Materi Dan Soal MP Mid 2022 Take Home
Materi Dan Soal MP Mid 2022 Take Home
KHU401-471499
I. PENDAHULUAN
I . PENDAHULUAN 14 bold
1,5 spasi
1.1. Latar Belakang
1,5 spasi
Penyakit busuk batang pada Acacia decurrens yang disebabkan oleh fungi
Ceratocystis sp. merupakan fungi yang dominan. Keberadaan fungi ini selalu disertai
oleh luka alami maupun luka buatan. Sekitar 80% tegakan A. decurrens menunjukkan
gejala akibat terserang fungi Ceratocystis sp. (Rahayu et al. 2015). Penelitian yang
telah dilakukan menyimpulkan bahwa fungi Ceratocystis sp. menjadi ancaman di
beberapa negara. Tarigan et al. (2010) melaporkan bahwa di Pekanbaru Riau, layu
tajuk pada A. mangium disebabkan oleh fungi Ceratocystis moniliformis. Di Vietnam,
fungi Ceratocystis sp. menyebabkan kerusakan yang sangat berat pada A. mangium
dan A. auriculiformis (Thu et al. 2012). Penularan Ceratocystis sp. pada tanaman
melalui kontak akar antara pohon sakit dan sehat, luka batang atau akar akibat
pemeliharaan dan pemangkasan (Accordi 1996).
Pengendalian fungi Ceratocystis sp. menggunakan fungisida sintetik
menimbulkan kerugian yang cukup besar karena berdampak terhadap lingkungan dan
organisme bukan sasaran. Salah satu pengendalian alternatif untuk mengendalikan
penyakit adalah pengendalian hayati. Pengurangan kepadatan inokulum atau aktivitas
patogen dalam menimbulkan penyakit menggunakan satu atau lebih organisme
merupakan prinsip dari pengendalian hayati (Cook dan Baker 1996; Widyastuti 2007).
Akhir-akhir ini pengendalian hayati yang banyak digunakan adalah fungi
Trichoderma dan Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) secara kombinasi atau bersama-
sama (Tchameni et al. 2011; Martinez-Medina et al. 2011; Latifah et al. 2014)
maupun secara tunggal yaitu Trichoderma (Schubert et al. 2008; Octaviani et al.
2015) atau FMA (Putri et al. 2016).
Penggunaan kombinasi antara Trichoderma dan FMA lebih efektif dalam
mengendalikan penyakit busuk batang melon yang disebabkan oleh Sclerotium rolfsii
bila dibandingkan penggunaan Trichoderma atau FMA secara tunggal. Hal ini
membuktikan bahwa Trichoderma atau FMA mempunyai mekanisme penghambatan
terhadap penyakit secara sinergis (Martinez-Medina et al. 2011). Pemanfaatan fungi
Trichoderma dan FMA telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya pada
berbagai jenis tanaman, antara lain pengendalian penyakit black pod disease yang
disebabkan oleh fungi Phytophthora megakarya pada tanaman kakao (Tchameni et
al., 2011), pengendalian penyakit yang disebabkan oleh Fusarium pada tanaman
melon (Martinez-Medina et al. 2011) dan pengendalian penyakit busuk batang yang
disebabkan oleh Sclerotium rolfsii pada tanaman kedelai (Latifah et al. 2014).
Penggunaan kombinasi fungi Trichoderma dan FMA untuk mengendalikan penyakit
busuk pangkal batang pada kedelei membuktikan bahwa tingkat keperahan penyakit
lebih rendah yaitu 11,67% bila dibandingkan dengan penggunaan Trichoderma
harzianum dan FMA secara terpisah.
Informasi mengenai keefektifan Trichodemra dan FMA, serta kombinasinya
untuk menekan perkembangan penyakit busuk batang pada Acasia decurrens yang
disebabkan oleh fungi Ceratocystis sp. masih minim. Oleh karena itu, perlu dilakukan
penelitian aplikasi Trichoderma harzianum dan FMA untuk mencegah penyakit busuk
batang pada Acacia decurrens yang disebabkan oleh fungi Ceratocystis sp. secara in
vitro.
Soal:
1. Pilihlah satu topik yang terkait bidang Kehutanan (sebaiknya topik yang dipilih ini
akan dilanjutkan untuk penelitian/skripsi)
2. Buatlah:
- Pendahuluan yang berisi latar belakang,
- Masalah, mengapa penelitian dianggap penting, menarik, adanya gap (kesenjangan)
- Tujuan dan manfaat penelitian
5. Pendahuluan yang Saudara tulis ini termasuk jenis penelitian apa? Jelaskan?
Catatan:
1. Tugas diketik menggunakan Word: ukuran kertas A4, batas kiri, kanan, atas
dan bawah masing-masing 3 cm, 1,5 spasi, ukuran huruf Times New Roman
12, minimal 1,5 halaman, maksimal 2 halaman (termasuk Daftar Pustaka)
2. Format penulisan mengacu pedoman penulisan skripsi Fahutan
3. Pengutipan dengan menggunakan paraphrase (tidak boleh copy paste)
4. Selanjutnya hasil ketikan di save as ke PDF
5. Sumber Pustaka minimal 8 sumber (minimal 5 sumber berasal dari jurnal yang
terbit 10 tahun terakhir, beberapa pustaka boleh berasal dari buku, internet
atau prosiding sebagai pendukung)
6. Lima artikel dari jurnal sebagai sumber pustaka dalam bentuk PDF digabung
dengan tugas (hasil kerjaan)
7. Saya akan menilai salah satu poin bagaimana cara Saudara mengutip dengan
Paraprhase oleh karena itu bukti artikel di jurnal saya butuhkan
8. Bagi mahasiswa yang tidak melampirkan jurnal artinya akan ada kehilangan
poin penilaian dari paraphrase
9. Poin penilaian lainnya adalah dari segi originalitas dan kebaruan topik yang
diajukan
10. Cara gabung file bisa secara on line: https://smallpdf.com/id atau
https://pdfmerge.w69b.com/ atau http://www.pdfmerge.com/ atau
menggunakan cara lainnya
11. Bagi mahasiswa yang jawabannya sama atau copy paste dari jurnal/skripsi
yang sudah ada akan diberi sanki dalam penilaiannya.
”Selamat Mengerjakan”