Anda di halaman 1dari 50

Human Rights

DR. CB. Kusmaryanto, SCJ


Terjemahan yang salah
▪ Konsep human rights itu bukanlah konsep asli Indonesia.
▪ Dari segi istilah, sudah jelas bahwa yang selalu diterjemahkan menjadi
‘hak asasi manusia’ itu sebenarnya adalah terjemahan dari bahasa Inggris
“human rights” atau bahasa Perancis “les droits de l’homme” atau bahasa
Italia “diritti dell’uomo”.
▪ Dalam bahasa-bahasa itu hanya ada dua kata yakni human/homme/
uomo dan rights/droits/diritti. Entah bagaimana prosesnya hal itu terjadi
tetapi yang asalnya hanya dua kata itu ketika diterjemahkan menjadi
bahasa Indonesia dimasuki unsur ke tiga yang asing, yang tidak ada
dalam bahasa aslinya yakni kata ‘asasi’.
▪ Pemasukan unsur ke tiga ini jelas mengubah makna dan konsep kata hak
asasi manusia bila dibandingkan dengan aslinya human rights.
Terjemahan yang salah
▪ Marilah kita cermati istilah human rights.
▪ Dilihat dari jenis kata dalam bahasa Inggris, kata ‘human’ itu itu bisa
berupa kata benda (noun) atau kata sifat (adjective). Ketika kata human
diletakkan di depan kata rights yang merupakan kata benda, maka kata
human berfungsi sebagai kata sifat yang berguna untuk menerangkan
kata benda di belakangnya (rights).
▪ Karena kata human disini berfungsi sebagai adjective maka
terjemahannya ialah manusiawi.
▪ Jadi, terjemahan yang tepat dari kata ‘humah rights’ dalam bahasa
Indonesia adalah hak manusiawi; sedangkan terjemahan leksikal dari
hak asasi manusia adalah fundamental human rights dan bukan human
rights.
Istilah hak asasi manusia terjemahan tidak
tepat dari Human Rights. Mengapa?
Dalam Bhs Inggris memang hanya ada 2 kata:
Human dan Rights dan tidak ada kata asasi
(fundamental)

The Universal Declaration on Human


Rights 1947
1. Fundamental Right (satu kali): dg keterangan:
diberikan oleh konstitusi. → Hak asasi
2. Fundamental human rights (satu kali saja) dlm
Preambule → Hak asasi manusia

Hak Asasi Manusia? 3. Human Rights (ada di banyak tempat) →


Hak Manusiawi
Apa Beda Hak manusiawi (human rights)
dengan Hak azasi Manusia (fundamental
human rights)?
Keduanya jelas berbeda:
▪ Hak manusiawi (Human Rights) menunjuk
pada hak manusia sebagai manusia
▪ Hak asasi manusia menunjuk pada hak
manusiawi yang bersifat azasi

Hak
Manusiawi
Orang Indonesia yang diucapkan hak
azasi manusia (fundamental human
rights) padahal yang dimaksudkan Hak Asasi
Manusia
adalah hak manusiawi (human rights).
Kacau kan?
Terjemahan yang salah
▪ Celakanya dalam dalam bahasa Indonesia, terjemahan keduanya persis
terbalik atau bahkan disamakan sehingga pemahaman kita juga terbalik
balik: Human rights diterjemahkan menjadi hak asasi manusia padahal
terjemahan fundamental human rights juga hak asasi manusia.
▪ Apakah human rights itu sama dengan fundamental human rights? Ya
jelas berbeda.
▪ Terjemahan yang tidak tepat ini ini banyak berdampak pada pemahaman
human rights di Indonesia, sebab banyak orang Indonesia memahami
human rights dari terjemahan yang salah ini sehingga human rights
dipahami sebagai hak dasar .
▪ Konsep yang salah ini berdampak buruk dalam pemahaman dan
pelaksanaan hak manusiawi karena meleset dari makna asli dari human
rights itu
Definisi Human Rights
Office of the High Commissioner for Human Rights
Human rights are commonly understood as being
those rights which are inherent to the human being.

The concept of human rights acknowledges that


every single human being is entitled to enjoy his or
her human rights without distinction as to race,
colour, sex, language, religion, political or other
opinion, national or social origin, property, birth or
other status.
Definisi Human Rights

Human rights are rights we have simply because we


exist as human beings - they are not granted by any
state.

These universal rights are inherent to us all,


regardless of nationality, sex, national or ethnic
origin, color, religion, language, or any other status.
They range from the most fundamental - the right to
life - to those that make life worth living, such as the
rights to food, education, work, health, and liberty.
Definisi Human Rights

Human Rights are rights that belong to an individual


or group of individuals simply for being human, or as
a consequence of inherent human vulnerability, or
because they are requisite to the possibility of a just
society.
Whatever their theoretical justification, human rights
refer to a wide continuum of values or capabilities
thought to enhance human agency or protect human
interests and declared to be universal in character, in
some sense equally claimed for all human beings,
present and future.
Definisi
Fundamental Human Rights
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi manusia
▪ Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI V) memberikan arti leksikal kata
asasi: “bersifat dasar; pokok.”
▪ Sesuatu yang bersifat dasar itu adalah sesuatu yang mendasari
adanya sesuatu.
▪ Kalau dikatakan hak asasi manusia maka itu adalah sesuatu yang asasi
atau yang mendasari adanya hak manusiawi atau adanya manusia.
▪ Ilmu biologi memberikan jawaban tegas bahwa adanya manusia itu
oleh karena adanya hidup manusia. Adanya manusia itu dimulai
dengan adanya hidup manusia dan berakhir dengan berakhirnya
hidup manusia.
▪ Kalau tidak hidup maka dia bukan manusia. Mayat adalah bekas
manusia dan bukan manusia lagi karena dalam mayat ada badan
tetapi tidak ada hidup lagi.
Definisi Fundamental Human Rights

Pertanyaan diskusi selanjutnya ialah


“Manakah kriteria untuk menentukan bahwa
suatu hak manusiawi itu bersifat asasi/dasar
dan mana yang tidak bersifat asasi/dasar?”
Definisi Hak Asasi Manusia
▪ Sesuatu yang bersifat asasi/dasar adalah sesuatu yang mendasari adanya
sesuatu, yang menjadi fondasi/alas adanya sesuatu.
▪ Kalau sesuatu yang mendasari itu tidak ada, maka sesuatu itu juga tidak ada.
Sama seperti bangunan rumah, yang mendasari adanya rumah itu adalah
pondasinya. Kalau pondasi itu tidak ada maka rumah itu tidak ada karena rumah
harus dibangun di atas pondasi itu dan rumah tidak bisa tergantung di udara.
▪ Oleh karena itu, kalau kita menyebut ‘hak asasi manusia’, berarti yang
dimaksudkan adalah hak manusiawi yang menjadi dasar adanya hak manusiawi
itu ataupun adanya manusia.
Definisi Hak Asasi Manusia

▪ Lalu, apakah yang mendasari adanya manusia atau hak manusiawi itu?
▪ Ilmu biologi memberikan jawaban tegas bahwa adanya manusia itu oleh karena
adanya hidup manusia.
▪ Adanya manusia itu dimulai dengan adanya hidup manusia dan berakhir dengan
berakhirnya hidup manusia. Kalau tidak hidup maka dia bukan manusia. Mayat
adalah bekas manusia dan bukan manusia lagi karena dalam mayat ada badan
tetapi tidak ada hidup lagi.
▪ Adanya hidup manusia juga memungkinkan adanya hak manusiawi. Kalau tidak
ada hidup manusia maka juga tidak ada hak manusiawi itu, misalnya hak
manusiawi untuk berpendapat itu dibangun di atas hak hidup; kalau hidup itu
tidak ada maka hak berpendapat juga tidak ada.
Definisi Hak Asasi Manusia
▪ Adanya manusia itu karena adanya hidup manusia, maka hak untuk hidup adalah
lebih dari sekedar hak manusiawi biasa.
▪ Hak hidup adalah hak manusiawi yang paling dasar.
▪ Hidup adalah kondisi pokok yang memungkinkan adanya hak manusiawi serta
hak-hak lain yang bukan hak manusiawi.
▪ Hidup adalah pengalaman empiris yang harus diterima sebagai kenyataan dan
bukan teori yang masih harus dibuktikan.
▪ Fakta kehidupan inilah menjadi dasar hak untuk hidup.
UUD 45

