Anda di halaman 1dari 16

MATRIX CONVERTER (AC TO AC)

SEBAGAI PENGENDALI
KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 FASA

- Kelompok 1 -
Anggota Kelompok
Estefanus Tandi Gego
Fajar Zadik Mangampa
Denisa Alfrendi O. Dundea
Latar Belakang
Seiring dengan isu dunia mengenai pembatasan emisi gas buang,
kendaraan listrik mengambil peranan penting sebagai solusi yang
direkomendasikan. Kendaraan listrik menjadi alat transportasi
ramah lingkungan karena menghasilkankan emisi gas buang nol.
Kendaraan listrik menggunakan mesin elektrik berupa motor
sebagai komponen utama. Jenis motor listrik yang mempunyai
keandalan tinggi yaitu motor induksi. Motor induksi banyak
diaplikasikan pada berbagai bidang, seperti peralatan rumah
tangga, industri, dan kendaraan transportasi. Beberapa kelebihan
dari motor induksi diantaranya konstruksi yang sederhana, harga
relatif murah dan sedikit perawatan (Hannan, dkk, 2018).
Berdasarkan hal tersebut, maka pengendalian motor induksi
menjadi suatu kebutuhan.
Manfaat & Tujuan
Dalam makalah ini membahas kebaruan mengenai matrix
converter diaplikasikan sebagai drive motor induksi 3 fase untuk
pengendalian kecepatan. Teknik modulasi SVM, yang mana
menentukan sudut penyulutan pensakelaran dengan perhitungan
vektor ruang arus dan tegangan referensi, digunakan pada matrix
converter agar harmonisa sistem minimal. Matrix converter sebagai
drive motor induksi 3 fase menjadi teknologi yang menjanjikan
pada pengendalian kecepatan.
Pengertian
Matrix converter merupakan konverter AC-AC yang efektif
dan efisien untuk menghasilkan tegangan dan frekuensi
keluaran berubah – ubah. Matrix converter dapat
mengubah energi listrik dari satu bentuk AC (arus bolak-
balik) ke bentuk AC yang lain tanpa perlu melibatkan
transformator. Ini termasuk konversi dari arus bolak-balik
satu fase ke arus bolak-balik tiga fase atau sebaliknya
Matrix converter dapat beroperasi dalam kedua arah, yang
berarti dapat mengonversi arus bolak-balik dari sumber ke
beban dan sebaliknya. Ini memberikan fleksibilitas dalam
mengatur arus daya. Konverter matriks digunakan untuk
mengubah AC ke AC secara langsung tanpa menggunakan
tautan DC apa pun untuk meningkatkan keandalan dan efisiensi
sistem dengan mengurangi biaya dan kerugian elemen
penyimpanan tautan DC.
Secara umum, konverter AC - AC hubungan secara
langsung antara masukan 3 fase ke keluaran 3 fase
dengan frekuensi dan amplitudo sisi beban bervariasi
disebut matrix converter. Matrix converter menggantikan
beberapa tahap konversi dan elemen penyimpanan
energi antara sumber dan beban dengan satu tahap
konversi daya beserta kendali amplitudo dan frekuensi
keluaran
Pembahasan

Pada Gambar diatas indeks a, b, c merepresentasikan sumber masukan 3


fase dari jala – jala PLN sedangkan indeks A, B, C mewakili keluaran berupa
beban motor induksi 3 fase. Tiap fase keluaran A, B, maupun C mempunyai
kemungkinan mendapat sumber dari fase masukan a, b, dan c yang
dihubungkan oleh sembilan gerbang sakelar.
Kelebihan
• Matrix Converter memberikan kontrol penuh terhadap arus dan tegangan, sehingga
memungkinkan penyesuaian yang lebih baik terhadap kondisi operasional.
• memiliki ukuran yang lebih kecil dan berat yang lebih ringan karena tidak
memerlukan transformator frekuensi tinggi.
• Matriks konverter dapat mencapai efisiensi yang tinggi karena meminimalkan
jumlah konversi energi dan mengurangi kehilangan daya
• matriks konverter memungkinkan pengurangan biaya karena menghilangkan
kebutuhan akan beberapa komponen seperti transformator
Kekurangan
• Matriks konverter mungkin tidak cocok untuk semua aplikasi, terutama pada sistem
daya yang membutuhkan isolasi galvanik atau pada aplikasi dengan kebutuhan
ketahanan yang sangat tinggi

• Desain dan implementasi kontrol matriks konverter dapat menjadi kompleks, dan
memerlukan pemahaman yang mendalam tentang sistem daya dan elektronika daya.

• Beberapa matriks konverter dapat mengalami masalah stabilitas dalam mode nol,
yang dapat menjadi tantangan dalam aplikasi tertentu
Space Vector Modulation (SVM)
Space vector modulation (SVM) adalah teknik kendali
yang telah banyak digunakan dalam drive kecepatan
bervariasi. Teknik SVM didasarkan pada representasi
vektor ruang dari sumber dan/atau beban tegangan
dan/atau arus pada konverter daya. SVM merupakan
strategi modulasi yang paling banyak digunakan untuk
matrix converter.
Modulasi vektor ruang tidak langsung/Indirect SVM (ISVM) di
mana matrix converter dideskripsikan sama dengan rangkaian
setara yang menggabungkan penyearah sumber arus dan
inverter sumber tegangan yang terhubung melalui virtual DC
link seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah.
Prinsip Kerja
Prinsip kerja matrix converter melibatkan penggunaan
elemen semikonduktor, seperti transistor atau thyristor,
yang diatur dalam susunan matriks untuk mengonversi
arus bolak-balik input menjadi arus bolak-balik output
dengan bentuk, amplitudo, dan frekuensi yang dapat
diatur sesuai kebutuhan. Matrix converter bekerja
dengan prinsip langsung mengonversi energi tanpa
perlu tahap konversi tambahan, seperti yang terdapat
pada konverter konvensional. Ini memungkinkan
efisiensi yang lebih tinggi karena mengurangi kehilangan
daya yang terjadi pada setiap tahap konversi.
Kesimpulan
Matrix converter adalah suatu perangkat elektronik daya
yang dirancang untuk mengatur kecepatan motor induksi tiga
fasa. Dengan menggunakan teknologi matrix converter,
pengendalian kecepatan motor dapat dilakukan secara efisien
dan presisi. Matrix converter memiliki keunggulan dalam
mengubah tegangan dan frekuensi input menjadi nilai yang
sesuai dengan kebutuhan motor, tanpa memerlukan
peralatan tambahan seperti transformator. Hal ini
memberikan fleksibilitas tinggi dalam mengatur kecepatan
motor, mengoptimalkan efisiensi energi, dan memungkinkan
pengoperasian motor dengan kecepatan yang diinginkan
tanpa gangguan dari perubahan beban
Saran
Perlunya pelajaran yang lebih lanjut terhadap
materi matriks konverter agar mahasiswa dapat
memahami lebih dalam tentang pentingnya
matriks konverter dalam pengendalian motor
induksi 3 fasa
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai