Anda di halaman 1dari 27

PENGADILAN MILITER III-12

SURABAYA

PUTUSAN
Nomor 158-K / PM.III-12 / AD / XI / 2019

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo


dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama
telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum dibawah ini dalam
perkara Terdakwa:

Nama lengkap : Richard Alif.


Pangkat / NRP : Sersan Dua / 21170224061296.
Jabatan : Dancuk Roket 4 Raipur X.
Kesatuan : Yonarmed 1 / Roket / AY / 1 / 2 / Kostrad.
Tempat, tanggal lahir : Sidoarjo, 17 Desember 1996.
Jenis kelamin : Laki-laki.
Kewarganegaraan : Indonesia.
Agama : Islam.
Tempat tinggal : Asrama Yonarmed 1 / Roket / AY / 1 / 2 /
Kostrad.

Terdakwa tidak ditahan.

PENGADILAN MILITER III-12 Surabaya, tersebut di atas:

Membaca : Berkas Perkara dari Detasemen Polisi Militer V/3


Nomor BP-38 / A-38 / VIII / 2019 tanggal 1 Agustus
2019 atas nama Terdakwa dalam perkara ini.

Memperhatikan : 1. Keputusan Penyerahan Perkara dari Komandan


Resimen Artileri Medan 1 selaku Perwira
Penyerah Perkara Nomor Kep/16/X/2019 tanggal
30 Oktober 2019.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak / 151 /


K / AD / XI / 2019 tanggal 12 Nopember 2019.

3. Penetapan Kepala Pengadilan Militer III-12


Surabaya Nomor Tapkim / 158 / PM.III-12 / AD / XI

Hal.1 dari 27 hal. Putusan Nomor 158-K / PM.III-12 / AD / XI / 2019


/ 2019 tanggal 18 Nopember 2019 tentang
Penunjukan Hakim.

4. Penunjukan Panitera Pengganti Nomor Juktera /


158 / PM.III-12 / AD / XI / 2019 tanggal 19
Nopember 2019 tentang Penunjukan Panitera
Pengganti.

5. Penetapan Hakim Ketua Nomor Tapsid / 158 /


PM.III-12 / AD / XI / 2019 tanggal 19 Nopember
2019 tentang Hari Sidang.

6. Surat tanda terima panggilan untuk menghadap


sidang kepada Terdakwa dan para Saksi serta
surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara
ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor


Sdak / 151 / K / AD / XI / 2019 tanggal 12
Nopember 2019 didepan sidang yang dijadikan
dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di


persidangan serta keterangan-keterangan para
Saksi dibawah sumpah.

Memperhatikan : 1. Tuntutan Pidana Oditur Militer yang diajukan


kepada Majelis Hakim, pada pokoknya Oditur
Militer berpendapat bahwa:

a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan


bersalah melakukan tindak pidana:
“Tidak hadir tanpa ijin diwaktu damai”

b. Oditur Militer mohon kepada Majelis Hakim


agar Terdakwa dijatuhi pidana dengan:

Pidana penjara selama 3 (tiga) bulan.

c. Menetapkan barang bukti berupa surat-surat:

- 2 (dua) lembar daftar Absensi Ton II bulan


Januari 2019 dan bulan Pebruari 2019.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Hal.2 dari 27 hal. Putusan Nomor 158-K / PM.III-12 / AD / XI / 2019


d. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya
perkara sejumlah Rp10.000,00 (sepuluh ribu
rupiah).

2. Permohonan keringanan hukuman dari Terdakwa


yang disampaikan secara lisan kepada Majelis
Hakim dipersidangan yang pada pokoknya
Terdakwa mengakui kesalahannya, menyesal,
berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi
dan memohon hukuman yang seringan-ringannya.

3. Tanggapan Oditur Militer atas permohonan


keringanan hukuman dari Terdakwa kepada
Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer
menerangkan tetap pada tuntutannya yang sudah
disampaikan sebelumnya.

Menimbang : Bahwa dalam persidangan Terdakwa tidak didampingi


oleh Penasihat Hukum dan menerangkan dalam
perkara ini akan dihadapi sendiri.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas,


Terdakwa pada pokoknya didakwa telah melakukan
tindak pidana sebagai berikut:

Bahwa para Terdakwa pada waktu-waktu dan di


tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu sejak tanggal
Dua puluh tujuh bulan Januari tahun 2000 Sembilan
belas sampai dengan tanggal Dua bulan Februari tahun
2000 Sembilan belas secara berturut-turut atau setidak-
tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Januarir tahun
2000 Sembilan belas sampai dengan bulan Februari
tahun 2000 Sembilan belas, atau setidak-tidaknya pada
suatu waktu dalam tahun 2000 Sembilan belas di
Yonarmed 1/Roket/AY/1/2 Kostrad atau setidak-
tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah
hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah
melakukan tindak pidana:

“Militer yang dengan sengaja melakukan ketidak


hadiran tanpa ijin dalam waktu damai minimal satu hari

Hal.3 dari 27 hal. Putusan Nomor 158-K / PM.III-12 / AD / XI / 2019


dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari”

Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara


sebagai berikut:

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD


pada tahun 2016 melalui pendidikan Secba PK di
Papua Kodam XVII Cendrawasih, setelah lulus
dilantik dengan pangkat Serda kemudian
mengikuti pendidikan kejuruan Artileri Medan di
Pudik Armed Cimahi, setelah lulus ditempatkan di
Yonarmed 1/Roket/AY/1/2/Kostrad dan pada saat
melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini
Terdakwa masih berdinas aktif di Yonarmed
1/Roket/AY/1/2/Kostrad dengan pangkat Serda
NRP 21170224061296;

2. Bahwa Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan


tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan
sejak tanggal 27 Januari 2019 yang diketahui oleh
para Saksi yaitu Saksi-1 (Sertu Khairul Shaleh)
Saksi-2 (Sertu Dwi Wahyu Setiyoko);

3. Bahwa penyebab Terdakwa meninggalkan


Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dansatnya
tersebut, karena Terdakwa ingin menemui
neneknya dari oorangtua ayahnya di Banyuwangi,
selanjutnya ke rumah nenek Terdakwa dari Ibunya
di Tulungagung;

4. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan


tanpa ijin Atasan tersebut, Terdakwa tidak pernah
memberitahukan keberadaannya ke Kesatuan
baik melalui surat maupun telepon serta Terdakwa
tidak membawa barang inventaris milik Satuan;

5. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan


tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan, dari
pihak Kesatuan telah melakukan pencarian
terhadap Terdakwa dengan cara berupaya
melakukan pencarian ke Rumah orangtuanya di

Hal.4 dari 27 hal. Putusan Nomor 158-K / PM.III-12 / AD / XI / 2019


Sidoarjo, dan tempat-tempat lain yang sering
dikunjungi oleh Terdakwa, namun Terdakwa tidak
diketemukan;

6. Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuan pada


tanggal 2 Pebruari 2019 sekira pukul 22.00 Wib
dengan cara menyerahkan diri dengan diantar
orangtuanya;

7. Bahwa dengan demikian Terdakwa dengan


sengaja telah melakukan ketidakhadiran tanpa ijin
yang sah dari Danyonarmed
1/Roket/AY/1/2/Kostrad sejak tanggal 27 Januari
2019 sampai dengan tanggal 2 Februari 2019
atau selama 7 (tujuh) hari secara berturut- turut,
hal ini bersesuaian dengan daftar absensi
Yonarmed 1/Roket/AY/1/2/Kostrad tanggal 27
Januari 2019 sampai dengan 2 Februari 2019;
dan

8. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan


tanpa ijin Dansatnya, Negara Kesatuan Republik
Indonesia khususnya wilayah Malang dan
sekitarnya dalam keadaan aman dan tidak sedang
disiapkan melaksanakan tugas operasi militer.

Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi


unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan
diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasal 86 ke-1
KUHPM.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan


benar-benar mengerti isi dakwaan dan dengan tegas
menerangkan tidak mengajukan eksepsi atau bantahan
atas surat dakwaan Oditur Militer sehingga persidangan
dapat dilanjutkan.

Menimbang : Bahwa para Saksi yang hadir dipersidangan sebagai


berikut:

Saksi-I:

Hal.5 dari 27 hal. Putusan Nomor 158-K / PM.III-12 / AD / XI / 2019


Nama lengkap : Khairul Saleh.
Pangkat / NRP : Sersan Satu /
21110180460389.
Jabatan : Bamin Raipur Y.
Kesatuan : Yonarmed 1 / Roket / AY / 1 / 2
/ Kostrad.
Tempat, tanggal lahir : Sumbawa, 11 Maret 1989.
Jenis kelamin : Laki-laki.
Kewarganegaraan : Indonesia.
Agama : Islam.
Tempat tinggal : Asrama Yonarmed 1 / Roket /
AY / 1 / 2 / Kostrad.

Pada pokoknya menerangkan dibawah sumpah


sebagai berikut:

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun


2018 di Kesatuan Yonarmed 1 / Roket / AY / 1 / 2 /
Kostrad dalam hubungan antara atasan dengan
bawahan dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa pada tanggal


27 Januari 2019 sampai dengan tanggal 2
Pebruari 2019 tidak hadir di Kesatuan Yonarmed 1
/ Roket / AY / 1 / 2 / Kostrad tanpa ijin yang sah
dari Komandan Satuan atau atasan lain yang
berwenang.

3. Bahwa di Kesatuan Yonarmed 1 / Roket / AY / 1 /


2 / Kostrad ada peraturan dan prosedur perijinan
yang berlaku yang harus ditaati oleh seluruh
prajurit yang akan meninggalkan Kesatuan baik
untuk kepentingan dinas maupun pribadi tetapi
tidak dilaksanakan oleh Terdakwa.

4. Bahwa selama Terdakwa melakukan


ketidakhadiran tanpa ijin yang sah dari Komandan
Satuan atau atasan lain yang berwenang tidak
pernah memberitahukan tentang keberadaan dan
kegiatannya ke Kesatuan baik melalui telepon

Hal.6 dari 27 hal. Putusan Nomor 158-K / PM.III-12 / AD / XI / 2019


maupun surat.

5. Bahwa pada saat Terdakwa melakukan


ketidakhadiran tanpa ijin yang sah dari Komandan
Satuan atau atasan lain yang berwenang tidak
membawa barang-barang inventaris milik Satuan.

6. Bahwa Kesatuan Yonarmed 1 / Roket / AY / 1 / 2 /


Kostrad sudah berupaya melakukan pencarian
Terdakwa dirumah orang tuanya di Sidoarjo tetapi
tidak diketemukan keberadaannya.

7. Bahwa pada saat Terdakwa melakukan


ketidakhadiran tanpa ijin yang sah dari Komandan
Satuan atau atasan lain yang berwenang baik
Terdakwa maupun Kesatuan Yonarmed 1 / Roket /
AY / 1 / 2 / Kostrad tidak sedang dipersiapkan
melaksanakan tugas Operasi Militer untuk perang
atau melaksanakan Ekspedisi Militer.

8. Bahwa pada saat Terdakwa melakukan


ketidakhadiran tanpa ijin yang sah dari Komandan
Satuan atau atasan lain yang berwenang, kondisi
Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam
keadaan damai atau tidak sedang berperang
dengan negara lain.

9. Bahwa ketidakhadiran Terdakwa di Kesatuan


Yonarmed 1 / Roket / AY / 1 / 2 / Kostrad tanpa ijin
yang sah dari Komandan Satuan atau atasan lain
yang berwenang dilakukan secara berturut-turut
sejak tanggal 27 Januari 2019 sampai dengan
tanggal 2 Pebruari 2019 atau selama 7 (tujuh)
hari.

10. Bahwa kurun waktu selama 7 (tujuh) hari adalah


tidak lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.

11. Bahwa pada tanggal 2 Pebruari 2019 sekira pukul


22.00 WIB Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan
cara menyerahkan diri diantar oleh bapaknya.

Hal.7 dari 27 hal. Putusan Nomor 158-K / PM.III-12 / AD / XI / 2019


12. Bahwa selama berdinas di Kesatuan Yonarmed 1 /
Roket / AY / 1 / 2 / Kostrad Terdakwa belum
pernah dihukum baik dijatuhi pidana maupun
dijatuhi hukuman disiplin (kumplin).

Bahwa atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa


membenarkan seluruhnya dan tidak ada yang
disangkal.

Saksi-II:

Nama lengkap : Dwi Wahyu Setiyoko.


Pangkat / NRP : Sersan Dua / 21110098960491.
Jabatan : Baton 2 Raipur Y.
Kesatuan : Yonarmed 1 / Roket / AY / 1 / 2
/ Kostrad.
Tempat, tanggal lahir : Ngawi, 2 April 1991.
Jenis kelamin : Laki-laki.
Kewarganegaraan : Indonesia.
Agama : Islam.
Tempat tinggal : Asrama Yonarmed 1 / Roket /
AY / 1 / 2 / Kostrad.

Pada pokoknya menerangkan dibawah sumpah


sebagai berikut:

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun


2018 di Kesatuan Yonarmed 1 / Roket / AY / 1 / 2 /
Kostrad dalam hubungan antara atasan dengan
bawahan dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa pada tanggal


27 Januari 2019 sampai dengan tanggal 2
Pebruari 2019 tidak hadir di Kesatuan Yonarmed 1
/ Roket / AY / 1 / 2 / Kostrad tanpa ijin yang sah
dari Komandan Satuan atau atasan lain yang
berwenang.

3. Bahwa di Kesatuan Yonarmed 1 / Roket / AY / 1 /


2 / Kostrad ada peraturan dan prosedur perijinan
yang berlaku yang harus ditaati oleh seluruh
prajurit yang akan meninggalkan Kesatuan baik

Hal.8 dari 27 hal. Putusan Nomor 158-K / PM.III-12 / AD / XI / 2019


untuk kepentingan dinas maupun pribadi tetapi
tidak dilaksanakan oleh Terdakwa.

4. Bahwa selama Terdakwa melakukan


ketidakhadiran tanpa ijin yang sah dari Komandan
Satuan atau atasan lain yang berwenang tidak
pernah memberitahukan tentang keberadaan dan
kegiatannya ke Kesatuan baik melalui telepon
maupun surat.

5. Bahwa pada saat Terdakwa melakukan


ketidakhadiran tanpa ijin yang sah dari Komandan
Satuan atau atasan lain yang berwenang tidak
membawa barang-barang inventaris milik Satuan.

6. Bahwa Kesatuan Yonarmed 1 / Roket / AY / 1 / 2 /


Kostrad sudah berupaya melakukan pencarian
Terdakwa dirumah orang tuanya di Sidoarjo tetapi
tidak diketemukan keberadaannya.

7. Bahwa pada saat Terdakwa melakukan


ketidakhadiran tanpa ijin yang sah dari Komandan
Satuan atau atasan lain yang berwenang baik
Terdakwa maupun Kesatuan Yonarmed 1 / Roket /
AY / 1 / 2 / Kostrad tidak sedang dipersiapkan
melaksanakan tugas Operasi Militer untuk perang
atau melaksanakan Ekspedisi Militer.

8. Bahwa pada saat Terdakwa melakukan


ketidakhadiran tanpa ijin yang sah dari Komandan
Satuan atau atasan lain yang berwenang, kondisi
Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam
keadaan damai atau tidak sedang berperang
dengan negara lain.

9. Bahwa ketidakhadiran Terdakwa di Kesatuan


Yonarmed 1 / Roket / AY / 1 / 2 / Kostrad tanpa ijin
yang sah dari Komandan Satuan atau atasan lain
yang berwenang dilakukan secara berturut-turut
sejak tanggal 27 Januari 2019 sampai dengan
tanggal 2 Pebruari 2019 atau selama 7 (tujuh) hari.

Hal.9 dari 27 hal. Putusan Nomor 158-K / PM.III-12 / AD / XI / 2019


10. Bahwa kurun waktu selama 7 (tujuh) hari adalah
tidak lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.

11. Bahwa pada tanggal 2 Pebruari 2019 sekira pukul


22.00 WIB Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan
cara menyerahkan diri diantar oleh bapaknya.

12. Bahwa selama berdinas di Kesatuan Yonarmed 1 /


Roket / AY / 1 / 2 / Kostrad Terdakwa belum
pernah dihukum baik dijatuhi pidana maupun
dijatuhi hukuman disiplin (kumplin).

Bahwa atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa


membenarkan seluruhnya dan tidak ada yang
disangkal.

Menimbang : Bahwa dalam sidang Terdakwa memberikan


keterangan yang pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:

1. Bahwa Terdakwa menjadi Prajurit TNI AD pada


tahun 2017 melalui pendidikan Secaba PK di
Kodam XVII/Cenderawasih, setelah lulus dilantik
dengan pangkat Sersan Dua NRP
21170224061296 kemudian dilanjutkan pendidikan
kejuruan di Pusdik Armed Cimahi setelah selesai
pendidikan ditugaskan di Yonarmed 1 / Roket / AY
/ 1 / 2 / Kostrad sampai dengan sekarang dengan
pangkat Sersan Dua, jabatan Dancuk Roket 4
Raipur X.

2. Bahwa Terdakwa pada tanggal 27 Januari 2019


sampai dengan tanggal 2 Pebruari 2019 tidak
hadir di Kesatuan tanpa ijin Komandan Satuan
atau atasan lain yang berwenang.

3. Bahwa Terdakwa sudah mengetahui ada aturan


dan prosedur perijinan yang berlaku di Kesatuan
Yonarmed 1 / Roket / AY / 1 / 2 / Kostrad yang
harus ditaati oleh seluruh prajurit yang akan
meninggalkan Kesatuan baik untuk kepentingan
dinas maupun pribadi tetapi tidak dilaksanakan.

Hal.10 dari 27 hal. Putusan Nomor 158-K / PM.III-12 / AD / XI / 2019


4. Bahwa Terdakwa tidak meminta ijin kepada
Komandan Satuan atau atasan lain yang
berwenang untuk tidak masuk dinas karena takut
tidak diberikan ijin.

5. Bahwa Terdakwa selama tidak hadir di Kesatuan


tanpa ijin Komandan Satuan atau atasan lain yang
berwenang tinggal di rumah neneknya di
Banyuwangi dan Tulungagung kemudian selama
tinggal dirumah neneknya tersebut tidak bekerja.

6. Bahwa Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa


ijin yang sah dari Komandan Satuan atau atasan
lain yang berwenang karena kangen dengan
neneknya.

7. Bahwa Terdakwa selama melakukan


ketidakhadiran tanpa ijin Komandan satuan atau
atasan lain yang berwenang tidak pernah
memberitahukan tentang keberadaan dan
kegiatannya ke Kesatuan baik melalui telepon
maupun surat.

8. Bahwa Terdakwa saat melakukan ketidakhadiran


tanpa ijin Komandan Satuan atau atasan lain yang
berwenang tidak membawa barang-barang
inventaris milik Satuan.

9. Bahwa Terdakwa saat melakukan ketidakhadiran


tanpa ijin Komandan Satuan atau atasan lain yang
berwenang baik Terdakwa maupun Kesatuan
Yonarmed 1 / Roket / AY / 1 / 2 / Kostrad tidak
sedang dipersiapkan melaksanakan tugas Operasi
Militer untuk perang atau Ekspedisi Militer.

10. Bahwa Terdakwa saat melakukan ketidakhadiran


tanpa ijin Komandan Satuan atau atasan lain yang
berwenang, kondisi Negara Kesatuan Republik
Indonesia dalam keadaan damai atau tidak
sedang berperang dengan negara lain.

11. Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuan Yonarmed

Hal.11 dari 27 hal. Putusan Nomor 158-K / PM.III-12 / AD / XI / 2019


1 / Roket / AY / 1 / 2 / Kostrad dengan cara
menyerahkan diri diantar oleh bapaknya pada
tanggal 2 Pebruari 2019 sekira pukul 22.00 WIB.

12. Bahwa Terdakwa menyerahkan diri ke Kesatuan


karena masih ingin mengabdi sebagai Prajurit TNI.

13. Bahwa Terdakwa melakukan ketidakhadiran tanpa


ijin Komandan Satuan atau atasan lain yang
berwenang secara berturut-turut sejak tanggal 27
Januari 2019 sampai dengan tanggal 2 Pebruari
2019 atau selama 7 (tujuh) hari.

14. Bahwa kurun waktu selama 7 (tujuh) hari adalah


tidak lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.

15. Bahwa Terdakwa pada tanggal 22 Nopember


2019 mengulangi kesalahannya melakukan
ketidakhadiran di Kesatuan tanpa ijin Komandan
Satuan atau atasan lain yang berwenang untuk
menghindari sidang perkara ini dan menyerahkan
diri ke Kesatuan diantar oleh bapaknya pada
tanggal 8 Desember 2019 kemudian saat ini
kasusnya ditangani oleh Staf 1/Intel Yonarmed 1 /
Roket / AY / 1 / 2 / Kostrad.

16. Bahwa Terdakwa belum pernah dihukum baik


dipidana maupun dijatuhi hukuman disiplin
(kumplin).

17. Bahwa Terdakwa mengakui kesalahannya,


menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi
perbuatannya lagi.

Menimbang : Bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh


Oditur Militer kepersidangan berupa surat:

- 2 (dua) lembar Daftar Absen Ton II Batalyon Artileri


Medan 1 / Ajusta Yudha pada bulan Januari 2019
dan bulan Pebruari 2019 atas nama Sersan Dua
Richard Alif dengan keterangan TK (Tanpa
Keterangan) sejak tanggal 27 Januari 2019 sampai

Hal.12 dari 27 hal. Putusan Nomor 158-K / PM.III-12 / AD / XI / 2019


dengan tanggal 2 Pebruari 2019 yang
ditandatangani oleh Pasi Pers Batalyon Artileri
Medan 1 atas nama Letnan Satu Arm Ibrahim NRP
3900230591070.

Menimbang : Bahwa Majelis Hakim akan menanggapi barang bukti


surat yang diajukan oleh Oditur Militer dalam surat
dakwaannya dengan mengemukakan pendapatnya
sebagai berikut:

1. Bahwa barang bukti Daftar Absen Ton II Batalyon


Artileri Medan 1 / Ajusta Yudha pada bulan
Januari 2019 dan bulan Pebruari 2019 adalah
merupakan bukti yang menunjukkan
ketidakhadiran Terdakwa di Kesatuannya tanpa
keterangan (TK) sejak tanggal 27 Januari 2019
sampai dengan tanggal 2 Pebruari 2019 yang
seharusnya pada rentang waktu tanggal tersebut
Terdakwa berada di Kesatuan.

2. Bahwa Sersan Satu Khairul Shaleh (Saksi-I) dan


Sersan Satu Dwi Wahyu Setiyoko (Saksi-II) telah
memberikan keterangannya dipersidangan yang
menerangkan Terdakwa tidak hadir di Kesatuan
Yonarmed 1 / Roket / AY / 1 / 2 / Kostrad tanpa ijin
Komandan Satuan atau atasan lain yang
berwenang sejak tanggal 27 Januari 2019 sampai
dengan tanggal 2 Pebruari 2019 dan
keterangannya tersebut telah dibenarkan oleh
Terdakwa.

3. Bahwa oleh karena barang bukti Daftar Absen


Ton II Batalyon Artileri Medan 1 / Ajusta Yudha
pada bulan Januari 2019 dan bulan Pebruari 2019
telah bersesuaian dan berkaitan dengan alat bukti
yang lainnya maka barang bukti tersebut dapat
dijadikan sebagai alat bukti dalam perkara ini.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah


sumpah, keterangan Terdakwa dan hal-hal yang

Hal.13 dari 27 hal. Putusan Nomor 158-K / PM.III-12 / AD / XI / 2019


diperiksa dari barang bukti, kemudian setelah
menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka
Majelis Hakim memperoleh fakta-fakta hukum yang
pada pokoknya sebagai berikut:

1. Bahwa benar Terdakwa menjadi Prajurit TNI AD


pada tahun 2017 melalui pendidikan Secaba PK di
Kodam XVII/Cenderawasih, setelah lulus dilantik
dengan pangkat Sersan Dua NRP
21170224061296 kemudian dilanjutkan
pendidikan kejuruan di Pusdik Armed Cimahi
setelah selesai pendidikan ditugaskan di
Yonarmed 1 / Roket / AY / 1 / 2 / Kostrad sampai
dengan sekarang dengan pangkat Sersan Dua,
jabatan Dancuk Roket 4 Raipur X.

2. Bahwa benar Terdakwa hadir dipersidangan


mengenakan pakaian seragam dan atribut TNI AD
lengkap dengan pangkat Sersan Dua.

3. Bahwa benar Terdakwa hingga saat ini belum ada


suatu peraturan perundangan yang mengatur
maupun menghendaki lain tentang status
Terdakwa sebagai Prajurit TNI AD atau Militer
sehingga dengan demikian segala ketentuan
perundangan yang berlaku bagi Prajurit TNI
berlaku pula bagi Terdakwa.

4. Bahwa benar Terdakwa pada tanggal 27 Januari


2019 sampai dengan tanggal 2 Pebruari 2019
tidak hadir di Kesatuan tanpa ijin Komandan
Satuan atau atasan lain yang berwenang.

5. Bahwa benar Terdakwa sudah mengetahui ada


aturan dan prosedur perijinan yang berlaku di
Kesatuan Yonarmed 1 / Roket / AY / 1 / 2 /
Kostrad yang harus ditaati oleh seluruh prajurit
yang akan meninggalkan Kesatuan baik untuk
kepentingan dinas maupun pribadi tetapi tidak
dilaksanakan.

Hal.14 dari 27 hal. Putusan Nomor 158-K / PM.III-12 / AD / XI / 2019


6. Bahwa benar Terdakwa tidak meminta ijin kepada
Komandan Satuan atau atasan lain yang
berwenang untuk tidak masuk dinas karena takut
tidak diberikan ijin.

7. Bahwa benar Terdakwa selama tidak hadir di


Kesatuan tanpa ijin Komandan Satuan atau
atasan lain yang berwenang tinggal di rumah
neneknya di Banyuwangi dan Tulungagung.

8. Bahwa benar Terdakwa melakukan


ketidakhadiran tanpa ijin yang sah dari Komandan
Satuan atau atasan lain yang berwenang karena
kangen dengan neneknya.

9. Bahwa benar Terdakwa selama melakukan


ketidakhadiran tanpa ijin Komandan satuan atau
atasan lain yang berwenang tidak pernah
memberitahukan tentang keberadaan dan
kegiatannya ke Kesatuan baik melalui telepon
maupun surat.

10. Bahwa benar Terdakwa saat melakukan


ketidakhadiran tanpa ijin Komandan Satuan atau
atasan lain yang berwenang tidak membawa
barang-barang inventaris milik Satuan.

11. Bahwa benar Kesatuan Yonarmed 1 / Roket / AY /


1 / 2 / Kostrad sudah berupaya melakukan
pencarian Terdakwa dirumah orang tuanya di
Sidoarjo tetapi tidak diketemukan keberadaannya.

12. Bahwa benar Terdakwa saat melakukan


ketidakhadiran tanpa ijin Komandan Satuan atau
atasan lain yang berwenang, baik Terdakwa
maupun Kesatuan Yonarmed 1 / Roket / AY / 1 / 2
/ Kostrad tidak sedang dipersiapkan
melaksanakan tugas Operasi Militer untuk perang
atau Ekspedisi Militer.

13. Bahwa benar Terdakwa saat melakukan


ketidakhadiran tanpa ijin Komandan Satuan atau

Hal.15 dari 27 hal. Putusan Nomor 158-K / PM.III-12 / AD / XI / 2019


atasan lain yang berwenang, kondisi Negara
Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan
damai atau tidak sedang berperang dengan
negara lain.

14. Bahwa benar Terdakwa kembali ke Kesatuan


Yonarmed 1 / Roket / AY / 1 / 2 / Kostrad dengan
cara menyerahkan diri diantar oleh bapaknya
pada tanggal 2 Pebruari 2019 sekira pukul 22.00
WIB karena masih ingin mengabdi sebagai
Prajurit TNI.

15. Bahwa benar Terdakwa melakukan


ketidakhadiran tanpa ijin Komandan Satuan atau
atasan lain yang berwenang secara berturut-turut
sejak tanggal 27 Januari 2019 sampai dengan
tanggal 2 Pebruari 2019 atau selama 7 (tujuh)
hari.

16. Bahwa benar kurun waktu selama 7 (tujuh) hari


adalah tidak lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.

17. Bahwa benar Terdakwa pada tanggal 22


Nopember 2019 mengulangi kesalahannya
melakukan ketidakhadiran di Kesatuan tanpa ijin
Komandan Satuan atau atasan lain yang
berwenang untuk menghindari sidang perkara ini
dan menyerahkan diri ke Kesatuan diantar
bapaknya pada tanggal 8 Desember 2019
kemudian saat ini kasusnya ditangani oleh Staf
1/Intel Yonarmed 1 / Roket / AY / 1 / 2 / Kostrad.

18. Bahwa benar Terdakwa belum pernah dihukum


baik dipidana maupun dijatuhi hukuman disiplin
(kumplin).

19. Bahwa benar Terdakwa mengakui kesalahannya,


menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi
perbuatannya lagi.

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi


beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer

Hal.16 dari 27 hal. Putusan Nomor 158-K / PM.III-12 / AD / XI / 2019


dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat
sebagai berikut:

1. Bahwa mengenai keterbuktian unsur-unsur tindak


pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer,
Majelis Hakim akan membuktikan sendiri
sebagaimana uraian keterbuktian unsur dalam
putusan ini.

2. Bahwa mengenai pidana yang akan dijatuhkan


terhadap diri Terdakwa, Majelis Hakim akan
mempertimbangkan sendiri sebagaimana uraian
pertimbangan dalam putusan ini.

Menimbang : Bahwa Majelis Hakim akan menanggapi permohonan


keringanan hukuman Terdakwa sebagai berikut:

Bahwa oleh karena sifatnya permohonan maka Majelis


Hakim akan mempertimbangkannya sekaligus dalam
bagian atau keadaan-keadaan yang dapat meringankan
dan memberatkan pidananya sebagaimana uraian
pertimbangan dalam putusan ini.

Menimbang : Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi


tanggapan Oditur Militer atas permohonan keringanan
hukuman Terdakwa sebagai berikut:

Bahwa oleh karena Oditur Militer menerangkan tetap


pada tuntutannya yang sudah disampaikan sebelumnya
maka Majelis Hakim merasa tidak perlu untuk
memberikan pendapatnya secara khusus.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur


Militer dalam dakwaannya yang disusun secara tunggal
mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

Unsur ke-1 : “Militer”


Unsur ke-2 : “Dengan sengaja melakukan
ketidakhadiran tanpa izin”
Unsur ke-3 : “Dalam waktu damai”
Unsur ke-4 : “Minimal satu hari dan tidak lebih lama
dari tiga puluh hari”

Hal.17 dari 27 hal. Putusan Nomor 158-K / PM.III-12 / AD / XI / 2019


Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan Oditur Militer tersebut
Majelis hakim mengemukakan pendapatnya sebagai
berikut:

Unsur ke-1 : “Militer”

Bahwa yang dimaksud dengan “Militer” dalam


Pasal 46 KUHPM adalah mereka yang berikatan dinas
secara sukarela pada angkatan perang, yang wajib
berada dalam dinas secara terus menerus dalam
tenggang waktu ikatan dinas tersebut dan semua
sukarelawan lainnya pada angkatan perang dan
militer wajib selama mereka itu berada dalam dinas.
yang dimaksud dengan angkatan perang adalah
anggota TNI AD, TNI AL dan TNI AU serta satuan-
satuan lain yang dipanggil dalam perang menurut
undang-undang yang berlaku.

Bahwa seorang militer ditandai dengan Pangkat,


NRP, Jabatan dan Kesatuan di dalam melaksanakan
tugasnya atau berdinas memakai seragam sesuai
dengan matranya, lengkap dengan tanda pangkat,
lokasi kesatuan dan atribut lainnya.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang


diperkuat dengan keterangan para saksi dibawah
sumpah serta alat bukti lain yang terungkap
dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta hukum
sebagai berikut:

1. Bahwa benar Terdakwa menjadi Prajurit TNI AD


pada tahun 2017 melalui pendidikan Secaba PK di
Kodam XVII/Cenderawasih, setelah lulus dilantik
dengan pangkat Sersan Dua NRP
21170224061296 kemudian dilanjutkan
pendidikan kejuruan di Pusdik Armed Cimahi
setelah selesai pendidikan ditugaskan di
Yonarmed 1 / Roket / AY / 1 / 2 / Kostrad sampai
dengan sekarang dengan pangkat Sersan Dua,
jabatan Dancuk Roket 4 Raipur X.

Hal.18 dari 27 hal. Putusan Nomor 158-K / PM.III-12 / AD / XI / 2019


2. Bahwa benar Terdakwa hadir dipersidangan
mengenakan pakaian seragam dan atribut TNI AD
lengkap dengan pangkat Sersan Dua.

3. Bahwa benar Terdakwa hingga saat ini belum ada


suatu peraturan perundangan yang mengatur
maupun menghendaki lain tentang status
Terdakwa sebagai Prajurit TNI AD atau Militer
sehingga dengan demikian segala ketentuan
perundangan yang berlaku bagi Prajurit TNI
berlaku pula bagi Terdakwa.

Bahwa dengan demikian Majelis Hakim berpendapat


unsur ke-1 “Militer” telah terpenuhi.

