DGCA
DIRECTORATE
OF AIRWOTHINESS DIRECTORATE OF AIRNAV INDONESIA
AND AIR NAVIGATION
AIRCRAFT (LEADING GROUP)
OPERATIONS
AIRSPACE
OPERATIONS AUTHORIZATION
RECOMMENDATION
AIRSPACE
AIRWORTHINESS ENFORCEMENT
MANAGEMENT
PERSONNEL
QUALIFICATION
REGISTRATIONS
Ruang Lingkup Regulasi
• Tidak Termasuk Unmanned Aircraft System Militer
• Balon Udara Tanpa Awak (CASR Part 101)
• Model / Hobby / Hobby dan Rekreasi (CASR Part 107; 107.2)
• Remotely Piloted Aircraft System (diatur dalam CASR Part 21)
Klasifikasi Pesawat Udara Tanpa Awak
UAS
RPAS sUAS
Note : Autonomous
Ref from ICAO Doc 10019
UAS = Unmanned Aircraft System
RPAS = Remotely Piloted Aircraft System
sUAS = Small Unmanned Aircraft System
Autonomous = An unmanned aircraft that does not allow pilot intervention in the management of the flight.
UAS Category
UAS Operasi Aturan Output
≤ 55 Small Hobi & Rekreasi Pasal 107.2 (CASR 107) Community based
Lbs
≤ 55 Selain hobi & rekreasi CASR Part 107 Operator Certificate,
Lbs Registration Certificate
≤ 55 Sesuai 21.25(b) CASR 21.25 (b) Restricted Category
Lbs
> 55 RPAS R&D, crew training, market Part 21.193 (CASR 21); Experimental
Lbs surveys 91.319 (CASR 91) certificate C of A
> 55 Production flight testing, Part 21.199 (CASR 21); Special flight permit
Lbs new production aircraft CASR 91 C of A
Hobi dan Rekreasi
Hobi dan Rekreasi
Non Hobi dan Rekreasi
Ketentuan Pengoperasian dalam CASR 107
• Memiliki UAS Operator / Remote Pilot;
• Pesawat Udara Tanpa Awak Harus di daftarkan;
• Kelaikudaraan, Perawatan dan Inspeksi UAS;
• Dalam Konsisi Sehat Fisik dan Mental serta Bebas Alkohol dan
Drugs;
• Bertanggung Jawab Sebagai Operator UAS;
• Visual Line Of Sight (VLOS);
• Tidak Diterbangkan dari Kendaraan atau Peswat yang Bergerak;
• Beroperasi pada saat matahari terbit sampai tenggelam;
Ketentuan Pengoperasian dalam CASR 107 (cont)
• Seseorang Dilarang Mengoperasikan Pesawat Udara Tanpa Awak
Secara Bersamaan;
• Dilarang Mengoperasikan dekat Pesawat Berawak;
• Dilarang Mengoperasikan di Kawasan Padat Penduduk;
• Patuh Terhadap PM 180 Tahun 2015 dan PM 47 Tahun 2016;
• Batas Kecepatan Maksimal ≤ 87 kt;
• Minimal Jarak Pandang ≥ 3 nm (4,8 km);
• Maksimal Ketinggian ≤400 ft AGL;
Persyaratan UAS Operator Sesuai CASR 107
• Warga Negara Indonesia;
• Minimum Usia 17 Tahun;
• Mampu Berbahsa Inggris dan Mengetahui Batasan Mengenai
Mengoperasikan Pesawat Udara Tanpa Awak Secara Aman;
• Lulus Test Pengetahuan Dasar Penerbangan (11 Materi);
• Sehat Secara Fisik dan Mental Mengoperasikan Pesawat Udara
Tanpa Awak Secara Aman;
• Recurrent Test Kemampuan Dasar Setiap 2 Tahun.
Syarat Pendaftaran UAS CASR 107
• Belum Didaftarkan di Negara Lain;
• Dimiliki Oleh Warga Negara Indonesia;
• Didaftarkan Oleh Warga Negara Indonesia;
• Memiliki Bukti Kepimilikan (Faktur Pembelian);
• Seluruh Asuransi Yang Diperlukan Telah Terpenuhi;
• Seluruh Bea Masuk Indonesia Sudah Dilunasi;
• Menunjukkan Tanda Indentifikasi dan Registrasi (109.94).
Kelaikudaraan UAS CASR 107
• Memastikan Kondisi UAS Dapat Beroperasi Dengan Aman,
Kondisi Tersebut Ditentukan pada Saat Pelaksanaan Preflight
Check (107.49);
• Operator Harus Menghentikan Penerbangan Apabila Mengetahui
Potensi Hazard Terhadap Pesawat Lain, Orang, dan Harta Benda.
Preflight, Inspeksi Serta Aksi Untuk UAS CASR 107.49
• Evaluasi Kondisi Lingkungan serta Mempertimbangkan Resiko
Terhadap Orang dan Harta Benda baik di Darat dan di Udara
Evalusi Harus Meliputi :
* Konsidi Cuaca Setempat;
* Kondisi Ruang Udara dan Apakah ada Larangan;
* Lokasi Orang dan Harta Benda di Sekitar;
* Bahaya Lain di Lokasi Sekitar;
Preflight, Inspeksi Serta Aksi Untuk UAS CASR 107.49
(Cont..)
• Memastikan Seluruh Orang Yang Terlibat Dalam Pengoperasian
Telah Menerima Briefing Terkait Kondisi Operasi, Prosedur
Emergency, Prosedur Contingency, Tanggung Jawab dan Potensi
Bahaya;
• Memastikan Seluruh Link antara Ground Station sUAS Bekerja
Dengan Baik;
• Memastikan Kecukupan Daya Selama Mengoperasikan UAS serta
cadangan selama 5 Menit Setelah Beroperasi;
• Setiap Orang yang Terlibat Harus Melaksanakan Tugas yang telah
Ditunjuk.
Ketentuan Khusus
Operator/ Registration
Rekomendasi IZIN DGCA
Pilot UAS UAS
(AIRNAV) (DNP)
(DKPPU) (DKPPU)
Ketentuan Khusus
UAS
Permohonan Evaluasi
Registration
(≥14 hari) Akhir (DNP)
(DKPPU)
Operator
Dokumen IZIN DGCA
Certificate
pendukung (DNP)
(DKPPU)
Bandung, 2020
PERATURAN NASIONAL TERKAIT PENGOPERASIAN DRONE DI RUANG UDARA INDONESIA
2
Dengan melengkapi surat rekomendasi dan approval / clearance oleh pengatur ruang udara
yang berwenang.
Contoh:
Security Clearance
Surat rekomendasi dari Airnav Indonesia untuk pengoperasian di controlled and
uncontrolled airspace
4
BORNEO
SUMATRA
CELEBES
PAPUA
2016
2017
2018
Perkembangan teknologi:
Taxi udara dan Cargo
KETENTUAN
TAMBAHAN YANG KETENTUAN KETENTUAN
BERHUBUNGAN TAMBAHAN TAMBAHAN
DENGAN YANG YANG
PERSYARATAN & BERHUBUNGAN BERHUBUNGAN
Maximum
OPERASI DENGAN DENGAN
Altitude di
KEGIATAN PENEGAKAN
UNCONTROLLED
PENGAWASAN HUKUM
AIRSPACE
AMENDMENT
PM 180 TH 2015 &
PM 47 TH 2016
AKTIVITAS PENGAWASAN UNTUK PENGOPERASIAN UAS DI RUANG UDARAINDONESIA
10
Contoh pelanggaran
(UAS operation di Jakarta airspace)
Sumber : sosial media
REKOMENDASI
UNTUK MENGATUR UAS
14
Thank you
REGULASI PENERBANGAN DRONE
CONTROLLED AIRSPACE,
KAWASAN KESELAMATAN OPERASI PENERBANGAN (KKOP),
PROHIBITED & RESTRICTED AREA
MAPPING 500 FT
PELANGGARAN RUANG UDARA
BANDARA/LANUD HALIM PERDANA KUSUMA
Perkembangan Teknologi
Kriminalitas / Terorisme / Konflik Sosial / Separatisme
Pertahanan / Keamanan
Penanggulangan Bencana Alam / Emergency
Potensi Sumber Daya Kawasan Perbatasan, dll
Langkah Tindakan TNI AU
PRESTASI, REKREASI & EDUKASI MELALUI FEDERASI AERO SPORT INDONESIA (FASI)
Organisasi FASI
Indonesian Airsport Federation
Ketua Umum : KASAU
Ketua Harian : Asisten Potensi kedirgantaraan
Sekjen : Kepala Dinas Potensi Kedirgantaraan
Cabang Ordirga :
Aeromodelling/Drones (UAV) - Pesawat Bermotor
Microlight/Ultra Light Aircraft - Parachuting/ Sky Diving
Experimental Aircraft - Glider (Terbang Layang)
Hang Gliding (Gantolle) - Balooning (Hot Air/Airship)
Para Gliding (Paralayang)
TNI AU MEMILIKI 60 PANGKALAN UDARA DAN SATUAN RADAR DISELURUH INDONESIA
YG BERTUGAS SELAKU FASI DAERAH UNTUK MEMBINA ORDIRGA DAERAH
MACAM CABANG OLAHRAGA DIRGANTARA
FEDERASI AIR SPORT INDONESIA
1. TERJUN PAYUNG
2. AEROMODELLING
3. DRONE (UAS)
4. TERBANG LAYANG
5. MICROLIGHT
6. PARAMOTOR
7. PESAWAT BERMOTOR
8. SWAYASA (EXPERIMENTAL)
9. PARALAYANG
10.GANTOLLE
11.HOT AIR BALOON
FASI = National Airsport Control FAI Di Indonesia
DRONE ADALAH CABANG ORDIRGA fai
Indonesia adalah Active Member FAI
TNI AU/FASI OBJECTIVES
• The DGCA has the authority to manage airspace & civil aircraft
operations (Ditjenhubud berwenang mengatur ruang udara dan pesawat sipil)
• An aircraft is any device used, or intended to be used, for flight
(Pesawat adalah peralatan yang digunakan untuk terbang)
• UAS are aircraft and must comply with DGCA regulations
(Drone adalah pesawat yang harus patuh pada aturan Ditjenhubud)
• DGCA : Directorate General Civil Aviation
• DGCA – Ditjenhubud - Dirjen Perhubungan Udara
Regulasi
28
Services Safety
Business plan, aero- Airworthiness, Rules
drone of the air, Licensed,
Safety Management
Security
Pengawasan
Operasional dan
Tindakan
Pemaksaan
PERMENHUB PENGENDALIAN UAS DI RUANG UDARA NASIONAL 29
Permenhub PERMENHUB
PERMENHUB
PM 90 Tahun 2015 PM 47 TAHUN 2016
PM 180 TAHUN 2015
Amandemen Permenhub No
‒ mengatur ketentuan ‒ Mengatur ketentuan terkait PM 180 Tahun 2015
terkait pengoperasian pengoperasian sistem ‒ Penambahan ketentuan
sistem pesawat udara pesawat udara tanpa awak terkait persyaratan
di ruang udara yang asuransi bagi pihak ketiga
tanpa awak di ruang
dilayani Indonesia ‒ Penyempurnaan ketentuan
udara yang dilayani di ‒ Batasan pengoperasian
Indonesia mengenai pengenaan
(area, ketinggian dan sanksi administrative
‒ Dicabut melalui tujuan pengoperasian) Perlu:
penerbitan PM 180 ‒ Perijinan pengoperasian ketentuan mengenai
Tahun 2015 sistem pesawat udara pengawasan pengoperasian
tanpa awak Keterlibatan potensi POLRI,
(pengoperasian & TNI, Pemda, masyarakat
mekanisme)
Regulasi Permenhub 180 /2015
30
1. PERLU Persetujuan bagi pengoperasian pesawat udara tanpa awak (drone) pada ruang udara yang dilayani sbb.
A. Ruang udara disekitar bandar udara (Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan);
B. Controlled Airspace;
C. Uncontrolled Airspace, di atas ketinggian 500ft AGL (150m)
2. TIDAK PERLU Persetujuan bagi pengoperasian pesawat udara tanpa awak (drone) pada ruang udara yang dilayani sbb.
A. Uncontrolled Airspace, di bawah ketinggian 500ft AGL (150m)
Part 107 Airspace Requirements
Dalam rangka penyelenggaraan kedaulatan negara atas Wilayah Udara Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), Pemerintah melaksanakan wewenang dan tanggung jawab
pengaturan ruang udara untuk kepentingan penerbangan, perekonomian nasional,
pertahanan dan keamanan negara, sosial budaya, serta lingkungan udara.
