Anda di halaman 1dari 23

PENULIS EDISI INI 1. Pdt Shirato Syafei, S.Th 2. Pdt Yuprinadie Mining, S.Th 3. Pdt Sanon, S. Th 4.

Edi Simamora, S. Th 5. Johan Baluk, S.Th 6. Yoyarib Mau, S.Th

SPIRITUALITAS GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA SEMESTER II TAHUN 2011

BAHAN PENELAHAAN ALKITAB (PA)

Editor: Tigor Hutapea (Sekfung PKK PP GMKI) Diterbitkan oleh: Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Jl. Salemba Raya No. 10 Jakarta Pusat Jakarta, Juni 2011
41

Kata Pengantar Buku Penelahaan Alkitab Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI)
Jadilah Berhikmat! Berjalanlah Pada Jalan Kebenaran, di Tengah tengah Jalan Keadilan (Band. Amsal 8:20), merupakan tema sentaral dua tahun kedepan yang didalamnya mengakomodasi semua prinsip nilai bagi pelayanan organisasi dan mengarahkan seluruh eksistensi dan potensi Pelayanan dari Gerakam Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dalam menapaki kiprah-nya di tiga medan gumul yakni; Gereja, Perguruan Tinggi dan Masyarakat. Hal ini kemudian di pertegas spiritnya dalam sub tema yakni; Mendorong Solidaritas Bangsa Untuk Memperjuangkan Kebenaran, Keadilan, dan Kesejahteraan dalam Mewujudkan Kemerdekaan Indonesia Secara Bermartabat. Tema dan sub tema diatas tidak dapat dipahami secara parsial dengan bentuk program konkrit Organisasi yang telah diputuskan Kongres XXXII di Makasar pada beberapa waktu lalu. Berangkat dari hal itu, maka Tema, Sub Tema yang kemudian roh-nya ter-aktualisasi dalam bentuk program kongkrit harus secara imperatif diterjemahkan dalam kerangka aksi partisipasi organisasi dalam melaksanakan tugas-tugas profetisnya, agar tujuan Organisasi yang di cita-citakan dan yang didambakan lewat pencapaian visi dan misinya dapatlah di gapai secara ter-ukur dan tepat guna. Tentunya Pengurus Pusat GMKI menyadari sungguh bahwa dalam memperjuangkan terciptanya Syalom Allah (yakni; kebenaran, keadilan dan cinta kasih di muka bumi) melalui aksi nyata organisasi lewat pendekatan program, maka yang ada pada GMKI hanyalah idealisme yang dibarengi dengan semangat juang yang tinggi dari setiap kader di seluruh tanah air, tetapi ini kermudian akan mengalami benturan-drastis yang sangat paradoksal dengan hal-hal yang sifatnya materialisme-temporer. Untuk menjembatani hal itu, maka penguatan kapasitas-spiritual menjadi bagian integral yang sangat penting untuk dapat diperhatikan oleh stake holders organisasi secara komprehensif se-tanah air. Dalam kesadaran itu maka PP-GMKI melalui bidang Pendidikan Kader dan Kerohanian mencoba menerbitkan Buku Penelahaan Alkitab, yang secara sederhana disajikan kiranya memberi bobot-motivasi dan spirit baru dalam melihat realitas-kongkrit yang akan dilayani oleh GMKI sebagai bagian dari panggilan imannya terhadap masyarakat, gereja dan terlebih kepada bangsa dan negara. Harapan dan doa kami kiranya melalui buku Penelahaan Alkitab ini dapat bermanfaat untuk pelayanan kita baik di aras Pusat maupun Cabang-cabang se-tanah air di seluruh Indonesia...! Kata orang bijak; Jarak paling jauh antara masalah dengan solusi hanyalah sejauh lutut dengan lantai. Orang yang berlutut pada Tuhan bisa berdiri untuk melakukan apapun, karena itu, lakukanlah yang baik dan tetaplah setia.! Tuhan Yesus memberkati kita semua.amin. Tinggilah Iman.., tinggi-lah Ilmu dan Tinggi-lah Pengabdian kita..., Ut Omnes Unum Sint Syalom...!

PEDOMAN PENELAHAAN ALKITAB GMKI 1. Membuka Perikop yang telah ditentukan 2. Dengan penuh keyakinan kepada Tuhan membaca perikop tersebut 3. Membaca dengan seksama Penghantar yang telah disajikan dalam buku spiritualitas 4. Merenungkan atau berdiskusi tentang bacaan tersebut dengan menjawab pertanyaan yang tertera dalam bacaan tersebut 5. Merumuskan aksi pelayanan dalam diri pribadi dan organisasi 6. Saat Teduh dalam pribadi masing-masing 7. Menaikkan pokok-pokok Doa secara pribadi atau secara bersama-sama

Jakarta, Akhir Mei 2011

Jhony Rahmat (Ketua Umum)

2 i

55 40

DAFTAR ISI Setiap orang memiliki impian. Akan tetapi, tidak semua orang sadar bahwa impiannya menuntut suatu pengorbanan dan usaha. Ketika seseorang menetapkan impiannya, saat itu juga ia menempatkan beban di atas bahunya. Namun persoalannya ternyata tidak semua orang mau memikul beban tersebut. Akibatnya ia menyerahkan tanggung jawabnya kepada orang lain. Ia berharap agar orang lainlah memenuhi impiannya. Itulah sebabnya kenapa orang bisa marah, kecewa, putus asa, benci dan dendam ketika harapannya tidak dipenuhi. PERTANYAAN UNTUK DISKUSI : 1. Petalah permasalahan (daftarkan dan analisis akar masalahnya) yang menjadi pergumulan di Indonesia maupun di daerah anda. Isu menyangkut masalah social, ekonomi, budaya, politik, agama, hukum dan HAM, masalah gender dan KDRT, etika dan pendidikan. Menurut anda, tugas siapakah menjawab pergumulan yang ada ? mengapa? 2. Apa impian yang anda harapkan dalam kehidupan ke depan ? 3. Buatlah suatu konsep intelektual yang memberikan jawaban atas peta permasalahan yang anda buat (pertanyaan 1) dan konsep hidup anda dalam mencapai impian anda ?
Pokok Doa: Berdoalah atas segala usaha yang kita lakukan dalam mencapai impian pribadi kita dan impian bersama.

Hal KATA PENGHANTAR .. DAFTAR ISI ...... Materi Penelaahan Alkitab 1. Hikmat (Amsal 1 : 7) ....................................................................................... 2. Perempuan penyembuh luka-luka sosial (Yohanes 11: 28-29) ...................... 3. Manusia dan Lingkungan (Kejadian 2: 15-20 & Mazmur 104) .................... 4. Lydia: Perempuan Peduli pada Pengajaran (Kis 16: 14-15) ......................... 5. Kesejahteraan (Mazmur 122 : 6 9) ................................................................ 6. Anak Perempuan Yefta: Perempuan Korban Penebusan Nazar! (Hakim-hakim 11: 34-35) .................................................................................. 7. Kiat Bekerja Menurut Amsal Salomo ............................................................ 8. Maaf dan Ketulusan (Efesus 4:32) ................................................................. 9. Perempuan Penyelamat Bangsa (Yosua 2:1-24) ............................................ 10. The Rule of Law (Yesaya 56 : 1) ..................................................................... 11. Debora: Perempuan Pejuang Pembebasan! (Hakim-hakim 4: 1-34) ...................................................................................... 12. Pemuda dan Oikumenisme (Teks : Daniel 1 : 17) .......................................... 13. No name: Perempuan yang Dimanusiakan! (Yohanes 8: 1-11) ............................................................................................. 14. Kemerdekaan Indonesia secara bermartabat (Keluaran 6 : 5 7) ................ 15. Rut: Perempuan Berjuang dengan Cinta (Rut 1-4) ....................................... 16. Kehidupan iman dan persekutuan Kristen (Kolose 3:5-17) ......................... 17. Perempuan yang Menjamah Jubah Yesus serta Anak Perempuan Yairus: Perempuan Berjuang Untuk Kehidupan! (Markus 5:21-43) ............ 18. Solidaritas bangsa (II Korintus 1 : 3 14) ........................................................ 19. Biografi Keduabelas Murid Yesus ................................................................. 20. Impian . PEDOMAN PENELAHAAN ALKITAB GMKI .. DAFTAR PENULIS .............................................................................................. i ii 1 4 5 8 9 11 13 15 17 19 21 22 24 25 27 29 31 33 35 38 40

39

ii

JUNI I

DESEMBER II IMPIAN Nast Bacaan: Yeremia 29:1-7 HIKMAT 4.Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel, kepada semua orang buangan yang diangkut ke dalam pembuangan dari Yerusalem ke Babel. 5. Dirikanlah rumah untuk kamu diami; buatlah kebun untuk kamu nikmati hasilnya. 6. ambillah isteri untuk memperanakkan anak lakilaki dan perempuan; ambilkanlah isteri bagi anakmu laki-laki dan carikanlah suami bagi anakmu perempuan, supaya mereka melahirkan anak laki-laki dan perempuan, agar di sana kamu bertambah banyak dan jangan berkurang! 7. Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu. Pengantar Gambaran situasi umat Israel ketika berada di pembuangan di Babel pada zaman raja Nebukadnezar (raja Babel saat itu) berada dalam tekanan. Sekilas sudah bisa dibayangkan bahwa hidup di negeri orang tentu tidak nyaman. Apalagi hidup di sana sebagai tawanan. Ingin rasanya segera lari, kembali ke negeri asal. Bukan saja persoalan martabat (dalam Yer.29: 1 disebutkan bahwa umat Israel yang dibuang ke Babel bukan hanya rakyat biasa, melainkan juga pemimpin agama seperti tua-tua, para imam dan para nabi) melainkan juga persoalan makanan dan minuman. Di tempat pembuangan mereka tidak bisa berharap mendapat pelayanan mewah dari pemerintah. Hidup mereka tidak sejahtera, melainkan serba kekurangan. Dalam situasi demikian, umat Israel berharap agar segera lepas dari tawanan. Namun siapakah yang mereka harapkan. Siapakah yang membebaskan mereka? Akankah mereka membebaskan diri mereka? Itu tidak mungkin. Terlalu berat bagi mereka untuk melakukannya. Bukan karena tidak mampu, tetapi tidak mau. Dalam pikiran mereka, raja Israellah yang harus membebaskan mereka dari pembuangan. Oleh karena itu, nabi Yeremia segera mencegah mereka. Bagi Yeremia, merekalah yang harus berjuang mengatasi pergumulan mereka sambil menunggu Allah bertindak membebaskan mereka (Yer.29:10-11). Jangan menyerahkan persoalan mereka kepada orang lain. Sebab bisa jadi justru menimbulkan masalah baru. Sebab ada banyak orang yang akan memanfaatkan situasi tersebut untuk kepentingan pribadi. Yeremia menyebutnya sebagai nabi palsu dan juru tenung (Yer.29:8-9). Karena itu jangan cepat percaya dengan tipu muslihat. Sebaliknya, umat Israel mesti aktif. Merekalah yang harus memperbaiki keadaan. Bukan hanya keadaan mereka saja, tetapi juga keadaan rakyat Babel. Sebab kesejahteraan rakyat umumnya adalah kesejahteraan mereka juga (ay.7). Bagaimana dengan anda? Akhirnya, janganlah bertanya apa yang akan saya dapatkan dari bangsa ini?, tapi bertanyalah apa yang telah saya lakukan untuk bangsa ini?.

