Anda di halaman 1dari 4

PAPER TELAAH JURNAL

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Dewasa


Dosen Pengampu : Ns. Rika, M.Kep

Disusun Oleh :
ARUM NADYA OCTAVIA
2230039

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RUMAH SAKIT HUSADA
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
JAKARTA
Judul Jurnal Probiotics, the Immune Response and Acute Appendicitis: A Review
Jurnal International Journal Of Healt Studies
Volume dan Halaman Vol.6, No. 2, Hal 8-10
Tahun 2023
Penulis Carmine Petruzziello, Angela Saviano dan Veronica Ojetti
Reviewer Arum Nadya Octavia
Tanggal Selasa, 27 Februari 2024

Abstrak Dalam jurnal ini melatar belakangi apendisitis akut dengan alasan
umum untuk masuk ke Unit Gawat Darurat (UGD). Penyakit ini
menyerang hampir 70% orang di bawah usia 30 tahun dan 10% di atas 60
tahun. Diagnosisnya mencakup kombinasi tanda-tanda klinis, tes
laboratorium dan pencitraan. Selama bertahun-tahun, pembedahan usus
buntu telah menjadi terapi lini pertama untuk radang usus buntu akut,
namun saat ini penatalaksanaannya telah menunjukkan beberapa
perubahan, khususnya pada pasien dengan radang usus buntu tanpa
komplikasi. Penelitian terbaru telah menyelidiki penggunaan probiotik
sebagai terapi tambahan dengan hasil yang menjanjikan dalam
memberikan manfaat kesehatan pada pasien dengan radang usus buntu
akut.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk merangkum hasil studi klinis tentang
probiotik dan respon imunologi pada apendisitis akut, mendiskusikan
keterbatasan dan arah masa depan dari penelitian ini.
Rumusan Masalah Bagaimana penggunaan probiotik sebagai terapi tambahan dalam
pengelolaan apendisitis akut ?
Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada seluruh remaja, orang dewasa serta
orang yang terdiagnosis apendisitis akut.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode uji klinis, tinjauan sistematis, dan
studi observasional (kontrol kasus, rangkaian kasus, longitudinal dan
cross-sectional).
Penulis mendapatkan data dengan teknik ekstrak menggunakan
parameter seperti berikut: judul, periode penelitian, jenis penelitian,
abstrak. Kami mencari di PubMed®, Web Sains®, Terkini®dan
Cochrane®. Tidak diperlukan persetujuan etis untuk melakukan tinjauan
ini.
Item pertama yang penulis telusuri sebagai berikut: mikrobiota DAN
penyakit gastrointestinal, probiotik DAN radang usus buntu DAN/ ATAU
respon imun, radang usus buntu akut tanpa komplikasi DAN probiotik,
radang usus buntu akut dengan komplikasi DAN probiotik, mikrobiota
usus DAN/ATAU usus buntu, disbiosis DAN kelainan usus DAN/ATAU
radang usus buntu akut.
Hasil Penelitian Hasil penelitian dalam jurnal tersebut mengenai :
1. Dengan memasukkan bakteri menguntungkan ke dalam sistem
pencernaan, probiotik dapat membantu menekan pertumbuhan
dan kolonisasi mikroorganisme patogen, mengurangi risiko
peradangan dan infeksi.
2. Studi literatur menunjukkan bahwa probiotik dapat memediasi
imunomodulasi dan sekresi sitokin yang bekerja pada jalur
NFkB dan MAPKs, yang juga terlibat dalam proliferasi dan
diferensiasi sel imun (misalnya sel T) atau sel epitel. Selain itu,
probiotik meningkatkan motilitas usus dan nosisepsi, serta dapat
mengatur ekspresi reseptor rasa sakit dan sekresi
neurotransmitter. Oleh karena itu, mereka dapat memberikan
manfaat pada kasus radang usus buntu akut.
3. Penggunaan probiotik pada apendisitis akut menawarkan potensi
yang menjanjikan dari sudut pandang imunologi. Sejumlah
penelitian telah menunjukkan bahwa probiotik dapat mengatur
sistem imun bawaan dan adaptif, memberikan efeknya pada
berbagai sel imun, termasuk sel dendritik, limfosit B dan T, serta
makrofag.
4. Probiotik telah terbukti meningkatkan produksi sitokin dan
kemokin anti-inflamasi saat berinteraksi dengan sel epitel usus
dan menarik makrofag dan sel mononuklear. Strain probiotik
tertentu dapat mengaktifkan sel T imun regulator, yang
melepaskan anti-inflamasi interleukin (IL)-10. Menariknya,
probiotik juga memperkuat penghalang usus dengan
meningkatkan ekspresi protein sambungan ketat, musin, sel
Paneth, dan sel Goblet, sehingga meningkatkan kesehatan usus.
5. Penelitian lain menunjukkan bahwa campuran probiotik
mengandung Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus reuteri,
Lactobacillus caseiDanBifidobacterium bifidummerangsang sel
dendritik untuk memproduksi IL-10 dan TGF-β, mendorong
pengembangan sel T regulator (Treg).

Kesimpulan Dalam hasil penelitian jurnal tersebut mendapatkan kesimpulan


bahwa probiotik mungkin merupakan terapi tambahan yang berguna
untuk penatalaksanaan apendisitis akut, bekerja baik pada inflamasi
maupun regulasi sistem imun bawaan dan adaptif. Probiotik telah
terbukti mengurangi komplikasi pasca operasi dan meningkatkan
pemulihan setelah operasi. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan
untuk menentukan penggunaan probiotik yang optimal dalam kondisi ini,
termasuk strain, dosis, dan durasi suplementasi yang paling efektif.
Meskipun terdapat tantangan- tantangan ini, penggunaan probiotik untuk
radang usus buntu akut merupakan bidang penelitian yang menjanjikan
yang pada akhirnya dapat memberikan hasil yang lebih baik.
Saran Remaja dan Orang Dewasa
Dengan adanya studi penelitian ini diharapkan mampu memberikan
wawasan berharga mengenai manfaat potensial probiotik pada radang
usus buntu akut. Hasilnya secara konsisten menunjukkan bahwa
suplementasi probiotik dapat memberikan kontribusi terhadap hasil yang
lebih baik.
Orang yang Terdiagnosis Apendisitis Akut
Dengan adanya studi penulisan ini dapat membuktikan bahwa probiotik
dapat mengurangi komplikasi pasca operasi dan masa rawat inap yang
lebih singkat di rumah sakit.
Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.
Kelebihan Jurnal 1. Isi dari jurnal ini sangat menarik dan mudah dipahami karena
dengan metode pengobatan tambahan dapat membuktikan
kepada orang awam bahwa ada metode efektif yang dapat
membantu untuk mempercepat penderita apendisitis akut.
2. Jurnal ini juga banyak pembuktian yang dapat meyakinkan
pembaca bahwa manfaat probiotik sangat besar.
3. Kelebihan lainnya yaitu di dalam pembahasan jurnal banyak
memaparkan bagaimana probiotik bekerja membantu untuk
menjaga keseimbangan tubuh.
Kekurangan Jurnal 1. Dalam pembahasan dan hasil penelitian jurnal belum diperjelas
berapa takaran atau dosis penggunaan dan takaran mengkonsumi
probiotik.
2. Jurnal tersebut juga tidak menyebutkan mulai dari usia berapa
diperbolehkan dan tidak diperbolehkan menggunakan atau
mengkonsumi probiotik.

Anda mungkin juga menyukai