Anda di halaman 1dari 27

ANALISIS KEBUTUHAN BK DI SEKOLAH

PROGRAM TAHUNAN

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Dosen Pengampuh :

Dr. Abdullah Sinring, M.Pd.

Aswar, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

BALQIS SAYIDINA ALATAS

210404502036

BIMBINGAN DAN KONSELING


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Program Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 8 Makassar tahun pelajaran 2023/2024 ini telah
disetujui dan disahkan pada :

Hari : ……………………………………….

Tanggal : ……………………………………….

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling

Suriana S.Pd., M.Pd. Balqis Sayidina Alatas


NIP.- NIM. 210404502036
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program Bimbingan dan Konseling tahun pelajaran
2023/2024.

Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada

1. Ibu Suriana, S.Pd., M.Pd. Selaku kepala sekolah SMP Islam Athirah Bukit Baruga
2. Ibu Guru Bimbingan dan Konseling SMP Islam Athirah Bukit Baruga
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2024 tentang bimbingan dan
konseling pada pendidikan dasar. Dalam pemendiknas tersebut menyebutkan bahwa Komponen layanan
Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencangkup: (a) layanan dasar; (b) layanan
peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan system.
Sehubungan dengan hal tersebut guru bimbingan dan konseling disekolah.

Kami berharap buku program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat untuk kita
semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari teman-teman guru Bimbingan dan Konseling untuk
peningkatan mutu dalam menyusun buku program Bimbingan dan konseling yang akan datang.

Akhirnya kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada pihak yang mebantu mudah-
mudahan segala bantuan yang diberikan kepada kami menjadi pahala dan mendapat imbalan pahala yang
sepantasnya dari Tuhan YME. Aamiin

Makassar, Desember 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................................
Lembar Pengesahan........................................................................................................
Daftar Isi.........................................................................................................................

PROGRAM TAHUNAN..............................................................................................
A. Rasional.................................................................................................................
B. Dasar Hukum.........................................................................................................
C. Visi dan Misi.........................................................................................................
D. Deskripsi Kebutuhan.............................................................................................
E. Tujuan....................................................................................................................
F. Komponen Program...............................................................................................
G. Bidang Layanan.....................................................................................................
H. Rencana Kegiatan / Operasional (Action Plan).....................................................
I. Pengembangan Tema atau Topik..........................................................................
J. Rencana Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut..................................................
K. Anggaran Biaya.....................................................................................................
L. Program Semester..................................................................................................
A. RASIONAL

Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalammembantu peserta didik dalam
mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimanatercantum dalam Standar Kompetensi Kemandirian
Peserta Didik dan KompetensiDasar (SKKPD). Dalam upaya mendukung pencapaian tugas
perkembangantersebut, program bimbingan dan konseling dilaksanakan secara utuh dankolaboratif dengan
seluruh stakeholder sekolah.

Bimbingandan konselingmerupakan komponen integral sistempendidikan, yang berupaya


memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli.Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis,
objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konselingatau
konselor untuk memfasilitasi kemandirian perkembangan pesertadidik/konseli yang optimal.

Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi padapengenalan potensi,
kebutuhan, dan tugas perkembangan serta pemenuhankebutuhan dan tugas-tugas perkembangan tersebut.
Alih-alih memberikanpelayanan bagi peserta didik yang bermasalah, pemenuhan perkembangan
optimaldan pencegahan terjadinya masalah merupakan fokus pelayanan. Atas dasarpemikiran tersebut
maka pengenalan potensi individu merupakan kegiatan urgenpada awal layanan bantuan. Bimbingan dan
konseling saat ini tertuju padamengenali kebutuhan peserta didik, orangtua, dan sekolah.

B. DASAR HUKUM
1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus diperoleh
semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 89 Tahun
1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.
2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1 angka 6
dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,
konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai
dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan”.

3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah termuat
dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar
Menengah.

4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6) Peraturan
Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang menyatakan bahwa
beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang memperoleh tunjangan profesi
dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan dan konseling paling sedikit 150 (seratus
lima puluh) peserta didik per tahun pada satu atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut
dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang
C. VISI DAN MISI

1. Visi Sekolah
Menjadi sekolah unggul yang berciri Islam, berjiwa nasional dan berwawasan global.
2. Misi Sekolah
Mengembangkan sistem pembelajaran yang mampu membekali peserta didik dengan kecakapan
personal, dan kecakapan sosial.

D. DESKRIPSI KEBUTUHAN

Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan asumsi teoretik dan hasil
asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam melaksanakan tugasnya, guru Bimbingan dan Konseling
terlebih dahulu menyusun daftar kebutuhan (Need Assesment). Tujuan penyusunan instrumen
tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan Konseli.

Berdasarkan hasil catatan guru kelas yang sekaligus sebagai pemberi lananan bimbingan
konseling, yang dicatat dalam bentuk jurnal dan laporan persentase permasalahan pada masing-
masing kelas hasilnya tergambar dalam table berikut :

Tabel Persentase Permasalahan Konseling Pada Tahun Pelajaran 2022/2023

Bidang Jumlah siswa yang Memperoleh Layanan BK


No Jumlah Persentase
Layanan 1 2 3 4 5 6
1 Peribadi 1 0 1 0 0 0 3 4.17%
2 Sosial 0 0 2 0 1 0 8 11.11%
3 Belajar 1 1 0 1 0 0 9 12.50%
4 Karil 0 0 0 0 2 0 6 8.33%

Berdasarkan profil kelas dari hasil rekap masalah dalam tahun pelajran 2021/2022 di atas,
permasalahan tertinggi terdapat pada bidang bealajar sebesar 12,5%, diikuti oleh bidang sosial
sebesar 11,11%, Adapun butir masalah yang paling tinggi adalah belajar. Kesemua bidang layanan
tersebut masih butuh mendaptkan layanan bimbingan dan konseling. Adapun kebutuhan dari hasil
asemen tersebut tertuang dalam table berikut:

Tabel Deskripsi Kebutuhan dari Hasil Asesmen


Hasil Asesmen Rumusan Kebutuhan dalam Bentuk
Bidang Layanan Kebutuhan Perilaku

Pribadi Tidak memahami potensi Peserta didik memahami potensi diri


diri dengan baik
Tidak percaya diri Peserta didik perlu memiliki
kepercayaan diri yang
positif
Lainnya
Sosial Interaksi dengan teman Interaksi dengan teman sebaya sesuai
sebaya dengan etika dan norma yang berlaku.
Konflik dengan teman Mengelola emosi dengan baik

Lainnya
Belajar Sulit memahami mata Keterampilan belajar yang efektif
pelajaran
Malas belajar Motivasi belajar yang tinggi

Lainnya
Karier Bingung dengan ragam Pemahaman ragam kegiatan dan
kegiatan dan pekerjaan di pekerjaan di sekitar
sekitar
Pemahaman terhadap Pemahaman sikap positif terhadap
keterkaitan belajar dengan jenis pekerjaan
sukses masa depan
Lainnya

E. RUMUSAN TUJUAN/KEBUTUHAN

Berdasarkan hasil rumusan perilaku dirumuskan tujuan layanan bimbingan dan konseling yang
diklasifikasikan dalam aspek tugas perkembangan berdasarkan SKKPD. Berikut ditampilkan perumusan
tujuan layanan

Tabel Rumusan Tujuan


Bidang
Rumusan Kebutuhan Rumusan Tujuan
Layanan

Pribadi Kemampuan memahami Peserta didik/konseli memiliki


potensi diri kemampuan memahami potensi diri

Kepercayaan diri yang tinggi Peserta didik/konseli memiliki


kepercayaan diri yang
tinggi
Sosial Interaksi dengan lawan jenis Peserta didik/konseli mampu
sesuai dengan etika dan berinteraksi dengan lawan jenis sesuai
norma yang berlaku. dengan etika dan norma yang berlaku.

Mengelola emosi dengan Peserta didik/konseli memiliki


baik kemampuan mengelola emosi dengan
baik

Belajar Keterampilan belajar yang Peserta didik menguasai keterampilan


efektif belajar yang efektif

Motivasi belajar yang tinggi Peserta didik/ konseli memiliki


motivasi belajar yang
tinggi
Karir Pemahaman ragam kegiatan Peserta didik/ konseli memiliki
dan pekerjaan di sekitar Pemahaman ragam kegiatan dan
pekerjaan di sekitar

Pemahaman keterkaitan Peserta didik/ konseli memiliki


belajar dengan sukses masa pemahaman keterkaitan belajar
depan dengan sukses masa depan
F. KOMPONEN PROGRAM

Komponen program meliputi adalah layanan dasar, layanan responsif, layanan peminatan dan
perencanaan individual dan dukungan sistem yang disesuai dengan hasil asesmen kebutuhan peserta didik.

Bagi guru bimbingan dan konseling atau konselor yang bertugas di satu sekolah, maka pada
umumnya semua komponen dan bidang layanan dapat dilaksanakan. Untuk guru bimbingan dan konseling
atau konselor yang bertugas di gugus, komponen dan bidang layanan dipilih sesuai prioritas kebutuhan
peserta didik/konseli. Guru kelas yang menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, maka
komponen program disesuaikan dengan pembelajaran pada kelas masing-masing. Berikut penjelasan
mengenai masing-masing komponen.

a. Layanan Dasar

Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli yang berkaitan
dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan
karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka. Layanan dasar merupakan inti
pendekatan perkembangan yang diorganisasikan berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan orang
lain, perkembangan belajar, serta perencanaan dan eksplorasi karir.

Layanan dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam aktivitas yang langsung diberikan kepada peserta
didik/konseli adalah bimbingan kelompok, bimbingan klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang
dilaksanakan melalui media adalah papan bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling.
Bagi guru kelas yang menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan bimbingan
klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.

1). Layanan Dasar

Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli yang berkaitan
dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan
karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka. Layanan dasar merupakan inti
pendekatan perkembangan yang diorganisasikan berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan orang
lain, perkembangan belajar, serta perencanaan dan eksplorasi karir. Layanan dasar pada sekolah dasar
dilaksanakan dalam aktivitas yang langsung diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan
kelompok, bimbingan klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media
adalah papan bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru kelas yang
menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan bimbingan klasikal dapat
diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.

2) Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek peserta didik, atau masalah-
masalah yang dialami peserta didik/konseli yang bersumber dari lingkungan kehidupan pribadi, sosial,
belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling individual, konseling kelompok, konsultasi, konferensi
kasus, referal dan advokasi. Sementara aktivitas layanan responsif melalui media adalah konseling melalui
elektronik dan kotak masalah. Pada konteks layanan responsif di Sekolah Dasar, guru bimbingan dan
konseling atau konselor memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan responsif juga dilakukan
advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta didik/konseli untuk memiliki kesempatan yang
sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyadari
terdapat rintangan-rintangan bagi peserta didik yang disebabkan oleh disabilitas, jenis kelamin, suku
bangsa, bahasa, orientasi seksual, status sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya.
Guru bimbingan dan konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar semua peserta didik/konseli
mendapatkan perlakuan yang setara selama menempuh pendidikan di Sekolah Dasar.

3) Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik

Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian bantuan kepada semua
peserta didik/konseli dalam membuat dan mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta didik belajar memantau dan memahami pertumbuhan
dan perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan secara proaktif terhadap informasi tersebut
Layanan peminatan dan perencanaan individual berisi aktivitas membantu setiap peserta didik untuk
mengembangkan dan meninjau minat dan perencanaan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Aktivitas dimulai
sejak peserta didik masih di sekolah dasar dan berlanjut terus sampai di sekolah menengah. Rencana yang
telah dibuat oleh peserta didik ditinjau dan diperbaharui secara berkala dan didokumentasikan di dalam
profil peserta didik, misalnya dalam bentuk grafik. Aktivitas layanan peminatan dan perencanaan
individual yang langsung diberikan kepada peserta didik dapat berupa kegiatan bimbingan klasikal,
konseling individual, konseling kelompok, bimbingan kelas besar atau lintas kelas, bimbingan kelompok,
konsultasi dan kolaborasi. Aktivitas peminatan dan perencanaan individual di Sekolah Dasar terintegrasi
dengan kegiatan ekstrakurikuler. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler juga dapat menggambarkan minat
peserta didik pada aktivitas tertentu. Guru bimbingan dan konseling atau konselor dap at memberikan
informasi tentang perencanaan pribadi, akademik dan karir dalam pemilihan kegiatan ekstra kurikuler bagi
peserta didik.

4). Dukungan Sistem

Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja infrastruktur dan
pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang secara tidak langsung memberikan
bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik. Aktivitas yang
dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1) administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan
menindaklanjuti asesmen, kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan
konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling,
serta (2) kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang berfungsi
sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan profesi dilaksanakan sesuai dengan
tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau lokakarya tentang bimbingan
dan konseling untuk memperkuat kompetensi dalam menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan
konseling atau konselor. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar) bagi
konselor atau guru bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan moda tatap muka, daring dan
kombinasi antara tatap muka dan daring.

G. BIDANG LAYANAN

Bimbingan dan konseling pada satuam pendidikan mencakup empat bidang layanan, yaitu bidang
layanan yang mengfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajat, dan karir yang merupakan satu kesatuan
utuh dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta didik/konseli.

1. Pribadi

Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada peserta
didik / konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan
keputusannya secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat
mencapai perkembangan secara optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam
kehidupannya.

Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) memahami potensi
diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik maupun psikis,(2) mengembangkan
potensi untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan
mengatasinya secara baik.

2. Sosial

Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli untuk memahami
lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu
mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan memiliki keserasian
hubungan dengan lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam
kehidupannya.

Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) berempati terhadap
kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial budaya, (3) menghormati dan menghargai orang
lain, (4) menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6)
bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain
berdasarkan prinsip yang salingmenguntungkan.

3. Belajar

Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri untuk
belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan
menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga
dapat mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya.

Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi;

(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan belajar;

(2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif;

(3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat;


(4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif;

(5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya; dan

(6) Memiliki kesiapan menghadapi ujian

4. Karir

Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada peserta
didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan
keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri
dan kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya sehinggamencapai kesuksesan dalam kehidupannya.

Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi; (1) pengetahuan konsep diri yang positif
tentang karir, (2) kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir, (3) Kesadaran pentingnya
pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir, (4) Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan
belajar, (5) Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir, (6) Kesadaran hubungan
antara tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja yang baik dan kesempatan karir, (7) Kesadaran
bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di masyarakat, (8) Kesadaran tentang
perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki dan perempuan.

H. PENGEMBANGAN TEMA DAN TOPIK

Tema/topik merupakan rincian lanjut dari identifikasi deskripsi kebutuhan peserta didik/konseli
dalam aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karier yang dituangkan dalam Rencana
Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling (RPL bimbingan dan konseling). Tema/topik layanan
diseleksi, dipetakan dan ditetapkan atas dasar:

a. Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SKKPD): berdasarkan hasil assesmen tugas
perkembangan dan standar kompetensi kemandirian peserta didik/konseli yang diterbitkan oleh
ABKIN.
b. Masalah: assesmen masalah, kelompok masalah, item masalah, bidang layanan dan tingkatan
kelas.
c. Bidang layanan bimbingan dan konseling: kelompok bidang layanan, tujuan layanan pada
kelompok bidang layanan, ruang lingkup bidang layanan, tingkatan kelas.

BIDANG RUMUSAN
TUJUAN LAYANAN TOPIK/TEMA
LAYANAN KEBUTUHAN
PRIBADI Kesadaran untuk Peserta didik/konseli mampu Implementasi
beriman dan bertakwa memahami pentingnya iman dan Iman dan
pada Tuhan YME taqwa pada Tuhan YME serta Taqwa dalam
dapat hidup rukun, damai dan kehidupan
saling menghormati antar umat modern
beragama
Kebiasaan bersikap jujur Peserta didik/konseli dapat Kejujuran
menjadi individu yang memiliki dan
integritas diri serta dapat Integritas
memancarkan kepercayaan diri
dan sikap yang tidak
mementingkan diri sendiri
Kemampuan memiliki Peserta didik/konseli dapat Kebiasaan
kebiasaan jujur dan tidak menjadi individu yang mencontek
mencontek saat tes memiliki sikap jujur dan dan akibatnya
tidak mencontek
Kemampuan mengelola Peserta didik/konseli dapat Mengelola
emosi dengan baik menjadi individu yang emosi dengan
mampu mengendalikan baik
emosi
Komunikasi yang jujur Peserta didik/konseli mampu Sikap dan
dan tetap menjaga membedakan perilaku agresif dan Perilaku Asertif
perasaan asertif, menerapkan prilaku
asertif dengan teman- temannya
serta mengembangkan sikap
asertif untuk menunjang prestasi
Melakukan Peserta didik/konseli dapat Konsep
pengenalan/pemahaman memahami dan menemukan diri
diri unsur-unsur konsep diri serta remaja
memahami dan menerima
kelebihan dan kekurangan secara
wajar dan penuh rasa syukur
Memahami potensi diri Peserta didik/konseli dapat Potensi
mengenal dan menggali potensi diri
diri serta berusaha remaja
mengoptimalkannya untuk
meraih sukses masa depan
Masa perkembangan Peserta didik/konseli mampu Psikologi
remaja dan mengenal ciri-ciri remaja dan
permasalahannya perkembangan remaja, dapat permasalahanny
memahami tugas a
perkembangan, mengatasi
masalah yang dihadapi dalam
perkembangan
Mengenal kepribadian Peserta didik/konseli mampu Kepribadia
yang dimiliki manusia mengenal tipe-tipe kepribadian n Manusia
manusia, mengenal kepribadian
yang dimiliki serta dapat
tumbuh menjadi pribadi yang
matang
Memiliki kepercayaan Peserta didik/konseli dapat Membangun
diri memahami ciri-ciri pribadi yang Rasa Percaya
memiliki rasa percaya diri serta Diri
dapat meningkatkan percaya diri
dengan baik untuk
mencapai tujuan hidupnya
Kemampuan Peserta didik/konseli mampu Pola Hidup
menjaga kesehatan memahami pentingnya polah hidup Bersih dan
dengan baik bersih dan sehat serta dapat Sehat
melakukan kebiasaan hidup bersih
dan sehat sehari-hari yang dapat
mempengaruhi kesehatan
Memiliki Peserta didik/konseli mampu memiliki Menjadi pribadi
ciri-ciri/sifat pribadi perasaan positif untuk membangun yang berkarakter
yang berkarakter pribadi yang berkarakter yang akan
berkontribusi pada peningkatan mutu
karakter bangsa
Memiliki rasa Peserta didik/konseli mampu memiliki Rasa
tanggung jawab rasa tanggung jawab pada diri sendiri tanggung
dan orang lain jawab
Mengatur jadwal Peserta didik/konseli mampu Mengatur
kegiatan sehari- mengatur jadwal kegiatan sehari- jadwal kegiatan
hari hari dengan baik sehari- hari
Memiliki keluarga Peserta didik/konseli memiliki Keluarga
yang harmonis keluarga yang harmonis yang
harmonis
Merasa Peserta didik/konseli merasa Rumahku
nyaman,aman nyaman,aman tinggal di rumah surgaku
tinggal di rumah sendiri
sendiri
Mampu Peserta didik/konseli dapat Mengatasi
menyelesaikan menyelesaikan masalah dengan masalah dengan
masalah dengan kekeluargaan anggota
kekeluargaan keluarga
Menjadi pribadi Peserta didik/konseli mampu Menjadi
yang mandiri menjadi pribadi yang mandiri pribadi
mandiri
Mampu Peserta didik/konseli Kiat
menyelesaikan mampu menyelesaikan mengatasi
konflik pribadi konflik pribadi konflik
pribadi
Memiliki Peserta didik/konseli memiliki Norma keluarga
pengetahuan pengetahuan tentang norma
tentang norma berkeluarga
berkeluarga
SOSIAL Mengenal Peserta didik/konseli dapat mengenal Penyesuaian Diri
lingkungan aspek-aspek penyesuaian diri serta Remaja di
sekolah baru dapat menerapkan sikap dan Sekolah Baru
kebiasaan dengan lingkungannya
Memiliki Peserta didik/konseli dapat Kenakalan
pemahaman mengetahui bentuk atau jenis Remaja dan Cara
tentang kenakalan kenakalan remaja, dampak terhadap Menghindarinya
remaja pribadi dan lingkungan serta berusaha
untuk menghindarinya
Memiliki Peserta didik/konseli memiliki Bahaya rokok
pemahaman pemahaman tentang bahaya dan dan dampaknya
tentang bahaya dampak rokok bagi kesehatan tubuh
rokok dan lingkungan serta cara untuk
menolak ajakan untuk merokok dalam
bentuk apapun
Memiliki perilaku Peserta didik/konseli mampu Prilaku sosial
sosial yang memahami pentingnya berprilaku yang
bertanggung jawab sosial yang baik, serta memiliki sikap bertanggung
untuk hidup bersosial yang jawab
bertanggung jawab dalam sebuah
masyarakat
I. RENCANA KEGIATAN/OPERASIONAL (ACTION PLAN)

Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan rencan yang menguraikan tindakan-tindakan
yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat dari hasil assesmen terhadap kondisi peserta didik/konseli
serta standar kompetensi kemandirian Konseli. Rencana kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa
komponen, yaitu :

(a) Bidang layanan

Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling

(b) Tujuan Layanan

Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen, tugas perkembangan atau standar kompetensi
kemandirian Konseli

(c) Komponen layanan

Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan responsif, (3) peminatan dan perencanaan
individual, (4) dukungan system

(d) Strategi layanan

Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan dengan komponen layanan. Contohnya, untuk
komponen layanan dasar, strategi layanan yang dapat dilaksanakan adalah bimbingan

(e) Kelas
(f) Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
(g) Materi,
(h) Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan.
(i) Metode,
(j) Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan dilakukan.
(k) Alat/media,
(l) Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation, kertas kerja dan sebagainya.
(m)Evaluasi,
(n) Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian tujuan layanan.
(o) Ekuivalensi,
(p) Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan jumlah jam. (secara rinci
dapat dilihat pada Lampiran Permendikbud No.111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Menengah)

KOM
STRATEG
BIDANG PONE EKUI
I KELA METOD MEDI EVAL
LAYANA TUJUAN LAYANAN N MATERI VALE
LAYANA S E A UASI
N LAYA NSI
N
NAN
PRIBADI Peserta didik/konseli
mampu memahami Implementa
pentingnya iman dan si Iman dan
Slide Proses
taqwa pada Tuhan YME Bimbingan Taqwa Ceramah,
Dasar IX Power dan 2 Jam
serta dapat hidup rukun, klasikal dalam Diskusi
Point Hasil
damai dan saling kehidupan
menghormati antar umat modern
beragama
Peserta didik/konseli
dapat menjadi individu
yang memiliki integritas
diri serta dapat Kejujuran Slide Proses
Bimbingan Ceramah,
memancarkan Dasar IX dan Power dan 2 Jam
klasikal Diskusi
kepercayaan diri dan Integritas Point Hasil
sikap yang tidak
mementingkan diri
sendiri

Peserta didik/konseli
Kebiasaan
dapat menjadi individu Proses
Bimbingan mencontek Kartu
yang memiliki sikap Dasar IX Diskusi dan 2 Jam
Kelompok dan sikap
jujur dan tidak Hasil
akibatnya
mencontek

Disesu
Disesuaik
Peserta didik/konseli aikan
an
dapat menjadi individu Mengelola dengan
dengan Proses
yang mampu Respon Konseling emosi pendek
IX pendekat dan 2 Jam
mengendalikan emosi sif Individual dengan atan
an yang Hasil
baik yang
digunaka
diguna
n kan
Peserta didik/konseli
mampu membedakan
perilaku agresif dan
asertif, menerapkan Sikap dan Slide Proses
Bimbingan Ceramah,
prilaku asertif dengan Dasar IX Perilaku Power dan 2 Jam
klasikal Diskusi
teman-temannya serta Asertif Point Hasil
mengembangkan sikap
asertif untuk menunjang
prestasi
Peserta didik/konseli
dapat memahami dan
menemukan unsur-unsur
Slide Proses
konsep diri serta Bimbingan Konsep diri Ceramah,
Dasar IX Power dan 2 Jam
memahami dan klasikal remaja Diskusi
Point Hasil
menerima kelebihan dan
kekurangan secara wajar
dan penuh rasa syukur
Peserta didik/konseli
dapat mengenal dan
menggali potensi diri Slide Proses
Bimbingan Potensi diri Ceramah,
serta berusaha Dasar IX Power dan 2 Jam
klasikal remaja Diskusi
mengoptimalkannya Point Hasil
untuk meraih sukses
masa depan
Peserta didik/konseli
mampu mengenal ciri-
ciri perkembangan Psikologi
Slide Proses
remaja, dapat memahami Bimbingan remaja dan Ceramah,
Dasar IX Power dan 2 Jam
tugas perkembangan, klasikal permasalah Diskusi
Point Hasil
mengatasi masalah yang annya
dihadapi dalam
perkembangan
Peserta didik/konseli
dapat memahami ciri-ciri
pribadi yang memiliki Membangu
Slide Proses
rasa percaya diri serta Bimbingan n Rasa Ceramah,
Dasar IX Power dan 2 Jam
dapat meningkatkan klasikal Percaya Diskusi
Point Hasil
percaya diri dengan baik Diri
untuk mencapai tujuan
hidupnya
Peserta didik/konseli
mampu memahami
pentingnya polah hidup
bersih dan sehat serta
Pola Hidup Slide Proses
dapat melakukan Bimbingan Ceramah,
Dasar IX Bersih dan Power dan 2 Jam
kebiasaan hidup bersih klasikal Diskusi
Sehat Point Hasil
dan sehat sehari-hari
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
Peserta didik/konseli
mampu memiliki
perasaan positif untuk Menjadi
Slide Proses
membangun pribadi Bimbingan pribadi Ceramah,
Dasar IX Power dan 2 Jam
yang berkarakter yang klasikal yang Diskusi
Point Hasil
akan berkontribusi pada berkarakter
peningkatan mutu
karakter bangsa
Disesu
Disesuaik
aikan
an
Peserta didik/konseli dengan
Rasa dengan Proses
mampu memiliki rasa Respon Konseling pendek
IX tanggung pendekat dan 2 Jam
tanggung jawab pada diri sif Individual atan
jawab an yang Hasil
sendiri dan orang lain yang
digunaka
diguna
n kan

Jadwal
Peserta didik/konseli Mengatur
kegiata Proses
mampu mengatur jadwal Bimbingan jadwal Pohon
Dasar IX n dan 2 Jam
kegiatan sehari-hari Kelompok kegiatan waktu
sehari- Hasil
dengan baik sehari-hari
hari

Disesu
Disesuaik
aikan
an
dengan
Peserta didik/konseli Keluarga dengan Proses
Respon Konseling pendek
memiliki keluarga yang IX yang pendekat dan 2 Jam
sif Individual atan
harmonis harmonis an yang Hasil
yang
digunaka
diguna
n
kan
Disesu
Disesuaik
aikan
an
dengan
Peserta didik/konseli dengan Proses
Respon Konseling Rumahku pendek
merasa nyaman,aman IX pendekat dan 2 Jam
sif Individual surgaku atan
tinggal di rumah sendiri an yang Hasil
yang
digunaka
diguna
n kan
Disesu
Disesuaik
aikan
Mengatasi an
Peserta didik/konseli dengan
masalah dengan Proses
dapat menyelesaikan Respon Konseling pendek
IX dengan pendekat dan 2 Jam
masalah dengan sif Individual atan
anggota an yang Hasil
kekeluargaan yang
keluarga digunaka
diguna
n
kan
Disesu
Disesuaik
aikan
an
Kiat dengan
Peserta didik/konseli dengan Proses
Respon Konseling mengatasi pendek
mampu menyelesaikan IX pendekat dan 2 Jam
sif Individual konflik atan
konflik pribadi an yang Hasil
pribadi yang
digunaka
diguna
n kan
Disesu
Disesuaik
aikan
an
Peserta didik/konseli dengan
dengan Proses
memiliki pengetahuan Respon Konseling Norma pendek
IX pendekat dan 2 Jam
tentang norma sif Individual keluarga atan
an yang Hasil
berkeluarga yang
digunaka
diguna
n kan
SOSIAL
Peserta didik/konseli
Penyesuaia
dapat mengenal aspek-
n Diri Slide Proses
aspek penyesuaian diri Bimbingan Ceramah,
Dasar IX Remaja di Power dan 2 Jam
serta dapat menerapkan klasikal Diskusi
Sekolah Point Hasil
sikap dan kebiasaan
Baru
dengan lingkungannya
Peserta didik/konseli
dapat mengetahui bentuk Kenakalan
atau jenis kenakalan Remaja dan Slide Proses
Bimbingan Ceramah,
remaja, dampak terhadap Dasar IX Cara Power dan 2 Jam
klasikal Diskusi
pribadi dan lingkungan Menghinda Point Hasil
serta berusaha untuk rinya
menghindarinya
Peserta didik/konseli
memiliki pemahaman
tentang bahaya dan
dampak rokok bagi Bahaya Slide Proses
Bimbingan Ceramah,
kesehatan tubuh dan Dasar IX rokok dan Power dan 2 Jam
klasikal Diskusi
lingkungan serta cara dampaknya Point Hasil
untuk menolak ajakan
untuk merokok dalam
bentuk apapun
Peserta didik/konseli
mampu memahami
pentingnya berprilaku
Prilaku
sosial yang baik, serta Slide Proses
Bimbingan sosial yang Ceramah,
memiliki sikap untuk Dasar IX Power dan 2 Jam
klasikal bertanggun Diskusi
hidup bersosial yang Point Hasil
g jawab
bertanggung jawab
dalam sebuah
masyarakat
Peserta didik/konseli
mampu memahami
tentang bullying, bahaya
Slide Proses
prilaku bullying, sebab Bimbingan Stop Ceramah,
Dasar IX Power dan 2 Jam
dan dampak bullying, klasikal Bullying ! Diskusi
Point Hasil
serta berani cara
melawan tindakan
bullying
Peserta didik/konseli
mampu memahami
Etika
norma-norma dalam
pergaulan Slide Proses
masyarakat serta dapat Bimbingan Ceramah,
Dasar IX dengan Power dan 2 Jam
bersosialisasidan bergaul klasikal Diskusi
teman Point Hasil
dengan teman sebaya
sebaya
sesuai dengan etika yang
baik
Peserta didik/konseli
Sikap
mampu memahami nilai-
sopan Slide Proses
nilai dan cara bertingkah Bimbingan Ceramah,
Dasar IX santun Power dan 2 Jam
laku sopan santun dalam klasikal Diskusi
dalam Point Hasil
kehidupan di luar
kehidupan
kelompok teman sebaya

