Anda di halaman 1dari 5

Lembar Kerja Individu 9

Kuis Literature circle pada Pembelajaran Daring dan Bauran

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih pilihan jawaban (A, B, C, D, dan E) yang
menurut anda paling benar!

1. Fokus desain pembelajaran Literature Circle mengacu pada ...

a. Sebuah kelompok diskusi mengenai bahan bacaan tertentu


b. Penemuan dalam sebuah pembelajaran
c. Aktivitas mendongeng
d. Pembelajaran berbasis masalah
e. Aktivitas mengkolaborasikan teks dan gambar

2. Penggunaan pedagogi Literature Circle meningkatkan kemampuan untuk berpikir jernih


dan rasional, dimana seseorang dapat memahami hubungan logis antar ide. Dengan kata
lain Literature Circle mendorong siswa untuk ....

a. Berpikir kritis
b. Kolaborasi
c. Diferensiasi
d. Eksposur
e. Umpan balik

3. Siswa diharapkan dapat membangun pemahaman baru tentang informasi yang dianggap
relevan dan terbaru, merupakan salah satu manfaat Literature Circle yaitu ...

a. Berpikir kritis
b. Kolaborasi
c. Diferensiasi
d. Eksposur
e. Umpan balik
4. Suatu proses dimana guru diharapkan dapat menyediakan beragam platform dan segala
jenis genre untuk mendukung minat baca siswa disebut ...

a. Berpikir kritis
b. Kolaborasi
c. Diferensiasi
d. Eksposur
e. Umpan balik

5. Sebuah proses dimana guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan
apa yang paling mereka butuhkan selama proses belajar mengajar adalah ...

a. Berpikir kritis
b. Kolaborasi
c. Diferensiasi
d. Eksposur
e. Umpan balik

Jawablah pertanyaan dibawah ini!

1. Apa perbedaan Literature Circle dengan kegiatan membaca buku yang biasa dilakukan?

Jawab : Literature Circle adalah sebuah metode diskusi kelompok yang biasanya
dilakukan oleh para pembaca yang memiliki minat yang sama terhadap suatu buku atau
bahan bacaan tertentu. Berikut adalah perbedaan antara Literature Circle dengan
kegiatan membaca buku yang biasa dilakukan:

1. Struktur Diskusi: Literature Circle memiliki struktur diskusi yang terorganisir dengan
baik. Biasanya, anggota kelompok akan memiliki peran tertentu, seperti pemimpin
diskusi, pencatat, pemantau waktu, dan lain-lain. Setiap anggota kelompok
bertanggung jawab atas bagian tertentu dari buku dan memimpin diskusi tentang
bagian tersebut. Di sisi lain, kegiatan membaca buku yang biasa dilakukan mungkin
dilakukan secara individu tanpa struktur yang terorganisir.

2. Tujuan Diskusi: Tujuan Literature Circle adalah untuk memperdalam pemahaman


tentang buku atau bahan bacaan tertentu melalui diskusi kelompok yang terarah.
Diskusi meliputi analisis karakter, tema, plot, gaya penulisan, dan lain-lain. Sementara
itu, tujuan kegiatan membaca buku yang biasa dilakukan bisa bervariasi, mulai dari
hiburan sederhana hingga pencarian informasi atau peningkatan pengetahuan.

3. Interaksi Kelompok: Literature Circle melibatkan interaksi yang aktif antara anggota
kelompok. Mereka saling bertukar pendapat, bertanya, dan menanggapi satu sama
lain. Kegiatan membaca buku yang biasa dilakukan mungkin lebih bersifat individu
tanpa interaksi langsung dengan orang lain.

4. Pemahaman Mendalam: Literature Circle bertujuan untuk mencapai pemahaman


yang lebih mendalam tentang buku atau bahan bacaan tertentu melalui analisis yang
kolaboratif. Diskusi di Literature Circle dapat membantu anggota kelompok melihat
sudut pandang yang berbeda dan mendorong pemikiran kritis. Di sisi lain, kegiatan
membaca buku yang biasa dilakukan mungkin tidak mencapai tingkat pemahaman
yang sama karena kurangnya diskusi dan analisis yang mendalam.

5. Pengembangan Keterampilan Sosial: Melalui Literature Circle, anggota kelompok


dapat mengembangkan keterampilan sosial seperti kemampuan berbicara di depan
umum, mendengarkan dengan baik, bekerja sama dalam kelompok, dan memberikan
umpan balik yang konstruktif. Kegiatan membaca buku yang biasa dilakukan mungkin
tidak memberikan kesempatan yang sama untuk pengembangan keterampilan sosial
ini

2. Secara singkat, paparkan manfaat pembelajaran dengan desain Literature Circle!

Jawab: Berikut adalah beberapa manfaat dari pembelajaran dengan desain Literature
Circle:

1. Peningkatan Pemahaman Bacaan: Melalui diskusi kelompok, siswa dapat


memahami berbagai aspek dalam sebuah karya sastra, seperti karakter, plot, tema,
dan gaya penulisan, yang dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap bacaan.

2. Pengembangan Keterampilan Analisis: Literature Circle mendorong siswa untuk


menganalisis dan mengevaluasi elemen-elemen sastra dengan mempertimbangkan
perspektif kelompok. Hal ini membantu meningkatkan keterampilan analisis kritis
mereka.

3. Peningkatan Keterampilan Berbicara dan Mendengarkan: Siswa diajak untuk


berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok, meningkatkan kemampuan berbicara dan
mendengarkan mereka. Ini mempromosikan komunikasi efektif dan pemahaman yang
lebih baik melalui interaksi antar siswa.
4. Pengembangan Keterampilan Kolaborasi: Literature Circle melibatkan kerjasama
antaranggota kelompok. Siswa belajar bekerja sama, mendukung satu sama lain, dan
membangun pemahaman bersama, menciptakan lingkungan pembelajaran
kolaboratif.

5. Peningkatan Kemandirian Belajar: Dengan membaca dan memahami materi secara


mandiri sebelum diskusi, siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan
kemandirian belajar. Mereka dapat mengelola waktu dan tugas pembelajaran mereka
sendiri

3. Sebutkan karakteristik Literature Circle!

Jawab Berikut adalah beberapa karakteristik Literature Circle:

1. Kolaboratif: Literature Circle melibatkan diskusi kelompok kecil siswa, di mana setiap
anggota kelompok memiliki peran dan tanggung jawab tertentu. Mereka bekerja sama
untuk memahami dan mengeksplorasi buku yang mereka baca.

2. Berkembangnya Keterampilan Membaca: Siswa memperdalam pemahaman


membaca mereka melalui diskusi kelompok. Mereka merinci, menganalisis, dan
mengevaluasi elemen-elemen buku seperti plot, karakter, tema, dan gaya penulisan.

3. Pemilihan Buku: Siswa memiliki kebebasan untuk memilih buku mereka sendiri atau
dari daftar buku yang telah ditentukan. Pemilihan buku disesuaikan dengan minat dan
tingkat kemampuan membaca siswa.

4. Peran dalam Kelompok: Setiap anggota kelompok memiliki peran yang berbeda,
seperti pemimpin diskusi, pencatat, analis karakter, dll. Peran ini membantu
mengarahkan diskusi dan memastikan semua aspek buku dibahas.

5. Diskusi Terfokus: Siswa berpartisipasi dalam diskusi terfokus untuk mendiskusikan


buku yang mereka baca. Diskusi mencakup pertanyaan-pertanyaan yang mendalam
dan mendorong pemikiran kritis.

6. Pengembangan Keterampilan Sosial: Literature Circle mendorong pengembangan


keterampilan sosial siswa, termasuk kemampuan berkomunikasi, mendengarkan, dan
bekerja sama dalam kelompok.

7. Pemahaman yang Mendalam: Melalui diskusi kelompok, siswa dapat mencapai


pemahaman yang lebih mendalam tentang buku dan membangun interpretasi
bersama atas karya tersebut
4. Berikan contoh aplikasi yang bisa digunakan untuk menunjang pembelajaran dengan
desain Literature Circle!

Jawab: Contoh aplikasi yang bisa digunakan untuk menunjang pembelajaran dengan
desain literature circle: Google classroom, Zoom, Padlet, Edmodo, Goodreads

5. Pemberian umpan balik atau feedback terkadang sering dianggap remeh dan kerap
kali diabaikan dalam Literature Circle. Menurut Anda seberapa penting pemberian
feedback bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran?

Jawab : Pemberian umpan balik (feedback) memainkan peran yang sangat penting dalam
kegiatan pembelajaran, termasuk dalam Literature Circle. Berikut beberapa alasan
mengapa pemberian umpan balik sangat penting bagi siswa:

1. Meningkatkan Pemahaman: Umpan balik membantu siswa memahami lebih baik


materi yang dipelajari. Melalui umpan balik, siswa dapat mengetahui area-area yang
perlu diperbaiki dan memperdalam pemahaman mereka.

2. Peningkatan Keterampilan: Dengan menerima umpan balik, siswa dapat


mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam keterampilan mereka. Hal ini
membantu mereka untuk fokus pada pengembangan dan perbaikan keterampilan
yang diperlukan.

3. Motivasi dan Peningkatan Kinerja: Umpan balik yang konstruktif dapat


meningkatkan motivasi siswa. Mereka merasa dihargai dan mendapat arahan untuk
menjadi lebih baik, yang dapat meningkatkan kinerja mereka secara keseluruhan.

4. Memfasilitasi Pembelajaran Mandiri: Melalui umpan balik, siswa dapat memahami


cara belajar mereka sendiri dan mengembangkan keterampilan pembelajaran mandiri.
Mereka belajar untuk menjadi lebih efektif dalam memahami dan mengevaluasi
karyanya sendiri.

5. Peningkatan Kualitas Karya: Siswa dapat menggunakan umpan balik untuk


meningkatkan kualitas pekerjaan mereka. Mereka dapat memperbaiki kesalahan,
memperkaya pemikiran mereka, dan membuat revisi yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai