Anda di halaman 1dari 3

TIME AND PRIORITY OF FLIGHT INSPECTION

1. Site Evaluation

Inspeksi penerbangan yang dilakukan guna menentukan dampak lingkungan pada


kinerja bantuan peralatan navigasi yang akan digunakan. Inspeksi penerbangan untuk
menentukan kelayakan suatu lokasi yang diusulkan sebagai lokasi instalasi fasilitas
secara permanen. Inspeksi ini meliputi pengecekan dan pengecekan tambahan lainnya

2. Commissioning

Inspeksi penerbangan secara komprehensif yang berguna untuk mendapatkan informasi


lengkap seperti kerja sistem dan untuk memastikan bahwa sistem mampu mencapai
persyaratan operasional. Inspeksi ini dilakukan secara keseluruhan terhadap fasilitas
yang baru diinstalasi.
Akan tetapi, ada masanya commissioning dilakukan sebelum kegiatan konstruksi
landasan selesai, termasuk pengecatan dan penerangan. Ketika di hadapkan dengan
situasi ini, Inspeksi Kondisi Khusus harus dilakukan setelah selesainya pekerjaan
landasan dan sebelum fasilitas navigasi ditempatkan dalam pelayanan. Petugas
kalibrasi penerbangan melaksanakan commissioning dan inspeksi Kondisi Khusus. Jika,
petugas kalibrasi penerbangan menyatakan bahwa sisa pekerjaan landasan dapat
diabaikan dan tidak perlu pelaksanaan inspeksi kondisi khusus sebelum fasilitas
digunakan, kondisi ini harus didokumentasikan pada laporan kalibrasi penerbangan
(Daily Flight Log).

3. Periodic
Inspeksi yang dilakukan secara berkala pada peralatan navigasi yang telah dipasang.
Inpeksi ini berguna untuk menentukan bahwa sistem memenuhi standar dan
persyaratan operasional.

Jenis/Peralatan Fasilitas Navigasi Periodesasi Flight


Penerbangan Inspection
ILS 6 bulan
DVOR 12 bulan
DME (Stand alone) 24 bulan
TDME (collocated ILS) 6 bulan
Jenis/Peralatan Fasilitas Navigasi Periodesasi Flight
Penerbangan Inspection
DME (Colllocated DVOR) 12 bulan
NDB 36 bulan
NDB Locator 6 bulan
RADAR 36 bulan

Di bawah ini adalah contoh checklist flight inspection commissioning dan periodic untuk
peralatan ILS.

4. Special Flight Check


Inspeksi penerbangan diluar jadwal inspeksi penerbangan. Dilakukan untuk
mengevaluasi karakteristik unjuk kerja sistem, subsistem, atau fasilitas. Teknisi
pemelihara fasilitas memiliki tanggung jawab untuk berkoordinasi dengan petugas
kalibrasi penerbangan yang melakukan inspeksi, berdasarkan persyaratan dan jenis
pemeliharaan yang digunakan.
 Fasilitas Yang Tidak Disetujui
Inspeksi fasilitas yang tidak disetujui untuk digunakan (peralatan di dalam pengetesan,
fasilitas tanpa monitor, dan lain-lain) akan dilaksanakan Inspeksi Kondisi Khusus. Saat
fasilitas ini tidak bisa di commisioning untuk IFR maka fasilitas tersebut tidak boleh
digunakan. Pengecekan item-item dilakukan berdasarkan permintaan dari pengguna.

 Pemindahan dan Penggantian Fasilitas


Penggantian peralatan yang jenis dan konfigurasinya sama serta ditempatkan di lokasi
yang kondisi fisiknya sama, termasuk lokasi antena, maka perlu dilakukan inspeksi
Kondisi Khusus. Item-item yang diperlukan untuk perubahan antena harus dilakukan
seminimal mungkin. Persyaratan tambahan dari inspeksi tersebut ditentukan bersama-
sama oleh petugas kalibrasi penerbangan dan teknisi pemeliharaan fasilitas navigasi
penerbangan.

 Setelah terjadinya kecelakaan (after accident)

Inspeksi ini dilaksanakan berdasarkan permintaan koordinator/investigator kecelakaan,


dilakukan untuk memverifikasi bahwa unjuk kerja sistem masih laik digunakan dan dapat
mendukung prosedur penerbangan instrumen.

 Permintaan operator (request by operator)

Anda mungkin juga menyukai