Anda di halaman 1dari 91

PENGARUH EDUKASI CUCI TANGAN MENGGUNAKAN POSTER 6

LANGKAH CUCI TANGAN TERHADAP PERILAKU MENCUCI


TANGAN KELUARGA PASIEN DI RUMAH SAKIT
GRANDMED LUBUK PAKAM
TAHUN 2021

SKRIPSI

OLEH:

NAOMI MEI ANGELICA BR SIHOMBING


17.11.121

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN FISIOTERAPI
INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA
LUBUK PAKAM
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi Penelitian dengan Judul:

PENGARUH EDUKASI CUCI TANGAN MENGGUNAKAN POSTER 6


LANGKAH CUCI TANGAN TERHADAP PERILAKU MENCUCI
TANGAN KELUARGA PASIEN DI RUMAH SAKIT
GRANDMED LUBUK PAKAM
TAHUN 2021

Yang dipersiapkan dan diseminarkan oleh:

NAOMI MEI ANGELICA SIHOMBING


NPM: 17.11.121

Telah Disetujui Untuk Diseminarkan Dihadapan Peserta Seminar Komisi Penguji


Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Fisioterapi
Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.

Lubuk Pakam, 14 April 2021

Pembimbing,

Apt. ROMAULIANNA TERESIA MARBUN S.Farm., M.Si,


NPP: 06.15.12.08.1991
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan Judul:

PENGARUH EDUKASI CUCI TANGAN MENGGUNAKAN POSTER 6


LANGKAH CUCI TANGAN TERHADAP PERILAKU MENCUCI
TANGAN KELUARGA PASIEN DI RUMAH SAKIT
GRANDMED LUBUK PAKAM
TAHUN 2021

Oleh:

Naomi Mei Angelica Sihombing


17.11.121

Telah disetujui untuk diujikan dan dipertahankan dihadapan Komisi penguji


Skripsi pada ujian sidang Skripsi Program Studi Keperawatan Program Sarjana
Fakultas Keperawatan dan Fisioterapi Institut Kesehatan MEDISTRA Lubuk
Pakam
Lubuk Pakam, 14 April 2021
Komisi Penguji: Tangan Tanda

1. Ns. Juni Mariati Simarmata, S.kep., M.Kep.


NPP. 01.12.17.06.1988

2. Delitha Hayanti Br Panjaitan, SKM., MKM.


NPP . 03.20.23.08.1993

3. Apt. Romauli Anna Teresia Marbun, S.Farm., M.Si.


NPP . 06.15.12.08.1991
Disahkan Oleh:
Dekan Ketua Program Studi

Ns. Kuat Sitepu, S.Kep., M.Kes. Ns. Tati Murni Karokaro, S.Kep., M.Kep.
NPP . 01.96.26.02.1972 NPP . 01.01.28.02.1980
LEMBAR PERNYATAAN

PENGARUH EDUKASI CUCI TANGAN MENGGUNAKAN POSTER 6


LANGKAH CUCI TANGAN TERHADAP PERILAKU MENCUCI
TANGAN KELUARGA PASIEN DI RUMAH SAKIT
GRANDMED LUBUK PAKAM
TAHUN 2021

PROPOSAL

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara secara tertulis
diacu dalam naskah ini disebutkan dalam daftar pustaka.

Lubuk Pakam, 14 April 2021

Peneliti

Naomi Mei Angelica Sihombing


17.11.121
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. IDENTITAS PRIBADI
Nama : Naomi Mei Angelica Br Sihombing
Tempat/ Tanggal Lahir : Saribudolok, 18 Mei 1999
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak ke : 2 dari 5 bersaudara
Agama : Kristen Protestan
Nama Ayah : Damon Robinson Sihombing
Nama Ibu : Risna Uli Yanti Simanjuntak
Alamat : Jln. Sudirman, Kel. Saribudolok, Kec.
Silimakuta, Kab. Simalungun.

2. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 2004 - 2005 : TK Harapan Saribudolok
Lulus dan Berijazah
Tahun 2005 – 2011 : SD Swasta Don Bosco Saribudolok
Lulus dan Berijazah
Tahun 2011 – 2014 : SMP Swasta Bunda Mulia Saribudolok
Lulus dan Berijazah
Tahun 2014 – 2017 : SMK Swasta Kesehatan Arta Kabanjahe
Lulus dan Berijazah
Tahun 2017 – 2021 : Program Studi Keperawatan Jenjang Sarjana
Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
Lulus dan Berijazah
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena

atas karunia-Nya peneliti dapat menyusun Skripsi ini. Adapun judul penelitian ini

yaitu Pengaruh Edukasi Cuci Tangan Menggunakan Poster 6 Langkah Cuci

Tangan terhadap Perilaku Cuci Mencuci Tangan Keluarga Pasien di Rumah Sakit.

Ditujukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program S1

Keperawatan Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.

Dalam penulisan Skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan arahan,

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak , baik moril maupun materi. Maka

pada kesempatan ini dengan kesungguhan hati, peneliti ingin menyampaikan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Drs. Johannes Sembiring, M.Kes, selaku Ketua Yayasan Medistra Lubuk


Pakam.
2. Ns. Rahmad Gurusinga S.Kep.,M.Kep, selaku Rektor Institut Kesehatan
Medistra Lubuk Pakam.
3. Ns. Kuat Sitepu, S.Kep., M.kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan dan
Fisioterapi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.
4. Ns. Tati Murni Karo Karo, S,Kep M.Kep, selaku Ketua Program Studi
Ilmu Keperawatan Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.
5. Apt.Romauli Anna Teresia Marbun S.Farm., M.Si selaku Dosen
Pembimbing yang telah memberikan bimbingan sehingga peneliti dapat
menyelesaikan proposal ini.
6. Dr. Arif Sudjatmiko, M.Kes, selaku Direktur Rumah Sakit Grandmed
Lubuk Pakam.

i
7. Ns. Dian Anggrianti, S.Kep, M.Kep, selaku Seketaris Prodi Ilmu
Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Fisioterapi Institut Kesehatan
Medistra Lubuk Pakam.
8. Ns. Juni Mariati Simarmata, S.Kep., M.Kep., dan Delitha Hayanti, SKM.,
MKM., selaku Dosen Penguji I dan II yang telah memberikan banyak
kritik serta saran yang membangun untuk kesempurnaan proposal ini.
9. Seluruh Staf Dosen dan Pegawai Institut Kesehatan Medistra yang telah
banyak memberi ilmu dan masukan kepada peneliti selama pendidikan.
10. Kepada kedua orang tua peneliti, Ayahanda Damon Robinson Sihombing
dan Ibunda Risna Uli Yanti Simanjuntak yang senantiasa memberikan doa
dan motivasi baik moril maupun materil kepada peneliti dalam
menyelesaikan proposal ini.
11. Kepada teman-temanseperjuangan, program studi ilmu keperawatan
tingkat 4 angkatan 2017 yang banyak memberikan masukan dan kritik
sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal ini.

Peneliti juga menyadari kurang memadainya ilmu pengetahuan, sehingga

masih terdapat banyak kekurangan dalam penelitian ini. Dan sebagai manusia

yang tak luput dari kekurangan , maka peneliti memohon maaf yang sebesar-

besarnya dalam kesempatan ini peneliti juga mengharapkan kritik , saran dan

masukan dari pembaca demi kesempurnaan dari proposal ini.

Lubuk Pakam, 14 April 2021

Peneliti

Naomi Mei Angelica Sihombing


17.11.121

ii
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
DAFTAR SKEMA ......................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix
ABSTRAK.................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 6
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................. 6
1.3.1 Tujuan Umum......................................................................... 6
1.3.2 Tujuan Khusus........................................................................ 6
1.4 Manfaat penelitian............................................................................... 6
1.4.1 Untuk Keluarga Pasien di Rumah Sakit.................................. 6
1.4.2 Untuk Petugas Kesehatan di Rumah Sakit.............................. 7
1.4.3 Bagi Pelayanan Kesehatan...................................................... 7
1.4.4 Bagi Peneliti............................................................................ 7
1.4.5 Bagi Peneliti Selanjutnya........................................................ 7

BAB II TINJAUAN TEORITIS .................................................................. 8

2.1 Edukasi................................................................................................ 8
2.1.1 Pengertian Edukasi.................................................................. 8
2.1.2 Tujuan Edukasi........................................................................ 9
2.1.3 Sasaran Edukasi...................................................................... 10
2.1.4 Metode Edukasi....................................................................... 10
2.1.5 Media Edukasi....................................................................... 11
2.2 Poster................................................................................................... 12

iii
2.2.1 Pengertian Poster....................................................................... 12
2.2.2 Fungsi Poster............................................................................. 13
2.2.3 Manfaat Poster........................................................................... 14
2.2.4 Kelebihan dan Kelemahan Poster.............................................. 14
2.3 Cuci Tangan......................................................................................... 16
2.3.1 Pengertian Cuci Tangan............................................................. 16
2.3.2 Indikator Cuci Tangan............................................................... 16
2.3.3 Tujuan ....................................................................................... 18
2.3.4 Manfaat Cuci Tangan ............................................................... 18
2.3.5 Teknik Mencuci Tangan............................................................ 19
2.4 Perilaku................................................................................................ 21
2.4.1 Pengertian Perilaku.................................................................... 21
2.4.2 Jenis-Jenis Perilaku.................................................................... 22
2.4.3 Bentuk-bentuk Perilaku............................................................. 22
2.4.4 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku........................................ 23
2.4.5 Defenisi Perilaku Kesehatan...................................................... 24
2.4.6 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan....................... 25
2.4.7 Domain Perilaku Kesehatan...................................................... 26
2.5 Kerangka Teori.................................................................................... 27
2.6 Kerangka Konsep................................................................................ 28
2.7 Hipotesis Penelitian............................................................................. 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..................................................... 30

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian........................................................... 30


3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................... 31
3.2.1 Lokasi........................................................................................ 31
3.2.2 Waktu Penelitian........................................................................ 31
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian........................................................... 32
3.3.1 Populasi..................................................................................... 32
3.3.2 Sampel....................................................................................... 32
3.4 Teknik Pengambilan Sampel............................................................... 33

iv
3.5 Metode Pengumpulan Data................................................................. 35
3.6 Variabel dan Defenisi Operasional...................................................... 35
3.6.1 Variabel Penelitian.................................................................... 35
3.6.2 Defenisi Operasional................................................................. 36
3.7 Metode Pengukuran Data.................................................................... 37
3.8 Metode Analisa Data........................................................................... 37
3.8.1 Pengolahan Data........................................................................ 37
3.8.2 Analisa Data.............................................................................. 38

BAB IV HASIL PENELITIAN..................................................................... 41


4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian.................................................... 41
4.2 Analisi Univariat.................................................................................. 43
4.2.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin..................................................................................... 43
4.2.2 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan
Tingkat Umur............................................................................ 43
4.2.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Tingkat Pendidikan................................................................... 44
4.2.4 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Perilaku sebelum
Adanya pemberian edukasi cuci tangan menggunakan poster
6 langkah cuci tangan................................................................ 44
4.2.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan perilaku sesudah
Adanya pemberian edukasi cuci tangan menggunakn poster 6
Langkah cuci tangan................................................................. 45
4.3 Analisis Bivariat.................................................................................. 45
4.3.1 Distribusi Normal Edukasi Cuci tangan Menggunakan Poster
6 langkah cuci tangan terhadp perilaku mencuci tangan
Keluarga pasien...................................................................... 45
4.3.2 Nilai rerata perilaku sebelum dan sesudah responden
dalam pemberian edukasi cuci tanggan menggunakan
poster 6 langkah cuci tangan di rumah sakit GrendMed
lubuk pakam............................................................................ 46

v
4.3.3 Pengaruh pemberian edukasi menggunakan poster 6 langkah
cuci tangan terhadap perilaku sebelum dan sesudah dirumah
sakit GrandMed lubuk pakam................................................. 46
BAB V PEMBAHASAN................................................................................. 48
5.1 Analisa Univariat................................................................................. 48
5.1.1 Perilaku sebelum dilakukan edukasi Cuci tangan
Menggunakan poster 6 langkah cuci tangan........................... 48
5.1.2 Perilaku sesudah dilakukan edukasi cuci tangan
Menggunakan poster 6 langkah cuci tangan........................... 49
5.2 Analisa Bivariat................................................................................... 50
5.2.1 Pengaruh edukasi cuci tangan menggunakan poster 6 langkah
Cuci tangan terhadap perilaku mencuci tangan keluarga
Pasien di rumah sakit GrandMed Lubuk Pakam.................... 50
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 52
6.1 Kesimpulan.......................................................................................... 52
6.2 Saran.................................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA

vi
DAFTAR SKEMA

Skema 2.1 Kerangka Teori............................................................................... 27


Skema 2.2 Kerangka Konsep............................................................................ 28

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Penelitian........................................................ 32


Tabel 3.2 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional.................................. 36
Tabel 4.2.1 Distribusi Karakteristik berdasarkan jenis kelamin....................... 43
Tabel 4.2.2 Distribusi Karakteristik berdasarkan umur.................................... 43
Tabel 4.2.3 Distribusi Karakteristik berdasarkan pendidikan.......................... 44
Tabel 4.2.4 Distribusi Karakteristik berdasarkan perilaku sebelum
Pemberian edukasi cuci tangan menggunakn poster 6 langkah cuci tangan.... 44
Tabel 4.2.5 Distribusi Karakteristik berdasarkan perilaku sesudah
Pemberian edukasi cuci tangan menggunakn poster 6 langkah cuci tangan.... 45
Tabel 4.3.1 Distribusi Normal edukasi cuci tangan menggunakan poster
6langkah cuci tangan terhadap perilaku cuci tangan keluarga pasien.............. 45
Tabel 4.3.2 nilai rerata perilaku sebelum dan sesudah Pemberian
edukasi cuci tangan menggunakn poster 6 langkah cuci tangan...................... 46
Tabel 4.3.23 pengaruh pemberian edukasi menggunakan poster 6 langkah
Cuci tangan terhadap perilaku sebelum dan sesudah di rumah sakit
GrandMedn Lubuk Pakam................................................................................ 46

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Poster Cuci Tangan ................................................................... 16


Gambar 1.2 : Five Moment Hand Hygiene ..................................................... 20
Gambar 1.3 : Langkah Cuci Tangan ............................................................... 22

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Formulir Informasi Penelitian........................................................57


Lampiran 2 Lembar PersetujuanMenjadi Responden Penelitian......................58
Lampiran 3 Lembar Permohonan Studi Pendahuluan Penelitian Skripsi.........59
Lampiran 4 Lembar Persetujuan Studi Pendahuluan Penelitian Ilmih..............60
Lampiran 5 Lembar Observasi..........................................................................61
Master tabel.......................................................................................................62
Hasil outpus spss...............................................................................................68

x
ABSTRAK

Keluarga merupakan ospek penting dalam keperawatan keluarga pasien


yang sedang di rawat di Rumah Sakit, mempunyai andil penting dalam penegahan
infeksi dengan cara meningkatkan pengetahuan dan perilaku mencuci tangan.
Akan tetapi pelaksanaan cuci tangan pada keluarga pasien belum berjalan secara
optimal, hal ini disebabkan banyak keluarga pasien belum mengetahui cara cuci
tangan yang benar. Media pendidikan atau edukasi adalah semua sarana atau
upaya menampilkan pesan/informasi yang ingin disampaikan komunikator.
Melalui pendidikan kesehatan atau edukasi kesehatan dilakukan dengan metode
contoh demonstrasi dan latihan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan
kemampuan keluarga tentang cuci tangan di rumah sakit.

