Anda di halaman 1dari 23

Aneurisma

Kelompok 4
Anggota Kelompok
○ Ai Hikmat SM 201FF03054
○ Anastasia NH 201FF03063
○ Erna kurniasih 201FF03065
○ Eva Ropiah 201FF03072
○ Siti Nur aisyah 201FF03080
○ Nurmalasari 201FF03083
○ Rangga Pramudiya 201FF03086
○ Lucya Diana P 201FF03091
○ Sri Devi I 201FF03092
○ Hadid Alif 191FF03077
○ Mega Fajar A 191FF03087
Pengertian Aneurisma
❑ Aneurisma adalah penyakit yang mematikan yang terjadi pada otak dan
umumnya diderita oleh orang dewasa berusia lebih dari 20 tahun dengan
persentase 6% di seluruh dunia dan angka kematian lebih dari 50%.

❑ Aneurisma otak merupakan kondisi di mana terjadi penggelembungan pembuluh


darah di otak akibat melemahnya dinding pembuluh darah di suatu titik tertentu.
Jika aneurisma pada otak pecah, hal tersebut bisa menyebabkan hal yang lebih
buruk, seperti kerusakan otak, stroke hemoragik, koma, dan kematian.
❑ Aneurisma otak disebut juga aneurisma serebral. mempuyai kelemahan pada
dinding pembuluh darah otak, baik pembuluh darah nadi maupun pembuluh
darah balik (tunika media dan tunika intima dari arteri maupun vena) yang
menyebabkan penggelembungan pembuluh darah otak tersebut secara
terlokalisir. Pembuluh darah nadi (arteri) normal memiliki 3 lapisan, yakni

• (1) tunika intima (lapisan terdalam yang merupakan lapisan endotelial)


• (2) tunika media (terdiri dari otot polos); dan
• (3) tunika adventisia (terdiri dari jaringan ikat)
Aneurisma sakuler
(berry)
Aneurisma ini terjadi pada titik
bifurkasio arteri intrakranial.
Aneurisma dapat menimbulkan deficit
neurologis dengan menekan struktur
disekitarnyabahkan sebelum rupture.
Misalnya, aneurisma pada arteri
komunikans posterior dapat menekan
nervus okulomotorius, menyebabkan
paresis saraf kranial ketiga (pasien
mengalami dipopia).
Aneurisma fusiformis
Pembesaran pada pembuluh darah yang berbentuk
memanjangdisebut aneurisma fusiformis. Aneurisma
fusiformis dapat disebabkan oleh aterosklerosis dan/atau
hipertensi. Aneurisma fusiformis yang besar pada arteri
basilaris dapat menekan batang otak. Aliran yang lambat
di dalam aneurisma fusiformis dapat mempercepat
pembentukan bekuan intraaneurismal terutama pada sisi-
sisinya. Aneurisma ini biasanya tidak dapat ditangani
secara pebedahan saraf, karena merupakan pembesaran
pembuluh darah normal yang memanjang, dibandingkan
struktur patologis (seperti aneurisma sakular) yang tidak
memberikan kontribusi pada suplai darah serebral.
Aneurisma mikotik
Aneurisma mikotik umumnya ditemukan pada arteri kecil
di otak. Terapinya terdiri dari terapi infeksi yang
mendasarinya dikarenakan hal ini biasa disebabkan oleh
infeksi. Aneurisma mikotik kadang-kadang mengalami
regresi spontan; struktur ini jarang menyebabkan
perdarahan Subarachnoid. Arteri berhubungan langsung
dengan vena tanpa melalui kapiler yang menjadi
perantaranya. Pada kejadian ini vena tidak dapat
menampung tekanan darah yang datang langsung dari
arteri, akibatnya vena akan merenggang dan melebar
karena langsung menerima aliran darah tambahan
yangberasal dari arteri. pPembuluh darah yang lemah
nantinya akan mengalami ruptur dan berdarah.
Penyebab aneurisma
Aneurisma otak terjadi saat dinding pembuluh darah melemah atau menipis penyebab
aneurisma otak.Aneurisma otak umumnya bukan akibat aktor genetis melainkan
berkembang seiring dengan pertambahan usia seseorang. Beberapa penyebab
aneurisma otak adalah:

01 02 03
Neurofibromatosis Konsumsi tembakau / Tekanan darah tinggi
merokok

04 05
Kolesterol tinggi Penyalahgunaan alcohol
Gejala Aneurisma
❑ Gejala yang timbul tergantung dari lokasi dan ukuran
aneurisma.
❑ Pada aneurisma serebral ini diketahui hampir tidak pernah
minimbulkan gejala kecuali terjadi pembesaran salah satu saraf
otak.
❑ Dapat menimbulkan sedikit atau bahkan tidak menimbulkan
gejala pada aneurisma yang kecil dan tidak progresif.
❑ Gejala penyakit aneurisma ini dapat dideteksi pada usia 40-60
tahun.
❑ Berikut gejala yang ditimbulkan jika aneurisma terjadi pada
pembuluh darah di dasar otak.
Gejala Aneurisma
❑ Sakit kepala yang hebat dan berdenyut
❑ Dapat disertai ataupun tidak disertai dengan muntah
❑ Penglihatan kabur
❑ defisit neurologis fokal
Etiologi
❑ Aneurisma sering terjadi di aorta, otak, belakang
lutut, usus, atau limpa. Aneurisma jika pecah dapat
mengakibatkan pendarahan internal, stroke, dan
terkadang bisa berakibat fatal.
❑ Etiologi aneurisma hanya terdapat pada paralisis
nervus kranialis III dan terjadi pada kelompok usia
≥50 tahun. Pasien dengan etiologi aneurisma
tersebut menjalani pemeriksaan pencitraan kepala
berupa computed tomography angiography (CTA)
dengan hasil yang menunjukkan aneurisma sakular
di percabangan arteri komunikans posterior kanan
dan arteri karotis interna kanan berukuran 3 x 3,5
mm.
Patofisiologi Aneurisma
❑ Terjadi ketika dinding
pembuluh darah melemah,
menyebabkannya pelebaran
pembuluh darah

❑ Pembuluh darah di dalam


tubuh, yang sebagian besar
terjadi di aorta

Aorta adalah pembuluh darah utama yang muncul


dari jantung dan mensuplai aliran darah ke seluruh
tubuh
` Patofisiologi Stroke Hemorgarik

Adanya darah di jaringan otak atau ruang disekitarnya yang


mengakibatkan kompresi

HEMATOMA
Apabila terbentuk dapat terus
tumbuh dan membesar setelahnya

Terjadi pembengkkan dan cidera


jaringan otak
Lanjutan

Terjadi pembekkan dan cidera jaringan otak

Karena peradangan yang disebabkan oleh


thrombin dan darah, yang menyebabkan
peningkatan tekanan intracranial dan herniasi

❑ Intracranial adalah adanya tekanan di rongga kepala, yang disebabkan oleh cidera
neurologis (syaraf)
❑ Herniasi otak merupakan terjadinya pengendapan otak, yang dapat mengakibatkan
depresi berat atau koma
✓ Aneurisma sakular ✓ Aneurisma fusiformis
• Berkembang dari efek lapisan otot ( • Berkembang dari arteri serebri yang berliku
tunika muskularis) pada aretri yang biasanya berasal dari pembuluh darah
• Perubahan elastisitas membran dalam vertebro-basiler dan diameternya bisa
(lamina elastiska interna) pada areri mencapai beberapa sentimeter
otak dapat melemahkan dinding • Mengalami gejala kompresi saraf otak, tetapi
pembuluh darah dan mengurangi daya tidak selalu disertai pendarahan subrakoid
tahan arteri tak terhadap perubahan
dalam pembuluh darah dan banyak
terjadi pada aliran darah pada dinding
arteri paling besar
✓ Aneurisma diseksi ✓ Aneurisma serebral
• Diakibatkan oleh nekrosis atau • Dapat timbul lebih dari satu
trauma pada arteri yang (multipel) pada 10-30% kasus
menyebabkan darah masuk • Kira-kira 75% dari kasus multiple
melalui tunika intima yang robek aneurisma tersebut memiliki 2
atau pendarahan interstisial aneurisma , 15% memiliki 3
(terutama di aorta) sehingga aneurisma , dan 10% memiliki lebih
memberi gamabaran seperti dari 3 aneurisma
gumpalan darah di sepanjang
pembuluh darah

