DAYA
SISTEM KEMUDI DAN POWER STEERING
Modul CHASIS DAN PEMINDAH DAYA digunakan sebagai panduan kegiatan belajar
untuk membentuk salah satu kompetensi, yaitu kompetensi menerapkan cara perawatan
system kemudi dan power steering, serta menerapkan cara perawatan system kemudi dan
power steering pada mata pelajaran chasis dan pemindah daya.
Modul ini terdiri atas 2 Kegiatan Belajar. Kegiatan Belajar 1 membahas tentang cara
perawatan system kemudi dan power steering dan Kegiatan Belajar 2 membahas tentang
merawat system kemudi dan power steering.
Aceh Besar,
Penyusun,
IKRAM
COVER i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
PETA KEDUDUKAN MODUL iv
GLOSARIUM v
BAB I. PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI 1
B. PRASYARAT 1
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 1
1. Petunjuk bagi Peserta Didik 1
2. Petunjuk bagi Pendidik 1
D. TUJUAN AKHIR 2
E. KOMPETENSI 2
F. CEK KEMAMPUAN 3
BAB II. PEMBELAJARAN
A. RENCANA BELAJAR PESERTA DIDIK 4
B. KEGIATAN BELAJAR 5
1. Kegiatan Belajar 1. 5
a. Tujuan kegiatan pembelajaran 1 5
b. Uraian materi 1 4
c. Rangkuman 1 80
d. Tugas 1 80
e. Tes formatif 1 80
f. Kunci jawaban formatif 1 81
g. Lembar kerja 1 86
DAFTAR PUSTAKA 33
Steering wheel
Steering wheel atau roda kemudi berfungsi untuk membelokkan roda depan
dengan cara diputar.
Steering mainshaft
Steering mainshaft atau poros utama kemudi berfungsi untuk menyambungkan
atau sebagai tempat roda kemudi dengan steering gear.
Pitman Arm
Pitman arm meneruskan gerakan gigi kemudi ke relay rod atau drag link.
Berfungsi untuk merubah gerakan putar steering column menjadi gerakan maju
mundur.
Relay Rod
Relay rod dihubungkan dengan pitman arm dan tie rod end kiri serta kanan.
Relay rod ini meneruskan gerakan pitman arm ke tie rod
Tie Rod
Ujung tie rod yangberulir dipasang pada ujung rack pada kemudi rack end
pinion, atau ke dalam pipa penyetelan pada recirculating ball, dengan demikian
jarak antara joint- joint dapat disetel.
Tie Rod End ( Ball Joint )
Tie rod end dipasanglkan pada tie rod untuk menghubungkan tie rod dengan
knuckle arm, relay roda dan lain-lain.
Knuckle arm
Knuckle arm meneruskan gerakan tie rod atau drag link ke roda depan melalui
steering knuckle.
Steering knuckle
Steering knuckle untuk menahan beban yang diberikan pada roda-roda depan
dan berfungsi sebagai poros putaran roda. Berputar dengan tumpuan ball joint
atau king pin dari suspension arm
Idler arm
Pivot dari idler arm dipasang pada body dan ujung lainnya dihubungkan dengan
relay rod dengan swivel joint. Arm ini memegang salah satu ujung relay rod dan
membatasi gerakan relay rod pada tingkat tertentu
A. DESKRIPSI
CHASIS DAN PEMINDAH DAYA merupakan modul yang memiliki ruang lingkup
meliputi identifikasi cara perawatan system kemudi dan power steering., menerangkan
cara perawatan system kemudi dan power steering. Serta, praktik melakukan dan
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta didik mampu menerapkan cara
perawatan system kemudi dan power steering., dan merawat secara berkala system
B. PRASYARAT
kemampuan awal yang harus dimiliki peserta didik, yakni peserta didik telah
b. Kerjakan soal-soal yang ada dilembar latihan pada setiap kegiatan belajar.
2. Bagi Pendidik
D. TUJUAN AKHIR
Setelah peserta didik selesai mempelajari dan mengulas modul ini diharap mampu
E. KOMPETENSI
F. CEK KEMAMPUAN
Sebelum mempelajari modul ini, silahkan cek list (√) kemampuan yang telah peserta
didik miliki dengan sikap jujur dan dapat dipertanggungjawabkan:
Jawaban Jika
jawaban
Subkompetensi Pertanyaan
Tidak Ya ‘Ya’
kerjakan
3.10.1 1. Saya mampu
Mengidentifikasi cara Mengidentifikasi cara
perawatan system perawatan system kemudi Tes formatif
dan power steering. 1
kemudi dan power
steering.
3.10.2. Menerangkan 2. Saya mampu menerangkan
perawatan system perawatan system kemudi Tes formatif
kemudi dan power dan power steering. 2
steering.
4.10.1. Melakukan 3. Saya mampu Melakukan
perawatan system perawatan system kemudi Tes formatif
kemudi dan power dan power steering. 3
steering.
4.10.2. Menunjukan 4. Saya mampu Menunjukan
cara perawatan system cara perawatan system Tes unjuk
kemudi dan power kemudi dan power steering. kerja 4
steering.
Apabila anda menjawab Tidak pada salah satu pernyataan diatas, maka pelajarilah
modul ini
Kompetensi:
Sub Kompetensi
3.10.1 Mengidentifikasi komponen dan cara kerja system kemudi dan power
steering.
Tanda
Tempat Alasan
Jenis Kegiatan Tanggal Waktu tangan
Belajar perubahan
guru
Kegiatan Belajar
1. Sistem kemudi
dan power
steering.
Kegiatan Belajar
2. Perawatan
Sistem kemudi
dan power
steering.
1. Kegiatan Belajar 1
4.10. Setelah peserta didik melaksanakan perawatan system kemudi dan power
kedua roda depan meskipun dewasa ini telah dikembangkan dengan sistem
dikendalikan dengan mudah agar agar roda tidak terseret saat kendaraan sedang
berbelok.
suatu cara yaitu bila kendaraan dibelokkan maka seluruh roda yang
dengan demikian roda mudah berbelok ( tidak terpaksa ) dan roda tidak terseret.
dengan tie rod end ( penghubung gerakan roda kiri dan kanan ) harus tepat
Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara
membelokkan roda-roda depan. Bila roda kemudi diputar, steering column akan
tenaga putar ini sehingga dihasilkan momen yang lebih besar untuk
a) Steering Column
Steering column terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran roda
kemudi ke steering gear, dan column tube yang mengikat main shaft ke
body. Ujung atas dari main shaft dibuat meruncing dan bergerigi, dan
1. Model Collapsible
bertabrakan dan steering gear box mendapat tekanan yang kuat, maka
Kerugiannya adalah
jenis bola
Waktu Tabrakan
pen plastik dan menyebabkan poros utama atas dan tabung batang
2. Model Non-Collapsible
relatif kecil.
b) Steering Gear
tetapi dalam waktu yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi
Ada beberapa tipe steering gear, tetapi yang banyak digunakan dewasa
ini adalah
Sudut belok dan gear ratio Pada diagram dapat dilihat hubungan sudut
putar sector dengan gear ratio. Pada saat lurus atau sektor shaft berputar
2,5 ° ke kiri atau ke kanan gear ratio masih tetap 19,5 : 1. Sedangkan
pada saat belok dengan sudut putar sektor 37° gear ratio menjadi besar
yaitu 21,5 : 1. Oleh karena itu pada saat membelok kemudi menjadi
ringan.
Pada model ini pin yang berbentuk tirus bergerak sepanjang worm
gear
Model ini di bagian bawah main shaft terdapat ulir dan sebuah nut
baik.
sudut belok yang tajam dan ringan, tetapi goncangan yang diterima
c) Steering Linkage
Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan tenaga gerak
dari steering gear ke roda depan. Walaupun mobil bergerak naik dan turun,
tepat setiap saat. Ada beberapa tipe steering linkage dan konstruksi joint
digunakan antaralain:
1. Steering Wheel
gerakan yang diberikan pada saat jalan lurus, akan tetapi dibutuhkan
kecil
3. Pitman Arm
Pitman arm meneruskan gerakan gigi kemudi ke relay rod atau drag link.
maju mundur.
4. Relay Rod
Relay rod dihubungkan dengan pitman arm dan tie rod end kiri serta kanan.
5. Tie Rod
Ujung tie rod yang berulir dipasang pada ujung rack pada kemudi rack end
Tie rod end dipasanglkan pada tie rod untuk menghubungkan tie rod dengan
7. Knuckle Arm
Knuckle arm meneruskan gerakan tie rod atau drag link ke roda depan
8. Steering Knuckle
Steering knuckle untuk menahan beban yang diberikan pada roda-roda depan
dan berfungsi sebagai poros putaran roda. Berputar dengan tumpuan ball
9. Idle Arm
Pivot dari idler arm dipasang pada body dan ujung lainnya dihubungkan
dengan relay rod dengan swivel joint. Arm ini memegang salah satu ujung
relay rod dan membatasi gerakan relay rod pada tingkat tertentu.
POWER STEERING
tekanan dari oil pump power steering, tetapi ada pula yang menggunakan
elektrik.
and Nut Type, b. Rack and Pinion Type). 2) Power Steering Oil Pump.
power cylinder. Saat kemudi diputar, control valve akan bergerak dengan sudut
yang sesuai dan fluida power steering yang dikirim ke reservoir oleh oil pump
akan diarahkan ke ruang sebelah kiri atau sebelah kanan. Karena piston dari
power cylinder dihubungkan dengan steering rack, fluida akan bergerak ke kiri
atau ke kanan karena tekanan hidrolik yang dihasilkan oleh piston. Dengan cara
seperti ini, tenaga yang diperlukan untuk memutar kemudi dapat dikurangi.
1. Power Cylinder
Power cylinder biasanya terdiri atas cylinder housing, dan piston yang
disediakan pada setiap sisi power piston. Beberapa jalur hydraulic dan
2. Steering Gearbox
recirculation ball.
berada didalamnya.
tipe control valve system yaitu, 4-way valve dan rotary valve system.
Power steering fluid cooler dihubungkan antara valve body unit dan
fluida terlalu panas. Lebih jauh lagi, dalam beberapa sistem, cooler
1. Posisi Netral
Minyak dari pompa dialirkan ke katup pengontrol (control valve). Bila katup
pengontrol berada pada posisi netral, semua minyak akan mengalir melalui
Pada saat ini tidak terbentuk tekanan dan arena tekanan kedua sisi sama, torak
tidak bergerak.
Pada saat poros utama kemudi (steeringmain shaft) diputar ke salah satu arah,
katup pengontrol juga akan bergerak menutup salah satu saluran minyak.
Saluran yang lain akan terbuka dan akan terjadi perubahan volume aliran
minyak dan akhirnya terbentuk tekanan. Pada kedua sisi torak akan terjadi
perbedaan tekanan dan torak akan bergerak ke sisi yang bertekanan rendah
Gambar kontruksi
Keterangan Ganbar
1. Roda gigi sektor 5. Penyetel preload bantalan
2. Mur kemudi 6. Baut kemudi
3. Bola baja 7. Poros sektor
4. Penyetel celah kontak 8. Bantalan poros sektor
Cara kerja
Bila roda kemudi diputar, maka baut kemudi berputar dan mur kemudi
menggeser untuk memutarkan` poros sektor melalui roda gigi sektor.
Pasangan mur baut tanpa perantara bola Pasangan mur baut dengan perantara
mur tidak dapat turun dengan sendirinya bola mur dapat turun dengan
sendirinya, jadi fungsi bola adalah
sebagai elemen gelinding.
Sirkulasi bola
C1 C 2 C3
Karena : I = = =
D1 D 2 D3
C1 = C2 = C3
D1 = D2 = D3
I 2= C2\D2
I 3= C3\D3
Maka : i1>i2>i3
Keuntungan:
Misal pada saat parkir tenaga pengemudian ringan dan sudut belok kecil
Mikrometer dalam
Mikrometer luar
Kunci momen
Set kunci sok
Set kunci “ L”
2. Keselamatan Kerja
- Hati-hati rumah roda gigi kemudi jangan sampai jatuh, sewaktu memasang
di ragum.
- Hindarkan tumpahan oli pelumas di lantai
Bagian-bagian kemudi jenis sirkulasi peluru
3. Langkah Kerja
Pembongkaran
– Lepas klem sambungan batang kemudi (no1), beri tanda pada klem dengan
rumah kemudi
– Lepas mur pengikat lengan pitman (no 5A), perhatikan tandanya bila tidak ada
beri tanda.
– Lepas tutup poros sektor (no 10) putar baut penyetel sektor searah jarum jam.
Perhatikan paking jangan sampai rusak
– Posisi roda gigi sektor di tengah roda mur kemudi, keluarkan poros sektor.
Pemeriksaan
Unit baut kemudi
– Periksa meluncurnya mur pada baut kemudi, mur harus dapat meluncur
secara lembut
– Bila meluncurnya tidak beraturan, bantalan peluru cacat atau permukaan
konis yng berbentuk spiral rusak
– Bila bantalan peluru dan konis rusak, unit baut kemudi diganti seluruhnya
Jangan membiarkan mur bergerak cepat dan keras ke arah bagian ujung
– Periksa alur gigi sambungan batang kemudi, aus, retak dan cacat
Poros sektor
– Kekocokan atau keausan poros sektor bagian atas roda gigi sektor dan tutup
– Kondisi alur gigi sektor yang berhubungan dengan lengan pitman, aus atau
rusak
– Periksa celah baut penyetelan sektor dengan poros sektor, celah celah
maksimum 0,05 mm
Lengan pitman
– Periksa sil pelumas, bila bibir sil rusak atau cacat, ganti !
Petunjuk pemasangan
* Bantalan peluru
– Pasang baut gigi sektor tepat di tengah roda gigi mur peluru
1. Rumah kemudi
3. Tanda
Momen pengencang mur pengikat lengan pitman dengan poros sektor 70-
110Nm
Stel tegangan atau kebebasan awal batang kemudi, atur mur penyetel sampai
1. Kunci momen
2. Unit roda gigi
kemudi
3. Ragum
Stel gerak bebas roda gigi mur peluru dengan roda gigi sektor, atur baut
1. Dial indikator
2. Lengan pitman
3. Unit roda gigi kemudi
4. Ragum
PRAKTIK
2. Keselamatan kerja :
Rumah roda gigi jangan kemudi sampai jatuh, sewaktu memasang di ragum
Pembongkaran
Lepas lengan pitman (no10) lihat tandanya, bila tidak ada beri tanda
Lepas tutup rumah rol, putar baut penyetel poros rol searah jarum jam sampai
Atur roda gigi rol tengah-tengah roda gigi cacing, keluarkan poros rol dari
rumahnya
Pemeriksaan :
Poros rol:
Periksa kekocakan atau keausan busing dengan poros rol ukurlah ! Celah yang
ditentukan 0,05-0,1mm
Kondisi alur gigi poros rol yang berhubungan dengan lengan pitman ,aus atau
rusak
Batang kemudi:
Periksa permukaan dan kondisi roda gigi cacing, aus atau cacat
Kebengkokan 0,3 mm
Kondisi alur gigi yang berhubungan dengan roda kemudi, aus atau rusak
Lengan pitman:
Petunjuk pemasangan :
petunjuk di bawah
Momen pengencangan mur pengikat lengan pitman dengan poros sektor 70-110
Nm
Penyetelan
Stel ketegangan atau preload batang kemudi, atur pengencang mur penyetel dan
1. Kunci momen
3. Ragum
tutup sektor
1. Dial indikator
2. Lengan pitman
4. Ragum
PRAKTIK
Kunci momen
Tang snap ring
Treker
Dial indikator Pre-
load meter
2. Keselamatan Kerja
Jangan memanaskan batang rak, bila sambungan rak macet, hal ini untuk
Bila unit kemudi rak da pinion sudah terlepas, jangan membelokkan roda depan
dengan sudut besar. Peluru CV joint bisa terlepas, bila membelokkan roda
berlebihan
Pembongkaran :
Angkat bagian depan mobil dengan lift atau dongkrak, (pesang penyangga tiga
Lepas roda
Beri tanda pasang antara poros pinion dengan sambungan salib kemudi
kemudi.
Lepas unit rumah gigi kemudi (jepit pada ragum bagian pemegang rumah rak).
Beri tanda dan ukur panjang ulir yng menonjol dari sambungan rak.
Lepas klip, klem dan karet penutup (catat posisi karet penutup kanan da kiri, bila
Buka cincin pengunci sambungan rak dan gunakan alat khusus untuk membuka
sambungan rak (catat posisi sambungan rak, bila panjangnya kanan dan kiri tidak
sama).
Tarik keluar rak pada posisi lurus. (Perkatikan busing rumah rak jangan sampai
Pemasangan :
Periksa kondisi
Periksa kondisi bantalan bawah da atas, bila aus atau macet ganti.
Periksa karet penutup, bila rusak atau aus atau macet ganti.
Periksa kondisi ball joint sambungan rak dan tie-rod, bila aus ganti.
Periksa cincin pengunci sambungan rak, bila rusak atau retak ganti.
Periksa kondisi ulir-ulir mur dan baut,bila aus atau rusak perbaiki dengan tap atau
sney.
Pemasangan :
Beri vet secukupnya pada bantalan, rak, gigi rak dan pinion serta ball joint.
1. Bodi mobil
2. Rumah gigi kemudi
3. Bantalan karet
4. Klem
Setel tie-rod sesuai dengan tanda semula (ulir tie-rod kanan dan kiri harus sama
panjang)
Jangan lupa mengencangkan semua baut pemasangan dan mur ball-joint dengan
momen.
DIAGNOSA
system kemudi, suspensi atau yang lainnya. Oleh karena itu, sebelum
Masukkan obeng kecil ke dalam lubang pengisi oli dan ukur jaraknya.
atau tidak.
Masukkan obeng kecil ke dalam lubang pengisi oli dan ukur jaraknya
atau tidak
Langkah-langkahnya :
Kemudi berat
Langkah-langkahnya :
gear)
mengkilat / terbakar
membelok, berarti sabuk dalam keadaan kendor, oleh karena itu, perlu
ketegangan sabuk
Langkah-langkahnya :
- Pasangkan meter tekanan dan kran, antara saluran yang dilepas dengan
steering Toyota Land Cruiser ini adalah pada roda kemudi (steering wheel),
poros utama, pipa saluran, tangki cadangan (reservoir), pompa power steering,
dimana dengan roda kemudi ini sebuah kendaraan dapat digerakkan atau
dibelokkan kekanan atau kekiri. Untuk itu roda kemudi harus mendapatkan
perawatan dan perbaikan dalam sistem power steering ini. Sehingga dengan
ke depan.
2. Ukur gerak bebas pada roda kemudi dengan memutar kemudi dalam
kedua arah dengan posisi roda depan lurus, limit maksimum gerak bebas
30 mm.
3. Bila melebihi limit maksimum, periksa atau stel baut penyetel pada gear
box dengan cara meluruskan roda depan dalam posisi lurus. Kendorkan
baut pengunci pada baut penyetel unit kemudi. Putar baut penyetel sesuai
arah jarum jam untuk mengurangi gerak bebas, atau berlawanan jarum
jam untuk menambah gerak bebas. Setelah gerak main sudah sesuai
dan ke belakang.
2. Hidupkan mesin dan pasang spring balance pada lingkaran luar roda
kemudi kekanan dan kekiri dari posisi lurus kedepan (dengan jangkauan
kira kecepatan 35 km/jam putar kemudi 900 dan lepaskan roda kemudi
setelah 1-2 detik. Apabila roda kemudi berputar kembali 700 atau lebih
dianggap bagus.
Saluran oli merupakan instalasi – instalasi pipa untuk sistem power steering.
Dalam perawatan, saluran ini juga harus mendapatkan perhatian yang rutin
dan cermat. Untuk itu pemeriksaan terhadap saluran oli ini meliputi:
Oli reservoir merupakan fluida cadangan yang disimpan dalam tangki sebagai
minyak pendorong power piston melalui pipa dalam sistem power steering
Transmision Fluid) Dextron atau Dextron II. Minyak power steering harus
dicek secara teratur. Pemeriksaan minyak harus dilakukan secara rutin setiap
10.000 Km.
1. Parkir kendaraan pada lantai yang rata dan keras, lalu hidupkan
jumlah minyak pada waktu engine mati dan pada saat engine
melakukannya adalah :
1. Angkat bagian depan kendaraan, tahan pakai rigid rack, sehingga kedua roda
3. Putar penuh roda kemudi kekanan dan kekiri lima atau enam kali.
4. Lepaskan high tension cable, Catatan: Hati – hati jangan menempatkan high
Catatan:
habis.
akan terserap udara oleh fluida. Oleh karena itu, buang angin harus
Putar roda kemudi kekanan dan kekiri sampai tidak ada lagi gelembung –
Pastikan fluida tidak mengental dan jumlahnya mencapai posisi yang telah
2. Lepaskan slang balik dari tangki reservoir dan kuras minyak ke dalam
penampung.
fluida.
4. Pasang kembali slang balik dengan benar, dan kemudian kencangkan slang
5. Isi tangki reservoir dengan fluida yang baru sesuai spesifikasi sampai diatas
2. Pasang sisi pengukuran pada pompa dan sisi katup pada saluran tekan.
3. Keluarkan udara dari sistem dan putar roda kemudi beberapa kali sehingga
4. Hidupkan engine dan stel putaran idling 1000 rpm atau lebih.
5. Tutup penuh katup pengukur tekanan dan amati pembacaan pada alat
Catatan:
7. Periksa apakah tekanan hidroliknya dalam nilai standar sewaktu kondisi tanpa
beban dibuat dengan cara membuka penuh katup pengukur tekanan dari
pressure gauge.
saluran fluida atau steering gear box. Oleh karena itu periksa komponen dan
Pompa merupakan suatu sistem power steering pada Toyota Land Cruiser yang
Perawatannya meliputi :
Lihat dan dengarkan putaran dari puli, apakah putarannya masih dalam
batas – batas toleransi. Kemudian apakah terjadi keausan pada puli akibat
Cek bahwa oli dapat di alirkan melalui lubang katup dengan berat oli
tersebut.
Pemeriksaan untuk steering gear box dilakukan setiap kelipatan 20.000 Km, dan
1. Pemeriksaan bantalan
bekerja.
Lihat dan periksa gigi sector apakah ada yang rusak atau aus.
3. Pemeriksaan poros cacing (worm shaft) dan mur bola (ball nut)
Periksa alur poros cacing dan mur bola terhadap keausan dan
kerusakan.
Periksa alur ball nut telah cacat, melekuk atau kemasukan suatu benda.
Periksa bahwa mur bola dapat berputar turun terhadap poros, oleh
beratnya sendiri.
Selain perawatan diatas, ada hal yang sangat penting pada sistem power
berpengaruh kepada seluruh sistem power steering. Oleh karena itu drive belt
Pengoperasiannya meliputi :
diganti.
mana mestinya, oleh karena itu tegangan harus diperiksa dengan standar
Pada dasarnya perawatan ini di lakukan untuk rencana yang tidak di tentukan
sebelumnya. Pada power steering, perawatan ini di lakukan di saat sistem ini
terjadi gangguan atau kerusakan di luar dari perawatan yang sudah di rencanakan
seal oli pada pompa di sebabkan temperature fluida yang cukup tinggi.
fluida.
Perbaikan
Power steering ini erat kaitannya dengan roda depan mobil, suspensi dan frame.
Oleh karena itu, masalah yang sering dirasakan oleh pengemudi yang dianggap
Pada sub bab ini, penulis hanya menguraikan tata cara dari pembongkaran dan
Sedangkan untuk perbaikan dan kerusakan yang timbul dapat disesuaikan dengan
Penyebabnya :
Tekanan ban kurang atau tidak sama dengan ban yang lain.
2. Kemudi berat
Penyebab :
Cara mengatasinya :
Penyebab :
Cara mengatasinya :
Penyebabnya :
Cara mengatasinya :
Penyebabnya :
Cara mengatasinya :
Sebelum pompa power steering dibongkar, buka dan lepaskanlah semua jenis
pengikat dan lepaskan saluran fluida dari pompa yang terlebih dahulu membuang
fluida dari tangki cadangan. Setelah itu buka sabuk dari puli dengan cara
2. Buka suction connector dan katup pengontrol aliran serta pegas katup
pengontrol.
1. Oleskan fluida power steering pada katup dan cek bahwa katup dapat masuk
2. Cek kebocoran katup, tutup satu lubang dan berikan tekanan udara dari arah
3. Bila ditemukan pegas tidak sesuai dengan spesifikasi 36 – 38 mm, jika diluar
2. Ukur tinggi, tebal dan dan panjang vane plate. Tinggi max, 8.0 mm, tebal
3. Merakit.
Sebelum memulai merakit pompa, lumasi semua bagian yang akan bergesekan
4. Pasang plats depan pada poros pompa serta pemasangan rotor pada poros
pompa.
Gambar 1.47. Urutan Pemasangan Plat Depan, Dan Rotor Pada Poros
5. Pasang pen lurus pendek pada plat depan, luruskan lubang dowel pin pada
6. Pasang kam ring, tepatkan lubang dan pen masukkan kam ring dengan tanda
menghadap ke depan.
7. Pasang snap ring, setelah memasang snap ring angkat rotor dan periksa
9. Pasang plat belakang dan O-ring, tepatkan lubang plat dengan pen kemudian
pasang plat.
10. Pasang rumah belakang sertakan pasang O-ring yang baru, pukul rumah
12. Ukur preload poros pompa, Periksa bahwa poros berputar dengan lembut
13. Setelah merakit pompa, pasang semua saluran – saluran pompa baik dari
14. Kemudian isi fluida pada tangki cadangan dengan ATF Dextron II. Dan
penghubung antara poros kemudi dengan steering gear box beserta baut – baut
3. Tahan poros sektor diposisi lurus kedepan pada waktu melepaskannya dari
kotak gigi. Jangan melepas poros sektor dari rumah gigi dengan palu atau
4. Buka mur pengunci secrup penyetel bantalan roda gigi cacing dan lepaskan
5. Tarik keluar poros cacing (Worm Shaft) dari rumah roda gigi.
Jangan membongkar mur bola (ball nut) dari poros cacing (worm shaft) dan
dari steering gear box jika ditemukan keausan, kerusakan atau kondisi
abnormal lainnya.
2. Periksa poros cacing (Worm shaft) dan mur bola (Ball nut) dari keausan dan
kerusakan.
3. Lakukan pengujian pada poros cacing terhadap mur bola dengan cara
menahan poros kearah vertical dan periksa mur bola turun dengan gerakan
yang mulus. Jika penurunan mur bola karena beratnya sendiri tidak lancar,
periksa poros cacing jika ada kebengkokkan dan alur bola mendesing,
4. Periksa bantalan poros cacing dari keausan dan kerusakan, ganti bantalan
5. Bila perlu ganti luncuran bantalan dalam roda gigi dan juga ganti luncuran
6. Periksa permukaan poros sector yang bergeseran dengan bos serta periksa
gigi – gigi jika kemungkinan rusak dan ukur diameter poros menggunakan
micrometer.
maksimum 0.04 mm, jika perlu pasang cincin dorong yang baru untuk
mendapatkan celah oli yang minimum diantara poros sector dan secrup
penyetel.
8. Periksa oli seal, jika perlu ganti oli seal dengan yang baru.
9. Periksa tutup rumah kemudi terhadap kerusakan dan keausan dan ukur
10. Periksa rumah kemudi terhadap kerusakan dan ukur diameter dalam
rumah kemudi.
2. Pada saat memasang, harus berhati – hati jangan sampai merusak seal oli
3. Pasang poros cacing dan mur bola pada rumah kemudi serta pasang
Catatan: Tutup rumah kemudi ini sudah terpasang saat memasang poros
cacing, urutan pemasangannya adalah mur bola, tutup rumah kemudi dan
poros cacing.
6. Pasang sekrup penyetel dan cincin dorong pada poros sector, set mur bola
saling berkaitan.
Gambar 1.59. Posisi Center Antara Gigi Sector Dan Gigi Mur Bola
8. Oleskan cairan perapat pada gasket dan tutup rumah kemudi. Pasang tutup
rumah kemudi diatas gasket dan kencangkan empat baut tutup rumah
kemudi.
10. Set poros roda cacing pada posisi netral dengan cara menghitung
jumlah putaran poros dan putar kembali poros setengah dari jumlah putaran
poros tersebut.
11. Setel beban mula total dengan cara memutar secrup penyetel sambil
Catatan : Pastikan bahwa poros roda gigi cacing berada pada posisi netral.
14. Pasang pit man arm, tepatkan tanda pada poros sector dengan tanda pada
15. Pasang pit man arm pada batang pengantar (Relay rod) dan sambungan
17. Pasang saluran hisap dan saluran tekanan dari pompa power steering ke
Permasalahan yang timbul biasanya adalah kemudi/ steer terasa berat sehingga
ada indikasi bahwa power steering menjadi salah satu kemungkinan penyebabnya,
maka dalam melakukan pemeriksaan sistem power steering adalah sebagai berikut :
1) Periksa power steering belt (belt pemutar pompa power steering). Jika
kondisinya rusak maka harus diganti namun jika hanya kendor/ longgar,
manual).
2) Periksa minyak power steering. Cek jumlah dan kualitas minyak dengan
melihat deep stik pada tabung recervoir. Lakukan juga pengecekan terhadap
kebocoran yang mungkin terjadi pada pipa/ selang penghubung. Jika ada
Bleeding dilakukan dengan menghidupkan mesin pada 100 rpm, kemudian roda
kemudi diputar secara maksimum ke kanan dan ke kiri tiga atau emapat kali.
c) Dengan mesin hidup idling, putarkan roda kemudi maksimum ke kanan dan
d) Matikanlah mesin.
g) Setelah minyak keluar melalui pipa saluran balik, pastikan bahwa minyak
direcervoir selalu penuh dan minyak yang keluar melalui saluran balik tidak
bercampur udara.
j) Pastikan bahwa pada saat mesin dimatikan, kenaikan level minyak pada
pastikan bahwa tekanan minyak tidak lebih rendah dari 65 kg/ cm2 pada kondisi
maksimum belok dan atau pada saat idle dan saluran pressure gauge diblok
Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara
gear, 3. Steering linkage. Adapun komponen lainnya yang bergabung pada jenis
kemudi antaralain: steering wheel, steering main shaft, pitman arm, relay rod,
tie rod, ball joint, knuckle arm, steering knuckle, dan idle arm.
e. Tugas
Jelaskan cara kerja system power steering serta gambarkan proses kerjanya.
f. Tes Formatif
2. Sebutkan tipe gigi kemudi pada gambar dibawah! Serta sebutkan nama
bagian-bagiannya.
bagian
Kunci jawaban:
1.Bola bersirkulasi
B.Nama bagian-bagiannya:
Sifat jalannya:
Sifat jalannya:
yang sama akibatnya terjadi gesekan antara ban dengan jalan (ban
Saat belok
Sudut belok roda kiri # sudut belok
roda kanan
Sifat jalannya:
semua roda yang sepusat sehingga kendaraan dapat membelok dengan baik
g. Lembar Kerja
Pilihan ganda:
wishbone
independent, kecuali:
A. Steering wheel
C. Pitman arm
D. Drag link
rigid, kecuali:
A. Tie rod
B. Pitman arm
C. Drag rod
4. Berikut ini adalah komponen – komponen utama dari steering gear box,
kecuali:
A. Control Valve
B. Spool Valve
C. Torsion Bar
D. Power Piston
A. 60 Kg/cm B. 70 Kg/cm
C. 90 Kg/cm D. 80 Kg/cm
B. Berfungsi untuk mengatur arah aliran minyak yang ke power piston sesuai
B. Berfungsi untuk mengatur arah aliran minyak yang ke power piston sesuai
D. Berfungsi untuk mengatur supaya tekanan P/S oil pump tidak dapat lebih
8. Dibawah ini adalah penyebab dari kemudi terasa berat jika dibelokkan,
kecuali:
B. Pelumasan kurang
D. Caster berlebihan
9. Dibawah ini adalah penyebab dari gerak bebas kemudi terlalu berlebihan,
kecuali:
A. Pelumasan kurang
10.Dibawah ini adalah penyebab dari timbulnya kelainan suara pada steering
sistem, kecuali: