Faris Al Rasyid
Menyetujui,
2
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 8
3
1.2.8 Pemantauan Ground Water Level Jembatan Cilangkap.................................26
1.2.11 Pemantauan Ground Water Level Surge Tank dan HalamanTransformer .......28
PENUTUP ....................................................................................................................45
4
DAFTAR GRAFIK
5
Grafik 34. Tegangan Load Cell Tailrace ..........................................................................24
Grafik 35. Pergerakan TOB Sumbu x ..............................................................................24
Grafik 36. Pergerakan TOB Sumbu Y..............................................................................24
Grafik 37. Pergerakan TOB Sumbu Z..............................................................................25
Grafik 38. Pergerakan Jembatan Cilangkap Sumbu X .......................................................25
Grafik 39. Pergerakan Jembatan Cilangkap Sumbu Y .......................................................25
Grafik 40. Pergerakan Jembatan Cilangkap Sumbu Z .......................................................25
Grafik 41. Pemantauan Tinggi Muka Air Cilangkap ..........................................................26
Grafik 42. Pemantauan pergerakan Extensometer ME 1...................................................26
Grafik 43. Pemantauan Pergerakan Extensometer ME 2...................................................27
Grafik 44. Pergerakan Halaman Trafo Sumbu X ..............................................................27
Grafik 45. Pergerakan Halaman Trafo Sumbu Y ..............................................................27
Grafik 46. Pergerakan Halaman Trafo Sumbu Z ..............................................................28
Grafik 47. Pemantauan Tinggi muka Air Surge Tank dan Halaman Trafo ...........................28
6
SUMMARY HASIL PEMANTAUAN
2. Fasilitas Pelengkap
No. Instrumen Data Parameter Status
Maksimum Desain
Top Caverns
1 Rock Displacement Meter 1.50 mm 1,40 mm Anomali
2 Crack Displacement Meter 0.18 mm 0,20 mm Stable
Teras caverns
1 Convergenmeter 3,1218 mm 15 mm Stable
Spillway
1 Deformasi vertikal 0.032 m - Stable
2 Deformasi horizontal 0.039 m - Stable
Jembatan cilangkap
1 Deformasi vertikal 0.293 m - Stable
2 Deformasi horizontal 0.255 m - Stable
7
PENDAHULUAN
Konsepsi keamanan bendungan memiliki tiga unsur pokok yang diperhatikan oleh
Pemilik atau Pengelola Bendungan. Ketiga unsur tersebut adalah: (1) faktor keamanan
struktur dan kondisi fisik bendungan; (2) rencana tindak darurat yang perlu dipersiapkan; (3)
kegiatan operasi, Pemeliharaan, pemantauan dan pengamatan bendungan. Pada keadaan
ekstrim seperti gempa atau vandalisme, kesalahan dalam pengoperasian bendungan dapat
berakibat fatal. Dapat terjadi keruntuhan bendungan dan menimbulkan banjir besar yang
dapat merusak sarana, prasarana, serta korban jiwa.
Dalam rangka upaya mencegah terjadinya hal tersebut, Direktur Jendral Sumber Daya
Air mengeluarkan SK nomor 199/KPTS/D/2003 tentang pedoman operasi, pemeliharaan dan
pengamatan bendungan. Sebagai upaya untuk menyamakan presepsi menuju standarisasi
panduan mengenai operasi, pemeliharaan, pengamatan, dan pemantauan bendungan.
Dimana saat ini Bendungan Cirata sebagai salah satu bendungan besar menerapkan kebijakan
tersebut.
Bendungan Cirata mulai dibangun pada tahun 1983 dan dioperasikan tahun 1988,
dengan memanfaatkan Daerah Aliran Sungai Citarum yang memiliki debit air harian rata-rata
150 m3/detik.Terletak di antara Bendungan Saguling dan Bendungan Jatiluhur yang telah lebih
dulu dibangun, dioperasikan secara bersama melalui pola operasi waduk kaskade seri
Citarum. Bendungan Cirata terletak di Kaskade Seri Sungai Citarum tingkat kedua Saguling,
Cirata & Jatiluhur pada ketinggian +220 mdpl.
Bendungan Cirata merupakan bendungan urugan dengan membran berupa lapisan
beton pada permukaannya atau biasa disebut dengan Concrete Face Rock fill Dam (CFRD).
Bendungan bertipe urugan dengan membran memiliki kelebihan yaitu tidak terpengaruh oleh
cepatnya pasang surut air apabila PLTA Cirata sedang melakukan pengoperasian mesin
pembangkit listrik untuk memenuhi beban listrik nasional (Dr. Eng Indradi W). Desain
Bendungan Cirata memiliki tinggi 126.5 m, panjang 451.5 m, dan lebar puncak bendungan 15
m. Volume urugan batuan yang digunakan bendungan Cirata sejumlah 3,85 juta m3. Terdapat
tiga bangunan bangunan pelengkap Bendungan Cirata diantaranya Intake, spillway dan
bottom outlet.
Intake merupakan bangunan pintu masuk air yang selanjutnya di teruskan ke saluran
pacu (headrace tunnel) untuk pengoperasian PLTA. Desain intake terdapat empat buah pintu
8
yang memiliki diameter 8,4 m dan panjang 600 m, dengan dua pintu operasi (maintenance
gate dan service gate). Kapasitas debit air yang dapat dialirkan oleh saliran intake sebesar 270
m3/detik.
Spillway adalah salah satu bangunan pelengkap yang berfungsi sebagai pembuang
kelebihan kapasitas tampung saat situasi emergency untuk menjaga keamanan bendungan.
Spillway Cirata bertipe tunnel dengan diameter 10 m, dan panjang ±500 m. Jenis pintu
spillway Cirata adalah radial gate dengan 4 pintu terletak pada elevasi 208.344 mdpl memiliki
kemampuan mengeluarkan debit air 2600 m3/s dengan elevasi limpas 220,07 mdpl.
Bottom outlet merupakan bangunan penggelontoran sedimen dimana dapat
difungsikan untuk memperpanjang umur ekonomis waduk Cirata. Fasilitas yang dimiliki
bottom outlet antara lain (hemispherical slide gate, maintenance gate tipe high pressure slide
gate, service valve tipe fixed cone valve). Untuk kapasitas debit yang dapat dialirkan oleh
bottom outlet sebesar 100 m3/s.
Kapasitas tampungan air (waduk) yang dihasilkan oleh bendungan Cirata sebesar 2165
juta m3. Dalam perencanaannya Waduk Cirata mempunyai satu fungsi utama (single purpose)
yaitu sebagai sumber air untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air. Air ini merupakan sumber
energi utama yang digunakan untuk memutar 8 unit turbin pembangkit tenaga listrik dengan
kapasitas total 1008 MW. Namun, secara tidak langsung tampungan air tersebut memberikan
manfaat besar untuk kesejahteraan masyarakat, dengan menghasilkan energi listrik ± 1400
Gwh pertahun, perikanan (keramba jaring apung), dan, pariwisata. Selain itu juga menyimpan
potensi bahaya yang menimbulkan kerugian yang tidak ternilai, baik kehilangan nyawa
manusia maupun harta benda bagi penduduk yang berada di hilir bendungan. Untuk itu perlu
dilakukan pemantauan dan pemeliharaan, guna memastikan keamanan bendungan serta
kelayakan operasinya.
Pemeliharaan Bendungan Cirata meliputi pemeriksaan visual dan pemantauan
instrumentasi monitoring serta analisa kestabilan struktur bendungan dan bangunan
pelengkap utamanya. Instumentasi monitoring kestabilan Bendungan Cirata terdiri dari
parameter deformasi, kegempaan, dan rembesan serta tekanan air pori.
9
BAB 1 BENDUNGAN DAN BANGUNAN PELENGKAP
10
Grafik 2. Pergerakan horizontal Bendungan
Grafik 3. Korelasi data rembesan, piezometer, curah hujan, dan TMA Waduk Cirata
Data tekanan air pori yang terpantau melalui instrumen stand pipe piezometer dan
vibrating wire piezometer pada menunjukkan nilai 110,57 mdpl dan 114,44 mdpl.
Dari tren grafik menunjukkan kondisi normal pada seapages dan memang terjadi
11
lonjakan debit dikarenakan hujan namun nilai masih dibawah ambang batas
rencana.
