20 24
PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA TORAJA
(Youth Fellowship of Toraja Church)
PENGURUS PUSAT
Kantor: Gedung Pemuda Antonie Aris van de Loosdrecht
Jalan Sam Ratulangi 60, Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan 91831
Visi: Disukai Allah dan Manusia
Misi: Menjadi dan Menjadikan Kader Siap Utus Teguh dalam Kristus
E-mail: ppgtpusat@gmail.com
Linktree: linktr.ee/ppgtksu_org
Website: https://info.ppgtksu.org
Facebook Grup: PPGT - Kader Siap Utus
Instagaram: ppgtksu_org
Youtube: PPGT KSU
1|BM.16.20 24
BINA MUDA
Edisi ke-16 Tahun 2024
Penyunting:
PP PPGT Bidang Karakter & Pengakaran Ajaran
Pdt. C.S. Rappan Paledung (Komisi Pembinaan Warga Gereja Toraja)
Cover Design:
Alfrianto Tiku Rapa’ Paerunan
Penulis
(berdasarkan abjad)
Prop. Amsal, Pdt. Aprilianto Tamma’, Pdt. Ayub Toding,
Pdt. C.S. Rappan Paledung, Pdt. Darmita David Yohanis, Pdt. Daud Kaluring,
Pdt. Demma Tande Allo Linggi’, Eunike Itamar Pareang, Febriani Clara Surya,
Pdt. Frans Pangrante, Pdt. Gabriel Warsi Allo Linggi’, Pdt. Grace Maya Panggau,
Pdt. Grestiani Marlin Tandiarrang, Pdt. Grisilia Isabella Madao,
Pnt. Jerry Parimba, Pdt. Joyce Triana Thomas, Pdt. Kornelius, Malvin,
Pdt. Melvo Trimanto, Pdt. Rianty Erly Sande Pongdatu, Prop. Paul Cakra,
Pnt. Paulus Pongdatu, Pdt. Prederick Polis Paluttu, Pdt. Richard Reynold
Mapandin, Pdt. Roni Kadang, Pdt. Ruth Bunga Tasik, Pdt. Sari Butungan,
Pnt. Selvrianus Rumpak, Pdt. Sufriadi Mei Suhendra, Yakobus Komura,
Pdt. Yusran Lobo’, Pdt. Ywardana Septiani Bulo,
2|BM.16.20 24
PENGANTAR
3|BM.16.2024
1-6 Januari 2024
Minggu Epifani Pertama
Tujuan
1. PPGT memahami bahwa kita tidak dapat memahami maksud Allah dalam
segala musim hidup.
2. Kendati demikian, PPGT tetap menjalaninya dalam pengharapan.
4|BM.16.2024
bersifat sementara. Jadi kendati ada kesenangan (terbahak-bahak,
mengasihi, menjahit, menari, dlsb), semuanya itu akan berubah. Artinya,
Allah memberikan kita kekekalan agar kita tahu bahwa semua ini bersifat
sementara dan menyadarkan kita agar tidak terpaku pada yang fana itu. Jika
kita hari ini tidak merasa puas pada sesuatu, maka mungkin hal tersebut
adalah anugerah Tuhan untuk mencari dan menyempurnakan kepuasan di
dalam Dia.
Qohelet tampaknya sedang mengajarkan bahwa kita perlu merasa
nyaman dengan tidak mengetahui semua yang ada, kendati ia mengatakan
semua ada waktunya. Kita didorongnya untuk menginginkan lebih dari apa
yang kita alami, yakni TUHAN. Kendati demikian, kita tidak akan mampu
melihat rancangan Tuhan. Kita hanya melihat dan mengetahui sebagian
kecil dari pergerakan dunia ini, tak seperti Hegel yang begitu pongah.
Nyatanya, setelah ia menyatakan hal tersebut, Jerman dua kali mengalami
kekalahan di Perang Dunia.
Awal tahun 2024 dipenuhi misteri. Kita mungkin bisa memberikan
aneka prediksi berdasarkan ragam tanda-tanda dalam hidup kita. Mungkin
juga kita menyusun resolusi dan rencana-rencana. Namun, hikmat Qohelet
menegaskan, tidak ada yang akan kita ketahui secara sempurna. Benarlah
ungkapan Paulus dalam Roma 11:33 “O alangkah dalamnya kekayaan
hikmat, dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-
keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya.” Ia menguasai
semua musim hidup kita. Cermatilah karya Allah dalam setiap rangkaian
peristiwa hidup kita. Kendati kita tidak cakap memahami semuanya, tetapi
jalanilah semuanya dalam pengharapan.
Pertanyaan Reflektif
1. Diskusikanlah aneka peristiwa (baik dan buruk) apa saja yang silih
dalam hidup kita.
2. Adakah kita mengetahui hikmat di balik semuanya?
3. Lalu, adakah pengharapan di sana?
5|BM.16.2024
07-13 Januari 2024
AHLI PERUBAHAN
To Untarru’ A’gan Kadiba’ruan
(Markus 1:4-11)
Tujuan :
1. PPGT memahami bahwa kesaksian Yohanes dan pembaptisan Yesus
mengubah cara pandang orang terhadap Yohanes dan Yesus.
2. PPGT berani bersaksi agar persepsinya menjadi benar dan cara pandang orang
lain tentang Kristus juga menjadi lebih baik.
6|BM.16.202 4
dibaptis bahwa “Yesuslah Anak yang dikasihi dan diperkenan oleh Allah” (ay.
11). Meskipun demikian, tentu tidak mudah bagi orang Israel untuk secara
total dapat mengubah pikiran mereka dan percaya kepada perkataan
Yohanes atau Suara Sorgawi tentang siapa Yesus itu. Banyak orang
mengikut Yesus sejak itu, tapi tidak sedikit juga yang tetap mengikuti
Yohanes sebagai guru mereka. Apakah Allah berhenti? Sekali-kali tidak!
Pasal 4:12 dan tulisan Markus selanjutnya menggambarkan bagaimana
Allah dalam Yesus terus menerus bekerja sebagai Ahli Perubahan untuk
menggerakkan pikiran orang Israel (dan orang non Israel) agar mengubah
cara pandang mereka mengenai Allah dan hukum-hukumNya.
Mengubah sesuatu yang telah menjadi persepsi (sudut pandang)
dalam hidup ini memang sulit, tetapi Allah selalu bekerja setiap waktu agar
hidup kita lebih baik (band. Rat. 3:23). PPGT adalah umat Allah yang
dipanggil ke dalam persekutuan baru milik Allah, agar terus menerus
menata kehidupannya, bukan berdasarkan kaidah (aturan) kehidupan lama
(PGT Bab VI Butir 2). Banyak kejadian penting yang Allah kerjakan dalam
kehidupan PPGT, agar generasi muda gereja ini mampu mengubah persepsi
(atau sudut pandang) dengan cara yang Allah siapkan. Bahkan momen
tahun baru juga tentu saja menjadi salah satu hal yang dipakai Allah untuk
membantu kita mengubah banyak persepsi yang selama ini tidak membawa
dampak positif bagi iman, persekutuan dan relasi kita sehari-hari.
Pertanyaan Reflektif :
Apakah saya siap untuk menjalani perubahan-perubahan yang
dilakukan Allah dalam hidup saya?
Respon :
Buatlah catatan-catatan hal-hal yang selama ini selalu Anda lakukan
dalam hidup tetapi tidak berdampak yang baik. Diskusikanlah itu!
7|BM.16.2024
14-20 Januari 2024
Minggu Ketiga setelah Epifani
KURBAN PENDAMAIAN
Suru’ Pemala’ Kamarampasan
Yohanes 1:35-41
Tujuan
1. PPGT memahami makna Anak Domba Allah.
2. PPGT menyadari bahwa ia dipanggil oleh Yesus Kristus.
Nenek moyang orang Toraja sadar bahwa tidak ada manusia yang
sempurna. Kesadaran tersebut akhirnya melahirkan ritual mangrambu langi’.
Mangrambu langi’ adalah serangkaian ritual untuk membersihkan seorang
dari kesalahannya agar diri dan kampung tempat tinggalnya tidak ditimpa
malapetaka. Ritual tersebut membutuhkan babi belang (bai ballang) atau
kerbau agar semua kesalahan seorang “bersalah” ditimpakan kepada hewan
tersebut. Jika demikian, bagaimana hubungan mangrambu langi’ dengan
kurban pendamaian.
“Lihat, inilah Anak domba Allah!” adalah ucapan yang hendak
menyampaikan pengenalan dan penghayatan iman Yohanes Pembaptis
terhadap Yesus Kristus. Akan tetapi, bukankah ambigu atau samar, jika
menyebut Yesus sebagai anak domba padahal kita akrab dengan istilah
Yesus putra tunggal Allah? Sepintas hal ini memang ambigu. Namun, itulah
realitasnya. Kendati Ia memang Sang Putra Allah, namun Yesus juga hadir
sebagai Anak Domba Allah yang akan menjalani peran sebagai kurban
pendamaian bagi umat manusia. Sama seperti ritual mangrambu langi’,
kesalahan kita akan ditimpakan kepada Yesus Kristus agar kita menjadi putih
bersih seperti salju dan bulu domba (bdk. Yes 1:18).
Semarak Natal mungkin masih terasa pada saat ini. Terkadang kita
hanya memokuskan diri pada semaraknya, tetapi menyisihkan makna
kedatangan Yesus sebagai kurban pendamaian bagi umat manusia. Justru
semarak itu harus diresapi dalam misi Allah bagi umat manusia. Kini, jelaslah
bagi kita makna Anak Domba Allah dan kurban pendamaian. Lantas
bagaimana dengan peran kita di dalam misi Allah tersebut?
Dua murid Yohanes Pembaptis sesungguhnya adalah kita. Bacaan
kita menjelaskan bahwa dua murid ini mengstalking (menguntit) Yesus dari
8|BM.16.2024
belakang, tetapi Yesus memanggil mereka untuk mendekat kepada mereka.
Demikian dengan kita, pemahaman akan Yesus sebagai kurban pendamaian
tidak hanya sebatas pemahaman saja, dalam hal ini sekedar tahu atau
mengstalking. Namun, Yesus justru memanggil kita untuk mendekat dan
menikmati hadirat-Nya. Justru dari mendekat dan menikmati hadirat-
Nyalah, kita mengalami kepenuhan pemahaman dan penghayatan Yesus
sebagai juruselamat (Mesias).
Apakah cukup sampai di situ? Tidak! Belajar dari sikap Andreas yang
pergi mengabarkan kehadiran Mesias dalam dunia (ay. 41), mengingatkan
kita kepada motto “Kader siap utus, teguh dalam Kristus”. Pemahaman yang
baik terhadap Kristus, justru menggerakkan kita untuk menjadi kader yang
diutus untuk mengabarkan bahwa Kristus datang ke dalam hidup tiap
manusia dalam misi pendamaian dengan Allah.
Pertanyaan Reflektif
1. Bagaimana kita memahami makna kedatangan Kristus ke dalam
dunia?
2. Seberapa kita menghargai makna Yesus Kristus sebagai anak domba
Allah yang akan menjadi kurban pendamaian?
9|BM.16.2024
21 – 27 Januari 2024
Minggu Keempat setelah Epifani
Tujuan
1. PPGT memahami anugerah Allah jauh lebih besar dari dosa.
2. PPGT semakin meyakini bahwa hanya karena anugerah-Nya saja kita dapat
melayani.
Pertanyaan Reflektif:
Apa yang kadang membuat kita merasa tidak layak untuk mengambil
sebuah pelayanan?
Respons
Menyanyi Kidung Jemaat 40 “Ajaib Benar Anugerah”
1. Ajaib benar anugerah pembaru hidupku!
‘Ku hilang, buta, bercela; olehnya ‘ku sembuh.
2. Ketika insaf, ‘ku cemas, sekarang ‘ku lega!
Syukur, bebanku t’lah lepas berkat anugerah!
11 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
28-3 Februari 2024
Minggu Kelima setelah Epifani
Tujuan
1. PPGT memahami bahwa pesta demokrasi ada dalam kuasa Allah.
2. PPGT menjadi perpanjangan tangan Allah untuk menyatakan otoritas-Nya.
12 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
yang mengatakan “Lima menit kita memilih, lima tahun ‘kan kita jalani”, kita
diajak untuk ikut serta dalam memilih dengan mengandalkan otoritas dari
Allah. Pesta demokrasi pun tetap berada dalam otoritas Allah sebab segala
sesuatu adalah kepunyaan-Nya. Kita adalah alat-Nya untuk menyatakan
kuasa-Nya melalui pemilihan yang akan kita lakukan. Kebenaran dan
keadilan akan kita nyatakan di tengah-tengah pesta demokrasi tahun ini
sehingga tidak ada satupun yang terlepas dari otoritas Allah. Kita meyakini
bahwa pilihan kita adalah kehendak dan kebenaran dari Tuhan.
Pertanyaan Reflektif
1. Apa yang saya akan lakukan sebelum memilih?
2. Bagaimana saya akan memilih sesuai dengan kehendak Allah?
Respons
Berdoa sebelum memilih dan percaya semua adalah otoritas dari
Allah.
13 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
4-10 Februari 2024
Minggu Keenam setelah Epifani
Tujuan
1. PPGT memahami kuasa Tuhan memampukan kita berbuat lebih.
2. PPGT mengandalkan kuasa Tuhan dalam melaksanakan tugas pekabaran
Injil, tanggung jawab pekerjaan, pengabdian dan mengejar cita-cita.
Bro and sist… sebagai anak muda, kita dituntut untuk lebih berpikir
secara kritis (mampu mengevaluasi dengan kebenaran), kreatif (mampu
menemukan ide dan pola kerja yang baru), dan inovatif (sanggup
menggabungkan hal-hal yang baru) dalam menghadapi situasi dunia kini.
Namun, pertanyaan yang akan kita renungkan kembali ialah “apakah
semuanya ini sudah dan akan saya lakukan dengan mengandalkan kuasa
Allah atau justru mengandalkan kuasa saya?”
Kita tahu kehidupan Paulus sebelum menjadi pemberita Injil.
Mungkin ada orang di antara kita yang nyaris seperti Paulus sebelum
memutuskan untuk aktif dalam persekutuan PPGT. Walaupun perjalanan
hidup kita dengan Paulus sangatlah berbeda, namun Paulus dan kita adalah
orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus bukan? Lalu mengapa
Paulus mampu menjalani kepercayaannya? Dalam ayat 16-17, Paulus
mengatakan bahwa tidak ada yang dapat ia banggakan dalam dirinya
tentang semua pemberitaan Injilnya. Karena, semua itu merupakan
keharusan baginya. Ia menyadari bahwa Allah telah menebusnya dari
kehidupan yang lama, sehingga sekarang dia harus melakukan kehendak
Allah sebagai bentuk ungkapan syukur atas semua itu (PGT Bab V:5-6).
Paulus mengirimkan surat kepada jemaat di Korintus agar mereka
senantiasa memegang teguh Injil yang telah ia beritakan. Ia percaya bahwa
Injil bukanlah sebuah cerita, dongeng atau kabar yang tidak pasti. Namun,
yang diberitakannya adalah seseorang yang akan menolong dan
memberkati serta menyelamatkan umat manusia yang hidupnya berkenan
kepada-Nya, yaitu “Kristus Yesus”. Paulus juga menyadari bahwa dia mampu
melakukan semua itu bukan karena dia hebat atau kuat, melainkan karena
14 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
“kuasa Allah” dalam dirinya. Allah mengaruniakan kepadanya hikmat agar
mampu menempatkan dirinya menyatakan kasih Allah di tengah-tengah
pemberitaan Injilnya. Padanya, dikaruniai kecakapan untuk tidak membeda-
bedakan orang. Ia bahkan sangat yakin bahwa sikap yang penuh dengan
keikhlasan serta disertai ketaatan karena kuasa Tuhan, pasti akan
mendapatkan buah yang akan menyukacitakan (ay. 23).
Bro and sist… Aktualisasi diri (memperkenalkan kemampuan diri)
sangatlah penting. Sikap kritis, kreatif dan inovatif pun sangat diperlukan.
Akan tetapi, kesadaran bahwa semuanya itu boleh kita lakukan semata-
mata karena Kuasa Allah yang bekerja dalam diri kita jauh lebih penting.
Hanya karena anugerah dan kuasa-Nya sehingga kita “mampu berbuat
lebih”. Hidup yang penuh dengan anugerah Allah berarti menjadi sahabat
untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Pemberitaan injil adalah salah satu
kewajiban bagi semua orang yang sadar akan anugerah itu. Hal itu
dilakukan melalui pikiran tutur kata dan perbuatan. Salah satu sikap yang
dapat dipelajari hari ini adalah penghargaan terhadap semua orang tanpa
memandang rupa dan status orang. Sikap itu adalah bentuk pemberitaan
Injil yang akan membuat masa muda kita menjadi saluran berkat bagi
banyak orang demi Kemuliaan nama Tuhan. Selamat berjuang untuk Injil.
Amin.
Pertanyaan Reflektif
1. Apakah Allah telah menjadi satu-satunya yang berkuasa dalam
kehidupan masa muda saya?
2. Sebagai generasi muda Kristen apa yang saya telah lakukan sebagai
bentuk pemberitaan Injil?
Doa
Ya Tuhan ingatkan saya untuk hidup mengandalkan kuasa-Mu dan
menghargai semua orang demi kemuliaan-Mu. Amin.
15 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
11 – 17 Februari 2024
Minggu Transfigurasi
Tujuan
1. PPGT memahami pemuliaan Yesus mendatangkan kebahagiaan bagi
manusia.
2. Segala hal yang PPGT lakukan hendaknya mencerminkan kemuliaan Yesus.
16 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
dan tidak mau beranjak dari kenyamanan tersebut. Mereka harus turun
gunung kembali diutus ke dalam dunia dan menaati apa yang Yesus
sampaikan.
Injil Markus memberi pemahaman bagi kita bahwa peristiwa
pemuliaan tersebut adalah proklamasi ke-Allah-an Yesus dan Juruselamat
yang kepada-Nyalah kita harus menyembah dan menggantungkan hidup
kita. Tidak ada yang lain selain Dia, sebab kepada-Nyalah Bapa. Karena itu,
kita percaya bahwa hanya Dia yang sanggup menjamin jalan hidup kita yang
penuh dengan dosa. Hal ini yang kiranya menjadi kekuatan dan
pengharapan bagi kita semua untuk mempraktikkan hidup yang benar.
Sebagai generasi muda, berbagai pencapaian dan keberhasilan kiranya
tidak menggiring kita untuk memuliakan diri sendiri. Sebaliknya, semua
keberhasilan tersebut sebagai wujud kesetiaan kita untuk
mempersembahkan yang terbaik bagi kemuliaan nama Tuhan. Yesus Kristus
menjaminmu hidup dalam dunia ini. Karena itu, muliakanlah Dia selalu
dalam setiap langkah hidupmu. Amin.
Pertanyaan Reflektif
1. Mari kita renungkan, dalam hal apa saja kita bisa jatuh dalam
pemuliaan diri sendiri.
2. Sebagai generasi muda, hal apa saja yang dapat kita lakukan dalam
memuliakan Yesus?
Doa
Ya Tuhan, didiklah kami selalu untuk terus berusaha melakukan hal-
hal yang terbaik untuk kemuliaan nama Tuhan. Amin.
17 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
18-24 Februari 2024
Minggu Pra-Paskah I
Tujuan
1. Pemuda dapat memahami bahwa dirinya juga mendapat bagian dalam janji
Allah.
2. Pemuda dapat mengerti betapa indahnya hidup dalam janji Allah.
Pertanyaan Reflektif
Allah telah membuktikan janji-Nya bagi dunia, bagaimana dengan
sobat muda? Apakah sobat muda juga setia pada janji imannya kepada
Tuhan? Jangan sampai janji kita hanya sekadar janji di bibir saja.
Respons
(Sobat muda, tulislah janji imanmu kepada Tuhan di secarik kertas.
Janji iman itu dapat sobat muda jadikan sebagai pembatas Alkitab dengan
harapan jika sobat muda membuka Alkitab untuk dibaca, sobat muda dapat
dengan mudah membaca dan merefleksikan kembali janji iman yang sudah
dituliskan itu).
19 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
25 Februari - 2 Maret 2024
Minggu Pra-Paskah II
Tujuan
1. Pemuda dapat memahami tujuan dan makna panggilan pelayanannya dalam
dunia bagi Yesus Kristus.
20 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
tidak bersifat eksklusif, tetapi pembebasan yang membawa pembaruan
yang bersifat holistic dan berlaku bagi segala makhluk.
Petrus menegur Yesus karena ia tidak mengerti. Ia hanyalah manusia
biasa yang hidup dalam ekspektasi manusianya. Ia tidak mengerti bahwa
Allah sanggup melakukan jauh dari ekspektasi manusia biasa. Untuk itulah
Yesus menyadarkan Petrus dari ekspektasinya yang bersifat eksklusif itu.
Sobat muda hal ini menyadarkan kita bahwa dalam mengikut Kristus kita
harus belajar meredam segala ekspektasi-ekspektasi yang mungkin saja
hanya menguntungkan diri atau kelompok kita saja. Kadang banyak orang
yang mengundurkan diri dari sebuah pelayanan hanya karena masalah
ekspektasi terhadap pelayanan yang tidak sesuai dengan realita yang
terjadi. Mungkin kita kecewa. Namun, ingatlah bahwa mengikut Yesus
adalah dasar hidup kita, bukan sesuai ekspektasi manusia kita. Sebab,
mengikut Dia ada harga yang harus dibayar, “ia harus menyangkal dirinya,
memikul salibnya dan mengikut Aku” (ay. 34). Jadi, alih-alih berekspektasi,
sebaiknya kita hidup memikul salib bersama Kristus. Siapkah sobat muda?
Pertanyaan Reflektif
Cobalah renungkan, apakah sobat muda pernah berfikir untuk
mundur dari persekutuan PPGT karena ekspektasi sobat muda tentang
pelayanan di PPGT tidak sesuai dengan realita yang sobat muda hadapi
dalam pelayanan saat ini?
Respons
(Bacalah secara berulang Markus 8:34 dan refleksikan secara pribadi
makna dari ayat tersebut)
21 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
3 – 9 Maret 2024
Minggu Pra-Paskah III
ROMBAK!
Banglai’
Yohanes 2:13-22
Tujuan
1. Pemuda memahami makna peristiwa penyucian Bait Allah.
2. Pemuda, dalam masa pra-Paskah ini, menghampiri hadirat Allah dan
merubuhkan kebiasaan-kebiasan buruk.
22 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
Jawaban Yesus, “Runtuhkan Bait Suci ini, dan dalam tiga hari Aku akan
membangunnya” (ay. 19). Bagaimana mungkin bangunan yang dibangun
selama 46 tahun dapat Ia bangun hanya dalam 3 hari? (ay. 20). Di sini, kita
melihat Yohanes justru menegaskan bahwa Yesus adalah tempat suci
kehadiran Tuhan dan bukan Bait Suci (ay. 21). Yesuslah lokasi kemuliaan
Tuhan. Karena itu, tindakan Yesus pemandangan di Bait Suci merupakan
peringatan dari Allah sendiri.
Yohanes menegaskan kepada kita bahwa terlalu fokus pada lokasi
fisik hanya akan membuat manusia kehilangan kemuliaan Tuhan yang justru
berdiri telah bersama mereka. Pada masa pra-Paskah ini, kita juga seperti
orang-orang Yahudi yang berziarah menuju perayaan penghapusan dosa
dan pembebasan manusia. Akan tetapi, kita juga harus fokus agar kita tidak
melewatkan firman Allah yang terus menyerukan pertobatan. Masa-masa
pra-Paskah ini juga kita melatih diri untuk berpantang atau berpuasa.
Firman Allah datang kepada kita mengobrak-abrik kebiasaan buruk agar
keselamatan yang telah nyata di dalam Yesus Kristus menjadi semakin
sempurna dalam kesehari-harian kita.
Pertanyaan Reflektif
Bagaimana cara membangun kebiasaan yang baru yang positif di
dalam Tuhan?
Respons
Saya mau meninggalkan perbuatan yang buruk dan berkomitmen
menata hidup yang baru di dalam Tuhan.
23 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
10-16 Maret 2024
Minggu Pra-Paskah IV
I COME TO YOU
Sae na’ mati’ Kale-Mi
Bilangan 21:4-9
Tujuan
1. PPGT memahami bahwa Allah terus bersama kita dalam ragam kesulitan
hidup.
2. PPGT terus mengarahkan hidupnya kepada Allah.
Pertanyaan Reflektif
1. Bagaimana perasaan kita saat berbicara dengan seseorang yang
pandangannya justru ke arah lain?
2. Lalu, saat pandangannya tertuju kepada kita, apa yang kita rasakan?
3. Setelah itu, hubungkan dengan arah hidup yang semestinya kepada
Allah, sebagaimana renungan kita di atas.
25 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
17-23 Maret 2024
Minggu Pra-Paskah V
Tujuan
1. Pemuda memahami tantangan hidup tidak mudah.
2. Pemuda berkomitmen untuk taat dan tidak rapuh seperti generasi strawberry.
26 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
menarik, atau glowing, tetapi tidak memiliki karakter yang kuat? NO…!
Marilah kita mengambil tekad yang bulat, berkomitmen untuk taat kepada
Kristus, apapun tantangannya. Kita memang rapuh dan lemah, tetapi ketika
kita mengandalkan kuasa Roh Kudus, percayalah kita akan beroleh
kekuatan.
PF Mari berdiri dan bergandengan tangan. Kita masuk waktu teduh dan
memejamkan mata sejenak, sambil bertanya secara pribadi dalam hati
masing-masing “Apakah saya generasi stroberi?” Apakah saya cepat
rapuh dan lemah saat menghadapi tantangan? Apakah saya pribadi
yang cepat putus asa dan menyerah pada setiap persoalan yang saya
hadapi? Mari mengambil komitmen dan bersama katakan dengan
penuh keyakinan. STRAWBERRY GENERATION?
Semua : NO..!
SAYA BUKAN GENERASI STROBERI
SAYA ADALAH GENERASI YANG TEGUH DALAM KRISTUS
27 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
24-30 Maret 2024
Minggu Pra-Paskah VI
COPYCAT
Katturu’-Turu’
Filipi 2:5-11
Tujuan:
1. PPGT memahami karya dan pengorbanan Kristus
2. PPGT semakin memiliki sikap rendah hati dan mau berkorban seperti Kristus
28 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
Pertanyaan Reflektif:
Apakah saya sudah memiliki sikap rendah hati dan rela berkorban
seperti Yesus?
Respons:
Doa: Ya Allah, terima kasih atas cinta kasih-Mu melalui karya dan
teladan Yesus Kristus. Kami menerima anugerah keselamatan.
Mampukanlah kami meneladani Engkau. Amin.
29 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
31 Maret – 6 April 2024
Minggu Paskah
Tujuan
1. PPGT memahami bahwa Tuhan sungguh mencintai umat-Nya.
2. PPGT semakin mencintai Tuhan dan sesama.
30 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
menanti. Sudahi sedihmu dan nikmatilah cinta-Nya. Sadarilah bahwa
kebangkitan-Nya merupakan bukti betapa Dia mencintai dan
memperhatikan umat-Nya.
Pertanyaan Reflektif
Kebangkitan-Nya merupakan bukti nyata betapa besar cinta dan
kasihNya bagi manusia. Jika Dia sedemikian mencintai kita, maka sudahkah
cinta itu kita nyatakan bagi Dia dan sesama?
Respons
Sebagai komitmen bersama dalam menyatakan cinta kasih Kristus,
doakanlah secara khusus, mereka yang mencintaimu dan yang engkau cintai
serta syukurilah kehadiran mereka dalam hidupmu.
31 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
7 – 13 April 2024
Minggu Paskah II
Tujuan
1. PPGT memahami bahwa kehadiran Allah dalam setiap pergumulan manusia
adalah salah satu wujud perhatian-Nya.
2. PPGT semakin teguh dalam Kristus dan terus memantapkan hati untuk
mempercayai-Nya.
Pertanyaan Reflektif
Perjumpaannya dengan Yesus telah mengantar Tomas untuk beralih
dari sikap skeptis menjadi percaya. Bagaimana dengan kita? Sudahkah
kebangkitan Yesus telah mengubahkan hidup kita?
Respons
Setelah menghayati bahwa kebangkitan-Nya membawa perubahan
hidup, buatlah komitmen pribadi tentang hal-hal apa yang ingin engkau
perbaiki dalam hidupmu ke depan untuk menjadi pribadi yang lebih baik
lagi.
33 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
14 – 20 April 2024
Minggu Paskah III
TRENDING
Kisah Para Rasul 3:11-20
Tujuan
1. PPGT memahami belas kasih Yesus Kristus.
2. PPGT menyadari dirinya adalah milik Yesus Kristus sehingga bertobat dari
jalan yang tidak dikehendaki-Nya.
34 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
mengambil posisi Tuhan hanya untuk menjadi trending, tetapi marilah kita
semakin membuat Yesus Kristus-lah menjadi trending dalam perjalanan
hidup kita.
Pertanyaan Reflektif
1. Apakah Tuhan semakin besar dan saya semakin kecil dalam
perjalanan hidup ini?
2. Bagaimana supaya semakin sadar sebagai milik Kristus?
35 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
21-27 April 2024
Minggu Paskah IV
Tujuan
1. PPGT memahami bahwa Allah menyatakan kasih-Nya dengan menyerahkan
nyawa-Nya dalam diri Yesus Kristus.
2. PPGT percaya kepada Yesus Kristus dan menuruti teladan Kristus.
Pertanyaan Reflektif
1. Apa yang selalu menjadi tantanganmu sebagai orang percaya untuk
selalu hidup menuruti perintah Allah?
2. Apa yang ada padamu yang dapat diberikan kepada sesama dalam
mewujudkan kasih?
Respons
Menyanyikan: PKJ 148:2 &3 “T’rima Kasih Ya Tuhanku”
37 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
28 April – 4 Mei 2023
Minggu Paskah V
I TRUST YOU
Kupatongan Komi
Yohanes 15:1-8
Tujuan
1. PPGT semakin memahami betapa pentingnya percaya dan mengaku bahwa
Yesus Kristus itulah Tuhan dan Juru Selamat!
2. PPGT sebagai Kader Siap Utus semakin teguh dalam imannya kepada Kristus.
Respons
Bersama-sama mengucapkan komitmen ”Saya akan selalu teguh
dalam iman dan melekatkan hidup saya kepada Pokok yang benar yaitu
Yesus Kristus.” Amin.
39 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
5-11 Mei 2024
Minggu Paskah VI
Tujuan :
1. PPGT memahami mengapa harus percaya dan melakukan perintah Yesus.
2. PPGT membangun komitmen agar kehidupannya digerakkan oleh kasih
Kristus dan menghasilkan buah yang berdampak bagi dunia.
40 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
Pemuda kristen dalam memandang dunia harus memegang teguh
nilai yang kuat. Begitu banyak situasi dan kondisi terkini yang membuat
pemuda menjadi rapuh bahkan mungkin dapat dikatakan menjadi tidak
tahu akan tujuan hidupnya. Banyak pertanyaan-pertanyaan mendasar yang
kadangkala tidak bisa dijawab oleh pemuda tentang siapa dirinya, untuk apa
dia ada di dunia, mengapa berelasi dengan sesama itu penting, apakah
hidup saya ini hanya untuk diri saya sendiri, dan berbagai pertanyaan
lainnya. Sebagai pemuda Kristen, tentu kita tidak ingin dikalahkan oleh
pandangan dunia. Kita mesti memegang teguh dan konsiten pada nilai yang
kita percaya akan menuntun kita menjalani kehidupan di dunia. Kasih adalah
nilai yang diperintahkan oleh Yesus untuk kita percaya, kita hidupi, kita
lakukan, menghasilkan buah yang berdampak, dan akhirnya kita dapat
mencapai goals dalam hidup kita yakni memenangkan dunia. Yesus sendiri
telah melakukan ini, menghadapi penderitaan yang tertinggi yakni
kematian, dan bukankah Yesus mampu mengalahkan itu semua? Ayo,
pemuda Kristen, teguh dan percayalah senantiasa dalam mengerjakan
perintah Yesus.
Pertanyaan Reflektif :
1. Bertanyalah pada diri sendiri, sebagai pemuda Kristen, apakah kasih
telah menggerakkan hidup saya?
2. Apa buah yang telah dirasakan atas kehadiranku sebagai pemuda
Kristen dalam komunitasku saat ini?
Respon :
Berikanlah sepotong kertas kepada minimal 1 orang yang paling
dekat denganmu, dan mintalah dia menuliskan beberapa poin dampak dari
kehadiranmu dalam hidupnya.
41 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
12 – 18 Mei 2024
Tujuan:
1. PPGT dapat mengerti dan yakin mengenai kedudukannya sebagai orang-
orang yang telah dikuduskan dalam kebenaran.
2. PPGT dengan sukacita menjalani kehidupannya sehari-hari dalam kekudusan
dan kebenaran.
Pertanyaan Reflektif
Apakah saudara meyakini dengan sungguh bahwa Anda adalah
murid pilihan Allah?
Respons
Keterpilihan kita sebagai murid pilihan Allah, semestinya menjadi
sesuatu yang sungguh dihargai dan disyukuri bahkan diimplementasikan
dalam berbagai aspek hidup. Dengan demikian, hidup kita menjadi mezbah
dan persembahan bagi Allah.
43 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
19-25 Mei 2024
Minggu Pentakosta I
PENOLONG
Panglalan Senga’
Yohanes 16:4b-15
Tujuan:
1. PPGT memahami kehadiran Roh Kudus untuk menolong dunia dan
mempersaksikan kemahakuasaan Allah.
2. PPGT memahami Roh Kudus sebagai pribadi.
44 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
Salah satu penulis buku-buku Kristen, Tony Evans mengatakan bahwa
“…salah satu kesalahan besar kita hari-hari ini dalam memahami Roh Kudus
adalah mengabaikan bahwa Dia adalah Pribadi yang nyata. Ia berpikir (1 Kor.
2:10-11), berperasaan (Ef. 4:30), dan berkehendak (1 Kor. 12:11). Kita hanya
mau berhubungan dengan-Nya sebagai sumber tenaga atau ladang energi
yang diagungkan, daripada bertumbuh dalam hubungan pribadi kita
dengan-Nya. Ia adalah pribadi yang harus dikenal, bukan sekadar kuasa
untuk digunakan.” Billy Graham juga mengatakan dalam sebuah
pernyataannya “Siapakah Roh Kudus? Ia adalah Allah! Roh Kudus adalah
pribadi Allah, pribadi dari Tritunggal. Setiap pribadi Allah penting…
Penyertaan Kristus pada para murid-Nya nyata dalam Roh Kudus. Sejak
Pentakosta Roh Kudus adalah mata rantai diantara kedatangan Yesus yang
pertama dan yang kemudian.”
Jadi jika dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa berjumpa dengan
orang-orang yang berbalik dari dosa menuju ke kebenaran, maka semua itu
adalah karya Roh Kudus. Sayangnya banyak dari kita justru menjadikannya
sebagai lelucon, Natamaimo Penaa Masallo’. Bukankah kita yang justru
meremehkan Roh Kudus. Saat ini, kita diajak untuk terus menaruh harap
kepada Roh Kudus atas pertolongan dan pemeliharaan-Nya dalam
menjalani kehidupan ini. Dalam konteks kemudaan kita, kita sering
berjumpa dengan kesulitan hingga kita merasa tidak mampu
menghadapinya. Melibatkan Roh Kudus dalam segala perkara adalah cara
yang Tuhan inginkan kita lakukan. Jika kita melibatkan Sang Penolong
dalam setiap masalah, maka percayalah kita akan dimampukan untuk
menanggungnya dengan penuh sukacita.
Pertanyaan Reflektif
1. Seberapa sering anda melibatkan Roh Kudus dalam hidup anda?
2. Pernahkah anda merasakan akan keterlibatan Roh Kudus dalam
hidup anda?
Respons
Saya akan menggunakan aktivitas saya untuk menciptakan
kesempatan bagi Tuhan untuk bekerja. Apa yang terjadi kemudian terserah
pada-Nya.
45 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
26 – 1 Juni 2024
Minggu Pentakosta II
HIDUP BARU
Katuoan Ba’ru
(Yohanes 3:1-17 )
Tujuan :
1. Sentuhan Allah adalah sentuhan yang membaharui dan menyelamatkan
manusia.
2. PPGT menghargai hidup baru yang Allah telah hadirkan dalam putra-Nya
yang tunggal.
Hal yang tidak lasim seorang tokoh agama orang Farisi seperti
Nikodemus menjumpai Yesus. Walau demikian kita tahu bahwa orang-
orang Farisi menolak Yesus dan ajaran-Nya. Dalam perjumpaan itu,
Nikodemus menyebut Yesus sebangai Rabi yang adalah utusan Allah.
Pernyataan Nikodemus ini seolah-olah ingin mengatakan bahwa Yesuslah
Mesias yang mereka nantikan itu. Yesus menjelaskan kepada Nikodemus
bahwa untuk melihat Kerajaan Allah itu perlu mengalami lahir baru. Lahir
kembali yang Yesus katakan sulit dipahami oleh Nikodemus, sehingga ia
tidak dapat menyembunyikan rasa keigintahuannya. Ia memahami secara
harfiah, sehingga baginya hal itu mustahil tejadi. Apakah teman-teman
pemuda juga tahu maksud Yesus tentang kelahiran kembali? Tentu Yesus
tidak berbicara tentang lahir secara jasmani kembali, seperti yang dikatakan
Nikodemus.
Pembaharuan mesti dimiliki setiap orang percaya sebab manusia
dilahirkan dalam kondisi berdosa. Walau demikian Allah telah menyatakan
pengampunan kepada manusia dan seluruh ciptaan-Nya, sehingga Ia
mengaruniakan anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (ayt 16).
Segala bentuk dosa telah dihapuskan-Nya sebagai wujud cinta kasih Allah
kepada ciptaan-Nya. Didalam Kristus kita dapat hidup baru, meninggalkan
kehidupan penuh kesalahan (dosa) dan menerima hidup baru (lahir kembali)
seperti murid-murid yang percaya dan mengikut Yesus. Mari kita bersama
membaca 2 korintus 5:17 “jadi siapa yang ada dalam Kristus ia adalah
ciptaan baru, yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah
datang”. Jadi, kelahiran baru adalah penciptaan kembali dan perubahan sifat
46 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
seseorang (Rm 12:2) dia tidak menyesuaikan diri lagi dengan dunia, namun
kini menuruti kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan (Ef 4:24).
Mereka yang sungguh-sungguh dilahirkan kembali telah dibebaskan dari
ikatan dosa serta mencondongkan diri untuk menaati Allah dan mengikuti
pimpinan Roh Kudus. Kita yang sudah menerima kelahiran kembali mustahil
memiliki gaya hidup yang berdosa. Sebab hal ini hanya dicapai oleh Kasih
Karunia yang diberikan kepada orang yang beriman oleh Yesus Krsitus (ay.
16). Ia telah datang bukan datang untuk mengahakimi bumi, namun untuk
menyelamatkan bumi melalui karya penebusan.
Karya Allah tidak berhenti sampai disitu, Dia melanjutkan
dengan mencurahkan Roh Kudus. Roh Kudus yang tidak kelihatan namun
kita dapat mengetahui kegiatan dan efeknya bagi mereka yang telah
mengalami lahir baru di dalam Kristus. Buka hati dan hidupmu agar dalam
perjuangan dan harapan-harapan kita setiap hari di sekolah, di kantor yang
sudah bekerja kita bisa memancarkan jati diri kita sebangai pemuda yang
mengalami hidup baru dalam turur kata dan perbuatan yang dapat
dicontoh.
Bagi kita sekalian pemuda dan pemudi, kita semua yang sudah
percaya di dalam Kristus telah mengalami dan menerimah hidup baru dari
Allah. Karya Allah yang sudah hadir menjumpai umat-Nya yang berdosa,
menjadi nyata bahwa Dia mengampuni dan memelihara ciptaan-Nya
sendiri. Ia tidak membiarkan milik kepunyaan-Nya menjadi hancur. Manusia
baru akan semakin dikuatkan dengan mendengarkan Firman Tuhan,
merenungkannya siang dan malam. Amin
Respon :
Kehadiran Allah di dalam Yesus Krsirus adalah bukti bahwa Allah
sudah sempurna membawa kelahiran atau hidup baru. Semua bentuk dosa
telah diselesaikannya di dalam putra Tunggal-Nya. Semua manusia dan
ciptaan-Nya diberi keselamatan. Biarkan Tuhan terus melanjutkan karya
pemeliharaan-Nya dalam Roh Kudus dan mari bersama kita nyayikan pujian
PKJ 98 “Ya Roh Kudus Baharuilah”.
(Pilih salah satu : Langkah pastoral, komitmen, doa, games, dll)
47 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
2-8 Juni 2024
Minggu Pentakosta III
Tujuan
1. Pemuda memahami bahwa Sabat merupakan peringatan bagi Israel bahwa
Allah telah, sedang, dan terus berkarya bagi mereka.
2. Pemuda menjalani hidupnya hari ini dan seterusnya, sebab Allah telah
membebaskan kita dari dosa-dosa.
Pertanyaan Reflektif
Adakah hidup kita hari ini telah meyakini karya Allah dalam
pengalaman hidup di masa lalu?
Respons
Game “chain of love” (tali plastic)
1. Setiap pemuda diminta berpasangan, dan minta setiap pemuda
membuat simpul di setiap ujung tali rafia dan dikenakan di
pergelangan tangannya masing-masing, sambil disilangkan dengan
milik teman pasangannya, sehingga akhirnya akan terjalin dua tali yang
masing-masing terikat di tangan mereka.
2. Setelah selesai, mintalah setiap pasangan melepaskan diri dari jalinan
tali rafia mereka tanpa melepas ikatan yang ada di pergelangan
masing-masing.
3. Kepada yang berhasil, diminta mendemonstrasikan dan semua orang
berusaha meniru sampai bisa melepaskan diri.
4. Setelah itu, berdiskusilah dengan pasangan masing-masing mengenai
hubungan mnemonics perasaan setelah terlepas dengan ketika
terbelenggu.
49 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
10 – 15 Juni 2024
Minggu Pentakosta IV
Tujuan:
1. PPGT memahami dan meyakini bahwa hidupnya senantiasa dibarui
oleh Allah.
2. PPGT semakin menunjukkan pembaruan Roh Kudus dalam kehidupan
sehari-hari.
50 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
hidup kita. Hal demikian makin dipertegas dalam PGT BAB V: 2&3 tentang
peran Roh Kudus yang senantiasa menginsafkan, menyadarkan, dan
membaharui kehidupan sehari-hari kita untuk mau dikuduskan. Mengalami
pembaruan sahari-hari menunjukkan bahwa kita adalah kader siap utus
yang mindfullnes, yang memiliki keterarahan dan teguh dalam Kristus.
Sejatinya hari demi hari kita akan selalu di-update di dalam Kristus. Maka
nampaklah pembaharuan hidup itu dalam keseharian hidup kita dengan
selalu memohon hikmat dalam doa. Amin
Pertanyaan Reflektif
1. Apa yang menjadi bukti bagi saudara bahwa telah dibarui di dalam
Kristus?
2. Bagaimana saudara memoarkan kebaruan hidup dalam kehidupan
sehari-hari?
51 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
16-22 Juni 2023
Minggu Trinitas
PUCUK PERUBAHAN
Tolo’ Kapopembalian
Yehezkiel 17:22-24
Tujuan
1. PPGT memahami janji dan kuasa Allah.
2. PPGT semakin hidup mengandalkan Allah.
52 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
Sahabat PPGT, Kristus adalah penanda perubahan di Israel, dengan
demikian kita sebagai PPGT, pucuk perubahan kita adalah Kristus yang telah
menebus kita. Buah atas penebusan itu adalah dengan meneladani Kristus
Sang Pucuk Perubahan. PPGT juga adalah pucuk-pucuk perubahan yang
harus memberi dampak bagi sesama. Kita adalah tunas muda. Kita adalah
agen perubahan. Kendati kita semua masih muda, tetapi dalam masa muda
dan proses bertumbuh kita, Allah menitipkan misi perubahan besar pada
pundak kita. Mulailah dari hal yang kecil, sebab Tuhan sendiri memulainya
dari pucuk pohon aras yang masih muda.
Pertanyaan Reflektif
1. Marilah kita berdiskusi, hal-hal kecil nan sederhana apa yang dapat
kita lakukan untuk sebuah perubahan?
2. Adakah kendala dalam melakukan perubahan-perubahan kecil itu?
Bagaimana mengatasinya?
Respons
Menyanyikan Gita Bakti 69 “Kumulai Dari Diri Sendiri” gubahan
Pontas Purba.
1. Kumulai dari diri sendiri untuk melakukan yang terbaik.
Kumulai dari diri sendiri, hidup jujur dengan hikmat Tuhanku.
Tekadku Tuhan: mengikut-Mu selama hidupku, berpegang teguh
kepada iman dan percayaku.
Akan kumulai dari diriku melakukan sikap yang benar.
Biar pun kecil dan sederhana,
Tuhan dapat membuat jadi besar.
2. Kumulai dari keluargaku menjadi pelaku Firman-Mu.
S’lalu mendengar tuntunan Tuhan,
berserah pada rencana kasih-Mu.
Kadang-kadang lain jawaban Tuhan atas doaku.
Kupegang teguh, Tuhanku memberikan yang terbaik
Kumulai dari keluargaku, hidup memancarkan kasih-Mu.
Walau ‘ku lemah dan tidak layak,
kuasa Tuhan menguatkan diriku.
53 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
23-29 Juni 2024
DENGARLAH!
Tannanni Talinga!
2 Korintus 6:1-13
Tujuan
1. PPGT mengenal suara Tuhan dalam menghadapi badai pergumulan.
2. PPGT dapat memperdengarkan suara Tuhan kepada yang bergumul dalam
kehidupan.
54 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
Sebagai pemuda Kristen, mendengarkan dan memaknai setiap pemberitaan
tentang Yesus Kristus akan membentuk kita sebagai pribadi yang semakin
mengagumi sekaligus meneladani kebaikan-Nya. Beriman kepada Yesus
Kristus sungguh menguatkan kita menghadapi berbagai tantangan. Bacaan
kita menandaskan bahwa pergumulan adalah ruang untuk membangun
relasi dan keintiman dengan Kristus.
Mari menjaga diri kita dari berbagai kemungkinan yang dapat
menyandung iman kita. Bangunlah karakter seorang Kristen yang setia,
rendah hati, sabar, dan berupaya merespons pergumulan-pergumulan dari
sudut pandang iman. Bukalah hati selebar-lebarnya kepada Yesus Kristus!
Berikanlah ruang bagi Kristus untuk berbicara dalam hati kita serta
menggantungkan pengharapan kepada-Nya.
Setelah mendengar dan merasakan suara Kristus, respons kita
selanjutnya adalah memperdengarkan suara-Nya kepada yang lain. Kita
semua dimungkinkan dipakai oleh Kristus untuk meneruskan
pemberitaanNya kepada sahabat, keluarga, dan yang membenci kita.
Nyatakan dalam perbuatan bahwa pemberitaan tentang Kristus telah
menyelamatkan kita dari kebinasaan.
Pertanyaan Reflektif
1. Allah berbicara kepada kita dalam berbagai cara, tetapi terkadang
kita tidak mengenal suara-Nya karena berbagai hal yang
menghalangi. Menurut saudara-saudara, hal apakah yang sering
menghalangi saudara mendengar suara Allah?
2. Bagaimanakah caranya meneruskan atau memperdengarkan suara
Allah?
Respons
Terpujilah Engkau ya Allah yang telah menganugerahkan kami
kehidupan. Syukur atas perkenaan-Mu, kami dimungkinkan mendengar dan
mengenal suaraMu. Biarlah kami senantiasa dimampukan mendengar,
mengenal, dan memperkenalkan suara Allah. Tolong kami ya Allah. Amin.
55 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
30 Juni - 6 Juli 2024
BERJIWA BESAR
Maluangan Ba’teng
2 Samuel 1:17-27
Tujuan:
1. Pemuda memahami bahwa berjiwa besar adalah penanda kehidupan orang
beriman.
2. Pemuda terus bertumbuh dan berproses menjadi seorang yang berjiwa besar.
56 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
Saul dan Yonatan adalah simbol kebanggaan dan kemewahan Israel (ay. 19).
Merekalah yang telah mendandani puteri Israel dengan pakaian
kemewahan dan perhiasan emas (ay. 24). Mereka adalah pejuang yang
gagah berani (ay. 19, 23, 27). Tangisan Daud menegaskan bahwa ia telah
mengampuni segala kejahatan Saul kepadanya. Ia bahkan sanggup
menemukan hal-hal baik pada diri Saul. Alih-alih fokus kepada hal negatif,
ia justru mencari sisi positif dari diri Saul. Karakter tersebut merupakan ciri
orang yang berjiwa besar.
Dari dua tokoh tersebut di atas, kita belajar tentang berjiwa besar.
Kebalikan dari jiwa besar adalam berjiwa kerdil (sukku’ pa’inaan). Ia dipenuhi
rasa benci dan dendam, sulit mengampuni, dan hanya fokus pada hal buruk.
Sebaliknya, berjiwa besar ditandai dengan karakter yang mengampuni,
menemukan hal-hal baik di antara yang keburukan, dan memiliki hati yang
bebas dari kebencian. Sebagai pemuda yang hidup di zaman penuh
tantangan, belajar berjiwa besar adalah hal yang tepat. Kiranya, saudara dan
saya adalah orang yang berjiwa besar. Amin.
Pertanyaan Reflektif
1. Apakah anda sedang menyimpan dendam kepada seseorang?
2. Langkah konkrit apa yang akan anda lakukan untuk memaafkan dia?
Respons:
Ingatlah seseorang yang telah menyakiti anda. Sebutkan namanya
dalam hati. Katakanlah bahwa mulai sekarang anda akan memaafkan dia.
57 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
7 – 13 Juli 2024
Tujuan
1. PPGT memahami bahwa penolakan terhadap Yesus berarti penolakan untuk
bertumbuh di dalam Kristus.
2. PPGT belajar untuk bergumul dan bertumbuh bersama Kristus.
58 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
berarti kesediaan untuk bergumul bersama-Nya sembari terus bertumbuh
dalam iman dan karakter Kristiani.
Pertanyaan Reflektif
1. Mari kita diskusikan bersama. Dalam hal apa kita enggan untuk
bertumbuh di dalam Kristus ?
59 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
14 – 20 Juli 2024
Tujuan
1. PPGT menyuarakan kebenaran.
2. PPGT berani jujur.
60 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
ia harus tetap digaungkan untuk membawa kebaikan atau sebuah
perubahan ke arah yang lebih.
Pertanyaan Reflektif
1. Apakah saya mau untuk selalu mengatakan kebenaran untuk
kebaikan?
2. Apakah saya berani melakukan kebaikan meskipun tidak ada
untungnya bagi saya?
Respons
Ya Allah, kiranya Roh Kudus terus menolong kami agar berani
menyatakan kebenaran untuk kebaikan, terutama dalam relasi kami dengan
sesama.
61 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
21 – 27 Juli 2024
ARTI KEHADIRAN-MU
Kama’doiorenanNa Puang
Markus 6:53-56
Tujuan
1. PPGT memahami arti kehadiran Yesus.
2. PPGT semakin mendekatkan diri kepada Yesus Kristus.
62 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
Nya. Hati-Nya penuh belas kasihan dan Ia menjawab kerinduan mereka
akan pertolongan.
Sosok Yesus yang menyembuhkan juga mesti dilihat dalam karya
penyelamatan Allah bagi seluruh ciptaan. Penyelamatan yang terbuka dan
mengundang semua orang untuk mengalaminya. Penyelamatan yang
berpuncak di dalam kematian dan kebangkitan-Nya. Kuasa-Nya melampaui
sakit-penyakit dan kelemahan kita. Kehadiran-Nya merupakan undangan
bagi kita, seperti sabda-Nya, “…marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu
dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Mat. 11:28).
Karya-Nya tersebut mesti direspons dengan terus mendekatkan diri
kepada-Nya dan memohon belas kasihan-Nya.
Pertanyaan Reflektif
Apakah saya (anda) sudah ‘mengenal’ Yesus? Sejauh mana? (bisa
direfleksikan dalam bentuk kesaksian)
63 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
28 Juli-3 Agustus 2024
PUSAT KEHIDUPANKU
Panglisuanna Katuoanku
(Yohanes 6:1-15)
Tujuan:
1. PPGT memahami bahwa Yesus Kristus menjamin kehidupan orang percaya
2. PPGT menjadikan Yesus Kristus sebagai pusat kehidupan
Kisah Yesus memberi makan lima ribu orang merupakan salah satu
yang sangat terkenal dari sekian banyak karya-Nya. Selain Kitab Yohanes, 3
Kitab Injil Sinoptik juga mencatat kisah ini (lih. Mat. 14:13-21, Mrk. 6:32-44,
Luk. 9:10-17). Tentu saja, kisah ini sudah tidak asing di telinga kita. Dengan
5 roti dan 2 ikan Yesus Kristus memberi makan lima ribu orang sampai
kenyang dan masih tersisa 12 bakul penuh. Karena kisah ini bukan hanya
persoalan makan melainkan makna, maka mari kita menukik lebih dalam:
apa makna di balik peristiwa ini?
Pertama, proklamasi Yesus Kristus. Ribuan orang terperangah dengan
mujizat-mujizat yang dilakukannya. Mereka terus mengikuti kemanapun
Yesus pergi. Sepertinya sudah ada yang mulai membandingkan dengan
kepemimpinan Musa, nabi yang sangat terkenal karena dipakai Tuhan untuk
membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir. Apalagi, perayaan
Paskah Yahudi sudah dekat (ay. 4). Dalam pasal sebelumnya, Yesus
memberikan penjelasan bahwa Ia adalah kegenapan dari yang dituliskan
oleh Musa (Yoh. 5:45-47). Jika Allah memakai Musa untuk membawa bangsa
Israel keluar dari perbudakan di Mesir untuk menjadi bangsa pilihan, maka
Yesus akan membawa manusia keluar dari perbudakan dosa untuk menjadi
umat pilihan-Nya. Allah memakai Musa menyatakan mujizat-mujizat di
hadapan orang Mesir dan orang Israel, Yesus melakukan mujizat di hadapan
ribuan orang karena Dia-lah Allah.
Kedua, pemeliharaan Allah dalam Yesus Kristus. Ia tidak akan
membiarkan orang yang mengikuti-Nya kelaparan tanpa pertolongan.
Dengan maksud menguji Filipus, Ia bertanya ‘dimanakah kita akan membeli
roti, supaya mereka dapat makan?’ (ay. 5). Pesan ini mesti senantiasa hidup
di dalam jemaat, dimana setiap orang percaya dipanggil untuk hidup saling
mengasihi dan memperhatikan orang yang berkekurangan. Lebih jauh,
Yesus Kristus telah memberikan diri-Nya menjadi Roti Hidup. Ia menjadi
makanan rohani yang tidak akan pernah bisa diambil oleh siapapun. Ia
64 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
menyelamatkan setiap orang yang percaya dan menjadikan-Nya sebagai
pusat kehidupan.
Pertanyaan Reflektif:
1. Apakah Yesus Kristus yang menjadi pusat kehidupan PPGT?
2. Apa yang paling kita harapkan dalam mengikut Yesus Kristus?
Respons:
Menyanyikan lagu ‘Lima Roti dan Dua Ikan’
Lima roti dan dua ikan, Tuhan Yesus memberkatinya
Dimakan lima ribu orang, sisa dua b’las bakul
Hai saudara apa kau dengar, dengarlah mujizat Tuhan
Dimakan lima ribu orang, sisa dua b’las bakul
65 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
4 – 10 Agustus 2024
Tujuan
1. PPGT memahami makna teguh dalam Kristus.
2. PPGT hidup teguh dalam Kristus.
PPGT Kader Siap Utus, Teguh dalam Kristus menjadi tagline yang
mulai dipopulerkan sejak Kongres XV di Tikala tahun 2023. Di dalamnya ada
optimisme dan harapan bahwa anggota PPGT menjadi kader tangguh yang
teguh sebagai murid Kristus. Bacaan ini akan memerkaya pemahaman kita
tentang arti dan alasan kita mesti teguh dalam Kristus.
Ada dua hal menarik untuk direnungkan dari Efesus 4:1-16. Pertama,
perikop ini menegaskan panggilan dari Allah kepada manusia. Dalam
bacaan ini, panggilan Allah tersebut mewujud dalam hidup jemaat di Efesus.
Tujuan pemanggilan Allah bagi jemaat di Efesus adalah untuk saling
mengasihi dan saling membantu. Respons dari mereka yang telah dipanggil
mesti tampak dalam komitmen hidup yang ‘berpadanan dengan panggilan
itu’ (ay. 1-2).
Kedua, perikop ini juga berisi nasihat untuk memelihara kesatuan.
Paulus menyadari ragam karunia yang dimiliki jemaat di Efesus. Karena itu,
ia menandaskan pentingnya menjaga kesatuan. Dasar dari kesatuan
tersebut adalah kesatuan Roh (ay. 4). Hanya kesatuan dalam Roh-lah jemaat
di Efesus dapat bersatu di dalam Kristus. Keberagaman karunia juga tidak
perlu dilihat sebagai kelemahan. Karunia-karunia tersebut mesti dilihat
sebagai pemberian Kristus yang mesti dipakai untuk mengerjakan
pelayanan bagi pembangunan tubuh Kristus. Karena berasal dari Kristus,
maka karunia tidak boleh disalahgunakan. Sebaliknya, menggunakan dan
mengembangkan karunia-karunia menjadi bagian dari proses pertumbuhan
hingga mencapai kesatuan dan kedewasaan iman di dalam Kristus (ay. 13).
Dua hal penting di atas, panggilan dan kesatuan, kiranya menjiwai
semangat setiap anggota PPGT. Dalam keyakinan kita, PPGT merupakan
wadah yang dipanggil oleh Kristus untuk tujuan yang sama dengan jemaat
di Efesus. Keyakinan tersebut mesti meneguhkan iman dan pengharapan
kita di dalam Kristus. Teguh di dalam Kristus mesti diejawantahkan ke dapan
66 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
upaya hidup yang berpadanan dengan panggilan tersebut. Dengan
demikian, keberagaman potensi dan karunia yang dimiliki oleh anggota
PPGT tidak akan membuat kita tercerai-berai. Sebaliknya, dengan seluruh
potensi tersebut, kita dapat membangun PPGT demi menjalankan
panggilan Kristus.
Pertanyaan Reflektif
1. Apa yang dapat saya lakukan untuk hidup teguh dalam Kristus?
2. Bagaimana saya dapat terus terlibat dalam upaya memelihara
kesatuan di dalam persekutuan?
Respons
Menyanyikan lagu Mengikut Yesus Keputusanku dengan
menggunakan kedua tangan sebagai alat peraga. Ibu jari diandaikan
sebagai Yesus dan jari kelingking sebagai PPGT. Kemanapun Yesus (ibu jari)
pergi, maka PPGT (jari kelingking) akan ikut. Jari-jari digeser ke kiri dan ke
kanan secara bergantian dengan ketentuan ibu jari selalu yang terdepan
dan jari kelingking mengikut dari belakang.
67 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
11 – 17 Agustus 2024
Tujuan
1. PPGT memahami arti hidup sebagai manusia baru.
2. PPGT menunjukkan cara hidup manusia baru melalui perkataan yang
membangun.
68 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
gopoh bertutur. Sebaliknya kita membiasakan diri untuk memikirkan dan
memilih kata yang lebih membangun orang lain.
Perkataan kita sudah seharusnya sejalan dengan Injil. Tidak ada
kesombongan, makian, fitnahan, dan ujaran kebencian, melainkan penuh
kasih mesra dan bersikap ramah kepada semua orang (ay. 32). Karena itu,
biarlah setiap perkataan kita tidak keluar dengan sia-sia, tetapi menjadi
berkat dan membangun bagi orang lain.
Pertanyaan Reflektif
1. Dalam hal seperti apa biasanya anda gagal menjaga perkataan?
2. Apa hal konkrit yang akan anda lakukan untuk mulai belajar
mengucapkan kata-kata yang membangun?
Respons
Menyanyi “Tutur Kata”
Bagaikan air sirami tanah gersang, t’rasa sejuk, menyegarkan
Bagai cahaya mentari hangat memelukku, damai di jiwaku
Lembut, indah, tutur kata-Mu
T'rangi jalanku, menghibur hatiku, memb’ri pengharapan
Untuk selamanya sampai selamany, perkataan-Mu bertumbuh di
hatiku
Siang dan malam, s’lalu kurenungkan
Janji-Mu yang indah, ‘ku berjalan di dalamnya
69 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
18 – 24 Agustus 2024
JOIN WITH ME
Undiko Unturu’ Na’
(Amsal 9:1-6)
Tujuan :
1. Pemuda memahami makna hikmat
2. Pemuda menjadikan hikmat sebagai pertimbangan dalam menentukan
keputusan dalam hidup.
70 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
menikmati kehidupan yang penuh arti, kehidupan bersama Allah Sang
Sumber Hikmat itu.
Pertanyaan Reflektif :
Sudahkah saya melibatkan hikmat Tuhan dan pilihan-pilihan yang
saya buat? Dan apa pentingnya itu buat hidupku ?
Respon :
Cobalah memulai melibatkan hikmat dari keputusan atau pilihan
terkecil dalam hidupmu hari ini.
71 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
25-31 Agustus 2024
Tujuan
1. PPGT memilih Tuhan dalam pengharapan.
Kisah dalam bacaan kita ini merupakan salah satu titik puncak dalam
sejarah iman bangsa Israel. Latar perikop ini adalah penghujung kisah Yosua
dan penaklukan Tanah Perjanjian. Semua suku telah berkumpul di Sikhem
yang berada di antara Gunung Ebal dan Gunung Gerizim, tempat Yosua
sebelumnya memperbarui perjanjian dengan Israel (8:30-35). Ia berbicara
kepada para pemimpin bangsa itu di pasal 23 dan memberikan kata-kata
terakhir menjelang kematiannya (23:14).
Di pasal 24, Yosua berujar lagi “kepada seluruh bangsa itu” (ay. 2),
bukan atas nama dirinya sendiri, melainkan sebagai seorang nabi. “Beginilah
firman Tuhan…”. Ujarannya dalam ayat 2b sampai ayat 13 dengan sudut
pandang orang pertama, dari sudut pandang Allah, yang sejak zaman
Abraham telah berkarya. Bagian tersebut menandaskan bahwa seluruh
sejarah Israel adalah karya Allah, “Aku membawa kamu keluar” (ay. 5),
“mereka Kubinasakan dari hadapanmu” (ay. 8), “Aku melepaskan kamu dari
tangannya” (ay. 10), “Aku telah melepaskan tawon ganas mendahului kamu”
(ay. 12); dan memuncak pada ayat 13, “Demikianlah telah Kuberikan
kepadamu tanah yang tidak kamu usahakan, kota-kota yang tidak kamu
dirikan, tetapi di dalamnya kamu tinggal, kebun-kebun anggur dan kebun-
kebun zaitun yang tidak kamu tanami, tetapi hasilnya kamu nikmati.” Ayat
3-13 dengan lugas menyatakan tindakan Allah atas umat manusia.
Pada ayat 14, Yosua mulai menegaskan bahwa karena Allah telah
berkarya sedemikian rupa, maka Israel harus takut kepada Allah.
Perintahnya sederhana, “…takutlah akan Tuhan” dan “beribadah kepada-
Nya.” Ia mengontraskannya dengan dewa-dewa yang disembah oleh nenek
moyang Israel dan di Mesir.
Yosua mendesak Israel untuk menyingkirkan dewa-dewa yang
disembah nenek moyang mereka dan “beribadah kepada
72 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
Tuhan.” Menariknya, ia berbicara atas nama keluarganya sendiri, “…kami
akan beribadah kepada Tuhan” (ay. 15). Jika keluarga Israel lainnya tidak
mau mengikutinya melayani Tuhan, maka mereka bebas “memilih”
menyembah dewa asing lainnya. Di sini, tidak ada paksaan untuk memilih.
Pesan bagi kita hari ini adalah tentang arti memilih. Nelson Mandela
(1918-2013), tokoh perdamaian Afrika Selatan, pernah berujar “May your
choices reflect your hopes, not your fears” (Mungkin pilihan-pilihanmu
menyimpulkan pengharapan-pengharapanmu, bukan ketakutan-
ketakutanmu). Artinya, tindakan memilih harusnya senantiasa diletakkan
dalam pengharapan, bukan ketakutan. Alih-alih melihat Tuhan sebagai Allah
“tukang marah”, ia dan keluarganya justru meletakkan pengharapannnya
kepada Ia yang telah dan terus berkarya.
Pertanyaan Reflektif
1. Dalam banyak kesempatan, kita selalu menentukan pilihan. Cobalah
memilah berbagai pilihan yang telah teman-teman tetapkan, mana
yang ditetapkan karena pengharapan dan mana yang ditetapkan
dengan dasar pengharapan.
2. Diskusikanlah, adakah pengharapan dalam diri teman-teman saat
mengikut Tuhan?
73 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
1 – 7 September 2024
Tujuan
1. PPGT memahami bahwa perintah Allah adalah yang paling utama dilakukan.
2. PPGT mampu untuk memilih taat kepada perintah Allah.
74 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
akibat dari pelanggaran adat-istiadat, namun tidak terhadap keinginan
Allah.
Dalam ayat 6, Yesus menegaskan bahwa kita adalah orang yang
munafik apabila hati kita jauh dari Allah. Sebab itu bibir, hati, dan laku hidup
kita harus sejalan. Jika hari ini kita mengatakan kepercayaan kita kepada
Allah, maka itu harus lahir dari ketulusan hati. Dengan demikian, kita mampu
untuk membuktikannya dalam perilaku hidup. Roh Kudus yang menolong.
Amin.
Pertanyaan Reflektif
1. Apakah dalam menjalani kehidupan ini, kita telah berani untuk
mengedepankan perintah Allah ataukah justru sebaliknya?
2. Apa saja yang sering kali menghalangi kita untuk tunduk pada
kebenaran perintah Allah?
Respons
Doa: Kami menyadari Tuhan, sering kami takut untuk memilih kehendak-
Mu. Kami lebih suka untuk mengerjakan kemauan dari pada tunduk
kepada-Mu. Ya, Roh Kudus tolonglah kami dan memampukan kami
untuk hidup berani dalam ketaatan kepada-Mu.
75 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
8 – 14 September 2024
Tujuan
1. PPGT mengetahui bahwa kasih Allah dinyatakan kepada semua orang.
2. PPGT dapat menyatakan kasih kepada siapapun tanpa memandang muka.
76 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
Iman kepada Yesus Kristus harusnya diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari, melalui tindakan kasih. Dalam praktiknya, kita masih sering
memandang muka dalam menyatakan kasih. Seperti sampul buku yang
menjadi penilaian kita tadi. Sampul buku menggambarkan status sosial,
pendidikan, harta, jabatan, kekeluargaan, suku, agama, dll. Itu semua dapat
menjadi sampul yang kelihatan, yang menjadi alasan kita membeda-
bedakan dalam mengasihi. Kita memperhatikan dan menghormati orang
kaya, pejabat, orang berpendidikan, orang dengan pakaian mewah dan
brend terkenal. Akan tetapi, kita tidak memperhatikan yang lemah, yang
miskin, yang tidak berpendidikan, yang tidak punya pakaian mewah. Kasih
Yesus Kristus telah dinyatakan kepada semua orang tanpa membeda-
bedakan cover kita. Karena itu, kita diajak pula untuk menghayati kasih
Yesus Kristus, kemudian menyatakannya kepada semua orang. Kasih yang
nyata tanpa memandang muka, amin.
Pertanyaan Reflektif
Mengapa Yesus Kristus menyatakan kasih-Nya kepada semua orang?
Layakkah kita menyatakan kasih-Nya kepada sesama dengan membeda-
bedakan berdasarkan cover?
Respons
Mari kita berdoa, ya Allah kami bersyukur untuk Alkitab yang
dikaruniakan bagi dunia. Mengajar dan mengarahkan hidup kami pada jalan
kebenaran. Secara khusus saat ini, firman menyatakan betapa besar kasih-
Mu bagi semua orang. Roh Kudus tuntunlah kami pemuda-pemudi-Mu
menyatakan kasih-Mu bagi semua orang. Amin.
77 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
15-21 September 2024
BUKTIKAN KATA-KATAMU
Popembuai tu Kadammu
Markus 8:27-38
Tujuan
1. PPGT mengetahui bahwa Yesus Kristus adalah Mesias yang menderita karena
kasih kepada manusia.
2. PPGT dapat membuktikan iman melalui kesetiaan mengikut Yesus Kristus
dalam keadaan apapun.
78 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
siap ketika mereka harus menghadapi penderitaan. Yesus mencoba
menasihati Petrus dan menganggap ia hanya memikirkan apa yang
dipikirkan manusia (ay. 34). Namun, Yesus menginginkan setiap orang yang
ingin mengikut-Nya harus menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut-
Nya. Hal itu menunjukkan kesiapan mengikut Yesus Kristus sekalipun
melalui penderitaan dan meninggalkan kesenangan diri. Kesetiaan
mengikut Tuhan sebagai bukti dari ungkapan iman kepada-Nya. Hal itu juga
hendak menyatakan bahwa iman itu tidak hanya diucapkan melalui kata-
kata, tetapi dinyatakan dalam kesetiaan kepada-Nya.
Seringkali, kata kasih, sayang atau janji manis itu terucap dari mulut
kita, baik kepada sesama maupun kepada Tuhan. Namun, tak jarang pula
semuanya itu hanya sebatas kata-kata tanpa bukti. Kita kerap mengatakan
beriman kepada Tuhan, atau mengasihi Tuhan atau mau setia mengikut
Tuhan. Namun, kata-kata itu tidak dinyatakan melalui kesetiaan mengikut
Tuhan. Banyak dari kita hanya mengikut Tuhan ketika dalam keadaan baik
dan senang. Yesus Kristus mengajarkan untuk mengenal-Nya secara benar,
kemudian dengan setia mengikut-Nya. Mengikut Tuhan berarti kita mau
menyangkal kesenangan diri sendiri, mau mengikut Tuhan dalam keadaan
apapun juga kita mau menyalibkan dosa-dosa kita. Mari kita menyatakan
iman kepada Yesus Kristus melalui perbuatan. Kita menyatakan pengenalan
kita akan Dia melalui kesetiaan mengikut Yesus. Amin.
Pertanyaan Reflektif
Apa yang menjadi tantangan kita sebagai PPGT yang sering membuat
kita sulit membuktikan kesetiaan mengikut Yesus Kristus?
Respons
Menyanyikan lagu “KJ. 135 Saya mau ikut Yesus”
79 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
22-28 September 2024
Tujuan
1. PPGT mengetahui bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan
dengan Allah.
2. PPGT berkomitmen memilih bersahabat dengan Allah dan tidak mendua hati
melalui bersahabat dengan dunia.
80 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
Kita sering mendua hati. Di satu sisi, kita dengan lantang mengatakan
komitmen bersahabat dengan Allah, namun di sisi lain kita menjalin
hubungan dengan dunia. Hubungan dengan dunia yang dimaksudkan
adalah mementingkan diri sendiri, iri hati, dengki, mengikuti hawa nafsu dan
kesenangan dunia. Kita kembali diingatkan oleh firman Tuhan ini, bahwa
persahabatan dengan dunia ini adalah permusuhan dengan Allah. Karena
itu, kita harus memilih dengan tegas satu di antara keduanya. Yang
dikehendaki Yesus Kristus, kita tidak memilih persahabatan dengan dunia
yang bermuara pada kebinasaan. Namun, bukan pula memilih keduanya
atau mendua hati dengan memilih Allah sembari menjalani hubungan
dengan dunia. Sebagai PPGT, kita harus memilih persahabatan dengan Allah
yang akan menuntun kita pada kebenaran berdasarkan hikmat Allah. Sebab
itu, janganlah kumande garagadi, pilih satu saja, yaitu Yesus Kristus. Amin.
Pertanyaan Reflektif
1. Mengapa kita sangat sulit untuk setia pada pilihan kita dan sering
tergoda untuk mendua hati?
Respons
Sebagai PPGT, kita diajak berkomitmen untuk memilih Allah saja
dalam hidup ini bukan malah mendua hati melalui bersahabat dengan
dunia.
81 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
29 September – 5 Oktober 2024
CARE
Parinaa
Yakobus 5:12-20
Tujuan
1. PPGT memahami bahwa peduli kepada sesama adalah ungkapan iman
kepada Yesus Kristus.
2. PPGT mewujudkan kepedulian kepada orang lain.
82 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
Pertanyaan Reflektif
Sudahkah saya peduli kepada sesama?
Respons
Langkah pastoral: Heart to heart.
83 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
6 – 12 Oktober 2024
Tujuan
1. PPGT memahami bahwa karya penebusan dari Allah memersatukan manusia.
2. PPGT memelihara keutuhan dalam keluarga dan juga keutuhan persekutuan.
84 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
Bro and sist… sebagai pemuda Kristen, yang sudah hidup berkeluarga
sendiri dan juga mempersiapkan diri, kita belajar dari Kristus untuk
menyingkirkan keegoan. Keluarga adalah tempat kita berbagai cinta dan
saling mendorong ke arah pertumbuhan iman yang benar di dalam Allah.
Marilah belajar untuk saling menerima kekurangan dan kelebihan
masing-masing. Menciptakan keluarga yang saling melengkapi dalam
kesepadanan adalah cita-cita Allah sejak dari semula. Karena itu, tidak boleh
ada yang dikorbankan dalam keluarga hanya kerena kepentingan satu
orang saja. Tidak ada masa depan yang akan terbentuk dengan baik jika
didasarkan pada kepentingan sendiri. Perceraian merupakan hal yang
ditentang Tuhan. Perceraian tidak akan terjadi jika kesadaran akan
tanggungjawab terpenuhi. Mereka yang melakukan perceraian berarti
kurang mendekatkan diri kepada Allah dan enggan membagikan cinta yang
lestari dalam keluarga. Mulai hari ini keluarga sebagai ruang untuk
membagikan cinta Allah. Amin.
Pertanyaan Reflektif
1. Apakah kita bisa meneladani ajaran Yesus soal kesetiaan dalam
hidup ini?
2. Sebagai generasi muda Kristen apa yang kita telah lakukan untuk
menjaga kekudusan persekutuan keluarga?
Doa
Ya Roh Kudus, kuduskanlah kami supaya taat dan setia untuk
mengikuti kehendak-Mu dan menghindari kami dari perbuatan yang
melawan kehendak-Mu, yaitu perceraian dalam perkawinan. Tolonglah kami
agar permasalahan dalam kehidupan ini dapat kami atasi dalam
pertolongan-Mu. Amin
85 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
13 – 19 Oktober 2024
Tujuan
1. PPGT menyadari bahwa jalan mengikut Yesus tidak selalu lurus
2. PPGT memilih untuk hidup menurut perkataan Allah
86 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
unta melewati lobang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam
Kerajaan Allah.”
Perumpamaan tersebut mustahil direspons oleh para murid. Jawaban
Yesus seakan-akan menggantung pemahaman para murid. “Bagi manusia
hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala
sesuatu adalah mungkin bagi Allah.” Jawaban tersebut menggiring kita
untuk melihat Si Kaya tidak akan bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Sebab,
ia memilih untuk tinggal bersama kekayaannya, daripada mengikut Yesus.
Di hadapan banyak pilihan, baiklah kita sebagai murid Kristus
menyadari bahwa ternyata zona nyaman menjauhkan kita dari Kristus.
Pilihan untuk hidup kekal saat ini telah diperhadapkan kepada kita. Akankah
kita memilih atau mengabaikannya. Pilihan ada di tangan masing-masing.
Pertanyaan Reflektif
1. Apakah kenikmatan dan kenyamanan yang saya miliki saat ini tidak
menjauhkan saya dari Tuhan?
2. Apakah saya siap memilih untuk merendahkan hati berjalan mengikut
Yesus?
Respons
Ya Bapa, kiranya Roh Kudus-Mu menolong kami untuk terus
mengambil langkah untuk berjalan bersama-Mu. Kiranya apa yang kami
miliki saat ini tidak menjauhkan kami dari Engkau sehingga kami
memperoleh hidup yang kekal. Amin.
87 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
20 – 26 Oktober 2024
BERAMBISI
Tarru’ Maduang
(Markus 10:35-45)
Tujuan :
1. PPGT dapat mengimani kemahakuasaan Allah dalam Yesus Kristus.
2. PPGT memahami kesetiaan kepada Tuhan melebihi ambisi pribadi.
Semua manusia tentu punya cita-cita untuk diwujudkan dalam
hidupnya, paling tidak ada keinginan tentang sesuatu yang diimpikan. Dan
keinginan itu terus terpatri dalam ingatannya. Keinginan itu juga menjadi
tolok ukur untuk melakukan segala sesuatu dalam hidupnya, bisa dikatakan
bahwa segala tindak tanduknya adalah untuk menopang mimpi atau
keinginan tersebut. Tidak jarang kita lihat bahwa, karena impian yang kuat
itu, seseorang melakukan segala hal untuk meraihnya dan menghalalkan
segala cara.
Kisah Injil Markus 10:35-45 ini adalah rentetan cerita menuju pada
penderitaan yang segera dialami oleh Yesus. Pada pasa-pasal sebelumnya
Yesus telah menceritakan kepada murid-murid-Nya tentang penyiksaan
yang akan Dia alami. Dan pada momen tertentu Yesus pun telah
menyampaikan kepada murid-murid tentang kemahakuasaan-Nya dan
bagaiamana nasib para murid nantinya. Sebelumnya pun para murid pernah
bertengkar akan posisi mereka nantinya, olehnya Yakobus dan Yohanes
berinisiatif untuk meminta kedudukan kepada Yesus. Inisiatif itu akhirnya
membuat marah murid yang lain, sebab Yakobus dan Yohanes telah
mengambil langkah terlebih dahulu. Ibaratnya, Yakobus dan Yohanes start
lebih awal dan para murid yang lain geram melihat itu. Menarik bahwa
jawaban Yesus kepada Yakobus dan Yohanes bertolak belakang dari
permintaan mereka. Yesus justru memberikan pengajaran kepada mereka
tentang melayani. Berbeda jauh dari permintaan Yakobus dan Yohanes.
Permintaan mereka adalah kehormatan dan kedudukan pada sebuah
pemerintahan. Intinya mereka menginginkan jabatan. Karena ambisi itulah,
sehingga Yakobus dan Yohanes mengambil start lebih awal dari para murid
yang lain dengan memintanya langsung kepada Yesus selagi Yesus
bersama-sama dengan mereka.
Jawaban Yesus kepada para murid justru terbalik. Bahwa mereka
tidak punya andil sedikitpun dalam kedudukan mereka dalam kerajaan
88 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
Allah. Yang berdaulat dalam menentukan semua itu adalah Allah sendiri.
Olehnya perintah Yesus kepada mereka adalah hendaklah mereka setia
kepada Yesus dalam pelayanan. Siapa yang ingin menjadi terkemuka
hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Jawaban ini sungguh
berbeda 180 derajat dari permintaan Yakobus dan Yohanes.
Kisah perdebatan para murid tentang posisi atau jabatan juga sering
terjadi sampai hari ini. Kita pun dalam persekutuan kita sering
memperdebatkan tentang siapa yang pantas atau siapa yang layak. Tentang
kesempatan dan kelayakan tentu kita semua tidak layak diberi pelayanan
yang sungguh mulia itu. Namun oleh kasih karunia Tuhan-lah sehingga kita
dilayakkan. Pun demikian dengan berbagai ambisi pribadi kita dalam
kehidupan ini. Berambisi tentang suatu cita-cita atau mimpi tentu tidak
dilarang, namun bacaan kita mengingatkan kita tentang tanggungjawab
dan kesungguhan bersama Yesus dalam kehidupan ini. Menjadi pelayan
dalam bacaan kita adalah suatu ajakan kepada murid dan kepada kita saat
ini untuk mengerjakannya dengan sungguh (bertanggungjawab). Mengenai
hal ini, ingatlah juga kalimat Yesus yang mengatakan “lakukanlah itu
seakan-akan engkau melakukannya untuk Aku”. Jadi, jelaslah kiranya
kewajiban kita sebagai orang percaya untuk terus menerus mendahulukan
Tuhan dalam kehidupan kita. Apapun juga yang kita lakukan, lakukanlah itu
seakan melakukannya untuk Tuhan. Tentang ambisi, berambisi boleh saja
tapi jangan ambisius. Berambisi berarti bertekad penuh terhadap sesuatu,
tetapi ingat; semua itu tidak akan kita dapatkan jika kita tidak terlebih
dahulu menjadi hamba seperti Yesus yang datang bukan untuk dilayani
melainkan untuk melayani.
Pertanyaan Reflektif :
1. Ambisi apa yang sedang kamu kejar saat ini?
2. Sudahkah ambisi itu membuatmu semakin menjadi melayani atau
sebaliknya?
Respon :
Mari mengejar ambisi itu dengan menghamba kepada Tuhan.
89 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
27 Oktober – 2 November 2024
‘KU DIUBAHNYA
Dipopembali tu A’ganku
Markus 10:46-52
Tujuan :
1. PPGT meyakini bahwa perjumpaan dengan Yesus menjadi sumber pemulihan.
2. PPGT menjalani hidup dengan hati yang tertuju pada Yesus
90 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
keselamatan. Yesus merespon kuatnya iman Bartimeus dengan berkata
“Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!. Bartimeus mengalami
kesembuhan dan menjadi pengikut Yesus (ayat 52). Bartimeus diubahkan
oleh Kristus.
Bartimeus boleh jadi adalah kita, yakni pemuda masa kini. Sedang
mengalami dan berhadapan dengan banyak hal yang menghalangi kita
sehingga tak dapat melihat dengan jelas bagaimana karya Yesus itu. Atau
boleh jadi mata jasmani kita dapat melihat bagaimana karya Yesus namun
hati kita tak dapat menangkap kasih dan kebaikan-Nya.
Walau ia ditegur oleh orang banyak namun ia tidak berhenti untuk
berseru pada Tuhan. Bartimeus memiliki semangat yang kuat karena
keyakinan yang sungguh pada Kristus. Semangat yang pantang menyerah
itu menjadi awal dari pembaharuan dan pemulihan dirinya. Sikap yang
pantang menyerah selalu membawa perubahan besar dalam hidup. Kita
dapat melakukan perubahan-perubahan bersar jika telah mengalami
pemulihan Tuhan.
Bartimes pergi sebagai orang yang telah dipulihkan dan ia menjadi
pengikut Kristus yang setia. Sobat muda pergilah raih masa depanmu
sebagai orang-orang yang telah dipulihkan dalam perjumpaan dengan
Yesus. Arahkan pandanganmu pada Kristus dan alamilah limpahan kasih-
Nya yang mengubahkan setiap hari.
91 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
3-9 November 2024
Tujuan
1. PPGT memahami bahwa kasih menjadi dasar kehidupan.
2. PPGT menjadi perpanjangan tangan Allah untuk sesamanya.
Berbicara perkara kasih, seharusnya bukanlah hal yang asing lagi bagi
orang Kristen. Jika kasih adalah dasar dari setiap hubungan, lantas
bagaimana itu kasih dalam kehidupan kita? Bagaimana kita bisa merasakan
kasih? KBBI menuliskan kasih adalah perasaan sayang, cinta kasih, dan belas
kasihan. Setiap hari, kita menerima dan membagikan berbagai bentuk kasih.
Markus 12:28-34 adalah sebuah perintah dari Allah. Mengasihi Allah
dan manusia adalah bentuk mengasihi secara vertikal dan horizontal. Ada 2
perintah mengasihi, yaitu mengasihi Allah dengan segenap hati, dengan
segenap jiwa, dengan segenap akal budi dan dengan segenap kekuatanmu
(ay. 30), juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Mengasihi
dengan segenap hati berarti dengan ketulusan dan kejujuran, bukan
dengan kemunafikan. Mengasihi dengan segenap jiwa berarti mengasihi
dengan keyakinan bahwa kita mengasihi Allah. Mengasihi dengan segenap
akal budi berarti juga kita mengasihi secara intelektual kita. Mengasihi
dengan segenap kekuatan berarti dengan penuh semangat. Perintah
pertama ini dilakukan dengan kesadaran yang penuh, tidak dengan
setengah hati sebab keempat cara mengasihi Allah tidak dapat dipisahkan
dan tidak bisa dilakukan dengan setengah-setengah.
Perintah kedua, mengasihi manusia seperti diri sendiri memang tidak
dituliskan caranya secara lengkap. Akan tetapi, perintah pertama (ay. 30)
telah menunjukkan cara mengasihi sesama meskipun dengan terang cara
itu ditujukan untuk mengasihi Allah. Kadangkala, kita terlalu berfokus untuk
mengasihi Allah, padahal ada 2 hukum yang terutama diperintahkan kepada
kita. Bukankah kita dapat menemukan Allah dalam diri sesama kita? hal ini
ingin mengatakan bahwa kasih yang kita miliki, juga kita berikan kepada
sesama kita manusia. Saling menemukan Allah di dalam diri kita dan sesama
menjadikan diri kita sebagai jembatan kasih Allah.
92 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
Binsar J. Pakpahan pernah menuliskan alasan kita harus mengasihi
sesama. Dengan mengutip Søren Kierkegaard (1813-1855), seorang teolog
asal Denmark, ia mengatakan bahwa sebenarnya manusia berada dalam
hutang cinta kepada Allah. Karena kasih Allah yang begitu besar, kita sedang
berada dalam hutang untuk menolong sesama, siapa saja yang
membutuhkan pertolongan yang ada di sekitar kita. Hidup sebagai orang
Kristen harus penuh dengan kasih, sebab Allah sendiri telah mengasihi kita
dan kita ditugaskan untuk menjadi jembatan kasih itu.
Pertanyaan Reflektif
1. Apakah saya sudah mengasihi dengan benar?
2. Bagaimana saya merespons kasih Allah?
Respons
Christian’s duty: to be in the debt of love to one another (Kierkegaard,
1847).
93 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
10 – 16 November 2024
Tujuan
1. PPGT memahami pengharapan di dalam Tuhan.
2. PPGT belajar mempercayai pemeliharaan Tuhan walaupun seringkali melalui
cara yang sulit kita pahami.
94 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
justru menyesuaikan diri dan sedapat mungkin bertahan hidup dengan
keadaannya. Ia tidak berusaha mencari-cari alasan agar dilihat lemah dan
tidak menolong Elia. Ia tetap menaati perintah Elia dengan mengandalkan
apa yang Elia sudah katakan kepadanya (ay. 15). Si janda memiliki sikap yang
luar biasa itu, karena ia teguh dalam pengharapan kepada Allah.
Pengharapan itulah yang membuatnya yakin bahwa Allah pasti akan
menjamin masa depannya.
Melalui kisah janda di Sarfat, Allah sedang memperlihatkan bahwa
Dia mempunyai begitu banyak cara untuk memenuhi keperluan umat-Nya.
Tentu saja, tidak ada seorangpun yang bisa mengetahui masa depan.
Namun, kita tidak bergantung kepada takdir atau nasib. Sama seperti si
janda, kita mesti memiliki pengharapan yang teguh kepada Allah yang
memelihara kehidupan dengan cara-Nya. Percayalah, bahkan hal sekecil
apapun Allah dapat gunakan untuk memelihara kehidupan. Karena itu, kita
tidak perlu lagi Que Sera Sera tetapi bergantung dan berpengharapan
dengan teguh kepada Allah.
Seperti janji-Nya kepada orang-orang yang percaya, mereka tidak
akan mendapat malu pada waktu kecelakaan dan mereka akan menjadi
kenyang pada hari-hari kelaparan (Mzm. 37:19).
Pertanyaan Reflektif
1. Menurutmu, apa yang membuat orang sulit memiliki pengharapan
dalam Tuhan? Mengapa?
95 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
17 – 23 November 2023
Tujuan:
1. PPGT memahami tanda-tanda yang mendahului kedatangan Yesus kembali
2. PPGT berkomitmen untuk tetap pada jalan kebenaran Kristus sembari tetap
terjaga agar tak lengah
Ada sebuah ungkapan popular dalam tradisi Buddha yang Your worst
enemy cannot harm you as much as your own unguarded thoughts (musuh
terberatmu tidak dapat menyakiti engkau sebagaimana pikiran yang tidak
berjaga-jaga). Bagi Buddhisme, pikiran yang lengah adalah musuh yang
dapat memporakporandakan seseorang. Namun, bagaimana iman Kristen
melihat hal tersebut? Bacaan kita hari ini dapat memberikan jawaban.
Salah seorang murid Yesus mengungkapkan betapa kokoh dan
megahnya Bait Allah. Respons Yesus berbanding terbalik dengan
kekaguman murid tersebut. Jawaban-Nya adalah “…tidak satu batu pun
akan dibiarkan di atas batu lainnya; semuanya akan diruntuhkan” (ay. 2)
sekaligus memberitakan nubuat tentang berbagai peristiwa akan terjadi
sebelum kedatangan-Nya kembali. Salah satu peristiwa yang dimaksudkan
adalah datangnya penyesat-penyesat yang menggunakan nama Yesus
untuk menyesatkan banyak orang (ay. 5-6).
Hal yang menarik dapat kita perhatikan pada seruan Yesus bagi
murid-murid-Nya. Seruan sekaligus ajakan tersebut diutarakan agar para
murid senantiasa waspada dalam bayang-banyang penyesatan. Mereka
dinasihatkan untuk semakin berhati-hati dengan berbagai tawaran
kemegahan fisik, rayuan-rayuan manis, dan kekuasaan. Sembari berjalan
dalam kewaspadaan, semangat pemberitaan tentang kebenaran Kristus
tetap dikomunikasikan sampai kedatangan-Nya kembali. Selain
kewaspadaan, kesiapan diri setiap saat perlu dinyatakan sebagai orang yang
sedang berjalan di atas jejak Kristus.
Pesan bacaan ini bagi kita selaku murid-murid Kristus adalah setia
dalam kebenaran-Nya. Kesetiaan berarti konsisten dituntun, memikirkan,
mengatakan, dan melakukan yang kehendak Allah. Konsistensi berjalan
96 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
dalam tuntunan kebenaran Kristus dapat meneguhkan langkah juang dalam
menghidupi kebenaran-Nya. Sebagai pribadi yang sedang dan yang akan
menjalani berbagai tanggungjawab iman, perlu memberi diri dituntun dan
menuntun kepada kebenaran.
Terkadang, jawaban yang kita harapkan tidak sesuai dengan
ekspektasi kita. Hal ini dialami oleh murid-murid Yesus pada saat mereka
bertanya kepada-Nya. Yesus tidak mengungkap tanggal, bulan, dan tahun
mengenai tanda-tanda yang mendahului kedatangan-Nya. Jawaban Yesus
tersebut, justru meruntuhkan kekaguman atas kemegahan dan kekokohan
pandangan murid-murid. Pengajaran-Nya juga berlaku bagi kita. Hal yang
kita pikirkan belum tentu yang dipikirkan oleh Allah. Ajaran Yesus sekaligus
menjadi ajakan bagi kita untuk senantiasa belajar memikirkan yang
dipikirkan Allah sembari menaruh harap sepenuhnya kepada Dia yang
menuntun kehidupan kita.
“Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!” (ay.
5). Bacaan ini menyerukan kepada kita, PPGT, bahwa ragam pilihan jalan,
kemegahan, dan tawaran pergaulan sangat mungkin menyesatkan dan
melengahkan kita. Konsisten berjalan di atas jejak Kristus akan menuntun
kita pada bersikap kritis menjalani kehidupan. Kritis berarti selalu menyadari,
merasakan, dan mengalami tuntunan Kristus. Kritis, dalam terang kebenaran
Allah, pada segala tawaran dunia membuat kita terus terjaga dan tak lengah
sedikitpun.
Pertanyaan Reflektif
1. Menurut sahabat sekalian, hal apakah yang sering membuat kita
susah berjalan di jalan kebenaran?
2. Bagaimana menjaga diri kita supaya tetap berada pada jalan
kebenaran dan dimampukan menuntun yang lain pada jalan
kebenaran?
Respons
Saya sungguh menyadari bahwa ada begitu banyak godaan yang
dapat menggiring saya pada jalan ketidakbenaran. Dalam keterbatasanku,
terkadang saya lalai dan menyimpang dari kebenaran. Hari ini saya mau
berkomitmen dalam Kristus dan memberi diri untuk dituntun dan menuntun
pada jalan kebenaran.
97 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
24 – 30 November 2024
Minggu Kristus Raja
Tujuan :
1. PPGT memahami tentang makna kesetiaan kepada Allah di masa muda dan
penghukuman atas ketidaksetiaan.
2. PPGT membangun komitmen untuk mau memberikan hidupnya secara utuh
dikendalikan oleh Allah.
Mimpi adalah bunga tidur, yang pada umumnya dialami oleh setiap
manusia. Menurut penelitian mimpi adalah sisa-sisa pikiran yang
mengendap di bawah alam sadar. Namun rupanya hal ini tidak berlaku bagi
mimpi yang dialami Daniel dalam pembacaan kita.
Mimpi Daniel dalam pembacaan kita bersifat nubuatan, pasal 7 dari
bacaan ini menguraikan tentang penglihatan Daniel pada masa
pemerintahan Raja Babel, Belsyazar. Ayat 9-14, tidak bisa dipisahkan dari
teks-teks sebelumnya. Beberapa arti dari mimpi Daniel:
• Mimpi ini jika kita perhatikan dari ayat 1 adalah sebuah penglihatan
tentang 4 ekor binatang dalam perannya masing-masing. Empat
binatang yang besar ini melambangkan 4 kerajaan yang besar di
dunia (Babel, Persia, Media, Roma). Selain berbicara soal keempat
binatang yang besar, salah satu hal yang menjadi sorotan yakni pada
ayat 8 berbicara mengenai tanduk-tanduk yang tampak seperti mata
manusia dan mulut yang menyombong, memiliki arti bahwa
kekuasaan yang dimiliki oleh manusia saat itu, digunakan untuk
menindas sesamanya.
• Dalam ayat 9 menyatakan “yang lanjut usia, pakaian-Nya putih
merujuk kepada Allah yang kekal, yang oleh Abraham diakui sebagai
Hakim yang adil”. Pada teks ini, Allah dilukiskan sebagai hakim yang
menghakimi semua orang dan semua kerajaan pada akhir zaman,
pakain-Nya putih seperti salju merujuk pada kekudusan-Nya,
rambut-Nya bersih seperti bulu domba merujuk pada keadilan-Nya.
Dalam penglihatan mimpi Daniel, keempat Kerajaan besar itu
digambarkan dengan binatang besar, nampaknya bagi Allah keempat
98 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
kerajaan itu memiliki karakter binatang buas, yakni mereka merasa berkuasa
atas kaum yang lemah. Allah ingin mereka sadar bahwa kekuatan mereka
berasal dari tangan Tuhan. Semestinya kekuatan dan kekuasaan yang
mereka miliki tidak untuk menindas kaum yang lemah.
Sebagaimana teks ayat 9 memperlihatkan bahwa Allah dalam
kekudusan dan keangungan-Nya menjadi Hakim bagi manusia. Allah
menjadi hakim atas keempat binatang besar tersebut yang melambangkan
kerajaan-kerajaan yang berkuasa. Pada tanduk yang menyatakan
kesombongan, Sang Hakim ini bertindak membinasakan dan membunuh.
Dari hal ini kita melihat bahwa sebagai hakim, Allah tidak berkenan kepada
kesombongan dan keangkuhan. Penghakiman yang terjadi tidak sampai
disitu, Allah sendiri mengambil kekuasaan mereka, Allah menyatakan
penghukuman yang tegas. Tubuh binatang yang sombong dibinasakan dan
diserahkan kedalam api untuk dibakar (ay.11).
Kita dapat melihat dan belajar melalui penglihatan Daniel, bahwa
penghakiman Allah pada Zaman Akhir pasti terjadi yakni pemeriksaan
terhadap tindakan, perbuatan dan kelakuan manusia. Pada perbuatan yang
tidak berkenan pada-Nya misalnya kesombongan dan kecongkakan dan
sikap ingin menguasai orang lain, Allah memiliki hak mutlak untuk
membinasakan dan bertindak tegas melakukan penghukuman. Konteks kita
dalam perenungan ini adalah tentang kehidupan pemuda. Masa muda
adalah masa yang penuh dengan semangat, ambisi dan daya petualangan.
Pada satu sisi hal ini adalah ciri khas yang sulit dipisahkan dengan pemuda
namun di sisi lainnya dapat mengancam eksistensi pemuda. Dengan segala
potensi yang ada pada pemuda, hal ini dapat menjerumuskan pada
kesombongan dan lupa bahwa manusia adalah makhluk yang terbatas dan
melupakan kenyataan bahwa segala sesuatu yang dia miliki berada dalam
kendali mutlak Allah. Kita perlu menyadari bahwa Allah menjadi saksi atas
setiap hal yang kita lakukan, kita miliki dan perbuat. Dari hal ini kita dapat
merenungkan bahwa Allah yang duduk dalam takhta-Nya menjadi
pengawas hidup kita yang akan membawa setiap hal yang kita kerjakan
pada penghakiman atau pengadilan-Nya. Maka hal ini mesti membuat kita
mawas diri menjalani masa muda yang Tuhan beri. Amin
99 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
Pertanyaan Reflektif :
1. Apakah kehidupan masa mudaku saat ini masih benar-benar setia
kepada Allah?
2. Apa bentuk konkrit yang sedang saya hidupi saat ini yang
menunjukkan kesetiaan kepada Allah ?
Respon :
Menyanyikan dan menghayati secara mendalam lagu pujian “KJ. 349,
Masa Muda Sungguh Senang”.
100 | B M . 1 6 . 2 0 2 4
101 | B M . 1 6 . 2 0 2 4