Anda di halaman 1dari 31

PUOK

(PANDUAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN) FAKULTAS


PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2020/2021

BAB I
TENTANG ORGANISASI
(PENGERTIAN, ASAS DAN KEDUDUKAN)

Pasal 1
Pengertian

1. Organisasi kemahasiswaan adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa


kearah perluasan wawasan, peningkatan keintelektualitasan, integrasi kepribadian dan
wahana pertajaman kepekaan social kemasyarakatan mahasiswa.
2. Organisasi kemahasiswaan terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu organisasi ekstra kampus
dan intra kampus.
3. Organisasi ekstra dan intra kampus merupakan kegiatan kemahasiswaan yang
mencakup penalaran keilmuan, minat bakat, kesejahteraan mahasiswa serta
pengabdian pada masyarakat.
4. Organisasi ekstra kampus adalah organisasi eksternal yang memiliki ijin atau
disyahkan oleh Pimpinan Universitas, gerak organisasi luar kampus namun memiliki
basis didalam kampus.
5. Organisasi intra kampus merupakan organisasi internal yang memiliki
struktur/pangkat, basis massa dilingkungan kampus.
6. Organisasi intra kampus terdiri dari DPM, BEM, UKM, HMPS, HW, TAPAK SUCI

dan IMM.

Pasal 2
Asas
Organisasi kemahasiswaan berasaskan Islam yang berlandaskan Al-Qur’an dan Hadist .
Pasal 3
Kedudukan

Organisasi kemahasiswaan berkedudukan di sektor pimpinan yaitu organisasi internal


kampus induk sebagai pusat kerja dan konsolidasi organisasi yang bertempat di
Universitas Muhammadiyah Mataram.
BAB II
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAPERTA UMMAT
Pasal 4
Nama, Pengertian dan Kedudukan

1. Organisasi ini bernama Dewan Perwakilan Mahasiswa yang disingkat DPM.


2. Dewan perwakilan mahasiswa adalah lembaga legislatif organisasi kemahasiswaan
yang merupakan penyusun PUOK dan pengkontrol lembaga eksekutif (BEM.)
sebagai pelaksana harian.
3. Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Mataram (DPM FAPERTA UMMAT), berkedudukan di Fakultas pertanian
Universitas Muhammadiyah Mataram.

Pasal 5
Sifat, Lambang, dan Bendera
Sifat
Dewan Perwakilan Mahasiswa adalah organisasi lembaga kemahasiswaan yang bersifat
semi otonom.

Lambang

Bendera

1. Bendera DPM FAPERTA UMMAT berbentuk segi empat dengan ukuran 1 x


1.5 meter.
2. Bendera DPM FAPERTA UMMAT berwarna hijau
Pasal 6
Keanggotaan
1. Anggota DPM FAPERTA UMMAT adalah calon yang terdaftar dalam PEMIRA
yang berasal dari unsur partai politik mahasiswa.
2. Anggota DPM FAPERTA UMMAT dipilih melalui proses PEMIRA atau
Kongres Mahasiswa serta Rekomendasi dari pemenang pemira.

Pasal 7
Kepengurusan
1. Kepengurusan DPM FAPERTA UMMAT terdiri dari ketua umum, Wakil Ketua
Umum, Bendahara Umum, dan lembaga pembantu kerja DPM FAPERTA
UMMAT atau (BEL dan BPL).
2. Struktur kepengurusan DPM FAPERTA UMMAT terpusat dikampus UMMAT.
3. Kepengurusan DPM FAPERTA UMMAT disusun dalam Sidang Umum.
Pasal 8
Tugas dan Wewenang 2
1.Tugas DPM FAPERTA UMMAT terdiri dari: .

a. Menyusun Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan (POUK). m


b. Mengawasi Pelaksanaan Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan (PUOK) u
yang dijalankan oleh BEM, HMPS, serta Seluruh Lembaga kemahasiswa yang ada s
difakultas pertanian Universitas Muhammadiyah Mataram. a
c. Menyelenggarakan musawara dan pemilu raya mahasiswa dengan merekomendasikan w
kepada BEM FAPERTA UMMAT sebagai Pelaksana dengan dua catatan a
1. demokrasi dilakukan apabila ada dua calon BEM faperta ummat r
a
2. musawara dilakukan apabila terdapat satu calon saja.
d
d. Menjunjung tinggi asas perjuangan Muhammadiyah. i
l
a
k
2.Wewenang DPM FAPERTA UMMAT meliputi: u
k
a. Memberikan teguran, secara lisan maupun tertulis kepada kepengurusan BEM, a
HMPS FAPERTA UMMAT apabila menyalahi Pedoman Umum Organisasi n
Kemahasiswaan (PUOK).
b. Memberikan teguran kepada BEM, HMPS dan semua organisasi yang ada a
dilingkungan FAPERTA UMMAT jika menyalahi Pedoman Umum Organisasi p
Kemahasiswaan (PUOK). a
c. Membuat Rekomendasi kepada BEM FAPERTA UMMAT untuk membentuk b
Komite Pemilihan Raya Mahasiswa (KPRM) yang merupakan perpanjangan i
tangan DPM FAPERTA UMMAT dalam proses Pemilu Raya Mahasiswa l
(PEMIRA) untuk kelanjutan Pimpinan Organisasi apabila ada dua calon. a
Pasal 9
Komposisi Pimpinan t
1. Kepengurusan DPM FAPERTA UMMAT terdiri dari : e
r
a. Ketua umum. d
a
b. Wakil ketua umum p
c. Bendahara umum. a
d. Komisi-Komisi t
2. Komisi-Komisi terdiri dari: s
a
a. Komisi I (Bidang Legislatif) t
u
b. Komisi II (Bidang Humas)
c
c. Komisi III (Bidang program) a
l
d. Komisi IV ( Advokasi) o
n
e. Komisi V (Pengawasan)
s
. a
j
a
.
Pasal 10
Fungsi Struktural
1. Ketua Umum memiliki tugas dan fungsi yaitu;

a. Memimpin Kepengurusan Harian organisasi ditingkat fakultas sesuai dengan


aturan yang berlaku.
b. Menggalang aliansi di dalam maupun diluar kampus sepanjang tidak keluar dari
asas perjuangan Muhammadiyah.
c. Melakukan aktivitas eksternal organisasi sebagai representasi politik organisasi.
d. Mendukung program universitas yang bersifat memajukan kredibilitas kampus.
e. Menjalin hubungan baik dengan ORTOM Muhammadiyah dilingkungan
UMMAT.
f. Peka terhadap isu-isu pergerakan serta ikut aktif dalam pembelaan keadilan baik
kancah,regional, Nasional maupun Internasional.
g. Berhak mengambil kebijakan pada situasi yang mendesak.

2. Wakil Ketua Umum tugas dan fungsi yaitu:

a. Mengontrol, mengatur, dan membuat laporan berkala terhadap seluruh aktivitas


kerja organisasi.
b. Mengatur surat-menyurat yang berkaitan dengan keperluan organisasi.
c. Bertanggung jawab dan mengusulkan rapat-rapat pimpinan.
d. Menggantikan tanggungjawab dan wewenang ketua umum jika berhalangan.

3. Bendahara umum memiliki tugas dan fungsi yaitu;

a. Bertanggung jawab atas pengelolaan dan teknis keuangan sesuai kebutuhan


organisasi.
b. Memberikan laporan secara lisan dan tulisan terkait keuangan organisasi.

4. Komisi-Komisi dan pembagian fungsi setiap komisi

a. Komisi adalah bagian dari Pimpinan organisasi yang berfungsi membantu ketua
umum dan wakil ketua umum dalam menjalankan program kerja. Bagian komisi
Terdiri dari Koordinator, anggota dan staf ahli (Jika di butuhkan)

b. Fungsi setiap komisi

1) Komisi I ( Bidang Legislatif)

Berfungsi untuk menyusun dan merancang sketsa PUOK serta melakukan


kajian terhadap peraturan yang akan ditetapkan dalam sidang umum.
2) Komisi II (Bidang Humas)

Berfungsi untuk menjalin hubungan dengan intra dan ekstra bersama seluruh
stake holder terkait serta melakukan publikasi terkait dengan informasi yang
dikeluarkan oleh lembaga DPM FAPERTA UMMAT.
3) Komisi III (Bagian Program)
Berfungsi untuk merancang program yang diajukan dalam rapat pimpinan
dan di sahkan oleh pimpinan lembaga DPM UMMAT.
4) Komisi V (Bidang Advokasi)
Menjalin kemitraan bersama dengan BEM FAPERTA UMMAT untuk
melakukan advokasi terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh
mahasiswa Fakultas pertanian Universitas Muhammadiyah Mataram.
5) Komisi IV ( Bidang Pengawasan)

Dalam membantu kinerja komisi pengawasan maka dibentuk badan lembaga


pendukung kerja komisi yaitu;
a. BEL (Badan Evaluasi Lembaga)

Bertugas untuk mengevaluasi seluruh program dan catatan keuangan lembaga


kemahasiswaan tingkat Fakultas pertanian serta melakukan verifikasi lembaga
fakultas terhadap jumlah anggaran masing-masing lembaga.
b. BPL (Badan Pengawas Lembaga)

Bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap seluruh lembaga


kemahasiswaan dalam menjalankan amanah PUOK ,dan memberikan laporan
kepada pimpinan lembaga DPM UMMAT jika terdapat pelanggaran yang di
lakukan oleh lembaga kemahasiswaan lain.

Pasal 11
Rapat, Persidangan, dan Ketentuannya

1. Rapat Lembaga DPM FAPERTA UMAAT terdiri dari:


a. Rapat Pengurus/Pimpinan.

1) Rapat pengurus dilaksanakan oleh DPM FAPERTA UMMAT.


2) Rapat pengurus dipimpin oleh ketua dan apabila berhalangan digantikan oleh
wakil ketua atau ketua komisi.Hasil rapat akan sah apabila dihadiri ½ dari
anggota DPM FAPERTA UMMAT.

b. Rapat Koordinasi dan Konsolidasi.

1) Rapat koordinasi merupakan rapat/musyawarah/diskusi yang dilaksanakan


oleh seluruh organisasi kemahasiswaan.
2) Rapat koordinasi dikoordinir oleh DPM FAPERTA UMMAT.
2. Persidangan DPM terdiri dari:

a. Sidang Umum

1) Sidang umum dilaksanakan pada awal masabakti/kepengurusan.


2) Sidang umum dilaksanakan sekurang-kurangnya satu bulan setelah di SK-
kan oleh Dekan Fakultas Pertanian ( SK sementara oleh dekan ).
3) Sidang umum dipimpin oleh satu orang ketua yang mempunyai suara
terbanyak dalam sidang.
4) Sidang umum dihadiri oleh seluruh pengurus DPM FAPERTA UMMAT
ataupun dihadiri ½ dari anggota DPM FAPERTA UMMAT.

5) Sidang umum dilaksanakan untuk:

a) Menetapkan/meninjau kembali Pedoman Umum Organisasi kemahasiswaan.


b) Menyusun dan menetapkan garis-garis besar program kerja organisasi.
c) Memilih dan mendifinitifkan Ketua Umum DPM FAPERTA UMMAT.
d) Membuat keputusan dan ketetapan yang dianggap perlu.

b. Sidang Istimewa

1) Sidang istimewa dilaksanakan apabila dianggap perlu dan dipimpin oleh ketua
DPM FAPERTA UMMAT.

2) Hasil sidang istimewa sah apabila dihadiri oleh ½ anggota DPM FAPERTA
UMMAT jumlah yang hadir asalkan telah diundang secara syah oleh ketua dan
wakil ketua.
3) Sidang istimewa dilaksanakan untuk pembahasan:

a) Perbaikan kapasitas organisasi.


b) Pemberhentian pimpinan atau anggota DPM.
c) memberikan teguran kepada kepengurusan BEM.

c. Sidang Akhir Pimpinan/Sidang LPJ BEM

1) Sidang LPJ BEM dilaksanakan pada akhir pengurusan maksimal satu bulan
sebelum periode kepengurusan berakhir.
2) Sidang LPJ BEM diundang dan dipimpin langsung oleh ketua DPM FAPERTA UMMAT.
3) Sidang LPJ BEM disampaikan secara lisan dan tulisan.
4) Hasil rapat dan sidang dianggap syah apabila dihadiri minimal ½ + 1 dari
jumlah pengurus DPM FAPERTA UMMAT.
5) Jika pada point 3 tidak terpenuhi maka rapat dan sidang ditunda 2 x 10 menit
kemudian dapat dilaksanakan dan dilanjutkan.
BAB III
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
FAPERTA UMMAT
Pasal 12
Nama, Pengertian dan Kedudukan

1. Organisasi ini bernama Badan Eksekutif Mahasiswa yang disingkat BEM.


2. Badan Eksekutif Mahasiswa adalah lembaga eksekutif organisasi kemahasiswaan
yang merupakan pelaksana program kerja kemahasiswaan atas persetujuan DPM
FAPERTA UMMAT.
3. Badan Eksekutif Mahasiswa berkedudukan dimasing-masing tingkatan pimpinan:

a. BEM UMMAT berkedudukan dikampus Universitas Muhammadiyah


Mataram (UMMAT).
b. BEM Fakultas berkedudukan di masing-masing Fakultas Universitas
Muhammadiyah Mataram.

Pasal 13
(Sifat, Lambang dan Bendera)
Sifat
Badan Eksekutif Mahasiswa adalah organisasi lembaga kemahasiswaan yang bersifat
semiotonom.

Lambang
Lambang BEM FAPERTA UMMAT adalah Lambang FAKULTAS PERTANIAN/UMMAT.

Bendera

1) Bendera BEM FAPERTA UMMAT berbentuk segiempat dengan ukuran 1x1.5


meter.
2) Bendera BEM FAPERTA UMMAT berwarna hijau Almamater UMMAT.
Pasal 14
Keanggotaan

1. Anggota BEM adalah calon yang menyatakan diri siap menjalankan roda organisasi
dengan mengisi formulir keanggotaan.
2. Anggota BEM menjadi kewenangan mutlak Ketua dan Wakil untuk mengaturnya
selama tidak bertentangan dengan PUOK.
3. Anggota BEM adalah pendelegasian dari unsur perwakilan Jurusan Fakultas dan
organisasi yang ada ditiap tingkatan kepemimpinan organisasi atau UKM.
Anggota BEM adalah mahasiswa aktif dan pernah mengikuti MASTA, PETA. Dengan
menunjukan sertifikat MASTA, PETA.

Pasal 15
Komposisi Pimpinan dan Fungsinya
Komposisi Pimpinan.
1. Kepengurusan BEM FAPERTA UMMAT terdiri dari:

a. Ketua Umum
b. Wakil Ketua Umum,
c. Bendahara Umum
d. dan Menteri-menteri.

2. Menteri-menteri minimal terdiri dari:


a. Menteri Al-Islam dan Kemuhammadiyahan
b. Menteri Dalam Kampus (Kesejahteraan Mahasiswa)
c. Menteri Luar Kampus
d. Menteri Advokasi dan Aksi
3. Kepengurusan BEM FAPERTA UMMAT disusun oleh Ketua umum dan Wakil
ketua terpilih
4. Kepengurusan harus sudah dilengkapi dalam Rapat Kerja maksimal satu bulan
setelah ketua dan Wakil terpilih

Fungsi BEM FAPERTA UMMAT


a. Ketua Umum

1) Memimpin Kepengurusan Harian organisasi ditingkat Fakultas sesuai dengan


aturan yang berlaku.
2) Menggalang aliansi ditingkat local atau luar kampus sepanjang tidak keluar dari
asas perjuangan Muhammadiyah
3) Melakukan aktivitas eksternal organisasi sebagai representasi politik organisasi.
4) Mendukung program universitas yang bersifat memajukan kredibilitas kampus.
5) Menjalin hubungan baik dengan ORTOM Muhammadiyah dilingkungan UMMAT.
6) Peka terhadap isu-isu pergerakan serta ikut aktif dalam pembelaan keadilan baik
kancah regional, Nasional maupun Internasional.
7) Berhak mengambil kebijakan pada situasi yang mendesak.
b. Wakil Ketua Umum

1) Mengontrol, mengatur, dan membuat laporan berkala terhadap seluruh aktivitas


kerja organisasi.
2) Mengatur surat-menyurat yang berkaitan dengan keperluan organisasi.
3) Bertanggung jawab dan/atau mengusulkan rapat-rapat pimpinan.
4) Menggantikan tanggung jawab dan wewenang Ketua Umum jika berhalangan.

c. Bendahara

1) Bertanggungjawab atas pengelolaan dan teknis keuangan sesuai kebutuhan


organisasi.
2) Memberikan laporan secara lisan dan tulisan kepada Presma terkait keuangan
organisasi.

d. Menteri
Menteri adalah bagian dari Pimpinan organisasi yang berfungsi membantu BEM
dalam menjalankan program kerja. Terdiri dari Koordinator dan staf anggota.
1. Menteri Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

a. Menguatkan pemahaman ideologi Muhammadiyah pada anggota dan mahasiswa


UMMAT.
b. Merancang dan melaksanakan kajian-kajian keagamaan sesuai dengan idiologi
Muhammadiyah.
c. Menciptakan suasana yang islami dilingkungan FAPERTA UMMAT.
d. Menciptakan dan menerapakan islamisasi FAPERTA UMMAT

2. Menteri Dalam Kampus (Kesejahteraan Mahasiswa)


a. Mengontrol stabilitas politik dalam upaya memfasilitasi penyuluhan hak-hak
mahasiswa.
b. Mengembangkan minat dan bakat mahasiswa berorganisasi.

c. Terlibat dalam kegiatan dan perubahan dinamika kampus UMMAT.


d. Mengkaji isu-isu permasalahan dilingkungan kampus UMMAT.
3. Menteri Luar Kampus

a. Membangun koordinasi dengan organisasi diluar kampus dan upaya


mengembangkan dan representasi politik organisasi.
b. Mengkaji isu-isu diluar kampus untuk memahami persoalan Regional, Nasional
dan internasional.
c. Mengangkat nama baik lembaga dan kampus diluar kampus.
4. Menteri Advokasi dan Aksi

a. Melaksanakan program pendidikan, penyadaran, pendampingan, pemberdayaan


dan pembelaan terhadap mahasiswa sebagai penyalur aspirasi dan hak-hak
mahasiswa.
b. Mengkampanyekan program-program dan kegiatan-kegiatan organisasi melalui
media-media organisasi.
c. Melakukan pengkajian isu secara intensif dan mengusulkan solusi yang solutif
untuk menyelesaikan Masalah.
d. Menjaga dan menjamin ketertibaan Mobilitas kampus.
Pasal 16
Tugas dan Wewenang
1. Tugas
a. Menjalankan program kerja atas Persetujuan/rekomendasi DPM FAPERTA UMMAT.
b. Membuat, menyusun serta melaksanakan program kerja organisasi dengan
mengacu pada PUOK.
c. Memberikan laporan kerja organisasi setiap setengah periode kepengurusan
kepada DPM FAPERTA UMMAT secara lisan dan tulisan.
d. Menganalisa gejala-gejala social yang terjadi difakultas pertanian maupun
diluar fakultas dengan menjunjung tinggi sikap netralitas dan independensi
keilmiahan.
e. Mengharumkan nama lembaga dan almamater didalam maupun diluar kampus.
2. Wewenang
a. Berkoordinasi dengan organisasi otonom MUHAMMADIYAH, HMPS dan
Organisasi kemahasiswaan lainnya guna menjunjung gerak langkah organisasi.
b. Mengikuti serta melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat insidentil
(pendelegasian).
c. Berdiskusi atau audiensi dengan pimpinan terkait masalah yang ditemukan
dilingkungan kampus.
d. Menentukan sikap pemecahan masalah dalam keadaan mendesak.
Pasal 17
Rapat dan Ketentuannya

1. Rapat BEM FAPERTA UMMAT dilaksanakan untuk :

a. Rapat pengurus untuk pembentukan pengurus BEM yang diundang dan dipimpim
oleh Ketua Umum
b. Rapat kerja untuk merumuskan dan menyusun program kerja BEM yang diundang
dan dipimpim oleh Ketua Umum
c. Rapat evaluasi untuk mengevaluasi program kerja yang diundang dan dipimpin
oleh Ketua Umum serta dilaksanakan sebelum sidang LPJ BEM
d. Hasil rapat dianggap sah apabila dihadiri minimal ¾ dari jumlah kepengurus BEM
FAPERTA UMMAT
e. Jika pada point 4 tidak dapat terpenuhi maka rapat ditunda 2x10 menit kemudian rapat
dapat dilaksanakan dan dilanjutkan
BAB IV
HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI (HMPS)

Pasal 18
Nama, Pengertian dan Kedudukan

1. Organisasi ini bernama Himpunan Mahasiswa Program Studi yang disingkat HMPS.
2. Himpunan Mahasiswa Program Studi adalah lembaga organisasi kemahasiswaan yang
merupakan pelaksana program kerja kemahasiswaan atas persetujuan dan pengesahan
DEKAN FAPERTA UMMAT.
3. Himpunan Mahasiswa Program Studi adalah organisasi kemahasiswaan Fakultas
yang berada dalam civitas akademik Universitas Muhammadiyah Mataram.

4. Himpunana Mahasiswa Program Studi berkedudukan dimasing-masing Program


Studi di Fakultas Pertanian:
a. perhimpunan mahasiswa tehnik pertanian (PERMATEKTA)
berkedudukan diprogram studi teknik pertanian S1
b. himpunan mahasiswa teknologi hasil pertanian (HIMATEKTA)
berkedudukan diprogram studi teknologi hasil pertanian S1

Pasal 19
(Sifat, Lambang dan Bendera)
Sifat.
Himpunan Mahasiswa Program Studi adalah organisasi lembaga kemahasiswaan
yang bersifat semiotonom.

Lambang.
Lambang HMPS di masing – masing Jurusan diberikan kewenangan untuk membuat
Lambang identitas dengan tidak keluar dari ketentuan dan Koridor Persyarikatan.

Bendera.
Bendera HMPS di masing – masing Jurusan diberikan kewenangan untuk membuat
Bendera identitas dengan tidak keluar dari ketentuan dan Koridor Persyarikatan.
Pasal 20
Keanggotaan

1. Anggota HMPS adalah calon yang menyatakan diri siap menjalankan roda organisasi
dengan mengisi formulir keanggotaan.
2. Anggota HMPS menjadi kewenangan mutlak Ketua dan Wakil untuk mengaturnya
selama tidak bertentangan dengan PUOK dan AD, ADRT masing-masing Himpunan.
3. Anggota HMPS adalah pendelegasian dari unsur perwakilan Ketua Tingkat, dan hasil
seleksi oleh pengurus dan ketua umum.
4. Anggota HMPS adalah mahasiswa aktif dan pernah mengikuti MASTA, PETA, dan
BAMA. Dengan menunjukan sertifikat MASTA, PETA, dan BAMA.

Pasal 21
Komposisi Pimpinan dan Fungsinya
Komposisi Pimpinan
1. Kepengurusan HMPS terdiri dari:
a. Ketua Umum.
b. wakil Ketua Umum,
c. Bendahara.
d. dan Departemen - Departemen.

2. Departemen - Departemen minimal terdiri dari:


a. Departemen Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
b. Departemen Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa.
c. Departemen Advokasi dan Aksi.
d. Departemen Humas

Fungsi Himpunan Mahasiswa Program Studi

a. Ketua Umum
1) Memimpin Kepengurusan Harian organisasi ditingkat Jurusan sesuai dengan
aturan yang berlaku.
2) Menggalang aliansi ditingkat local atau luarkampus sepanjang tidak keluar dari
asas perjuangan Muhammadiyah.
3) Melakukan aktivitas eksternal organisasi sebagai representasi politik organisasi.
4) Mendukung program universitas yang bersifat memajukan kredibilitas kampus.
5) Menjalin hubungan baik dengan ORTOM Muhammadiyah dilingkungan UMMAT.
6) Peka terhadap isu-isu pergerakan serta ikut aktif dalam pembelaan keadilan baik
internenal Kampus maupun Eksternal Kmapus..
7) Berhak mengambil kebijakan pada situasi yang mendesak.
b. Wakil ketua Umum.

1) Mengontrol, mengatur, dan membuat laporan berkala terhadap seluruh aktivitas


kerja organisasi.
2) Mengatur surat-menyurat yang berkaitan dengan keperluan organisasi.
3) Bertanggung jawab dan/atau mengusulkan rapat-rapat pimpinan.
4) Menggantikan tanggung jawab dan wewenang Ketua Umum jika berhalangan.

c. Bendahara

1) Bertanggungjawab atas pengelolaan dan teknis keuangan sesuai kebutuhan


organisasi.
2) Memberikan laporan secara lisan dan tulisan kepada Ketua Umum terkait
keuangan organisasi.

d. Departemen

Departemen adalah bagian dari Pimpinan organisasi yang berfungsi membantu Ketua
Umum dalam menjalankan program kerja. Terdiri dari Koordinator dan staf anggota.

1. Departemen Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

a. Menguatkan pemahaman ideologi Muhammadiyah pada anggota dan mahasiswa


UMMAT.
b. Merancang dan melaksanakan kajian-kajian keagamaan sesuai dengan idiologi
Muhammadiyah.
c. Menciptakan suasana yang islami dilingkungan FAPERTA UMMAT.
d. Menciptakan dan menerapakan islamisasi FAPERTA UMMAT.

2. Departemen Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa.

a. Mengkoordinir kegiatan kemahasiswaan berkaitan dengan penelitian dan


pengembangan.
b. Mencari, mengolah informasi dan mengelola data dan berita untuk keperluan
organisasi.
c. Membuat dokumentasi kegiatan-kegiatan organisasi.
3. Departemen Advokasi dan Aksi

a. Melaksanakan program pendidikan, penyadaran, pendampingan, pemberdayaan


dan pembelaan terhadap mahasiswa sebagai penyalur aspirasi dan hak-hak
mahasiswa.
b. Mengkampanyekan program-program dan kegiatan-kegiatan organisasi melalui
media-media organisasi.
c. Melakukan pengkajian isu secara intensif dan mengusul kansolusi yang solutif
untuk pemecahan Masalah.
d. Menjaga dan menjamin ketertibaan Mobilitas fakultas.

Pasal 22
Tugas dan Wewenang
1. Tugas
a. Menjalankan program kerja atas rekomendasi BEM melalui persetujuan DPM
FAPERTA UMMAT
b. Membuat, menyusun serta melaksanakan program kerja organisasi dengan
mengacu pada PUOK dan AD, ART masing- masing Himpunan.
c. Memberikan laporan kerja organisasi setiap setengah periode kepengurusan
kepada BEM dan DPM FAPERTA UMMAT secara lisan dan tulisan.
d. Menganalisa gejala-gejala sosial yang terjadi didalam maupun diluar kampus
dengan menjunjung tinggi sikap netralitas dan independensi keilmiahan.
e. Mengharumkan nama lembaga dan almamater didalam maupun diluar kampus.

2. Wewenang
a. Mengikuti serta melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat insidentil
(pendelegasian)
b. Berdiskusi atau audiensi dengan pimpinan terkait masalah yang ditemukan
dilingkungan Jurusan.
c. Menentukan sikap penyelesain masalah dalam keadaan mendesak.

Pasal 23
Rapat
Rapat HMPS dilaksanakan untuk :

1. Rapat pengurus untuk pembentukan pengurus HMPS yang diundang dan


dipimpim oleh Ketua Umum.
2. Rapat kerja untuk merumuskan dan menyusun program kerja HIMMATEKTA
yang diundang dan dipimpim oleh Ketua Umum.
3. Rapat evaluasi untuk mengevaluasi program kerja yang diundang dan dipimpin
oleh Ketua Umum.
4. Hasil rapat dianggap sah apabila dihadiri minimal ¾ dari jumlah pengurus
HIMMATEKTA FAPERTA UMMAT.
5. Jika pada point 4 tidak dapat terpenuhi maka rapat ditunda 2x10 menit
kemudian rapat dapat dilaksanakan dan dilanjutkan.
BAB V
PENGESAHAN DAN PERTANGGUNG JAWABAN

Pasal 24
Pengesahan
Kepengurusan DPM BEM dan HMPS disahkan dengan ketentuan:

1. DPM FAPERTA UMMAT disahkan atau di SK-kan oleh DEKAN FAPERTA


UMMAT dengan tembusan kepada REKTOR UMMAT sesuai hasil pemira.
2. BEM FAPERTA UMMAT disahkan atau di SK-kan oleh DEKAN FAPERTA
UMMAT dengan tembusan kepada REKTOR UMMAT sesuai hasil pemira.
3. HMPS FAPERTA UMMAT disahkan atau di SK-kan oleh DEKAN FAPERTA
UMMAT dengan tembusan kepada REKTOR UMMAT sesuai hasil MUBES himpunan.

Pasal 25
Pertanggung Jawaban.

1. BEM UMMAT bertanggung jawab kepada DPM UMMAT dan Rektor


Universitas Muhammadiyah Mataram.
2. DPM FAPERTA UMMAT bertanggung jawab kepada WADEK II Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Mataram.
3. BEM FAPERTA UMMAT bertanggung jawab kepada DPM FAPERTA UMMAT dan
Dekan Fakultas pertanian Universitas Muhammadiyah Mataram.
4. HMPS FAPERTA UMMAT bertanggung jawab kepada WADEK II Fakultas pertanian
Universitas Muhammadiyah Mataram melalui laporan secara tertulis dan/atau lisan.

BAB VI PEMBUBARAN DAN PEMECATAN


Pasal 26
Pembubaran

Pembubaran DPM, BEM, dan HMPS FAPERTA UMMAT dapat dilakukan apabila:

1. Melanggar pedoman umum organisasi yang berlaku.


2. Melanggar Kaidah Statuta Universitas Muhammadiyah Mataram.
3. Tidak melaksankan program kerja selama 3 bulan setelah di sk-kan.
Pasal 27
Pemecatan
Pemecatan ketua dan anggota DPM, BEM dan HMPS fakultas pertanian
universitas muhammadiyah mataram dapat dilakukan apabila:

1. Tidak melaksanakan tugas organisasi dan tidak pernah aktif selama 2 bulan berturut-
turut.
2. Tidak mengindahkan instruksi pimpinan dengan baik dalam menjalankan roda
organisasi.
3. Rekomendasi dari pimpinan lembaga (seluruh ketua komisi dan ketua umum) apabila
melanggar ketentuan bersama dan merugikan lembaga.
4. Melakukan perbuatan yang merugikan organisasi dan perserikatan muhammadiyah.
5. Melanggar kaidah Statute Universitas Muhammadiyah Mataram.
6. Melanggar Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan yang berlaku.
BAB VII
PRINSIP DAN MEKANISME ORGANISASI

Pasal 28
Prinsip
1. Individu tunduk kepada pedoman umum organisasi kemahasiswaan (PUOK).
2. Setiap pimpinan organisasi dipilih secara demokratis dan musyawarah apabila :
a.demokrasi dilakukan apabila terdapat dua calon
b. musyawarah dilakukan apabila terdapat satu calon

3. Oraganisasi yang lebih rendah mematuhi dan mengikuti kepemimpinan organisasi


yang lebih tinggi.
4. Organisasi yang lebih tinggi dalam membuat kebijakan harus memperhatiakan dan
mempelajari laporan, data, dan informasi dari organisasi yang lebih rendah.
5. Memperhatikan kepentingan anggota dan mahasiswa.
6. Mendengar Kebijkan yang dibuat harus berdasarkan analisis yang koperhensif,
ketelitian, sistematis dan atas dasar musyawarah mufakat.
7. Menyimpulkan dan mengkoordinir usulan anggota dan mahasiswa.
8. Mengarahkan dan memimpin anggota dan mahasiswa.
9. Saling menghormati, menjaga serta mengingatkan antar anggota demi kemajuan
organisasi.
Pasal 29
Mekanisme
1. Mekanisme dilaksankan berdasarkan prinsip organisasi dalam rapat-rapat
pengambilan kebijakan organisasi
2. Mekanisme dilaksankan sesuai dengan situasi dan kondisi kontemporer dan bersifat
empiris.
BAB VIII
STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 30
Struktur Kekuasaan
1. Struktur kekuasaan adalah mekanisme pengambilan kebijakan tertinggi disetiap
tingkat organisasi.
2. Stuktur kekuasaan dipegang oleh ketua organisasi.

Pasal 31
Struktur Kepemimpinan
1. Struktur kepemimpinan adalah pelaksana hasil kebijakan tertinggi organisasi disetiap
tingkat organisasi
2. Kepemimpinan organisasi dipegang oleh ketua organisasi.
BAB IX
PENDANAAN DAN SUMBER DANA ORGANISASI

Pasal 32
Pendanaan
1. Pendanaan organisasi adalah segala dana yang dibutuhkan organisasi untuk
membiayai operasional organisasi dan program kerjanya
2. Dana dan kekayaan organisasi pada prinsipnya dihimpun melalui anggaran organisasi
yang ada di universitas muhammadiyah mataram
3. Pendanaan organisasi secara umum berasal dari instansi/ anggota/ simpatisan lainnya
yang bersifat tidak mengikat.
4. Dana organisasi kemahasiswaan yang berasal dari kampus universitas
muhammadiyah mataram dikelolah
5. oleh organisasi yang bersangkutan berdasarkan persetujuan birokrasi kampus.
Pasal 33
Sumber Dana
Sumber dana organisasi diperoleh dari:
a. Anggaran organisasi di fakultas pertanian universitas muhammadiyah mataram
b. Sumbangan atau hibah dari anggota
c. Usaha mandiri yang dilakukan oleh organisasi
d. Sumbangan dan atau kerjasama dengan pihak diluar organisasi yang sifatnya tidak
mengikat
BAB IX PENYESUAIAN

Pasal 34
Penyesuaian
1. Organisasi ditingkatan Fakultas memakai PUOK yang harus di sesuaikan dengan
PUOK yang ada di Universitas Muhammadiyah Mataram.
2. Dalam perancangan PUOK Fakulatas merujuk pada PUOK Universitas dan Hal-hal
yang dianggap perlu dapat ditambahkan oleh organisasi di tingkatan Fakultas dengan
pertimbangan DPM fakultas pertanian Universitas Muhammadiyah Mataram.
3. Organisasi ditingkat jurusan memakai AD/ART yang harus disesuaikan dengan
PUOK Fakultas pertanian Universitas Muhammadiyah Mataram
4. Dalam perancangan AD, ART setiap lembaga difakultas harus merujuk pada PUOK
Fakultas pertanian dan hal-hal yang dianggap perlu dapat ditambah oleh HMPS
dengan pertimbangan DPM FAPERTA UMMAT.
5. Hal-hal yang belum diatur dalam PUOK ini menjadi wewenang DPM untuk
mengaturnya dikemudian hari, sesuai dengan aturan-aturan organisasi di statute
UMMAT.
.
BAB X PENCALONAN

Pasal 35
Pencalonan DPM
1. Jumlah calon untuk menjadi Pengurus DPM adalah kewenangan partai politik,
musyawarah, dan independensi mahasiswa.
2. Jumlah utusan partai untuk menjadi Pengurus DPM FAPERTA UMMAT
berdasarkan keputusan ketua terpilih.
3. Pencalonan paket calon DPM FAPERTA UMMAT berdasarkan atas jumlah
delegasi yang lolos menjadi anggota DPM FAPERTA UMMAT.
4. Mahasiswa untuk dapat menjadi calon ketua DPM FAPERTA UMMAT harus
memenuhi persyaratan:
a. Terdaftar sebagai mahasiswa UMMAT yang berkedudukan di kampus induk
(mataram).
b. Beragama islam dan bisa membaca Al-Qur’an dan dibuktikan dengan sertifikat Al-
Qur’an.
c. Berkomitmen untuk memajukan peserikatan.
d. Mempunyai kemampuan intelektual yang mamadai dengan IPK minimal 3,00 (
dengan menunjukkan foto copy transkip nilai).
e. Mempunyai kemampuan ledership dan manejemen organisasi
f. Mempunyai wawasan keislaman kemuhammadiyahan, dan pergerakan mahasiswa
secara integrative
g. Bersedia tidak diwisuda selama menjabat sebagai pengurus DPM FAPERTA
UMMAT dengan membuat surat pernyataan secara tertulis dan tertanda tangani
diatas materai 6000.
h. Maksimal duduk di semester 7 ( tujuh) untuk program S1, serta minimal
disemester 4 ( empat) untuk semua jenjang Program Studi.
i. Pernah ikut MASTA dan PETA dengan menunjukkan sertifikat MASTA dan
PETA.
j. Pernah ikut DAD dengan menunjukkan sertifikat DAD.
k. tidak merangkap jabatan sebagai ketua di organisasi baik otonom, UKM, HMPS
dan organisasi internal maupun eksternal kampus.
l. mendapat rekomendasi dari Pimpinan Komisariat pertanian.
Pasal 36
Pencalonan BEM
1. Mahasiswa untuk dapat menjadi calon paket Ketua Umum dan Seketaris Umum
BEM FAPERTA UMMAT harus memenuhi persyaratan:
a. Terdaftar sebagai mahasiswa UMMAT yang berkedudukan di kampus induk
(mataram).
b. Beragama islam dan bisa membaca Al-Qur’an dan dibuktikan dengan sertifikat Al-
Qur’an.
c. Berkomitmen untuk memajukan perserikatan.
d. Mempunyai kemampuan intelektual yang mamadai dengan ipk minimal 3,00 (
dengan menunjukkan foto copy transkip nilai).
e. Mempunyai kemampuan ledership dan manajerial.
f. Mempunyai wawasan keislaman kemuhammadiyahan, dan pergerakan mahasiswa
secara integrative.
g. Bersedia tidak diwisuda selama menjabat sebagai Ketua dan Seketaris Umum
BEM FAPERTA dengan membuat surat pernyataan secara tertulis dan
tertandatangani diatas materai 6000.
h. Maksimal duduk di semester 7 ( tujuh) untuk program S1 dan semester 5 (lima)
untuk program D3 (diploma), serta minimal disemester 4 ( empat) untuk semua
jenjang Program Studi.
i. Pernah ikut MASTA dan PETA dengan menunjukkan sertifikat MASTA dan
PETA.
j. Pernah ikut DAD dengan menunjukkan sertifikat DAD dan mendapat surat
rekomendasi dari Pimpinan Komisariat PERTANIAN.

PASAL 37
Pencalonan HMPS
1. Mahasiswa untuk dapat menjadi calon Ketua HMPS disemua jurusan harus
memenuhi persyaratan:
a. Terdaftar sebagai mahasiswa UMMAT yang berkedudukan di kampus induk
(mataram).
b. Beragama islam dan bisa membaca Al-Qur’an dan dibuktikan dengan sertifikat Al-
Qur’an.
c. Berkomitmen untuk memajukan perserikatan.
d. Mempunyai kemampuan intelektual yang mamadai dengan ipk minimal 3,00 (
dengan menunjukkan foto copy transkip nilai).
e. Mempunyai kemampuan leadership dan manajerial.
f. Mempunyai wawasan keislaman kemuhammadiyahan, dan pergerakan mahasiswa
secara integrative.
g. Bersedia tidak diwisuda selama menjabat sebagai Pengurus HMPS dengan
membuat surat pernyataan secara tertulis dan tertandatangani diatas materai 6000.
k. Maksimal duduk di semester 7 ( Tujuh) untuk program S1 dan semester 5 (Lima)
untuk program D3 (diploma), serta minimal semester 3 ( Tiga ) untuk semua
jenjang Program Studi .
l. Pernah ikut MASTA dan PETA dengan menunjukkan sertifikat MASTA dan
PETA.
m. Pernah ikut DAD dengan menunjukkan sertifikat DAD dan mendapat surat
rekomendasi dari Pimpinan Komisariat Pertanian.
BAB XI
PEMILIHAN RAYA MAHASISWA

Pasal 38
Pengertian
1. Pemira adalah pemberian pendapat mahasiswa dalam memilih Dewan Perwakilan
Mahasiswa (DPM) serta ketua dan sekjen Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
FAPERTA UMMAT ( secara paket ) secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur
dan adil oleh seluruh mahasiswa FAPERTA UMMAT.
2. Pemililihan raya mahasiswa di selenggarakan oleh KPRM yang memiliki hak dan
kewajiban tertentu.

Pasal 39
Ketentuan
1. Mekanisme pemilihan DPM dan BEM FAPERTA UMMAT dilaksanakan
melalui pemilihan raya mahasiswa (pemira ) FAPERTA UMMAT.
2. Pedoman pelaksana pemira FAPERTA UMMAT menjadi wewenang DPM
FAPERTA UMMAT untuk mengaturnya sesuai dengan peraturan yang berlaku
3. Partai politik (parpol) mahasiswa adalah lembaga infrastruktur politik yang dibentuk
oleh sekelompok mahasiswa dan mempunyai sturktur yang jelas di universitas dan
fakultas sebagai wahana demokrasi kemahasiswaan.
4. Pemilih dalam pemira adalah seluruh mahasiswa FAPERTA UMMAT yang
mempunyai persyaratan untuk memlilih yang ditetapkan oleh komite pemilihan raya
mahasiswa (KPRM ) FAPERTA UMMAT.
5. Calon anggota DPM adalah mahasiswa UMMAT yang dicalonkan oleh parpol
mahasiswa dalam pemira.
6. Calon ketua dan sekjend BEM UMMAT (secara paket) adalah pasangan calon yang
diusung oleh parpol mahasiswa dalam pemira .
7. Pemira dilaksanakan oleh komite pemilihan raya mahasiswa (KPRM) FAPERTA
UMMAT yang dibentuk oleh BEM FAPERTA UMMAT atas rekomendasi DPM
FAPERTA UMMAT
8. KPRM merupakan perpanjangan tangan dari dan tanggung jawab kepada DPM.
9. Panitia pengawas pemilu raya mahasiswa (panwasra) adalah lembaga yang
melaksanakan pengawasan terhadap pemira yang keanggotaannya dibentuk oleh BEM
FAPERTA UMMAT dan rekomendasi DPM FAPERTA UMMAT.
Pasal 40
Daerah Pemilihan
Tempat pelaksanaan pemira ditetapkan oleh KPRM dan tidak keluar dari
lingkungan kampus UMMAT dan lokasi tempat pemungutan ditentukan oleh KPRM.

Pasal 41
Tahap Pelaksanaan Pemira
1. Pendaftaran dan verifikasi partai
2. Pendaftaran calon anggota DPM oleh partai politik mahasiswa
3. Pendaftaran paket calon (ketua dan wakil ) BEM FAPERTA UMMAT oleh
parpol mahasiswa yang mendapatkan minimal 4 kursi di DPM
4. Kampanye
5. Debat kandidat ( paket calon BEM)
6. Pemungutan suara
7. Perhitungan suara
8. Penetapan hasil pemira
9. Pengumuman hasil pemira.
Pasal 42
Kampanye dan Debat Kandidat
1. Setiap calon DPM FAPERTA UMMAT harus mengikuti kampanye
untuk menyampaikan visi dan misi setelah dinyatakan terdaftar dan lolos menjadi
calon DPM FAPERTA UMMAT yang diatur dan ditetapkan oleh KPRM
2. Setiap calon paket Ketua dan Seketaris BEM FAPERTA UMMAT harus melakukan
kampanye dan debat calon serta menyampaikan visi dan misi dihadapan mahasiswa
yang diatur dan ditetapkan oleh KPRM

Pasal 43
Pemungutan Suara
1. Pemungutan suara dilakukan secara serentak dalam satu hari diseluruh tempat daerah
pemilihan yang ditentukan oleh KPRM
2. Waktu pemungutan suara ditentukan oleh KPRM
3. Pemungutan suara diawasi oleh pengawas pemilih raya mahasiswa

Pasal 44
Penghitungan dan Penetapan suara
1. Penghitungan hasil pemira dilakukan oleh KPRM
2. Penetapan hasil pemira di lakukan oleh KPRM
3. Penghitungan dan penetapan hasil pemira diawasi oleh pengawas pemilih raya
mahasiswa atau (panwasra)
4. Dalam penghitungan dan penetapan hasil pemira dilaksanakan oleh KPRM dan
disaksikan oleh perwakilan saksi dari masing-masing partai yang mengikuti pemira
5. Pengumuman hasil pemira diumumkan oleh KPRM

Pasal 45
Hak Memilih dan di Pilih
Setiap mahasiswa universitas muhammadiyah mataram memiliki hak untuk memilih
dan dipilih sebagai DPM FAPERTA UMMAT serta paket BEM FAPERTA UMMAT
dengan persyaratan yang telah ditentukan dalam pasal 41.
Pasal 46
Ketentuan Pemilih
1. Mahasiswa UMMAT yang memiliki hak untuk memilih adalah Mahasiswa aktif dan
masih terdaftar sebagai mahasiswa dalam tahun akademik yang sedang berjalan
pada saat dilansungkannya pemira UMMAT.
2. Mahasiswa yang menunjukkan kartu mahasiswa (KTM) dan/atau KRS pada saat
memilih.
3. Tentang syarat dan ketentuan pemilih diatur dan ditetapkan oleh KPRM sesuai
dengan rekomendasi DPM FAPERTA UMMAT.
Pasal 47
kewajiban KPRM
Dalam melaksanakan kewajiban dan kewenangan sebagaimana yang dimaksud dalam
pasal 37 ayat (2) , KPRM-FAPERTA mempunyai kewajiban :

1. Melaksanakan seluruh tahap palaksanaan Pemilihan Umum Mahasiswa berdasarkan


peraturan perundang-undangan Pemira yang berlaku.
2. Merumuskan dan mentaati Kode Etik Pelaksanaan Pemilihan Umum Mahasiswa.
3. Menerapkan prinsip transparansi, idenpendensi, kompetisi yang jujur dan adil dalam
pelaksaan Pemilihan Umum Mahasiswa.
4. Menyampaikan informasi kegiatannya kepada mahasiswa.
5. Menjawab pertanyaan atau pengaduan yang disampaikan oleh Mahasiswa.
6. Melaksanakan akuntabilitas penggunaan anggaran yang diterima dari Rektorat
UMMAT.
7. Menyampaikan laporan kegiatan kepada DPM.
Pasal 47
kewajiban KPRM
Dalam melaksanakan kewajiban dan kewenangan sebagaimana yang dimaksud dalam
pasal 37 ayat (2) , KPRM-FAPERTA mempunyai kewajiban :

1. Melaksanakan seluruh tahap palaksanaan Pemilihan Umum Mahasiswa berdasarkan


peraturan perundang-undangan Pemira yang berlaku.
2. Merumuskan dan mentaati Kode Etik Pelaksanaan Pemilihan Umum Mahasiswa.
3. Menerapkan prinsip transparansi, idenpendensi, kompetisi yang jujur dan adil dalam
pelaksaan Pemilihan Umum Mahasiswa.
4. Menyampaikan informasi kegiatannya kepada mahasiswa.
5. Menjawab pertanyaan atau pengaduan yang disampaikan oleh Mahasiswa.
6. Melaksanakan akuntabilitas penggunaan anggaran yang diterima dari Rektorat
UMMAT.
7. Menyampaikan laporan kegiatan kepada DPM.

Pasal 48
Pemantauan dan Pengaduan Pemira
1. Pada dasarnya setiap mahasiswa berhak untuk memantau pelaksanaan Pemira, baik
secara perorangan melalui parpol mahasiswa ataupun kelompok pemantau
independent
2. Pengawas pemira dibentuk oleh DPM FAPERTA UMMAT dan bertanggung jawab
kepada DPM FAPERTA UMMAT dan selanjutnya disebut panitia pengawas pemira
(panwasra)
3. Pengawas pemira bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pemira.

Pasal 49
Tugas, Wewenang, dan Kewajiban panwasra
1. Tugas Panwasra dalam tahapan penyelenggaraan pemira meliputi:
a. Mengawasi proses pemutakhiran dan penetapan data pemilih dari DPS menjadi
DPT.
b. Mengawasi penetapan calon Pemira.
c. Mengawasi pencalonan yang berkaitan dengan persyaratan dan tata cara
pencalonan anggota umum DPM serta Ketua dan Wakil ketua BEM.
d. Mengawasi proses vertifikasi.
e. Mengawasi pelaksanaan kampanye.
f. Mengawasi perlengkapan Pemira.
g. Mengawasi pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara pemira.
h. Mengawasi pemindahan surat suara, berita acara penghitung suara, dan sertifikat
hasil penghitung suara di tempat yang akan ditentukan.
i. Mengawasi proses penetapan hasil Pemira.
j. Menerima laporan dugaan pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan mengenai
Pemira.
k. Menyampaikan temuan dan laporan kepada KPRM untuk ditindak lanjuti.
l. Meneruskan temuan dan laporan yang bukan menjadi kewenanganya kepada
instansi yang berwenang.
m. Menetapkan standar pengawasan tahapan penyelenggaraan Pemira sebagai
pedoman kerja bagi pengawas Pemira.
n. Mengawasi pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi pengenaan sanksi kepada
anggota KPRM yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan
terganggunya tahapan penyelenggaraan pemira yang sedang berlangsung.
o. Mengawasi pelaksanaan sosialisasi penyelenggaraan Pemira dan
p. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang ditetapkan oleh ketetapan DPM
tentang Pemira.

2. Dalam pelaksanaan tugasnya, Panwasra berwenang :


a. Menyusun dan menetapkan Tata Tertib Panwasra.
b. Memberikan rekomendasi kepada KPRM untuk mengenakan sanksi administrasi
atas pelanggaraan administrative yang dilakukan oleh anggota KPRM, calon, dan
tim kampanye.
c. Menjatuhkan sanksi terhadap pelanggaraan yang terdapat dalam ketetapan DPM
tentang Pemira.
d. Memberikan rekomendasi kepada yang berwenang atas temuan dan laporan
terhadap tindakan yang mengandung unsur tindak pidana.

3. Panwasra berkewajiban.
a. Bersikap tidak diskriminatif dalam menjalankan tugas dan wewenangnya;
b. Menerima dan menindak lanjuti laporan yang berkaitan dengan dugaan adanya
pelanggaran terhadap pelaksanaan Pemira;
c. Menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada DPM dan KPRM sesuai
dengan tahapan Pemira secara periodik dan atau berdasarkan kebutuhan;
d. Menyerahkan laporan pertanggung jawaban kepada DPM selambat-lambatnya 15
hari setelah KPR menyerahkan laporan pertanggung jawaban.
e. Melaksanakan kewajiban lain yang tercantum dalam ketetapan DPM tentang
Pemira.
Pasal 50
Partai Politik Mahasiswa
1. Partai politik (parpol) mahasiswa dapat menjadi peserta pemira apabila memenuhi
syarat:
a. Memiliki platform partai yang jelas dan mendapatkan legitimasi SK dari DPM
UMMAT
b. Memiliki dewan fakultas minimal di 2 (dua) fakultas.
c. Beranggotakan 10 (sepuluh) di salah satu fakultas dan minimal 5 (lima)
mahasiswa di 1 (satu) prodi lain.
d. Dukungan sebagimana yang dimaksud di huruf c harus dibuktikan dengan foto
copy kartu tanda mahasiswa (KTM) atau KRS.
e. Keanggotaan partai bersifat terbuka untuk setiap mahasiswa
f. Mendaftarkan diri pada KPRM.

2. Parpol mahasiswa yang telah terdaftar tetapi tidak memenuhi persyaratan


sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 (satu), maka tidak dapat menjadi peserta
Pemira.

Pasal 51
Pendaftaran Partai Politik Mahasiswa
1. Parpol mahasiswa mendaftarkan pada KPRM UMMAT dengan melengkapi syarat-
syarat yang telah ditentukan dalam peraturan pemira mahasiswa.
2. Untuk calon anggota DPM serta calon paket ( ketua dan sejend) BEM FAPERTA
UMMAT yang didaftarkan oleh unsur parpol mahasiswa kepada KPRM harus
memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan pada pasal 35.
3. Calon anggota DPM FAPERTA UMMAT dari unsur parpol mahasiswa didaftarkan
oleh parpol mahasiswa dengan menyertakan kelengkapan seluruh calon ke KPRM.
4. Calon paket (ketua dan sekjend) BEM FAPERTA UMMAT yang diusulkan oleh
parpol mahasiswa yang lolos dalam pemira.

Pasal 52
Waktu Pelaksanaan Pemira
Pemira dilaksanakan satu bulan sebelum masa jabatan pengurus DPM dan BEM
FAPERTA UMMAT dinyatakan berakhir untuk melanjutkan kepemimpinan
selanjutnya.
Pasal 53
Ketentuan Sanksi
1. Calon anggota DPM FAPERTA UMMAT yang tidak memenuhi persyaratan
yang sebagimana diatur dalam pasal 35 dinyatakan gugur dan tidak berhak untuk
dipilih dalam pemira dan hasil perolehan suara yang bersangkutan dinyatakan batal (
tidak sah).
2. Calon paket (ketua dan sekjend) BEM FAPERTA UMMAT yang tidak
memenuhi persyaratan sebagimana yang diatur dalam pasal 36 dinyatakan gugur dan
tidak berhak dipilih dalam pemira dan hasil perolehan suara yang bersangkutan
dinyatakan batal (tidak sah).
3. Kecurangan yang ditemukan dapat dilaporkan oleh panwasra diberi sanksi yang
ditentukan oleh KPRM ditempat pemungutan suara (TPS) yang bersangkutan dengan
pertimbangan DPM FAPERTA UMMAT.
4. Mahasiswa UMMAT yang dengan sengaja ingin melakukan tindakan yang
mengganggu kelancaran pemira maka KPRM berhak merekomendasikan selanjutnya
diajukan kepada BEM-FAPERTA, DPM-FAPERTA,WADEK II dan Rektor
UMMAT untuk mendapatkan sanksi akademik.
5. Dalam hal peradilan semua ketentuan akan dikoordinasikan dengan Rektor UMMAT.
BAB XII
MUSYAWARAH BESAR HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI
(MUBES HMPS)

Pasal 54
Pengertian
1. Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Program Studi (MUBES HMPS)
merupakan Musyawarah tertinggi yang dilaksanakan diakhir periode kepengurusan
HMPS untuk mengkaji hasil kerja, pembahasan AD/ART dan pergantian
kepengurusan HMPS.
2. pemberian pendapat mahasiswa dalam memilih Himpunan Mahasiswa Program Studi
(HMPS) secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil oleh seluruh
mahasiswa dimasing-masing Jurusan difakultas teknik universitas muhammadiyah
mataram.
3. MUBES HMPS di selenggarakan oleh Panitia Pemilih (PANLIH) yang memiliki hak
dan kewajiban tertentu.
Pasal 55
Ketentuan
1. Mekanisme pemilihan HMPS FAPERTA UMMAT dilaksanakan melalui
musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Program Studi (MUBES HMPS).

2. Pedoman pelaksana MUBES HMPS FAPERTA UMMAT menjadi wewenang


DPM FAPERTA UMMAT untuk mengaturnya sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
3. Pemilih dalam MUBES HMPS adalah seluruh mahasiswa diprogram Studi yang
mempunyai persyaratan untuk memlilih yang ditetapkan oleh Panitia Pemilih
(PANLIH ).
4. MUBES dilaksanakan oleh Panitia Pemilih (PANLIH) HMPS FAPERTA UMMAT
yang dibentuk oleh HMPS atas rekomendasi BEM dan DPM FAPERTA UMMAT.
5. PANLIH merupakan perpanjangan tangan dari dan tanggung jawab kepada BEM
dan DPM FAPERTA UMMAT.
Pasal 56
Hak Memilih dan di Pilih
Setiap mahasiswa fakultas pertanian universitas muhammadiyah mataram memiliki
hak untuk memilih dan dipilih sebagai ketua HMPS FAPERTA UMMAT dengan
persyaratan yang telah ditentukan dalam pasal 41.

Pasal 57
Ketentuan Pemilih
1. Mahasiswa FAPERTA UMMAT yang memiliki hak untuk memilih adalah
Mahasiswa aktif dan masih terdaftar sebagai mahasiswa dalam tahun akademik yang
sedang berjalan pada saat dilansungkannya MUBES HMPS.
2. Mahasiswa yang menunjukkan kartu mahasiswa (KTM) dan/atau KRS pada saat
memilih.
3. Tentang syarat dan ketentuan pemilih diatur dan ditetapkan oleh PANLIH sesuai
dengan AD/ART dan PUOK yang berlaku.
Pasal 58
kewajiban PANLIH

Dalam melaksanakan kewajiban dan kewenangan sebagaimana yang dimaksud dalam


pasal 37 ayat (2) , PANLIH mempunyai kewajiban :
1. Melaksanakan seluruh tahap palaksanaan MUBES HMPS berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Merumuskan dan mentaati Kode Etik Pelaksanaan MUBES HMPS yang berlaku.
3. Menerapkan prinsip transparansi, idenpendensi, kompetisi yang jujur dan adil dalam
pelaksaan MUBES HMPS.
4. Menyampaikan informasi kegiatannya kepada mahasiswa.
5. Menjawab pertanyaan atau pengaduan yang disampaikan oleh Mahasiswa.
6. Melaksanakan akuntabilitas penggunaan anggaran yang diterima dari Rektorat
UMMAT.
8. Menyampaikan laporan kegiatan kepada DPM dan BEM FAPERTA UMMAT.

BAB XIII SURAT MENYURAT

Pasal 59
Pengertian dan Fungsi
Surat adalah suatu bentuk penuangan ide tau kehendak berupa tulisan dan dapat
menjadi gambaran tentang suatu peristiwa yang dituangkan dalam bentuk tulisan
yang merupakan bagian penting pekerjaaan administrasi kesekretariatan yang
berfungsi sebagai alat komunikasi, dokumentasi organisasi, alat pembuktian (tanda
bukti).

Pasal 60
Jenis dan Bentuk Surat
1. Jenis surat

menurut jenis surat keputusan, surat mandate/ tugas, surat instruksi/edaaran,surat


undangan,laporan,dan surat penghargaan.
a. Menurut wujud:kartu pos,telegram,nota,dan biasa.
b. Menurut isi/keamanannya.

2. Bentuk Surat

a. Surat menyurat BEM/DPM menggunakan American Style atau bentuk lurus,


keculai surat-surat khusus seperti: Keputusa, Mandat, Perjanjian,
Intruksi/edaran.
b. Surat Resmi harus menggunakan bahasa Indonesia yang sesui dengan EYD
(Ejaan yang di sempurnakan) Sederhana, Objektif, dan mudah dipahami.
c. Isi Surat.
Pasal 61
Bagian-Bagian Surat
1. Kop surat terdiri dari:

a. Tingkap dan nama Organisasi dalam bahasa Indonesia dengan jenis huruf
capital Times New Roman Size 14 dan Tebal.
b. Nama Perguruan Tinggi.
c. Alamat Sekretariat ditulis lengkap dengan jenis huruf capital Times New
Roman size 12.
d. Logo DPM/BEM terletak dibagian kiri dari tingkat nama perguruan tinggi dan
alamat.
e. Dua garis dibawa tingkat dan nama perguruan tinggi dan alamat.
2. Nomor Lampiran dan Perihal.
3. Tabel pembuatan surat ditulis dua macam yaitu tanggal,bulan,tahun hijriah,dan
miladiyah disisi kanan surat.
4. Salam pembuka:Assalamu’alaikum.Warahmatullahi.wabarokatuh.ditulis tampa
dimiringkan karna sudah menjadi bahasa baku dan tercantum dalam kamus besar
bahasa Indonesia.
5. Isi Surat:

a. Pembuka
b. Penjabaran dari perihal surat
c. Penutup
6. Salam penutup; Diduhului dengan kalimat Billahifisabililhaq fastabiqul khaerat
dimiringkan,kemudian kalimat Wassalamu’alaikum waramatullahi Wabarakatuh.

7. Nama dan Tanda Tangan Pimpinan.


8. Untuk seluruh tulisan menggunakan huruf Times New Roman size 12.
BAB XIV
PENUTUP

Pasal 62
Penutup

1. PUOK ini disusun sebagai penyempurnaan dan pengganti PUOK sebelumnya,


disahkan pada tanggal 11 April 2020 dalam sidang pleno 1 dewan perwakilan
mahasiswa fakultas Pertanian universitas Muhammadiyah Mataram dan dinyatakan
berlaku pada periode 2019/2020.
2. Jika terdapat kekurangan yang sifatnya demi kebaikan bersama dan belum diatur
dalam PUOK ini,maka akan diatur kemudian hari.
Ditetapkan di Mataram

Hari/Tanggal : Rabu,.27 januari 2021..................................

Waktu :18.40 Wib...................................

PIMPINAN SIDANG,

Pimpinan Sidang I Pimpinan Sidang II Pimpinan Sidang III

Rias Sukma C.W Mumus Adi Putra Desi Ratnasari


MENGETAHUI, PENGURUS
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
( DPM ) FAPERTA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2019/2020

Ketua Umum, Wakil Ketua Umum,

Widodo Makarau
NIM. 318110018 NIM.318120058

Mengesahkan,

Ketua Dpm Ummat Wakil Dekan II Faperta

Sumardin Syirril Ihromi SP.,MP.


NIM. 217120039 NIDN.0828108201

Anda mungkin juga menyukai