Anda di halaman 1dari 9

Rapat Optimalisasi Penggunaan Drone di Kawasan Konservasi

Hari, tanggal : Jumat, 18 Februari 2022


Waktu : 08.00-11.15 WIB

Lokasi : zoom meeting


(https://us02web.zoom.us/j/88181095046?pwd=MXZmZXpoSDZmcUhhWXE5V3FIMmwrZz09)

Meeting ID: 881 8109 5046 Passcode: DRONEKSDAE

Pimpinan Rapat : Kasubdit IPKK

Peserta Rapat :

1. Rudijanta Tjahja Nugraha - Kasubdit IPKK


2. Toro Pradopo - BKSDA Kalimantan Timur
3. Dian Risdianto - Dit PKK
4. Radit - Dit PKK
5. Yoko Untoro - Dit PKK
6. Isai Yusidarta - BTN Kep1000
7. Danang Sutowijoyo - BTN TANAGUPA
8. Yusuf Ronald - BTN Takabonerate
9. Desy Satya - Dit KKH
10. Nurman Hakim - Dit Ren KK
11. Iding A. Haidir - Dit Ren KK
12. Dedi Candra - Dit KKHSG
13. Widia Nur Ulfah - Dit Ren KK
14. Sanjaya - BT NGHS
15. Budi Susetyo - Dit Ren KK
16. Fazzlurahman - FFI Indonesia Program Jakarta
17. Valdo - FFI Indonesia Papua Project

Resume Rapat:
Drone adalah alat penginderaan jauh (inderaja) yang berkembang pesat. Catatan BMN
Ditjen KSDAE membukukan 165 unit drone yang ada di UPT lingkup Ditjen KSDAE.
Banyaknya unit drone tersebut diharapkan mampu menjawab persoalan pengelolaan KK
dan spesies. Sementara ini, drone yang ada perlu dioptimalkan value for money-nya agar
produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi drone yang tersedia. Perlu diperhatikan
juga kelengkapan administrasi unit drone dan kesesuaian keahlian operator (pilot) guna
mendukung pelaksanaan kegiatan/ tugas yang berkaitan dengan pengelolaan KK dan
spesies sesuai dengan aturan yang berlaku. Saat ini teridentifikasi penggunaan drone untuk
dokumentasi (foto/videografi), pemetaan dan pemantauan satwaliar dan tumbuhan/ kehati.
Berdasarkan hasil diskusi, berikut adalah intisari dari pembahasan optimalisasi penggunaan
drone lingkup Ditjen KSDAE.

1. Administrasi dan Lisensi Drone


a) Sebelum mengajukan izin terbang, drone yang dimiliki UPT harus terdaftar di dinas
perhubungan;

b) Izin terbang ke AIRNAV, baru oleh AIRNAV dipetakan lokasi terbang dengan ketinggian
120 meter dari permukaan tanah (bukan dpl);
c) Meskipun pilot sudah tersertifikasi, tetapi apabila belum memiliki izin terbang, maka
penggunaan drone tersebut masih ilegal;

d) Penting bagi operator drone dan unit manajemen untuk merujuk pada peraturan
penggunaan drone yang diterbitkan oleh Kementerian LHK: Permen LHK 16/2018 (klik
untuk link peraturan) yang dikeluarkan oleh Pusat Keteknikan tentang penggunaan
drone (pesawat tanpa awak) di lingkungan KLHK;
e) Sertifikasi pilot didapat dari lembaga resmi, antara lain APDI (Asosiasi Pilot Drone
Indonesia), Federasi Aero Sport Indoensia (FASI), dan Federasi Drone Indonesia (FDI).

2. Spesifikasi Alat dan Penggunaan

a) Sebagian besar drone yang digunakan di UPT Ditjen KSDAE berupa drone series yang
tersedia di pasaran (komersil) yang tujuan utamanya adalah fotografi dan videografi.
Mayoritas seri/produk yang dipakai berupa drone quad copter yang dilengkapi dengan
kamera resolusi tinggi (4K/HD) yang berfungsi sebagai alat perekam video dan foto;

b) Jelajah dan ketinggian terbang bervariasi mulai dari <100 meter hingga ketinggian ~500
meter. Rentang ketinggian terbang menyesuaikan dengan kebutuhan: rapid mapping
(pemetaan cepat) menggunakan tinggi terbang ~500 meter, sedangkan pemetaan
detail pada ketinggian ~120 meter atau dibawahnya;
c) Salah satu tujuan utama penggunaan drone adalah untuk mengakuisisi citra resolusi
sangat tinggi dengan hasil yang detail, akan tetapi drone yang ada di pasaran saat ini
spesifikasinya masih kurang dari apa yang diharapkan;

d) Penggunaan drone disesuaikan dengan kebutuhan, bila luasan <1000 hektare, maka
bisa menggunakan drone, apabila lebih maka akan lebih efisien menggunakan data
inderaja yang berasal dari citra satelit (sentinel);
e) Penggunaan drone untuk pemetaan di wilayah pegunungan berisiko tinggi terganggu
ketinggian tajuk pohon dan kontur areal yang akan disurvei. Cara menyiasatinya yaitu
dengan menggunakan booster drone, contoh: untuk Phantom 4. Alternatif lainnya
menggunakan drone fixed wings karena daya jelajah dan jangkauannya lebih tinggi juga
selain itu jenis ini bisa menyesuaikan perencanaan jalur terbang dengan kontur areal
yang disurvei;
f) Beberapa manfaat yang diperoleh dari penggunaan drone yaitu pemetaan sebaran
areal terbuka, tutupan koral, monitoring persen vegetasi untuk pemulihan ekosistem,
identifikasi gangguan kawasan, identifikasi potensi TSL (untuk satwa yang berada di
areal terbuka atau di top canopy);
g) Penggunaan drone di laut dapat membantu pemantauan satwa liar di perairan, yaitu
dapat digunakan untuk monitoring satwa kharismatik laut (dugong). Dengan
menggunakan drone, maka pengamatan lebih jelas. Contoh kasus adalah dengan
pengamatan penyu sisik menjadi lebih baik (terlihat dan terekam) karena drone melihat
secara vertikal.
Gambar 1 Tipe drone, spesifikasi, cakupan wilayah survei, dan tingkat keahlian operator

3. Keterampilan dan Keahlian

a) Perkembangan teknologi drone ke depannya akan menjadi seperti mata dan pikiran
manusia untuk menangkap objek di lapangan. Untuk mengantisipasi hal ini, maka
butuh effort dan persiapan skills set yang banyak. Drone dengan multispectral bisa
membuat suatu analisa sangat maju dengan pendekatan biogeometri operating system.
Sehingga, ke depannya akan ada pengembangan terutama dalam penampilan data
seperti kondisi biota (darat maupun perairan) dan informasi spasialnya (koordinat
geografis).
b) Fakta saat ini adalah tersedianya alat yang canggih, namun para operator
mendapatkan ilmu dan pengetahuan lebih banyak dari sumber-sumber informal
(browsing, youtube, online course). Hal ini bisa berarti positif bahwa para operator
sudah aktif mengembangkan kapasitas dirinya sendiri. Namun, dari perspektif
organisasi belum menunjukkan peran Direktorat teknis di Pusat sebagai pemberi
direction. Sebagai contoh saat UPT diminta data oleh pusat, banyak data yang kurang
bermanfaat karena standar dan metode pengumpulan dan pengolahan data yang
sangat bervariasi.

c) Penggunaan drone untuk survei ekologi seperti: pemutihan karang (coral bleaching)
sangat membantu dibandingkan ground check manual, survey detail, dan survey
puncak.
d) Keterbatasan alat/ komponen pada drone, yaitu bagian yang paling cepat rusak adalah
baterai. Namun drone dapat bertahan lebih lama apabila perawatan dan
penyimpanannya mengikuti ketenuan pabrik (manufacture guidline). Selain itu
penggunaan yang memperhatikan kesinambungan baterai juga sangat penting, sebagai
contoh, penggunaan baterai sebaiknya disimpan 30-40% dari kapasitas baterai, jangan
disimpan dalam kondisi full atau kosong.

e) Catatan penting penggunaan drone yang perlu diperhatikan adalah bahwa remote
sensing (inderaja) tidak bisa menggantikan survei terestrial. Yang terpenting kita punya
SDM yang cukup untuk menjadi operator yang mampu memaksimalkan manfaat drone
dengan prinsip value for money.

f) Drone dengan kemampuan spesifik sangat mahal, sementara ini dengan menggunakan
drone komersial, data yang diperoleh masih dapat dianalisis lebih lanjut. Spesifikasi
terpenting untuk drone yang dipakai dalam pengeloaan KK dan spesies adalah
kemampuan perekaman optik yang mumpuni, mudah dioperasionalkan (vertical take off
& landing).
4. Ekpektasi dan Rencana Tindak Lanjut

a) Sebagian besar peserta diskusi mengharapkan dukungan teknis dan arahan dari
Direktorat teknis terkait di Pusat untuk penguatan dan peningkatan kapasitas operator
drone (pilot) dan optimalisasi penggunaannya dalam mendukung pengelolaan KK dan
konservasi spesies;

b) Rangkaian pelatihan atau lebih tepatnya On The Job Training operator dalam aspek
teknis dan regulasi untuk mencapai kebutuhan lembaga/unit manajemen dapat
teridentifikasi. Target minimalnya adalah ada keseragaman dalam proses pengumpulan
dan pengolahan data;

c) Pusat (Ditjen KSDAE) memfasilitasi registrasi alat dan sertifikasi pilot/ operator drone
untuk mendapatkan kompetensi minimal dan memenuhi syarat operasionalisasi drone
di lingkup/ wilayah kerjanya;
d) Menentukan jadual OTJT opersional drone dalam bentuk penyelesaian pekerjaan (studi
kasus) lingkup UPT terdekat, contoh: droners TN Baluran, TN Alas Purwo, TN Meru
Betiri dan BBKSDA Jawa Timur dapat berkolaborasi untuk menyelesaikan pekerjaan
tertentu dengan pengambilan data dan analisis lanjutan sebagai role model untuk
pengembangan dan optimalisasi fungsi drone di UPT. Selain itu, beberapa UPT di
regional lainnya bisa mengidentifikasi pekerjaan serupa yang dapat dilakukan secara
bersama-sama lintas UPT untuk percepatan capaian target IKK Ditjen KSDAE.

Catatan Rapat:

1. Rudijanta Tjahja 1. Beberapa isu KK: open area, konflik satwa liar. Dengan
Nugraha terbatasnya resources, memaksimalkan agar powerfull
dan efektif. Salah satunya dengan teknologi: drone,
kamera trap, sensor akustik, GPS collar. Beberapa
teknologi masih mahal, drone menjadi salah satu yang
dipertimbangkan krn sudah dipunyai KSDAE (165).
2. Perlunya optimalisasi antara investasi dengan hasil.
3. Beberapa penggunaan drone: dokumentasi, pemantauan
kehati, pemetaan.
2. Toro Pradopo 1. Tujuan penggunaan drone untuk mengakuisisi citra
resolusi sangat tinggi dengan hasil yang detail, akan
tetapi drone yang ada saat ini spesifikasi masih kurang
sesuai yang diharapkan.
2. Untuk rapid maping dilakukan pada ketinggian 500 m
sedangkan yang mendetil 100m atau kurang.
3. Manfaat yang diperoleh yaitu pemetaan sebaran areal
terbuka, tutupan koral, monitoring persen vegetasi untuk
pemulihan ekosistem, identifikasi gangguan kawasan,
identifikasi potensi TSL (untuk satwa yang berada di areal
terbuka atau di top canopy).
4. Saat ini perlu juga mulai diidentifikasi dan didorong
rekan-rekan yang mendalami bidang indraja selain GIS.
Kemampuan interpretasi hasil akuisisi drone jadi penting
untuk memberi konteks pada data dan informasi yang
dikumpulkan dengan drone.
3. Dian Risdianto Dit Untuk konflik tenurial implementasi UUCK......? Saat ini baru
PKK sampai pada tahapan memverifikasi data-data yang sudah
ada, dan diharapkan ke depannya akan melakukan aktivitas
pendataan dengan menggunakan drone.
4. Rudijanta Tjahja Bisakah diujicobakan untuk kegiatan yang sedang ditangani
Nugraha Dit Pengelolaan KK
Tanggapan: Belum sampe ke tahap itu
5. Radit Dit PKK 1. Penggunaan drone diarahkan ke kemitraan
konservasi. Untuk UUCK dibutuhkan pendataan
secara series dan dapat dikombinasikan antara citra
dan drone.
2. Hasil drone dan update data spasial (OA) selang 4
bulan sudah mampu memotret bukaan baru akan
tetapi belum sinkron dengan data OA di balai atau di
Pusat.
6. Yoko Untoro Dit PKK Apakah bisa mengarah ke pemetaan illegal logging seperti
mendeteksi diameter log yang mungkin terjual?
7. Isai Yusidarta Penggunaan drone saat ini secara legal sudah diterima. Di
TNKep1000 TNKep1000 penggunaan drone untuk membuat peta dan
pengajuan klaim akan kerusakan lingkungan sudah
terselesaikan hampir 30 kasus. Drone dapat mendeteksi
gangguan kawasan perairan dengan kedalaman tertentu.
Akan tetapi saat ini drone yang digunakan bukan yang
spesifik untuk marine.
Drone digunakan juga untuk monitoring pulau-pulau kecil
seperti penambahan daratan (reklamasi), pemetaan koral
(sebaran, tipe, kerusakan)
8. Rudijanta Catatan dari pernyataan mas Isai: Aspek legal penggunaan
drone sudah diterima untuk penyelesaian kasus hukum
litigasi dan non litigasi. Ke depan untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi UPT
9. Danang Sutowijoyo Drone digunakan untuk analisis sebaran pemukiman sekitar
TANAGUPA kawasan (menggunaan metode di GEE, masih banyak
terdapat kesalahan bercampur dengan lahan terbuka),
monitoring data open area, mangrove, kebakaran hutan,
tower dan jalur PLN, sarang orang utan, lokasi tanam PE,
tutupan lahan, pemetaan partisipatif bersama desa di sekitar
kawasan.
Memiliki 2 drone
1. Kendala faktor sinyal di Tanagupa yang berbukit2,
pentingnya membeli drone yang sesuai
2. Masih terkendala dengan daya jelajah yng sempit
3. Analisis di UPT berupa luasan atau data titik hasil drone
4. Walaupun sedikit data drone digunakan karena bisa time
series
10. Yusuf Ronald Penggunaan drone disesuaikan dengan spesifikasi tiap
Takabonerate drone. Ada yang digunakan untuk fotografi, videografi,
identifikasi objek, dan pengamatan satwa (hiu paus, burung,
koral), pengawasan dan pengamanan, pengamatan aktifitas
wisata dan nelayan, pengoperasian dengan GCS, tutupan
lahan.
11. Desy Satya Dit KKH Seberapa dalam atau sejauh mana data yang dihasilkan oleh
drone ini untuk survey kehati? Yang saat ini dilihat yaitu
sebarannya.
12. Nurman Hakim Apa saja yang mungkin dan bisa dilakukan khususnya di
survey ekologi dengan menggunakan drone di luar
penanganan konflik?
13. Dedi Candra Berapa lama drone ini bertahan? Apakah 1thn, 5 thn, atau 10
thn?
Bagaimana penggunaan drone untuk satwa besar lainnya
seperti badak, gajah, harimau dan satwa lain yang banyak
terjadi konflik?
14. Tanggapan :
Isai Yusidarta Diharapkan drone menjadi seperti mata dan pikiran manusia
untuk menangkap objek di lapangan, tetapi butuh effort
yang banyak. Drone dengan multispectral bisa membuat
suatu analisa dengan biogeometri operating system.
Ke depannya akan ada pengembangan terutama dalam
penampilan data seperti kondisi biota dan koordinatnya.

Ada survey ekologi (pemutihan karang, sangat membantu


Yusuf Ronald dibandingkan ground check manual), survey detail, dan
survey puncak. Drone dapat bertahan tergantung
penggunaannya. Bagian yang paling cepat rusak adalah
baterainya. Sebaiknya disimpan 30-40% dari kapasitas
baterai, jangan disimpan dalam kondisi full atau kosong.
Terdapat resiko kerusakan juga di lapangan.

Toro Pradopo Remote sensing memang tidak bisa menggantikan survey


terestrial. Yang penting kita punya SDM yang cukup untuk
menjadi man behind nya dalam rangka optimalisasi drone
dengan prinsip value for money. Drone spesifik sangat
mahal, sementara ini menggunakan drone komersial dengan
analisa lanjutan. Spek yang penting yaitu dapat vertikal
landing & take off, ........
Yanuar Ishaq FFI
Penggunaan drone sesuai kebutuhan. Daerah <1000 ha bisa
menggunakan drone, >1000ha bisa menggunakan citra
sentinel. Tipe drone dengan spesifikasi optimal untuk survey
yaitu fixed wings karena area coveragenya luas dan baterai
lebih tahan lama
15. Widia Nur Ulfah pemantauan areal laut dalam di KK selama ini sudah ada
belum ya? bisa pakai ROV?
Tanggapan: ROV hanya menampilkan visual tidak
bersamaan spatial. Biasanya digunakan untuk rapid
assessment. Dikarimunjawa memakai Catlyn yang bisa
gambar sekaligus spatialnya ada.
16. Dedi Candra untuk drone termal maaf harganya kisaran berapa ya? bisa
dipakai untuk mengidentifikasi satwa besar tidak?
Tanggapan: utk drone termal komersial salah satunya bisa
dengan DJI Mavic enterprice dual pak, harga kisaran 35jt -
65jt tergantung kelengkapannya. utk pemantauan satwa
besar di areal terbuka bisa pak, tapi kalau utk di bawah tajuk
dari yang kami alami sih tidak memungkinkan
17. Sanjaya TNGHS Dari TNGHS selama ini terkendala dengan kondisi geografis
dan daya magnetik nya yang sangat tinggi sehingga,
sebagai informasi dari 4 drone yg kami punya hanya tersisa
1 drone saat ini. Butuh sharing informasi tentang
penggunaan drone pada kondisi tersebut.
Tanggapan :
Datin Tanagupa: pernah mencoba pemetaan di wilayah
pegunungan, resiko memang tinggi terkait ketinggian tajuk
pohon. Cara mensiasatinya yaitu dengan membeli booster
drone untuk phantom 4, juga menggunakan fixed wings
karena daya jelajah dan jangkauannya lebih tinggi. Selain itu
pakai fixwing perencanaan jalur terbang bisa di sesuaikan
dengan kontur nya.
18. Budi Susetyo Mohon informasinya, mungkin dari teman2 FFI, selama ini
dalam penggunaan drone, jenis satwa laut yang
teridientifikasi sudah berapa jenis. Kalo dr gambar tadi kalo
tdk salah Dugong, Pari, Lumba-Lumba, Hiu paus, Penyu.
Kira2 apa ada jenis satwa lainnya lagi?
19. Yusuf Ronald Sertifikasi pilot ke lembaga resmi, antara lain APDI (Asosiasi
Pilot Drone Indonesia), Federasi Aero Sport Indoensia (FASI),
Federasi Drone Indonesia (FDI).
20. Fazzlurahman (FFI) 1. Penggunaan drone disesuaikan dengan kebutuhan
2. Kalau lebih dari 1000 hektar pakai citra satelit
21. Valdo FFI 1. Bisa diguinakan untuk monitoring satwa karismatik laut
(dugong). Pengamatn lebih jelas dengan drone pada
kasus ini daripda dari atas kapal dengan mata telanjang
2. Juga penyu sisik yg terlihat karena drone melihat vertikal,
secara horizontal manusia tidak teramati
22. Danang Sutowijoyo Terkait pertanyann penggunaan drone di pegunungan:
Tanagupa Kejadian beberapa kali drone jatuh, menabrak pohon
Saran: penggunaan booster drone dan fixing
23. Ahmad Nuryani Sebelum mengajukan izin terbang, drone yang dimiliki UPT
BKSDA Kaltim harus terdaftar di dinas perhubungan. Izin terbang ke
AIRNAV, baru oleh AIRNAV dipetakan lokasi terbangnya
dengan ketinggian 120m. Meskipun pilot sudah tersertifikasi,
tetapi belum memiliki izin terbang, penggunaannya masih
ilegal.
24. Desy Pengaturan penggunaan drone: Permenhut 18/2018 yang
dikeluarkan pusketek tentang penggunaan drone (pesawat
tanpa awak) dil ingkungan KLHK
25. Willy KSDA Sulut Perlu langkah kongkrit untuk mengatasi gap skill operator yg
cukup variatif di lingkup UPT sehingga bisa menjawab
kebutuhan lembaga, sehingga prinsip value for money yang
Pak Rudi sampaikan di awal dapat terlaksana. Sharing hari
ini sangat baik dan awal yg bagus untuk optimalisasi
penggunaan drone di KSDAE