Amsal 1 : 7 Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan Pengantar Hikmat menjadi kata kunci kitab Amsal. Kata hikmat menjadi roh dari keseluruhan ide Salomo dalam kitab ini. Apa yang penting ialah suatu great point yang mau dicapai oleh Salomo. Dalam kamus bahasa Indonesia (KUB) terbitan Balai Pustaka, kata hikmat memiliki banyak makna, makna yang pertama adalah kebijaksanaan : kepandaian. Makna kedua adalah sakti : kesaktian : atau kekuatan gaib. Meskipun dari kata yang sama namun kata hikmat mempunyai dua makna atau arti yang berbeda bahkan saling bertolak belakang. Kata kebijaksanaan dan kepandaian lebih banyak dikaitkan dengan kegiatan akal budi manusia yang didapat dari pengalaman dan pengetahuannya. Sedang kata sakti : kesaktian : atau kekuatan gaib lebih banyak diakitkan dengan kekuasaan yang melampaui akal budi manusia, dimana manusia lebih mengandalkan kekuatan yang tak terlihatTerjemahan bebasnya, hikmat berarti bijaksana, kepandaian, kecerdikan. Apa yang dimaksudkan salomo mengenai hikmat adalah hikmat kebijaksanaan atau kepandaian. Salomo berbicara tentang hikmat sesungguhnya, salomo membayangkan sosok pribadi utuh yang mesti dimiliki umat manusia. Pribadi utuh yang dimaksud adalah pribadi yang beriman dan berilmu. Kecerdikan maupun kepandaian merupakan buah rasio manusia yang tertata. Menjadi pandai, cerdik, pintar itu melewati proses. Jadi, seseorang yang ingin TAHU sesuatu itu ada ilmunya. Ada prosedur, metode sistematis yang harus diatur, ditata sedemikian rupa. Itulah yang dimaksud dengan berpikir ilmiah. Menurut salomo, tuntutan untuk berhikmat itu adalah suatu keharusan (wajib). Bukan hak, bukan pilihan (bdk. Dengan konsep manusia baru dalam teologi Paulus, lih. Rm.12:2; Ef.4:20-24). Karena hikmat berbicara tentang kepandaian, kecerdikan dan kepintaran, maka ia sesungguhnya berbicara mengenai ilmu pengetahuan, tentang sesuatu yang rasional, yang ilmiah. Tetapi, bagaimanakah sesuatu yang rasional, yang ilmiah itu diperoleh? Salomo langsung menghubungkannya dengan konsep iman. Pengetahuan diawali dengan takut akan Tuhan Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan (Ams.1:7). Hanya orang bodohlah yang menolaknya. Itu berarti, hubungan antara iman/agama dan ilmu sangat erat.

38

13. Rasul Paulus disiksa dengan sangat kejam dan akhirnya dipenggal kepalanya oleh Kaiser Nero di Roma pada tahun 67. Rasul Paulus adalah rasul yang paling lama mengalami masa siksaan dipenjara. Kebanyakan surat-surat dari Rasul Paulus dibuat dan dikirim dari pernjara. 14. Disamping kisah para rasul yang ditulis oleh ahli sejarah Eusebius, ia juga menceritakan tentang seorang penginjil yang matanya dibakar sampai buta dengan catatan bahwa kalau ia buta, maka ia tidak akan bisa membaca Alkitab lagi dengan mana ia tidak akan bisa mengabarkan Injil lagi. Tetapi kenyataannya ia tetap mengambarkan Injil berdasarkan ayat-ayat yang telah dipelajari dan diingat sebelumnya. Sumber: www.indonesia.heartnsouls.com

Seseorang yang berilmu, tetapi tidak beriman ibaratkan mengisi air ke dalam keranjang atau menggantang asap mengukir langit (usaha yang sia-sia). Beriman tanpa berilmu ibarat mengembara di hutan rimba raya atau ibarat mengembara di malam hari. Ketika Tuhan memberi kesempatan untuk meminta sesuatu, salomo meminta satu hal saja, yaitu Hikmat Berikanlah kepada hambaMu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umatmu dengan dapat membedakan antara yang baik dan jahat (Raja-raja 3:9). Dan Tuhan menjawab ? karena Salomo hanya minta satu saja, Hikmat, tapi satu hal yang paling penting, Tuhan juga akan mengaruniakan semua yang lain walaupun Salomo tidak memintanya. Lebih baik rasanya mengawali diskusi ini dari kegalauan masa kini. Kenyataan yang perlu untuk dipetakan menyangkut hubungan agama dan ilmu pengetahuan. Sejarah mencatat bahwa relasi keduanya jarang harmonis. Lebih banyak mengungkapkan wajah konflik. Kalau tidak agama yang mendominasi, tentu saja ilmu pengetahuan. Paling harmonislah mereka saling memisahkan diri. Mogok bicara. Baik agama maupun sains masing-masing berjalan sendiri-sendiri. Tidak suka bertegur sapa. Sejak bapak-bapak gereja, agama mendominasi dalam peradaban dunia. Ia mengambil peran sebagai Ratu ilmu pengetahuan. Rasio harus tunduk saja pada isi kitab suci. Pada era skolastik/masa pencerahan, terjadi justru sebaliknya. Pengontrol segala sesuatu diambil alih oleh ilmu pengetahuan. Kaum ilmuwan berkuasa mengekspresikan rasionalnya dengan menganggap remeh ajaran-ajaran yang berbau mujizat. Agama dianggap primitif, kelompok kelas rendah yang tak berdaya. Agama dituduh sebagai candu bagi masyarakat, penyakit jiwa dan wujud ketidakberdayaan manusia, suatu penghinaan atas diri manusia yang sebenarnya raksasa. Alkitab diobok-obok, Ketuhanan Yesus dihina, cerita penciptaan ditertawa. Karena semuanya tidak sesuai dengan logika sains. Akibatnya banyak orang meninggalkan iman atau keyakinannya dan mengabdikan diri pada ilmu pengetahuan. Kaum ilmuwan mengalami kekeringan rohani, spiritualnya tak lagi dinafkahi. Pergi ke gereja menjadi lesu, doa dan persekutuan membosankan. Hanya mereka yang siap dihina, direndahkan dan dikucilkanlah yang bertahan dalam imannya. Bagaimana dengan kaum terpelajar masa kini? Haruskah mereka menjadi angkuh dan sombong dalam kecerdasan. Haruskah mereka meninggalkan agamanya lalu memuja intelektualnya? Haruskah alkitab diremehkan, doktrin gereja dicaci maki, khotbah pendeta ditertawa dengan nada menghina? Ataukah harus terjadi sebaliknya: menolak ilmu pengetahuan sama sekali demi menyelamatkan imannya. Ilmu memang amat berguna untuk menjelaskan apa yang ada (=what is), tapi hikmatlah yang dapat memberitahukan apa yang seharusnya (=what ought). hikmatlah yang mampu menunjukan what is really real realitas yang sebenarnya dibalik realit as yang ada Pertanyaan-pertanyaan tersebut lah yang mau didiskusi dalam PA kali ini.

37

Harapannya peserta PA berhasil mengusulkan proposal tentang intelektual Kristen. Artinya bagaimana konsep untuk menghasilkan seseorang yang beriman (sebagai seorang Kristen yang meyakini dan mengaku kedaulatan Allah di dalam Yesus Kristus sebagai pengada segala sesuatu). Pada saat yang sama ia juga seorang intelektual (berilmu). 1. 2. 3. Menurut nast bacaan di atas, sebelum seseorang menggeluti ilmu pengetahuan, terlebih dahulu harus beriman (takut akan Tuhan). Mengapa demikian ? Menurut anda bagaimana seharusnya keseimbangan antara intelektual dan spiritual? Salomo menekankan manusia pada pencarian akan Hikmat, diskusikanlah bagaimanakah cara saudara mencari akan Hikmat dari Tuhan dan menyalurkannya dalam kehidupan saudara ?

5.

Pokok Doa: ajarkanlah kami untuk mencari hikmat darimu dalam kehidupan kami, biarkanlah hikmat tersebut menuntun kami dalam berjalan dalam kebenaranmu memberikan keadilan bagi sesama kami, memberikan kesejahteraan kepada mereka yang bersusah dan memberikan sukacita terhadap seluruh alam semesta. Amin.

WSCF Asia Pasific is to train and nurture members to become : academically advanced as students, theologically equipped as Christians, and ecumenically oriented as church related persons ~Ahn Jae-Woong (Former regional Secretary WSCF AP)~

Petrus telah disalib dengan kepala di bawah. Kayu salib untuk Petrus dipasangnya berbeda, ialah secara huruf X, karena itulah permohonan yang ia ajukan sebelum ia disalib, dimana ia memohon untuk disalib dengan cara demikian. Ia merasa tidak layak untuk mati dan disalib seperti Tuhan Yesus. 6. Yakobus saudara tiri dari Tuhan Yesus dan pemimpin gereja di Yerusalem, dilempar ke bawah dari puncak bubungan Bait Allah, di tempat yang sama dimana si setan dahulu membawa Tuhan Yesus untuk digoda. Ia meninggal dunia setelah dilempar dari tempat tinggi tersebut. 7. Yakobus anak Zebedeus adalah seorang nelayan dan ia adalah murid pertama yang dipanggil untuk ikut Tuhan Yesus, ia dipenggal kepalanya di Yerusalem. Pada saatsaat ia disiksapun, ia tidak pernah menyangkal Tuhan Yesus, bahkan ia berusaha untuk berkhotbah terus, bukan hanya kepada para tawanan lainnya saja, bahkan kepada orang yang menghukum dan menyiksa dia dengan kejamnya. Sehingga akhirnya orang Romawi yang menjadi penjaga dan penyiksa dia, bisa turut bertobat. Penjaga Romawi itu mendampingi Yakobus pada saat ia dihukum penggal, bukannya sekedar hanya untuk turut menyaksikannya saja, melainkan juga untuk turut dihukum dan dipenggal bersama dengan Yakobus. Pada saat ia mau menjalani hukuman mati, ia berlutut bersama di samping Yakobus, sambil berdoa, itu adalah doanya yang terakhir, sebelum ia mati dipenggal bersama Yakobus sebagai orang Kristen. 8. Bartolomeus yang lebih dikenal sebagai natanael ia menjadi misionaris di Asia, antara lain ia memberikan kesaksian di Turki. Ia meninggal dunia di Armenia setelah ia mendapat hukuman pukulan cambuk yang sedemikian kejamnya sehingga semua kulitnya menjadi hancur terlepas kebeset. 9. Andreas juga disalib seperti Petrus dengan cara X di Yunani. Sebelum ia meninggal, ia disiksa dengan hukum cambuk oleh tujuh tentara dan diikat di salib. Dengan cara demikian mereka bisa memperpanjang masa sakit dan masa siksaannya. Seorang pengikut Andreas yang turut menyaksikan hukuman Andreas menceritakan perkataan yang telah diucapkan oleh Andreas sebelum ia meninggal dunia: "Ternyata keinginan dan cita-cita saya bisa terkabul dimana saya bisa turut merasakan "happy hours" dengan disiksa dan disalib seperti Tuhan Yesus." Bahkan pada saat ia disiksa pun tiada henti-hentinya ia berkhotbah terus, ia berkotbah terus dua hari sebelum ajalnya tiba. Berkotbah sambil dihukum cambuk." 10. Rasul Thomas mati ditusuk oleh tombak di India. 11. Yudas saudaranya dari Tuhan Yesus dihukum mati dengan panah, karena ia tidak bersedia untuk mengingkari Tuhan Yesus. 12. Matias, rasul pengganti dari Yudas Iscariot mati dihukum rajam dan akhirnya dipenggal kepalanya.

36

PENGETAHUAN SUPLEMEN: Biografi Keduabelas Murid Yesus

JUNI II; Bahan Bacaan : Yohanes 11: 28-29 PEREMPUAN PENYEMBUH LUKA-LUKA SOSIAL Renungan Enam hari sebelum Paskah, ketika Yesus melintasi Betania dalam perjalanannya menuju Yerusalem, seorang perempuan melakukan sebuah hal yang sangat luar biasa. Ketika itu Yesus sedang makan malam di rumah Simon si kusta, lalu datanglah seorang perempuan meminyaki kaki-Nya serta kepala-Nya dengan minyak wangi yang sangat mahal harganya. Minyak itu diletakkan di buli-buli. Ia mengurapi dan meminyaki kepala dan kaki Yesus lalu menyekanya dengan rambutnya. Pada zaman itu seorang perempuan sangat tabu untuk mengurai rambutnya di depan umum apalagi sampai menyekanya atau memfungsikannya seperti kain penyeka pada bagian tubuh orang lain bahkan lakilaki. Rambut adalah mahkota bagi perempuan pada umumnya. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa perempuan yang dimaksud adalah Maria Magdalena atau yang sering dikenal sebagai Maria dari Magdala. Kekristenan Ortodoks telah lama mengumandangkan bahwa Maria adalah seorang apostolos atau rasul yang dikasihi Yesus dan bukan Yohanes yang selama ini diketahui banyak orang. Pandangan yang menetapkan Maria sebagai rasul, kenapa tidak? Bukankah apa yang dilakukannya terhadap Yesus merupakan tindakan rasuli yang memuliakan dan menempatkan Yesus sebagai seseorang yang dihormati dan disembah sebagai Tuhan dan Guru Agung. Berabad lamanya gereja telah menafikan peran kaum perempuan di zaman Yesus sebagai murid. Keberadaan mereka terabaikan oleh pengutamaan dan pengistimewaan para rasul laki-laki oleh penulis Alkitab. Perempuan semestinya hadir untuk menjadi penyembuh luka-luka sosial dengan kehalusan hati dan budinya. Ia memiliki kemampuan dan kekuatan untuk memelihara dan merawat bahkan menyembuhkan. Bahan Diskusi: apakah sikap seorang maria magdalena dapat di akumulasikan sebagai sikap penyembuh luka-luka sosial dengan kehalusan hati dan budinya. ? Pokok Doa: 1. Berdoa bagi seluruh kader Perempuan GMKI agar kuat melaksanakan tugas tugas pelayanan organisasi sekaligus mampu menjadi penyejuk dalam setiap dinamika organisasi 2. Berdoa bagi perempuan yang melayani gereja serta mengabdikan dirinya untuk pekerjaan di ladang Tuhan

Buat yang merasa bahwa hidupnya selalu menderita, cobalah simak biografi keduabelas murid Jesus ini. Ternyata penderitaan kita bukan apa-apa bila dibandingkan dengan penderitaan mereka. Percayalah bahwa Tuhan bersama kita. Salam dalam kasih Tuhan kita Jesus Kristus. Kehidupan Para Rasul Apakah Anda tahu bahwa Rasul Yohanes ketika di Roma ia pernah digoreng hidup-hidup di dalam minyak mendidih. Apakah ia takut menghadapi ini semua? Tidak! Ternyata tidak satupun dari para rasul yang memilih untuk hidup senang dan tentram dengan bersedia mengingkari dan tidak mengakui Tuhan Yesus. Sejarah tradisi gereja banyak sekali memberikan informasi mengenai kehidupan sampai dengan bagaimana wafatnya para rasul. Satu penulis sejarah yang bisa dipertanggung jawabkan tulisannya berdasarkan bukti-bukti nyata ialah Eusebius. Ia menulis buku mengenai cara meninggalnya para Rasul di tahun 325 yang berjudul: "Rasul dan murid dari Juruselamat telah menyebarkan dan mengkotbahkan Injil ke seluruh dunia". Tulisan dari Eusebius telah ditelusuri dan diselidiki ulang oleh penulis sejarah gereja kondang Mr. Schumacher untuk membuktikan akan kebenaran dari tulisan tersebut. 1. 2. Matius meninggal dunia, karena disiksa dan dibunuh dengan pedang di Etiopia. Markus meninggal dunia di Alexandria (Mesir), setelah badannya diseret hiduphidup dengan kuda melalui jalan-jalan yang penuh batu sampai ia menemukan ajalnya. Lukas mati digantung di Yunani, setelah ia berkhotbah di sana kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan. Yohanes direbus atau lebih tepatnya digoreng di dalam bak minyak mendidih di Roma, tetapi karena Tuhan masih ingin memakai Yohanes lebih jauh, maka keajaiban terjadi sehingga walaupun ia telah digoreng hidup-hidup ia bisa hidup terus. Tetapi akhirnya ia dibuang dan diasingkan ke pulau Patmos untuk kerja paksa di tambang batubara disana. Pada saat ia berada di sana, ia mendapatkan wahyu sehingga ia bisa menulis Kitab Wahyu. Kemudian ia dibebaskan dan akhirnya kembali dan menjadi Uskup di Edessa (Turki). Ia adalah satu-satunya Rasul yang bisa mencapai usia lanjut dan bisa meninggal dunia dengan tenang.

3.

4.

Satu satunya orang yang tidak membuat kesalahan adalah orang yang tidak berbuat apa apa. Jangan takut pada kesalahan, dengan syarat anda tidak mengulangi kesalahan yang sama ~Franklin Delano Roosevelt (Presiden AS ke-32)~ 35 4

JULI I MANUSIA DAN LINGKUNGAN Kejadian 2: 15-20 & Mazmur 104 (band. Yes. 58:11, Kol. 1:15-23 Why. 2:7) 15.Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. 16. Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas. 17. tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." 18. TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." 19. Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. 20. Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang yang sepadan dengan dia Pengantar Dewasa ini, bumi tempat kita berpijak, seakan tak mau bersahabat lagi. Kita merasakan bumi yang makin panas, banjir, tanah longsor, pencemaran udara, air, tanah, dan sebagainya. Penyebab utamanya adalah gaya hidup manusia, yang tidak ramah lingkungan, secara berlebihan mengeksploitasi alam, telah membuat alam murka dan membalasnya. Tentu, ini tidak terlepas dari cara pandang seseorang terhadap lingkungan hidup. Cara pandangnya, mempengaruhi sikapnya dalam memperlakukan alam. Jika kita berpandangan bahwa manusia adalah pusat alam semesta (antrophosentris) dan kepentingannya yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem, maka alam hanya dilihat sebagai objek, alat, dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan kepentingan manusia. Alam akan dieksploitasi secara berlebihan, dan tidak mempedulikan kerusakannya. Alam, bukan lagi sebagai sahabat tetapi musuh. Bacaan hari ini (Kej. 2:15-20), mengisahkan tentang Adam, manusia pertama yang diciptakan Allah, yang diberi tugas untuk mengusahakan dan memelihara taman Eden. Itu artinya, Allah menciptakan manusia di taman Eden bukan untuk bermalas-malasan dan bersantai-santai, namun diberi tugas untuk memelihara taman itu, dengan kata lain untuk bekerja memelihara lingkungan. Dengan bekerja: merawat, memelihara, manusia telah membangun relasi yang baik dengan TUHAN.

kita/GMKI berada dalam pergumulan berat, tetapi tetap dituntut untuk hadir dalam penderitaan yang dialami oleh sesama sebagaimana paulus juga demikian kepada jemaat di Korintus. bahkan panggilan solidaritas tersebut adalah tulus dan murni dari Allah. Peran konstruktif dan kreatif yang hendak dilakukan GMKI dalam mendorong kembali solidaritas bangsa bukanlah semata-mata menjadi serupa dengan apa yang telah ditawarkan oleh organisasi atau kelompok lain. Ada peran yang unik dan khas, menjadi warna tersendiri bagi GMKI dalam mewujudkan partisipasinya guna mendorong solidaritas tersebut. GMKI sebagai gerakan pemikiran yang konstruktif, juga diharapkan dapat menjadi gerakan yang efektif dan praktis dalam memberikan jawab atas fenomena intoleransi dan gerakan-gerakan destruktif lainnya. Peran unik dan warna yang khas tersebut juga tersimpan di dalam hikmat takut akan Tuhan. GMKI dapat mendorong terwujudnya solidaritas tersebut jika GMKI benarbenar berjalan di jalan yang benar, di tengah-tengah jalan keadilan. Hikmat itulah yang akan menuntun GMKI menjadi gerakan yang berbeda dengan gerakan lainnya. Itulah hikmat gerakan yang berani hadir, bahkan terbuang di bawah kolong langit untuk bergeliat dan terus bergumul menjadi berkat dan perekat dalam mewujudkan solidaritas tersebut. Sebab, gerakan yang dibangun diluar dari hikmat itu adalah gerakan yang semata-mata dilakukan hanya untuk kepentingan duniawi. PERTANYAAN UNTUK DISKUSI: 1. Seberapa penting solidaritas bangsa diperlukan di daerah pelayanan saudara? 2. Menurut anda, apakah pemerintah masih menjadi kekuatan utama dalam mendorong solidaritas bangsa menghadapi kemiskinan, ketidakadilan yang dialami oleh masyarakat? 3. Tindakan nyata seperti apa yang harus dilakukan oleh GMKI (anggota GMKI) untuk mendorong solidaritas bangsa di medan pelayanannya?

Pokok-pokok Doa : Berdoalah Bagi solidaritas bangsa ini sehingga warganya yang plural mampu mengahadapi pergumulan yang tidak hentinya dalam kehidupan berbangsa bernegara. Berdoalah bagi pemimpin bangsa agar menjadi agar menjadi teladan dalam mempersatukan bangsa ini.

34

DESEMBER I SOLIDARITAS BANGSA II Korintus 1 : 3 14 II Kor. 1: 7 Dan pengharapan kami akan kamu adalah teguh, karena kami tahu, bahwa sama seperti kamu turut mengambil bagian dalam kesengsaraan kami, kamu juga turut mengambil bagian dalam penghiburan kami. Pengantar Surat paulus yang kedua kepada jemaat di Korintus adalah surat yang dikirim kira-kira 18 bulan setelah suratnya yang pertama. Secara khusus pada bagian ini, paulus hendak menjelaskan: Pertama: Bahwa ia sadar benar tentang penderitaan yang dialami oleh warga jemaat di Korintus. Dalam kesadarannya itulah, walaupun Paulus juga berada dalam penderitaan tetapi ia tetap mengucap syukur karena masih diberi penghiburan oleh Allah sehingga dapat menghibur orang orang Korintus pula. (ay. 3-4) Kedua: dalam pengharapan yang teguh, pada satu sisi warga Korintus merasakan penghiburan sama seperti yang ia rasakan, tetapi pada sisi lain warga Korintus juga merasakan kesengsaraan yang ia rasakan. (ay. 7) Ketiga: Hubungan Rasul Paulus dengan jemaat di Korintus dikuasai oleh ketulusan dan kemurnian dari Allah dan bukan hikmat duniawi semata. (ay. 12) Solidaritas dan wajah pluralisme Bangsa Indonesia sedang diharu biru oleh berbagai konflik (etnik/ras, agama, politik, akonomi ataupun budaya) yang melanda. Intoleransi beragama, terorisme, dan tendensi pengerasan identitas seolah-olah mendapat tempat yang subur di Indonesia. Mengaburnya pagar-pagar identitas akibat interaksi yang kian ketat dan ketidakpastian sistem-sistem sebagai pegangan kategoris, akhirnya mengakibatkan kebingungan identitas. Kemiskinan, busung lapar, rendahnya kualitas kesehatan sebagian besar masyarakat Indonesia di tengah nikmatnya kehidupan sebagian kecil manusia lainnya. Ini masih diperburuk oleh fakta bahwa interaksi global yang terjadi kerap kali dialami sebagai ketidakadilan, bahkan menindas. Maka situasi ini mudah melahirkan tendensi kebalikannya: pengerasan identitas secara membabibuta, naf dan penuh amarah. Identitas dipeluk erat-erat dan tertutup dengan cara menyingkirkan atau membunuh segala yang lain dan yang berbeda. Maka meriaplah hari-hari ini dengan berbagai bentuk perjuangan identitas, atas nama kelompok etnis, agama, politik, ekonomi ataupun budaya. Dalam bagian alkitab ini, rasul Paulus meneladankan solidaritas terhadap ketertindasan yang dialami oleh sesama kita tanpa dibatasi oleh sekat-sekat suku, agama, ras maupun golongan. Dibutuhkan peran nyata GMKI untuk mendorong solidaritas bangsa tersebut m e n u j u k e m a n u s i a a n y a n g b e r a d a b . S e k a l i p u n

Selanjutnya, dalam Mazmur 104, kita dapat melihat keagungan TUHAN bagi karya ciptaan-Nya (termasuk lingkungan hidup). Sang Pemazmur, takjub menyaksikan bagaimana TUHAN tidak hanya mencipta, tapi juga memelihara. Karena, TUHAN sendiri yang memberi makan pohon-pohon itu (lih. Ay 13, 16-18). Jadi, bukan hanya manusia yang menanti kasih dan berkat dari Allah, tetapi seluruh ciptaan (unsur lingkungan hidup). Itu berarti, baik manusia maupun ciptaan lainnya tunduk pada kemahakuasaan Allah. Kata Roh (lih.ay. 30), seringkali dikaitkan dengan unsur kehidupan atau hidup itu sendiri. Ini menunjukan bahwa, bukan hanya manusia yang diberi kehidupan, tetapi juga ciptaan lainnya. Ketakjuban itu, seharusnya membawa kita memuji, Oh, betapa berharganya seluruh ciptaan di hadapan TUHAN. Sebagai Pencipta, Allah sesuai rencana-Nya yang agung telah menciptakan segala sesuatu, sesuai dengan maksud dan fungsinya masing-masing dalam hubungan harmonis yang terintegrasi dan saling mempengaruhi yang satu dengan yang lainnya. Itu artinya, sikap eksploitatif terhadap alam, merupakan bentuk penodaan dan pengrusakan terhadap karya Allah yang agung itu. Melalui Kristus, dunia diciptakan, melalui Kristus Allah berinisiatif melakukan pendamaian dengan ciptaan-Nya. Itu berarti, Kristus telah membawa pendamaian dan keharmonisan bagi semua ciptaan melalui kematian dan kebangkitan-Nya (lih. Kol.1523). Penebusan Kristus juga dipahami sebagai penebusan kosmis yang mencakup seluruh alam dan ciptaan-Nya. Penyelamatan juga mencakup pendamaian atau pemulihan hubungan yang telah rusak antara manusia dan ciptaan lainnya. Artinya, baik manusia maupun alam (lingkungan hidup) memiliki nilai yang berakar dan bermuara di dalam Kristus. Alkitab, sebagai sumber nilai dan moral kristiani, harusnya menjadi pijakan dalam memandang dan mengapresiasi alam. Itu berarti, tanggung jawab manusia (terlebih umat kristiani) adalah bekerja untuk TUHAN dalam memelihara dan mengelola lingkungan hidup, bukan mendominasi apalagi mengeksploitasi. (Pernah dirumuskan dalam KTT Bumi di Rio de Jeneiro, thn.1992). Bekerja adalah perintah Tuhan sejak manusia diciptakan, bukan hukuman atas dosa. Adam sudah diberi perintah untuk bekerja sebelum ia jatuh ke dalam dosa. Jadi, bekerja adalah suatu tugas, perintah, selama kita hidup di dunia ini, karena tidak ada pekerjaan dalam dunia orang mati (Pengkhotbah 9 : 10 ). Dalam Kejadian 2: 15, ada perintah untuk memelihara taman. Ini menunjukkan bahwa kita harus bekerja memelihara keutuhan ciptaan, memelihara keharmonisan lingkungan di mana kita hidup. Untuk memenuhi tanggung jawab tersebut, ada dua hal penting yang dapat kita lakukan, perta m a, Memb an gun S olid aritas den gan alam. Hal ini d apat t er wujud,