▪ Pasal 28 A, “Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan


hidup dan kehidupannya.”
▪ Pasal 28 H. 1, “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan.”
▪ Pasal 28 I, “Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan
pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk
diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas
dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apapun.”
www.themegallery.com Company Logo
▪ Karena bersifat fundamental itulah, maka hak
untuk hidup itu tidak boleh dirampas ataupun
dikurangi oleh siapapun sebagaimana
ditegaskan oleh Undang-Undang No. 39
Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia, pasal
4, “Hak untuk hidup, … adalah hak asasi
manusia yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apapun dan oleh siapapun.”
▪ Membunuh manusia atau menghukum mati
manusia, bertentangan dengan pasal ini.
Hak Asasi manusia = hak hidup
▪ Jadi, Berbeda dengan hak-hak lainnya, hak hidup bukanlah hak
untuk mendapatkan hidup sebab orang yang tidak hidup tidak bisa
menuntut apapun.
▪ Hak untuk hidup adalah hak agar hidupnya tidak dibahayakan,
tidak dirampas (dibunuh), dan tidak diganggu gugat.
▪ Secara positif bisa dikatakan bahwa hak hidup adalah hak untuk
menjaga supaya hidupnya tetap berlangsung dengan baik.
▪ Itulah sebabnya,
Orang yang hidup,
berhak untuk hidup,
karena dia sudah hidup, dan
mempunyai hidup.
Hak Asasi Manusia = hak untuk hidup
▫ Dasar yang lain yang menjadikan hak hidup adalah hak asasi
yang paling fundamental adalah semua hak manusiawi itu
hanya bagi mereka yang hidup dan mensyaratkan adanya
hidup.
▫ Hak manusia apapun, misalnya Hak beragama, hak menikah,
hak pendidikan, hak mengemukakan pendapat adalah
beberapa contoh hak manusiawi yang hanya bisa ada dan
dilaksanakan kalau manusia hidup. Walaupun orang berjuang
setengah mati untuk bisa menikah dengan pujaan hatinya,
begitu dia mati maka hak itu sudah tidak ada lagi.
▫ Jadi, hidup adalah syarat sine qua non (syarat mutlak) untuk
mewujudkan dan mengembangkan seluruh potensi, aspirasi
dan mimpi-mimpi seorang manusia.
▫ Hidup adalah syarat dasar untuk memperkembangkan diri
menjadi individu dan pribadi sehingga menjadi dewasa.
19
The United Nations Human Rights Office
▫ Sangat menarik untuk mencermati bagaimana The United
Nations Human Rights Office menerangkan hak manusiawi,
“Hak manusiawi adalah hak yang kita miliki semata-mata
karena kita ada sebagai manusia. Hak-hak universal ini
melekat pada kita semua, tanpa membedakan
nasionalitas, jenis kelamin, asal-usul kewarganegaraan
ataupun etnis, warna kulit, agama, dan semua status
lainnya. Hak-hak itu itu mulai dari yang paling fundamental
– hak untuk hidup – sampai dengan hak-hak lain yang
menjadikan hidup itu layak untuk dihidupi, seperti halnya
hak atas makanan, pendidikan, bekerja, kesehatan, dan
kebebasan.”
The United Nations Human Rights Office
▪ Di sini dijelaskan dengan terang benderang bahwa, The
United Nations Human Rights Office membedakan antara hak
manusiawi dengan hak manusiawi yang paling fundamental,
yakni hak hidup.
▪ Jadi, hak asasi manusia (Fundamental humanrights) itu
dibedakan dengan hak manusiawi (Human rights), karena hak
asasi manusia adalah hak manusiawi yang paling
fundamental yakni hak hidup.
Hidup adalah
dasar bagi semua 01 Hak manusiawi 02 Hidup – hidup
manusia
Hak untuk Pendidikan Hidup berpolitik
Hak untuk beragama Hidup beragama
Hak Kesehatan Hidup akademis
Hak berpolilitk Hidup bertetangga
Hak berserikat Hidup social
Hal dlllll……………………. Hidup dllll ……………..
=================== ==================
HAK HIDUP Hidup Manusia
Hidup adalah
dasar bagi semua 01 Hak manusiawi 02 Hidup – hidup
manusia
Hak untuk Pendidikan Hidup berpolitik
Hak untuk beragama Hidup beragama
Hak Kesehatan Hidup akademis
Hak berpolilitk Hidup bertetangga
Hak berserikat Hidup social
Hal dlllll……………………. Hidup dllll ……………..
=================== ==================
Hidup Manusia
Hidup adalah
dasar bagi semua 01 Hak manusiawi 02 Hidup – hidup
manusia
Hidup berpolitik
Hidup beragama
Hidup akademis
Hidup bertetangga
Hidup social
Hidup dllll ……………..
==================
Hidup Manusia
Hidup adalah
dasar bagi semua 01 Hak manusiawi 02 Hidup – hidup
manusia
Hidup berpolitik
Hidup beragama
Hidup akademis
Hidup bertetangga
Hidup social
Hidup dllll ……………..
==================
Hidup adalah
dasar bagi semua 01 Hak manusiawi 02 Hidup – hidup
manusia
Hidup adalah
dasar bagi semua 01 Hak manusiawi 02 Hidup – hidup
manusia
Hak untuk Pendidikan Hidup berpolitik
Hak untuk beragama Hidup beragama
Hak Kesehatan Hidup akademis
Hak berpolilitk Hidup bertetangga
Hak berserikat Hidup social
Hal dlllll……………………. Hidup dllll ……………..
=================== ==================
HAK HIDUP Hidup Manusia
▪ Jelaslah bahwa hak untuk hidup adalah hak pertama,
utama, dan mendasar bagi semua hak manusiawi dan akar
dari semua hak manusia lainnya karena semua hak

“ manusiawi lainnya mengalir dari hidup itu.


▪ Hidup adalah kondisi untuk nilai-nilai dan pencapaian –
pencapaian yang lainnya. Hak hidup bukan sekedar hak
manusiawi tetapi adalah hak asasi manusia.
▪ Hak hidup adalah hak pertama sebab dari hidup manusia
itulah mengalir bentuk hidup-hidup yang lainnya, misalnya
hidup berpolitik, hidup akademis, hidup beragama, hidup
sosial, hidup bernegara, dan seterusnya.
▪ Hidup-hidup itu hanya mungkin ada dan bisa berjalan kalau
ada hidup manusia. Hal ini sekali lagi membuktikan bahwa
hak hidup adalah hak asasi manusia atau hak manusiawi
yang mendasar dan bukan sekedar hak manusiawi biasa.
Konsekuensinya: Kita tidak pernah boleh memperdebatkanhak hidup sebab tiadanya hidup
membuat semuanya juga tidak ada 28
▪ Konsekuensi dari kenyataan ini: Orang bisa saja berdebat atau
tidak mengakui adanya hak manusiawi tertentu, misalnya apakah
perempuan boleh menjadi presiden atau tidak, apakah orang
berkulit hitam boleh bersekolah bersama yang berkulit putih atau
tidak, apakah seorang anak boleh menyetir mobil atau tidak dan
seterusnya; akan tetapi, orang tidak boleh mempersoalkan atau
tidak mengakui adanya hak manusiawi yang paling fundamental
yakni hak untuk hidup.
▪ Begitu hak untuk hidup gugur ataupun dirampas, maka semua
hak manusiawi apapun otomatis gugur juga dan hidup-hidup
manusiawi yang lain pun juga gugur.
▪ Jadi, penghormatan terhadap hak hidup adalah kondisi dasar
supaya manusia dan masyarakatnya bisa berfungsi dengan
semestinya.
▪ Orang boleh memperdebatkan/menegasikan hak manusiawi
tetapi tidak boleh memperdebatkan/menegasikan hak asasi
manusia, yakni hak untuk hidup.
LOGO
Bioetika dan Fundamental Human Rights
▪ Bioetika sebagai etika kehidupan jelas mempunyai kepentingan fundamental
mengenai hak asasi manusia atau hak hidup ini.
▪ Bioetika pelayanan kesehatan bagi para tenaga medis yang melaksanakan
pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan, harus membela, mencintai, dan
mempertahankan kehidupan dalam profesinya.
▪ Tugas mulia seorang tenaga kesehatan adalah untuk mempertahankan hidup
manusia sebisa mungkin dan bukan untuk merusak kehidupan itu.
▪ Tenaga kesehatan adalah para pencinta kehidupan (lover of life) yang
mempersembahkan hidup dan profesinya untuk membela kehidupan.
Bioetika dan Fundamental Human Rights

▪ Bioetika penelitian kesehatan juga mempunyai kepentingan yang sama


yakni menjaga supaya subyek penelitian jangan memakai dan
memandang manusia hanya sebagai alat tetapi harus dijaga hidup,
kepentingan, dan kesejahteraannya.
▪ Pelbagai etika penelitian kesehatan dan aturan penenitian kesehatan
nasional dan internasional dibuat untuk menjamin bahwa hidup,
kepentingan, dan kesejahteraan manusia sebagai subyek penelitian
tidak akan dilanggar.
Perbedaan hak
manusiawi
dengan hak
asasi Manusia
Beda hak manusiawi dengan Hak asasi Manusia
▪ Hak manusiawi adalah hak yang didapat oleh manusia oleh karena
manusia adalah manusia sedangkan hak asasi manusia adalah
sebagian dari hak manusiawi itu yang asasi yakni yang menjadi dasar
adanya manusia dan adanya hak manusiawi itu.
▪ Hak asasi manusia hanyalah sebagian kecil dari hak manusiawi itu.
Hak asasi manusia yang paling fundamental adalah hak hidup
sedangkan hak manusiawi itu ada banyak.
▪ Yang menjadi pokok persoalan:
✓ hak manusiawi adalah hak sebagai Hak
manusia Manusiawi
✓ hak asasi mansia adalah manakah
yang pokok/asasi/dasar dari hak
manusiawi itu dan juga apa kriteria Hak Asasi
Manusia
sehingga hak yang ini menjadi pokok
sedangkan yang lainnya tidak.
Beda hak manusiawi dengan Hak asasi Manusia
▪ Contoh berikut ini akan membantu membedakan, manakah yang hak
manusiawi dan manakah yang hak asasi manusia.
▪ Apakah hak untuk mengemukakan berpendapat adalah hak asasi manusia
atau hak manusiawi? Apakah hak untuk mengemukakan pendapat adalah
yang menjadi dasar adanya manusia? Jelas tidak. Orang yang sama sekali
tidak pernah mengemukakan pendapat secara formal tetap manusia. Dia
bisa bahagia dengan situasinya dan kemanusiaannya tidak berkurang
sedikitpun. Jadi, hak untuk mengemukakan pendapat secara formal
bukanlah hak asasi manusia.
▪ Apakah hak mengemukakan pendapat itu hak manusiawi? Jelas iya.
Karena yang bisa mengemukakan pendapat hanyalah manusia. Hanya
manusia yang mampu memahami sesuatu dengan akal budinya, berfikir,
merenungkannya, dan akhirnya berpendapat sesuai dengan apa yang dia
pandang benar.
▪ Jadi, hak mengemukakan pendapat secara formal adalah hak manusiawi
tetapi bukan hak asasi manusia.
Konflik antara hak manusiawi
dengan hak asasi manusia

36
Konflik antara hak manusiawi dengan hak asasi manusia

▪ Idealnya pelaksanaan hak manusiawi (human


rights) dan hak asasi manusia (fundamental
human rights) seharusnya beriringan secara
sinergis dan keselarasan antara keduanya.
▪ Namun dalam kenyataannya, ada banyak kejadian
dimana terjadi konflik pelaksanaan hak manusiawi
dengan hak asai manusia itu.
▪ Konflik itu bisa sangat frontal dalam arti
menjalankan yang satu akan meniadakan yang
lainnya. Dalam dunia pelayanan kesehatan, konflik
itu jelas sekali sering terjadi.
37
Konflik antara hak manusiawi dengan hak asasi manusia