12
1.1.4 Pemantauan Kegempaan
Pada tahun 2021 alat pemantauan kegempaan di bendungan cirata telah
ditingkatkan dalam rangka kondisi kegempaan Indonesia yang semakin aktif serta
sesuai saran dari ahli bendungan menjadi “Online Monitoring Accelerograph” dan
juga menambahkan alat di beberapa titik pantau. Pemantauan dapat dilakukan
secara online dari web https://192.168.16.34/cirata/public/login yang
menggunakan IP Lokal address.
4
2
Alat sudah terkoneksi dengan server namun web sedang ERRORR dan dalam
tahap perbaikan sehingga pembacaan dilakukan manual ke alat.
13
Grafik 7. Kondisi alat Accelerograph Bendungan Cirata
SKALA BACAAN
Waktu TITIK PUSAT
BULAN TANGGAL GEMPA ACCELEROGRAPH
(H:M:S) GEMPA
(SR) CIRATA (GAL)
x : 1,78214 gal
JANUARI 2023
Cianjur Perairan
17:02:10 3.7 y : 0,78931 gal
Waduk Cirata
z : -0,6621 gal
28
Purwakarta, Area x : 0,97923 gal
16:51:28 2.6 Greenbelt Waduk y : 0,5464 gal
Cirata. z : -0,3529 gal
68km Baratdaya
MARET
12:34:44 4.0 Cianjur (dari -
2023
Rancasari)
-6.85 LS 107.94 BT
Rancamulya, Kec.
Desember
31 20:34:24 4.8 Sumedang Utara, -
2023 Kabupaten
Sumedang, Jawa Bara
14
Grafik 8. Pergerakan Bukit Tumpuan Kiri Sumbu X
15
Grafik 11. Pergerakan Spillway Sumbu X
16
normal. Dimana pergerakan terbesar terjadi pada kedalaman 10 m sebesar 14,49
mm. Untuk hasil pemeriksaan visual tidak ditemukan kerusakan struktural.
17
arah gerak ke hilir. Kemudian pemantauan secara visual tidak ditemukan retakan
maupun longsoran tanah.
18
1.1.10 Pemantauan Inclinometer Dam Right Bank (DRB)
Pemantauan inclinometer DRB menunjukkan normal. Pemantauan pergerakan
pada titik pantau DI-01 yang terletak di belakang pos satpam DRB, terjadi
pergeseran di kedalaman 13 meter yang bergeser sepanjang 15 mm dan terus
meningkat. Pemantauan secara visual pada permukaan tanah tidak terdapat
retakan ataupun longsoran. Akan dilakukan pemantauan secara intensif untuk
mengetahui akibat dari pergerakan yang terjadi terhadap tanah di area DRB.
Untuk titik pantau DI-02 pada pengukuran bulan Januari 2024 terpantau normal
atau tidak ada pergerakan signifikan. Keseluruhan pergerakan titik pantau DI-02
dapat dilihat pada grafik.
19
Grafik 20. Pemantauan Inclinometer Bukit Tumpuan Kanan Titik DI-02
Untuk titik pantau baru yaitu DI-03 dan DI-04 telah dilakukan pengukuran. Hasil
pengukuran terpantau normal atau tidak ada pergerakan signifikan. Titik DI-04
pergerakan terbesar pada titik ini terjadi di kedalaman 16 meter dengan
pergerakan sebesar 3 mm.
20
Grafik 22. Pemantauan Inclinometer Bukit Tumpuan Kanan Titik DI-04
21
1.2.1 Pemantauan Automatic Rock Displacement Extensometer Power House
Pemantauan secara visual tidak ditemukan kerusakan struktural. Dari bulan
MARET 2022 terdapat kerusakan pada alat sehingga pembacaan tidak dapat
dilakukan.
22
Grafik 24. Pergerakan Dinding Power House
23
Grafik 26. Tegangan Load Cell Tailrace
24
Grafik 29. Pergerakan TOB Sumbu Z
25
1.2.8 Pemantauan Ground Water Level Jembatan Cilangkap
Pemantauan ground water level di bukit tumpuan jembatan cilangkap terpantau
tidak banyak perubahan. Tinggi muka air pada CW-1, kedalaman 3,20 meter,
teletak di kiri atas jembatan Cilangkap. Sedangkan pada CW-2 yang terletak di
kanan bawah jembatan Cilangkap tinggi muka air kedalaman 2,58 meter. Kondisi
GWL yang dalam pada CW-1 dipengaruhi kondisi sungai yang surut dan factor lain
di bawah permukaan tanah yang tidak dapat dipastikan.
26
Pada titik pemantauan ME-2, terpantau mengalami pergerakan seragam
keseluruhan titik pantau, dengan pergerakan terbesar terjadi di kedalaman 5 m
sebesar 1,60 mm.
27
Grafik 38. Pergerakan Halaman Trafo Sumbu Z
Grafik 39. Pemantauan Tinggi muka Air Surge Tank dan Halaman Trafo
28
a. Spillway Gate Control Panel
b. Clutch Box
29
Kamis/01- 1 periksa secara Normal
04-2021 visual
30
periksa kebersihan Bersih
area
Kamis /08- 2 periksa secara Normal
04-2021 visual
periksa kebersihan Bersih
area
Kamis /15- 3 periksa secara Normal
04-2021 visual
periksa kebersihan Bersih
area
Kamis /22- 4 periksa secara Normal
04-2021 visual
periksa kebersihan Bersih
area
d. Open Gear
e. Gear Reducer
Hari/Tanggal No PM Yang Dilakukan Keterangan Foto Kegiatan
1 periksa secara visual Normal
31
Kamis /01- periksa kebersihan area Bersih
04-2021 periksa bearing dan gear Terlumasi
f. Drum
32
periksa kebersihan Bersih
area
periksa bearing Terlumasi
Kamis /22- 4 periksa secara Normal
04-2021 visual
33
a. Control Panel
Hari/Tanggal No PM Yang Keterangan Foto Kegiatan
Dilakukan
Rabu /14- 1 Periksa secara Korosi pada terminal
04-2021 visual
b. Air Dehumidifier
Hari/Tanggal No PM Yang Keterangan Foto Kegiatan
Dilakukan
Rabu /14- 1 periksa secara Rusak
04-2021 visual
periksa
kebersihan area
34
periksa instalasi Normal
pipa
35
f. Bypass High Pressure Slide Gate (HPSG)
Hari/Tanggal No PM Yang Dilakukan Keterangan Foto Kegiatan
Rabu /14- 1 periksa secara Normal
04-2021 visual
g. Oil Tank
Hari/Tanggal No PM Yang Keterangan Foto Kegiatan
Dilakukan
Rabu /14- 1 periksa secara Normal
04-2021 visual
36
1.3.3 Switchgear 20 Kv dan Trafo 20Kv / 380
Switchgear 20 Kv dan Trafo 20 Kv / 380 V merupakan fasilitas pendukung untuk
suplay listrik dari DCC (Dam Control Center) menuju area boathouse dan bottom
outlet terkait pengoperasian peralatan yang terdapat pada area tersebut. Berikut
merupakan peralatan pada Switchgear 20 Kv dan Trafo 20 Kv / 380 V dan kegiatan
pemeliharaan yang dilakukan :
a. Switchgear 20 kV
Hari/Tanggal No PM Yang DIlakukan Keterangan Foto Kegiatan
Rabu/ 07-04- 1 periksa secara visual Normal
2021 periksa kebersihan area Bersih
Catatan :
b. Trafo 20 kV / 380 V
37
Rabu /14- 2 periksa secara Normal
04-2021 visual
38
Kamis /08- 1 periksa secara Normal
04-2021 visual
39
Kamis /08- 1 periksa secara Normal
04-2021 visual
40
c. Battery Start 24 VDC
Hari/Tanggal No PM Yang Keterangan Foto Kegiatan
Dilakukan
Kamis /08- 1 periksa secara Normal
04-2021 visual
d. Control Panel
Hari/Tanggal No PM Yang Keterangan Foto Kegiatan
Dilakukan
41
Kamis /08- 1 periksa secara Normal
04-2021 visual
42
periksa tegangan 411 VAC / 120 VDC
input/output
periksa indikator Normal
alarm & meter
Rabu /14- 2 periksa secara Normal
04-2021 visual
43
Rabu /14- 2 periksa secara Normal
04-2021 visual
44
PENUTUP
45
46