Peserta didik/konseli
dapat memahami
Dampak Slide Proses
dampak positif dan Bimbingan Ceramah,
Dasar IX handphone Power dan 2 Jam
negatif bermain klasikal Diskusi
(medsos) Point Hasil
handphone atau media
sosial
Disesu
Disesuaik
aikan
an
Peserta didik/konseli Interaksi dengan
dengan Proses
memiliki Kesadaran Respon Konseling sebagai pendek
IX pendekat dan 2 Jam
sebagai makhluk sosial sif Individual makhluk atan
an yang Hasil
yang harus berinteraksi sosial yang
digunaka
diguna
n kan
Disesu
aikan
Peserta didik/konseli Kiat dengan Proses
Bimbingan Bermain
mudah mencari dan Dasar IX mencari teknik dan 2 Jam
Kelompok peran
disenangi teman teman yang Hasil
diguna
kan
Disesu
Disesuaik
aikan
Peserta didik/konseli an
Hubungan dengan
memiliki pemahaman dengan Proses
Respon Konseling komunikasi pendek
tentang norma hubungan IX pendekat dan 2 Jam
sif Individual dengan atan
komunikasi dengan an yang Hasil
lawan jenis yang
lawan jenis digunaka
diguna
n kan
BELAJAR Peserta didik/konseli
dapat mengenal sikap
dalam belajar serta
Kiat sukses Slide Proses
menerapkan sikap dan Bimbingan Ceramah,
Dasar IX belajar di Power dan 2 Jam
kebiasaan dalam belajar klasikal Diskusi
SMA-MA Point Hasil
yang baik di SMA-MA
hingga mencapai prestasi
yang lebih luas
Peserta didik/konseli
mampu memahami
pengertian motivasi Slide Proses
Bimbingan Motivasi Ceramah,
berprestasi, mengetahui Dasar IX Power dan 2 Jam
klasikal berprestasi Diskusi
dan menerapkan cara Point Hasil
untuk meningkatkan
motivasi berprestasi
Peserta didik/konseli
Strategi
dapat memahami dan
belajar
mengetahui tentang gaya Slide Proses
Bimbingan sesuai Ceramah,
belajar serta strategi Dasar IX Power dan 2 Jam
klasikal dengan Diskusi
belajarnya untuk masing- Point Hasil
gaya
masing gaya belajar
tersebut belajar
Disesu
Disesuaik
aikan
Kepedulian an
Peserta didik/konseli dengan
orang tua dengan Proses
selalu mendapat Respon Konseling pendek
IX terhadap pendekat dan 2 Jam
perhatian orang tua sif Individual atan
belajar an yang Hasil
dalam belajarnya yang
anak digunaka
diguna
n kan
Disesu
Disesuaik
aikan
an
dengan
Peserta didik/konseli Tips dengan Proses
Respon Konseling pendek
dapat memahami teknik IX memahami pendekat dan 2 Jam
sif Individual atan
memahami pelajaran pelajaran an yang Hasil
yang
digunaka
diguna
n kan
Disesu
Disesuaik
aikan
an
Peserta didik/konseli dengan
Manfaat dengan Proses
dapat memanfaatkan Respon Konseling pendek
IX sumber pendekat dan 2 Jam
sumber belajar dalam sif Individual atan
belajar an yang Hasil
kegiatan belajarnya yang
digunaka
diguna
n kan
Disesu
Disesuaik
aikan
an
dengan
Peserta didik/konseli Belajar dengan Proses
Respon Konseling pendek
dapat mengatur waktu IX sesuai pendekat dan 2 Jam
sif Individual atan
belajarnya jadwal an yang Hasil
yang
digunaka
diguna
n
kan

Peserta didik/konseli
Srtuktur Ceramah, Slide Proses
dapat memahami tentang Konse
Dasar IX kurikulum Tanya Power dan 2 Jam
struktur kurikulum ling
sekolah jawab Point Hasil
sekolah indivi
dual
Disesu
Disesuaik
aikan
an
dengan
Peserta didik/konseli dengan Proses
Respon Konseling Motivasi pendek
memiliki motivasi dalam IX pendekat dan 2 Jam
sif Individual belajar atan
belajar an yang Hasil
yang
digunaka
diguna
n
kan
Disesu
Disesuaik
aikan
an
dengan
Peserta didik/konseli Belajar dengan Proses
Bimbingan pendek
dapat belajar kelompok Dasar IX kelompok pendekat dan 2 Jam
Kelompok atan
dengan temannya yang efektif an yang Hasil
yang
digunaka
diguna
n
kan
Disesu
Disesuaik
aikan
an
Peserta didik/konseli Memilih dengan
dengan Proses
dapat memilih lembaga Respon Konseling lembaga pendek
IX pendekat dan 2 Jam
bimbingan belajar yang sif Individual bimbel atan
an yang Hasil
tepat yang tepat yang
digunaka
diguna
n kan
Disesu
Disesuaik
aikan
Memanfaat an
Peserta didik/konseli dengan
kan IT dengan Proses
dapat memanfaatkan Respon Konseling pendek
IX untuk pendekat dan 2 Jam
teknologi informasi sif Individual atan
meraih an yang Hasil
untuk belajar yang
prestasi digunaka
diguna
n kan
KARIR Disesu
Disesuaik
aikan
an
Peserta didik/konseli dengan
Pem& Strategi dengan Proses
dapat memanfaatkan Konseling pendek
Perenc IX memperole pendekat dan 2 Jam
peluang beasiswa yang Individual atan
Indv h Beasiswa an yang Hasil
ada yang
digunaka
diguna
n
kan
Disesu
Disesuaik
aikan
an
Peserta didik/ konseli dengan
Pem& Kiat belajar dengan Proses
mampu mengatur Konseling pendek
Perenc IX sambil pendekat dan 2 Jam
kegiatan antara belajar Individual atan
Indv bekerja an yang Hasil
sambil bekerja yang
digunaka
diguna
n kan
Disesu
Disesuaik
Peserta didik/konseli aikan
an
mampu memilih dengan
Pem& Cara dengan Proses
kegiatan ekstra kurikuler Konseling pendek
Perenc IX memilih pendekat dan 2 Jam
yang sesuai dengan Individual atan
Indv Ekskul an yang Hasil
bakat, minat dan yang
digunaka
kemampuannya diguna
n kan
Disesu
Disesuaik
aikan
an
Peserta didik/konseli Mantap dengan
Pem& dengan Proses
mantap pada pilihan Konseling pada pendek
Perenc IX pendekat dan 2 Jam
peminatan yang telah Individual pilihan atan
Indv an yang Hasil
diambil peminatan yang
digunaka
diguna
n kan
Disesu
Disesuaik
aikan
Peserta didik/konseli Hobi, an
dengan
mampu memahami Pem& bakat, dengan Proses
Konseling pendek
peranan hobi, bakat, Perenc IX minat, pendekat dan 2 Jam
Individual atan
minat dalam karir masa Indv kemamapua an yang Hasil
yang
depannya n dan Karir digunaka
diguna
n kan
Peserta didik/konseli
mampu memahami
pentingnya perencanaan Perencanaa
Pem& Slide Proses
karir, langkah-langkah Bimbingan n Karir Ceramah,
Perenc IX Power dan 2 Jam
dalam merencanakan klasikal Masa Diskusi
Indv Point Hasil
karir serta mililiki sikap Depan
positif dalam meraih
kesuksesan masa depan

J. RENCANA EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT

1. EVALUASI

Merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan konseling


(BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan kegiatan
dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Tahap evaluasi program diarahkan
pada rencana program, pelaksanaan dan hasil yang dicapai. Oleh karena itu fokus evaluasi
program adalah perencanaan,pelaksanaan dan penilaian pelayanan yang diberikan.

Tujuan evaluasi bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui tingkat


keterlaksanaan layanan bimbingan dan konseling dan mengetahui tingkat ketercapaian tujuan
program bimbingan dan konseling yang telah ditetapkan yang hasilnya berupa keputusan
apakah suatu program dilanjutkan, direvisi sebelum dilanjutkan, atau dihentikan.

Ada 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil.

Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil penilaian
proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling berlangsung. Fokus penilaian
adalah keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan bimbingan dan konseling.

Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil pelayanan
bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh peserta didik yang menjalin
pelayanan bimbingan dan konseling.

Fokus penilaian dapat diarahkan pada berkembangnya :

1. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi / topik /
masalah yang dibahas

2. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang dibahas

3. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka mewujudkan
upaya pengembangan/pengetasan masalah.

Langkah-langkah pelaksanaan :

1. Penyusunan rencana evaluasi


2. Pengumpulan Data
3. Analisa dan interpretasi data
2. PELAPORAN

Merupakan informasi tertulis yang dimaksdukan sebagai bukti pertanggungjawaban


atas sesuatu penugasan. Dengan kata lain laporan dapat dikatakan sebagai suatu dokumen
yang disampaikan atau menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah yang telah atau
tengah diselidiki, dalam bentuk fakta-fakta yang diarahkan kepada pemikiran atau tindakan
yang akan diambil.

Laporan disusun sebagai wujud pertanggungjawaban tugas yang diberikan dari kepala
sekolah. Disamping itu laporan juga bisa dijadikan bukti keterlaksanaan suatu program,
selain itu juga bisa dijadikan dasar guna perencanaan kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjut.

1. Komponen yang harus dijelaskan dalam laporan pelaksanaan program pencapaian


layanan bimbingan dan konseling, antara lain :

 Jenis kegiatan layanan yang dilakukan

 Waktu Pelaksanaan kegiatan

 Sasaran kegiatan

 Hasil yang dicapai didasarkan pada hasil penilaian proses dan hasil

 Analisis hasil penilaian proses dan hasil

 Rencana tindak lanjut, serta

 Faktor-faktor yang menunjang dan/atau menghambat pelaksanaan kegiatan

3. TINDAK LANJUT

Tindak lanjut merupakan kegiatan yang dilakukan setelah evaluasi program dilakukan.
Kegiatan tindak lanjut yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menindaklanjuti kegiatan pelayanan
yang diberikan. Kegiatan tindak lanjut ini sebagai upaya menuntaskan bantuan, perbaikan dan
atau pengembangan program BK pada tahun pelajaran berikutnya.
Kegiatan tindak lanjut dilakukan berdasarkan temuan yang diperoleh dalam evaluasi
program, maka guru BK : (1) memperbaiki hal-hal yang masih lemah, kurang tepat atau kurang
relevan dengan tujuan yang akan dicapai; (2) mengembangkan program dengan menambah atau
merubah beberapa hal yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan atau efektifitas program.

K. SARANA PRASARANA

No Uraian Kebutuhan Spesifikasi Volume Manfaat Ket


1 Ruang Konseling 1 dinding 7x9 m Menjaga privasi konseli
2 Aplikasi ITP/ATP 1 set 1 Membantu pemahaman
individu
3 Komputer 2 unit 2 Pengelolaan data
4 Kursi BK Kelompok 8-10 unit 8 Layanan BK Kelompok
5 Ruang Konseling 1 dinding 2x2 m Menjaga privasi konseli
Individual

L. ANGGARAN BIAYA

Anggaran biaya menyesuaikan dengan anggaran sekolah yang dialokasikan untuk


kegiatan bimbingan dan Konseling yang sudah menjadi satu kedalam anggaran pelaksanaan
proses pembelajaran (PBM)

M. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai