah dengan mengoptimalkan konversi energi angin menjadi energi listrik yang
dapat mengatasi kecepatan angin yang berubah-ubah, yaitu dengan bantuan
Artificial Intellegent (AI) dalam menjalankan perangkat MOSYNE (Monitoring
System of Optimalization Turbine).
Perangkat MOSYNE akan diwujudkan dengan chip yang akan tersambung
dengan generator untuk mengoptimalkan konversi energi angin menjadi energi
listrik dengan kecepatan angin yang berubah-ubah. MOSYNE akan menghasilkan
efisiensi turbin yang stabil sehingga tidak berdampak kekurangan pasokan
transmisi energi listrik.
Gambar 1. Chip MOSYNE

Gambar 2. Pemasangan Chip MOSYNE Pada Turbin


Artificial Intellegent (AI) dalam perangkat MOSYNE berperan dalam
memantau kinerja turbin secara real-time dan mengotomatisasi inspeksi turbin.
Dengan menggunakan AI, kita dapat mengidentifikasi cacat yang mungkin
terlewatkan oleh teknisi, memberikan wawasan yang kuat yang meningkatkan
efisiensi operasional. AI memainkan peran penting dalam pemantauan jarak jauh
baik untuk turbin angin di daratan maupun offshore, hal ini dapat mengurangi
kebutuhan untuk pemantauan di lokasi atau tenaga kerja untuk lokasi jarak jauh,
yang secara signifikan mengurangi biaya operasional untuk farm angin offshore.
AI dapat digunakan dalam simulasi cuaca untuk meningkatkan produktivitas
dan memprediksi pola angin dengan tingkat presisi yang lebih tinggi. Selain itu,
pemantauan kondisi turbin menjadi strategi teknologi penting untuk menjamin
kesehatan dan kinerja optimal dari bagian-bagian penting. AI memungkinkan
deteksi kesalahan dan diagnostik yang canggih, memahami berbagai data sensor
yang diproduksi secara real-time oleh turbin. Algoritma ini dapat menganalisis
perubahan dalam variabel seperti getaran, suhu, dan output daya untuk
menemukan anomali dari kondisi operasi standar yang mungkin menunjukkan
masalah potensial.
Gambar 3. Mekanisme distribusi PLTB ke masyarakat
Energi listrik yang dihasilkan oleh generator kemudian dikonversi menjadi
arus listrik yang stabil melalui proses yang disebut konversi frekuensi, di mana
arus listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi frekuensi yang sesuai
dengan standar listrik yang digunakan di wilayah tersebut. Setelah konversi
frekuensi, listrik yang dihasilkan kemudian ditransmisikan melalui jaringan
transmisi listrik. Transmisi ini melibatkan penggunaan pembatas tegangan dan
transformator untuk mengurangi tegangan listrik ke tingkat yang aman dan sesuai
untuk transmisi jangka panjang. Listrik kemudian didistribusikan ke rumah warga
melalui jaringan distribusi listrik. Jaringan ini melibatkan pembatas tegangan dan
transformator lagi untuk mengurangi tegangan listrik ke tingkat yang aman untuk
digunakan di rumah. Transformator ini juga mengubah tegangan listrik dari
tingkat yang digunakan di substasi ke tingkat yang digunakan di rumah.

DAFPUS
Tamba, C. N., Simanjuntak, K. S., dan Nainggolan, R. 2022. Pengaplikasian
Turbin Angin Sebagai Penggerak Dan Penghasil Daya Pada Prototype Smart
Boat. Prosiding Konferensi Nasional Social & Engineering Polmed
(KONSEP). Vol. 3(1): 999-1009.
Tambrin, M. H. 2014. Analisis Potensi Energi Angin Dalam Mendukung
Kelistrikan Kawasan Perbatasan Studi Kasus: Desa Temajuk Kecamatan
Paloh Kabupaten Sambas. Journal of Electrical Engineering, Energy, and
Information Technology (J3EIT). Vol. 2(1).

Anda mungkin juga menyukai