Anda di halaman 1dari 11

Persepsi terhadap Peringatan Kesehatan Bergambar pada

Bungkus Rokok dan Perilaku Merokok Remaja di Yogyakarta


1
Heni Trisnowati, 2Oktavianus Emildus Nabut, 3Utari Marlinawati
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati Yogyakarta
Jl. Raya Tajem KM 1.5 Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta
Email hentris27@gmail.com

ABSTRAK
Prevalensi perokok remaja terus meningkat di Indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109 tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang
Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi kesehatan kemudian pemasangan peringatan
kesehatan bergambar pada kemasan rokok telah diberlakukan sejak Juli 2014. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan persepsi terhadap peringatan kesehatan bergambar (PKB) dengan perilaku
merokok pada remaja yang tergambung dalam Ikatan Keluarga Manggarai Raya Yogyakarta
(IKAMAYA). Penelitian ini menggunakan menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross
sectional. Responden penelitian adalah remaja IKAMAYA sejumlah 145 orang. Pengumpulan data
dengan kuesioner lalu dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa
Kelima PKB dinilai sangat membantu dalam meningatkan perokok terhadap bahaya rokok sehingga
memotivasi remaja untuk berhenti merokok atau mengurangi kebiasaan merokok. Jumlah remaja laki-
laki yang merokok lebih dari 37,2% sementara jumlah remaja perempuan yang merokok 6,9%. Ada
hubungan yang signifikan antara persepsi remaja terhadap kelima PKB dengan perilaku merokok remaja
dengan nilai P (0,039; 0,001; 0,025; 0,022; 0,027). Responden yang memiliki persepsi positif tentang PKB
cenderung mengurangi konsumsi rokok, sebaliknya responden yang memiliki persepsi negatif terhadap
PKB cenderung tetap berperilaku merokok.

Kata Kunci :Persepsi, Peringatan kesehatan bergambar, perilaku merokok, remaja

ABSTRACT
The prevalence of teenage smokers increase steadily in Indonesia. The Government issued Government
Regulation No. 109 of 2012 on the Security of Ingredient-Containing Addictive Substances in the form
of Tobacco Products For health and theimplementation of pictorial health warning on cigarette
packaging has been enforced since July 2014 to overcome it. This research aimed to know the
relationship of perception forwad pictorial health warning (PHW) with smoking behavior of adolescents
who are incorporated in the Manggarai Raya Yogyakarta Family Association (IKAMAYA). This
research used explanatory research design. Respondents were IKAMAYA teenagers totaling 145 people.
Data collection with questionnaire then analyzed by univariat and bivariat. The result research show that
the five PHW are considered very helpful in reminding smokers to quit smoking or reduce smoking
habits.The number of male adolescents who smoked 37.2% while the number of adolescent girls who
smoked 6.9%. There is a significant correlation between adolescent perception toward five PHW with
adolescent smoking behavior. P value respectively from p1-p5(0,039; 0,001; 0,025; 0,022; 0,027).
Pictorial Health Warning on cigarette packing effective in reducing smoking habit of adolescents.
Respondents who have positive perceptions forwad PHW tend to reduce cigarette consumption, whereas
respondents who have negative perception of PHW tend to remain smoking behavior.

Keywords: Perception, Pictorial Health Warning, smoking behavior, adolescent

10
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 14, No. 2, Juli 2018 ISSN : 0216 – 3942
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK e-ISSN : 2549 – 6883

