Tujuan Perkuliahan • Mahasiswa memahami tentang konsep basis data • Mahasiswa memahami tentang penggunaan basis data untuk menyimpan berbagai jenis data Pengertian Basis Data Basis data adalah sekumpulan data yang disimpan secara teratur dan terorganisir untuk memudahkan pengambilan dan pengolahan data.
Dalam basis data, data disimpan dalam tabel-tabel yang terkait
satu sama lain, membuat data dapat digunakan secara efisien dan mempermudah tugas-tugas seperti pencarian, pembaruan, dan analisis data. Manfaat Basis Data 1. Organisasi data -> memudahkan pencarian 2. Integritas data -> memastikan data yang disimpan valid 3. Kecepatan akses 4. Scalability -> dapat dikembangkan sesuai kebutuhan 5. Keterbukaan data -> memungkinkan berbagi data 6. Kemudahan maintenance -> memastikan data up to date 7. Backup dan recovery Konsep ACID ACID (Atomicity, Consistency, Isolation, Durability) adalah konsep dasar yang menjelaskan karakteristik transaksi pada basis data. 1. Atomicity: Setiap transaksi harus berupa operasi tunggal, misalkan jika salah satu operasi dalam transaksi gagal, seperti gagal memperbarui stok produk, maka transaksi pembelian seluruhnya harus dibatalkan 2. Consistency: Setiap transaksi harus memastikan bahwa basis data tetap konsisten. Misalnya, jika sistem mencatat bahwa stok produk adalah 10, maka basis data tidak boleh mencatat transaksi pembelian sebanyak 11 produk 3. Isolation: Setiap transaksi harus terisolasi dari transaksi lain. jika dua pelanggan sedang melakukan transaksi pembelian produk yang sama pada saat yang sama, maka sistem harus memastikan bahwa transaksi kedua tidak terpengaruh oleh transaksi pertama 4. Durability: Setiap transaksi harus memastikan bahwa data yang diterima selama transaksi akan tetap tersimpan setelah transaksi selesai. jika sistem terputus saat transaksi pembelian sedang berlangsung, basis data harus memastikan bahwa transaksi tersebut tetap tersimpan dan dapat diproses kembali setelah sistem kembali online Jenis Basis Data 1. RDBMS : MySQL, PostgreSQL, Oracle Database 2. NoSQL: MongoDB, Cassandra, Amazon DynamoDB, Redis 3. Object-Relational Database (ORDBMS): Apache Cassandra, Amazon Redshift 4. Coloumn database: Apache Cassandra, Amazon Redshift 5. Key-Value Database: Amazon DynamoDB, Berkeley DB 6. Graph Database: Neo4j, Amazon Neptune, TigerGraph 7. Time-Series DB: InfluxDB, TimescaleDB, OpenTSDB, KairosDB Apa yang perlu diperhatikan ketika merancang basis data? Hal hal yang perlu diperhatikan: 1. Kebutuhan data 2. Normalisasi 3. Primary key 4. Relasi antar tabel 5. Skalabilitas 6. Performa 7. Keamanan 8. Dokumentasi Bagaimana tahapan merancang basis data? Tahapan merancang basis data 1. Analisis sistem 2. Penentuan entitas dan atribut 3. Penentuan relasi 4. Desain basis data 5. Implementasi basis data 6. Integrasi dengan sistem aplikasi 7. Uji coba basis data 8. Dokumentasi Tahapan Perancangan: Studi kasus 1. Analisis sistem Ada seorang pengembang aplikasi yang 2. Penentuan entitas dan atribut ingin membuat aplikasi ojek online. Bagaimana basis data yang harus dirancang 3. Penentuan relasi untuk menyimpan segala data yang ada 4. Desain basis data pada aplikasi tersebut? 5. Implementasi basis data 6. Integrasi dengan sistem Basis data apa yang sesuai dengan aplikasi kebutuhan pengembang app tersebut? 7. Uji coba basis data 8. Dokumentasi Referensi • https://www.dicoding.com/blog/apa-itu-database/
Pendekatan sederhana untuk SEO: Bagaimana memahami dasar-dasar optimasi mesin pencari dengan cara yang sederhana dan praktis melalui jalur penemuan non-spesialis untuk semua orang