Pertimbangan :
1. Nilai investasi alat cukup besar;
2. Penggunaan alat blm optimal menjawab kebutuhan
lembaga (ex: monitoring kehati, open area, konflik
tenurial), lebih banyak untuk acara seremoni;
3. Butuh identifikasi kebutuhan lembaga yg bisa dijawab dgn
optimalisasi drone, baik di terestrial maupun marine;
4. Latih operatornya dari aspek teknis dan regulasi untuk
mencapai kebutuhan lembaga teridentifikasi, minimal ada
keseragaman dalam proses pengumpulan dan
pengolahan data.
5. Fakta : alatnya ada (bahkan canggih), operator ilmunya
nyari2 sendiri (browsing, yt, online course), saat diminta
data (ex : kebutuhan data mas dian), banyak data tidak
berguna karena standard dan metode pengumpulan dan
pengolahan data yg variatif.

Peserta Rapat:
No Nama lengkap Nomor telepon Asal Lembaga Alamat surel

1 Permana Arief 08122822652 Dit PKK KSDAE permana.am@gmail.com


Mardika

2 Willy Noor Effendi 081245883107 Balai KSDA Sulawesi willynoeff@gmail.com


Utara

3 Yoko Untoro, 085253452944 Dit PKK yokountoro36@gmail.com


S.Hut.M.Si

4 Akmal Nur Fajar 085335084486 BBTNTC akmal_nurfajar@yahoo.co.id

5 Ahmad Nuryani, S. 081245773235 BKSDA Kalimantan ahnurya@gmail.com


Pkp Timur

6 Indra Wilastra 081371289672 BKSDA Sumbar Padang

7 Khumairoh Nur 082136306199 Direktorat KKHSG khumairohnurazizah@gmail.co


Azizah, S.Hut m

8 Rizki Prima S.Hut 088808179019 BKSDA JAKARTA rizkiprimasikumbang@gmail.co


m

9 Wira Saut Perianto 081259285332 BALAI TN wira.sp2004@gmail.com


Simanjuntak KEPULAUAN
SERIBU

10 Wahid Nurrudin 082138188862 BKSDA Sumatera wahidnurrudin@gmail.com


Selatan
11 Yusuf Ronald 081239680237 BTN Taka Bonerate yuro81@gmail.com

12 Hasanul Satrio 081241459639 btn matalawa hasanulutomo@gmail.com


Utomo

13 Febrian Aditya 081294250475 Balai Taman Nasional febrian.aditya.nugraha@gmail.c


Nugraha, S.Hut. Wasur om

14 Dhandi Ega 08986070207 Dit.KKHSG dhandi.ramadhan29@gmail.co


Ramadhan m

15 Marjono Merrapu 085311822352 Balai TN Manupeu marjonomerrapu@gmail.com


Tanah Daru dan
Laiwangi Wanggameti

16 Mulyadi 081319490304 Dit.RKK alvayadi77@gmail.com

17 Nuralam 081944142601 Direktorat RKK alamnuralam@gmail.com

18 Asep Pranajaya 081320552445 BTN Taka Bonerate ajayjuve@gmail.com

19 Hardian Agustin 081352859910 TN Kepulauan Seribu hardianagustin@gmail.com

20 Yulita Anggraini 081393625031 Dit. Ren KK yulita_dhi@yahoo.co.id

21 Wahyu Iskandar 08568218525 Balai TN Gunung wahyuiskandar1985@gmail.co


Palung m

22 Tri Ardiyanto 082176264392 Dit. KKHSG triardiyanto180492@gmail.com

23 Fazlurrahman 085259894851 FFI fazlurrahman.shomat@fauna-


Shomat flora.org

24 Irfandy Aznur, SP 081317972890 Balai Taman Nasional irfandy13@gmail.com


Taka Bonerate

25 Subyantoro Tri 081230250302 BKSDA Kalbar st.pradopo@gmail.com


Pradopo

26 Widia Nur Ulfah 081214060814 Dir RKK widiaulfah@gmail.com

27 Hartatik 082115515628 Dit. RKK tatik15kusumah@gmail.com

28 Danang Sutowijoyo 081348685526 Taman Nasional Taman nasional gunung


Gunung Palung palung.com

29 Dedi Candra 08128152881 Dit KKHSG dedi.dvm@gmail.com

30 Iding Haidir 081274734090 Ren KK iding.haidir@menlhk.go.id

Anda mungkin juga menyukai