DISUSUN OLEH:
G 301 22 039
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
MARET, 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang dalam saya sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena
berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat saya selesaikan. Dalam makalah ini saya
membahas mengenai “Anabolisme Karbohidrat” yang melalui dua tahapan yaitu proses
glikogenesis dan glikoneogenesis.
Makalah ini sengaja disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah biokimia sebagai tugas
individu. Makalah ini dibuat sesuai tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata
kuliah biokimia.
PENDAHULUAN
Anabolisme meliputi tiga tahapan dasar. Pertama, produksi prekursor seperti asam
amino, monosakarida, dan nukleotida. Kedua, adalah aktivasi senyawa-senyawa
tersebut menjadi bentuk reaktif menggunakan energi dari ATP. Ketiga, penggabungan
prekursor tersebut menjadi molekul kompleks, seperti protein, polisakarida, lemak, dan
asam nukleat.
BAB II
PEMBAHASAN
1. GLIKOGENESIS
Glikogen tidak sama dengan lemak, yang disimpan untuk energi jangka panjang.
Penyimpanan glikogen sering kali dilakukan di antara waktu makan, ketika
konsentrasi glukosa darah turun. Dalam hal ini, sel-sel tubuh menggunakan
simpanan glikogennya, menjalani proses kebalikan dari glikogenesis. Proses ini
disebut glikogenolisis . Glikogenesis adalah proses biologis pembentukan
glikogen dari glukosa, gula seluler paling sederhana. Tubuh menciptakan glikogen
melalui proses glikogenesis untuk menyimpan molekul-molekul ini untuk
digunakan nanti, ketika tubuh tidak memiliki glukosa yang tersedia.
Untuk memulai prosesnya, sel harus memiliki kelebihan glukosa. Glukosa adalah
molekul awal, dan dimodifikasi melalui proses glikogenesis. Melalui modifikasi,
dapat memperoleh kemampuan untuk disimpan dalam rantai panjang. Prosesnya
dimulai ketika sel menerima sinyal dari tubuh untuk memasuki glikogenesis.
Sinyalsinyal ini dapat datang dari sejumlah rute yang berbeda, berikut
penjelasannya
Laktat diangkut kembali ke hati di mana ia diubah menjadi piruvat melalui siklus
Cori menggunakan enzim laktat dehidrogenase. Piruvat, substrat pertama yang
ditunjuk pada jalur glukoneogenik, kemudian dapat digunakan untuk menghasilkan
glukosa. Semua zat antara siklus asam sitrat, melalui konversi menjadi oksaloasetat,
asam amino selain lisin atau leusin, dan gliserol juga dapat berfungsi sebagai
substrat untuk glukoneogenesis. Transaminasi atau deaminasi asam amino
memfasilitasi masuknya kerangka karbon ke dalam siklus secara langsung (sebagai
piruvat atau oksaloasetat), atau secara tidak langsung melalui siklus asam sitrat.
Gliserol, yang merupakan bagian dari molekul triasilgliserol, dapat digunakan dalam
glukoneogenesis.
Glukoneogenesis adalah jalur yang terdiri dari sebelas reaksi yang dikatalisis enzim.
Jalurnya dapat dimulai di mitokondria atau sitoplasma, tergantung pada substrat
yang digunakan. Kebanyakan reaksi merupakan langkah reversibel yang ditemukan
dalam glikolisis. Pada manusia, glukoneogenesis terbatas pada hati dan pada tingkat
lebih rendah pada ginjal. Piruvat menjadi Fosfoenolpiruvat
Berikut reaksi totalnya: Piruvat + ATP + HCO3- + GTP → PEP + ADP + PDB +
CO2 ΔG °´ = +0,2 kkal/mol (0,8 kJ/mol)
Gambar 1.3 Reaksi keseluruhan untuk konversi piruvat menjadi fosfoenol piruvat
Dalam sistem yang menghasilkan oksaloasetat di mitokondria dan kemudian perlu
mengangkutnya ke sitosol untuk diubah menjadi fosfoenolpiruvat, diperlukan tiga
enzim untuk proses tersebut: piruvat karboksilase (PC) yang terletak di matriks
mitokondria, aspartat aminotransferase (AAT), terletak di matriks dan sitosol, dan
fosfoenolpiruvat karboksikinase (PCK) yang terletak di sitosol. Oksaloasetat dan
aspartat merupakan senyawa antara yang terbentuk dalam proses tersebut. Pada
reaksi pertama, piruvat karboksilase mengubah piruvat menjadi oksaloasetat,
berdasarkan reaksi berikut:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Melalui makalah ini penulis menyarankan agar pembaca tidak berhenti membaca
sampai disini saja untuk mengenal ilmu tentang Biokimia. Makalah ini masih banyak
mempunyai kekurangan dalam hal-hal penyajian maka dari itu kita harus giat belajar
agar dapat menjadi lebih baik lagi. Segala saran yang bersifat membangun penulis
sangat mengharapkan. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.