✓ Aneurisma multipel
• berhubungan dengan vaskulopati, seperti penyakit fibromuskular dan penyakit jaringan
ikat yang lain .
• Aneurisma multipel lebih banyak diidap oleh wanita daripada pria, yaitu sekitar 5:1,
perbandingan ini akan meningkat menjadi 11:1 pada pasien yang memiliki lebih dari 3
aneurisme dan dapat terjadi pada satu arteri yang sama .
Manifestasi klinis aneurisma
Mnifestasi klinis Sebagian besar tidak sepsifik pada pasien aneurisma, biasanya
pasien mengalami gejala hemoptisis, dyspnea saat aktiftas , demam, batuk dan
nyeri pada dada. Dibedakan berdasarkan tingkat keparahan penyakit yang
dialami oleh pengidap, dua jenis tersebut adalah

01 02
Aneurisma otak tidak Aneurisma otak pecah
pecah
❑ Aneurisma otak tidak pecah

Umumnya tidak menimbulkan gejala pada pengidap. Gejala baru akan muncul
ketika ukuran aneurisma semakin membesar dan menekan jaringan saraf dalam
otak.
• Masalah penglihatan, seperti kehilangan penglihatan atau penglihatan ganda.•
Rasa sakit di atas atau di sekitar mata.
• Mati rasa atau kelemahan pada satu sisi wajah.
• Kesulitan berbicara.
• Sakit kepala.
• Kehilangan keseimbangan
• Kesulitan berkonsentrasi.
• Memiliki masalah dengan ingatan jangka pendek.
❑ Aneurisma otak pecah
.
Dimulai dari sakit kepala yang terjadi secara tiba-tiba dan sangat menyiksa.
Rasa sakitnya ibarat dipukul benda tumpul dan terasa sangat nyeri.

• Hilang kesadaran.
• Kejang-kejang.
• Merasa sakit.
• Penglihatan kabur atau ganda.
• Kebingungan mendadak.
• Leher terasa kaku atau sakit
.• Penurunan sensitivitas terhadap cahaya.
• Kelemahan pada salah satu sisi tubuh atau anggota tubuh tertentu.
Pustaka

• Baehr M, Frotcsher M. Diagnosis Topik Neurologi DUUS Anatomi, Fisiologi,


Tanda, Gejala. 4th ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2012.
• Zuccarello M, McMahon N. Arteriovenous Malformation (AVM). Mayfield
Clinic. 2013
• Hardianto, U. (2017). Pemodelan Aliran Darah pada Aneurisma di Lingkaran
Willis. Mathunesa: Jurnal Ilmiah Matematika
• Hardianto, U. (2017). Pemodelan Aliran Darah pada Aneurisma di Lingkaran
Willis. Mathunesa: Jurnal Ilmiah Matematika, 3(6).
1) Amri, I. (2017). Pengelolaan Peningkatan Tekanan Intrakranial. Medika
Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
4(3), 1-17.2)
2) Salameh, M. J., Black III, J. H., & Ratchford, E. V. (2018). Thoracic aortic
aneurysm. Vascular Medicine, 23(6), 573-578.3)
3) Lane, B. C., Scranton, R., & Cohen-Gadol, A. A. (2021). Risk of brain herniation
after craniotomy with preoperative lumbar spinal drainage: a single-surgeon
experience of 365 patients among 3000 major cranial cases. Operative
Neurosurgery, 20(2), E77-E82.4)
4) Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Yee, G. C., Matzke, G. R., Wells, B. G., & Posey, L. M.
(2008). Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, ed. Connecticut:
Appleton and Lange, 4, Hal. 3755)
5) Suwangto, E. G. (2011). Pertimbangan Klinis dalam Pemilihan Jenis Tatalaksana
Terbaik untuk Pasien Aneurisma Serebral. Damianus Journal of Medicine, 10(2),
97-106.
• Hiller, N., Lieberman, S., Chajek-Shaul, T., Bar-Ziv, J., & Shaham, D. (2004). Thoracic
manifestations of Behçet disease at CT. Radiographics : a review publication of the
Radiological Society of North America, Inc, 24(3), 801–808.
https://doi.org/10.1148/rg.24 3035091
• Hammad, A. M., Al-Qahtani, S. M., & Al-Zahrani, M. A. (2009). Huge Polmonary
artery Aneurysm. Canadian Respiratory journal, 16(3) 94- 95.
https://doi.org/10.1155/2009876784
• Hardianto, U. (2017). Pemodelan Aliran Darah pada Aneurisma di Lingkaran Willis.
Mathunesa: Jurnal Ilmiah Matematika, 3(6).
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai