Anda di halaman 1dari 4

PETUNJUK:

- Baca terlebih dulu Materi Berikut, sebelum menjawab pertanyaan UTS/MID


- Hasil Ujian Diupload Melalui E-Learning Paling Lambat Tg 6 Oktober 2022
Jam 19.30 Wib
- Waktu Mengerjakan Tugas Selama seminggu, oleh karena itu kerjakan dengan
cermat dengan membaca artikel di Jurnal sebagai referensi
- Penilaian ini lebih ditekankan kepada usaha Saudara untuk kerja mandiri
dengan tidak copy paste, cara membuat paraprhase yang baik
- KODE PRESENSI:

KHU401-471499

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Memuat ulasan mengapa penelitian penting, menarik sehingga perlu


dilakukan. Uraian dimulai dengan hal yang unik, fakta, masalah dan pendapat yang
mendasari dilakukan penelitian dengan dukungan pustaka yang relevan. Uraian
tentang gap (kesenjangan) yang sudah ada dengan yang diinginkan, apa yang
diperlukan dan apa yang tersedia, antara harapan dan kenyataan. Selain itu, perlu
diuraikan alasan teoritis dan praktis perlunya penelitian.
Masalah penelitian yang akan dirumuskan harus jelas, dan fokus pada kata
kunci utama penelitian. Masalah penelitian merupakan pertanyaan yang harus
dijawab dalam penelitian. Masalah yang akan diteliti harus dirumuskan secara jelas
disertai dengan pendekatan dan konsep untuk menjawab permasalahan, pengujian
hipotesis atau dugaan yang akan dibuktikan. Perumusan masalah dapat dijelaskan
definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian.
1.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian harus dapat diukur dan dilihat, seperti: menguraikan,
mendapatkan, menerangkan, menjajaki, menguji, membuktikan, atau menerapkan
suatu gejala, konsep atau dugaan, atau bahkan membuat suatu prototipe.
Jangan menggunakan kata kerja mengetahui, melihat, atau memahami.
Manfaat penelitian memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan.

I . PENDAHULUAN 14 bold
1,5 spasi
1.1. Latar Belakang
1,5 spasi
Penyakit busuk batang pada Acacia decurrens yang disebabkan oleh fungi
Ceratocystis sp. merupakan fungi yang dominan. Keberadaan fungi ini selalu disertai
oleh luka alami maupun luka buatan. Sekitar 80% tegakan A. decurrens menunjukkan
gejala akibat terserang fungi Ceratocystis sp. (Rahayu et al. 2015). Penelitian yang
telah dilakukan menyimpulkan bahwa fungi Ceratocystis sp. menjadi ancaman di
beberapa negara. Tarigan et al. (2010) melaporkan bahwa di Pekanbaru Riau, layu
tajuk pada A. mangium disebabkan oleh fungi Ceratocystis moniliformis. Di Vietnam,
fungi Ceratocystis sp. menyebabkan kerusakan yang sangat berat pada A. mangium
dan A. auriculiformis (Thu et al. 2012). Penularan Ceratocystis sp. pada tanaman
melalui kontak akar antara pohon sakit dan sehat, luka batang atau akar akibat
pemeliharaan dan pemangkasan (Accordi 1996).
Pengendalian fungi Ceratocystis sp. menggunakan fungisida sintetik
menimbulkan kerugian yang cukup besar karena berdampak terhadap lingkungan dan
organisme bukan sasaran. Salah satu pengendalian alternatif untuk mengendalikan
penyakit adalah pengendalian hayati. Pengurangan kepadatan inokulum atau aktivitas
patogen dalam menimbulkan penyakit menggunakan satu atau lebih organisme
merupakan prinsip dari pengendalian hayati (Cook dan Baker 1996; Widyastuti 2007).
Akhir-akhir ini pengendalian hayati yang banyak digunakan adalah fungi
Trichoderma dan Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) secara kombinasi atau bersama-
sama (Tchameni et al. 2011; Martinez-Medina et al. 2011; Latifah et al. 2014)
maupun secara tunggal yaitu Trichoderma (Schubert et al. 2008; Octaviani et al.
2015) atau FMA (Putri et al. 2016).
Penggunaan kombinasi antara Trichoderma dan FMA lebih efektif dalam
mengendalikan penyakit busuk batang melon yang disebabkan oleh Sclerotium rolfsii
bila dibandingkan penggunaan Trichoderma atau FMA secara tunggal. Hal ini
membuktikan bahwa Trichoderma atau FMA mempunyai mekanisme penghambatan
terhadap penyakit secara sinergis (Martinez-Medina et al. 2011). Pemanfaatan fungi
Trichoderma dan FMA telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya pada
berbagai jenis tanaman, antara lain pengendalian penyakit black pod disease yang
disebabkan oleh fungi Phytophthora megakarya pada tanaman kakao (Tchameni et
al., 2011), pengendalian penyakit yang disebabkan oleh Fusarium pada tanaman
melon (Martinez-Medina et al. 2011) dan pengendalian penyakit busuk batang yang
disebabkan oleh Sclerotium rolfsii pada tanaman kedelai (Latifah et al. 2014).
Penggunaan kombinasi fungi Trichoderma dan FMA untuk mengendalikan penyakit
busuk pangkal batang pada kedelei membuktikan bahwa tingkat keperahan penyakit
lebih rendah yaitu 11,67% bila dibandingkan dengan penggunaan Trichoderma
harzianum dan FMA secara terpisah.
Informasi mengenai keefektifan Trichodemra dan FMA, serta kombinasinya
untuk menekan perkembangan penyakit busuk batang pada Acasia decurrens yang
disebabkan oleh fungi Ceratocystis sp. masih minim. Oleh karena itu, perlu dilakukan
penelitian aplikasi Trichoderma harzianum dan FMA untuk mencegah penyakit busuk
batang pada Acacia decurrens yang disebabkan oleh fungi Ceratocystis sp. secara in
vitro.

1.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi keefektifan fungi Trichoderma


harzianum dan Fungi Mikoriza Arbuskula dan kombinasinya dalam mencegah
penyakit busuk batang pada Acasia decurrens yang disebabkan oleh fungi
Ceratocystis sp. secara in vitro.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang keefektifan T.
harzianum dan Fungi Mikoriza Arbuskula dalam mengendalikan Ceratocystis sp.
sehingga dapat digunakan sebagai alternatif pengendalian penyakit ramah lingkungan.
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
Dosen : Prof. Dr. H.A. Oramahi, S.TP., M.P
Sifat : Take Home

Soal:

1. Pilihlah satu topik yang terkait bidang Kehutanan (sebaiknya topik yang dipilih ini
akan dilanjutkan untuk penelitian/skripsi)

2. Buatlah:
- Pendahuluan yang berisi latar belakang,
- Masalah, mengapa penelitian dianggap penting, menarik, adanya gap (kesenjangan)
- Tujuan dan manfaat penelitian

3. Tulislah Judul Penelitian

4. Tulislah Daftar Pustaka

5. Pendahuluan yang Saudara tulis ini termasuk jenis penelitian apa? Jelaskan?

Catatan:

1. Tugas diketik menggunakan Word: ukuran kertas A4, batas kiri, kanan, atas
dan bawah masing-masing 3 cm, 1,5 spasi, ukuran huruf Times New Roman
12, minimal 1,5 halaman, maksimal 2 halaman (termasuk Daftar Pustaka)
2. Format penulisan mengacu pedoman penulisan skripsi Fahutan
3. Pengutipan dengan menggunakan paraphrase (tidak boleh copy paste)
4. Selanjutnya hasil ketikan di save as ke PDF
5. Sumber Pustaka minimal 8 sumber (minimal 5 sumber berasal dari jurnal yang
terbit 10 tahun terakhir, beberapa pustaka boleh berasal dari buku, internet
atau prosiding sebagai pendukung)
6. Lima artikel dari jurnal sebagai sumber pustaka dalam bentuk PDF digabung
dengan tugas (hasil kerjaan)
7. Saya akan menilai salah satu poin bagaimana cara Saudara mengutip dengan
Paraprhase oleh karena itu bukti artikel di jurnal saya butuhkan
8. Bagi mahasiswa yang tidak melampirkan jurnal artinya akan ada kehilangan
poin penilaian dari paraphrase
9. Poin penilaian lainnya adalah dari segi originalitas dan kebaruan topik yang
diajukan
10. Cara gabung file bisa secara on line: https://smallpdf.com/id atau
https://pdfmerge.w69b.com/ atau http://www.pdfmerge.com/ atau
menggunakan cara lainnya
11. Bagi mahasiswa yang jawabannya sama atau copy paste dari jurnal/skripsi
yang sudah ada akan diberi sanki dalam penilaiannya.

”Selamat Mengerjakan”

Anda mungkin juga menyukai