Anda di halaman 1dari 2

Rakan Ahmad Faqih

225020301111078

Etika Bisnis dan Profesi (CA)

Berbagi adalah hidup, hidup adalah berbagi

Perkenalkan nama saya Rakan Ahmad Faqih, dari kelas CA, presensi 17 dan pada kesempatan kali ini, saya
akan menceritakan pengalaman saya dalam menjalani tugas lapangan kemarin, yaitu berbagi takjil gratis kepada
warga Kota Malang. Dilihat dari nomor presensi saya, saya adalah kelompok satu yang berisikan mahasiswa
dengan nomor presensi satu hingga 17. Tugas ini diberikan kepada kami karena minggu kemarin tidak ada
kelas. Saya beserta teman-teman kelompok satu membuat grup tiga hari sebelum berbagi dimulai agar tidak
tergesa-gesa dan lebih terorganisir. Grup ini yang berisikan anggota kelompok satu untuk koordinasi mengenai
apa saja yang akan dibagikan, mekanisme pembagian, lokasi pembagian, dan juga tujuan takjil gratis tersebut
akan dibagikan. Orang yang kurang mampu dan membutuhkan kami utamakan karena ini adalah tujuan dari
berbagi yaitu membantu orang yang kurang mampu serta membutuhkan karena jika target kurang tepat, maka
tentunya tidak sesuai dengan tujuan kami. Setelah berdiskusi di grup Whatsapp, seluruh anggota kelompok satu
pun akhirnya sepakat untuk melakukan iuran sebesar 10 ribu rupiah per orang karena dianggap tidak
membebani keuangan anggota kelompok satu yang nantinya akan kami gunakan untuk membeli satu buah roti
Aoka, satu botol kecil air mineral, dan satu saset kopi. Selain berdiskusi mengenai berapa iurannya, seluruh
anggota kelompok satu juga berdiskusi tentang pelaksanaannya yaitu hari rabu pada pukul tiga sore, juga
mekanisme pembagian takjil gratis yaitu dengan cara membagi ke beberapa kelompok kecil yang berisikan dua
orang dengan satu orang yang memiliki motor dan satu orang lain yang membawa takjil tersebut dan nantinya
setiap kelompok kecil tersebut akan berpencar ke beberapa tempat, dengan kriteria tempat yang tidak terlalu
ramai agar tidak terjadi macet, tetapi banyak orang yang membutuhkan seperti ojol, tukang becak, supir angkot,
dan lainnya. Tiga hari berlalu, hingga kami mulai mengagendakan untuk berkumpul pada pukul tiga sore di
Gedung E fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Anggota kelompok satu berkumpul untuk
memersiapkan apa saja yang dibutuhkan dan membagi tugas agar sama rata. Ada beberapa anggota kelompok
yang membeli barang, yang dilakukan pada pukul tiga siang beserta yang membeli kemasan untuk takjil berupa
plastik kresek, dan juga ada yang mengemas takjil agar lebih aman ketika dibagikan. Setelah dapat dipastikan
semua anggota kelompok hadir dan takjil, serta kemasan sudah siap, selanjutnya adalah melakukan pembagian
takjil. Pada saat itu saya terlambat untuk berkumpul karena ada kelas pada jam tersebut sehingga saya izin
untuk terlambat menghadiri kepada anggota kelompok satu. Setelah selesai kelas, saya pun langsung menuju
lokasi kumpul kelompok yang masih berada di Gedung E Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Setelah saya sampai di lokasi, saya langsung membantu mereka yang pada saat itu sedang mengemasi takjil
yang akan dibagikan, walaupun takjil hanya tersisa dua sampai tiga kemasan, setidaknya saya masih
berkontribusi untuk membantu mereka agar tidak membebani. Setelah semua takjil yang bertotal 20 bungkus
selesai dikemas, saya dan teman-teman anggota kelompok satu lainnya akhirnya bersiap untuk membagikan
takjil tersebut ke beberapa titik. Saya bersama salah satu anggota kelompok satu akan membagikan di jalan
Veteran depan taman makam pahlawan. Sedangkan anggota kelompok lainnya membagikan takjil di beberapa
titik lain, seperti ijen, sigura-gura, galunggung, candi-candian, watugong, dan di lokasi sekitaran Universitas
Brawijaya. Ketika saya datang ke lokasi, yaitu di jalan Veteran depan taman makam pahlawan, para warga
langsung antusias untuk mendatangi kami karena mereka melihat takjil yang kami bawa. Kami pun setelah
melihat antusias mereka seperti itu, langsung ikut semangat. Setelah itu, kami langsung membagikan ke
beberapa orang walaupun kami sadar bahwa kami hanya membawakan beberapa bungkus takjil saja. Tentunya
tanpa lama-lama kami langsung membagikan takjil tersebut ke beberapa orang saja. Tak lupa kami juga
melakukan dokumentasi untuk keperluan tugas dan dokumentasi ini tidak bertujuan untuk dipamerkan karena
ada orang yang berbagi untuk tujuan pamer namun kami bukan bertujuan seperti itu. Antusiasme para warga
sangat bagus dan mereka pun terlihat bahagia. Hal tersebut mengingatkan diri saya bahwa sebesar apapun
bantuan yang kami berikan, pasti tetap akan bermanfaat. Manfaat yang didapat tidak hanya untuk orang yang
kita beri, tetapi dampaknya akan lebih dari itu, misalnya dengan kita membantu satu orang, orang tersebut
nantinya juga bisa membantu orang lain yang membutuhkan bantuan juga. Selain itu, saya juga membayangkan
betapa beratnya hidup setiap orang jika tidak ada unsur berbagi di dunia ini. Berbagi adalah hal yang penting
dilakukan oleh setiap manusia di di bumi ini karena dengan berbagi manfaat dan dampak yang dapat kita
berikan ke orang lain akan sangat besar. Akan tetapi, pada saat kita dianugerahi rezeki lebih, seringkali kita lupa
dengan niat kita untuk berbagi. Walaupun biasanya ketika kita memiliki rezeki berlebih, kebutuhan kita juga
bertambah sehingga kita tidak sempat berbagi. Pada dasarnya, setiap manusia memiliki insting untuk berbagi
atau membantu sesama, dan pada setiap agama juga tentu diajarkan tentang berbagi. Berbagi tidak hanya selalu
soal materi, berbagi juga dapat berbentuk yang bukan materi, seperti berbagi pertolongan kepada orang lain
yang juga akan berdampak tidak kalah baik. Namun, seringkali orang berbagi dengan disertai video yang
bertujuan untuk dipamerkan. Tidak masalah jika video tersebut diperlukan untuk dokumentasi dan motivasi
bagi oranglain, namun beberapa orang menggunakan video tersebut sebagai ajang pamer siapa yang lebih
memiliki kekayaan. Walaupun tidak semua orang, ada beberapa orang yang menggunakan video tersebut untuk
benar-benar memberikan motivasi ataupun dokumentasi untuk tugas atau laporan lain. Dampak dari video dari
orang yang berniat untuk memotivasi adalah orang yang termotivasi akan melanjutkan kebaikan tersebut
sehingga dampaknya akan sangat besar bagi masyarakat. Banyak juga riset yang menyatakan bahwa berbagi
akan berdampak baik bagi kesehatan pemberi. Orang lanjut usia yang memiliki kondisi tubuh yang rentan akan
memiliki umur dua hingga lima tahun lebih lama jika berbagi atau bersedekah kepada orang lain dibanding
tidak sama sekali. Tidak berbeda dengan berbagi, menerima bantuan dari orang lain tidak terus memberikan
dampak buruk bagi yang melakukan, tetapi tentu akan mengurangi risiko kematian karena kelaparan, sakit, dan
risiko-risiko kematian lainnya. Bersyukur juga berkaitan dengan berbagi karena dengan berbagi akan
meningkatkan rasa syukur karena pemberi akan merasakan apa yang akan telah dirasakan oleh penerima
sehingga pemberi dapat mensyukuri anugrah yang telah diberikan kepadanya. Pada dasarnya, berbagi adalah
prinsip fundamental manusia yang akan menjadikan manfaat yang sangat penting jika dilakukan dengan baik.
Dengan mempertimbangkan semua manfaat tadi, dapat kita simpulkan bahwa berbagi merupakan aspek penting
dalam membentuk hubungan yang bermakna, memperkuat komunitas, dan menciptakan perubahan positif
dalam dunia ini. Berbagi sebaiknya dilakukan secara diam-diam, cukup pihak terkait saja yang perlu tahu.

Anda mungkin juga menyukai