Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH BIOKIMIA LANJUT

ANABOLISME KARBOHIDRAT

DISUSUN OLEH:
MOHAMMAD LUTFI_G30121008

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU, 2022
PEMBAHASAN

Anabolisme merupakan proses penyusunan zat dari senyawa sederhana menjadi


senyawa kompleks
1. Fotosintesis
Fotosintesis merupakan suatu proses transfer energi di alam, melalui daun yang
menangkap cahaya matahari sebagai bahan bakar dalam pembuatan makanan.
Dimana hasil yang diperoleh adalah energi dan juga oksigen.
Proses fotosintesis tidak dapat berlangsung pada setiap sel, tetapi hanya pada
sel yang mengandung pigmen fotosintetik. Sel yang tidak mempunyai pigmen
fotosintetik ini tidak mampu melakukan proses fotosintesis.

a. Fotosintesis pada tumbuhan


Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan
langsung dari senyawa anorganik Tumbuhan menggunakan karbon
dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan
sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari
fotosintesis. Berikut ini adalah persamaan reaksi fotosintesis yang
menghasilkan glukosa:

Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti


selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini
berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun
tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler
berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan
senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon
dioksida, air, dan energi kimia.

Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil.


Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat
dalam organel yang disebut kloroplas. Klorofil menyerap cahaya yang akan
digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan
yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi
dihasilkan di daun.] Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil
yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter
perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang
transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses
fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang
bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar Matahari
ataupun penguapan air yang berlebihan.

b. Fotosintesis pada alga dan bakteri


Alga terdiri dari alga multiseluler seperti ganggang hingga
alga mikroskopik yang hanya terdiri dari satu sel. Meskipun alga tidak
memiliki struktur sekompleks tumbuhan darat, fotosintesis pada keduanya
terjadi dengan cara yang sama. Hanya saja karena alga memiliki berbagai
jenis pigmen dalam kloroplasnya, maka panjang gelombang cahaya yang
diserapnya pun lebih bervariasi. Semua alga menghasilkan oksigen dan
kebanyakan bersifat autotrof. Hanya sebagian kecil saja yang
bersifat heterotrof yang berarti bergantung pada materi yang dihasilkan oleh
organisme lain.

2. Kemosintesis
Kemosintesis dilakukan oleh bakteri kemoautotrof dimana mereka
mendapatkan energi dari reaksi molekul anorganik. Organisme kemosintetik
berperan pada beberapa siklus biogeokimia utama. Kemosintesis sangat
penting untuk pembentukan kehidupan di Bumi, dan kemungkinan merupakan
sumber daya pada kehidupan di dunia lain. Kemoautotrof mampu
mensintesis molekul organiknya sendiri dari fiksasi karbon dioksida.
Organisme ini mampu menghasilkan sumber makanan atau energi mereka
sendiri. Energi yang dibutuhkan untuk proses ini berasal dari oksidasi molekul
anorganik seperti besi, belerang atau magnesium.
3. Glikogenesis
Glikogenesis adalah proses pembentukan atau biosintesis glikogen yang terjadi
terutama di dalam hati dan otot. Glikogen atau gula otot merupakan cadangan
makanan yang dibentuk dari molekul glukosa hasil pencernaan makanan.
Glukosa akan saling berikatan dengan ikatan α 1-4 glikosidik
untuk membentuk glikogen. Molekul glikogen tersusun bercabang-cabang
agar dapat tersimpan maksimal di dalam sel.

Kelebihan kadar glukosa di dalam darah akan memicu disekresikannya hormon


insulin untuk memicu terjadinya glikogenesis. Glikogen ini dapat dipecah lagi
menjadi glukosa saat kadar glukosa darah menurun seperti dalam keadaan lapar
atau puasa.

Glikogenesis terjadi dengan cara penambahan molekul glukosa pada rantai


glikogen yang telah ada (disebut sebagai glikogen primer). Penambahan
glukosa akan terjadi secara bertahap, satu demi satu molekul glukosa akan
memperpanjang glikogen yang telah ada.

4. Glikoneogenesis
Glukoneogenesis adalah proses pembentukan glukosa dari zat yang bukan
karbohidrat. Proses ini dapat terjadi pada hewan, tumbuhan, jamur, hingga
bakteri. Pada manusia, pembentukan glukosa dari sumber non-karbohidrat
terjadi pada hati dan ginjal. Sumber energi utama tubuh Anda yaitu gula
(glukosa). Gula yang Anda dapatkan dari makanan akan dipecah dan melewati
serangkaian proses kimiawi hingga menghasilkan adenosin trifosfat (ATP).
ATP yaitu zat pembawa energi untuk sel tubuh. Saat kadar glukosa tubuh
meningkat, pankreas akan merespons dengan melepaskan insulin. Hormon ini
berfungsi mengubah kelebihan glukosa menjadi cadangan energi berupa
glikogen. Glikogen kemudian disimpan dalam sel otot dan hati. Ketika glukosa
tidak tersedia, tubuh Anda harus beralih menggunakan sumber energi lain.
Lewat serangkaian proses kimiawi di dalam sel, tubuh mengubah glikogen
kembali menjadi glukosa yang siap dipecah menjadi ATP. Namun, proses ini
tidak berlangsung terus-menerus karena tubuh juga bisa kehabisan glikogen.
Kondisi ini biasanya terjadi setelah tubuh tidak mendapatkan makanan selama
delapan jam, baik karena berpuasa, diet rendah karbohidrat, atau faktor lainnya.
Pada periode ini, simpanan glikogen mulai berkurang dan tubuh memerlukan
glukosa dari sumber lain. Di sinilah proses glukoneogenesis terjadi. Proses ini
akan mengubah zat non-karbohidrat seperti laktat, gliserol, atau asam amino
menjadi glukosa.

Anda mungkin juga menyukai