33

jika kita mulai menyadari bahwa seluruh ciptaan berharga di mata TUHAN. Kita akan memperlakukan lingkungan hidup sebagai sesama ciptaan yang harus dikasihi, dijaga, dipelihara dan dipedulikan. Kita mencintai dan memperlakukan lingkungan hidup dengan sentuhan kasih sebagaimana sikap TUHAN. Kedua, Spiritualis Ekologis. Maksudnya, kita memiliki penghayatan Iman, bahwa, semua ciptaan diselamatkan dan dibarui oleh TUHAN. Pembaruan itu, menciptakan kehidupan yang harmonis. Bukan ketidakadilan ekologis. Dalam ekologi, (ilmu mengenai hubungan makhluk hidup dengan lingkungan hidup-berasal dari kata Yunani oikos berarti rumah tempat tinggal, lingkungan hidup atau ruang hidup), kita melihat bahwa bumi mengalami proses dinamis, yang melibatkan manusia dengan ciptaan lainnya. Lingkungan tempat berlangsungnya proses dinamis itu, disebut ekosistem. Nah, kerusakan lingkungan seringkali disebabkan oleh pengelolaan ekosistem yang salah oleh manusia. Pengelolaan yang salah itulah yang disebut ketidakadilan ekologis. Oleh karena itu, kita dipanggil untuk secara kreatif memelihara kualitas kehidupan, dipanggil untuk bersama Sang Penyelenggara hidup (yang Empunya Gerakan) ikut serta mengusahakan Syalom, kesejahteraan bersama dengan seluruh alam. Spiritualis ekologis, terwujud dalam macam-macam tindakan etis sebagai wujud tanggung jawab untuk ikut memelihara lingkungan hidup. Maka, marilah kita mengerjakan pekerjaan Dia, selama masih siang; karena akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja (band.Yoh.9:4). Pertanyaan-pertanyan untuk didiskusikan. 1. Apa yang kita ketahui tentang kerusakan lingkungan hidup dan dampaknya terhadap kehidupan bersama? 2. Mengapa lingkungan hidup kita menjadi rusak Adakah cara pandang dan sikap manusia yang salah terhadap alam? 3. Bagaimanakah seharusnya pandangan kita (Kader GMKI) terhadap alam atau lingkungan hidup yang rusak tersebut? 4. Apa langkah kongkrit yang dapat kita (Kader GMKI) lakukan untuk mewujudkan kehidupan yang layak dan sejahtera, demi kelangsungan hidup bersama? Pokok Doa: TUHAN, ajarilah kami untuk dapat memenuhi tugas yang sudah Engkau berikan, yaitu bekerja dengan sungguh-sungguh, dan tetap memelihara lingkungan di sekitar kami dengan baik dan penuh tanggung jawab. Amin.

melindungi kepentingan masyarakat perempuan. Perempuan yang sakit pendarahan memberi keteladanan kepada kita tentang keteguhan dan keberanian menghadapi hidup. 12 tahun tanpa henti ia tak putus asa mencari pertolongan demi kesembuhan. Banyak dokter dan sampai habis uang dan hartanya ia terus berusaha. 12 tahun bukan waktu yang sebentar untuk sebuah perjuangan hidup. Berapa dari kita yang memiliki pengalaman yang mungkin nyaris sama dengan mereka? Mengalami penolakan dari masyarakat karena tubuhnya ataupun masa depan ditentukan oleh orang yang berkuasa atas tubuh kita? Berapa dari kita yang bisa bersuara dan menyatakan keinginan atas apa yang kita suka atau tidak sukai? Sejak dari kecil, perempuan sudah ditentukan masa depannya bahwa dia harus menjadi ibu dan istri yang baik serta tempatnya di dapur. Masing-masing bisa menceritakan pengalamannya tersebut. Hidup adalah hal yang pantas untuk diperjuangkan. Karena Yesus telah menganugerahkan kehidupan bagi umatNya di muka bumi.

Pokok-pokok Doa: Berdoa bagi perempuan di seluruh dunia yang sedang berjuang melawan berbagai macam penyakit. Berdoa bagi keteguhan iman serta kegigihan mereka melawan penyakitnya. Berdoa juga bagi para medis maupun mereka yang dengan setia merawat para penderita baik di rumah maupun di di rumah sakit.

Wisdom is not a product of schooling but of the lifelong attempt to acquire it ~Albert Einstein~
7 32

NOVEMBER III Bahan Bacaan: Markus 5:21-43 Perempuan yang Menjamah Jubah Yesus serta Anak Perempuan Yairus: Perempuan Berjuang Untuk Kehidupan! (isu: tubuh perempuan dan relasi kekuasaan) Bagilah peserta beberapa kelompok lalu masing-masing kelompok membahas pokok-pokok bahasan di bawah ini dan mempresentasikannya! 1. Bacalah dengan seksama kedua cerita tersebut! 2. Tuliskan kata ataupun kalimat yang terasa baru ditemukan pada saat membacanya! 3. Catatlah persamaan-persamaan antar kedua cerita tersebut sebanyak-banyaknya yang bisa ditemukan! 4. Catat dan bandingkanlah perbedaan-perbedaan antar kedua cerita tersebut sebanyakbanyaknya yang bisa ditemukan 5. Catatlah pesan-pesan teologis yang dapat diambil lalu buat kesimpulan! Ulasan Perempuan dan tubuhnya, merupakan isu yang sangat sensitif semenjak dahulu kala. Kedua kisah di atas memperlihatkan fakta kepada kita bahwa seorang perempuan ditentukan derajat dan nasibnya berdasarkan tubuhnya. Hal itu ditentukan oleh siapa yang berkuasa dan memegang kendali di tengah-tengah masyarakat. Karena merekalah yang akan menentukan nilai-nilai yang berlaku atau apa yang bersih-tidak bersih, apa yang pantas-tidak pantas, apa yang boleh-tidak boleh di masyarakat Yahudi pada waktu itu. Kedua perempuan itu terabaikan serta didiskriminasi oleh masyarakat karena tubuhnya yang tidak bersih/unclean (perempuan pendarahan) serta mati muda (anak Yairus). Perempuan pendarahan meskipun masih hidup dan sakit sesungguhnya ia sudah mati secara spiritual. Mengapa demikian? Karena dia teralienasi dan berbeban ganda, sakit dan terbiarkan sendiri menghadapi penderitaannya bahkan teralienasi dari masyarakat. Lain pula kisah anak perempuan Yairus. Ada beberapa kemungkinan bila anak perempuan itu mati muda karena shock lalu jatuh sakit. Ia hendak dikawinkan pada usia yang relatif masih sangat muda tetapi ia tidak dapat bersuara ataupun tidak dimintai pendapatnya soal pernikahan itu sehingga ia membawa penderitaannya sampai jatuh sakit dan wafat. Tubuh kita adalah ranah pribadi dan setiap orang merdeka untuk menentukan apa yang diinginkannya termasuk dengan tubuhnya. Sangat disayangkan ketika tubuh menjadi komoditi publik bahkan ironisnya menjadi komoditi undang-undang seperti yang dilakukan oleh negara kita dengan UU Pornografi. Dengan dalih melindungi tubuh perempuan sesungguhnya argumen mereka itu tidak beralasan. Dengan UU tersebut mereka mengkriminasliasi tubuh perempuan padahal defeninsi pornografi itu sendiri b i a s . N e g a r a t e l a h g a g a l u n t u k

JULI II; Bahan Bacaan: Kisah Para Rasul 16: 14-15 Lydia: Perempuan Peduli pada Pengajaran (isu: pendidikan dan enterpreunership) Tidak banyak informasi yang bisa kita dapat mengenai perempuan yang satu ini selain penggambarannya sebagai seorang pengusaha perempuan yang kaya pada paruh abad pertama di zaman para rasul. Dalam Alkitab keberadaannya hanya diceritakan pada satu ayat saja. Lidia, seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira demikian ditulis dalam Alkitab. Akan tetapi tidak jelas juga disini apakah itu kain ungu atau pewarna ungu untuk kain yang ia jual. Dan pada zaman itu ia tercatat sebagai seorang perempuan yang sukses dalam dunia tekstil tersebut. Lidia adalah orang pertama yang dibaptis sebagai pengikut Kristus di daratan Eropa. Setelah ia dan seluruh keluarganya dibaptis, ia pun dengan sigap mengundang kehadiran rasul Paulus, Silas dan Timotius untuk datang berkunjung ke rumahnya. Tradisi mengundang serta mengadakan jamuan bagi Guru serta para murid pada zaman Yesus ternyata masih berlanjut pada zaman rasul-rasul memberitakan Injil. Melalui sosok Lidia kita belajar bahwa harta kekayaan, status sosial, jabatan serta popularitas seseorang tidak menghalanginya untuk percaya serta menetapkan hatinya untuk beribadah kepada Tuhan. Dan yang terpenting adalah sejauh mana kita peduli dan menaruh hati serta pikiran kita pada pengajaran yang diberikan maupun pengetahuan yang dapat mempertumbuhkan kehidupan beriman kita ke arah pengenalan yang benar akan siapa itu Yesus Kristus sesungguhnya. Lidia beserta keluarganya rela membuka hatinya untuk dibimbing dan dituntun kepada pengajaran serta kesaksian para Rasul tentang Yesus Kristus. Bahan Diskusi: 1. 2. 3. 4. Hal-hal apa sajakah yang terkadang membuat masyarakat sangat membenci orang kaya? Sebutkan Sebutkan hal-hal apa sajakah yang dapat membuat kita mengabaikan pengajaran atau ilmu pengetahuan? Bagaimana cara yang baik dan benar untuk memanfaatkan pengajaran serta ilmu pengetahuan yang kita dapat dalam kehidupan kita sehari-hari secara khusus bagi pengembangan organisasi dalam menjalankan tugas penatalayanannya Pokok Doa: Pokok Doa: Perempuan-perempuan pengusaha baik itu pengusaha makro maupun home industri atau industri rumah tangga serta pedagang keliling. Berdoa juga bagi perempuan-perempuan yang berjualan di pasar-pasar tradisional secara khusus mereka yang sewaktu-waktu dapat digusur karena alasan pembangunan atau kebersihan kota. Berdoa juga bagi mereka yang berusaha sebagai pedagang kaki lima yang sering kena sasaran trantib.

31

AGUSTUS I KESEJAHTERAAN (Mazmur 122 : 6 9) (6.Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem: "Biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat sentosa. 7.Biarlah kesejahteraan ada di lingkungan tembokmu, dan sentosa di dalam purimu!" 8.Oleh karena saudara-saudaraku dan teman-temanku aku hendak mengucapkan: "Semoga kesejahteraan ada di dalammu!" 9.Oleh karena rumah TUHAN, Allah kita, aku hendak mencari kebaikan bagimu. Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem: "Biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat sentosa) Pengantar Pemerintah mengemukakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada tahun 2010, mencapai 7% terbesar sepanjang sejarah perekonomian Indonesia. Namun melihat pada realitas keadaan yang ada terjadi kesenjangan antara data dan fakta di lapangan. Lonjakan harga khususnya kebutuhan pangan mempertontonkan kesenjangan ekonomi yang sebenarnya telah terjadi. Angka inflasi 6,96 % sebanding lurus dengan angka pertumbuhan ekonomi, dampak yang terjadi angka pengeluaran masyarakat untuk memenuhi kebutuhan semakin besar. Apakah pemerintah telah salah dalam mengemukakan data pertumbuhan ekonomi ? Pemerintah tidak salah dalam menyatakan laju pertumbuhan ekonomi, yang menjadi masalah sebagian besar kemajuan ekonomi hanya dinikmati segelintir orang saja. pertumbuhan ekonomi hanya mengakar pada sector ekonomi makro (financial dan ekstraktif) bukan pada sektor mikro (pertanian dan industri kecil ). Akibat yang terjadi terjadi kesenjangan sosial dalam masyarakat, ungkapan yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin ada benarnya apabila di perhadapkan dalam keadaan yang terjadi sekarang ini. Versi pemerintah bahwa angka kemiskinan di Indonesia hanya 31 juta atau 13,3 % dengan pendekatan pendapatan perkapita yang tidak kurang dari Rp 300.000,- per bulan namun apabila menggunakan pendekatan perkapita 2 dolar perhari berdasarkan standar bank dunia maka terdapat hampir setengah penduduk Indonesia berada di garis kemiskinan. Sejak 66 tahun berdirinya Negara ini kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu prioritas pemerintah dalam pembangunan negara, berkaca pada keadaan jelas bahwa negara belum mampu sepenuhnya untuk mewujudkan cita-cita luhur tersebut. GMKI dalam visi nya juga berusaha mewujudkan Kesejahteraan Indonesia. Hal ini memperlihatkan letak keterpanggilan kekristenan yang melihat kesejahteraan masyarakat merupakan aspek penting bagi kehidupan. Kekuatan sumber daya alam yang melimpah ruah adalah gambaran bagaimana gambaran akan kesejahteraan masyarakat. Melihat p a d a k e n y a t a a n k o n k r i t y a n g a d a

Kolose 3:14 menjelaskan tentang kasih sebagai suatu atribut yang mempersatukan dan menyempurnakan. Tentu kita bertanya, mengapa kasih. Bukankah organisasi bisa bersatu karena mempunai cita-cita yang sama? Bukankah Negara bisa bersatu karena mempunyai falsafah hidup yang sama? Persdekutuan Kristen membutuhkan kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan karena kasih itu berasal dari Allah. Rasul Yuhanes mengatakan bahwa Allah adalah kasih (I Yohanes 4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.) Kasih paling tidak memiliki tiga kemampuan yaity : Pertama, kasih itu selalu memberi. Seperti seorang ibu mengasihi anaknya, sang ibu selalu member tanpa pamrih. Allah Bapa di Surga karna mengasihi manusia yang berdosa, Ia memberi Anak-Nya Yesus Kristus (Yoh.3:16) untuk menyelamatkan isi dunia ini. Kedua, kasih itu mengampuni. Tuhan Yesus penuh dengan pengampunan sebagaimana Ia katakan kepada perumpuan pezinah "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." (Yoh.8:11) Ketiga, kasih itu selalu berpengharapan. Berpengharapan adalah menatap ke depan. Orang yang selalu menoleh kebelakang tidak akan maju. Bagi mereka yang hidup dalam Kristus adalah ciptaan yang baru, perkara yang lama sudah berlalu dan perkara yang baru sudah datang (II Kor5:17). Kasih selalu memberi harapan kepada kita bukan keputusasaan. Kasih memberi kita gairah hidup menyongsong masa depan, walaupun kabut tebal menutup pandangan kita. Pertanyaan untuk didiskusikan: 1. Apa yang dimaksud manusia baru oleh rasul Paulus? Apa persayaratan untuk menjadi manusia baru ? 2. Beriman kepada Kristus perlu nyata dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang dimaksud dengan kalimat itu? Jelaskan secara konkrit dari Kol.3:5-9 dan contoh lain dalam pengalaman hidup saudara. 3. GMKI memakai motto ut omnes unum sint. Faktor apa yang dapat mempersekutukan kita dalam slogan ini? 4. Dalam kehidupan persekutuan kita di GMKI, sampai berapa jauh kita pertahankan batas-batas denominasi gereja kita? 5. Persekutuan kita sebagai orang percaya berada dalam garis vertical dan horizontal. Bagaimana saudara menjelaskan urgensi keduanya dalam pelayanan Pokok-pokok Doa : ya Tuhan ajarkanlah kami untuk menjadi manusia yang baru dalam kehidupan kami sebagai seorang Kristen menjalani persekutuan sebagai seorang Kristen terhadap sesama kami

30

NOVEMBER II KEHIDUPAN IMAN DAN PERSEKUTUAN KRISTEN Kolose 3:5-17 Kolose 3: 11 dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu Pengantar Walaupun bukan Rasul Paulus yang mendirikan jemaat Kolose, namun ia merasa berkepentingan untuk menyampaikan nasehatnya karena banyaknya ajaran dari guruguru palsu yang menyesatkan jemaat. Inti sari surat Kolose adalah bahwa Tuhan Yesus sangggup memberi keselamatan yang sempurna dan ajaran-ajaran lain hanya menjauhkan orang dari Kristus. Selanjutnya Rasul Paulus menguraikan ajaran yang agung itu dengan kehidupan Kristen yang nyata. Perikop bacaan kita adalah Manusia Baru. Manusia baru adalah mereka yang oleh Rasul Petrus dikatakan sebagai orang yang terpilih dan telah dipanggil keluar dari kegelapan masuk kepada terang-Nya yang ajaib ( I Petrus 2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib) Manusia baru adalah orang yang percaya kepada Tuhan Yesus dan karena kepercayaannya itu ia menerima anugerah keselamatan. Sebagai manusia baru ia hidup dalam pembaharuan dan terus menerus dibaharui oleh Firman Allah. (II Korintus 5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.) Beriman kepada Kristus bukanlah bukanlah slogan atau sesuatu yang statis sifatnya. Rasul Yakobus mengatakan bahwa iman haruslah nampak dalam perbuatan karena iman tanpa perbuatan adalah mati (Yak.2:26) Iapun menganjurkan agar kita bukan hanya menjadi pendengar yang baik tetapi pelaku firman (Yak.1:22). Dalam hubungan itu Rasul Paulus memberi contoh hidup bagi orang beriman, dalam uaraiannya tentang manusia baru. Semuanya itu bersumber dari kalimat Apabila Kristus, yang adalah hidup kita.. (Kol.3:4a) maka wujud kehidupan beriman haruslah nyata dalam bentuk-bentuk perbuatan yang konkrit (Kol.3:5-9). Iman dalam wujud nyata terasa dalam hidup persekutuan. Tuhan Yesus mendoakan umatnya untuk tetap bersatu dalam satu persekutuan yang kita selalu ucapkan di GMKI ut omnes unum sint (Yoh.17:21a). Persekutuan Kristen adalah suatu wujud yang dilihat, dialami dan dirasakan. Persekutuan bukanlah suatu kenyataan yang terjadi dengan sendirinya dan berlangsung terus menerus. Persekutauan adalah wujud kebersamaan yang harus diupayakan, dibentuk, dan dipelihara. Persekutan harus berdiri diatas dasar y a n g s a m a . R a s u l P a u l u s d a l a m

kesejahteraan belum dirasakan oleh masyarakat. Dalam istilah umum kesejahteraan memiliki arti menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi di mana orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai. Nabi Yeremia dalam suratnya menyampaikan Firman Tuhan kepada rakyat Israel yang di buang oleh nebukanezar dari Yerusalem ke babel agar setiap orang berusaha dan berdoa untuk membangun kesejahteraan kota di mana mereka di buang. Pembuangan selama Tujuh Puluh Tahun atas bangsa Israel merupakan hukuman Allah terhadap perbuatan umat di dunia. Melalui Yeremia Tuhan mengajarkan agar bangsa tersebut tetap bertahan dan berkerja keras ditengah-tengah penderitaan yang mereka alami dan belajar menggumuli hukum Tuhan. Pergumulan bangsa Israel merupakan rujukan bagi kita bahwa ditengah-tengah penderitaan yang kita hadapi setiap orang agar selalu berusaha dan berdoa mensejahterakan kota yang menjadi tempat bernaung. Pertanyaan-Pertanyaan Untuk Didiskusikan. 1. Dalam kitab bacaan mazmur terdapat beberapa penekanan mengenai kesejahteraan umat begitu juga dengan Yeremia 29:7. Bagaimanakah pentingnya kesejahteraan bagi suatu bangsa ? 2. Undang-undang dasar 1945 telah mengamanatkan secara tegas salah satu tugas dari Pemerintah adalah untuk memajukan kesejahteraan umum. Berdasarkan realitas yang terjadi dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan masyarakat umum belum terwujud. Apa yang mendasari sehingga kesejahteraan umum yang di amanatkan selama 66 Tahun kemerdekaan Indonesia masih terlihat semu ? 3. Pemerintah pusat telah membuka peran besar pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang otonomi daerah, analisa dan terangkan bagaimana dampak otonomi daerah tersebut bagi kesejahteraan daerah ? 4. Melihat realitas kesejahteraan yang terjadi, apa yang bisa kita lakukan sebagai kaderkader GMKI untuk menyuarakan suara kenabian Yeremia di tengah medan layanan ? Pokok Doa: Berdoalah dan untuk kesejahteraan kotamu Biarlah orang-orang yangada di sekelilingmu mendapat sentosa. Berdoalah untuk kesejahteraan Indonesia Biarlah setiap orang yang ada di bangsa ini Bersyukur akan kemurahatian SangPencipta

Pemimpin yang efektif bukan soal pintar berpidato dan mencitrakan diri agar disukai; kepemimpinan tergambar dari hasil kerjanya, bukan atributatributnya ~Peter Fdrucker~ 29 10

AGUSTUS II Bahan Bacaan: Hakim-hakim 11: 34-35 Anak Perempuan Yefta: Perempuan Korban Penebusan Nazar! Sebelum menuju medan peperangan Yefta membuat janji yang zaman itu dikenal sebagai nazar kepada Allah bahwa jika ia diberikan sebuah kemenangan maka yang pertama keluar dari pintu rumahnya akan dipersembahkannya sebagai korban syukur kepada Allah. Kemenangan pun akhirnya menjadi milik Yefta, namun ia sungguh tak menyangka bahwa yang pertama keluar dari pintu rumahnya untuk menyambutnya adalah anak perempuan satu-satunya. Ia keluar menyongsong ayahnya dengan memukul rebana serta menari-nari kegirangan menyambut ayahnya yang pulang dengan kemenangan. Apa dinyana ia harus bersedih hati karena ia pun harus dikorbankan demi memenuhi nazar ayahnya. Ada dua penafsiran disini terhadap hal tersebut, yang pertama apakah pengorbanan itu bahwa sang anak mesti menghabiskan sepanjang hidupnya dengan tidak menikah untuk menjadi pelayan Tuhan di rumah ibadat, ataukah penafsiran yang kedua ia dipersembahkan dalam hal ini dibunuh sebagai korban penebusan nazar. Kita bisa juga membandingkannya dengan kisah Ishak yang harus disembelih di atas mezbah di sebuah bukit sebagai persembahan kepada Allah. Hari ini mari kita melihat kisah ini dari sisi kejahatan kemanusiaan. Apa yang dilakukan Yefta merupakan sebuah kejahatan kemanusiaan meskipun kita tahu bahwa tentu saja Yefta tidak dengan sengaja melakukannya. Ia tentu tidak pernah menyangka bahkan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan bahwa bisa saja anaknya akan menjadi korban dari perkataan dan janjinya sendiri. Ia menempatkan dirinya dalam situasi yang dilematis dan ia memilih untuk tetap maju terus mewujudkan nazarnya itu. Pada zaman sekarang banyak kasus terjadi dimana seringkali anak-anak menjadi korban dari kejahatan kemanusiaan orang tua ataupun mereka yang memiliki hak dan kekuasaan penuh atas mereka. Simaklah satu kasus pernikahan dini seorang anak di sebuah daerah di jawa. Sebut saja anak perempuan belasan tahun yang mesti menikah dengan Syekh Puji yang sepantasnya menjadi bapaknya dan sudah memiliki beberapa istri. Sebagai imbalannya maka orangtua dalam hal ini sang ayah mendapat rumah serta tanah karena Syekh Puji merupakan salah satu orang terkaya di daerah tersebut. Si anak merupakan contoh dari sekian banyak kasus di berbagai daerah yang kerap terpaksa harus menikah muda dengan orang yang tidak pernah mereka cintai bahkan tidak pernah mereka kenal sebelumnya karena orangtua diiming-imingi harta kekayaan dan kehidupan yang nyaman dan enak. Sikap diam dan bungkam membuat mereka m e n d e r i t a b e r t a h u n - t a h u n l a m a n y a .

menyatakan kasih kita kepada sesama melalui senyum dan sapaan ramah, tindakan sosial serta pikiran-pikiran membangun semangat dan antusianisme sekeliling kita. Sederhana namun bermakna bagi banyak orang kiranya menjadi landasan filosofis pergerakan kita. Bahan diskusi: 1. Hal-hal apa sajakah yang dapat menjadi tantangan bagi kesetiaan kita terhadap panggilan tugas dan pelayanan kita? 2. hal-hal apa saja yang dapat kita lakukan untuk menghadapi tantangan terhadap kesetiaaan kita terhadap panggilan tugas dan pelayanan kita? 3. Sebutkan contoh-contoh kisah yang sama dengan kisah Rut dalam kehidupan sehari-hari yang mungkin pernah kita temui! Pokok Doa: Perempuan-perempuan yang berjuang untuk mempertahankan hidup khususnya para ibu rumah tangga yang meninggalkan tanah kelahirannya mengikuti suaminya dan juga para janda-janda akibat perang ataupun bencana alam serta bencana sosial lainnya

Jika anda kehilangan Cinta, maka anda kehilangan kehidupan. -John Addison-

11

28

NOVEMBER I Bahan Bacaan: Rut 1-4 Rut: Perempuan Berjuang dengan Cinta (Isu: kesetiaan dan komitmen) Renungan : Rut 1: 16 menjadi fokus perenungan kita dimana dalam ayat ini dengan gamblang penulis mengutip pernyataan Rut secara tegas dan memperlihatkan sikapnya yang kokoh pada pendiriannya untuk menyatakan loyalitas serta cinta kasihnya kepada mertuanya. Sebenarnya Rut bisa saja mengikuti jejak Orpa yang walaupun dengan berat hati mengambil plilihan untuk meninggalkan mertuanya dan kembali kepada kaum keluarganya. Akan tetapi Rut telah memilih jalannya sendiri untuk tetap mengikuti kemana mertuanya pergi, Rut tidak pulang ke rumah kaum keluarganya sendiri melainkan mengikuti mertuanya yang telah menjadi keluarga baru baginya. Pernyataan mertuanya seolah menyiratkan sebuah bayangan ketakutan akan masa depan yang suram bilamana Rut tetap menetapkan dan meneguhkan hati untuk mengikutinya. Naomi berkata apa adanya dan cukup realistis serta bersikap adil terhadap kedua menantunya untuk membebaskan mereka menentukan sendiri pilihan masa depan mereka karena melihat bahwa sudah tidak ada yang bisa diharapkan dari hubungan yang mereka jalin. Bahwa akan ada masa depan yang jauh lebih baik di luar sana. Akan tetapi Rut tidak takut dengan semuanya itu, ia tetap setia untuk mengikuti Naomi bahkan pulang ke kampung halaman mertuanya itu. Lalu kemudian dalam situasi yang serba sulitpun, Rut tetap bertahan dan berjuang untuk kehidupan mereka sebagai pembuktian terhadap komitmen atas pilihan yang telah diambilnya. Bulan penuh cinta ini kiranya menginspirasi kita untuk melakukan berbagai hal terutama seluruh aktivitas pelayanan kita atas dasar cinta kasih yang murni kepada sesama dalam semangat kebersamaan. Krisis ekonomi, dekadensi moral dan kekisruhan serta keriuhan politik menyebabkan banyak orang putus asa dan menjalani hidup dengan pragmatis dan apatis. Beban yang dipikul oleh masyarakat sungguh teramat berat Sementara itu para legislator dan eksekutif yang seharusnya berpihak pada keresahan masyarakat justru sibuk mengurusi dan memikirkan kepentingan golongan dan dirinya sendiri. Pada sisi yang lain kekerasan akhir-akhir ini cenderung meningkat tajam dan menjadi fenomena sosial masyarakat yang sungguh ironi dan bencana alam pun masih melanda saudara-saudara kita di kawasan timur dengan adanya berbagai gempa bumi. Dengan demikian melalui sosok Rut kita dapat belajar untuk setia pada panggilan kita terhadap tugas dan pangilan pelayanan kita meskipun berada pada situasi yang serba sulit sekalipun. Cinta kasih Kristus melalui teladan seorang perempuan bernama Rut kiranya m e n j a d i k e k u a t a n k i t a s e m u a u n t u k

Apapun alasannya sungguh tak bisa diterima mengorbankan anak demi sesuatu apalagi demi kekayaan atau prestise karena itu adalah sebuah kejahatan kemanusiaan. Semoga kita semua dimampukan untuk menaruh kepedulian lebih kepada anak-anak agar generasi kita tidak hilang dan bukan menjadi generasi korban sejarah hitam kejahatan kemanusiaan. Bahan Diskusi: 1. Hal-hal apa sajakah yang membuat para perempuan sering menjadi korban dan rentan terhadap kejahatan kemanusiaan orangtua? 2. Bagaimana mengadakan advokasi terhadap para anak-anak perempuan korban kejahatan kemanusiaan orangtua ataupun pihak yang berkuasa! 3. Sebutkan contoh kasus di sekitar yang sama seperti peristiwa anak perempuan Yefta! Pokok Doa: Berdoa bagi perempuan-perempuan korban kejahatan kemanusiaan para orangtua baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, serta para orang tua untuk selalu dibimbing dan diberi kekuatan untuk dapat melindungi anak-anaknya. Berdoa juga bagi para anak-anak jalanan yang rentan terhadap kekerasan baik itu fisik, psikis maupun seksualitas. Mari berdoa untuk upaya semua pihak menerapkan undangundang perlindungan anak sebagai manifestasi dari kewajiban pemerintah serta masyarakat untuk melindungi anak-anak.

27

12

BAHAN SUPLEMEN 7 Kiat Bekerja Menurut Amsal Salomo


1. Andalkan Tuhan Amsal 3:5-6 berkata, "Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu". Sertakan Tuhan di dalam segenap pekerjaanmu karena banyak yang harus kita kerjakan tetapi tidak diajarkan di bangku sekolah dan banyak yang terjadi yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Carilah Pengetahuan Ilmu pengetahuan Cara bekerja yang benar & efisien perlu kita cari. Amsal 19:2 berkata, "Tanpa pengetahuan, kerajinan pun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah". Jangan sungkan belajar dan meminta petunjuk jika tidak mengerti. Amsal 19:20 berkata, "Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan". Rajin dan Cekatan Hanya orang rajin dan cekatan yang akan diingat oleh pimpinannya, terutama waktu menetapkan promosi jabatan & kenaikan gaji. Amsal 10:4 berkata, "Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya". Dan Amsal 14:23 berkata, "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja." Berlakulah Jujur dan Benar Amsal 16:8 berkata, "Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, daripada penghasilan banyak tanpa keadilan". Dan Amsal 10:9 berkata, "Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui ". Renungkan juga Amsal 10:16, "Upah pekerjaan orang benar membawa kepada kehidupan, penghasilan orang fasik membawa kepada dosa." Jaga Mulut Mengerjakan tugas-tugas adalah suatu pekerjaan yang berat, jangan ditambahi lagi dengan masalah lain karena mulut kita yang bocor. Amsal 21:23 berkata, "Siapa yang memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri daripada kesukaran". Dan Amsal 10:19 berkata, "Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi." Sabar dan Tenang Amsal 16:32 berkata, "Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang merebut kota". Dan Amsal 14:30 menambahkan, "Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang."

Pemaknaan yang utuh terhadap kemerdekaan yang bermartabat bukanlah kemerdekaan yang terbebas dari colonial negara lain. Kemerdekaan yang bermartabat harus diartikan dalam proses panjang yang berkelanjutan (sustainable), yang harus kita perankan dalam setiap tugas dan tanggungjawab negara dan rakyat dalam mengisi kemerdekaan. Kemerdekaan yang bermartabat tercermin apabila dalam kemerdekaan tersebut cita-cita dari kemerdekaan terwujudkan. Pertanyaan pertanyaan untuk di diskusikan 1. Bagaimana pandangan anda tentang kemerdekaan yang bermartabat ? 2. Dalam konteks Indonesia sekarang ini apakah kemerdekaan yang bermartabat telah terwujud ? 3. Pembebasan Bangsa Israel dari perbudakan dan juga kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan kedua nya tidak lepas dari campur tangan Tuhan Allah. Diskusikanlah sebagai seorang kader GMKI apakah sikap panggilan yang harus dilakukan atas kemerdekaan yang diberikan Tuhan Allah? Pokok Doa: Berdoalah kepada pemimpin bangsa ini agar mengerti akan panggilan Tuhan dalam menjalankan Tugas dan tanggung jawab pemimpin dalam mengisi kemerdekaan. Berdoalah bagi bangsa ini agar bersama-sama berjuang mewujudkan kemerdekaan yang beramartabat

2.

3.

4.

5.

6.

Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai bangsa yang Merdeka. Soekarno

13

26

OKTOBER III KEMERDEKAAN INDONESIA SECARA BERMARTABAT Keluaran 6 : 5 7 5. Sebab itu katakanlah kepada orang Israel: Akulah TUHAN, Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat. 6. Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir. 7. Dan Aku akan membawa kamu ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada Abraham, Ishak dan Yakub, dan Aku akan memberikannya kepadamu untuk menjadi milikmu; Akulah TUHAN." Pengantar Perlu waktu yang panjang untuk menemukan semangat kebersamaan untuk berjuang bersama-sama menentang sistem penjajahan dan merebut kemerdekaan. Kemerdekaan tidak bertujuan dalam dirinya sendiri, melainkan sebagai sarana untuk mewujudkan suatu cita-cita luhur sebagai hasil dari perjuangan bersama-sama. Kemerdekaan bersifat keluar dan kedalam, keluar berarti indonesia bebas dari tekanan dari bangsa lain sedangkan kedalam memiliki arti bahwa rakyat bebas dalam menjalankan hak-hak individualnya yang dijamin oleh Negara . Cita-cita supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas pada masa perjuangan kemerdekaan merupakan kritik kepada kenyataan hubungan kolonial dengan banyak pembatasan terhadap bangsa Indonesia sebagai rakyat jajahan pada waktu itu. Dalam era kemerdekaan sekarang ini berkehidupan kebangsaan yang bebas berada dalam konteks hak-hak indivudual dalam melaksanakan kebebasan yang merupakan hak asasi setiap orang. Kemerdekaan harus diartikan sebagai Anugerah dan berkat (baca alenia ke 3 UUD 1945) Tuhan Yang Maha. Dalam hal ini pemerintah yang mendapatkan kepercayaan dari rakyat dalam mengelola hasil kemerdekaan yang merupakan anugerah dan berkat Tuhan harus mampu memberikan rasa kemerdekaan kepada rakyatnya. Enam puluh enam tahun sejak deklarasi kemerdekan, Indonesia masih diliputi pencarian akan arti makna dari kemerdekaan itu sendiri. Berkaca pada realitas yang terjadi kemiskinan, kebodohan, penindasan terhadap rakyat kecil,perampokan terhadap kekayaan negara (korupsi), pengekangan terhadap hak asasi manusia (kebebasan beragama) yang terjadi bukanlah cermin dari cita-cita kemerdekaan (kebebasan). Negara belum mampu membebaskan penderitaan-penderitaan rakyat dari kemiskinan, kebodohan, menjaga kebebasan beragama, menjamin hak-hak individual rakyatnya. Dalam arti bahwa rakyat masih dijajah oleh negaranya.

7.

Jangan Ingin Cepat Kaya Menjadi kaya adalah impian kebanyakan orang dan sah-sah saja. Yang harus diperhatikan adalah: o Menjadi kaya, bukanlah tujuan utama di dalam hidup ini. o Ingin cepat kaya seringkali menjebak orang-orang ke dalam perbuatan yang berdosa. o Menikmati hidup lebih penting dari menjadi kaya tetapi mempunyai banyak masalah.

Renungkanlah Amsal 10:22, "Berkat Tuhan-lah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya," dan Amsal 13:11, Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya." Sumber: www.indonesia.heartnsouls.com

25

14

AGUSTUS III MAAF DAN KETULUSAN Efesus 4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu Pengantar Maaf dan ketulusan adalah dua kata yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya dalam konteks sebuah konflik Kristen. Dalam konteks GMKI, konflik dapat berupa ketegangan-ketegangan pikiran/ide maupun ketegangan-ketegangan sikap yang dapat memicu perpecahan maupun keutuhan. Manajemen konflik adalah upaya untuk menimbulkan/memunculkan keutuhan berorganisasi tersebut dan menghindarkan diri dari perpecahan berorganisasi. Perlu disadari, organisasi yang meletakkan sikap pada sebuah gerakan adalah organisasi yang hidup yang tidak pernah terhindar dari konflik. Dengan adanya konflik maka organisasi semakin hidup dan berkembang. Permasalahannya, kerapkali konflik tidak dapat dikelola secara baik sehingga terjadi perpecahan dalam organisasi yang kemudian membuat organisasi tidak dapat bergerak secara maksimal. Kebutuhan untuk mengelola konflik sangat penting diketahui dan dipahami oleh setiap anggota GMKI. Alkitab menyediakan berbagai cara untuk mengelola (memanajemeni) konflik, tentu saja dari sudut pandang teologis. Manajemen konflik yang sangat dikenal dalam Alkitab adalah sikap saling mengampuni, karena sikap ini merupakan sikap manusia yang telah diperbaharui oleh Kristus. Dalam konteks ayat Alkitab di atas (Ef. 4:32), ciri-ciri manusia baru ada tiga: ramah, penuh kasih mesra, dan saling mengampuni. Ketiga ciri tersebut saling berkaitan dalam diri orang percaya dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Dalam manajemen konflik, ketiga sikap di atas memerlukan sikap timbal balik satu orang dengan orang yang lain untuk mengungkapkannya. Maaf dan ketulusan ada dalam ketiga sikap ini. Sikap maaf terjadi dalam konteks sebuah kesalahan. Konteks kesalahan ini dianggap dapat menimbulkan konflik, sehingga perlu dilakukan upaya maaf. Ini berarti seseorang yang meminta maaf diasumsikan telah melakukan sebuah kesalahan/kekeliruan sehingga perlu meminta maaf dan mohon untuk dimaafkan. Dua orang berperan dalam hal ini. Pertama, orang yang meminta maaf, dan kedua, orang yang dimintai maaf. Dari sisi orang yang meminta maaf, asumsi umum adalah ia sebagai orang yang bersalah/telah membuat kekeliruan (meski tidak semua benar demikian). Dalam konteks Alkitab, orang yang bersalah/membuat kekeliruan, ketika ia sadar telah berbuat salah atau mungkin telah berbuat salah wajib untuk meminta maaf. Kata wajib di sini menyiratkan keharusan untuk melakukan. Setiap orang Kristen wajib untuk meminta maaf karena sikap ini melambangkan kerendahan hati, kerelaan

OKTOBER II Bahan Bacaan: Yohanes 8: 1-11 No name: Perempuan yang Dimanusiakan! Kisah ini tentu sangat populer bagi kita terutama jika kita dapat menyaksikan juga tayangan visualnya dalam berbagai versi. Namanya pun begitu sangat controversial, sekontroversial dirinya yang sering diduga memiliki hubungan yang sangat istimewa dan intim dengan Yesus. Apapun kisah yang melatarinya, bahkan masih misterius hingga saat ini, Alkitab mencatat dengan tegas bahwa Maria dari Magdala atau Maria Magdalena diselamatkan oleh Yesus dari hukuman semena-memena para ahli-ahli Taurat dan Tua-tua Yahudi bahkan dipulihkan dan disembuhkan citranya. Bermula dari kepergian Yesus ke Yerusalem untuk Hari Raya Pondok Daun dan mendapat pertentangan atas pengajaran. UU Pornografi dan Pornoaksi Deklarasi Beijing dan CEDAW Bahan Diskusi: 1. Sebagai bahan pembanding disarankan untuk menonton film Malena! 2. Hal-hal apa sajakah yang menyebabkan perempuan rentan terhadap kekerasan? 3. Bagaimana melakukan advokasi terhadap perempuan yang mengalami kekerasan baik di ranah publik maupun privat? 4. Sebutkan contoh-contoh kasus yang terjadi seperti yang juga dialami oleh Maria Magdalena! Pokok Doa: Berdoa bagi perempuan-perempuan korban kekerasan baik itu di ranah publik maupun ranah privat. Berdoa bagi perjuangan perempuan mendapatkan hakhak perlindungan dari negara secara khusus undang-undang yang selalu mengeksploitasi tubuh perempuan sebagai komoditas yang harus dihukum dan diatur.

15

24

wawasan; kenali kelemahan dan kekuatan diri. Ingatlah apa yang dikatakan oleh Albert Camus di atas. Sudah saatnya kau keluar dari zona nyamanmu dan berusaha sekuat tenagamu untuk terus belajar di alam semesta kehidupan ini dengan sungguh-sungguh. Karena masa muda itu tidak pernah terulang lagi, berlalu sekali maka berlalu selamanya. Ketiga, mampulah memilah. Kemampuan untuk memilah adalah sesuatu yang sudah kita warisi sejak lahir. Potensi itu harus terus dikembangkan, dan mintalah Roh dan Hikmat Tuhan hadir atasmu, supaya Tuhan jugalah yang memberi dan memberkati pertumbuhan dan perkembangan hidupmu. Keempat, tetaplah waspada dalam kesadaran. Masa tua kita tergantung pada kewaspadaan dan kesadaran yang telah dikembangkan pada masa muda. Investasi kewasapadaan dan kesadaran mesti dilakukan saat kita masih muda. Hal itu ibarat menanam benih, masa muda adalah masa tanam. Masa tua adalah masa panen. Sebab masa muda menyediakan iklim yang tepat dan energi yang sangat kuat untuk bercocok tanam. Bila masa itu terlewatkan, sia-sialah masa tua kita. Jangan mengharapkan panen. Penghantar Untuk di Diskusikan 1. Dalam permenungan kisah yang di alami oleh Daniel dalam kaca mata iman saat ini? (Pasal 1; jika kau mau belajar seperti daniel bacalah seluruh kisahnya) bagaimanakah hidup Daniel bertahan dan tidak kehilangan harapan dalam masa-masa yang penuh kesulitan dan penderitaan walaupun mereka ditengah-tengah bangsa asing. 2. Sebagai kader GMKI yang produktif dan masih muda, tindakan tindakan proaktif apa yang harus kita lakukan dalam membangun semangat oikumensime di medan pelayanan kita?

untuk dihukum, pemasrahan diri, dan permohonan ampun. Di sinilah sikap ketulusan berperan. Tulus untuk meminta maaf berarti meminta maaf tanpa ada maksud tersembunyi. Permintaan maaf yang tulus dapat meluluhkan hati yang keras. Meminta maaf dengan tulus tidak mementingkan apakah ia diampuni atau tidak, tetapi ia telah menunjukkan kebesaran jiwanya dalam sebuah konflik. Kader-kader GMKI patut segera meminta maaf seorang dengan yang lainnya, dengan ketulusan, jika terjadi keteganganketegangan yang dapat menimbulkan konflik berorganisasi, sehingga konflik dapat dikelola untuk perkembangan organisasi. Dari sisi orang yang dimintai maaf, asumsi umum adalah ia sebagai orang yang benar/tidak bersalah (meski tidak semua benar demikian). Dalam konteks Alkitab, orang yang dimintai maaf wajib untuk memaafkan. Kata wajib di sini juga berarti keharusan untuk melakukan. Pertanyaan Petrus dan jawaban Yesus dalam Mat. 18:21-22 menyiratkan pengampunan tiada henti bagi orang yang memohon ampun. Pengampunan diberikan juga harus dengan ketulusan hati, tanpa maksud tersembunyi di belakangnya, misalnya karena mengharapkan imbalan atau bahkan misalnya karena kepentingan organisasi. Sikap mengampuni/memaafkan merupakan hakikat orang Kristen dan wajib untuk dilakukan. Salah satu dasar teologisnya adalah kalimat terakhir dalam ayat di atas, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. Seseorang mengampuni karena ia telah terlebih dahulu diampuni oleh Kristus. Seseorang yang tidak mau mengampuni orang lain, tidak layak mendapat pengampunan dari Allah (lihat Mat. 6:14-15). Karena itu, mengampuni/memaafkan dengan ketulusan adalah sikap reaktif-konkret yang harus/wajib dilakukan oleh orang Kristen. Kader-kader GMKI dalam membangun organisasi perlu memiliki sikap memaafkan dengan ketulusan hati karena para kader GMKI telah terlebih dahulu dimaafkan oleh Allah. Pertanyaan-Pertanyaan untuk Diskusi 1. Apakah kita perlu meminta maaf jikalau kita tidak merasa bersalah? 2. Perlukah kita meminta pihak ketiga untuk memfasilitasi permintaan maaf? 3. Apakah yang akan terjadi jikalau kita meminta dan memberi maaf tanpa ketulusan? 4. Dalam konteks GMKI, lazim jikalau seorang yunior meminta maaf kepada senior. Tetapi, menurut anda, apakah seorang senior wajib meminta maaf kepada yunior?

Pokok Doa: Ya Tuhan, urapilah kami dengan kuasa Roh dan Hikmat-Mu, supaya kami mampu belajar dan berpuasa seperti Daniel. Berdoalah dan mintalah peny ertaan Tuhan dengan ketulusan dan kerendahan hati. Supaya Tuhan memberkati pertumbuhan dan perkembanganmu sebagai pemuda yang bijaksana, yang memiliki integritas, profesionalitas dan bersolidaritas. Amin.

Sejarah sebenarnya beulang-ulang membuka pintunya, tapi persoalannya, orang tak mau memasukinya, maka pintu pun tertutup kembali. -Rousseau-

Pokok-pokok Doa 1. Orang-orang Kristen (khususnya kader-kader GMKI) yang keras hatinya untuk tidak mau meminta dan memberi maaf kepada orang lain dengan ketulusan. 2. GMKI dari tingkat pusat, cabang hingga komisariat agar dapat menjadi organisasi gerakan percontohan untuk meminta dan memberi maaf kepada orang lain dengan ketulusan.

23

16

SEPTEMBER I ; Bahan Bacaan : Yosua 2:1-24 Perempuan Penyelamat Bangsa (isu keberagaman bagian dari penyelamatan) Renungan : Sejarah Israel mencatat dalam kitab Yosua kisah keberanian seorang perempuan asing bernama Rahab. Pada waktu itu pimpinan Israel, Yosua bin Nun memerintahkan dua orang mata-mata Israel pergi ke kota Yerikho untuk mengamatamati situasi negeri itu. Mereka memilih sebuah rumah yang letaknya sangat strategis yaitu di atas tembok Yerikho sebagai tempat peristrahatan pada malam itu. Pemilik penginapan atau perempuan sundal? Para ahli banyak bercakap soal pekerjaan Rahab. Besar kemungkinan bahwa Rahab mengelola sebuah penginapan sekaligus menawarkan jasa sampingan tersebut. Raja Yerikho mengetahui ada penyusup memasuki kota dan tinggal di penginapan Rahab maka ia menyuruh orang untuk menangkap mata-mata itu. Rahab berbohong pada pasukan raja bahwa mereka sudah pergi meninggalkan kota itu padahal ia telah menyembunyikan mata-mata tersebut di atas sotoh rumahnya di bawah tumpukkan batang jerami. Apa sesungguhnya yang mendorong Rahab sehingga ia berani berbuat seperti itu? Tidakkah ia khawatir bahwa bisa saja ia akan kehilangan nyawa karena perbuatannya itu? Jawabannya terdapat pada ayat 9-13, ia telah mendengar cerita tentang kemahakuasaan Allah dan karenanya ia berharap ia juga beserta seluruh isi rumah dan kaum keluarganya diselamatkan. Rahab adalah seorang perempuan cerdik dan pandai. Ia mencoba membangun negosiasi dengan mata-mata tersebut dan ia berhasil. Dengan sebuah tanda tali benang kirmizi yang diikatkan pada rumahnya maka ia dan beserta keluarganya luput dari serangan Israel. Meskipun sebenarnya pada satu sisi dia bisa dianggap sebagai pengkhianat bangsanya sendiri. Rahab adalah satu dari sedikit perempuan asing dalam Alkitab yang telah menunjukkan keberanian serta kepercayaannya kepada Allah. Ia berani mempertaruhkan nyawanya untuk menolong dua orang asing yang tidak dikenalnya. Latar belakangnya sebagai seorang perempuan sundal serta bangsa yang asing tidak dipersoalkan dan Rahab dibenarkan karena perbuatannya menyelamatkan mata-mata Israel. Alkitab juga mencatat Rahab sebagai salah satu perempuan yang meneruskan garis keturunan Yesus Kristus. Ini menyiratkan kepada kita bahwa garis keturunan Kristus juga berasal dari orang-orang yang dianggap hina dalam masyarakat. Kitab Ibrani 11:31 serta Yakobus 2:25 mencatat dengan jelas tentang keteguhan iman Rahab. Dalam kehidupan kita setiap hari ada saja persoalan hidup yang membelit dan membuat kita ketakutan bahkan was-was dalam mengambil keputusan dan tindakan. Terkadang pula kita merasa terancam seolah-olah bahaya mengintai dimana-mana. Belum lagi bagi k i t a y a n g t i n g g a l s e b a g a i k a u m m i n o r i t a s d i

OKTOBER I PEMUDA DAN OIKUMENISME Teks : Daniel 1 : 17 Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagaibagai penglihatan dan mimpi Pengantar Pada masa sekarang pemuda menghadapi tantangan yang sangat besar, baik dari dalam maupun dari luar dirinya. Salah satu tantangan yang muncul dari dalam adalah virus mentalitas mie instant yang sudah menjangkiti tubuh pemuda sehingga merosotnya idealisme, iman, rasa percaya diri, serta harapan. Hal tersebut dapat kita ukur dari kuantitas dan kualitas dari integritas, profesionalitas dan solidaritas yang dimiliki pemuda hingga sekarang ini, masih sangat minim. Kemudian, pemuda juga menghadapi tantangan dari luar yang tidak kalah hebatnya dalam arus deras globalisasi atau yang sering kita sebut kekagetan perubahan budaya (cultural shock). Oikumenisme atau semangat oikumene (hidup bersama; berdiam bersama dalam terang Kasih Kristus) adalah semangat bergereja yang esa sesungguhnya (band. Yohanes 17:21). Maka seyogianyalah semangat itu harus terus mengalir dan mengisi gerakan pemuda. Oikumenisme itu bukanlah sesuatu yang statis atau hanya terbatas pada penampakan struktural. Akan tetapi bagaimana aksi-nyatanya? Pemuda sebagai bagian Gereja yang tersamar (in cognito) sangat diharapkan mampu menjadi seorang Daniel trasformatif, yang senantiasa menjaga kekudusan diri dengan hormat akan Tuhan dalam menghadapi tantangan pada zamannya (ayat 3). Sehingga dalam ikhtiar tersebut pemuda juga akan dimampukan untuk dapat belajar dan mengembangkan diri dalam tuntunan Roh dan hikmat Tuhan untuk adaptif dalam mengetahui tantangan dalam perubahan zaman yang sangat cepat ini. Pada satu sisi pemuda harus mengembangkan diri pribadi dengan semua potensi yang ada, dan di sisi lain kita juga harus terlibat dalam tugas dan tanggungjawab sosial kita sebagai pemuda Gereja yang oikumenis. Maka untuk mengantisipasi hal tersebut setidaknya pemuda harus melakukan upaya yang holistik. Pertama, jangan menyia-nyiakan masa mudamu. Otakmu, pikiranmu, hatimu, ragamu, pancaindramu adalah alat-alat yang masih fresh, baru dan dalam keadaan paling baik untuk menerima Roh dan Hikmat Tuhan. Kau adalah transreceiver generasi mutakhir, sehingga potensimu pasti berbeda dengan orang yang sudah tuarenta. Janganlah mencemari otakmu dengan makanan yang tidak bergizi. (baca dan renungkan kisah yang dialami oleh Daniel ketika ia belajar mengembangkan potensi d i r i n y a p a d a m a s a i t u ) . K e d u a , b u k a l a h

17

22

SEPTEMBER III; Bahan Bacaan: Hakim-hakim 4: 1-34 Debora: Perempuan Pejuang Pembebasan! Debora adalah satu-satunya perempuan yang berada diantara dominasi hakim dan nabi laki-laki dalam sejarah bangsa Israel. Pada zamannya Debora menjadi seorang pemimpin yang lengkap dengan berbagai atribut atau gelar. Sebagai hakim, nabi serta pemimpin/panglima perang. Sebagai Hakim, tiap-tiap hari ia menghakimi atau memutuskan perkara bangsa Israel di bawah sebuah pohon. Kesanalah biasanya orangorang Israel meminta pertimbangan serta nasihat terhadap berbagai persoalan yang mereka hadapi dalam kehidupan mereka. Zaman hakim-hakim adalah zaman diantara kematian Yosua dan raja-raja pertama Israel. Alkitab mencatat dengan jelas bahwa zaman itu adalah zaman penjajahan bagi bangsa Israel dibawah kekuasaan orang Kanaan, Yabin, dari Hazor. Sebagai nabi. Sebagai pemimpin perang, Bahan Diskusi: 1. Hal-hal apakah sajakah yang menjadi tantangan atau hambatan bagi seorang perempuan untuk menjadi pemimpin baik di ranah publik maupun di ranah privatnya sendiri? 2. Hal-hal apa sajakah yang mesti dilakukan agar perempuan dapat menjadi seorang pemimpin terutama menjadi pemimpin yang mengabdi bagi kepentingan banyak orang! 3. Bagaimana dengan perempuan GMKI? Apa saja yang sudah atau mungkin belum dapat dilakukan organisasi untuk mempersiapkan perempuan menjadi kader-kader berintegritas dan calon pemimpin masa depan? Pokok Doa: Berdoa bagi perempuan-perempuan pemimpin dan pengabdi di ranah publik dalam segala bidang. Mari berdoa juga bagi perempuan yang terus berjuang hingga hari ini untuk pembebasan bagi diri sendiri bahkan bagi banyak orang seperti Aung Suu Kyi di Myanmar yang berada di bawah rezim Junta. Berdoa bagi perjuangan perempuan sedunia dalam rangka mewujudkan kesetaraan dan dunia yang lebih adil bagi semua.

daerah kita masing-masing mungkin juga merasa kerap terintimidasi sebagai konsekwensi dari aktivitas kita yang dinilai mengganggu ketenangan bagi sebagian orang. Rahab memberi kita teladan sikap untuk memiliki keberanian terhadap sesuatu yang diyakininya benar. Rahab juga berani menempuh resiko. Demikian juga kita kiranya berani mempertahankan iman serta idealisme yang merupakan garis perjuangan kita di tiga medan layan. Meskipun kita tahu dan sadar betul bahwa ada bahaya dari setiap keputusan dan tindakan kita. Tetapi kita juga selalu bisa membangun komunikasi serta negosiasi yang baik sehingga bisa meyakinkan dan mempengaruhi orang lain asalkan tentu saja tujuan kita baik adanya. Bahan diskusi: 1. Sebutkan dan jelaskan hal-hal apa saja yang bisa mengancam kelangsungan hidup persekutuan, masyarakat dan bangsa kita? 2. Hal-hal apa saja yang dapat kita lakukan untuk mencegah bahaya-bahaya yang mengancam kelangsungan hidup persekutuan, masyarakat serta bangsa kita? 3. Sebutkan contoh-contoh kisah lain seperti kisah Rahab yang pernah ditemui dalam kehidupan sehari-hari! Pokok Doa: Perempuan-perempuan yang berjuang untuk kedamaian dan kesejahteraan bangsa Indonesia meskipun diantaranya ada yang bukan warga negara Indonesia

Hidup adalah Perjuangan, terimalah. Hidup adalah Tragedi. Berjuanglah Hidup adalah Petualangan, Beranilah Hidup adalah untuk Hidup, Berjuanglah Untuknya -Bunda Teresa-

Berikanlah yang terbaikdari apa yang kamu miliki dan itu mungkin tidak akan pernah cukup. tetapi tetap berikan yang terbaik. -Bunda Teresa-

21

18

SEPTEMBER II The Rule of Law Yesaya 56 : 1 Beginilah firman TUHAN: Taatilah hukum dan tegakkanlah keadilan, sebab sebentar lagi akan datang keselamatan yang dari pada-Ku, dan keadilan-Ku akan dinyatakan Pengantar Sebuah Negara ada karena di beri kewenangan oleh rakyat untuk menciptakan kesejahteran bersama bagi rakyat, Israel sebagai bangsa yang mandiri yang melepaskan diri dari kerja paksa di Mesir, adalah sebuah proses menjadi nation-state, terbentuknya Israel sebagai bangsa merupakan merupakan sebuah proses perjuangan yang panjang. Identitas yang dimiliki sebagai orang Ibrani membangun rasa kebangsaan tertanam dalam diri setiap anak bangsa terlepas dari scenario iman yang disutradarai oleh Allah sendiri.Namun proses manusiawi untuk menjadi bangsa tetap terbangun sebagaimana mana kisah Musa pada Kajadian 2 : 11-12 ketika rasa nasionalisme Musa terbangun ketika melihat seorang Mesir memukul seorang Ibrani, rasa sebagai orang Ibrani begitu kuat sehingga Musa membela orang Ibrani. Syarat menjadi negara haruslah memiliki wilayah, rakyat dan pemerintahan, Israel baru memiliki syarat pada waktu itu yakni pemerintahan yang teokratis dan rakyat, sedangkan wilayah mereka belum memiliki hanyalah janji bahwa mereka akan menuju ke negeri yang penuh dengan susu dan madu, Susu dan Madu melambangkan wilayah yang kelimpahan, subur yang dapat memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya. Kesejahteraan merupakan dambaan dari sebuah negara yakni mampu membawa negerinya untuk dapat menikmati susu dan madu tersebut, negara gagal jika tidak mampu memberikan kesejahteraan bagi warganya seperti terjadinya busung lapar, mengalami krisis pangan dan bencana korupsi dan bencana lainnya. Proses menuju negara welfare state menjadi impian dan perjuangan bangsa Israel melalui padang gurun. Proses panjang ini disadari tidak akan tercapai jika tidak adanya payung hukum yang dapat mengatur tindak tanduk bangsa Israel (baca : Ibrani), sehingga bangsa ini liar bahkan menjadi bangsa yang bar-bar, karena apabila bangsa ini liar maka proses menjadi negara sejahtera gagal. Sehingga pemerintahan teokrasi pun membutuhkan hukum atau aturan aturan yang tertuang dalam dual oh batu yakni 10 (sepuluh) hukum atau yang kemudian di kenal dengan sebutan 10 hukum taurat, kemudian ditambahkan dengan aturan - aturan tambahan yang dijalankan oleh para Imam. Proses penegakan hukum dengan hukum taurat adalah sebuah tawaran hak dan kewajiban sebagai warga negara, jika ingin mencapai tujuan yakni menikmati

kesejahteraan maka perlu ketaatan untuk tunduk dan taat terhadap hukum tersebut, jika melanggar maka akibat hukumnya yakni akan mengalami murka Allah jika melakukan sesuai hukum tersebut maka akan hidup (ayat 5) hanya ada dua pilihan hidup atau mati, jika mati maka tidak akan mencapai tujuan dari negara Israel yang sempurna yang penuh dengan susu dan madu. Pertayaan-Pertanyaan Untuk di Diskusi 1. Dalam Bacaan diatas bahwa Kristus adalah kegenapan hukum taurat, hukum taurat telah di genapi dalam diri Kristus, dalam Konteks sebagai WNI maka apa yang harus kita lakukan dalam negara yang demokratis untuk menegakan hukum positif UUD 1945 di suatu sisi diharapkan untuk tunduk dan taat kepada hukum yakni kepada Kristus yang telah menggenapi hukum taurat itu. 2. Sebagai warga gereja dan mahasiwa Kristen yang menaruh Imannya di dalam Kristus bagaimana menjalankan iman di dalam Kristus dalam kontek hidup berbangsa dan bernegara? 3. Sudahkah para penegak hukum yang beriman kepada Kristus memilki moral dan jujur melakukan tugas penegakan hukum dengan baik ? 4. Apakah negara ini sejahtera apabila hukum negara itu didasari pada hukum agama ( baca: hukum Kristus)? Pokok-Pokok Doa 1. Mendoakan agar para penegak hukum dapat menegakan hukum dengan penuh rasa keadilan bagi semua masyarakat. 2. Mendoakan agar masyarakat yang beriman kepada Kristus dapat teguh dan kokoh imannya didaerah yang menegakan hukum syariah. 3. Mendoakan pemerintah agar menegakan Pancasila dan UUD 1945 agar tegak berdiri.

Melenyapkan Kejahatan adalah awal dari kebajikan dan menyingkirkan kebodohan adalah permulaan dari kebijaksanaan. (La Bruyere)

19

20

Anda mungkin juga menyukai