Pendahuluan Sejak FCTC atau perjanjian


Kebiasaan merokok merupakan salah pengendalian tembakau tersebut ditandatangani
satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia tahun 2005, pemerintah di berbagai negara
yang masih sulit dihentikan. Sampai saat ini merasa berkewajiban melindungi
merokok masih merupakan salah satu kebiasaan masyarakatnya dengan memberi informasi
yang lazim dilakukan oleh sebagian masyarakat tentang bahaya tembakau dalam bentuk gambar
Indonesia dalam kehidupan mereka sehari-hari. dan tulisan. Negara yang mempelopori
Bahkan bagi sebagian besar suku-suku di pemberian label peringatan dalam bentuk
Indonesia, merokok merupakan salah satu gambar dan tulisan pada kemasan rokok adalah
tuntutan budaya, sehingga kebiasaan tersebut Kanada dan Brazil. Hasilnya, peringatan dalam
sangat sulit dihentikan. Padahal hampir bentuk tulisan dan terutama gambar terbukti
sebagian besar perokok tersebut sudah tahu efektif menurunkan jumlah perokok aktif di
bahkan meyakini adanya dampak dan bahaya negara-negara tersebut 5.
merokok bagi kesehatan mereka. Namun Peraturan Pemerintah No.19 Tahun
kebiasaan untuk merokok tersebut masih saja 2003 telah mengatur pembatasan-pembatasan
dilakukan, bahkan dengan intensitas yang dalam rangka melindungi masyarakat dari
semakin meningkat 1. bahaya rokok. Selanjutnya terbit UU No.36
Penggunaan tembakau selama ini telah Tahun 2009 tentang kesehatan yang merupakan
membunuh lebih dari 5 juta orang per tahun, amanat peraturan tertinggi untuk pemerintah
dan diproyeksikan akan membunuh 10 juta jiwa meningkatkan kesehatan masyarakat,
per tahun sampai dengan tahun 20202. Dari pemerintah juga mengeluarkan Peraturan
jumlah itu, hampir 70% berasal dari negara Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang
sedang berkembang terutama di Asia, dan Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat
didominasi oleh kaum laki-laki yaitu sebesar 7 Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi
juta. Pada tahun 2014 Indonesia menjadi negara Kesehatan. Dalam PP No 109/2012 tersebut
konsumen rokok ketiga terbesar di Dunia diatur beberapa hal untuk melindungi
setelah China dan Amerika Serikat 3,4. masyarakat dari bahaya rokok, yaitu : wajib
WHO sebagai badan kesehatan dunia mencantumkan kandungan kadar Nikotin dan
sangat menyadari betapa berbahayanya rokok Tar pada bungkus rokok, larangan menjual atau
bagi kesehatan, oleh karena itu WHO berupaya memberi kepada anak berusia di bawah 18
mendorong lahirnya Framework Convention on tahun atau perempuan hamil, dan kewajiban
Tobacco Control (FCTC)5. FCTC adalah suatu mencantumkan peringatan kesehatan berbentuk
perjanjian internasional yang bertujuan gambar dan tulisan yang dicetak menjadi satu
melindungi generasi muda sekarang dan masa dengan kemasan 7.
mendatang dari dampak komsumsi tembakau Dalam Peraturan Pemerintah No.
dan pajanan asap rokok yang merusak 109/2012, Menteri Kesehatan telah
kesehatan, sosial, lingkungan, dan ekonomi6. mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan

11
Heni Trisnowati, Oktavianus Emildus NAbut, Utari Marlinawati, Persepsi Terhadap Peringatan Kesehatan
Bergambar Pada Bungkus Rokok dan Perilaku Merokok Remaja di Yogyakarta
DOI :

Nomor 28 Tahun 2013 tentang Pencantuman ada tulisan “Merokok dekat anak berbahaya
Peringatan Kesehatan dan Informasi Kesehatan bagi mereka“. Kelima, gambar leher dan paru-
Dalam Kemasan Produk Tembakau.8,9. Dalam paru yang terluka terserang kanker, lalu di
Permenkes tersebut diatur bahwa dalam setiap bawah gambar tersebut ditampilkan tulisan
kemasan produk tembakau wajib dicantumkan “Merokok dapat menyebabkan kanker paru-
informasi kesehatan sebagai berikut : paru dan bronchitis kronis“8.
kandungan kadar nikotin dan tar yang Gambar dan tulisan tentang bahaya
ditempatkan pada salah satu sisi samping merokok bagi kesehatan seperti di atas sudah
kemasan, pernyataan “dilarang menjual pada lama beredar di luar negeri. Hasilnya, gambar
anak berusia di bawah 18 tahun dan perempuan dan tulisan seperti di atas di Kanada dan Brazil
hamil” yang diletakkan pada sisi samping terbukti efektif menurunkan jumlah perokok
lainnya. Selain itu pada bagian depan dan aktif di negara-negara tersebut5. Hasil penelitian
belakang kemasaan rokok akan selalu di beberapa wilayah dan terhadap beberapa
ditampilkan pesan berupa gambar yang segmen masyarakat di Indonesia seperti yang
menyeramkan dan tulisan yang sangat dilakukan Dewi dan Damayanti di Jakarta dan
provokatif tentang bahaya rokok bagi Cirebon menyimpul bahwa peringatan
8
kesehatan . kesehatan bergambar (pictorial health warning)
Ada lima (5) pesan gambar dan tulisan cukup efektif menurunkan jumlah perokok aktif
tentang bahaya merokok bagi kesehatan yang di daerah tersebut5.
sering ditampilkan pada kemasan rokok yang Penelitian mengenai hal ini belum
banyak beredar di Indonesia. Pertama, gambar pernah dilakukan dalam lingkup Ikatan
mulut yang terluka, bengkak-bengkak, hancur Keluarga Manggarai Raya Yogyakarta
dan rusak terserang kanker mulut, lalu di bawah (IKAMAYA), suatu paguyuban yang
gambar tersebut ditampilkan tulisan “ Merokok beranggotakan orang-orang Manggarai, yaitu
sebabkan Kanker mulut “. Kedua, gambar orang-orang yang berasal dari Kabupaten
tenggorokan yang terluka sampai berlubang Manggarai, Kabupaten Manggarai Barat, dan
akibat terserang kanker tenggorokan, dan di Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa
bawah gambar tersebut ditampilkan tulisan Tenggara Timur (NTT), yang saat ini
“Merokok sebabkan Kanker tenggorokan “. berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta
Ketiga, gambar seorang pemuda lagi merokok (DIY).
sambil menghembuskan asapnya dengan Berdasarkan observasi yang dilakukan
berlatar belakang tengkorak, dan di bawah melalui mewawancarai terhadap 10 orang
gambarnya itu ditampilkan tulisan “Merokok anggota IKAMAYA diperoleh informasi bahwa
membunuhmu“. Keempat, gambar seorang semua responden mengaku kalau peringatan
bapak yang sedang menggendong bayinya kesehatan bergambar yaitu tentang bahaya
sambil merokok, lalu di bawah gambar tersebut rokok bagi kesehatan pada kemasan rokok

12
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 14, No. 2, Juli 2018 ISSN : 0216 – 3942
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK e-ISSN : 2549 – 6883

sangat menyeramkan. Namun 3 orang menilai Populasi adalah wilayah generalisasi


pesan gambar tersebut terlalu mengada-ada, subjek penelitian yang mempunyai kualitas dan
sedangkan 7 orang lainnya menilai pesan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
tersebut cukup mengena dan perlu mendapat peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
perhatian. Selanjutnya responden ditanya kesimpulannya 11. Populasi penelitian ini adalah
pendapatnya tentang pengaruh pesan tersebut semua remaja yang tergabung dalam
terhadap perilaku merokok dan hasilnya cukup IKAMAYA yang berjumlah 218 orang, terdiri
menarik dan bervariasi yaitu 3 orang menilai dari laki-laki 139 orang dan perempuan 79
pesan tersebut terlalu mengada-ada, semuanya orang.
masih merokok seperti biasa; sedangkan 7 Sampel adalah bagian dari populasi
orang yang menilai pesan tersebut cukup yang dijadikan subjek penelitian dan memiliki
mengena, 3 orang memilih berhenti merokok, 2 karakteristik seperti populasi Untuk
orang memilih mengurangi rokok per hari, dan menentukan besarnya sampel digunakan rumus
2 orang lainnya mengaku masih bingung. Slovin dengan jumlah sampel sebanyak 145
Penelitian bertujuan untuk mengetahui orang.
hubungan antara persepsi terhadap peringatan Teknik pengumpulan melalui kuesioner
kesehatan bergambar pada kemasan rokok tentang persepsi peringatan kesehatan
dengan perilaku merokok remaja. bergambar dengan perilaku merokok remaja.
Pertanyaan kuesioner ini dibuat sendiri oleh
Metode Penelitian peneliti dan telah dilakukan uji validitas dan
Jenis penelitian ini merupakan reliabilitas pada saaran yang memiliki
explanatory research (penelitian penjelasan). karakteristik yang sama yaitu pada 30 orang
Metode yang digunakan adalah metode survei responden yang berasal dari Ikatan Keluarga
dengan pendekatan Cross Sectional 10
. Besar Soa Yogyakarta (KBSY). Nilai alpha
Maksudnya, pengumpulan data baik untuk cronbach untuk masing-masing variabel X1-X5
variabel bebas maupun variabel terikat diatas 0.6 sehingga semua reliabel. Seperti
dilakukan secara bersama-sama. tampak pada tabel dibawah ini :

Tabel 1. Hasil Uji Validitas Reliabilitas (Nilai Alpha Cronbach)


Variabel Alpha Cronbach
Merokok sebabkan kanker mulut (XI) 0.922
Merokok sebabkan kanker tenggorokan (X2) 0.928
Merokok sebabkan paru paru dan bronkitis (X3) 0.894
Merokok dekat anak berbahaya bagi mereka (X4) 0.896
Merokok membunuhmu (X5) 0.939

13
Heni Trisnowati, Oktavianus Emildus NAbut, Utari Marlinawati, Persepsi Terhadap Peringatan Kesehatan
Bergambar Pada Bungkus Rokok dan Perilaku Merokok Remaja di Yogyakarta
DOI :

Teknik analisis data yang digunakan 95% untuk menganalisis hubungan antara dua
dalam penelitian ini adalah: 1) analisis univariat variabel 10.
yaitu untuk mengetahui distribusi responden
berdasarkan karakteristik responden, dan Hasil
distribusi frekuensi pada masing-masing Sebagian besar responden adalah
variabel penelitian. Dalam hal ini menggunakan remaja laki-laki berjumlah 108 orang (74,5%)
analisis persentase (%); 2) Analisis bivariat dan remaja putri hanya berkisar 25%.
dengan chi square dengan tingkat kepercayaan Sementara mayoritas responden berusia 20-21
tahun berjumlah 63 orang (43,4%).

Tabel.2 Karakteristik Responden


No. karakteristik n %
Jenis Kelamin laki-laki
1 108 74,5
Perempuan
37 25,5
Usia :
18-19 tahun 31 21,4
2
20-21 tahun 63 43,4
22-23 tahun 51 34,2

a. Persepsi remaja tentang Peringatan menilai kelima peringatan kesehatan


Kesehatan Bergambar (PKB) bergambar ini sangat membantu perokok
Persepsi remaja tentang PKB dalam untuk berhenti merokok atau mengurangi
penelitian ini merupakan penilaian para kebiasaan merokoknya. Sementara itu bagi
remaja selaku responden atas lima responden yang tidak pernah merokok, PKB
peringatan kesehatan bergambar. memotivasi reponden agar tidak mencoba
Penilaiannya terhadap kelima PKB untuk merokok. Berikut ini gambaran
dikelompokan atas penilaian positif dan persepsi remaja tentang PKB sebagai mana
negatif. Hampir semua responden menilai diperlihatkan pada Table 2.
positif PKB tersebut. Artinya responden

Tabel. 3 Persepsi Remaja tentang Peringatan Kesehatan Bergambar (PKB)


Peringatan Kesehatan Persepsi Positif Persepsi Negatif
Bergambar (%) (%)
X1 86,2 13,8
X2 96,9 13,1
X3 86,2 13,8
X4 95,5 14,5
X5 79,3 20,7

14
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 14, No. 2, Juli 2018 ISSN : 0216 – 3942
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK e-ISSN : 2549 – 6883

Keterangan : yaitu tidak merokok (belum pernah


X1: Merokok sebabkan kanker mulut merokok), pernah merokok tetapi sekarang
X2 : Merokok sebabkan kanker tenggorokan berhenti, dan merokok.
X3 : Merokok sebabkan kanker paru-paru dan Data pada Tabel 4 menunjukkan
bronkitis bahwa jumlah remaja laki-laki yang
X4 : Merokok dekat anak berbahaya bagi merokok lebih dari 30% sementara jumlah
Mereka remaja perempuan yang merokok 6,9%.
X5 : Merokok Membunuhmu Selanjutnya jumlah remaja laki-laki yang
pernah merokok (sekarang sudah berhenti
b. Perilaku Merokok Remaja merokok atau mantan perokok) lebih besar
Perilaku merokok remaja dalam dibandingkan remaja perempuan pernah
penelitian ini dikelompokan menjadi 3 merokok (mantan perokok).

Tabel. 4 Perilaku Merokok Remaja

Perilaku Merokok Laki-laki Perempuan


Tidak merokok 24 (16,6%) 8 (5%)
Pernah merokok (mantan
30 (20,7%) 19 (13,1%)
perokok)
Merokok 54 (37,2%) 10 (6,9%)

Analisis Bivariat PKBakan berdampak pada perilaku


Responden yang memiliki persepsi merokoknya. Ketika responden menilai
positif tentang peringatan kesehatan PKB tersebut positif seperti menarik,
bergambar (PKB) pada kemasan rokok obyektif, dan realistis, maka responden
secara umum pernah merokok (dalam arti akan terpengaruh atau memilih berhentik
sekarang tidak merokok lagi atau berhenti merokok. Sebaliknya ketika mereka
merokok atau mantan perokok). Sebaliknya menilai PKB tersebut negatif seperti
responden yang memiliki persepsi negatif bombastis, terlalu mengada-ada, dan tidak
tentang peringatan kesehatan bergambar realistis, maka PKB tersebut tidak akan
pada kemasan rokok secara umum akan mempengaruhinya, yang bersangkutan
berperilaku merokok. Artinya positif atau tetap merokok. Hal ini dapat dilihat pada
negatifnya persepsi mereka mengenai tabel 5 berikut ini.

15
Heni Trisnowati, Oktavianus Emildus NAbut, Utari Marlinawati, Persepsi Terhadap Peringatan Kesehatan
Bergambar Pada Bungkus Rokok dan Perilaku Merokok Remaja di Yogyakarta
DOI :

Tabel.5 Hubungan Persepi PKB dengan Perilaku Merokok Remaja


Perilaku Merokok Remaja
Persepsi remaja
P Value
tentang PHW Tidak Pernah Merokok
Merokok
merokok (mantan perokok)
X1
Positif (24,6%) (30,7%) (44,7%)
0,039
Negatif (12,9%) (45,2%) (41,9)
X2
Positif (23,9%) (34,2%) (41,9%)
0,001
Negatif (14,3%) (32,1%) (53,6%)
X3
Positif (23,5%) (34,8%) (41,7%)
0,025
Negatif (16,7%) (30%) (53,4%)
X4
Positif (25,6%) (34,2%) (40,2%)
0,022
Negatif (7,1%) (32,1%) (60,7%)
X5
Positif (25,8%) (38,1%) (36,1%)
0,027
Negatif (14,6%) (25,0%) (60,4%)

Pembahasan Persepsi responden terhadap PKB secara


Mayoritas responden adalah laki-laki, hal umum positif, yaitu mencapai diatas 79%. Hal
ini mempresentasikan keanggotaan IKAMAYA ini menunjukkan bahwa upaya Pemerintah
yang didominasi oleh laki-laki. mempersuasi masyarakat agar berhenti
Sesuai dengan peraturan Menteri merokok cukup efektif. Dalam hal ini kelima
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 gambar dari PKB memperlihatkan bahaya
Tahun 2013 tentang Pencantuman Peraturan rokok bagi kesehatan dan kehidupan
Kesehatan dan Informasi Kesehatan pada masyarakat kemudian ditanggapi secara positif
Kemasan Produk Tembakau, setiap produsen oleh masyarakat. Responden secara umum
rokok wajib mencantumkan Peringatan menilai PKB tersebut obyektif dan realistis.
Kesehatan Bergambar (PKB) di setiap kemasan Dalam arti melalui PKB tersebut responden
rokok yang diproduksi dan dijual. Ada lima meyakini bahwa merokok sangat berbahaya
PKB yangtelah disusun pemerintah dan salah bagi kesehatan dan kehidupan mereka. Hal ini
satu dari gambar tersebut wajib dicantumkan diperkuat dengan hasil penelitian yang
pada bagian wajah kemasan rokok, kelima dilakukan di Amerika pada remaja usia18-24
gambar yang dimaksud adalah, “Merokok tahun bahwa 53% responden menyatakan
Sebabkan Kanker Mulut”, “Merokok Sebabkan bahwa peringatan kesehatan baru telah
Kanker Tenggorokan,” “Merokok Sebabkan membuat mereka berpikir tidak merokok
Kanker Paru-paru dan Bronkitis,” “Merokok (diantara 40% perokok dan 56% bukan
Dekat Anak Berbahaya Bagi Mereka,”dan perokok). Selanjutnya pada kelompok wanita
“Merokok Membunuhmu”8. hispanik bukan perokok, mereka menyadari