Metode : penelitian ini merupakan eksperimental dengan desain yang


digunakan adalah quasi eksperiment ( one grup pre-post test design without
control design). Dengan jumah sampel sebanyak 100 orang. Pengambilan sampel
digunakan dengan purporsive sampling yang menggunakan rumus lameshow.
Penelitian ini dilakukan pada bulan mei dan juni 2021 di Rumah Sakit Grandmed
Lubuk Pakam

Hasil : Hasil Uji T-test menunjukkan adanya perubahan perilaku pada


keluarga pasien setelah diberikan edukasi cuci tangan menggunakan poster,
dimana pada value ( signifikan ) P = 0.000 dinana P value < dari nilai A = 0.005
sehingga HA diterima. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh edukasi cuci
tangan menggunakan poster 6 langkah terhadap keluarga pasien di Rumah Sakit
Grandmed Lubuk Pakam. Oleh sebab itu Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam
dapat menjadi Rumah Sakit yang bermutu dalam pelayanan kesehatan, dengan
adanya perilaku yang baik dari keluarga pasien dalam mencuci tangan untuk
mengurangi infeksi di Rumah Sakit.

Kata kunci : Media poster, edukasi kesehatan, perilaku cuci tangan.

xi
ABSTRACK

Family is the most important aspect in nursing. The family of patients who
are being treated in hospital. They have an important role to prevent infection by
increasing knowledge and practicing washing hands. However practicing washing
hands not running optionally. It causet of patients family didn't know yet how to
wash hands in the right ways.

Educational media is a means or effort to convey the information. Thraugh


health education which is carried out by means of demonstration family's skill
abaut a right way to wash hand in hospital

Method : This researched is an experimental with the design used is quasi


experiment ( one group pre-post test design without control design ). With
samples number as much as 100 persons. This sampling is used with purposive
sampling with lameshow formula. This research done in may and june in
Grandmed Hospital Lubuk Pakam.

Result : The T-test result show there's a change from patient behaviour
after being given an educate how to wash hand by using poster, where the value is
( significant ) P=0.000 where P value < from A value =0.005 so HA is accepted.

We can conclude that there is an effect of hand washing education a 6 step


poster on patient family in Grandmed Hospital Lubuk Pakam. That's why
Grandmed Hospital Lubuk Pakam can be a quality hospital in health services.
With the good behaviour from patient's family in handwashing can reduce
infection in the hospital.

Keywords : Media poster, health education, hand washing behavior.

xii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini dunia sedang diguncang oleh pandemi Covid-19 (Wabah Virus

Corona). Covid-19 telah melanda banyak negara di dunia termasuk Indonesia.

Wabah Covid-19 tidak hanya menjadi isu etnis di suatu negara, tetapi juga isu

global. Covid-19 berasal dari Wuhan, Cina. Strategi yang dilakukan setiap

pemerintahan saat ini adalah dengan membatasi ruang gerak masyarakatnya

dengan melakukan social distancing maupun physical distancing. Serta strategi

perlawanan dalam menghadapi Covid-19 yaitu dengan sabun dan desinfektan

( Lia et al, 2020)

Menurut Dekpes RI 2007 dalam Lia et all 2020, masyarakat harus

mengetahui bagaimana mencuci tangan dengan air dan sabun dengan benar. Air

yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit, dan

apabila digunakan maka kuman akan berpindah ke tangan.Saat makan, bakteri

akan cepat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan penyakit. Sabun bisa

membersihkan kotoran dan membunuh bakteri, karena tanpa sabun, kotoran dan

bakteri tetap ada di tangan. Cuci tangan pakai sabun merupakan cara

menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari kulit, kuku, dan jari pada

kedua tangan dengan sabun dan air mengalir yang bertujuan untuk mengurangi

jumlah mikroorganisme patogen.

Praktik-praktik dalam menjaga kesehatan dan kebersihan seperti mencuci

tangan sebelum dan sesudah makan, buang air besar dan kecil dapat mengurangi

1
2

tingkat infeksi hingga 25%, karena angka kejadian infeksi terus meningkat sampai

lebih dari 40% di Asia, Amerika Latin dan Afrika. Berdasarkan hasil data

RISKESDAS di Indonesia perilaku cuci tangan dengan benar mencapai 23,2%

pada tahun 2007,pada tahun 2013 cuci tangan dengan benar mencapai 47%, dan

hasil data RISKESDAS pada tahun 2018 mencapai 49%. dapat dikatakan 51%

belum melakukan cuci tangan dengan benar begitupun dengan proporsi secara

nasional Berdasarkan data nasional Kementrian Kesehatan RI Tahun 2018

proporsi kebiasaan perilaku cuci tangan secara benar untuk tahun 2017 sebesar

47,0% dengan lima provinsi terendah dalam penerapan cuci tangan adalah

Sumatera Barat ( 29,0%), Papua ( 29,5%), Kalimantan Selatan ( 32,3%), Sumatera

Utara ( 32,9%), dan Aceh (33,6%), ( Melinda Julistya, 2019).

Rumah sakit adalah salah satu fasilitas pelayanan publik dibidang kesehatan

yang memberikan pelayanan secara komprehensif baik secara promotif, preventif,

kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan

kesehatan perorangan merupakan bagian dari daya kesehatan yang sangat

diperlukan dalam mendukung penyelengaraan upaya kesehatan. Penyelenggaran

pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang

sangat kompleks (Depkes RI, 2008 dalam Hadijah, 2019). Rumah sakit adalah

organisasi yang sangat kompleks. Salah satu jenis kesalahan yang biasanya

menyebabkan kematian di setiap rumah sakit adalah infeksi nosokomial. Infeksi

nosokomial mengacu pada infeksi yang terjadi saat pasien menerima perawatan di

rumah sakit, yang tidak tersedia saat pasien dirawat di rumah sakit.
3

Penularan infeksi ini dapat terjadi melalui kontak pasien dengan tenaga

medis, dari pasien ke pasien, dari pasien ke pengunjung rumah sakit, maupun dari

keluarga dan/atau tenaga medis kepada pasien. Media infeksi nosokomial dapat

terjadi akibat pemasangan alat kesehatan, perilaku tenaga kesehatan, pasien dan

para pengunjugn yang tidak mematuhi perilaku pencegahan infeksi ( Dewi, 2017

dalam Gita, 2021).

Infeksi nosokomial di Indonesia sangat umum terjadi. Menurut data

Kementerian Kesehatan (2011), kejadian infeksi nosokomial di Indonesia

mencapai 15,74%, jauh lebih tinggi dibandingkan di negara maju ( 4,8%-15,5%).

Pada tahun 2013, Kementerian Kesehatan melakukan survei terhadap 10 rumah

sakit pendidikan dan menemjkan angka infeksi nosokomial sangat tinggi yaitu 6-

16% dengan rata-rata 9,8% ( Kemenkes RI, 2013 dalam Gita, 2021).

Angka kejadian infeksi nosokomial di RSUD Tuan Rondahaiman Pematang

Raya Simalungun pada tahun 2017 pada bulan Juni-Desember tercatat sebesar

5,7% dengan perincian sebagai berikut, kasus IADP 4,8% dan ISK 5,7%

( Khairunisa, 2018).

Keluarga merupakan aspek penting dalam keperawatan merupakan unit

terkecil dalam masyarakat. Keluarga pasien yang sedang di rawat di Rumah Sakit

mempunyai andil penting dalam pencegahan infeksi nosokomial dengan cara

meningkatkan pengetahuan dan perilaku mencuci tangan. Akan tetapi pelaksanaan

cuci tangan pada keluarga pasien belum berjalan secara optimal, hal ini

disebabkan banyak keluarga pasien yang belum mengetahui cara cuci tangan yang

benar ( Angela, 2019).


4

Metode yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya HAIs ( Infeksi

Nosokomial) yaitu dengan melakukan universal precaution. Salah satu universal

precaution adalah cuci tangan dirumah sakit. Sebuah penelitian menunjukkan

bahwa mencuci tangan dapat menurunkan 20%-40% kejadian infeksi nosokomial,

akan tetapi pelaksanaan cuci tangan masih belum direspon secara maksimal

Mencuci tangan merupakan aktivitas penting untuk menjaga lingkungan tempat

klien dirawat. Mencuci tangan secara rutin merupakan kegiatan yang murah dan

penting untuk mengendalikan infeksi, terutama untuk mencegah penyebaran

mikroorganisme. Untuk mencegah bakteri berkembang biak,mencuci tangan harus

sesuai dengan standart operasional prosedur (Fajriyah, 2015).

Pelaksanaan cuci tangan harus sesuai dengan prosedur standart untuk

mencegah perkembangbiakan mikroorganisme kuman. Cuci tangan yang benar

harus sesuai dengan 6 langkah cuci tangan dan sesuai dengan momen 5 cuci

tangan. Ketepatan durasi dalam melakukan cuci tangan dengan menggunakan

sabun dan air mengalir 40-60 detik, bila menggunakan handrub 20-30 detik. Akan

tetapi pada kenyataannya, meskipun sudah mendapatkan pendidikan kesehatan

tentang cuci tangan oleh petugas kesehatan, kepatuhan keluarga pasien dalam

mencuci tangan 6 langkah masih belum optimal. Mencuci tangan pakai sabun

yang dipraktikkan secara tepat dan benar merupakan cara termudah dan efektif

untuk mencegah berjangkitnya penyakit(Iskandar dan Yanto, 2018).

Melalui pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan

perilaku cuci tangan pada keluarga pasien di rumah sakit. Pendidikan kesehatan

atau edukasi dilakukan dengan metode ceramah, demonstrasi dan latihan dapat
5

meningkatkan pengetahuan, sikap dan kemampuan keluarga tentang cuci tangan

di Rumah Sakit. Tersedianya handscrub di depan rumah ruangan rumah sakit,

tetapi hasil survey diketahui masih terdapat keluarga yang enggan untuk

melakukan cuci tangan karena berbagai alasan keluarga pasien menyatakan

penyakit pasien tidak menular dan belum terlalu parah ( Angela et al, 2019).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Adriani Astuti 2017, yang

berjudul pengaruh pendidikan kesehatan dengan media leaflet terhadap perilaku

mencuci tangan pengunjung, hasil dari penelitian tersebut bahwa ada pengaruh

yang siginifikan pemberian pendidikan kesehatan dengan media leaflet terhadap

perilaku mencuci tangan pengunjung.

Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Gita Ayuningsih 2021, yang

berjudul pengaruh pendidikan hand hygiene terhadap perilaku cuci tangan 6 tahap

pada keluarga pasien, didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara pendidikan

cuci tangan dengan perilaku cuci tangan 6 tahap Pada Keluarga Pasien.

Survey awal yang dilakukan peneliti dengan mengobservasi perilaku

keluarga pasien di Rumah Sakit Granmed Lubuk Pakam, masih didapati keluarga

pasien yang tidak mencuci tangan. Keluarga pasien beralasan tidak tau langkah

mencuci tangan dan tergesa-gesa. Padahal Rumah Sakit sudah menyediakan

sarana dan prasarana seperti handrub serta poster 6 langah cuci tangan di pintu

masuk kamar dan tempat tidur pasien.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang Pengaruh Edukasi Cuci Tangan Menggunakan Poster 6


6

Langkah Terhadap Perilaku Mencuci Tangan Keluarga Pasien di RS GranMed

Lubuk Pakam.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari

penelitian ini yaitu adakah Pengaruh Edukasi Cuci Tangan Menggunakan Poster 6

Langkah Terhadap Perilaku Mencuci Tangan Keluarga Pasien di Rumah Sakit

Granmed Lubuk Pakam ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Pengaruh Edukasi Cuci Tangan Menggunakan Poster 6

Langkah Cuci Tangan Terhadap Perilaku Mencuci Tangan Keluarga Pasien di

Rumah Sakit Granmed Lubuk Pakam.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk menganalisis perilaku cuci tangan pengunjung/keluarga pasien

sebelum dan sesudah diberikannya pendidikan kesehatan cuci tangan di

Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam.

b. Untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan/ edukasi cuci

tangan dengan media poster terhadap perilaku mencuci tangan

pengunjung/keluarga pasien di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Untuk Keluarga Pasien di Rumah Sakit


7

Diharapkan melalui penelitian ini keluarga pasien di Rumah Sakit lebih

mengetahui pentingnya perilaku mencuci tangan yang baik dan benar dalam

pencegahan penularan infeksi di Rumah Sakit.

1.4.2 Untuk Petugas Kesehatan di Rumah Sakit

Diharapkan melalui penelitian ini, petugas kesehatan di rumah sakit

senantiasa memberikan contoh perilaku kesehatan yang baik terutama dalam

mencuci tangan di Rumah Sakit.

1.4.3 Bagi Pelayanan Kesehatan

Diharapkan melalui penelitian ini Rumah Sakit Granmed Lubuk Pakam

dapat dimanfaatkan sebagai bahan penilaian mutu pelayanan di Rumah

Sakit, sebagai acuan atau referensi bahwa pengunjung yang di Rumah Sakit

sudah berperilaku baik dalam mencuci tangan.

1.4.4 Bagi Peneliti

Sebagai penelitian dasar dan bahan masukan serta pengalaman yang dapat

digunakan untuk mengetahui pengaruh edukasi cuci tangan menggunakan

poster 6 langkah cuci tangan terhadap perilaku mencuci tangan keluarga

pasien.

1.4.5 Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat menjadi bahan referensi dan masukan apabila akan melakukan

penelitian tentang pengaruh edukasi cuci tangan menggunakan poster 6

langkah cuci tangan terhadap perilaku mencuci tangan keluarga pasien.


BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Edukasi

2.1.1 Pengertian Edukasi

Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) edukasi adalah proses

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam

usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Edukasi

kesehatan / promosi kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang

mempunyai dua sisi, yakni sisi ilmu dan sisi seni. Dilihat dari sisi seni yakni,

aplikasi edukasi kesehatan merupakan penunjang bagi program-program keehatan

lain. Ini artinya bahwa setiap program kesehatan yang telah ada misalnya

pemberantasan penyakit menular/ tidak menular, program perbaikan gizi,

perbaikan sanitasi lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak, program layanan

kesehatan dan lain sebagainya sangat perlu ditunjang serta didukung oleh adanya

promosi kesehatan ( Evenicha, 2019).

Edukasi atau dapat disebut sebagai pendidikan adalah suatu proses dinamis

dari perubahan tingkah laku, dimana perubahan bukan hanya sekedar proses

pemindahan materi atau teori dari satu orang ke orang lain dan bukan pula

sekumpulan prosedur, tetapi terjadi karena adanya kesadaran dalam diri individu,

kelompok atau masyarakat tersebut.Edukasi kesehatan adalah proses membantu

seseorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk

membuat kepuusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang

mempengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain (Evenicha, 2019).

8
9

Pendidikan kesehatan adalah proses meningkatkan kontrol dan memperbaiki

kesehatan individu maupun masyarkat dengan membuat mereka perduli terhadap

pola perilaku dan pola hidup yang dapat mempengaruhi kesehatan (WHO, 2008).

Pendidikan kesehatan atau edukasi kesehatan merupakan upaya untuk

mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok atau masyarakat agar

melaksanakan perilaku hidup sehat. Sedangkan secara operasional, edukasi

kesehatan merupakan suatu kegiatan untuk meberikan dan atau meningkatkan

pengetahuan, sikap dan praktik seseorang dalam memelihara dan meningkatkan

kesehatan mereka sendiri (Teuku salfiyadi, 2021).

Inti dari definisi edukasi kesehatan, baik yang berasal dari Ottawa Charter,

maupun modifikasinya dari WHO adalah masyarakat menjalankan perilakuyang

menguntungkan kesehatan, baik berupa perilaku pencegahan dan pemeliharaan

kesehatan, perilaku memilih dan memperbaikilingkungan maupun perilaku

penggunaan pelayanan kesehatan, bahkan perilaku yang berkenaan dengan aspek

genetika dan kependudukan( Dwi Susilowati, 2016).

2.1.2 Tujuan Edukasi

Menurut WHO Tujuan dari Edukasi Kesehatan adalah:

a) Mengubah perilaku individu / masyarakat di bidang kesehatan.

b) Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai bagi masyarakat.

c) Menolong individu agar mampu secara mandiri/berkelompok

mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuab hidup sehat.

d) Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana

pelayanan kesehatan yang ada. Jadi tujuan edukasi kesehatan adalah


10

untuk memperoleh pengeahuan dan pemahaman pentingnya kesehatan

untuk tercapainya perilaku kesehatan sehingga dapat meningkatkan

derajat fisik, mental, dan sosial, sehingga produktif secara ekonomi

maupun sosial ( Dwi Susilowati, 2016 ).

2.1.3 Sasaran Edukasi

Sasaran edukasi kesehatan / pendidikan kesehatan adalah perorangan /

keluarga, masyarakat, lembaga pemerintah / lintas sektor / politisi / swasta dan

petugas aau pelaksana program (Machfoeds & Suryani, 2009, dalam Evenicha,

2019).

2.1.4 Metode Edukasi

Menurut Notoatmodjo 2012 dalam Sri 2017, berdasarkan pendekatan

sasaran yang ingin dicapai, penggolongan metode edukasi yaitu:

1) Metode Individual ( Perorangan),

Metode ini dibagi menjadi 2 bentuk, yaitu :

a. Bimbingan dan penyuluhan ( Guidance and counceling)

b. Wawancara ( Interview)

2) Metode Kelompok

Metode kelompok ini harus memperhatikan apakah kelompok tersebut besar

atau kecil, karena metodenya akan lain. Efektifias metodenya pun akan

tergantung pada besarnya sasaran pendidikan.

a. Kelompok besar

1. Ceramah, metode yang cocok untuk yang berpendidikan tinggi

maupun rendah
11

2. Seminar, metode ini cocok digunakan untuk kelompok besar dengan

pendidikan menengah atas. Seminar sendiri adalah presentasi dari

seorang ahli atau beberapa orang ahli dengan topik tertentu.

b. Kelompok kecil

1. Diskusi kelompok, kelompok ini dibuat saling berhadapan, ketua

kelompok menempatkan diri diantara kelompok. Setiap kelompok

punya kebebasan untuk mengutarakan pendapat, biasanya pemimpin

mengarahkan agar tidak ada dominasi antar kelompok.

2. Curah pendapat ( Brin storming), merupakan hasil dari modifikasi

kelompk, tiap kelompok memberikan pendapanya dan pendapa

tersebut ditulis di papan tulis. Saat memberikan pendapat tidak ada

yang boleh mengomenari pendapat siapapun sebelum semuanya

mengemukakan pendapanya, kemudian tiap anggota berkomentar

lalu terjadi diskusi.

3. Metode Massa

Pada umumnya bentuk pendekatan ini dilakukan secara tidak

langsung atau menggunakan media massa.

2.1.5 Media Edukasi

Media pendidikan atau edukasi adalah semua sarana atau upaya

menampilkan pesan atau informasi yang ingin di sampaikan oleh

komunikator.Adapun tujuan media pendidikan kesehatan ini adalah untuk

mempermudah penyampaian informasi, memperjelas serta memperlancar


12

informasi.Penggolongan media pendidikan kesehatan ini dapat di tinjau dari

berbagai aspek antara lain :

a. Berdasarkan bentuk penggunaannya.

Berdasarkan penggunaannya media promosi dalam rangka promosi kesehatan

dibedakan menjadi:

1. Bahan bacaan : modul, buku rujukan/bacaan, folder, leaflet, majalah,

bulletin, dan sebagainya.

2. Bahan peragaan: poster tunggal, poster seri, flipchart, slide, film, dan

sebagainya.

b. Berdasarkan cara produksinya.

1. Media cetak: poster, leaflet, brosur, majalah, surat kabar, lembar balik,

stiker, dam famflet.

2. Media elektronik: TV, radio, film, kaset, CD, dan VCD.

Metode kesehatan yang dilakukan oleh penyuluh disesuaikan dengan unsur

perilaku sasaran yang akan diubah, apakah unsur pengetahuan, sikap ataupun

tindakan. Salah satu kelemahan ceramah adalah pesan yang terinci mudah

dilupakan setelah beberapa lama. Alat bantu visual aid yang sering digunakan

untuk meningkatkan efektivitas ceramah adalah leaflet / poster ( Joti, 2018).

2.2 Media Poster

2.2.1 Pengertian Poster

Poster adalah media yang digunakan untuk menyampaikan suatu informasi,

saran atau ide-ide tertentu, sehingga dapat merangsang keinginan yang melihatnya

untuk melaksanakan isi pesan tersebut.Poster adalah sajian kombinasi visual yang
13

jelas, menyolok dan menarik dengan maksud untuk menarik perhatian orang pada

sesuatu atau mempengaruhi agar sesorang bertindak. Poster yang baik harus

dinamis, menonjolkan kualitas. Poster harus sederhana dan tidak memerlukan

pemikiran yang terperinci oleh pengamat. Kesederhanaan desain dan sedikit kata

yang dipergunakan mencirikan poster yang kuat (Lusia, 2018).

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa poster diarikan

sebagai kombinasi visual yang berisi gambar dan informasi berupa ajakan,

pengumuman, atau iklan dengan maksud menarik perhaian dan atau memotivasi

tingkah laku yang ditempakan di tempat umum yang dicetak pada sehelai kertas

atau bahan lain yang ukurannya sesuai dengan kebutuhan.

2.2.2 Fungsi Poster

Poster telah mendapatkan perhatian yang cukup besar sebagai suatu media

komunikasi visual untuk menyampaikan informasi, saran, pesan, ide dan gagasan.

Perannya sangat cepat dalam menanamkan atau mengingatkan kembali kepada

masyarakat atau pembaca pada satu gagasan penting. Beberapa fungsi poster

antara lain :

1) Sebagai Motivasi

2) Sebagai Peringatan

3) sebagai pengalaman yang kreatif.

Pesan melaui poster yang tepat akan membantu menyadarkan seseorang,

sehingga diharapkan bisa mengubah perilakunya dalam praktik sehari-hari

sehingga menjadi kebiasaan.

Secara umum poster memiliki kegunaan antara lain:


14

1) Memotivasi dalam hal pembelajaran dimana sebagai pendorong kegiatan

belajar. Poster tidak berisi informasi namun berupa ajakan, renungan,

persuasi agar seseorang memiliki dorongan yang tinggi melakukan

sesuatu.

2) Peringatan, dalam hal ini poster berisi tentang peringatan-peringatan

terhadap suatu pelaksanaan aturan hukum, auran sekolah, atau

peringatan-peringatan tentang sosial, kesehatan bahkan agama.

3) Pengalaman kreatif, melalui poster pembelajaran seseorang dapa lebih

kreatif dan pembelajaran lebih baik sehingga pembelajaran tidak terkesan

klasikal dan monoton ( Sumartono, 2018).

2.2.3 Manfaat Poster

Manfaat poster adalah sebagai berikut: (1) sebagai penggerak perhatian; (2)

sebagai petunjuk; (3) sebagai peringatan, pengalaman kreatif; (3) untuk

kampanye.Secara umum poster memiliki kegunaan, yaitu sebagai berikut: (1)

memotivasi siswa, poster dalam pembelajaran sebagai pendorong atau memotivasi

belajar siswa; (2) peringatan, berisi tentang peringatan-peringatan terhadap suatu

pelaksanaan aturan hukum, sekolah, atau sosial, kesehatan bahkan keagamaan; (3)

pengalaman kreatif, melalui poster kegiatan menjadi lebih kreatif untuk membuat

ide, cerita, karangan dari sebuah poster yang dipajang (Sumartono, 2018)

2.2.4 Kelebihan dan Kelemahan Poster

Dalam penggunaan media poster sebagai media pembelajaran, tidak terlepas

dari kelebihan dan kelemahan. Menurut Lusia 2018, berikut adalah beberapa

kelebihan dan kelemahan poster :


15

1) Kelebihan

a) Memiliki kekuatan dramatik yang begitu tinggi sehingga memikat dan


menarik perhatian
b) Merangsang motivasi belajar
c) Simple
d) Memiliki makna luas
e) Dapat dinikmati secara individual maupun klasikal
f) Dapat dipasang atau ditempelkan dimana-mana
g) Dapat menyarankan perubahan tingkah laku kepada yang melihatnya.
2) Kelemahan

a) Dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan orang melihatnya


b) Karena tidak adanya makna penjelasan yang terinci, maka dapat
menimbulkan interprestasi yang bermacam-macam
c) Suatu poster akan banyak mengandung ari atau makna bagi kalangan
tertentu tetapi menarik juga bagi kalangan lainnya.
Gambar 1.1 Contoh Poster Cuci Tangan
16

2.3 Cuci Tangan

2.3.1 Pengertian Cuci Tangan

Mencuci tangan adalah proses menggosok kedua permukaan tangan dengan

kuat secara bersamaan dengan menggunakan zat pembersih yang sesuai dan

dibilas dengan air mengalir dengan tujuan menghilangkan mikroorganisme.

Mencuci tangan pakai sabun adalah salah satu sanitasi dengan membersihkan jari-

jemari dengan sabun dan air oleh manusia agar menjadi lebih bersih dan

memutuskan rantai kuman, mencuci tangan pakai sabun dikenal juga sebagai

pencegahan penyakit ( Maryunani, 2017 dalam Rahma, 2019). Mencuci tangan

adalah proses yang secara mekanik melepaskan kotoran dan debris dari kulit

tangan dengan menggunkan sabun biasa dan air ( Depkes RI, 2009). Menurut

Susiati (2008), tujuan dilakukannya cuci tangan adalah untuk mengangkat

mikroorganisasi yang ada ditangan, membuat kondisi tangan steril sehingga

infeksi silang bisa dicegah.

2.3.2 Indikator Cuci Tangan

Menurut Himpunan Perawat Pengendali Infeksi Indonesia (HPPI) tahun

2010 waktu melakukan cuci tangan adalah, apabila tangan kotor, saat tiba dan

sebelum meninggalkan rumah sakit, sebelum dan sesudah melakukan tindakan,

kontak dengan pasien, lingkungan pasien, sebelum dan sesudah menyiapkan

makanan, serta sesudah kekamar mandi.


17

Indikator dalam mencuci tangan yang digunakan dan harus dilakukan dalam

mengantisipasi terjadinya perpindahan kuman melalui tangan menurut Depkes,

2008 adalah sebagai berikut :

a. Sebelum melakukan tindakan, misalnya saat akan memeriksa (kontak

langsung dengan klien), saat akan memakai sarung tangan bersih

maupun steril, saat akan melakukan injeksi maupun pemasangan infus.

b. Setelah melakukan tindakan, misalnya setelah memeriksa pasien,

setelah memegang alat bekas pakai dan bahan yang

terkontaminasi,setelah menyentuh selaput mukosa.

Indikasi cuci tangan atau lebih dikenal dengan five moments ( lima waktu)

cuci tangan menurut WHO (2009) adalah :

1) Sebelum kontak dengan pasien

2) Sebelum melakukan tindak aseptik

3) Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien

4) Setelah kontak dengan pasien

5) Setalah kontak dengan lingkungan sekitar pasien

WHO sudah mengembangkan Moment dalam Kebersihan Tanan yaitu Five

Moment for Hand Hygiene, yang telah diidentifikasi sebagai waktu kritis ketika

kebersihan tangan harus dilakukan yaitu seelum kontak dengan pasien, sebelum

tindakan aseptik, setelah terpapar cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan

pasien, dan setelah kontak dengan lingkungan pasien ( WHO, 2009). Dua dari

lima momen untuk kebersihan tangan terjadi sebelum kontak. Indikasi “sebelum”

momen ditujukan untuk mencegah risiko penularan mikroba untuk pasien. Tiga
18

lainnya terjadi setelah kontak, hal ini ditujukan untuk mencegah risiko transmisi

mikroba ke petugas kesehatan perawatan dan lingkungan pasien.

2.3.3 Tujuan

Mencuci tangan merupakan satu teknik yang paling mendasar untuk

menghindari masuknya kuman kedalam tubuh. Mencuci tangan bertujuan untuk:

a. Membantu menghilangkan mikroorganisme yang ada di kulit atau di tangan

jika seseorang mencuci tangan pakai sabun.

b. Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh jika seserang mencuci tangan

pakai sabun.

c. Mencegah terjadinya infeksi melalui tangan jika mencuci tangan pakai

sabun ( Depkes RI, 2009 dalam Rahma, 2019).

2.3.4 Manfaat Cuci Tangan

Ada beberapa manfaat yang diperoleh setealh melakukan cuci tangan pakai

sabun, yaitu :

a. Ketika seserang cuci tangan pakai sabun sebelum dan setelah melakukan

suatu aktivitas maka dapat membunuh kuman penyakit dan bakteri yang

menempel/ bersarang ada di tangan.

b. Dapat mencegah terjadinya penularan penyakit dari satu orang ke orang

lainnya seperti disentri, diare, flu burung, flu babi, typus. Untuk itu

sebaiknya cuci angan pakai sabun setelah berjabat tangan ataupun setelah

berkunjung ke tempat seseorang yang sedang sakit.


19

c. Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman jika seseorang mencuci tangan

pakai sabun sebelum dan setelah melakukan suatu aktivitas ( Maryunani,

2017 dalam Rahma, 2019).

Gambar 1.2. Five Moment hand Hygiene

2.3.5 Teknik Mencuci Tangan

Enam langkah adalah cara mencuci tangan yang benar sesuai Standart

World Health Orgnization (WHO) dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-

hari. Cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir merupakan cara

terbaik untuk membunuh kuman. Namun bila tidak tersedia, dapat menggunkan

handsanitizer berbasis alkohol 60% sebagai gantinya.

Berikut adalah langkah mencuci tangan yang benar dengan 6 langkah

menurut WHO :
20

1) Gosok telapak tangan

Langkah pertama mencuci tangan yang benar menurut WHO adalah dengan

menggosok kedua telapak tangan dengan cara menempelkan bagian telapak

tangan yang satu dengan yang lain

2) Gosok punggung tangan

Setelah menggosok bagian telapak tangan, gosok kedua bagian punggung

tangan. Gunakanlah telapak tangan kanan untuk menggosok punggung

tangan kiri, kemudian lakukan pada tangan sebaliknya. Ulangi beberapa kali

hingga kuman di area tersebut hilang

3) Gosok sela jari

Setelah menggosok punggung tangan, gosoklah sela-sela jari dengan cara

menyilangkan jari tangan kanan dengan kirinya. Pada tahap ini, harus benar-

benar bersih saat mencucinya. Karena bagian inilah yang sering kali

terlupakan dan akhirnya menyimpan banyak bibit penyakit.

4) Gosok bagian dalam jari

Selain sela jari, juga harus menggosok bagian dalam jari-jari. Gosoklah

bagian dalam dan punggung jari dengan posisi ujung jari saling mengunci.

5) Bersihkan ibu jari

Setelah jari-jari lain bersih, gosoklah ibu jari tangan kiri secara memutar

dalam genggaman tangan tangan begitupun sebaliknya.

6) Bersihkan kuku-kuku

Selain jari, juga harus memperhatikan bagian kuku. Bersihkan kuku dan

ujung jari dengan cara menguncupkan ujung-ujung jari hingga saling


21

bertemu. Kemudian gosoklah pada telapak tangan yang berlawanan, setelah

itu lakukanlah pada tangan sebaliknya.

Jika sudah selesai, bilas kembali tangan di bawah air mengalir hingga

bersih. Lakukan selama 15-30 detik. Kemudian keringkan dengan lap tangan yang

terjamin kebersihannya atau dengan tissue ataupun hand dryer.

Gambar 1.3. 6 Langkah Cuci Tangan

2.4 Perilaku

2.4.1 Pengertian Perilaku


22

Perilaku adalah segenap manifestasi hayati individu dalam berinteraksi

dengan lingkungan,mulai dari perilaku yang paling tampak sampai yang tidak

tampak, dari yang dirasakan sampai paling yang tidak dirasakan (Okviana, 2015).

Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang

dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari

maupun tidak ( Wawan dan Dewi, 2017 dalam Rahma, 2019) .

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme atau mahluk hidup

yang bersangkutan dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang

sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, bekerja, menulis, membaca,

berfikir,tertawa dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksdu perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik

yang diamati langsung, maupun yang tidak diamati oleh pihak luar

( Notoamodjo,2014 dalam Pungky, 2017).

2.4.2 Jenis – Jenis Perilaku

Jenis-jenis perilaku individu menurut Oktaviana (2015) :

1) Perilaku sadar, perilaku yang melalui kerja otak dan pusat susunan

saraf.

2) Perilaku tak sadar, perilaku yang spontan atau instingtif.

3) Perilaku tampak dan tidak tampak.

4) Perilaku sederhana dan kompleks.

5) Perilaku kognitif, afektif, konatif dan psikomotor.

2.4.3 Bentuk –Bentuk Perilaku


23

Menurut Notoatmodjo (2014) dalam Pungky (2017), dilihat dari bentuk

respons terhadap stimulus, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua.

1) Bentuk pasif/ Perilaku tertutup (Covert Behaviour)

Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam

bentuk terselubung atau tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap

stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan,

kesadaran dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus

tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.

2) Perilaku terbuka (Overt Behaviour)

Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan

atau praktik,yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat orang lain.

2.4.4 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Perilaku sehat dapat terbentuk karena berbagai pengaruh atau rangsangan

yaitu berupa pengetahuan, sikap, pengalaman, keyakinan, sosial, budaya, sarana,

fisik, pengaruh atau rangsangan yang bersifat internal. Kemudian menurut Green

dalam (Notoatmodjo 2014) mengklasifikasikan menjadi faktor yang

mempengaruhi perilaku kesehatan.

1. Faktor Predisposisi ( predisposing factor)

Merupakan faktor internal yang ada pada diri individu, kelompok dan

masyarakat yang mempermudah individu berperilaku seperi pegetahuan,

sikap, kepercayaan, nilai-nilai dan budaya. Faktor-faktor yang berhubungan

dengan perilaku salah satunya adalah pengetahuan. Pengetahuan atau


24

kogniif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan

seseorang atau over behaviour.

2. Faktor Pendukung (enabling factor)

Yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya

fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat-

obatan, alat-alat steril dan sebagainya.

3. Faktor Pendorong ( reinforcing factor).

Yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas

lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.

2.4.5 Defenisi Perilaku Kesehatan

Perilaku kesehatan menurut Notoatmodjo, 2014 dalam Pungky2017 adalah

suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan

dengan sakit atau penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman

serta lingkungan. Lebih terinci perilaku kesehatan mencakup :

1) Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit, yaitu bagaimana manusia

berespon, baik secara pasif maupun aktif (tindakan).

2) Perilaku terhadap sistem pelayana kesehatan, adalah respon seseorang

erhadap sistem pelayanan kesehatan baik sisem pelayanan kesehatan

modern atau tradisional.

3) Perilaku terhadap makanan


25

4) Perilaku terhadap lingkungan adalah respon seseorang terhadap lingkungan

sebagai determinan kesehaan lingkungan.

2.4.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatahan

Notoatmodjo, 2014 dalam Pungky, 2017 menjelaskan dalam pembentukan

dan atau perubahan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari

dalam dan luar individu itu sendiri seperti :

1) Faktor intern yang mencakup :

Pengetahuan, persepsi, emosi, motivasi dan sebagainya yang berfungsi untuk

mengolah rangsangan dari luar.

2) Faktor ekstern yang mencakup :

Lingkungan sekitar, baik fisik aau non fisik seperti iklim, manusia, sosial,

ekonomi, kebudayaan, dan sebagainya.

Menurut Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2014) mencoba

menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau

masyarakat di pengaruhi oleh 2 faktor pokok,yakni faktor perilaku ( behaviour

causes) dan faktor di luar perilaku ( non-behviour causes). Perilaku ini sendiri

ditentukan dan terbentuk dari 3 faktor :

1) Faktor predisposisi ( predisposing factor)

Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan,

tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan


26

kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat

sosial ekonomi dan sebagainya.

2) Faktor penguat (enabling factor)

Faktor-faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasana atau fasilitas

kesehatan bagi masyarakat seperti puskesmas, rumah sakit, poliklinik,

posyandu, polindes, pos obat desa, dokter atau bidan praktek swasta. Fasilitas

ini pada hakikatnya mendukung atau memungkinkan terwujudnya perilaku

kesehatan.

3) Faktor penguat (reinforcing factor)

Faktor-faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh

agama dan petugas kesehatan. Termasuk juga disini undang-undang,

peraturan-peraturan baik dari pusat maupun pemerintah daerah yang terkait

dengan kesehatan. Untuk berperilaku sehat, masyarakat kadang-kadang bukan

hanya perlu pengetahuan dan sikap positif serta dukungan fasilitas saja,

melainkan diperlukan perilaku contoh ( acuan) dari para tokoh masyarakat,

tokoh agama dan para petugas terlebih lagi petugas kesehatan. Di samping

itu, undang-undang juga diperlakukan untuk memperkuat perilaku

2.4.7 Domain Perilaku Kesehatan

Dikutip Notoatmodjo, 2014 dalam Pungky, 2017, mengungkapkan bahwa

sebelum orang mengadopsi perilaku baru didalam diri orang mengadopsi perilaku

baru didalam diri orang tersebut terjadi proses berurutan yakni :

1) Kesadaran (awareness)
27

Dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu

terhadap stimulus ( objek).

2) Tertarik (interest)

Dimana orang mulai tertarik pada stimulus.

3) Evaluasi (evaluation)

Menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi

dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

4) Mencoba (trial)

Dimana orang telah mulai mencoba perilaku baru.

5) Menerima (adoption)

Dimana subyek telah berperilaku baru sesuai denga pengetahua, kesadaran

dan sikapnya terhadap stimulus.

2.5 Kerangka Teori

Perilaku Mencuci Tangan


Faktor Predisposisi ( Predisposing
factors)
1. Pengetahuan

Faktor Pemungkin (Enabling


Factors )
1. Fasilitas tempat cuci tangan Tingkat intensitas media ilustrasi
2. Brosur tentang cara cuci (poster 6 langkah cuci tangan)
tangan sebagai media edukasi.
3. Leaflet tentang cuci tangan

Faktor Penguat (reinforcing


factors)
Ketepatan 6 langkah cuci
1. perilaku petugas kesehatan
tangan dan five moment
28

Skema 2.1 Kerangka Teori

2.6 Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah merupakan formulasi atau simplifikasi dari

kerangka teori atau teori-teori yang mendukung penelitian tersebut

(Notoatmodjo,2012). Pada kerangka ini peneliti menghubungkan pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel penelitian pada

dasarnya adalah memberikan gambaran mengenai variabel-variabel yang akan

diteliti ( setiadi, 2013), yaitu:

a. Variabel independen, adapun yang menjadi variabel independen adalah

edukasi cuci tangan menggunakan poster 6 langkah cuci tangan.

b. Variabel dependen, adapun yang menjadi variabel dependen adalah perilaku

mencuci tangan keluarga pasien.

Adapun kerangka konsep dari penelitian ini adalah :

Variabel Independent Variabel Dependent

Edukasi cuci tangan


Perilaku mencuci
menggunakan poster 6
tangan keluarga pasien
langkah cuci tangan

Skema 2.2 Kerangka Konsep


29

Keterangan:

: Yang diteliti

: Pengaruh

2.7 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian adalah kesimpulan teoritis yang masih harus

dibuktikan kebenarannya melalui analisa terhadap bukti-bukti empiris (Setiadi,

2013). Hipotesa dalam penelitian ini adalah ada pengaruh edukasi cuci tangan

menggunakan poster 6 langkah cuci tangan terhadap perilaku mencuci tangan

keluarga pasien di Rumah sakit Grandmed.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Exsperimental

dengan desain yang digunakan adalah Quasi Eksperiment ( one group pre-post tes

design without control design ), yaitu kelompok subjek yang memenuhi kriteria

inklusi dari peneliti, sebelum menerima perlakuan terlebih dahulu dilakukan

observasi, kemudian setelah menerima perlkuan dilakukan observsi ulang untuk

mengetaui akibat dari perlakuan tersebut. Rancangan ini tidak menggunakan

kelompok pembanding ( control), tetapi paling tidak sudah dilakukan observasi

pertama (pretest) yang memungkinkan peneliti dapat menguji perubahan-

perubahan yang terjadi setelah adanya eksperiment ( Notoatmodjo, 2005 dalam

Diah 2012).

Pre tes perlakuan post tes

Kelompok eksperimen 0¹ X 0²

Keterangan :

01 : Observasi pertama sebelum dilakukan edukasi menggunakan poster 6

langkah cuci tangan

X : Pemberian edukasi mencuci tangan menggunakan poster 6 langkah cuci

tangan

02 : Observasi kedua setelah dilakukan edukasi menggunakan poster 6 langkah

cuci tangan

30
31

Rancangan ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh edukasi

mencuci tangan menggunakan poster 6 langkah cuci tangan terhadap perilaku

mencuci tangan keluarga pasien. Hal ini untuk menilai adanya peningkatan

perilaku mencuci tangan dengan melihat besarnya pengaruh perlakuan terhadap

kelompok intervensi sebelum dan sesudah diberikan edukasi mencuci tangan

menggunakan poster.

3.2. Lokasi Dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di RS GrandMed Lubuk Pakam. Alasan peneliti

memilih lokasi penelitian ini adalah :

a) Berdasarkan survei awal yang didapat keluarga pasien rawat inap di RS

Granmed cukup tinggi, sehingga memudahkan bagi peneliti mendapatkan

sample.

b) Rumah Sakit GrandMed merupakan salah satu tempat lahan praktek

mahasiswa/mahasiswi

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Januari - Juni

2021.Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel.


32

Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Penelitian

No Uraian Bulan
. Kegiatan Desember Januari Februari Maret April Mai Juni
2020 2021 2021 2021 2021 2021 2021
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan
judul
2. Kosul (Bab
I, Bab II)
3. Perbaikan
(Bab I & II)
4. Konsul
(Bab III)
5. Sidang
Proposal
6. Perbaikan
Proposal
7. Penelitian
8. Pengolahan
Data
9. Konsul
Hasil
Penelitian
10. Sidang
Skripsi
11. Perbaikan
Skripsi

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek

yang diteliti.Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga pasien rawat

inap di Rumah Sakit GrandMed Lubuk Pakam tahun 2021.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan

dianggap mewakili seluruh populasi (Setiadi,2013). Sampel dalam


33

penelitian ini adalah keluarga pasien rawat inap yang memenuhi kriteria

penelitian di ruang rawat inap Rumah Sakit GrandMed Lubuk Pakam.

3.4 Teknik Pengambilan Sampel (Sampling)

Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan

adalah purposive sampling yaitu jumlah besar sampel ditentukan sendiri

dengan dasar perhitungan rumus Lameshow (Sastroasmoro, 2011).

Sampel ditentukan berdasarkan Rumus Lameshow:

n = Z² x P ( 1-P )

n = 1,96² x 0,5 ( 1- 0,5)

0,10²

n = 3, 8416 x 0,25

0,01

n = 96,4

n = 100 orang

Berdasarkan rumus diatas maka jumlah sampel didapatkan sebanyak

100 orang.

Keterangan :

n : Jumlah Sampel

Z : Skor Z pada kepercayaan 95% = 1,96

P : Maksimal estimasi = 0,5

d : Alpha ( 0,10) atau sampling error = 10%

.
34

Untuk membatasi karakteristik dari sampel, dilakukan kriteria

inklusi dan kriteria eksklusi sebagai berikut:

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi merupakan persyaratan umum yang harus di penuhi oleh

subjek dari suatu populasi target dan terjangkau yang akan diteliti

(Setiadi,2013). Kriteria innklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Bersedia menjadi responden dan menandatangani informed consent

2) Merupakan keluarga pasien rawat inap RS Granmed Lubuk Pakam

3) Dapat diajak berkomunikasi

4) Kriteria sampel yang diambil diantaranya berumur 18-60 tahun

5) Masih berada di ruang rawat inap RS Granmed Lubuk Pakam sampai 3-

14 hari kedepan

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang

memenuhi kriteria inklusi dan studi karena berbagai sebab antara lain

(Setiadi,2013). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalaah sebagai

berikut:

1) Keluarga pasien yang tiba-tiba menolak menjadi responden karena alas

an tertentu

2) Berada di ruang ICU selama pengumpulan data

3) Rencana pulang kerumah dalam 1-2 hari kedepan

4) Berdomisili di luar Lubuk Pakam.


35

3.5 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah himpunan angka yang merupakan nilai dari unit

sampel sebagai hasil mengamati atau mengukur (Setiadi,2013)

a) Data Primer

Data primer merupakan data asli yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti

untuk menjawab masalah penelitiannya secara khusus (Setiadi,2013). Data

primer yang diperoleh pada penelitian ini didapatkan langsung dari

responden melalui lembar observasi. dalam hal ini data primer yang

diperoleh adalah data tentang pengetahuan,sikap dan perilaku serta tindakan

keluarga pasien rawat inap. Karakteristik keluarga pasien seperti umur, jenis

kelamin, dan pendidikan.

b) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat dari sumber yang kedua, dari

tempat penelitian. Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari rekam

medik di Rumah Sakit GrandMed Lubuk Pakam.

3.6 Variabel dan Defenisi Operasional

3.6.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya

(Setiadi,2013)

Variabel penelitian terdiri dari dua yaitu:


36

a. Variabel Independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi.

Variabel independen pada penelitian ini adalah edukasi cuci tangan

menggunakan poster 6 langkah cuci tangan..

b. Varabel Dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi.

Variabel dependen pada penelitianini adalah perilaku mencuci tangan

keluarga pasien.

3.6.2 Defenisi Operasional

Definisi operasional adalah merupakan penjelasan semua variabel dan

istilah yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga

akhirnya mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian

(Setiadi,2013).

Tabel 3.2 Variabel dan Defenisi Operasional

Kategori dan
NO Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Skala
Skor
1. Independent
Edukasi cuci Salah satu konsep yang
tangan menggunakan teknik
dengan poster edukasi dengan memakai
Poster -
6 langkah poster 6 langkah dalam -
contoh mencuci tangan
dengan baik

2. Dependent Lembar 1 . Kurang jika


Perilaku Respon individu atau observasi ≤56%
mencuci suatu tindakan keluarga Dengan 2 . Cukup jika
tangan pasien tentang kebiasaan Kategori 56%-75%
keluarga cuci tangan. Untuk skor Interval 3 . Baik jika
pasien perilaku yaitu: 76%-100%
0= tidak
dilakukan
1= dilakukan
37

3.7 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data saat penelitian yaitu menggunakan checlist untuk

mengukur perilaku cuci tangan sebelum dilakukan penyluhan atau edukasi

( Pre test) dilanjutkan dengan penyuluhan mencuci tangan dengan media

poster cuci tangan dengan menggunakan Checklist cuci tangan.

3.8 Pengolahan dan Analisa Data

3.8.1 Pengolahan Data

Pengolahan data adalah merupakan salah satu bagian rangkaian

kegiatan penelitian setelah pengumpulan data. Data yang masih mentah

(raw data), perlu diolah sehingga menjadi informasi yang akhirnya

digunakan utuk menjawab tujuan penelitian agar analisis penelitian

menghasilkan informasi yang benar.

Langkah-langkah pengolahan data dilakukan dengan 4 tahap yaitu:

a. Editing

Editing merupakan ketepatan untuk pengecekan data yang diperoleh atau

dikumpulkan.

b. Coding

Coding adalah suatu kegiatan pemberian kode atau tanda pada data yang

sudah diambil, dengan melakukan coding akan mempermudah analisa data

dan penafsiran ( Notoatmodjo 2012 dalam Ingga 2017).

Data demografi responden :


38

1) Responden

Responden 1 : R1

Responden 2 : R2

Responden 3 : R3

2) Jenis Kelamin

Laki-laki : JK 1

Perempuan : JK 2

3) Kriteria Perilaku Cuci Tangan

Kurang : 1

Cukup : 2

Baik :3

c. Skoring

Setelah jawaban diberi kode kemudian dikelompokkan dan dijumlahkan

sehingga didapatkan skor total. Selanjutnya skor total yang diperoleh dari

masing-masing variabel dianalisa. Skoring adalah pemberian skor aau nilai

terhadap bagian-bagian yang perlu di skor ( Notoatmodjo, 2012). Dalam

penelitian ini untuk observasi perilaku akan mendapat skor,dilakukan (1)

dan tidak dilakukan (0).

d. Tabulating

Tabulating adalah membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian

atau yang diinginkan oleh peneliti.

3.8.2 Analisa Data

Pada penelitian ini analisis data dilakukan secara bertahap yaitu:


39

a) Univariat

Tujuan dari analisa univariat adalah untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti

secara sederhana yaitu variabel independent ( edukasi cuci tangan

menggunakan poster 6 langkah cuci tangan), dan variabel dependent

( perilaku mencuci tangan keluarga pasien).

b) Bivariat

Analisa bivariate dilakukan terhadap dua varia bel yang diduga

berhubungan atau berkorelasi (Notoatmdjo, 2012). Penelitian ini

menggunakan analisis paired t test untuk megetahui pengaruh edukasi

cuci tangan menggunakan poster 6 langkah cuci tangan terhadap perilaku

mencuci tangan keluarga pasien di RS Granmed Lubuk Pakam sebelum

dilakukan intervensi dan sesudah dilakukan intervensi . Untuk

mengetahui pengaruh edukasi cuci tangan menggunakan poster 6 langkah

cuci tangan terhadap perilaku mencuci tangan keluarga pasien di RS

Granmed sebelum dan sesudah dilakukan intervensi yaitu dengan

menggunakan uji paired test atau disebut juga Uji T dengan kemaknaan

α=0.05. Jika hasil uji pada penelitian ini berpengaruh maka di peroleh

(nilai probabilias atau sig <0,05). Keputusan hasil uji statistik dengan

membandingkan nilai probabilitas atau sig dengan nilai α(0,05),

ketentuan yang berlaku sebagai berikut :

1. Jika nilai probabilias atau sig <0,05 berarti Ho ditolak, artinya ada

pengaruh edukasi cuci tangan menggunakan poster 6 langkah cuci


40

tangan terhadap perilaku mencuci tangan keluarga pasien di RS

Grandmed.

2. Jika nilai probabilitas atau sig > 0,05 berarti Ha diterima, artinya

tidak ada pengaruh edukasi cuci tangan menggunakan poster 6

langkah cuci tangan terhadap perilaku mencuci tangan keluarga

pasien di RS Grandmed.
BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Grand Medistra secara resmi mengganti nama menjadi

Rumah Sakit Grandmed mulai 19 April 2017. Rumah Sakit Grandmed adalah

sebuah rumah sakit swasta yang menjadi rujukan pelayanan kesehatan bagi dokter

dan masyarakat yang membutuhkan. Rumah Sakit Grandmed merupakan salah

satu Rumah Sakit terakreditasi tipe B. Rumah Sakit Grandmed merupakan Rumah

Sakit swasta di Deli Serdang yang memiliki keunggulan termasuk didalamnya

komitmen terhadap mutu, kemudahan akses, kualitas pelayanan, kelengkapan

spesialistik dan alat penunjang medis.

Rumah Sakit Grandmed beroperasi dengan ijin dari Dinas Kesehatan

Kabupaten Deli Serdang nomor 3890/440/DS/SIRS/2009. Rumah sakit ini berada

dibawah naungan Yayasan Medistra Rumah Sakit Grandmed beralamat di Jalan

Medan No.66, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang. Bangunan

Rumah Sakit Grandmed didirikan diatas tanah seluas 38.000m 2. Setelah melalui

masa pembangunan sekitar 7 bulan, pada Desember 2009, Rumah Sakit

Grandmed resmi beroperasi dibawah naungan Yayasan Kesehatan Medistra.

Awal beroperasi, kapasitas tempat tidur yang di sediakan oleh Rumah

Sakit Grandmed adalah 200 tempat tidur dengan fasilitas peralatan diagnostic

penunjang yang cukup lengkap dan memadai sesuai dengan teknologi kedokteran

yang berkembang. Dalam sejarahnya, Rumah Sakit Grandmed mengadakan

41
42

beberapa perubahan dan pengembangan fasilitas kesehatan, diantaranya

pengembangan gedung klinik spesialis terpadu, Unit Hemodialis dan pelayanan

jantung (Cath Lab dan CVCU).

Secara internal, keuangan Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam sebagian

besar ditunjang oleh likuiditas cashflow yang berasal dari pembayaran pasien

umum, sumber keuangan lain berasal dari BPJS, Inhealth Astra Buana Jasindo,

Lippoinsurance, BNI Life, Trauma Center, dan dari pembayaran claim kerjasama

mandiri dengan perusahaan yang berdomosili disekitar Rumah Sakit Grandmed

Lubuk Pakam. Dengan berkembangnya kebutuhanakan pelayanan kesehatan,

termasuk semakin terbukanya akses kesehatan melalui program BPJS, maka

Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam, telah menambah kapasitas 320 tempat

tidur pasien.

Motto yang digunakan Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam adalah

″Berupaya memberikan yang terbaik‶. Adapun Visi dari Rumah Sakit Grandmed

Lubuk Pakam yaitu ″Menjadi Rumah Sakit dengan pelayanan kesehatan paripurna

dan terpercaya″. Misi Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam yaitu :

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang aman, berkualitas serta terjangkau

2. Meningkatkan kemampuan pelayanan kesehatan dengan pelatihan dan

pendidikan yang berkelanjutan

3. Memberikan pengalaman yang terbaik bagi pasien melalui kerjasama

pelayanan kesehatan didukung fasilitas yang canggih


43

4.2 Analisis Univariat

4.2.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase


Laki – Laki 48 48,0%
Perempuan 52 52,0%
Total 100 100,0%
Sumber data Olahan Primer

Berdasarakan hasil data tabel diatas, diketahui bahwa dari 100 responden

dimana responden yang berjenis kelamin laki laki ada 48 orang (48,0%) dan

responden yang berjenis kelamin perempuan ada 52 orang (52,0%). Dari hasil

diatas disimpulkan jumlah responden yang paling banyak adalah responden yang

berjenis kelamin perempuan yakni ada 52 orang (52,0%).

4.2.2 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat umur

Umur Frekuensi Presentase


18-24 Tahun 1 1,0%
25-35 Tahun 60 60,0%
>35 Tahun 39 39,0%
Total 100 100,0%
Sumber data Olahan Primer

Berdasarkan hasil data tabel diatas, diketahui bahwa dari 100 responden

dimana responden dengan kelompok umur 18-24 tahun berjumlah 1 orang (1,0%),

responden dengan kelompok umur 25-35 tahun berjumlah 60 orang (60,0%), dan

responden yang kelompok umur >dari 35 tahun berjumlah 39 orang (39,0%). Dari

hasil diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah responden yang paling banyak

adalah responden dengan kelompok umur 25-35 tahun, yaitu ada 60 orang

(60,0%).
44

4.2.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat


Pendidikan

Pendidikan Frekuensi Presentase


SD (Sekolah Dasar) 2 2,0%
SMP-SMA 79 79,0%
Sarjana 19 19,0%
Total 100 100,0%
Sumber data Olahan Primer
Berdasarkan hasil data tabel diatas, diketahui bahwa dari 100 responden

dimana responden dengan kelompok pendidikan SD (Sekolah Dasar) berjumlah 2

orang (2,0%), responden dengan kelompok pendidikan SMP-SMA berjumlah 79

orang (79,0), dan responden dengan kelompok pendidikan Sarjana berjumlah 19

orang (19,0). Dan dapat disimpulkan bahwa kelompok responden berdasarkan

pendidikan yang paling banyak adalah responden yang berpendidikan SMP-SMA

yaitu sebanyak 79 orang (79,0%).

4.2.4 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Perilaku Sebelum


Adanya Pemberian Edukusi Cuci Tangan Menggunakan Poster 6
Langkah Cuci Tangan

Perilaku Sebelum Frekuensi Presentase


Kurang 88 88,0%
Cukup 10 10,0%
Baik 2 2,0%
Total 100 100,0%
Sumber data Olahan Primer
Berdasarkan hasil data tabel diatas, dari 100 responden diketahui bahwa

sebelum diberikan edukasi cuci tangan menggunakan poster 6 langkah cuci tangan

sebagian besar dari responden mempunyai perilaku cuci tangan dalam kategori

kurang yaitu sebanyak 88 orang (88,0%).


45

4.2.5 Distribusi Frekeuensi Responden berdasarkan Perilaku Sesudah


Adanya Pemberian Edukasi Cuci Tangan Menggunakan Poster 6
Langkah Cuci Tangan

Perilaku Sebelum Frekuensi Presentase


Kurang 8 8,0%
Cukup 44 44,0%
Baik 48 48,0%
Total 100 100,0%
Sumber data Olahan Primer

Berdasarkan hasil data tabel diatas, dari 100 responden diketahui bahwa

sesudah diberikan edukasi cuci tangan menggunakan poster 6 langkah cuci tangan

sebagian besar responden mempunyai perilaku cuci tangan dalam kategori baik

yaitu sebanyak 48 orang (48,0%).

4.3 Analisis Bivariat

4.3.1 Distribusi Normal Edukasi Cuci Tangan Menggunakan Poster 6


Langkah Cuci Tangan Terhadap Perilaku Mencuci Tangan Keluarga
Pasien

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Perilaku Perilaku
Sebelum Sesudah
N 100 100
Normal Parametersa,b Mean 1,14 2,40
Std. ,403 ,636
Deviation
Test Statistic ,516 ,307
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c ,000c

Dari tabel diatas berdasarkan uji one sample kolmogorov – smirnov test

didapat hasil yang terdistribusi normal dengan hasil asymp. Sig (2-tailed) dimana

nilai α 0,000 dengan nilai mean perilaku sebelum sebesar 1,41 dan nilai mean

sesudah sebesar 2,40 yang standart devisiasi perilaku sebelum diberikan edukasi
46

cuci tangan menggunakan poster 6 langkah cuci tangan adalah 0,403 sedangkan

standart devisiasi perilaku sesudah diberikan edukasi cuci tangan menggunakan

poster 6 langkah cuci tangan adalah 0,636.

4.3.2 Nilai Rerata Perilaku Sebelum dan Sesudah Responden dalam


Pemberian Edukasi Cuci Tangan Menggunakan Poster 6 Langkah Cuci
Tangan di Rumah Sakit GrandMed Lubuk Pakam

Edukasi Poster 6 Langkah Std. Std. Error


Cuci tangan Mean N Deviation Mean
Pair 1 Perilaku 1,14 100 ,403 ,040
Sebelum
Perilaku Sesudah 2,40 100 ,636 ,064

Berdasarkan hasil data tabel diatas, menunjukkan bahwa dari 100 responden

didapatkan nilai rerata sebelum dilakukan edukasi cuci tangan menggunakan

poster 6 langkah cuci tangan yaitu hasil mean 1,14 dengan standart devisiasi

0,403. Nilai rerata sesudah edukasi cuci tangan menggunakan poster 6 langkah

cuci tangan yaitu hasil mean 2,40 dengan standart devisiasi 0,636.

4.3.3 Pengaruh Pemberian Edukasi Menggunakan Poster 6 Langkah Cuci


Tangan Terdahap Perilaku Sebelum dan Sesudah di Rumah Sakit
GrandMed Lubuk Pakam

Paired Samples Test


Paired Differences
95%
Confidence
Std. Interval of the Sig.
Std. Error Difference (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)
Pair Perilaku - ,719 ,072 -1,403 -1,117 - 99 ,000
1 Sebelum - 1,260 17,514
Perilaku
Sesudah
47

Berdasarkan hasil data tabel diatas, didapatkan nilai selisih rerata

perilaku responden sebelum dan sesudah diberikan edukasi cuci tangan

menggunakan poster 6 langkah cuci tangan yaitu mean 1,260 dengan

standart devisiasi 0,719 dengan nilai Signifikansi p = 0,000 dengan tingkat

kemaknaan p<α (0,05) yang dimana 0,000 < 0,5 maka dapat disimpulkan

bahwa terdapat adanya pengaruh edukasi cuci tangan menggunakan poster 6

langkah cuci tangan terhadap perilaku mencuci tangan keluarga pasien di

Rumah Sakit Grandmed lubuk pakam berarti Ha diterima.


BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Analisa Univariat

5.1.1 Perilaku Sebelum Dilakukan Edukasi Cuci Tangan Menggunakan

Poster 6 Langkah Cuci Tangan

Berdasarkan tabel 4.3.2 menunjukkan bahwa dari 100 responden,

didapatkan nilai rerata sebelum dilakukan edukasi cuci tangan menggunakan

poster 6 langkah cuci tangan yaitu hasil mean 1,14 dengan standart devisiasi

0,403. Pada tabel ini menunjukkan bahwa kurangnya perilaku cuci tangan

keluarga pasien di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam, hal ini diketahui pada

saat peneliti melakukan obeservasi pada keluarga pasien di ruang rawat inap.

Perilaku merupakan respon seseorang organisme terhadap stimulus atau

objek yang berkaitan dengan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan,

minuman, serta lingkungan (Notoatmodjo dalam Andriani, 2017). Perilaku

diawali dengan adanya pengalaman-pengalaman serta faktor-faktor diluar orang

tersebut (lingkungan) baik fisik maupun nonfisik, kemudian pengalaman dan

lingkungan tersebut diketahui, dipersepsikan, diyakini dan sebagainya sehingga

menimbulkan motivasi, niat untuk bertindak, dan akhirnya terjadilah perwujudan

niat berupa perilaku (Notoatmodjo, 2010).

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Andriani Kusuma (2017),

yang berjudul Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Leaflet Terhadap

48
49

Perilaku Mencuci Tangan Pengunjung yang menyatakan bahwa perilaku mencuci

tangan pengunjung masih kurang dikarenakan oleh alasan pengunjung yang

mengaku keterbatasan waktu untuk mencuci tangan, penyakit pasien yang tidak

terlalu parah, dan cuci tangan merupakan hal yang kurang praktis dilakukan.

5.1.2 Perilaku Sesudah Dilakukan Edukasi Cuci Tangan Menggunakan

Poster 6 Langkah Cuci Tangan

Berdasarkan tabel 4.3.2 menunjukkan bahwa dari 100 responden

didapatkan nilai rerata sesudah dilakukan edukasi cuci tangan menggunakan

poster 6 langkah cuci tangan yaitu hasil mean 2,40 dengan standart devisiasi

0,636. Pada tabel ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan perilaku mencuci

tangan keluarga pasien setelah dilakukan edukasi cuci tangan menggunakan poster

6 langkah cuci tangan di Rumah sakit Grandmed Lubuk Pakam, hal ini diketahui

pada saat peneliti melakukan observasi pada keluarga pasien di ruang rawat inap.

Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan

perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya pendidikan

kesehatan berupaya agar masyarakat mengetahui bagaimana cara memelihara

kesehatan, mengindari dan mencegah hal-hal yanng merugikan kesehatan mereka

dan orang lain. Pendidikan kesehatan adalah suatu pendidikan yang dilakukan

dengan cara menyebarkan pesan menanamkan keyakinan sehingga tahu dan

mengerti, tetapi juga mau serta melakukan suatu tindakan yang ada hubungannya

dengan kesehatan (Azwar, dalam Rina, 2015).


50

5.2 Analisa Bivariat

5.2.1 Pengaruh Edukasi Cuci Tangan Menggunakan Poster 6 Langkah Cuci

Tangan Terhadap Perilaku Mencuci Tangan Keluarga Pasien di Rumah

Sakit Grandmed Lubuk Pakam

Berdasarkan tabel 4.3.3, menunjukkan bahwa dari 100 responden

didapatkan nilai selisih rerata perilaku responden sebelum dan sesudah diberikan

edukasi cuci tangan menggunakan poster 6 langkah cuci tangan yaitu mean 1,260

dengan standart devisiasi 0,719 dengan nilai Signifikansi p = 0,000 dengan tingkat

kemaknaan p<α (0,05) yang dimana 0,000 < 0,5 maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat adanya pengaruh edukasi cuci tangan menggunakan poster 6 langkah cuci

tangan terhadap perilaku mencuci tangan keluarga pasien di Rumah Sakit

Grandmed lubuk pakam berarti Ha diterima.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rina

Murdyaningsih (2015),menunjukkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan

mencuci tangan terhadap kepatuhan mahasiswa praltek di ruang ICU dimana

melalui uji Mc. Nemar diperoleh nilai signifikansi p = 0,007 (p<0,05) sehingga

dapat disimpulkan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kepatuhan cuci

tangan 5 moment pada mahasiswa praktik di ruang ICU.

Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Andriani Kusuma

(2017), yang mengatakan bahwa pendidikan kesehatan tentang mencuci tangan

dengan media leaflet efektif meningkatkan perilaku pengunjung dalam mencuci

tangan. Pengunjung juga mengetahui bahwa setelah berkunjung kerumah sakit


51

pengunjung beresiko menularkan infeksi nosokomial dari rumah sakit kepada

keluarga mereka dirumah jika setelah berkunjung tidak melakukan cuci tangan.

Pengunjung pasien juga memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan dengan

menggunakan handscrub untuk mencuci tangan. Pengunjung melakukan cuci

tangan menggunakan handscrub sebelum masuk kekamar pasien dan setelah

keluar dari kamar pasien.

Adapun asumsi peneliti, pemberian edukasi yang diberikan pada

individu,kelompok maupun masyarakat dapat mempengaruhi perilaku pada

seseorang tersebut. Dimana perilaku pada setiap orang berbeda-beda, termasuk

bagaimana seseorang itu dapat menerima sesuatu hal yang dapat menpengaruhi

atau bahkan merubah perilakunya sendiri. Umur, pendidikan, pengetahuan serta

pekerjaan seseorang dapat mempengaruhi perubahan perilakunya. Dalam

penelitian ini, setiap responden diteliti selama 2 kali, sebelum dilakukan edukasi

cuci tangan menggunakan poster 6 langkah cuci tangan dan 2 hari setelah

dilakukan edukasi cuci tangan menggunakan poster 6 langkah cuci tangan.

Edukasi ini dilakukan sebanyak 1 kali dimana dihari pertama diberikan edukasi

dan latihan cuci tangan menggunakan poster 6 langkah cuci tangan. Hasil

penelitian ini menunjukkan hasil yang signifikan, dimana perilaku mencuci tangan

keluarga pasien meningkat setelah diberikan edukasi cuci tangan menggunakan

poster 6 langkah cuci tangan.


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Granmed Lubuk Pakam

tahun 2021, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Dari hasil penelitian diketahui bahwa, nilai rata-rata dari 100

responden sebelum diberikan edukasi cuci tangan didapatkan nilai

rata-rata yaitu hasil mean 1,14 dengan standart devisiasi 0,403.

2. Dari hasil penelitian diketahui bahwa, nilai rata-rata dari 100

responden setelah diberikan edukasi cuci tangan didapatkan nilai

rata-rata yaitu hasil mean 2,40 dengan standart devisiasi 0,636.

3. Dari hasil uji statistik yang telah dilakukan menunjukkan adanya

hasil yang sangat signifikan sehinggan dapat disimpulkan bahwa

adanya Pengaruh Edukasi Cuci Tangan Menggunakan Poster 6

Langkah Cuci Tangan Terhadap Perilaku Mencuci Tangan Keluarga

Pasien di Rumah Sakit Granmed Lubuk Pakam tahun 2021. Dimana

pada value (signifikansi) p = 0,000, dimana pValue lebih kecil dari

nilai α = 0,005 maka Ha diterima.

6.2 Saran

1. Untuk Keluarga Pasien di Rumah Sakit

Diharapkan melalui penelitian ini keluarga pasien di Rumah Sakit lebih

mengetahui pentingnya perilaku mencuci tangan yang baik dan benar dalam

pencegahan penularan infeksi di Rumah Sakit.

52
53

2. Untuk Petugas Kesehatan di Rumah Sakit

Diharapkan melalui penelitian ini, petugas kesehatan di rumah sakit

senantiasa memberikan contoh perilaku kesehatan yang baik terutama dalam

mencuci tangan di Rumah Sakit.

3. Bagi Pelayanan Kesehatan

Diharapkan melalui penelitian ini Rumah Sakit Granmed Lubuk Pakam

dapat dimanfaatkan sebagai bahan penilaian mutu pelayanan di Rumah

Sakit, sebagai acuan atau referensi bahwa pengunjung yang di Rumah Sakit

sudah berperilaku baik dalam mencuci tangan.

4. Bagi Peneliti

Sebagai penelitian dasar dan bahan masukan serta pengalaman yang dapat

digunakan untuk mengetahui pengaruh edukasi cuci tangan menggunakan

poster 6 langkah cuci tangan terhadap perilaku mencuci tangan keluarga

pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Andriani astuti, 2017 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media Leaflet


Terhadap Perilaku Mencuci Tangan Penunjung Dirumah Sakit Umum
Bali Royal jurnal caring vol.1
Agustini, Aat. 2014. Promosi Kesehatan. Sleman: Deepublish
AA Komang Ngurah, Dkk.(2017). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan
Media Famplet Terhadap Perilaku Mencuci Tangan Pengunjung Di
Rumah Sakit Umum Bali Royal.Vol 1 No 2.Denpasar : Bali Royal
Hostpital
Azwar, s 2000 Sikap, Manusia teori dan pengukuran Yokyakarta pustaka pelajar
jogja offsset.
.Butar-butar, Joti.2018. Pengaruh Pemberian Edukasi Terstruktur Tentang
Menstruasi Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswi kelas IV dan V dalam
Menghadapi Menarche.Skripsi. Medan: Poltekkes Kemenkes RI.
Dewi, M. 2017. Pengaruh Penggunaan Media .FKIP UMP
Depkes RI . 2017. Profil Kesehatan Repupblik Indonesia 2016 . Jakarta : Pusat
Data dan Informasi Departemen Kesehatan Repoblik Indonesia.
Fazriati , 2012. Kebiasaan CTPS di RS tekan infeksi nosokomnial. Jakarta : yuma
pustaka
Fajriah . (2015). Pengetahuan mencuci tangan penunggu pasien menggunakan
sabun. University Resesearch Coloquium.
Fivi , dkk. 2015. Pelaksanaan PHBS di sdn 001 tanjung balai karimun.Jurnal
kesehatan masyarakat.Naskah publikasi . tersedia dalam :
http://jurnal.ikm.unad.ac.id Diaskes pada 2 februari 2021
Hatono, A. 2015. Gambaran Perilaku Perawat dalam melaksanakan Cuci
Tangan Di Ruang Anggrek dan Wijaya Kusuma RSUD Wates, . Stikes
Jendral Achmad Yani Yogyakarta
Junios . 2015. Pengaruh pemberian penyluhan perilaku hidup bersih (Phbs)
tentang teknik mencuci tangan terhadap pengetahuan mencuci tangan
.Yogyakarta : Nuha Medika.

54
55

Janri, Dkk. 2018. Evaluasi Evektifitas Prosedur Cuci Tangan Pada Operator
Pungsi Lumbal di Bagian Neurologi RSUP R.D.Kandou. Manado : Jurnal
sinaps
Kemenkes RI , 2014. Perilaku mencuci tangan pakai sabun di indonesia. Dalam
http://www.depkes.go.id/ pada tanggal 1 Februari 2021
Murdyaningsih, Rina 2015. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Cuci Tangan
Terhadap Kepatuhan Mahasiswa Praktek d Ruang ICU RSUD Dr.
Moewardi. Skripsi.Surakarta : StiKes Kusuma Husada

Nursalam . 2011. Konsep dan penerapan metode penelitian ilmu keperawatam


.Jakarta : Buku Kedokteran ECG.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2014. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta
Pungky. 2017. Pengaruh Pelatihan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Terhadap
Perilaku Mencuci Tangan pada Anak Sekolah Dasar di SDN Mangge 2
Desa Mangge Kecamatan Barat Kabupaten Magetan. Skripsi. Madiun :
StiKes Bhakti Husada Mulia.
Paisa. Zain . 2013. Manfaat mencuci tangan pakai sabun .dalam :
htpp://catatandoketer.com/2013/01/manfaat-mencuci-tangan-pakai-
sabun-CTPS.html. diakses pada 3 februari 2021
Rawati, S. 2015. Efektifitas penyuluhan dengan media poster terhadap
peningkatan pengetahuan tentang teknik mencuci tangan . Jurnal ilmiah
PANMED Vol 9 No.2
Reeder,dkk. 2013. Pedoman pembuatan poster. Edisi 8. Jakarta: EGC.
Rikayanti ,K.H 2014 . Edukasi Mencuci Tangan Dengan Benar Dengan Poster
Cuci Tangan 6 langkah di RSUD Bandung tahun 2013, Bandung :
Logos Wacana Ilmu
Rizty,Janeth, Dkk. (2020). Tingat Pengetahuan dengan Perilaku Mencuci Tangan
pada Pengunjung di Rumah Sakit. Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan
Indonesia. Vol 10.
56

Satiti, Angela, Dkk. (2019). Hubungan Edukasi Cuci Tangan Terhadap


Pengetahuan Sikap,Kemampuan Keluarga di RS X Palembang. Jurnal
Kesehatan Saelmakers Perdana. Vol 2. Hlm 187.
Setiadi.2013, Poster kesehatan vol 1.Yogyakarta : Ghara ilmu
Smeltzer et al, 2008. Kegunaan Poster Cuci Tangan 6 langkah di RS, Jakarta :
Buku Kedokteran EGC
Susilawati, Dkk . 2015. Pengaruh Edukasi Terhadap Pengetahuan Dan Skill
Guru Serta Personal Hygiene Siswa Sd .Jurnal Masyarakat UNNES
Syafriani . 2019 .Hubungan Antara Motivasi Dengan Kepatuhan Perawat
Melaksanakan Handhygiene Sebagai Tindakan Pencegahan Infeksi
Nosokomial di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit A.H tahun 2019 .Jurnal
Ners
Tria, Dini, Rapotan Hasibuan. (2020). Gambaran Promosi PHBS dalam
Mendukung Gaya Hidup Sehat Masyarakat Kota Binjai pada Masa
Pandemic Covid-19. Jurnal Menara Medika. Vol 3.
Umar, Z. Perilaku Cuci Tangan Sebelum Makan dan Kecacingan pada Murid SD
di Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat. 2008. Jurnal Kemas.
2(6):249-254
57

Lampiran 1

Lembar Permohonan Menjadi Responden

PENGARUH EDUKASI CUCI TANGAN MENGGUNAKAN POSTER 6


LANGKAH CUCI TANGAN TERHADAP PERILAKU MENCUCI
TANGAN KELUARGA PASIEN DI RUMAH SAKIT
GRANDMED LUBUK PAKAM
TAHUN 2021

Responden yang terhormat,


Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Naomi Mei Angelica br Sihombing

Nim : 1711121

Mahasiswa : Program Studi Keperawatan Program Sarjana Fakultas


Keperawatan dan Fisioterapi Institut Kesehatan MEDISTRA Lubuk Pakam

Dalam kesempatan ini peneliti akan melakukan penelitian yang bertujuan


untuk mengetahui Pengaruh Edukasi Cuci Tangan Menggunakan Poster 6
Langkah Cuci Tangan Terhadap Perilaku Mencuci Tangan keluarga Pasien di
Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2021. Penelitian ini ditujukan
untuk menyelesaikan program pendidikan Sarjana Keperawatan pada Program
Studi Keperawatan Program Sarjana Fakultas Keperawatan dan Fisioterapi Institut
Kesehatan MEDISTRA Lubuk Pakam .
Apabila Bapak/Ibu/Saudar/i berpartisipasi dalam hal penelitian ini dengan cara
menandatangani persetujuan untuk menjadi responden dan bersedia menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang telah saya buat. Atas dan kerja samanya, saya
ucapkan terima kasih.
Lubuk Pakam, Mei 2021
Peneliti

Naomi Mei Angelica Sihombing


58

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Alamat :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pendidikan :

Dengan ini menyatakan untuk turut berpartisipasi sebagai responden penelitian


yang akan dilakukan oleh mahasiswa/i Program Studi Keperawatan Fakultas
Keperawatan dan Fisioterapi Institut Kesehatan MEDISTRA Lubuk Pakam
dengan judul penelitian “Pengaruh Edukasi Cuci Tangan Menggunakan Poster 6
Langkah Cuci Tangan Terhadap Perilaku Mencuci Tangan Keluarga Pasien di
Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2021”

Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi reponden penelitian ini atas
kesadaran saya sendiri.

Lubuk Pakam, Mei 2021

( Responden)
59

Lampiran 3

PERMOHONAN STUDI PENDAHULUAN PENELITIAN

ILMIAH/ SKRIPSI
60

Lampiran 4
61

Lampiran 5
62

PERSETUJUAN STUDI PENDAHULUAN PENELITIAN ILMIAH


63

Lampiran 6

PERSETUJUAN PENGADAAN PENELITIAN


61

Lampiran 7

LEMBAR OBSERVASI

PENGARUH EDUKASI CUCI TANGAN MENGGUNAKAN POSTER 6


LANGKAH CUCI TANGAN TERHADAP PERILAKU MENCUCI
TANGAN KELURGA PASIEN

Nama :

Umur :

NO Tindakan
Langkah cuci tangan
Pretest Post Test
pakai sabun
Tidak Tidak
Dilakukan Dilakukan
Lakukan Dilakukan
1 Membasahi kedua telapak
tangan memakai air
mengalir, memakai sabun
dan menggosok kedua
telapak tangan
2 Mengusap dan
menggosok kedua
punggung tangan secara
bergantian
3 Menggosok jari-jari
tangan, sela-sela jari
hingga bersih
4 Membersihkan jari-jari
sisi secara bergantian
dengan tangan saling
mengunci
5 Menggosok ibu jari
berputar dalam
genggaman secara
bergantian
6 Meletakkan ujung jari-jari
ke telapak tangan
kemudian menggosok
perlahan dengan cara
memutar
TOTAL
Sumber WHO (2016)

Keterangan :
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan
62

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan


Hari / Tanggal Kegiatan :
MASTER TABEL
PENGARUH EDUKASI CUCI TANGAN MENGGUNAKAN POSTER 6 LANGKAH CUCI TANGAN TERHADAP PERILAKU
MENCUCI TANGAN KELUARGA PASIEN DI RUMAH SAKIT
GRANDMED LUBUK PAKAM
TAHUN 2021

Perilaku Sebelum Perilaku Sesudah


J Um Ke Pen Ke P P P P P P Jumla Cod P P P P P P Jumla Cod Sebelu Sesuda
K r t d t 1 2 3 4 5 6 h Total Ket e 1 2 3 4 5 6 h Total Ket e m h
SM 16,66 Kuran 50,00 Kuran
1 20 1 A 2 1 0 0 0 0 0 1 % g 1 1 1 1 0 0 0 3 % g 1 16,66 50
SM Kuran 83,33
1 30 2 A 2 0 1 0 1 0 1 3 50% g 1 1 1 0 1 1 1 5 % Baik 3 50 83,33
SM 66,66 66,66
2 45 3 A 2 1 0 1 0 0 0 2 % Cukup 2 1 0 1 1 1 0 4 % Cukup 2 66,66 66,66
33,33 Kuran 66,66
1 56 3 SMP 2 1 0 1 0 0 0 2 % g 1 1 1 1 1 0 0 4 % Cukup 2 33,33 66,66
SM 33,33 Kuran
2 38 3 A 2 0 1 0 0 1 0 2 % g 1 1 1 1 1 1 1 6 100% Baik 3 33,33 100
SM 66,66 66,66
1 44 3 A 2 0 1 1 0 1 0 3 % Cukup 2 1 0 1 1 1 0 4 % Cukup 2 66,66 66,66
Kuran
1 56 3 SD 1 0 1 1 1 0 0 3 50% g 1 1 1 1 1 1 1 6 100% Baik 3 50 100
33,33 Kuran 66,66
2 33 3 S1 3 1 1 0 0 0 0 2 % g 1 1 1 0 0 1 1 4 % Cukup 2 33,33 66,66
66,66 83,33
2 28 2 S1 3 1 1 0 0 1 1 4 % Cukup 2 1 1 1 0 1 1 5 % Baik 3 66,66 83,33
33,33 Kuran 83,33
2 34 2 SMP 2 1 0 1 0 0 0 2 % g 1 1 1 1 1 1 0 5 % Baik 3 33,33 83,33
SM Kuran 83,33
1 26 2 A 2 0 1 1 1 0 0 3 50% g 1 1 1 1 1 0 1 5 % Baik 3 50 83,33
SM 33,33 Kuran 83,33
2 45 3 A 2 0 1 1 0 0 0 2 % g 1 1 1 1 1 0 1 5 % Baik 3 33,33 83,33
SM 33,33 Kuran
2 44 3 A 2 0 1 1 0 0 0 2 % g 1 1 1 1 1 1 1 6 100% Baik 3 33,33 100
SM 16,66 Kuran 50,00 Kuran
1 34 2 A 2 1 0 0 0 0 0 1 % g 1 1 1 0 1 0 0 3 % g 2 16,66 50
62
63

16,66 Kuran 66,66


1 30 2 SMP 2 0 1 0 0 0 0 1 % g 1 1 1 1 0 0 1 4 % Cukup 1 16,66 66,66
SM 33,33 Kuran 66,66
1 32 2 A 2 0 1 0 0 1 0 2 % g 1 1 1 1 0 1 0 4 % Cukup 1 33,33 66,66
SM Kuran 83,33
2 40 3 A 2 0 1 1 1 0 0 3 50% g 1 1 1 1 1 1 0 5 % Baik 3 50 83,33
SM 33,33 Kuran 83,33
2 41 3 A 2 1 0 1 0 0 0 2 % g 1 1 1 1 1 1 0 5 % Baik 3 33,33 83,33
SM Kuran 83,33
1 27 2 A 2 1 1 0 0 0 1 3 50% g 1 1 1 1 1 0 1 5 % Baik 3 50 83,33
66,66 66,66
1 28 2 SMP 2 0 1 1 0 0 0 2 % Cukup 2 1 1 1 1 0 0 4 % Cukup 2 66,66 66,66
SM 33,33 Kuran 83,33
2 32 2 A 2 1 0 1 0 0 0 2 % g 1 1 0 1 1 1 1 5 % Baik 3 33,33 83,33
33,33 Kuran 83,33
2 33 2 SMP 2 0 0 1 0 1 0 2 % g 1 1 1 1 0 1 1 5 % Baik 3 33,33 83,33
SM 66,66 66,66
2 35 3 A 2 0 1 1 0 0 1 3 % Cukup 2 1 1 1 1 0 0 4 % Cukup 2 66,66 66,66
33,33 Kuran 66,66
2 50 3 SMP 2 1 0 1 0 0 0 2 % g 1 1 1 1 1 0 0 4 % Cukup 2 33,33 66,66
Kuran 83,33
2 28 2 SMP 2 1 0 1 0 1 0 3 50% g 1 1 1 1 0 1 1 5 % Baik 3 50 83,33
SM 33,33 Kuran 83,33
1 25 2 A 2 0 1 1 0 0 0 2 % g 1 1 1 1 1 1 0 5 % Baik 3 33,33 83,33
SM 33,33 Kuran 66,66
1 30 2 A 2 1 0 0 0 1 0 2 % g 1 1 1 0 0 1 1 4 % Cukup 2 33,33 66,66
33,33 Kuran 50,00 Kuran
2 35 2 S1 3 1 0 1 0 0 0 2 % g 1 1 0 1 0 1 0 3 % g 1 33,33 50
SM 33,33 Kuran 66,66
1 33 2 A 2 0 1 1 0 0 0 2 % g 1 1 1 1 0 1 0 4 % Cukup 2 33,33 66,66
33,33 Kuran 83,33
2 28 2 SMP 2 0 1 1 0 0 0 2 % g 1 1 1 1 0 1 1 5 % Baik 3 33,33 83,33
SM 16,66 Kuran 83,33
2 30 2 A 2 1 0 0 0 0 0 1 % g 1 1 1 1 0 1 1 5 % Baik 3 16,66 83,33
SM Kuran 66,66
1 34 2 A 2 0 1 1 1 0 0 3 50% g 1 1 1 1 0 1 0 4 % Cukup 2 50 66,66
SM 33,33 Kuran 83,33
1 35 2 A 2 0 0 1 0 0 1 2 % g 1 1 0 1 1 1 1 5 % Baik 3 33,33 83,33
64

SM 33,33 Kuran 83,33


2 45 3 A 2 0 1 0 0 1 0 2 % g 1 1 1 1 0 1 1 5 % Baik 3 33,33 83,33
SM 83,33
2 44 3 A 2 1 1 1 1 0 1 5 % Baik 3 1 1 1 1 1 1 6 100% Baik 3 83,33 100
33,33 Kuran 66,66
1 47 3 SMP 2 1 1 0 0 0 0 2 % g 1 1 1 0 0 1 1 4 % Cukup 2 33,33 66,66
Kuran 50,00 Kuran
1 30 2 SD 1 1 0 1 0 1 0 3 50% g 1 1 1 0 0 0 1 3 % g 1 50 50
33,33 Kuran 66,66
1 33 2 SMP 2 0 1 1 0 0 0 2 % g 1 1 0 1 1 1 0 4 % Cukup 2 33,33 66,66
SM 66,66 83,33
2 34 2 A 2 1 1 1 1 0 0 4 % Cukup 2 1 1 1 1 1 0 5 % Baik 3 66,66 83,33
SM 33,33 Kuran 83,33
2 45 3 A 2 0 1 1 0 0 0 2 % g 1 1 0 1 1 1 1 5 % Baik 3 33,33 83,33
SM Kuran 83,33
2 56 3 A 2 1 1 0 0 1 0 3 50% g 1 1 1 0 1 1 1 5 % Baik 3 50 83,33
SM 33,33 Kuran
1 38 3 A 2 0 1 0 1 0 0 2 % g 1 1 1 1 1 1 1 6 100% Baik 3 33,33 100
Kuran 66,66
1 44 3 SMP 2 0 1 1 0 1 0 3 50% g 1 1 1 1 0 1 0 4 % Cukup 2 50 66,66
33,33 Kuran 66,66
1 56 3 S1 3 1 1 0 0 0 0 2 % g 1 1 1 1 0 0 1 4 % Cukup 2 33,33 66,66
SM Kuran 83,33
2 33 2 A 2 0 1 1 0 0 1 3 50% g 1 1 1 1 1 0 1 5 % Baik 3 50 83,33
SM Kuran 83,33
1 28 2 A 2 0 1 1 0 0 1 3 50% g 1 1 1 1 1 1 0 5 % Baik 3 50 83,33
SM 33,33 Kuran 66,66
2 34 2 A 2 0 1 1 0 0 0 2 % g 1 1 0 1 1 1 0 4 % Cukup 2 33,33 66,66
33,33 Kuran 83,33
2 26 2 S1 3 1 1 0 0 0 0 2 % g 1 1 1 1 1 1 0 5 % Baik 3 33,33 83,33
Kuran 83,33
1 45 3 SMP 2 1 0 1 0 0 1 3 50% g 1 1 1 1 1 0 1 5 % Baik 3 50 83,33
SM Kuran 66,66
1 44 3 A 2 1 0 1 1 0 0 3 50% g 1 1 0 0 1 1 1 4 % Cukup 2 50 66,66
SM 33,33 Kuran 83,33
2 30 2 A 2 1 0 1 0 0 0 2 % g 1 1 0 1 1 1 1 5 % Baik 3 33,33 83,33
33,33 Kuran 50,00 Kuran
2 32 2 S1 3 0 1 1 0 0 0 2 % g 1 1 1 1 0 0 0 3 % g 2 33,33 50
65

SM 33,33 Kuran 83,33


2 40 3 A 2 1 0 0 1 0 0 2 % g 1 1 1 1 0 1 1 5 % Baik 3 33,33 83,33
SM Kuran 66,66
1 41 3 A 2 1 1 0 0 1 0 3 50% g 1 1 1 1 0 0 1 4 % Cukup 2 50 66,66
33,33 Kuran 83,33
1 27 2 S1 3 0 1 1 0 0 0 2 % g 1 1 1 1 1 1 0 5 % Baik 3 33,33 83,33
Kuran
2 28 2 S1 3 1 0 1 1 0 0 3 50% g 1 1 1 1 1 1 1 6 100% Baik 3 50 100
SM Kuran 66,66
2 32 2 A 2 1 1 0 0 1 0 3 50% g 1 1 1 0 1 0 1 4 % Cukup 2 50 66,66
SM 33,33 Kuran 66,66
2 33 2 A 2 0 1 0 0 0 1 2 % g 1 1 1 0 1 1 0 4 % Cukup 2 33,33 66,66
SM 16,66 Kuran 83,33
1 35 2 A 2 0 0 1 0 0 0 1 % g 1 1 1 1 0 1 1 5 % Baik 3 16,66 83,33
66,66
2 50 3 SMP 2 1 0 1 1 0 1 4 % Cukup 2 1 1 1 1 1 1 6 100% Baik 3 66,66 100
SM Kuran 83,33
1 20 2 A 2 1 1 1 0 0 0 3 50% g 1 1 1 1 0 1 1 5 % Baik 3 50 83,33
33,33 Kuran 66,66
2 30 2 D3 3 0 1 1 0 0 0 2 % g 1 1 1 1 0 0 1 4 % Cukup 2 33,33 66,66
SM Kuran 83,33
1 45 3 A 2 1 1 0 0 0 1 3 50% g 1 1 1 1 0 1 1 5 % Baik 3 50 83,33
Kuran 66,66
2 56 3 D1 3 1 1 0 0 0 1 3 50% g 1 1 1 0 0 1 1 4 % Cukup 2 50 66,66
SM 33,33 Kuran 83,33
2 38 3 A 2 0 1 0 1 0 0 2 % g 1 1 1 1 1 0 1 5 % Baik 3 33,33 83,33
SM Kuran 83,33
1 33 2 A 2 1 0 1 0 1 0 3 50% g 1 1 1 0 1 1 1 5 % Baik 3 50 83,33
66,66 66,66
1 28 2 S1 3 1 1 1 0 0 1 4 % Cukup 2 1 1 1 0 0 1 4 % Cukup 2 66,66 66,66
66,66 66,66
2 30 2 S1 3 1 0 1 1 0 1 4 % Cukup 2 1 0 1 1 1 0 4 % Cukup 2 66,66 66,66
SM Kuran 66,66
2 34 2 A 2 0 1 1 0 1 0 3 50% g 1 1 1 1 0 0 1 4 % Cukup 2 50 66,66
SM 33,33 Kuran 83,33
1 35 2 A 2 0 1 0 1 0 0 2 % g 1 1 1 1 0 1 1 5 % Baik 3 33,33 83,33
SM 33,33 Kuran 66,66
1 45 3 A 2 0 1 0 0 1 0 2 % g 1 1 0 1 1 1 0 4 % Cukup 2 33,33 66,66
66

SM 33,33 Kuran 66,66


1 56 3 A 2 0 0 1 0 0 1 2 % g 1 1 1 0 0 1 1 4 % Cukup 2 33,33 66,66
83,33 83,33
2 33 2 S1 3 1 1 1 1 1 0 5 % Baik 3 1 1 1 1 0 1 5 % Baik 3 83,33 83,33
SM 33,33 Kuran 66,66
2 28 2 A 2 1 0 1 0 0 0 2 % g 1 1 0 1 0 1 1 4 % Cukup 2 33,33 66,66
SM 16,66 Kuran 66,66
1 34 2 A 2 1 0 0 0 0 0 1 % g 1 1 1 1 0 1 0 4 % Cukup 2 16,66 66,66
SM 33,33 Kuran 66,66
2 26 2 A 2 1 0 0 1 0 0 2 % g 1 1 1 0 1 0 1 4 % Cukup 2 33,33 66,66
SM 33,33 Kuran 66,66
1 45 3 A 2 0 1 0 1 0 0 2 % g 1 1 1 0 0 1 1 4 % Cukup 2 33,33 66,66
SM 33,33 Kuran 83,33
2 30 2 A 2 0 1 0 0 1 0 2 % g 1 1 1 1 0 1 1 5 % Baik 3 33,33 83,33
SM 16,66 Kuran 66,66
2 45 3 A 2 0 1 0 0 0 0 1 % g 1 1 1 1 0 1 0 4 % Cukup 2 16,66 66,66
SM 33,33 Kuran 83,33
1 56 2 A 2 1 0 1 0 0 0 2 % g 1 1 0 1 1 1 1 5 % Baik 3 33,33 83,33
66,66 83,33
1 38 3 S1 3 1 1 1 1 0 0 4 % Cukup 2 1 0 1 1 1 1 5 % Baik 3 66,66 83,33
Kuran 83,33
2 33 2 D3 3 1 0 0 1 1 0 3 50% g 1 1 1 1 0 1 1 5 % Baik 3 50 83,33
33,33 Kuran
2 28 2 D3 3 0 0 1 0 1 0 2 % g 1 1 1 1 1 1 1 6 100% Baik 3 33,33 100
SM 16,66 Kuran 66,66
1 30 2 A 2 0 1 0 0 0 0 1 % g 1 1 1 1 0 1 0 4 % Cukup 2 16,66 66,66
SM 33,33 Kuran 83,33
1 34 2 A 2 1 0 1 0 0 0 2 % g 1 1 1 1 0 1 1 5 % Baik 3 33,33 83,33
SM 33,33 Kuran 33,33 Kuran
2 41 3 A 2 0 1 1 0 0 0 2 % g 1 0 1 1 0 0 0 2 % g 1 33,33 33,33
SM 33,33 Kuran 66,66
2 27 2 A 2 1 1 0 0 0 0 2 % g 1 1 1 0 0 1 1 4 % Cukup 2 33,33 66,66
SM 33,33 Kuran 66,66
2 28 2 A 2 1 0 0 1 0 0 2 % g 1 1 1 0 0 1 1 4 % Cukup 2 33,33 66,66
SM 33,33 Kuran 66,66
1 38 3 A 2 1 0 0 1 0 0 2 % g 1 1 0 1 0 1 1 4 % Cukup 2 33,33 66,66
SM 33,33 Kuran 66,66
1 33 2 A 2 0 1 1 0 0 0 2 % g 1 1 0 0 1 1 1 4 % Cukup 2 33,33 66,66
67

33,33 Kuran 83,33


2 28 2 S1 3 1 1 0 0 0 0 2 % g 1 1 1 1 1 1 0 5 % Baik 3 33,33 83,33
SM 33,33 Kuran 66,66
1 30 2 A 2 0 1 0 1 0 0 2 % g 1 0 1 0 1 1 1 4 % Cukup 2 33,33 66,66
SM 33,33 Kuran 66,66
2 34 2 A 2 1 0 0 1 0 0 2 % g 1 1 1 0 0 1 1 4 % Cukup 2 33,33 66,66
SM 33,33 Kuran 66,66
2 35 2 A 2 0 1 1 0 0 0 2 % g 1 1 0 0 1 1 1 4 % Cukup 2 33,33 66,66
33,33 Kuran 83,33
1 45 3 D1 3 1 0 1 0 0 0 2 % g 1 1 1 0 1 1 1 5 % Baik 3 33,33 83,33
SM 16,66 Kuran 50,00 Kuran
1 22 2 A 2 1 0 0 0 0 0 1 % g 1 1 1 0 0 0 1 3 % g 1 16,66 50
SM Kuran 66,66
1 31 2 A 2 1 0 0 1 1 0 3 50% g 1 1 1 1 0 0 1 4 % Cukup 2 50 66,66
Kuran 66,66
2 40 3 S1 3 0 1 0 1 0 1 3 50% g 1 0 1 1 1 1 0 4 % Cukup 2 50 66,66
33,33 Kuran 66,66
1 44 3 SMP 2 1 0 0 1 0 0 2 % g 1 1 0 1 1 0 1 4 % Cukup 2 33,33 66,66
SM 33,33 Kuran 50,00 Kuran
2 43 3 A 2 1 0 0 0 1 0 2 % g 1 1 1 0 0 1 0 3 % g 1 33,33 50
68

HASIL SPSS
Frequency Table

Perilaku Sebelum
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 88 88,0 88,0 88,0

Cukup 10 10,0 10,0 98,0

Baik 2 2,0 2,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Perilaku Sesudah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 8 8,0 8,0 8,0

Cukup 44 44,0 44,0 52,0

Baik 48 48,0 48,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki Laki 48 48,0 48,0 48,0

Perempuan 52 52,0 52,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 18-24 Tahun 1 1,0 1,0 1,0

25-35 Tahun 60 60,0 60,0 61,0

>35 Tahun 39 39,0 39,0 100,0

Total 100 100,0 100,0


69

Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD ( Sekolah Dasar) 2 2,0 2,0 2,0
SMP-SMA 79 79,0 79,0 81,0
Sarjana 19 19,0 19,0 100,0
Total 100 100,0 100,0

-Test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean


Pair 1 Perilaku Sebelum 1,14 100 ,403 ,040

Perilaku Sesudah 2,40 100 ,636 ,064

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.
Pair 1 Perilaku Sebelum & Perilaku 100 ,095 ,348
Sesudah
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower
Pair 1 Perilaku Sebelum - Perilaku -1,260 ,719 ,072 -1,403
Sesudah

Paired Samples Test


Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference
Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 Perilaku Sebelum - Perilaku -1,117 -17,514 99 ,000
Sesudah

NPar Tests

Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Perilaku Sebelum 100 1,14 ,403 1 3
Perilaku Sesudah 100 2,40 ,636 1 3

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Perilaku Perilaku
Sebelum Sesudah
70

N 100 100
Normal Parametersa,b Mean 1,14 2,40
Std. Deviation ,403 ,636
Most Extreme Differences Absolute ,516 ,307
Positive ,516 ,255
Negative -,364 -,307
Test Statistic ,516 ,307
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c ,000c

Anda mungkin juga menyukai