Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“EJAAN YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA”

DISUSUN OLEH:

WIDYA RAHAYU

2023206011

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS AL-ASY’ARIAH MANDAR

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
berkah, dan hidayahnya sehingga tugas makalah Bahasa Indonesia yang membahas tentang
ejaan yang pernah ada di Indonesia dapat saya kerjakan dengan baik dan tepar waktu. Tidak
lupa pula untuk bersalawat kepada nabiullah Muhammad saw yang mana beliaulah yang telah
mengantar kita dari zaman yang gelap gulita ke zaman yang terang menderang seperti saat ini.

Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk mempelajari dan lebih mengetahui ejaan
yang pernah berlaku di Indonesia. Harapan saya, informasi dan materi yang dibahas dalam
makalah ini dapat bermaanfaat dan menambah ilmu yang berkah bagi pembaca terutama bagi
penulis dan mendapatkan hasil dan nilai yang memuaskan.

Polewali, 9 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................... 3

BAB 1 ............................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4

A. LATAR BELAKANG .............................................................................................. 4

B. RUMUSAN MASALAH……………………………………...……………………….4

C. TUJUAN ................................................................................................................. 4

BAB II .............................................................................................................................. 5

PEMBAHASAN ............................................................................................................... 5

A. Ejaan yang pernah berlaku di indonesia .................................................................... 5

BAB III ............................................................................................................................. 9

PENUTUP ........................................................................................................................ 9

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 9

B. Saran ......................................................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................10


BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bahasa merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Adanya bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi. Sebagai mahasiswa tentu pembuatan
berbagai karya tulis ilmiah tentu sering Di hadapi selama masa pendidikan. Maka dari
itu, diperlukan sarana yang dapat dijadikan pedoman dalam mendukung karya tulis
ilmiah yaitu ragam baku tulis. Ragam baku adalah ragam yang dikembagakan
dandiakuioleh warga masyarakat yang memakainya sebagai menjadi bahasa resmi dan
sebagai pedoman bahasa dalam pengunaannya. Oleh karena itu, penulisan karya ilmiah
menggunakan ragam baku tulis sebagai standar penulisannya. Meskipun perubahan ini
sudah berjalan selama beberapatahun, masih saja banyak Masyarakat yang belum
mengetahui adanya perubahan pedoman baru dalam penulisan ejaan bahasa Indonesia
ini. Adapun ejaan ejaan yang pernah berlaku di Indonesia yaitu Ejaan Van Ophuijsen,
Ejaan Soewandi, Ejaan Pembaharuan, Ejaan Melindo, Ejaan Yang Disempurnakan
(EYD). Oleh karena itu, untuk merumuskan permasalahan di atas saya akan membahas
tentang macam-macam ejaan yang pernah berlaku di Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu ejaan ?
2. Bagaimana macam macam ejaan yang pernah berlaku di indonesia ?

C. TUJUAN
1. Mengetahui apa itu ejaan.
2. Mengetahui macam-macam ejaan yang pernah berlaku di Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. EJAAN YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA


Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dan lain sebagainya)
dalam tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Tiap negara mempunyai
aturan-aturan ejaan tersendiri dalam melambangkan aturan bunyi bahasa negaranya.
Demikian juga Indonesia, Bahasa Indonesia mempunyai banyak Bahasa oleh karenanya
ejaan berubah dari waktu ke waktu. Pemerintah Indonesia juga resmi menerbitkan
kebijakan yang di tetapkan, pejabar berwenang untuk mengatur ejaan Bahasa Indonesia
yang senantiasa di perbaharui.
Berikut macam-macam ejaan yang pernah berlaku di indonesia:

1) Ejaan Van Ophuijsen


Ejaan Van Ophuijsen atau Ejaan Lama adalah jenis ejaan yang pernah
digunakan untuk bahasa Indonesia. Pada tahun 1901 diadakan pembakuan ejaan bahasa
Indonesia yang pertama kali oleh Prof. Charles van Ophuijsen dibantu oleh Engku
Nawawi gelar Sutan Makmur dan Moh. Taib Sultan Ibrahim. Hasil pembakuan mereka
yang dikenal dengan Ejaan Van Ophuijsen ditulis dalam sebuah buku. Dalam kitab itu
dimuat sistem ejaan latin untuk bahasa Melayu di Indonesia.
Van Ophuijsen adalah seorang ahli bahasa berkebangsaan Belanda. Ia pernah
jadi inspektur sekolah dimaktab perguruan Bukittinggi, Sumatera Barat, kemudian
menjadi profesor bahasa Melayu di Universitas Leiden, Belanda. Setelah menerbitkan
Kitab Logat Melajoe, Van Ophuijsen kemudian menerbitka Maleische Spraakkunst
(1910). Buku ini kemudian diterjemahkan oleh T.W. Kamil dengan judul Tata Bahasa
Melayu dan menjadi panduan bagi pemakai bahasa Melayu di Indonesia.
Ejaan ini digunakan untuk menuliskan kata-kata Melayu menurut model yang
dimengerti oleh orangBelanda, yaitu menggunakan huruf Latin dan bunyi yang mirip
dengan tuturan Belanda, antara lain:
• Huruf “j” untuk menuliskan bunyi “y”, seperti pada kata jang, pajah, sajang.
• Huruf “oe” untuk menuliskan bunyi “u”, seperti pada kata-kata goeroe, itoe, oemoer
(kecuali diftong “au” tetap ditulis “au”).
• tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan bunyi hamzah,
seperti pada kata-kata ma'moer, ‘akal, ta’, pa’, dinamaï .
Huruf hidup yang diberi titik dua diatasnya seperti ä, ë, ï dan ö, menandai bahwa
huruf tersebut dibaca sebagai satu suku kata, bukan diftong, sama seperti ejaan
Bahasa Belanda sampai saat ini. Kebanyakan catatan tertulis bahasa Melayu pada
masa itu menggunakan huruf Arab yang dikenal sebagai tulisan Jawi. Ejaan ini
akhirnya digantikan oleh Ejaan Soewandi atau Ejaan Republik pada 17 Maret 1947.

2) Ejaan Soewandi
Ejaan Soewandi atau Ejaan Republik adalah jenis ejaan yang menggantikan
ejaan Van Opuijsen. Ejaan ini disebut juga dengan edjaan Soewandi, Menter Pendidikan
dan Kebudayaan kala itu. Ejaan ini mengganti ejaan sebelumnya, yaitu Ejaan Van
Ophuijsen yang mulai berlaku sejak tahun 1901. Perbedaan antara ejaan ini dengan
ejaan Van Ophuijsen: Huruf “oe'” menjadi “u”, seperti pada “goeroe” menjadi “guru”.
Bunyi hamzah dan bunyi sentak yang sebelumnya dinyatakan dengan (‘) ditulis dengan
“k”, seperti padakata-kata tak, pak, maklum, rakjat.
• Menggunakan huruf “Dj” huruf “j” seperti : Djakarta, Djalan, Radja.
• Huruf “c” ditulis “Tj” seperti: Tjinta, Tjara, Tjurang.
• Huruf “kh” ditulis dengan “ch” seperti: Chairil, machloe’
• Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2, seperti ubur2, ber-main2, ke-barat2-
an.
• Awalan “di-“ dan kata depan “di” kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata
yang mengikutinya. Kata depan “di” pada contoh dirumah, disawah, tidak
dibedakan dengan imbuhan “di-“ pada dibeli, dimakan.

3) Ejaan Pembaharuan
Ejaan pembaharuan merupakan suatu yang direncanakan untuk memperbaharui
Ejaan Republik.Di bentuk pada tanggal 19 juli 1956. Konsep Ejaan pembaharuan
dikenal dengan ejaan Prijono-Katoppo, sebuahnama yang di ambil dari dua nama tokoh
yang pernah mengetuai panitia ejaan itu. Awalnya profesor Prijono yang mengetuai
panitia itu, lalu menyerahkan kepemimpinannya kepada E.Katoppo karena masa itu
Profesor Prijono di angkat menjadi Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan
sehingga tidak sempat lagi melanjutkan tugasnya sebagai ketua panitia ejaan kemudian
dilanjutkan oleh E.Katoppo.

Konsep Ejaan Pembaharuan yang menarik ialah di sederhanakannya huruf-huruf


yang berupa gabungan konsonan dengan huruf huruf tunggal. Atau bersifat fonemis
artinya setiap fonem dalam ejaan itu di usahakan hanya di lambangkan dengan satu
huruf. Tampak seperti contoh di bawah ini :

• Gabungan konsonan dj di ubah menjadi j


• Gabungan konsonan tj di ubah menjadi tsc. Gabungan konsonan ng di ubah
menj adi ŋ
• Gabungan konsonan nj di ubah menjadi ñ
• Gabungan konsonan sj di ubah menjadi š

4) Ejaan Melindo
Ejaan Melindo adalah sistem ejaan Latin yang termuat dalam Pengumuman
Bersama Edjaan Bahasa Melaju-Indonesia (Melindo) (1959) sebagai hasil usaha
penyatuan sistem ejaan dengan hurufLatin diIndonesia dan Persekutuan Tanah Melayu.
Keputusan ini dilakukan dalam Perjanjian PersahabatanIndonesia dan Malaysia pada
tahun 1959. Sistem ini tidak pernah sampai diterapkan.
Hal yang berbeda ialah bahwa di dalam Ejaan Melindo gabungan konsonan tj,
seperti pada kata tjinta,diganti dengan c menjadi cinta, juga gabungan konsonan nj
seperti njonja, diganti dengan huruf nc, yang sama sekali masih baru.

5) Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)


Pada 23 Mei 1972, sebuah pernyataan bersama ditandatangani oleh Menteri Pelajaran
Malaysia Tun Hussein Onn dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia,
Mashuri. Pernyataan bersama tersebut mengandung persetujuan untuk melaksanakan
asas yang telah disepakati oleh para ahli dari kedua negara tentang Ejaan Baru dan
Ejaan Yang Disempurnakan. Pada tanggal 16 Agustus 1972, berdasarkan Keputusan
Presiden Nomor 57 Tahun 1972, berlakulah sistem ejaan Latin bagi bahasa Melayu
("Rumi" dalam istilah bahasa Melayu Malaysia) dan bahasa Indonesia. Di Malaysia,
ejaan baru bersama ini dirujuk sebagai Ejaan Rumi Bersama (ERB). Pada waktu pidato
kenegaraan untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdakan Republik Indonesia
yang ke XXVII, tanggal 17 Agustus 1972 diresmikanlah pemakaikan ejaan baru untuk
bahasa Indonesia oleh Presiden Republik Indonesia. Dengan Keputusan Presiden No.
57 tahun 1972, ejaa ntersebut dikenal dengan nama Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan (EYD). Ejaan tersebut merupakan hasil yang dicapai oleh kerja panitia
ejaan bahasa Indonesia yang telah dibentuk pada tahun 1966. Ejaan Bahasa Indonesia
Yang Disempurnakan ini merupakan penyederhanaan serta penyempurnaan dari pada
Ejaan Suwandi atau ejaan Republik yang dipakai sejak bulan Maret 1947.
Selanjutnya pada tanggal 12 Oktober 1972, Panitia Pengembangan Bahasa
Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan buku "Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan" dengan penjelasan kaidah
penggunaan yang lebih luas. Setelah itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 27 Agustus 1975 Nomor
0196/U/1975 memberlakukan "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan" dan "Pedoman Umum Pembentukan Istilah".
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ejaan merupakan penggambaran bunyi Bahasa dalam tulisan serta penggunaan
tanda baca. Perkembangan ejaan di indonesia dapat berubah dan di perbaharui dari
waktu ke waktu. Adapun ejaan yang pernah berlaku di indonesia ada 5 yaitu Ejaan Van
Ophuijsen, Ejaan Soewandi, Ejaan Pembaharuan, Ejaan Melindo, dan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD).

B. SARAN
Diharapkan dengan adanya makalah diharapkan ini dapat bermanfaat dan
menambah ilmu bagi pembaca dan penulis tidak hanya sekedar membaca dan
mengetahui namun saya harap kita juga dapat mengambil nilai nilai sosial dan Sejarah
yang terkandung di dalamnya. Adapun ketidak sempurnaan yang ada dalam makalah
ini mohon untuk di koreksi dan saya memohom maaf atas hal tersebut, terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ejaan
https://id.scribd.com/document/338842162/Ejaan-Yang-Pernah-Berlaku-Di-
Indonesia https://id.scribd.com/document/498646326/Ejaan-Yang-Pernah-Ada-Di-
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai