Anda di halaman 1dari 1

Nama : I MADE BAGUS ARYA W

Kelas : XII IPA 5


Absen : 17

Bahaya Roko Bagi Kesehatan Indonesia

Sebuah pepatah mengatakan, lebih baik mencegah daripada mengobati. Pepatah tersebut
memberi makna bahwa kesehatan adalah hal yang yang utama bagi manusia. Namun
Nyatanya, masih banyak kebiasaan yang berakibat buruk pada kesehatan, tak hanya pada diri
sendiri, namun juga menularkan orang lain, seperti merokok.

Selama lebih dari tiga abad, industri roko tumbuh dan berkembang di Indonesia, serta
bertanggung jawab pada buruknya kesehatan masyarakat. Menurut kementrian Kesehatan,
kerugian total akibat konsumsi roko selama 2013 mencapai Rp378,75 Triliun. Padahal nilai
pasar industri saat ini ditaksir berkisar hingga Rp. 224,2 Triliun.

Selain itu terjadi pembengkakan dari tagihan pengobatan , angka kerugian lainnya juga
diderita dari pembelian rokok mencapai Rp.138 Triliun. Kerugian ini berasal dari hilangnya
produktivitas akibat sakit, disabilitas, dan kematian prematur di usia muda sebesar 235,4
Triliun dan biaya berobat akibat penyakit – penyakit terkait tembakau sebanyak Rp.5,35
Triliun.

Tak hanya buruk bagi anak – anak, industri roko juga semakin berbahaya karena mulai
menyasar pada konsumen generasi muda, khususnya kalangan remaja. Hal ini dibuktikan
dengan meningkatnya prevalensi meroko pada populasi usia 10-18 tahun, yakni sebesar 1,9%
dari tahun 2013 (7,2%) ke tahun 2018 (9,1%) berdasarkan data riset kesehatan dasar
(Riskesdas).

Penilaian hal tersebut tentu memprihatinkan. Oleh sebab itu, sudah saatnya kita menyadari
hal – hal krusial ini. Kita bisa menolak dan melarang konsumsi roko sejak dilinkungan
keluarga sendiri karena industri roko juga banyak didukung oleh pihak – pihak yang
menerima keuntungan tinggi dari penjualan roko selama berabad-abad di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai