ABSTRAK
Prevalensi perokok remaja terus meningkat di Indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109 tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang
Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi kesehatan kemudian pemasangan peringatan
kesehatan bergambar pada kemasan rokok telah diberlakukan sejak Juli 2014. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan persepsi terhadap peringatan kesehatan bergambar (PKB) dengan perilaku
merokok pada remaja yang tergambung dalam Ikatan Keluarga Manggarai Raya Yogyakarta
(IKAMAYA). Penelitian ini menggunakan menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross
sectional. Responden penelitian adalah remaja IKAMAYA sejumlah 145 orang. Pengumpulan data
dengan kuesioner lalu dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa
Kelima PKB dinilai sangat membantu dalam meningatkan perokok terhadap bahaya rokok sehingga
memotivasi remaja untuk berhenti merokok atau mengurangi kebiasaan merokok. Jumlah remaja laki-
laki yang merokok lebih dari 37,2% sementara jumlah remaja perempuan yang merokok 6,9%. Ada
hubungan yang signifikan antara persepsi remaja terhadap kelima PKB dengan perilaku merokok remaja
dengan nilai P (0,039; 0,001; 0,025; 0,022; 0,027). Responden yang memiliki persepsi positif tentang PKB
cenderung mengurangi konsumsi rokok, sebaliknya responden yang memiliki persepsi negatif terhadap
PKB cenderung tetap berperilaku merokok.
ABSTRACT
The prevalence of teenage smokers increase steadily in Indonesia. The Government issued Government
Regulation No. 109 of 2012 on the Security of Ingredient-Containing Addictive Substances in the form
of Tobacco Products For health and theimplementation of pictorial health warning on cigarette
packaging has been enforced since July 2014 to overcome it. This research aimed to know the
relationship of perception forwad pictorial health warning (PHW) with smoking behavior of adolescents
who are incorporated in the Manggarai Raya Yogyakarta Family Association (IKAMAYA). This
research used explanatory research design. Respondents were IKAMAYA teenagers totaling 145 people.
Data collection with questionnaire then analyzed by univariat and bivariat. The result research show that
the five PHW are considered very helpful in reminding smokers to quit smoking or reduce smoking
habits.The number of male adolescents who smoked 37.2% while the number of adolescent girls who
smoked 6.9%. There is a significant correlation between adolescent perception toward five PHW with
adolescent smoking behavior. P value respectively from p1-p5(0,039; 0,001; 0,025; 0,022; 0,027).
Pictorial Health Warning on cigarette packing effective in reducing smoking habit of adolescents.
Respondents who have positive perceptions forwad PHW tend to reduce cigarette consumption, whereas
respondents who have negative perception of PHW tend to remain smoking behavior.
10
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 14, No. 2, Juli 2018 ISSN : 0216 – 3942
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK e-ISSN : 2549 – 6883
11
Heni Trisnowati, Oktavianus Emildus NAbut, Utari Marlinawati, Persepsi Terhadap Peringatan Kesehatan
Bergambar Pada Bungkus Rokok dan Perilaku Merokok Remaja di Yogyakarta
DOI :
Nomor 28 Tahun 2013 tentang Pencantuman ada tulisan “Merokok dekat anak berbahaya
Peringatan Kesehatan dan Informasi Kesehatan bagi mereka“. Kelima, gambar leher dan paru-
Dalam Kemasan Produk Tembakau.8,9. Dalam paru yang terluka terserang kanker, lalu di
Permenkes tersebut diatur bahwa dalam setiap bawah gambar tersebut ditampilkan tulisan
kemasan produk tembakau wajib dicantumkan “Merokok dapat menyebabkan kanker paru-
informasi kesehatan sebagai berikut : paru dan bronchitis kronis“8.
kandungan kadar nikotin dan tar yang Gambar dan tulisan tentang bahaya
ditempatkan pada salah satu sisi samping merokok bagi kesehatan seperti di atas sudah
kemasan, pernyataan “dilarang menjual pada lama beredar di luar negeri. Hasilnya, gambar
anak berusia di bawah 18 tahun dan perempuan dan tulisan seperti di atas di Kanada dan Brazil
hamil” yang diletakkan pada sisi samping terbukti efektif menurunkan jumlah perokok
lainnya. Selain itu pada bagian depan dan aktif di negara-negara tersebut5. Hasil penelitian
belakang kemasaan rokok akan selalu di beberapa wilayah dan terhadap beberapa
ditampilkan pesan berupa gambar yang segmen masyarakat di Indonesia seperti yang
menyeramkan dan tulisan yang sangat dilakukan Dewi dan Damayanti di Jakarta dan
provokatif tentang bahaya rokok bagi Cirebon menyimpul bahwa peringatan
8
kesehatan . kesehatan bergambar (pictorial health warning)
Ada lima (5) pesan gambar dan tulisan cukup efektif menurunkan jumlah perokok aktif
tentang bahaya merokok bagi kesehatan yang di daerah tersebut5.
sering ditampilkan pada kemasan rokok yang Penelitian mengenai hal ini belum
banyak beredar di Indonesia. Pertama, gambar pernah dilakukan dalam lingkup Ikatan
mulut yang terluka, bengkak-bengkak, hancur Keluarga Manggarai Raya Yogyakarta
dan rusak terserang kanker mulut, lalu di bawah (IKAMAYA), suatu paguyuban yang
gambar tersebut ditampilkan tulisan “ Merokok beranggotakan orang-orang Manggarai, yaitu
sebabkan Kanker mulut “. Kedua, gambar orang-orang yang berasal dari Kabupaten
tenggorokan yang terluka sampai berlubang Manggarai, Kabupaten Manggarai Barat, dan
akibat terserang kanker tenggorokan, dan di Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa
bawah gambar tersebut ditampilkan tulisan Tenggara Timur (NTT), yang saat ini
“Merokok sebabkan Kanker tenggorokan “. berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta
Ketiga, gambar seorang pemuda lagi merokok (DIY).
sambil menghembuskan asapnya dengan Berdasarkan observasi yang dilakukan
berlatar belakang tengkorak, dan di bawah melalui mewawancarai terhadap 10 orang
gambarnya itu ditampilkan tulisan “Merokok anggota IKAMAYA diperoleh informasi bahwa
membunuhmu“. Keempat, gambar seorang semua responden mengaku kalau peringatan
bapak yang sedang menggendong bayinya kesehatan bergambar yaitu tentang bahaya
sambil merokok, lalu di bawah gambar tersebut rokok bagi kesehatan pada kemasan rokok
12
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 14, No. 2, Juli 2018 ISSN : 0216 – 3942
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK e-ISSN : 2549 – 6883
13
Heni Trisnowati, Oktavianus Emildus NAbut, Utari Marlinawati, Persepsi Terhadap Peringatan Kesehatan
Bergambar Pada Bungkus Rokok dan Perilaku Merokok Remaja di Yogyakarta
DOI :
Teknik analisis data yang digunakan 95% untuk menganalisis hubungan antara dua
dalam penelitian ini adalah: 1) analisis univariat variabel 10.
yaitu untuk mengetahui distribusi responden
berdasarkan karakteristik responden, dan Hasil
distribusi frekuensi pada masing-masing Sebagian besar responden adalah
variabel penelitian. Dalam hal ini menggunakan remaja laki-laki berjumlah 108 orang (74,5%)
analisis persentase (%); 2) Analisis bivariat dan remaja putri hanya berkisar 25%.
dengan chi square dengan tingkat kepercayaan Sementara mayoritas responden berusia 20-21
tahun berjumlah 63 orang (43,4%).
14
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 14, No. 2, Juli 2018 ISSN : 0216 – 3942
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK e-ISSN : 2549 – 6883
15
Heni Trisnowati, Oktavianus Emildus NAbut, Utari Marlinawati, Persepsi Terhadap Peringatan Kesehatan
Bergambar Pada Bungkus Rokok dan Perilaku Merokok Remaja di Yogyakarta
DOI :
16
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 14, No. 2, Juli 2018 ISSN : 0216 – 3942
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK e-ISSN : 2549 – 6883
label peringatan kesehatan dan memiliki intensi juga dunia. Dengan adanya PKB pada kemasan
12
tidak merokok . rokok memperkuat keyakinan responden
Hasil penelitian ini diperkuat oleh hasil sehingga mereka mau berhenti merokok. Disisi
penelitian Dwi dan Damayanti bahwa PKB lain, rokok mengandung nikotin yaitu suatu zat
yang menampilkan gambar menakutkan aditif yang mempengaruhi sistem syaraf dan
berhasil memprovokasi masyarakat bahwa peredaran darah sehingga menyebabkan para
betapa berbahayanya rokok bagi kesehatan, perokok ketagihan14.
rokok dapat menimbulkan berbagai penyakit Informasi ini memperkuat data bahwa
dan dapat mematikan. Sikap positif terhadap perilaku merokok remaja tidak mudah diubah
PKB diharapkan bisa mempersuasi masyarakat hanya dengan menonjolkan efek buruk dari
untuk berhenti merokok karena rokok sangat kebiasan merokok. Namun, sosialisasi tentang
berbahaya bagi kesehatan dan dapat efek buruk dari rokok seperti melalui PKB
mempercepat kematian5. Walaupun harus untuk sebagian konsumen rokok cukup efektif
diakui pula ada sebagian kecil responden yang yaitu membuat mereka berhenti merokok.
menilai negatif. Mereka menilai PKB yang ada Namun demikian, dari masih ada responden
terlalu mengada-ada, tidak realistis dan terkesan yang tetap merokok karena berhenti tidaknya
bombastis, sehingga membuat mereka tidak seorang dari kebiasan merokok sangat
yakin. Akibatnya mereka tetap tergantung niat dan kesiapan batin yang
mempertahankan sikap merokoknya. bersangkutan13.
Sementara itu, penelitian di Pennsylvania Hasil penelitian menunjukkan bahwa
menjelaskan bahwa peringatan kesehatan persepsi responden mengenai PKB akan
bergambar efektif pada perokok yang memiliki berdampak pada perilaku merokoknya. Kalau
efikasi keyakinan yang kuat untuk berhenti persepsinya positif, dalam arti yang responden
merokok dan adanya petunjuk peringatan pada menilai PKB yang ada menarik, obyektif, dan
peringatan bergambar serta strategi realistismaka besar kemungkinannya akan
pengendalian tembakau yang didesign untuk memilih berhenti merokok, karena mereka
mendorong perokok berhenti merokok13. meyakini bahwa merokok dapat menyebabkan
Hasil penelitian ini menunjukkan lebih berbagai penyakit bahkan kematian. Sebaliknya
dari 37% laki-laki merokok sementara remaja kalau persepsinya negatif, dalam arti yang
perempuan yang merokok sebesar 6,9%. Hasil responden menilai PKB yang ada bombastis,
ini tidak mengagetkan karena bagi orang terlalu mengada-ada, tidak realistis, maka
Indonesia merokok merupakan simbol responden besar kemungkinannya akan
kejantanan dan pengikat persahabatan, juga memilih tetap dengan kebiasannya merokok.
menjadi life style atau gaya hidup 1. Secara Hal ini senada dengan hasil penelitian yang
umum para perokok tahu dan menyadari kalau dilakukan pada remaja di Amerika yang
kebiasan merokok masih menjadi kuasa menyebutkan bahwa peringatan persuasif
kematian utama bukan hanya di Indonesia tetapi dalam bentuk gambar dapat mempengaruhi
17
Heni Trisnowati, Oktavianus Emildus NAbut, Utari Marlinawati, Persepsi Terhadap Peringatan Kesehatan
Bergambar Pada Bungkus Rokok dan Perilaku Merokok Remaja di Yogyakarta
DOI :
keyakinan remaja dan mereka pilihan untuk mengatasi tekanan hidup, maka
mempertimbangkan kebenaran dari gambar PKB tidak efektif lagi mempengaruhi perilaku
tersebut. Sebaliknya pada perokok reguler merokok mereka16.
peringatan persuasif dalam bentuk gambar tidak Penelitian pada remaja di Amerika juga
mempengaruhi kepercayaan mereka terhadap menyebutkan bahwa peringatan kesehatan
peringatan kesehatan dalam bentuk gambar bergambar pada bungkus rokok mempengaruhi
bahkan mereka menyembunyikan bungkus emosi responden seperti timbul rasa bersalah,
rokok untuk menghindari peringatan bergambar takut dan menjijikkan. Selanjutnya emosi-
tersebut dan tidak menganggap penting emosi terebut akan mempengaruhi reponden
peringatan tersebut15. dalam mempertimbangkan perilaku merokok
Hasil penelitian ini sesuai dengan selanjutnya. PKB meningkatkan persepsi positif
penelitian yang dilakukan Dewi dan Damayati pada Responden yaitu menimbulkan rasa takut
(2008) yang menyebutkan bahwa adanya dan bersalah. Selain itu status merokok
perbedaan persepsi tentang gambar peringatan memperkuat perokok remaja dalam hal
bahaya rokok antara masyarakat Jakarta dengan perasaan negatif terhadap asap rokok dan
masyarakat Cirebon. Penelitian ini pun remaja lainnya. Penelitian tersebut
memperlihatkan kalau persepsi setiap menyimpulkan ada efek langsung antara
responden tentang peringatan kesehatan persepsi terhadap peringatan kesehatan
bergambar pada kemasan rokok bisa berbeda bergambar dengan tahapan pertimbangan
antara satu dengan yang lainnya. Perbedaannya merokok yang tidak secara keseluruhan
17
Dewi dan Damayanti hanya mencoba dimediasi oleh emosi yang ditimbulkan .
mendeskripsikan perbedaan tersebut, penelitian Dengan demikian PKB yang diberlakukan di
ini mengkaitkan hal tersebut dengan perilaku Indonesia cukup potensial untuk menekan
merokok yang bersangkutan5. jumlah perokok remaja dengan mempengaruhi
Hasil penelitian ini agak berbeda emosi perokok. Tetapi hal itu harus dibarengi
dibandingkan hasil penelitian Sriwidati (2013) upaya sosialisasi dampak buruk dari aktivitas
yang melakukan peenlitian pada masyarakat merokok.
miskin di Surabaya. Kalau penelitian
sebelumnya ini menyimpulkan ada hubungan Kesimpulan dan Saran
yang signifikan antara persepsi remaja tentang Secara umum persepsi remaja
PKB dengan perilaku merokok, penelitian IKAMAYA terhadap peringatan kesehatan
Widati (2013) justru menyimpulkan kalau PKB bergambar (PKB) pada kemasan rokok adalah
pada kemasan rokok belum efektif mencegah positif. Jumlah remaja laki-laki yang merokok
perilaku merokok. Efektif tidaknya PKB sangat lebih dari 30% sementara jumlah remaja
tergantung kondisi informan/responden. Ketika perempuan yang merokok 6,9%. Mayoritas
kondisi responden miskin dan merokok sebagai responden yang memiliki persepsi positif
18
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 14, No. 2, Juli 2018 ISSN : 0216 – 3942
Website : https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK e-ISSN : 2549 – 6883
19
Heni Trisnowati, Oktavianus Emildus NAbut, Utari Marlinawati, Persepsi Terhadap Peringatan Kesehatan
Bergambar Pada Bungkus Rokok dan Perilaku Merokok Remaja di Yogyakarta
DOI :
20