▪ Di sebuah UGD rumah sakit, ketika para pelayan


kesehatan berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan
nyawa manusia (pasien) yang mengalami kecelakaan
parah, di sana justru informed consent ditiadakan untuk
melakukan intervensi medis.
▪ Padahal informed consent merupakan penghargaan akan
martabat autonomy pasien (respect for autonomy) yang
menjadi bagian penting dari hak manusiawi.
▪ Mengapa informed consent ditiadakan?
▪ Sebab pelaksanaan otonomi (hak manusiawi) pasien itu
akan menghilangkan hak asasi manusia yakni nyawa
pasien. Padahal bobot dan nilai hak manusiawi itu lebih
rendah dibandingkan dengan bobot dan nilai hak asasi
manusia. 38
Konflik antara hak manusiawi dengan hak asasi manusia

▪ Maka menyelamnatkan nyawa harus lebih diutamakan


dibandingkan dengan otonominya.
▪ Oleh karena itu, dalam kondisi seperti ini, respect for
autonomy yang merupakan hak manusiawi ini boleh
dilanggar tanpa menyebabkan persoalan etis maupun
hukum.
▪ Sebaliknya kalau ada pasien dalam keadaan emergensi
seperti itu di UGD sebuah rumah sakit dan didiamkan
saja oleh nakes karena belum ada informed consent
untuk suatu tindakan medis, maka nakesnya pasti
dipersalahkan dan dituduh melakukan malpraktek.

39
Konflik antara hak manusiawi dengan hak asasi manusia

▪ Ketika ambulan membawa pasien gawat darurat,


ambulan di jalan boleh menerabas lampu merah dan
bahkan menyingkirkan pengendara lain supaya
ambulan bisa lewat dengan lancar.
▪ Ini sebenarnya pelanggaran akan hak manusiawi
(human rights) karena semua pengendara mempunyai
hak yang sama untuk mempergunakan jalan itu.
▪ Ketika ambulance lewat, hak pengendara lainnya itu
dilanggar ternyata tidak ada seorang pun protes.
Bahkan ketika ada mobil yang menghalangi ambulan
yang sedang membawa pasien gawat darurat, pasti
akan dipersalahkan.
40
Konflik antara hak manusiawi dengan hak asasi manusia

▪ Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia


menjadi ancaman sangat serius terhadap hidup dan
kesehatan manusia. Banyak korban yang meninggal
dunia oleh karenanya. Pemerintah mengeluarkan dana
yang sangat banyak sekali untuk mengendalikan
penyebarannya dan melindungi warganya.
▪ Selama terjadi pandemi Covid-19 banyak pemerintah
negara-negara di dunia – termasuk juga pemerintah
Indonesia – yang membatasi pergerakan warganya
baik di dalam negeri maupun ke luar negeri sebagai
salah satu cara untuk melindungi warganya agar tidak
sakit atau mati karena Covid-19.
41
Konflik antara hak manusiawi dengan hak asasi manusia

▪ Orang tidak boleh bepergian kalau tidak sangat


penting, toko-toko, kantor-kantor, dan tempat umum
lainnya ditutup atau buka sebagian. Orang harus
memakai masker dan menjaga jarak dan sebagainya.
▪ Banyak pembatasan hak manusiawi terjadi di mana-
mana. Pembatasan ini ternyata diterima oleh
masyarakat walaupun sebenarnya melanggar hak
manusiawi untuk bergerak dan beraktivitas.
▪ Menjaga hidup dan kesehatan itu lebih penting
daripada hak untuk bergerak bagi warga negara yang
merupakan salah satu hak manusiawi.

42
Konflik antara hak manusiawi dengan hak asasi manusia

▪ Jadi, dalam konflik antara hak manusiawi dengan hak asasi


manusia, yang menang adalah hak asasi manusia
(fundamental human rights) untuk hidup, karena hak hidup
itu lebih fundamental dari pada hak manusiawi.
▪ Adanya hak manusiawi juga karena adanya hidup.
▪ Dari contoh kasus-kasus di atas menjadi jelas pula bahwa
pelanggaran hak manusiawi (human rights) tidak serta
merta menjadi kejahatan kalau pelanggaran itu dilakukan
demi mempertahankan hak asasi manusia yang paling
fundamental yakni hak hidup.
▪ Sebaliknya, pelanggaran hak asasi manusia hampir selalu
dikutuk sebagai kejahatan melawan kemanusiaan.
43
Konflik antara hak manusiawi dengan hak asasi manusia

▪ Prioritas hak hidup dibandingkan dengan yang lain juga


nampak jelas dalam buku Principles of Biomedical Ethics
karya dari Tom L. Beauchamp dan James F. Childress.
Mereka menegaskan bahwa respect for autonomy itu
bersifat prima facie.
▪ Sebagai suatu kewajiban umum, nakes harus
memperlakukan pasien dengan menghormati hak otonomi
pasien yang kompeten untuk mengambil keputusan. Namun
kewajiban menghormati otonomi ini bisa dikalahkan apabila
ada suatu kewajiban lain yang bersifat lebih besar sifatnya,
misalnya menyelamatkan nyawa, karena nyawa manusia
(hidup manusia) nilainya lebih besar daripada hak otonomi
seseorang.
44
Hak untuk Hidup
Vs
Hak Untuk Mati
Hak Hidup vs Hak mati
▪ Ada orang yang menyatakan, demi keadilan, kalau ada hak untuk hidup
maka harus ada hak untuk mati.
▪ Pernyataan ini sekilas kelihatan logis dan masuk akal sebab dikotomi
manusia adalah hidup dan mati. Jadi,
▪ Apakah adanya hak untuk hidup menjadikan juga adanya hak untuk mati?
▪ Jelas tidak.
▪ Hak hidup itu adalah hak untuk dilestarikan, dijaga, dan dipelihara, dan
tidak dibahayakan hidupnya; apakah dari poin ini kemudian bisa muncul hak
untuk mati yakni hak supaya matinya dilestarikan, dijaga, dan dipelihara?
▪ Hak seperti ini jelas tidak masuk akal sehat. Adanya hak untuk mati justru
bertentangan dengan adanya hak untuk hidup. Lebih-lebih lagi, orang
menuntut haknya supaya hak bisa dipergunakan dan dinikmatinya.
▪ Menuntut hak mati adalah tuntutan yang sia-sia karena si penuntut tidak
mendapatkan keuntungan atau tidak bisa menikmati apa yang menjadi
tuntutannya.
Hak Hidup vs Hak mati
▪ Hak untuk hidup adalah hak kodrati manusia yang utama menurut
John Locke sehingga tidak ada satupun hal yang baik dan syah bila
bertentangan dengan hak ini .
▪ Ini berarti bahwa orang wajib untuk menghormati hak hidup
sesamanya supaya masyarakat hidup dalam keadaan damai.
▪ John Locke sangat menekankan bahwa hidup manusia itu yang
adalah hak kodrati, tidak bisa diganggu gugat dan harus lebih
diutamakan dari pada kepentingan komunitas atau institusi .
▪ Otonomi seorang perempuan untuk mengatur hidupnya tidak boleh
menegasikan hak janin untuk hidup karena janin bukan diri si
perempuan yang bisa diatur olehnya dan dalam konflik antara
otonomi dengan hak hidup yang akan dimenangkan adalah hak
hidup.
Hak Hidup vs Hak mati

▪ Hak untuk hidup ini menjadikan seseorang berhak untuk


memaksa orang lain yang tidak menghormati hidupnya agar
menghormatinya. Kalau ada agresor yang mengancam nyawa
seseorang, maka dia berhak untuk memaksa si agresor itu
untuk menghormati nyawanya dengan cara membela diri.
▪ Kalau sampai terjadi bahwa dalam kerangka
mempertahankan diri seseorang menyebabkan agresor itu
mati terbunuh, maka si pelaku tidak bersalah. Seseorang
berhak dan berkewajiban untuk mempertahankan diri
berhadapan dengan agresor.
▪ Di sini pun, hak asasi manusia (hak hidup) harus lebih
diutamakan daripada hak manusiawi lainnya.
Kepustakaan
Thank you!!!
Orang yang hidup
berhak untuk terus hidup
karena dia sudah hidup
dan memilki hidup

Anda mungkin juga menyukai