16
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 14, No. 2, Juli 2018 ISSN : 0216 – 3942
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK e-ISSN : 2549 – 6883

label peringatan kesehatan dan memiliki intensi juga dunia. Dengan adanya PKB pada kemasan
12
tidak merokok . rokok memperkuat keyakinan responden
Hasil penelitian ini diperkuat oleh hasil sehingga mereka mau berhenti merokok. Disisi
penelitian Dwi dan Damayanti bahwa PKB lain, rokok mengandung nikotin yaitu suatu zat
yang menampilkan gambar menakutkan aditif yang mempengaruhi sistem syaraf dan
berhasil memprovokasi masyarakat bahwa peredaran darah sehingga menyebabkan para
betapa berbahayanya rokok bagi kesehatan, perokok ketagihan14.
rokok dapat menimbulkan berbagai penyakit Informasi ini memperkuat data bahwa
dan dapat mematikan. Sikap positif terhadap perilaku merokok remaja tidak mudah diubah
PKB diharapkan bisa mempersuasi masyarakat hanya dengan menonjolkan efek buruk dari
untuk berhenti merokok karena rokok sangat kebiasan merokok. Namun, sosialisasi tentang
berbahaya bagi kesehatan dan dapat efek buruk dari rokok seperti melalui PKB
mempercepat kematian5. Walaupun harus untuk sebagian konsumen rokok cukup efektif
diakui pula ada sebagian kecil responden yang yaitu membuat mereka berhenti merokok.
menilai negatif. Mereka menilai PKB yang ada Namun demikian, dari masih ada responden
terlalu mengada-ada, tidak realistis dan terkesan yang tetap merokok karena berhenti tidaknya
bombastis, sehingga membuat mereka tidak seorang dari kebiasan merokok sangat
yakin. Akibatnya mereka tetap tergantung niat dan kesiapan batin yang
mempertahankan sikap merokoknya. bersangkutan13.
Sementara itu, penelitian di Pennsylvania Hasil penelitian menunjukkan bahwa
menjelaskan bahwa peringatan kesehatan persepsi responden mengenai PKB akan
bergambar efektif pada perokok yang memiliki berdampak pada perilaku merokoknya. Kalau
efikasi keyakinan yang kuat untuk berhenti persepsinya positif, dalam arti yang responden
merokok dan adanya petunjuk peringatan pada menilai PKB yang ada menarik, obyektif, dan
peringatan bergambar serta strategi realistismaka besar kemungkinannya akan
pengendalian tembakau yang didesign untuk memilih berhenti merokok, karena mereka
mendorong perokok berhenti merokok13. meyakini bahwa merokok dapat menyebabkan
Hasil penelitian ini menunjukkan lebih berbagai penyakit bahkan kematian. Sebaliknya
dari 37% laki-laki merokok sementara remaja kalau persepsinya negatif, dalam arti yang
perempuan yang merokok sebesar 6,9%. Hasil responden menilai PKB yang ada bombastis,
ini tidak mengagetkan karena bagi orang terlalu mengada-ada, tidak realistis, maka
Indonesia merokok merupakan simbol responden besar kemungkinannya akan
kejantanan dan pengikat persahabatan, juga memilih tetap dengan kebiasannya merokok.
menjadi life style atau gaya hidup 1. Secara Hal ini senada dengan hasil penelitian yang
umum para perokok tahu dan menyadari kalau dilakukan pada remaja di Amerika yang
kebiasan merokok masih menjadi kuasa menyebutkan bahwa peringatan persuasif
kematian utama bukan hanya di Indonesia tetapi dalam bentuk gambar dapat mempengaruhi

17
Heni Trisnowati, Oktavianus Emildus NAbut, Utari Marlinawati, Persepsi Terhadap Peringatan Kesehatan
Bergambar Pada Bungkus Rokok dan Perilaku Merokok Remaja di Yogyakarta
DOI :

keyakinan remaja dan mereka pilihan untuk mengatasi tekanan hidup, maka
mempertimbangkan kebenaran dari gambar PKB tidak efektif lagi mempengaruhi perilaku
tersebut. Sebaliknya pada perokok reguler merokok mereka16.
peringatan persuasif dalam bentuk gambar tidak Penelitian pada remaja di Amerika juga
mempengaruhi kepercayaan mereka terhadap menyebutkan bahwa peringatan kesehatan
peringatan kesehatan dalam bentuk gambar bergambar pada bungkus rokok mempengaruhi
bahkan mereka menyembunyikan bungkus emosi responden seperti timbul rasa bersalah,
rokok untuk menghindari peringatan bergambar takut dan menjijikkan. Selanjutnya emosi-
tersebut dan tidak menganggap penting emosi terebut akan mempengaruhi reponden
peringatan tersebut15. dalam mempertimbangkan perilaku merokok
Hasil penelitian ini sesuai dengan selanjutnya. PKB meningkatkan persepsi positif
penelitian yang dilakukan Dewi dan Damayati pada Responden yaitu menimbulkan rasa takut
(2008) yang menyebutkan bahwa adanya dan bersalah. Selain itu status merokok
perbedaan persepsi tentang gambar peringatan memperkuat perokok remaja dalam hal
bahaya rokok antara masyarakat Jakarta dengan perasaan negatif terhadap asap rokok dan
masyarakat Cirebon. Penelitian ini pun remaja lainnya. Penelitian tersebut
memperlihatkan kalau persepsi setiap menyimpulkan ada efek langsung antara
responden tentang peringatan kesehatan persepsi terhadap peringatan kesehatan
bergambar pada kemasan rokok bisa berbeda bergambar dengan tahapan pertimbangan
antara satu dengan yang lainnya. Perbedaannya merokok yang tidak secara keseluruhan
17
Dewi dan Damayanti hanya mencoba dimediasi oleh emosi yang ditimbulkan .
mendeskripsikan perbedaan tersebut, penelitian Dengan demikian PKB yang diberlakukan di
ini mengkaitkan hal tersebut dengan perilaku Indonesia cukup potensial untuk menekan
merokok yang bersangkutan5. jumlah perokok remaja dengan mempengaruhi
Hasil penelitian ini agak berbeda emosi perokok. Tetapi hal itu harus dibarengi
dibandingkan hasil penelitian Sriwidati (2013) upaya sosialisasi dampak buruk dari aktivitas
yang melakukan peenlitian pada masyarakat merokok.
miskin di Surabaya. Kalau penelitian
sebelumnya ini menyimpulkan ada hubungan Kesimpulan dan Saran
yang signifikan antara persepsi remaja tentang Secara umum persepsi remaja
PKB dengan perilaku merokok, penelitian IKAMAYA terhadap peringatan kesehatan
Widati (2013) justru menyimpulkan kalau PKB bergambar (PKB) pada kemasan rokok adalah
pada kemasan rokok belum efektif mencegah positif. Jumlah remaja laki-laki yang merokok
perilaku merokok. Efektif tidaknya PKB sangat lebih dari 30% sementara jumlah remaja
tergantung kondisi informan/responden. Ketika perempuan yang merokok 6,9%. Mayoritas
kondisi responden miskin dan merokok sebagai responden yang memiliki persepsi positif

18
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 14, No. 2, Juli 2018 ISSN : 0216 – 3942
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK e-ISSN : 2549 – 6883

