Anda di halaman 1dari 5

STANDARD OPERATING PROCEDURE

DIBUAT DIPERIKSA DISAHKAN NOMOR STANDAR

OPS/SHE/SOP/SAF/012

SHE DEPT.
NDM ATT REVISI: 0

PERAWATAN & INSPEKSI KELAYAKAN TANGGAL EFEKTIF


1 MAY 2006
UNIT
Distribusi : Direktur, GMs, Mgrs, Dept. Heads, Spts, Spvs, Foreman, Contractors, SPSI, master file

A. TUJUAN

1. Mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi pada saat operasional, overhaul, preventive
maintenance unit kendaraan.

2. Menegakkan aturan (prosedur) yang berlaku di perusahaan khususnya tentang


operasional unit.

3. Meningkatkan masa pakai dari unit kendaraan.

B. RUANG LINGKUP

Prosedur ini berlaku di seluruh area PT Interex Sacra Raya (PTISR) yang ada di Site
Operations.
Jenis kendaraan yang tercakup dalam prosedur ini adalah Light Vehicle, Excavator, Bulldozer,
Motor Grader, Hauling Equipment, Forklift, Water Truck, Fuel Truck, Compactor, Dump Truck.
Random check yang ada mencakup tentang pemeriksaan kondisi kelengkapan unit/kendaraan,
ijin kerja (SIMPER & ID Card), dan pematuhan terhadap peraturan yang berlaku.

C. REFERENSI

Tidak Ada

D. DEFINISI

1. Unit : Mencakup semua unit alat berat maupun sarana yang digunakan untuk
operasional darat di PTISR maupun kontraktor.
Yang termasuk alat berat : Excavator, dump truck, heavy truck, Articulated
dump truck, trailer, bulldozer, motor grader, wheel loader, mesin bor, low
boy, compactor, forklift, crane.
Yang termasuk sarana : light vehicle, water truck, bus, fuel truck, fire truck

2. Lalu Lintas : Gerak kendaraan, orang dan hewan di jalanan.


.
E. PROSEDUR

1. PERAWATAN UNIT / KENDARAAN

Semua unit/kendaraan harus dilakukan perawatan secara terencana untuk menghindari


terjadinya kegagalan/kerusakan yang tidak terduga/prematur.

1.1. P2H Unit / Kendaraan

P2H unit/kendaraan harus selalu dilakukan untuk memastikan kondisi unit/kendaraan


siap dioperasikan, beberapa hal yang harus ditetapkan dalam pelaksanaannya :

1.1.1 Menentukan item-item kritis yang harus dilakukan pengecekan secara rutin
(seperti oli, air radiator, air aki, rem, kelengkapan, dsb) disesuaikan dengan jenis
unit/kendaraannya.

1.1.2 Pengecekan harus dilakukan setiap awal shift atau akan menjalankan unit /
kendaraan untuk memastikan kondisi unit/ kendaraan siap untuk dioperasikan.

1.1.3 Penanggung jawab (PIC) yang melakukan pengecekan (mekanik, pengemudi,


operator, dsb) harus ditentukan.

1.1.4 Instruksi kerja P2H dan form P2H harus dibuat oleh penanggung jawab
perawatan unit/kendaraan (kepala mekanik, general affair, dsb).

1.1.5 Semua deviasi/kelainan harus selalu dicatat dan dilaporkan serta ditindak lanjuti
sesuai dengan tingkat kritisnya.

1.1.6 Penanggung jawab perbaikan harus mencatat dan meringkas semua laporan
deviasi/kelainan yang terjadi pada setiap unit/kendaraan untuk ditindak lanjuti
saat periodic maintenance.

1.1.7 Untuk unit/kendaraan yang mengalami deviasi/kelainan pada bagian kritis


sehingga tidak boleh dioperasikan harus dipasang “Danger Tag”.

1.2. Periodic Maintenance Unit / Kendaraan

Periodic maintenance perlu dilakukan untuk memastikan kesiapan unit/kendaraan,


beberapa hal yang harus ditetapkan dalam pelaksanaannya :

1.2.1 Menentukan item-item kritis yang harus dilakukan / diperbaiki saat maintenance
secara rutin (seperti ganti oli, ganti filter, dsb) disesuaikan dengan jenis
unit/kendaraannya.

1.2.2 Frekuensi periodic maintenance yang harus dilakukan (berdasarkan mesin


hours, kilometer, mingguan, bulanan, dsb) untuk tiap jenis unit / kendaraan harus
ditentukan.

1.2.3 Penanggung jawab (PIC) yang melakukan periodic maintenance harus


ditentukan.

1.2.4 Kepala Bagian / Department Head harus membuat instruksi kerja dan standar
terkait dengan pekerjaan periodic maintenance.
1.2.5 Semua item-item kritis harus dilakukan perawatan/perbaikan selama melakukan
perawatan terencana serta semua catatan deviasi saat P2H, kerusakan
insidentil, keausan normal/abnormal harus dilakukan perbaikan.

1.2.6 Saat melakukan periodic maintenance unit/kendaraan harus dipasang “Danger


Tag” dan baru boleh dilepas setelah unit/kendaraan dinyatakan layak dan siap
untuk dioperasikan.

1.2.7 Semua peralatan kerja dan APD standar terkait dengan pekerjaan harus
disediakan.

1.3. Overhaul Unit / Kendaraan

Overhaul dilakukan sebagai perbaikan secara periodic untuk memastikan kesiapan


unit/kendaraan yang ditujukan kepada suatu component, beberapa hal yang harus
ditetapkan dalam pelaksanaannya :

1.3.1 Penentuan frekuensi pelaksanaan overhaul yang harus dilakukan (berdasarkan


mesin hours, kilometer, umur alat, dsb) disesuaikan dengan jenis unit/kendaraan
maupun jenis componentnya.

1.3.2 Penanggung jawab (PIC) yang melakukan overhaul harus ditentukan secara
jelas.

1.3.3 Kepala Bagian / Departemen harus membuat instruksi kerja dan standar terkait
dengan pekerjaan overhaul tersebut.

1.3.4 Saat melakukan overhaul unit/kendaraan harus dipasang “Danger Tag” dan baru
boleh dilepas setelah unit/kendaraan dinyatakan layak dan siap untuk
dioperasikan.

1.3.5 Semua peralatan dan APD standar yang sesuai harus disediakan untuk
menghindarkan dari terjadinya kecelakaan maupun pencemaran.

1.4. Pencucian Unit / Kendaraan

Pencucian unit/kendaraan dilakukan sebagai bagian dari perawatan unit / kendaraan


untuk mengurangi dampak korosi maupun keausan premature akibat dari lumpur
tambang, beberapa hal yang harus ditetapkan dalam pelaksanaannya :

1.4.1 Pencucian unit/kendaraan dilakukan setiap akhir dari shift berjalan agar
unit/kendaraan selalu bersih setiap awal shift berikutnya dan memudahkan
dalam melakukan P2H.

1.4.2 Sebelum dilakukan preventive maintenance maupun overhaul, maka


unit/kendaraan harus dicuci terlebih dahulu.

1.4.3 Pencucian unit/kendaraan dilakukan di area yang ditetapkan (wash bay) tertentu
sesuai dengan standar Pencucian Unit.

1.4.4 Dilakukan penunjukan PIC pencucian unit/kendaraan, dilengkapi dengan


peralatan dan APD standar.

1.4.5 Area pencucian (wash bay) harus dilengkapi dengan sedimen trap dan oil trap.

2. INSPEKSI KELAYAKAN UNIT / KENDARAAN


Untuk memastikan sistem perawatan terencana unit/kendaraan dijalankan dengan benar
sehingga unit/kendaraan yang dioperasikan benar-benar dalam keadaan layak dioperasikan,
maka harus dilakukan inspeksi terhadap kelayakan unit/kendaraan.
2.1. Pemberian Sticker

Sticker sebagai tanda bukti yang sah bagi kendaraan ringan kontraktor maupun sub
kontraktor beroperasi di lingkungan kerja PTISR yang diberikan setelah melalui uji
kelayakan unit / kendaraan dan dinyatakan lulus.

2.1.1 Jenis unit/kendaraan yang wajib dipasang sticker adalah semua kendaraan kecil
(LV), bus karyawan, light truck dan semua unit/kendaraan sarana kontraktor
maupun sub kontraktor yang keluar masuk area PTISR.
2.1.2 Bagian-bagian kritis yang dicek kelayakannya ditentukan menggunakan form uji
kelayakan standar.

2.1.3 Sticker berlaku selama 1 tahun, untuk mendapatkan kembali harus melakukan
pengajuan ulang.

2.1.4 Pengecekan/uji kelayakan dilakukan setelah unit/kendaraan diajukan untuk


dilakukan pengujian.

2.1.5 Pengecekan dilakukan oleh SHE Department PTISR.

2.2. Random Check Unit / Kendaraan

Random check dilakukan untuk memastikan semua unit/kendaraan yang dioperasikan


adalah layak khususnya kelengkapan safetynya.

2.2.1 SHE Department PTISR akan melakukan random check terhadap seluruh unit /
kendaraan yang beroperasi di areal kerja PTISR secara berkala.

2.2.2 SHE Department PTISR membuat jadwal random check berkala terhadap
semua unit kendaraan yang di site Binungan. Pada jadwal yang dibuat random
tersebut ditetapkan siapa yang melakukan random check dan jenis unit
kendaraan yang diinspeksi.

2.2.3 SHE Department PTISR membuat daftar periksa (checklist) random check yang
meliputi pemeriksaan kondisi dan/atau kelengkapan unit/kendaraan (rem, kaca
spion, klakson, kaca, dll).

2.2.4 SHE Department PTISR akan melakukan random check terhadap kelengkapan
ijin kerja (Simper & ID Card) kepada semua pengemudi/operator yang
mengoperasikan unit/kendaraan di areal kerja PTISR.

2.2.5 SHE Department PTISR secara berkala melakukan pemantauan kecepatan


unit/kendaraan yang beroperasi di areal kerja PTISR menggunakan alat pantau
kecepatan (speed gun).

2.2.6 Monitoring rutin dan inspeksi mendadak juga dilakukan secara tidak terencana
untuk memastikan semua unit/kendaraan beserta pengemudi/operatornya
mematuhi peraturan yang berlaku.

2.2.7 Apabila terdapat temuan atau ketidaksesuain pada saat random check, maka
wajib ditindaklanjuti dengan menghentikan unit kendaraan yang bersangkutan,
induksi di tempat dan diberikan sangsi sesuai dengan pelanggaran yang
dilakukannya berdasarkan peraturan yang berlaku.
F. DOKUMEN

1. IK Overhaul Excavator
2. IK Overhaul Bulldozer
3. IK Overhaul Motor Grader
4. IK Overhaul Hauling Equipment
5. IK Overhaul Forklift
6. IK Overhaul Water Truck
7. IK Overhaul Fuel Truck
8. IK Overhaul Compactor

Anda mungkin juga menyukai