FAJAR SUNARJANTO
Tempat / Tanggal Lahir : Sleman, 6 Juli 1982
Pendidikan Formal : S1 Tek. Geodesi – UGM (2001 - 2006)
Pengalaman Pekerjaan :
1. OJT PT. Arutmin – Kalsel (2006)
2. Bank BRI (2006 – 2007)
3. Kementerian Perhubungan (2007 sd sekarang),
di Ditjen Perhubungan Udara, Direktorat Navigasi Penerbangan
Jabatan saat ini sebagai Inspektur Navigasi Penerbangan
RIWAYAT PENDIDIKAN INFORMAL (TRAINING/SERTIFIKASI)
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN
PM 37 TAHUN 2020
PENGOPERASIAN PESAWAT UDARA TANPA AWAK
DI RUANG UDARA YANG DILAYANI INDONESIA
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
REGULASI TERKAIT PENGOPERASIAN PESAWAT
UDARA TANPA AWAK
Penggunaan Ruang Udara Sertifikasi Operator/Pilot &
Registrasi Perangkat
PM 90 TAHUN 2015 PM 163 TAHUN 2015
PM 180 TAHUN 2015
PM 47 TAHUN 2016 “Peraturan Keselamatan
PM 37 TAHUN 2020 Penerbangan Sipil Bagian 107
(Civil Aviation Safety Regulation
“Pengoperasian Pesawat Udara Part 107) tentang Sistem Pesawat
Tanpa Awak di Ruang Udara Yang Udara Kecil Tanpa Awak (Small
Dilayani Indonesia” Unmanned Aircraft System)”
REFERENSI DALAM PENYUSUNAN REGULASI
02 PP No 4 Tahun 2018
Pengamanan Wilayah Udara Republik indonesia
06 JARUS Recommendation
Joint Authorities For Rulemaking on Unmanned
Systems
POKOK PENGATURAN PM 37 TAHUN 2020
Pendahuluan
Pengawasan
Sanksi
I. PENDAHULUAN
MAKSUD & TUJUAN
Dengan Persetujuan:
- Controlled airspace
- Uncontrolled Airspace di atas ketinggian 400ft
- Kawasan KKOP bandara
- Kawasan dalam radius 3NM dari titik koordinat
helipad yg berlokasi diluar KKOP suatu bandara
- 500 m diluar batas lateral Restricted Area (instansi
yang berwenang)
II. AREA PENGOPERASIAN PESAWAT UDARA
TANPA AWAK (lanjutan)
1A 400 ft 1C
1B 2
1. Persetujuan diperlukan bagi pengoperasian pesawat udara tanpa awak (drone) pada ruang udara yang dilayani sbb.
A. Ruang udara disekitar bandar udara;
B. Controlled Airspace;
C. Uncontrolled Airspace, di atas ketinggian 400ft AGL (120m)
2. Persetujuan tidak diperlukan bagi pengoperasian pesawat udara tanpa awak (drone) pada ruang udara
yang dilayani sbb.
Uncontrolled Airspace, di bawah ketinggian 400ft AGL (120m)
II. AREA PENGOPERASIAN PESAWAT UDARA
TANPA AWAK (lanjutan)
CONTROLLED
AIRSPACE
II. AREA PENGOPERASIAN PESAWAT UDARA
TANPA AWAK (lanjutan)
AREA KKOP
III. TATA CARA & PROSEDUR PENGOPERASIAN PESAWAT UDARA
TANPA AWAK PADA RUANG UDARA YANG DILAYANI INDONESIA
Kaidah VLOS
Pengoperasian
BVLOS → memiliki kemampuan Detect & Avoid (DAA) & tracking system
Pengoperasian di Ketinggian yang tidak membahayakan & memiliki & bersedia menanggung
atas populated & jaminan atas kerugian pihak ketiga
non-populated
5. Perubahan
• rencana waktu pengoperasia:
pesawat udara tanpa awak, operator
harus mengajukan permohonan 6. Pembatalan: operator pesawat udara
perubahan paling lambat 7 (tujuh) hari 7. Dalam hal tertentu, persetujuan
tanpa awak harus segera 6. Penerbitan NOTAM jika pengajuan
kerja sebelum hari pelaksanaan (yang pengoperasian dapat dibatalkan atau
menginformasikan kepada Direktorat disetujui
baru). ditunda pelaksanaannya
Jenderal
• perubahan area atau ketinggian: harus
mengikuti ketentuan tata cara
pengajuan persetujuan baru
IV. TATA CARA & MEKANISME PEMBERIAN PERSETUJUAN
(lanjutan)
Documents:
a a) Assessment result (Airnav)
b) UAS registration (DKPPU)
AIRNAV c) Remote Pilot Certificate (DKPPU)
INDONESIA d) Security Clearance (TNI AU)
e) UAS authorization (DNP)
Operation
DAN Authorization e Notam
DAAO
b c
Security
AIRFORCE Clearance d
V. PENGAWASAN PENGOPERASIAN PESAWAT UDARA TANPA AWAK
DI RUANG UDARA YANG DILAYANI INDONESIA
PELAKSANAAN PENGAWASAN
Pengawasan pengoperasian pesawat udara tanpa awak
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal dan dilakukan dengan
bekerjasama dengan instansi terkait sesuai dengan tugas dan
kewenangannya
Pengenaan sanksi mencakup sanksi pidana, sanksi administratif dan pengenaan Tindakan seperti jamming
frekuensi, pemaksaan untuk keluar dari Kawasan/ruang udara atau pengehentian pengoperasian dengan
menjatuhkan pada area yang aman. Tindakan dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan anti drone atau
upaya lainnya
Pengenaan sanksi dilakukan oleh Ditjen Hubud dan/atau Instansi Pemerintah yang
menyelenggarakan urusan di bidang pertahanan sesuai kewenangannya berdasarkan kondisi
pelanggaran.
Hatur Nuhun
Matur Nuwun
Makacih