tentang PKB akan berperilaku berhenti 3. Industry Update Rokok Vol-12-DNDx -


merokok atau menjadi mantan perokok atau [Internet]. [cited 2017 Oct 18]. Available
pernah merokok atau mengurangi konsumsi from: http://mandiri-
rokoknya, sebaliknya responden yang memiliki institute.id/files/industry-update-vol-14-
persepsi negatif tentang PKB akan berperilaku 2015-industry-
tetap merokok. Secara statistik ada hubungan %09rokok/?upf=vw&id=1647
signifikan antara persepsi terhadap PKB dengan 4. WHO Report On The Global Tobacco
perilaku merokok remaja yang berada pada Epidemic 2015 [Internet]. [cited 2017 Oct
komunitas IKAMAYA. Hal ini terlihat dari 20]. Available from:
nilai P value dari kelima variabel PKB yaitu X1 http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/1
(merokok sebabkan kanker mulut), X2 78574/1/9789240694606_eng.pdf?ua=1
(merokok Merokok sebabkan kanker 5. Dewi NC, Damayanti R. Perbedaan
tenggorokan), X3 (Merokok sebabkan kanker Persepsi Gambar Peringatan Bahaya
paru-paru dan bronkitis), X4 (Merokok dekat Merokok antara Masyarakat Jakarta dan
anak berbahaya bagi Mereka), X5( Merokok Cirebon. Kesmas Natl Public Health J.
Membunuhmu) lebih kecil dari 0.05. Secara 2008 Oct 1;3(2):76–83.
berurutan nilai P value nya adalah 0,039; 0,001; 6. Who Framework Convention On
0,025; 0,022; 0,027. Tobacco Control , 2003.
Peneliti menyarankan adanya upaya lain 7. Ketentuan Baru Pengendalian Industri
yang melibatkan remaja untuk mengurangi Rokok, BPPOM 2013 [Internet]. [cited
jumlah perokok remaja terutama kegiatan yang 2017 Oct 18]. Available from:
dapat menyentuh emosi perokok. Sosialisasi http://perpustakaan.pom.go.id/KoleksiLai
tentang dampak negatif rokok perlu terus nnya/Buletin%20Info%20POM/0613.pdf
dilakukan dengan menggunakan video atau 8. Peraturan Menteri Kesehatan No 28
testimoni dari mantan perokok untuk Tahun2013 Kemasan Produk
memotivasi remaja berhenti merokok atau tidak Tembakau.pdf.
mencoba merokok. 9. Government Regulation (PP) No. 109
tahun 2012.pdf.
DaftarPustaka 10. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian
1. Zamhuri. Hukum Dan Ancaman Kesehatan. PT Rineka Cipta; 2010.
Keberlangsungan Industri Rokok. Kudus. 11. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif
Pertama. Kudus, Jawa Tengah: Program Kualiattif dan R & D. Bandung: Penerbit
Magister Ilmu Hukum UMK Dan LS2B Alfabeta; 2010.
Sumur Tolak Kudus; 2011. 145 p. 12. Departemen Kesehatan (2009) Profil
2. MPOWER_who report global tobacco Kesehatan Indonesia.
epidemi 2008.pdf. 13. Villanti AC, Cantrell J, Pearson JL,
Vallone DM, Rath JM. Perceptions and

19
Heni Trisnowati, Oktavianus Emildus NAbut, Utari Marlinawati, Persepsi Terhadap Peringatan Kesehatan
Bergambar Pada Bungkus Rokok dan Perilaku Merokok Remaja di Yogyakarta
DOI :

Perceived Impact of Graphic Cigarette


Health Warning Labels on Smoking
Behavior Among U.S. Young Adults.
Nicotine Tob Res. 2014 Apr 1;16(4):469–
77.
14. Romer D, Peters E, Strasser AA,
Langleben D. Desire versus Efficacy in
Smokers’ Paradoxical Reactions to
Pictorial Health Warnings for Cigarettes.
PLOS ONE. 2013 Jan 29;8(1):e54937.
15. Satiti A. Strategi Rahasia Berhenti
Merokok. Yogyakarta: Datamedia; 2009.
16. Moodie C, Mackintosh AM, Hastings G.
Adolescents’ response to pictorial
warnings on the reverse panel of cigarette
packs: a repeat cross-sectional study. Tob
Control. 2015 Mar 1;24(e1):e93–7.
17. Sri Widati 2013 Efektivitas Pesan Bahaya
Merokok Pada Bungkus Rokok Terhadap
Perilaku Merokok Masyarakat Miskin
[Internet]. [cited 2017 Oct 18]. Available
from: http://journal.unair.ac.id/download-
fullpapers-jupromkes17f9558da7full.pdf
18. Netemeyer RG, Burton S, Andrews JC,
Kees J. Graphic Health Warnings on
Cigarette Packages: The Role of Emotions
in Affecting Adolescent Smoking
Consideration and Secondhand Smoke
Beliefs. J Public Policy Mark. 2015 Nov
4;35(1):124–43.

20

Anda mungkin juga menyukai