Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RUTIN

PENULISAN KARYA ILMIAH

Arya Divana
6221210009

ILMU KEOLAHRAGAAN
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TA.2024
Karya ilmiah adalah karya tulis yang dimana isinya adalah untuk memaparkan suatu
pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Yang bertujuan
untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis untuk memberikan fakta yang
seakurat mungkin tanpa kebiasan opini dan logika semata kepada para pembacanya. Yang
berarti karya ilmiah merupakan tulisan yang didasarkan atas penelitian ilmiah, bukan opini
atau rasionalisasi yang terdengar logis semata. Suatu karya tulis dapat dikatakan ilmiah
apabila tulisan tersebut berdasarkan fakta dan data, baik secara teoritis maupun empiric
(data) yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya melalui eksperimen, survei, dan
berbagai sumber bukti kuat lainnya.
Penulisan karya ilmiah merupakan suatu proses yang sistematis dan terstruktur untuk
mengkomunikasikan pengetahuan, hasil penelitian, atau gagasan ilmiah kepada pembaca.
Penulisan karya ilmiah memerlukan pendekatan yang berbeda dengan penulisan lainnya,
seperti karya sastra atau artikel opini. Dibawah ini merupakan sedikit penjelasan ciri-ciri
umum yang dimiliki oleh karya ilmiah:

Obyektifitas: Penulisan karya ilmiah harus didasarkan pada fakta dan data yang dapat
diverifikasi secara empiris. Penulis harus berusaha menghindari prasangka pribadi dan
pendapat yang tidak didukung oleh bukti-bukti yang kuat.
Metode Ilmiah: Karya ilmiah harus mengikuti langkah-langkah metode ilmiah yang meliputi
observasi, perumusan hipotesis, pengumpulan data, analisis data, dan penarikan kesimpulan.
Penulis harus menjelaskan dengan jelas langkah-langkah yang diambil untuk mencapai hasil
yang diperoleh.
Jelas dan Tepat: Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah harus jelas, tepat, dan formal.
Penulis harus menghindari penggunaan frasa ambigu, berlebihan, atau slang yang dapat
membingungkan pembaca.
Rujukan dan Kutipan: Karya ilmiah harus mengandalkan rujukan yang tepat untuk
mendukung argumen atau klaim yang dibuat. Semua sumber yang digunakan harus diakui
dengan benar melalui kutipan yang sesuai, baik itu dari jurnal ilmiah, buku, maupun sumber
elektronik lainnya.
Struktur yang Tersusun: Karya ilmiah biasanya terdiri dari bagian-bagian yang terstruktur
dengan baik, seperti judul, abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, metode, hasil,
pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Struktur ini membantu pembaca untuk
memahami isi dan urutan argumen yang disajikan.
Abstrak yang Informatif: Abstrak merupakan ringkasan singkat dari seluruh karya ilmiah
yang mencakup tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan. Abstrak harus mampu memberikan
gambaran yang jelas tentang isi karya ilmiah tanpa pembaca harus membaca keseluruhan
teks.
Data dan Analisis yang Teliti: Karya ilmiah harus didukung oleh data yang akurat dan
analisis yang teliti. Data harus disajikan secara visual menggunakan tabel, grafik, atau
diagram, dan diikuti dengan analisis yang memadai untuk mendukung interpretasi hasil.
Kesimpulan yang Didukung: Kesimpulan yang diambil harus didasarkan pada bukti yang
kuat yang disajikan dalam karya ilmiah. Penulis harus memastikan bahwa kesimpulan
tersebut sesuai dengan tujuan penelitian atau pembahasan yang telah disampaikan
sebelumnya.
Gaya Penulisan yang Konsisten: Penulisan karya ilmiah harus mengikuti gaya penulisan
yang konsisten, seperti APA (American Psychological Association), MLA (Modern
Language Association), atau Chicago Manual of Style. Ini termasuk aturan penulisan untuk
pengutipan, referensi, dan format teks.
Keterbacaan dan Kesesuaian dengan Pembaca: Meskipun karya ilmiah harus
mempertahankan tingkat keakademisan yang tinggi, penulis juga harus memperhatikan
keterbacaan dan kesesuaian dengan pembaca target. Bahasa yang terlalu teknis atau jargon
ilmiah yang berlebihan dapat menghalangi pemahaman pembaca yang tidak terbiasa dengan
bidang tertentu.
Dari ciri-ciri karya ilmiah diatas perlu diketahui bahwa karya ilmiah juga memiliki berbagai
macam serta memiliki perbedaannya masing-masing, Berikut merupakan beberapa macam
jenis karya ilmiah yang harus kita ketahui;
Artikel Jurnal Ilmiah: Artikel jurnal adalah karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal
akademik. Artikel ini biasanya disusun berdasarkan format standar yang meliputi abstrak,
pendahuluan, metode penelitian, hasil, pembahasan, dan daftar pustaka. Artikel jurnal
umumnya menjelaskan penelitian empiris, teori baru, atau analisis mendalam tentang topik
tertentu.
Tesis: Tesis adalah karya tulis ilmiah yang ditulis sebagai bagian dari studi akademik tingkat
lanjut seperti program magister atau doktor. Tesis biasanya mencakup penelitian independen
yang dilakukan oleh penulis untuk menyelidiki topik tertentu secara mendalam. Tesis harus
menyertakan tinjauan pustaka yang luas, metodologi penelitian, temuan, dan interpretasi.
Disertasi: Disertasi adalah karya tulis yang lebih panjang dan mendalam dibandingkan
dengan tesis, dan merupakan syarat untuk mendapatkan gelar doktor. Disertasi sering kali
merupakan kontribusi orisinal terhadap pengetahuan di bidang tertentu. Biasanya, disertasi
terdiri dari bab-bab yang membahas latar belakang penelitian, metodologi, hasil, dan
kesimpulan.
Buku Ilmiah: Buku ilmiah adalah karya yang lebih luas dan komprehensif daripada artikel
jurnal, tesis, atau disertasi. Buku ilmiah dapat mencakup tinjauan menyeluruh tentang suatu
topik, menggabungkan penelitian, analisis, dan teori dari berbagai sumber. Buku ilmiah bisa
ditulis oleh satu penulis atau tim penulis, dan bisa mengandung gambar, tabel, atau ilustrasi
untuk mendukung penjelasan.
Paper Konferensi: Paper konferensi adalah karya ilmiah yang disajikan dalam konferensi
akademik atau seminar. Paper ini biasanya lebih pendek dan lebih fokus daripada artikel
jurnal, tetapi masih menyajikan penelitian atau gagasan yang signifikan. Paper konferensi
dapat menjadi wadah untuk berbagi penemuan terbaru, mendapatkan umpan balik dari rekan
sejawat, dan memperluas jaringan akademik.
Laporan Penelitian: Laporan penelitian adalah karya ilmiah yang merinci proses dan hasil
dari penelitian yang dilakukan. Laporan penelitian dapat berupa dokumentasi dari penelitian
lapangan, eksperimen laboratorium, survei, atau studi kasus. Laporan penelitian umumnya
terstruktur dengan jelas, mencakup pengantar, metodologi, temuan, dan interpretasi.

Dari sekian banyaknya macam-macam Karya ilmiah tentu memiliki manfaat bagi
penulisnya sendiri dan pembaca yaitu dapat melatih perkembangan keterampilan membaca,
Sebagai pengenalan terhadap aktivitas kepustakaan, Memperluas cakrawala ilmu
pengetahuan, Sebagai acuan atau penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.Dalam
Penulisan Karya Ilmiah pertanyaan pemantik sangant dibutuhkan untuk menumbuhkan atau
memunculkan ide ide baru untuk perkembangan penelitan dalam Penulisan Karya Ilmiah
Berikut beberapa contoh pertanyaan pemantik yang dapat digunakan.
Pertanyaan tentang Masalah, dengan memunculkan pertanyaan seperti masalah kita bisa
memunculkan pertanyaan baru yang mendorong untuk perkembangan karya tulis ilmiah
seperti; Apa masalah yang perlu dipecahkan, lalu akan muncul pertanyaan baru: Mengapa
masalah ini penting? Lalu akan muncul pertanyaan baru seperti: Apakah masalah ini
mempengaruhi orang atau lingkungan sekitar?

Pertanyaan Tentang Pemahaman: Salah satu contoh pertanyaan pemantik tentang pemahaman
ialah:Apa yang sudah kita ketahui tentang topik ini: apa yang belum kita ketahui
tentang topik ini lebih lanjut?

Anda mungkin juga menyukai