Anda di halaman 1dari 39

Penulis:

Arie Susanty
Dona Octanary
Fazhar Restu Fauzi

MODUL

PENYUSUN
SUPIAN SARIP H, S.Pd

iii
Kata Pengantar

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
nikmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan modul mandiri Merawat
sistem Utama Engine dan Mekanisme Katup yang secara khusus disusun untuk
membantu proses pembelajaran di kelas XI SMK PJJ Wilayah Jawa Barat
umumnya dan khususnya SMK Negeri 1 Katapang Kab. Bandung.

Modul mandiri ini diharapkan dapat dijadikan salah satu sumber


pembelajaran untuk siswa kelas XI SMK PJJ, walaupun seharusnya siswa SMK PJJ
menggunakan pembelajaran online dengan Learning Management System (LMS)
yang memanpaatkan TIK. Pemanfaatan TIK kadangkala mengalami hambatan
baik itu karena kurangnya sarana prasarana ataupun karena keterbatasan
jaringan dan gangguan pada server yang telah disiapkan, karena itu dengan
adanya modul mandiri ini siswa SMK PJJ tetap bisa mengikuti pembalajaran
secara offline ditempatnya masing-masing.

Modul ini Saya susun berdasarkan KI/KD yang telah direvisi dan
sesesuaikan dengan kurikulum 13 revisi 2017, yang memang mengalami
beberapa perubahan untuk menyempurnakan kurikulum yang sudah ada serta
sebagai jawaban untuk pemenuhan tututan masyarakat dan dunia kerja bagi
lulusan SMK.

Akhir kata, saya mohon maaf atas segala kekurangan dan keterbatasan
yang ada pada modul ini, tak lupa saya juga mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyunan
modul ini semoga mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.

Bandung, 23 April 2018

Penyusun

SUPIAN SARIP HIDAYAT

i
Daftar Isi
Kata Pengantar...................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................ii
PENDAHULUAN ................................................................................................1
Deskripsi...........................................................................................................1
Prasyarat...........................................................................................................1
Panduan Belajar................................................................................................2
Alur Kompetensi ...............................................................................................3
Tujuan Akhir......................................................................................................5
Cek Kemampuan...............................................................................................5
Soal Teori..........................................................................................................6
Soal Praktek......................................................................................................8
Menerapkan Cara Perawatan Sistem Utama Engine dan Mekanisme katup.....11
Tujuan Pembelajaran.......................................................................................11
Indikator Pencapaian.......................................................................................11
Uraian Materi..................................................................................................11
Penilaian Pembelajaran...................................................................................23
Refleksi............................................................................................................27
Tindak Lanjut Pembelajaran............................................................................28
Referensi.........................................................................................................29

ii
Daftar Gambar

Gambar 1. 1 Mekanisme Katup Standar


Gambar 1. 2 Katup di Samping (Side Valve atau SV)
Gambar 1. 3 Katup di Kepala Silinder (Over Head Valve atau OHV)
Gambar 1. 4 Satu Poros Kam di Kepala (SOHC)
Gambar 1. 5 Dua Poros Kam Di Kepala (DOHC)
Gambar 1. 6 Celah Katup
Gambar 1. 7 Penyetel Katup Umum
Gambar 1. 8 Penyetel Katup Melalui Tuas Ayun
Gambar 1. 9 Penyetel Katup Dengan Plat Penyetel
Gambar 1. 10 Penyetel Katup Dengan Eksenter Penyetel...............................20i
Gambar 1. 11 Penyetel Celah Katup Melalui Mur
Gambar 1. 12 Urutan Pengencangan Baut Kepala Silinder
Gambar 1. 13 Urutan Pengencangan Baut /Mur Unit Tuas Penekan Katup
Gambar 1. 14 Penepatan Tanda TMA
Gambar 1. 15 Katup Motor 4 Silinder Yang Dapat Disetel
Gambar 1. 16 Katup Yang Dapat Disetel Motor 6 Silinder
Gambar 1. 17 Cara Menyetel Katup Yang Benar
Gambar 1. 18 Tempat Mengukur Celah Katup
Gambar 1. 19 Penyetelan Katup dengan Plat Penyetel
Gambar 1. 20 Cara Menyetel Katup dengan Plat Penyetel

iii
PENDAHULUAN

Deskripsi

Mekanisme katup pada mesin kendaraan berfungsi untuk mengatur pemasukan


gas baru (campuran bahan bakar dan udara) secara optimal ke dalam silinder dan
mengatur pembuangan gas bekas ke saluran buang. Mekanisme katup terdiri atas
mekanisme katup dengan kam yang berada dibawah, di blok mesin yaitu jenis
SOHC atau OHC dan mekanisme katup dengan kam yang berada diatas, di kepala
silinder, yaitu OHC dan DOHC. Fungsi adanya celah katup adalah supaya katup-
katup dapat menutup dengan sempurna pada semua keadaan temperatur. Celah
katup harus distel pada saat pemeliharaan berkala dalam interval kendaraan
telah berjalan sekitar 10.000 km.

Prasyarat

Sebelum mempelajari materi pada modul ini anda harus memahami dan
menguasai terlebih dahulu kompetensi dasar pengetahuan (KD.3) maupun
keterampilan (KD.4), yaitu :

1. Memahami gambar teknik

2. Memahami prinsip-prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

3. Memahami proses mesin konversi energy

4. Memahami cara kerja engine 2 dan 4 langkah

5. Menjelaskan cara kerja engine 2 dan 4 langkah

6. Mampu menggunakan workshop equipment

7. Memahami komponen-komponen engine

1
PANDUAN BELAJAR

Petunjuk Penggunaan Modul

1. Petunjuk Bagi Peserta Didik


Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan
modul anda harus memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada
masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, anda
dapat bertanya pada guru bina atau tutor yang mengampu kegiatan
belajar.
b. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa
besar pemahaman yang telah anda miliki terhadap materi-materi yang
dibahas dalam setiap kegiatan belajar.
c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah
hal-hal berikut ini :
 Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.
 Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.
 Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan
dan bahan yang diperlukan dengan cermat.
 Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.
 Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus
meminta ijin guru bina atau tutor terlebih dahulu.
 Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempatnya
d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada
kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru bina atau
tutor yang mengampu kegiatan pembelajaran.

2. Petunjuk Bagi tutor


Dalam setiap kegiatan belajar ini Tutor berperan untuk :
a. Membantu peserta didik dalam merencanakan proses belajar
b. Membimbing peserta didik melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan
dalam tahap belajar

2
c. Membantu peserta didik dalam memahami konsep, praktik baru, dan
menjawab pertanyaan peserta didik mengenai proses belajar peserta
didik
d. Membantu peserta didik untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan
f. Merencanakan seorang ahli / pendamping guru dari tempat kerja (tutor
industri) untuk membantu jika diperlukan
g. Mengumpulkan tugas dari peserta didik dan memeriksa kelengkapannya
kemudian menyerahkannya kepada guru bina.
h. Mengkonsultasikan permasalahan yang dialami peserta didik kepada guru
bina
Alur kompetensi
START

Prasyarat
pengunaan Modul

Petunjuk
Penggunaan
Modul

Kerjakan
Cek Kemampuan

Nilai ≥ Y
7

T
Kegiatan Belajar1

Kegiatan Belajar
2

Kerjakan
Evaluasi

T Y Modul
Nilai ≥ berikutnya/Uji
7 Kompetensi

3
Berikut ini adalah rincian kompetensi dasar yang akan anda pada modul
ini lengkap dengan alokasi waktunya :

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar


Materi Pokok Waktu
Pengetahuan Keterampilan
3.1 Menerapkan 4.1 Merawat Mekanisme Katup 3 minggu
cara perawatan berkala sistem Standar (mandiri)
sistem utama utama Engine Katup di Samping
Engine dan dan (Side Valve atau SV)
mekanisme mekanisme Katup di Kepala
katup katup Silinder (Over Head
Valve atau OHV)
Satu Poros Kam di
Kepala (SOHC)
Dua Poros Kam Di 3 minggu
Kepala (DOHC) (mandiri)
Fungsi Celah Katup
Penyetel Katup
Umum
Penyetel Katup
Melalui Tuas Ayun
Penyetel Katup
Dengan Plat Penyetel
Penyetel Katup 4 minggu
Dengan Eksenter (mandiri)
Penyetel
Penyetel Celah Katup
Melalui Mur
Urutan
Pengencangan
Baut /Mur Unit Tuas
Penekan Katup
Penepatan Tanda
TMA
Katup Motor 4 4 minggu
Silinder Yang Dapat (mandiri)
Disetel
Katup Yang Dapat
Disetel Motor 6
Silinder
Cara Menyetel Katup
Yang Benar
Tempat Mengukur
Celah Katup

4
Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar
Materi Pokok Waktu
Pengetahuan Keterampilan
Penyetelan Katup
dengan Plat Penyetel
Penyetelan Katup
dengan Plat Penyetel
Cara Menyetel Katup 2 minngu
dengan Plat Penyetel
(TKB)
Jumlah waktu pengerjaan modul 16
minggu

Tujuan Akhir
Materi-materi tersebut akan mengantarkan anda untuk dapat menguasai
kompetensi, baik pengetahuan, keterampilan, maupun sikap terkait dengan
kemampuan memecahkan masalah dalam pekerjaan merawat sistem utama
engine dan mekanisme katup sesuai tuntutan kurikulum 2013.

Adapun secara rinci tujuan mempejari modul ini adalah agar anda dapat
menguasai :

1. Menelaah prinsip kerja mekanisme katup

2. Merawat berkala mekanisme katup

Cek Kemampuan
Sebelum mempelajari modul merawat sistem utama engine dan
mekanisme katup ini, Isilah dengan memberikan tanda cheklist (√) kemampuan
yang telah dimiliki peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar yang akan
dipelajari pada modul dengan sikap jujur dan dapat dipertanggungjawabkan :

Jawaban
No Pernyataan
Ya Tidak
1 Apakah anda mampu menjelaskan mengapa celah katup
harus disetel?
2 Apakah anda mampu membedakan mekanisme katup OHV
dan OHC?

Jika nilai anda ≥ 70, maka anda boleh melanjutkan mempelajari materi
selanjutnya kompetensi berikutnya , namun jika nilai yang diperoleh masih

5
kurang dari 70, silahkan anda pelajari dulu materi pada kd 3.1 dan 4.1, kemudian
kerjakan tugas dan soal uji kompetensi yang telah disediakan di modul ini,
sampai anda memperoleh nilai ≥ 70.

Soal Teori
Soal teori ini dipergunakan untuk mengukur kompetensi menggambar anda pada
aspek pengetahuan. Soal yang harus dikerjakan adalah soal bentuk pilihan ganda.
Kerjakan soal ini dengan penuh kejujuran dan rasa tanggungjawab. Anda tiadak
diperkenankan untuk melihat kunci jawaban terlebih dahulu

1. Jelaskan pengertian dan fungsi mekanisme katup ?

2. Sebutkan macam-macam sistem mekanisme katup?

3. Bagaimana akibat jika celah katup disetel terlalu besar dan terlalu kecil?

4. Sebutkan cara menyetel katup OHV ?

Jawaban

No Jawaban Bobot
Nilai
1 Mekanisme katup pada mesin kendaraan berfungsi untuk mengatur 5
pemasukan gas baru (campuran bahan bakar dan udara) secara optimal
ke dalam silinder dan mengatur pembuangan gas bekas ke saluran buang
2 a. Katup di Samping (Side Valve atau SV) 5
b. Katup di Kepala Silinder (Over Head Valve atau OHV)
c. Mekanisme Katup Dengan Poros Kam Di Atas (Single Over Head
Camshaf atau SOHC)
3 1) Celah terlalu besar 10
a) Penggerak katup berisik (ada suara pukulan-pukulan logam)
b) Bagian penggerak katup bisa patah (pukulan dan kejutan)
c) Waktu pembukaan katup lebih sedikit dari waktu semestinya
d) Tenaga mesin berkurang.
2) Celah terlalu kecil
a)Waktu pembukaan katup lebih lama dari waktu semestinya
b)Gerak gunting juga lebih lama, kerugian gas baru yang keluar

6
bersama gas buang besar. Akibatnya : putaran Idle kurang stabil
(motor bergetar)

4 1. Putar motor searah dengan putarannya sampai tanda TMA tepat. 20


Tanda TMA terletak pada puli motor (gambar) atau pada roda gaya

2. Tentukan posisi saat akhir langkah kompresi pada silinder 1.

 Top 1
 Putar pully poros engkol 360o
 Tanda top pada pully tepat 0o poros engkol
 Periksa kelonggaran/kebebasan katup top 1
 Stel celah katup In 30 mm, ex 30 mm
 Top 4
 Putar pully 360o dan lakukan proses penyetelan celah katup
di atas

3. Kemudian penyetelan setengah dari jumlah katup yang belum distel


dilakukan dengan cara yang sama, yaitu setelah puli motor diputar
satu putaran lagi / tanda TMA tepat

4. Pasang tutup kepala silinder

5. Hidupkan motor dan kontrol dudukan/kebocoran paking tutup kepala


silinder serta sambungan-sambungan ventilasi karter
Skor Maksimum 40

Hasil pengerjaannya silahkan anda cocokan dengan kunci jawaban yang tersedia,
kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk menghitung nilai ketercapaian
kompetensi.

7
Soal Praktek
Soal teori ini dipergunakan untuk mengukur kompetensi merawat sistem
utama engine dan mekanisme katup pada aspek Keterampilan. Bentuk Soal
yang harus dikerjakan adalah uji kinerja (praktek). Kerjakan soal ini dengan
penuh kejujuran dan rasa tanggungjawab.

Pencapaian Kompetensi
No Komponen/Sub Komponen Ya
Tidak CK K SK
7,0-7,9 8,0-8,9 9,0-10
1 2 3 4 5 6
I Persiapan Kerja (Skor maksimal 30)
1.1 Penggunaan pakaian kerja
1.2 Persiapan tools and
equipment
1.3 Persiapan buku manual
2.1.9 Menyetel celah katup
 Buka tutup kepala silinder
 Top 1
 Putar pully poros engkol 360o
 Tanda top pada pully tepat 0o
poros engkol
 Periksa
kelonggaran/kebebasan katup
top 1
 Stel celah katup In 30 mm, ex
30 mm
 Top 4
 Putar pully 360o dan lakukan
proses penyetelan celah katup
di atas
 Pasang kembali tutup kepala
silinder

8
Sikap kerja
a. kerapihan dalam Bekerja dengan rapih 85 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup rapih 75 - 84
Bekerja dengan kurang rapih 65 - 74
b. Kedisiplinan Bekerja dengan disiplin 85 - 100
dalam bekerja Bekerja dengan cukup disiplin 75 - 84
Bekerja dengan kurang disiplin 65 - 74
c. Ketelitian dalam Bekerja dengan teliti 85 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup teliti 75 - 84
Bekerja dengan kurang teliti 65 - 74
d. ketekunan dalam Bekerja dengan tekun 85 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup tekun 75 - 84
Bekerja dengan kurang tekun 65 - 74
RATA-RATA SIKAP KERJA
4 Waktu
Penyelesaian Selesai sebelum waktu berakhir 85 - 100
pekerjaan Selesai tepat waktu 75 - 84
Selesai setelah waktu berakhir 65 - 74
RATA-RATA WAKTU

Pengolahan Nilai Keterampilan :

Nilai Praktik(NP)
Proses dan Sikap
Persiapan Waktu ∑ NP
Hasil Kerja Kerja
1 2 3 5 6
Rata-rata skor
perolehan
Skor
Maksimum
Bobot 10% 60% 20% 10%

NK

Keterangan:
 Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
 Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
 Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase
dari setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik
kompetensi keahlian. Total bobot untuk komponen penilaian adalah 100
 NK = Nilai Komponenmerupakan perkalian dari skor perolehan dengan
bobot dibagi skor maksimum

9
NP = Nilai Praktik merupakan penjumlahan dari NK

10
KOMPETENSI DASAR
3.1
MENERAPKAN CARA PERAWATAN

11
Kompetensi Dasar 3.1

Menerapkan cara perawatan sistem utama engne dan mekanisme katup

Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran secara mandiri, diharapkan guru mampu:
1. Menelaah prinsip kerja mekanisme katup
2. Merawat berkala mekanisme katup

Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menelaah prinsip kerja mekanisme katup
2. Merawat berkala mekanisme katup

Uraian Materi

Baiklah pada kesempatan kali ini anda akan belajar


tentang merawat sistem utama engine dan mekanisme
katup setelah sebelumnya pada kelas X anda DTO,
PDTO.
Tahukah anda manfaat dari Melakukan perawatan
berkala pada kendaraan. Dimana melakukan
perawatan berkala pada kendaraan berfungsi untuk
menjaga agar kendaraan mempungai life time yang
panjang juga menjaga agar komponen-komponen
utama pada kendaraan dapat bekerja secara optimal.
Agar anda bisa melakukan perawatan berkala pada
kendaraan anda harus mempelajari teori mengenai
kompone-kompone utama engine, keselamatan kerja,
workshop equipment, manual book kendaraan dan
SOP melakukan servis kendaran terlebih dahulu. Pada
modul ini anda akan dipandu untuk belajar menyetel
mekanisme katup yang merupakan salah Standart
Operasional Prosedur perawatan kendaraan.
Selamat mempelajari materi ….!
Tetap semangat…..! smk bisa…! Smk PJJ pasti
bisa ….!!!

12
1. Bagian-Bagian Mekanisme Katup

Gambar 1. 21 Mekanisme Katup Standar

Mekanisme katup pada mesin kendaraan berfungsi untuk mengatur pemasukan


gas baru (campuran bahan bakar dan udara) secara optimal ke dalam silinder dan
mengatur pembuangan gas bekas ke saluran buang.

2. Mekanisme Katup dengan Poros Kam Di Bawah

Gambar 1. 22 Katup di Samping (Side Valve atau SV)

d. Katup di Samping (Side Valve atau SV)


Konstruksi SV memiliki ciri katup berdiri dan berada di samping blok motor serta
poros kam terletak di bawah. Keuntungannya konstruksi mesin sederhana, mesin
pendek/tidak memakan tempat, suara tidak berisik, namun bentuk ruang bakar
kurang menguntungkan bagi proses pembakaran yang ideal dan penyetelan celah
katup sulit.

13
Gambar 1. 23 Katup di Kepala Silinder (Over Head Valve atau OHV)

e. Katup di Kepala Silinder (Over Head Valve atau OHV)


Katupnya menggantung di kepala silinder, poros kam terletak di blok silinder
bagian samping bawah. Keuntungannya bentuk ruang bakar yang baik, namun
kerugiannya adalah banyak komponen/bagian-bagian yang bergerak, berarti
kelembaman massa besar sehingga tidak ideal untuk mesin putaran tinggi.

3. Mekanisme Katup Dengan Poros Kam Di Atas

a. Satu Poros Kam di Kepala (Single Over Head Camshaf atau SOHC)
Pada konstruksi SOHC atau OHC, poros kam berada di kepala silinder dan
langsung menggerakkan tuas katup (A) atau tuas ayun katup (B). Keuntungannya
sedikit komponen/ bagian-bagian yang bergerak, berarti kelembaman massa
kecil, sehingga baik untuk putaran tinggi.
Kerugiannya adalah konstruksi motor menjadi tinggi karena ada mekanisme tuas
ayun

Gambar 1. 24 Satu Poros Kam di Kepala (SOHC)

14
b. Dua Poros Kam Di Kepala (Double Over Head Camsaf atau DOHC)

Gambar 1. 25 Dua Poros Kam Di Kepala (DOHC)

Konstruksi DOHC memiliki dua kam di kepala silinder, kam langsung


menggerakkan mangkok penumbuk katup. Keuntungannya bentuk ruang bakar
baik dan susunan katup-katup bentuk V menguntungkan bagi performance atau
unjuk kerja mesin. Kelembaman massa paling kecil, sehingga baik untuk motor
putaran tinggi. Kerugiannya konsrtuksi mesin mahal, mesin lebih berat dan
penyetelan celah katup lebih sulit.

4. Celah Katup dan Penyetelnya


a. Fungsi celah katup

15
Agar supaya katup-katup dapat menutup dengan sempurna pada semua keadaan
temperature mesin.

b. Mengapa celah katup harus distel ?


Saat mesin hidup komponen mekanisme katup yang jumlahnya banyak bergerak
bergesekan dan mendapat gaya ke berbagai arah serta beban panas, maka
semakin lama komponen semakin aus pada sistem penekan katup dan pada daun
katup dan dudukannya serta pengikat-pengikat menjadi kendor, sehingga celah
katup menjadi berubah besar, Karena keausan-keausan tersebut tidak merata,
celah katup berubah dan perlu distel, sekitar setiap 20.000 km kendaraan
berjalan. Celah katup berpengaruh terhadap unjuk kerja mesin, seperti berikut :
3) Celah terlalu besar
e) Penggerak katup berisik (ada suara pukulan-pukulan logam)
f) Bagian penggerak katup bisa patah (pukulan dan kejutan)
g) Waktu pembukaan katup lebih sedikit dari waktu semestinya
h) Tenaga mesin berkurang.
4) Celah terlalu kecil
c) Waktu pembukaan katup lebih lama dari waktu semestinya

Gambar 1. 26 Celah Katup

d)Gerak gunting juga lebih lama, kerugian gas baru yang keluar bersama gas
buang besar. Akibatnya : putaran Idle kurang stabil (motor bergetar)
5) Tidak ada celah katup
a) Katup tidak menutup dengan sempurna
b) Ada kerugian gas baru yang keluar bersama gas buang, tenaga motor
berkurang

16
c) Pembakaran dapat merambat ke karburator
d) Katup-katup dapat terbakar karena pemindahan panas pada daun katup
tidak sempurna.

5. Macam-Macam Konstruksi Penyetel Katup


a. Konstruksi umum

Penyetelan celah katup dengan mengendorkan mur pengunci dan


memutar skrup penyetel. Untuk penyetelan celah katup, posisi penumbuk pada
kam harus pada lingkaran dasar

b. Melalui Tuas Ayun ( mis. Marcedes, Ford, Nissan )


Pengukuran celah harus antara tuas ayun dan kam, bukan antara ujung tuas ayun
dan ujung batang katup.

Gambar 1. 27 Penyetel Katup Umum

17
c. Dengan plat penyetel ( mis. Volvo, Fiat, VW )
Pada sistem ini, penyetelan dilaksanakan dengan penggantian plat penyetel yang
tersedia dalam bermacam macam ketebalan. Untuk menyetel celah katup,
diperlukan satu set plat penyetel dan alat khusus untuk menekan mangkok
penekan katup

Gambar 1. 28 Penyetel Katup Melalui Tuas Ayun

d. Tuas Katup Dengan Eksenter Penyetel (mis. BMW)

Gambar 1. 29 Penyetel Katup Dengan Plat Penyetel

Gambar 1. 30 Penyetel Katup Dengan Eksenter Penyetel

18
e. Penyetel Celah Katup Pada Motor Neptune (Colt T-120)

Gambar 1. 31 Penyetel Celah Katup Melalui Mur

1. Fuler
2. Mur penyetel ( mur stop yang mengunci sendiri )
3. Tuas katup dari pelat yang di pres

Kompetensi Dasar 4.1


Merawat Berkala sistem utama engne dan mekanisme katup

19
Uraian Materi

Pengencangan Kepala Silinder Dan Penyetelan Celah Katup

a. Peralatan
Peralatan yang dipergunakan untuk mendukung terlaksananya pembelajaran
yang baik dan harus dipersiapkan sebelumnya adalah :
 Peralatan servis dalam kotak alat
 Kunci sok 3/8”
 Kunci momen

b. Bahan
Bahan yang diperlukan untuk mendukung terlaksananya pembelajaran yang baik
dan harus dipersiapkan sebelumnya adalah :
 Kendaraan atau stan motor/mesin hidup
 Paking tutup kepala silinder
 Kain lap

c. Langkah kerja
 Cari besar celah katup di dalam buku data / manual. Besarnya celah katup
pada mesin panas / dingin biasanya tidak sama.
 Lepas tutup kepala silinder.
 Kencangkan baut-baut kepala silinder dengan kunci momen sesuai dengan
urutan pengencangan yang benar seperti gambar. Data kekuatan
pengencangan baut lihat di Modul manual.

20
Gambar 1. 32 Urutan Pengencangan Baut Kepala Silinder

 Kencangkan baut atau mur unit tuas penekan katup dengan kunci momen
sesuai dengan urutan pengencangan yang benar seperti gambar.
 Pengencangan jangan terlalu keras. Data kekuatan pengencangan baut lihat di
buku manual.

Gambar 1. 33 Urutan Pengencangan Baut /Mur Unit Tuas Penekan Katup

 Putar motor searah dengan putarannya sampai tanda TMA tepat. Tanda TMA
terletak pada puli motor (gambar) atau pada roda gaya.

Gambar 1. 34 Penepatan Tanda TMA

 Tentukan posisi saat akhir langkah kompresi pada silinder 1.

Ketika tanda TMA tepat maka torak silinder 1 (silinder yang posisinya terjauh
dari roda gaya) pada posisi TMA, namun terdapat 2 kemungkinan
langkah/proses yang terjadi, yaitu akhir langkah kompresi atau akhir langkah
buang/awal langkah isap (katup overlaping). Akhir langkah kompresi dapat

21
diketahui dari adanya celah pada kedua katupnya, karena posisi kedua katup
tertutup atau tidak ada penekanan pada komponen penekan katup.
Sementara untuk akhir langkah buang/awal langkah isap dapat diketahui dari
adanya penekanan pada komponen penekan katup isap dan buang atau
adanya pergerakan katup isap dan buang (overlaping) jika puli digerakkan
bolak-balik pada daerah sekitar TMA.

1). Penyetelan Katup Motor 4 dan 6 Silinder


a). Motor 4 Silinder Sebaris
Jika silinder pertama pada saat akhir langkah kompresi, maka katup
yang dapat disetel ( X ) adalah :

M Katup masuk
B Katup buang
X Katup yang dapat
distel
1...6 = Nomor urut
silinder
Gambar 1. 35 Katup Motor 4 Silinder Yang Dapat
Disetel

b). Motor 6 silinder


Jika silinder keenam pada saat akhir langkah kompresi, maka katup yang dapat
disetel ( X ) adalah :

22
 Kemudian penyetelan setengah dari jumlah katup yang belum distel dilakukan
dengan cara yang sama, yaitu setelah puli motor diputar satu putaran lagi /
tanda TMA tepat.
 Pasang tutup kepala silinder.
 Hidupkan motor dan kontrol dudukan/kebocoran paking tutup kepala silinder
serta sambungan-sambungan ventilasi karter.

Gambar 1. 37 Cara Menyetel Katup Yang Benar

2). Cara Menyetel Katup Yang Benar


Fuler harus dapat didorong dan ditarik dengan agak rapat/seret. Fuler yang tidak
rata / berombak dan tidak halus.

5). Tempat Mengukur Celah Katup


Pengukuran celah katup pada penggerak katup yang menggunakan tuas ayun
harus antara tuas dengan kam, bukan antara ujung tuas dengan ujung batang
katup.

Gambar 1. 36 Katup Yang Dapat Disetel Motor 6 Silinder

23
6). Penyetelan Katup dengan Plat Penyetel
Pada sistem ini, penyetelan plat penyetel dilaksanakan melalui mengganti plat
penyetel dengan bermacam- macam ketebalan. Untuk menyetel celah katup,
diperlukan satu set plat penyetel, mikrometer dan alat khusus untuk menekan
mangkok penumbuk katup.

plat penyetel

Gambar 1. 38 Tempat Mengukur Celah Katup

a). Cara menyetel


Untuk mencegah bercampurnya pelat penyetel dari sejumlah katup yang ada, stel
katup satu persatu, seperti berikut :
 Ukurlah besar celah katup yang ada (A) dan catat.
 Catatlah kesalahan celah (C), yaitu perbedaan ukuran celah antara besar celah
yang seharusnya (B) dan besar celah yang telah diukur. Kesalahan celah ini ( C
= B – A ) digunakan untuk menentukan pelat penyetel dengan tebal yang tepat
(D).
 Tekan mangkok penumbuk dengan alat khusus.
 Keluarkan plat penyetel dengan tang khusus atau obeng.
Gambar 1. 39 Penyetelan Katup dengan Plat Penyetel

24
 Ukurlah tebal plat yang telah dilepas (E) dengan mikrometer, kemudian
masukkan ke kotak set yang sesuai dengan ketebalannya.
 Cari plat penyetel yang tebalnya sesuai (D) untuk menghasilkan celah katup
yang benar, yaitu D = E + C.
 Kontrol ketebalan plat baru dengan mikrometer.
 Pasang plat penyetel yang baru pada mangkok.
 Kontrol celah katup kembali.

B. Aktifitas Pembelajaran

Gambar 1. 40 Cara Menyetel Katup dengan Plat Penyetel

Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh anda dalam aktifitas pembelajaran
adalah:
1. Dalam mempelajari materi “Pengetahuan”, pembelajar diharapkan membaca
uraian materi dalam modul dengan runtut dan bertahap sampai tuntas,
mengerjakan latihan atau tugas, mengerjakan evaluasi mandiri sebagai umpan
balik dan selanjutnya memperbaiki kembali belajar dari awal jika hasil belajar
belum tuntas. Sebelum materi tertentu telah dipelajari dengan tuntas, maka
tidak diperkenankan mempelajari materi berikutnya.
2. Untuk memperjelas pemahaman pengetahuan yang dipelajari, diharapkan
pembelajar memanfaatkan secara maksimal sumber belajar yang diperlukan,
misalnya mempelajari referensi pendukung, mengidentifikasi komponen asli
yang terkait dengan tema. Belajar yang baik bukan hanya membaca saja,
melainkan juga perlu membuat catatan sendiri, ringkasan sendiri dan bahkan
siap untuk membuat power point sendiri untuk siap diajarkan.

25
3. Aktifitas pembelajaran “keterampilan” terkait dengan materi kendaraan
ringan, khusus tentang materi ini, maka aspek sangat penting yang perlu
diperhatikan adalah Keselamatan Kerja, baik yang menyangkut orang,
peralatan dan bahan yang digunakan serta lingkungan belajar. Diharapkan
pembelajar mengidentifikasi terlebih dahulu potensi kecelakaan, kerusakan,
kebakaran dan sebagainya yang mungkin bisa terjadi. Dengan demikian
pembelajar akan dapat mengantisipasi dan melaksanakan pembelajaran
“Keterampilan” dengan baik dan aman.
4. Ketuntasan pembelajaran “Keterampilan” adalah jika pembelajar dapat
melaksanakan materi keterampilan tertentu dengan hasil baik dan tepat
waktu. Oleh karena itu diperlukan latihan keterampilan yang berulang-ulang
untuk mencapai ketuntasan keterampilan tersebut.

Penilaian Pembelajaran

Tugas Kelompok

1. Berilah warna pada komponen mesin pada semua gambar dari materi yang
sudah dipelajari, dengan ketentuan : warna berbeda untuk komponen yang
berbeda dan warna yang sama untuk komponen yang sama pada keseluruhan
gambar yang ada.
2. Carilah buku manual untuk minimal 3 jenis kendaraan dengan merk yang
berbeda. Kemudian kerjakan tugas yang terkait dengan perawatan berkala
mekanisme katup berikut:
a. Rangkumlah hal pokok apa saja yang dibahas dari masing-masing buku
manual tersebut.
b. Tulislah pekerjaan apa saja yang dilakukan dan kapan/ waktu perawatan
berkala/ servis mesin dari masing-masing buku manual tersebut.
c. Jelaskan SOP penyetelan katup

26
3. Dengan melihat dari masing-masing buku manual tersebut, tentukan tempat
pada bodi kendaraan yang boleh diangkat dengan dongkrak.
4. Tulislah peralatan apa saja yang diperlukan untuk pemeliharaan berkala mesin
kendaraan?
5. Lakukan pengecekan di sekolah anda, apakah semua peralatan yang
diperlukan untuk pemeliharaan mesin tersedia dengan baik?

UJI KOMPTENSI K.D 3.1

1. Cara untuk mengubah posisi top satu (1) menjadi top empat (4) pada waktu
penyetelan celah katup adalah.......
a. Memutarkan puli poros engkol 2x putaran sampai tanda v pada puli
lurus dengan angka 0 pada tanda timing
b. Memutarkan puli poros engkol 1x putaran sampai tanda v pada puli
lurus dengan angka 0 pada tanda timing.
c. Memutarkan puli poros engkol 1x putaran sampai ada katup yang bebas
pada silinder no.1.
d. Memutarkan puli poros engkol 2x putaran sampai ada katup yang bebas
pada silinder no.1.
e. Putarkan 1800 poros engkol
2. Besarnya celah katup untuk engine kijang seri 4k pada saat penyetelan
dingin adalah......
a. Katu masuk 0.20 mm dan katup buang 0.15 mm.
b. Katu masuk 0.20 mm dan katup buang 0.30 mm.
c. Katu masuk 0.15 mm dan katup buang 0.25 mm.
d. Katu masuk 0.30 mm dan katup buang 0.20 mm.
e. Katu masuk 0.15 mm dan katup buang 0.20 mm.
3. Apa yang dimaksud top satu pada saat penyetelan katup.....
a. Torak pada silinder no.1 sedang langkah hisap.
b. Torak pada silinder no.1 sedang langkah kompresi.
c. Torak pada silinder no.1 sedang langkah kerja.
d. Torak pada silinder no.1 sedang langkah buang.
e. Semua benar
4. Katup yang bebas (dapat disetel) pada saat top empat untuk mesin 4
silinder dan jumlah katup 8 buah dengan Firing order 1-3-4-2 seperti pada
engine kijang adalah...
a. Silinder no .4 katup masuk dan katup buang ,silinder no.3 katup masuk,
silinder no. 2 katup buang.
b. Silinder no .4 katup masuk,silinder no.3 katup masuk dan
buang,silinder no 3 katup buang.
c. Silinder no .2 katup masuk dan buang,silinder no.3 katup masuk,silinder
no 4 katup buang.
d. Silinder no .4 katup buang,silinder no.3 katup masuk,silinder no 2 katup
masuk dan katup buang.

27
e. Silinder no .1 katup buang,silinder no.2 katup masuk,silinder no 3 katup
masuk dan katup buang.
5. Apabila tanda (v) pada puli poros engkol lurus dengan tanda 0 pada tutup
timing maka posisi torak no. 1 dan torak no. 4 adalah……

a. Torak no.1 berada di TMA sedang torak no.4 berada di TMB.


b. Torak no.1 berada di TMA sedang torak no.4 berada di TMA.
c. Torak no.1 berada di TMB sedang torak no.4 berada di TMA.
d. Torak no.1 berada di TMB sedang torak no.4 berada di TMB.
e. Semua salah
6. Katup yang bebas (dapat disetel) pada saat top empat untuk mesin 4
silinder dan jumlah katup 12 ( 8 buah katup masuk dan 4 katup buang buah
dengan Firing order 1-3-4-2 adalah...
a. Silinder no .4 katup masuk 2 buah dan katup buang 1 buah, silinder no.3
katup masuk 2 buah, silinder no. 2 katup buang 1 buah.
b. Silinder no .4 katup masuk 1 buah dan katup buang 2 buah, silinder no.3
katup masuk 1 buah, silinder no. 2 katup buang 2 buah.
c. Silinder no .4 katup masuk 2 buah , silinder no.3 katup masuk 3 buah,
silinder no. 2 katup buang 1 buah.
d. Silinder no .4 katup masuk 2 buah dan katup buang 2 buah, silinder no.3
katup masuk 2 buah, silinder no. 2 katup buang 1 buah.
e. Silinder no .1 katup buang,silinder no.2 katup masuk,silinder no 3 katup
masuk dan katup buang.
7. Yang dimaksud dengan celah katup adalah.....
a. Celah antara batang katup dengan camshaft.
b. Celah antara rocker arm dengan camshaft.
c. Celah antara batang katup dengan rocker arm.
d. Celah antara batang katup dengan tapet roler
Celah antara batang push road dengan rocker arm

Kunci jawaban :

UJI KOMPTENSI K.D 4.1

28
Pencapaian Kompetensi
No Komponen/Sub Komponen Ya
Tidak CK K SK
7,0-7,9 8,0-8,9 9,0-10
1 2 3 4 5 6
I Persiapan Kerja (Skor maksimal 30)
1.1 Penggunaan pakaian kerja
1.2 Persiapan tools and
equipment
1.3 Persiapan buku manual
2.1.9 Menyetel celah katup
 Buka tutup kepala silinder
 Top 1
 Putar pully poros engkol 360o
 Tanda top pada pully tepat 0o
poros engkol
 Periksa
kelonggaran/kebebasan katup
top 1
 Stel celah katup In 30 mm, ex
30 mm
 Top 4
 Putar pully 360o dan lakukan
proses penyetelan celah katup
di atas
 Pasang kembali tutup kepala
silinder

Sikap kerja
a. kerapihan dalam Bekerja dengan rapih 85 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup rapih 75 - 84
Bekerja dengan kurang rapih 65 - 74
b. Kedisiplinan Bekerja dengan disiplin 85 - 100
dalam bekerja Bekerja dengan cukup disiplin 75 - 84
Bekerja dengan kurang disiplin 65 - 74
c. Ketelitian dalam Bekerja dengan teliti 85 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup teliti 75 - 84
Bekerja dengan kurang teliti 65 - 74
d. ketekunan dalam Bekerja dengan tekun 85 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup tekun 75 - 84
Bekerja dengan kurang tekun 65 - 74
RATA-RATA SIKAP KERJA
4 Waktu
Selesai sebelum waktu berakhir 85 - 100

29
Penyelesaian Selesai tepat waktu 75 - 84
pekerjaan Selesai setelah waktu berakhir 65 - 74
RATA-RATA WAKTU

Pengolahan Nilai Keterampilan :

Nilai Praktik(NP)
Proses dan Sikap
Persiapan Waktu ∑ NP
Hasil Kerja Kerja
1 2 3 5 6
Rata-rata skor
perolehan
Skor
Maksimum
Bobot 10% 60% 20% 10%

NK

Keterangan:
 Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
 Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
 Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase
dari setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik
kompetensi keahlian. Total bobot untuk komponen penilaian adalah 100
 NK = Nilai Komponenmerupakan perkalian dari skor perolehan dengan
bobot dibagi skor maksimum

NP = Nilai Praktik merupakan penjumlahan dari NK

Refeleksi

Mekanisme katup pada mesin kendaraan berfungsi untuk mengatur pemasukan


gas baru (campuran bahan bakar dan udara) secara optimal ke dalam silinder dan
mengatur pembuangan gas bekas ke saluran buang. Mekanisme katup terdiri atas
mekanisme katup dengan kam yang berada dibawah, di blok mesin yaitu jenis

30
SOHC atau OHC dan mekanisme katup dengan kam yang berada diatas, di kepala
silinder, yaitu OHC dan DOHC.

Fungsi adanya celah katup adalah supaya katup-katup dapat menutup dengan
sempurna pada semua keadaan temperature. Celah katup harus distel pada saat
pemeliharaan berkala dalam interval kendaraan telah berjalan sekitar 10.000 km.
Perubahan celah katup disebabkan oleh saat mesin hidup komponen mekanisme
katup yang jumlahnya banyak bergerak bergesekan dan mendapat gaya ke
berbagai arah serta beban panas, maka semakin lama komponen semakin aus
pada sistem penekan katup, daun katup dan dudukannya serta pengikat kendor,
sehingga celah katup menjadi berubah.

Tindak Lanjut Pembelajaran

Jika hasil penugasan/Praktek dan uji kompetensi KKM) K.D 3.1 anda memenuhi
kriteri ketuntasan minimal atau TUNTAS untuk lebih memperdalam lagi materi
mengenai Menerapkan cara perawatan sistem utama Engine dan mekanisme
katup silahkan kalian buka dan pelajari buku Modul Pemeriharaan Mesin
Kendaraan Ringan yang di terbitkan oleh Kementrian Pendidikan dan kebudayaan
tahun 2013. Jika perlu format digital dari buku BSE gambar teknik anda bisa
mengunduhnya dengan cara memindai QR Code di bawah ini terlebih dahulu
dengan Android yang anda miliki :

Link buku BSE Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan

31
Anda juga bisa mencari referensi lain dari materi ini dari sumber-sumber lain
baik sumber cetak maupun elektronik/digital, jangan lupa untuk akses ke LMS di
Kelas Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan XI (kode kelas : PMKRXI) untuk
mempelajari dan mengerjakan kuis di LMS.

Referensi

1. Dirjen GTK Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Modul


Pelatihan Guru, Perawatan Berkala Mesin Kendaraan
Ringan. Jakarta, 2016.
2. Antony Corder, Teknik Pemeliharaan, Penerbit Erlangga, Jakarta,
1980,
3. BPM Arends, H.Berenschot, Motor Bensin, Penerbit Erlangga,
Jakarta, 1980,
4. PPPPTK BOE/VEDC Malang, 2012, Modul Teknik Kendaraan ringan, PPPPTK
BOE/VEDC Malang.
5. -----------------, Teknik-Teknik Servis Dasar 1,2,3,4, Toyota, pub. No.
351151
6. Bohner, Max, Fachkunde Kraffahrzeugtechnik, 27 Auflage 2001,
Verlag Europa Lehrmittel, Nourney, Vollmer GmbH & Co.,
42781 Hanan-Gruiten.
7. Bohner, Max, 1985, Tabellenbuch Kraffahrzeugtechnik, Wuppertal: Verlag
Europa-Lehrmittel
8. TAM ___-_.Materi Pelajaran Engine Group Step 2.Jakarta: PT. Toyota
Astra Motor
9. -----------------, Bosch Technical Instruction, Batery, Robert Bosch GMBH,
Stuttgart, 1985
10. -----------------, Bahan Ajar Diklat Otomotif, PPPPTK BOE/VEDC
Malang, 2012.

32
11. --------------------, Pedoman Reparasi Mesin 5 K, 7 K, PT. TOYOTA-ASTRA
MOTOR, 1997
12. -------------------, Pedoman Pemilik Toyota Avanza, 2010.
13. -------------------, Pedoman Pemilik Daihatsu Luxio, 2012

Daftar Istilah

 Servis berkala adalah istilah yang sama pengertiannya dengan Perawatan


Berkala atau Pemeliharaan Berkala. Untuk servis besar pada motor (engine)
biasanya orang menyebut Tune-up Motor.
 Motor adalah terjemahan dari Engine (bahasa Inggris). Sebenarnya istilah
lengkapnya adalah Internal Combustion Engine dan diterjemahkan menjadi
Motor Bakar Dalam atau Motor Bakar atau Motor. Di bidang terapan
otomotif Engine diterjemahkan menjadi Mesin. Jadi : motor = mesin =
engine
 SOP ( Standard Operation Procedure ) adalah standar dari langkah-langkah
atau prosedur pelaksanaan pekerjaan.
 Udara tekan adalah udara bertekanan yang dihasilkan dari kompresor
udara. Di bengkel kendaraan biasanya digunakan untuk menyemprot
komponen (untuk membersihkan atau mengeringkan), untuk

33
34
35

Anda mungkin juga menyukai