Kerjasama sipil militer sebagaimana dimaksud, menurut PP ini, bertujuan untuk menjamin
Keselamatan Penerbangan dengan memberikan prioritas Pesawat TNI dalam
melaksanakan penegakan kedaulatan, penegakan hukum, operasi dan latihan militer.
Kawasan Udara
Pemerintah menetapkan:
a. kawasan udara terlarang (prohibited area); dan
b. kawasan udara terbatas (restricted area).
Selain itu, Pemerintah dapat menetapkan zona identifikasi pertahanan udara (air defence
identification zone /ADIZ).
Zona Identifikasi Pertahanan Udara (Air Defence Identification Zone/ ADIZ), merupakan ruang
udara tertentu di atas daratan dan/atau perairan yang ditetapkan bagi keperluan identifikasi
Pesawat Udara untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara, yang berada pada: a.
ruang udara di Wilayah Udara; dan b. ruang udara di Wilayah Udara yurisdiksi.
PELANGGARAN WILAYAH KEDAULATAN
Penggunaan Pesawat Udara Sipil Indonesia untuk kegiatan angkutan udara niaga tidak berjadwal
atau bukan niaga dari dan ke, melalui atau di dalam Wilayah Udara, menurut PP ini, dilakukan
setelah memiliki Persetujuan Terbang (flight approval).
Untuk wilayah tertentu, penggunaan Pesawat Udara Sipil Indonesia untuk kegiatan bukan niaga
berupa survei udara, pemetaan dan foto udara, own use charter, dan joy flight dilakukan setelah
memiliki Izin Keamanan (security clearance) kecuali untuk kegiatan pelatihan (training).
Agung Sharky
Has satisfactorily completed Remote Pilot Flying And Safety Course for Sport, Recreational, Hobby
and Educational purpose with Small Unmanned Aircraft Systems (sUAS) Rating
as described in the CASR Part 107 Section 107.2.
Telah mengikuti Pelatihan Dasar Keselamatan Penerbang Sistem Pesawat Tanpa Awak Kecil (Small UAS) untuk kegiatan
Olahraga, Rekreasi, Hobi dan Pendidikan sesuai CASR Part 107 section 107.2 dengan hasil baik.
Hari Budianto
Nomor: 03.18001/RPS/2018 Marsekal Pertama TNI
Flying Operational Safety Area
Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP)
Federasi Aero Sport
Dispotdirga Indonesia
TNI AU
MENARA SAIDAH
30 LANTAI – 94 M
3.81 km
NOTAM
NOMOR NOTAM A2876
LOKASI WIIF
PERIHAL AVOID AREA
RINGKASAN ISI NOTAM AVOID AREA OVER ISTANA MERDEKA
TEXT NOTAM
1. Permenhub 180/2015 dan PM 47/2016 bahwa Penerbangan survei pemetaan di seluruh Kawasan
Udara dan Ruang udara yang dilayani harus mendapat ijin terbang dengan rekomendasi dari
institusi terkait seperti bidang safety penerbangan (lokasi,Airnav,DKUPU) dan bidang security
(Kemhan,TNI AU) karena masuk enis komersial yg memerlukan flight approval dan security clearance
2. Peraturan Pemerintah No.4 Tahun 2018 tentang pengamanan Wilayah Udara RI menyebutkan
a. Penggunaan Pesawat Udara Sipil Indonesia untuk kegiatan angkutan udara niaga tidak berjadwal
atau bukan niaga dari dan ke, melalui atau di dalam Wilayah Udara, dilakukan setelah memiliki
Persetujuan Terbang (flight approval) lengkap.
b. Untuk wilayah tertentu, penggunaan Pesawat Udara Sipil Indonesia untuk kegiatan bukan niaga
berupa survei udara, pemetaan dan foto udara dilakukan setelah memiliki Izin Keamanan
(security clearance), tentunya setelah mengurus Flight Approval sebelumnya.
3. Permenhan no 26/2013 tentang Pengamanan Survey & Pemetaan Wilayah Nasional jelas menyebutkan
kegiatan survey pemetaan diseluruh wilayah udara nasional harus memiliki security clearance tanpa
memandang ketinggian terbang, termasuk di uncontrollable area (area G) dibawah 500 ft/150 m AGL.
BUDIARTO
Ketentuan Khusus Perijinan Komersial
UAS
Permohonan Evaluasi Akhir
Registration
(≥14 hari) (DNP)
(DKPPU)
Operator
Dokumen IZIN DGCA
Certificate
pendukung (DNP)
(DKPPU)
ACC
APP
TOWER
ATC System
AIR NAVIGATION SERVICES TO ENSURE THE FLIGHT SAFETY, AIR TRAFFIC FLOW AND FLIGHT EFFICIENCY.
PROVIDING AIR NAVIGATION SERVICES THROUGH AIR TRAFFIC MANAGEMENT (ATM), AIR TRAFFIC FLOW MANAGEMENT (ATFM) AND
AIRSPACE MANAGEMENT (ASM)
AIR NAVIGATION SERVICES USING CERTIFIED AND STANDARDIZED HUMAN RESOURCES, FACILITIES AND PROCEDURES
AIRSPACE MANAGEMENT
60.000 FT
10.000 feet
4000 feet
BORNEO
SUMATRA
CELEBES
PAPUA
100 91
80
satuan
60
40 32
20 14
0
Peningkatan jumlah rekomendasi UAS
air taxi
RACING
PENGENDALIAN PENGOPERASIAN DRONE
PM180/2015 & PM47/2016
• Registrasi &
Ops • Evaluasi (ALL )
Sertifikasi (DKPPU) • Sanksi (DGCA )
• DROTAM (AIRNAV &
• Safety Assessment DNP) • Data R & D (ALL)
(AIRNAV) • ATS Monitoring
• Approval (DNP ) (AIRNAV)
• Law enforcement (DJU
AIR NAVIGATION
- FLIGHT PLAN
SERVICE PROVIDER
- CERTIFICATE
UAS OPERATOR - ASSURANCE
RECOMMENDATION
DIREKTUR KESELAMATAN, KEAMANAN & STANDARDISASI PERUM LPPNPI
sekretarissafetypusat@gmail.com
sekdo.airnavindonesia@gmail.com
14 day before fly
APPROVAL
DGCA
- verification
DROTAM
7 day before fly
Jenis Rekomendasi Pengoperasian
sebagai hasil Safety Assessmet Pengoperasian Drone
Rekomendasi Airspace Keterangan
Mengikuti instruksi penuh ATS Unit Controlled & Uncontrolled airspace Controlled (beroperasi di KKOP, IAP, circuit,
training area, etc)
Uncontrolled (beroperasi di VFR Routes,
unscheduled flight)
Ketinggian lebih dari 400 feet (120 meter)
Ketinggian tidak lebih dari 400 feet dan controlled & uncontrolled airspace Controlled (beroperasi di training area dalam
jadwal mengikuti instruksi ATS Unit CTR, etc)
Uncontrolled (beroperasi di VFR Routes, yang
berdekatan dengan airport, unscheduled
flight)
Ketinggian tidak lebih dari 400 feet dan Uncontrolled airspace Uncontrolled airspace (VFR routes tetapi tidak
jadwal sesuai permohonan dekat airport)
Ketinggian lebih dari 400 feet dan jadwal Controlled dan uncontrolled airspace Controlled (KKOP, IAP, circuit, training area,
mengikuti instruksi ATS Unit etc)
Uncontrolled ( VFR routes dan Unscheduled
flight)
Ketinggian lebih dari 400 feet dan jadwal Uncontrolled airspace Tidak ada VFR Routes dan unscheduled flight
sesuai permohonan
Safety Assesment Pengoperasian Drone
(segregated operations)
Area pengoperasian (radius dan ketinggian) KKOP, IAP, MTA, TA, WIR/WAR, VFR ROUTE, HELIPORTS, KONSERVASI
Jadwal pengoperasian Daylight (sunrise – sunset), NOTAM
Sarana komunikasi & koordinasi G/G Pilot drone – ATS Unit + backup faskom
Prosedur kegagalan komunikasi Pilot – drone link failed, pilot – ATS Unit comm failed
PIC ATS Unit setempat Nama, alamat surat, Telp/HP/fax, email
Drone OPERATIONS CONCEPT
CONTROLLED AIRSPACE
NON SEGREGATED
/ INTRUDER
UTM
UTM UTM
Terima kasih