Unsur ke-2 : “Dengan sengaja melakukan


ketidakhadiran tanpa izin”

Menurut Memorie van Toelichting (MvT) yang


dimaksud dengan sengaja atau kesengajaan adalah
pelaku tindak pidana mengetahui, menyadari dan
menginsyafi terjadinya suatu tidak pidana beserta
akibatnya yang timbul atau mungkin timbul dari
perbuatan.

Unsur dengan sengaja disini dapat diartikan


adanya maksud dari Terdakwa untuk melakukan
tindakan yang dilarang yang dalam hal ini merupakan
tindakan meninggalkan Kesatuan, mejauhkan diri dari
Kesatuan tanpa ijin Komandannya.

Pergi disini jelas mengandung makna adanya


kesengajaan, jadi tindakan pergi menjauhkan diri,
menyembunyikan diri yang dilakukan dalam keadaan
sadar dikategorikan kedalam tindakan sengaja.

Yang dimaksud tidak hadir adalah sipelaku


melakukan perbuatan atau tindakan meninggalkan atau
menjauhkan diri atau tidak berada ditempat yang telah
ditentukan baginya untuk melaksanakan
dinas/kewajiban tugasnya, adapun yang dimaksud
tempat tugas Terdakwa dalam perkara ini adalah

Hal.19 dari 27 hal. Putusan Nomor 158-K / PM.III-12 / AD / XI / 2019


satuan terakhir Terdakwa.

Sedangkan yang dimaksud tanpa izin artinya


pelaku (Terdakwa) tidak berada di kesatuan tersebut
tidak ada izin atau tanpa sepengetahuan
Komandan/Atasan yang berwenang baik secara lisan
atau tertulis sebagaimana lazimnya sebagai prajurit
yang akan meninggalkan Kesatuan baik untuk
kepentingan dinas maupun pribadi diwajibkan untuk izin
terlebih dahulu sesuai prosedur.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang


diperkuat dengan keterangan para saksi dibawah
sumpah serta alat bukti lain yang terungkap
dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta hukum
sebagai berikut:

1. Bahwa benar Terdakwa pada tanggal 27 Januari


2019 sampai dengan tanggal 2 Pebruari 2019
tidak hadir di Kesatuan tanpa ijin Komandan
Satuan atau atasan lain yang berwenang.

2. Bahwa benar Terdakwa sudah mengetahui ada


aturan dan prosedur perijinan yang berlaku di
Kesatuan Yonarmed 1 / Roket / AY / 1 / 2 /
Kostrad yang harus ditaati oleh seluruh prajurit
yang akan meninggalkan Kesatuan baik untuk
kepentingan dinas maupun pribadi tetapi tidak
dilaksanakan.

3. Bahwa benar Terdakwa tidak meminta ijin kepada


Komandan Satuan atau atasan lain yang
berwenang untuk tidak masuk dinas karena takut
tidak diberikan ijin.

4. Bahwa benar Terdakwa melakukan


ketidakhadiran tanpa ijin Komandan Satuan atau
atasan lain yang berwenang karena kangen
dengan neneknya.

5. Bahwa benar Terdakwa selama tidak hadir di


Kesatuan tanpa ijin Komandan Satuan atau

Hal.20 dari 27 hal. Putusan Nomor 158-K / PM.III-12 / AD / XI / 2019


atasan lain yang berwenang tinggal di rumah
neneknya di Banyuwangi dan Tulungagung.

6. Bahwa benar Terdakwa selama melakukan


ketidakhadiran tanpa ijin Komandan satuan atau
atasan lain yang berwenang tidak pernah
memberitahukan tentang keberadaan dan
kegiatannya ke Kesatuan baik melalui telepon
maupun surat.

7. Bahwa benar Kesatuan Yonarmed 1 / Roket / AY /


1 / 2 / Kostrad sudah berupaya melakukan
pencarian Terdakwa dirumah orang tuanya di
Sidoarjo tetapi tidak diketemukan keberadaannya.

8. Bahwa benar Terdakwa kembali ke Kesatuan


Yonarmed 1 / Roket / AY / 1 / 2 / Kostrad dengan
cara menyerahkan diri diantar oleh bapaknya
pada tanggal 2 Pebruari 2019 sekira pukul 22.00
WIB karena masih ingin mengabdi sebagai
Prajurit TNI.

Bahwa dengan demikian Majelis Hakim berpendapat


unsur ke-2 “Dengan sengaja melakukan ketidakhadiran
tanpa izin” telah terpenuhi.

Unsur ke-3 : “Dalam waktu damai”

Yang dimaksud dengan “Waktu damai” adalah


lawan kata dari waktu perang.

Bahwa berdasarkan hal-hal yang diketahui secara


umum, pada waktu atau selama Terdakwa melakukan
perbuatan yang menjadi perkara ini, wilayah Negara
Republik Indonesia baik seluruh atau sebagian, di
mana Terdakwa berada dan seharusnya berada, tidak
dinyatakan dalam keadaan perang dan kesatuan
Terdakwa dimana Terdakwa bertugas tidak sedang
atau disiapkan untuk melaksanakan suatu
tugas/Operasi Militer atau keadaan-keadaan lain yang
diatur dalam Pasal 58 KUHPM.

Hal.21 dari 27 hal. Putusan Nomor 158-K / PM.III-12 / AD / XI / 2019


Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang
diperkuat dengan keterangan para saksi dibawah
sumpah serta alat bukti lain yang terungkap
dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta hukum
sebagai berikut:

1. Bahwa benar Terdakwa saat melakukan


ketidakhadiran tanpa ijin yang sah dari Komandan
Satuan, baik Terdakwa maupun Kesatuan
Yonarmed 1 / Roket / AY / 1 / 2 / Kostrad tidak
sedang dipersiapkan melaksanakan tugas
Operasi Militer untuk perang atau Ekspedisi
Militer.

2. Bahwa benar Terdakwa saat melakukan


ketidakhadiran tanpa ijin yang sah dari Komandan
Satuan, kondisi Negara Kesatuan Republik
Indonesia dalam keadaan damai atau tidak
sedang berperang dengan negara lain.

Bahwa dengan demikian Majelis Hakim berpendapat


unsur ke-3 “Dalam waktu damai” telah terpenuhi.

Unsur ke-4 : “Minimal satu hari dan tidak lebih lama


dari tiga puluh hari”

Bahwa melakukan ketidakhadiran minimal satu hari


atau tidak lebih lama dari tiga puluh hari berarti
Terdakwa tidak hadir tanpa ijin berturut-turut minimal
satu hari dan tidak lebih dari waktu tiga puluh hari.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang


diperkuat dengan keterangan para saksi dibawah
sumpah serta alat bukti lain yang terungkap
dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta hukum
sebagai berikut:

1. Bahwa benar Terdakwa melakukan


ketidakhadiran di Kesatuan Yonarmed 1 / Roket /
AY / 1 / 2 / Kostrad tanpa ijin yang sah dari
Komandan Satuan sejak tanggal 27 Januari 2019
sampai dengan tanggal 2 Pebruari 2019 secara

Hal.22 dari 27 hal. Putusan Nomor 158-K / PM.III-12 / AD / XI / 2019


berturut-turut.

2. Bahwa benar kurun waktu antara tanggal 27


Januari 2019 sampai dengan tanggal 2 Pebruari
2019 adalah selama 7 (tujuh) hari.

3. Bahwa benar kurun waktu selama 7 (tujuh) hari


adalah tidak lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.

Bahwa dengan demikian Majelis Hakim berpendapat


unsur ke-4 “Minimal satu hari dan tidak lebih lama dari
tiga puluh hari” telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang


merupakan fakta-fakta hukum yang diperoleh
dipersidangan, Majelis Hakim berpendapat terdapat
cukup bukti yang sah dan meyakinkan Terdakwa
terbukti bersalah melakukan tindak pidana “Militer, yang
dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa izin
dalam waktu damai minimal satu hari dan tidak lebih
lama dari tiga puluh hari” sebagaimana diatur dan
diancam menurut Pasal 86 ke-1 KUHPM.

Menimbang : Bahwa oleh karena Majelis Hakim dalam persidangan


tidak menemukan sesuatu bukti bahwa Terdakwa
adalah orang tidak mampu bertanggungjawab atas
kesalahannya itu dan tidak menemukan sesuatu
alasanpun, baik alasan pembenar maupun alasan
pemaaf sebagai alasan penghapus pidana bagi
Terdakwa, maka oleh karena itu sudah selayaknya dan
seadilnya apabila Terdakwa bertanggungjawab atas
kesalahannya tersebut dan patut apabila dipidana.

Menimbang : Bahwa Terdakwa sudah mengetahui ada peraturan dan


prosedur perijinan yang berlaku di Kesatuan Yonarmed
1 / Roket / AY / 1 / 2 / Kostrad yang harus ditaati oleh
seluruh prajurit yang akan meninggalkan Kesatuan baik
untuk kepentingan dinas maupun pribadi tetapi tidak
dilaksanakan, hal tersebut menunjukkan jika perbuatan
ketidakhadiran tanpa ijin yang dilakukan Terdakwa
adalah disengaja.

Hal.23 dari 27 hal. Putusan Nomor 158-K / PM.III-12 / AD / XI / 2019


Menimbang : Bahwa perbuatan Terdakwa menunjukkan sikapnya
yang tidak disiplin dan tidak sesuai dengan jatidirinya
sebagai Prajurit TNI yang selalu memegang teguh
Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, sehingga dari
perbuatannya tersebut dikhawatirkan berdampak yang
tidak baik bagi pelaksanaan pembinaan disiplin dan tata
tertib kehidupan Prajurit TNI yang lainnya di Kesatuan
Yonarmed 1 / Roket / AY / 1 / 2 / Kostrad, maka perlu
diberikan tindakan tegas dan tepat kepada Terdakwa
dengan harapan dapat menimbulkan efek jera dan
sebagai upaya pencegahan bagi Prajurit TNI yang
lainnya agar tidak mencontoh perbuatan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir


dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin
menilai sifat, hakikat dan akibat dari perbuatan
Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai
berikut:

1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa adalah lebih


mengutamakan kepentingan dirinya sendiri
daripada kepentingan dinas sehingga
mengabaikan peraturan dan prosedur perijinan
yang berlaku di Kesatuan Yonarmed 1 / Roket /
AY / 1 / 2 / Kostrad.

2. Bahwa hakikat perbuatan Terdakwa adalah suatu


cara-cara untuk meninggalkan Kesatuan baik
untuk sementara waktu ataupun untuk selamanya.

3. Bahwa perbuatan Terdakwa mengakibatkan tugas


yang menjadi tanggungjawabnya di Kesatuan
harus digantikan oleh anggota yang lainnya yang
juga mempunyai tugas dan tanggungjawab sendiri
sehingga dapat mengganggu kelancaran dalam
pencapaian pelaksanaan tugas pokok Satuan.

4. Bahwa yang mempengaruhi perbuatan Terdakwa


adalah karena kangen kepada neneknya di
Banyuwangi dan Tulungagung.

Hal.24 dari 27 hal. Putusan Nomor 158-K / PM.III-12 / AD / XI / 2019


Menimbang : Bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan Hukuman
atas diri Terdakwa dalam perkara ini, perlu lebih dahulu
memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan
yang dapat memberatkan pidananya, yaitu:

Hal-hal yang meringankan:

1. Bahwa Terdakwa masih muda sehingga dengan


seiring berjalannya waktu masih dapat dibina
menjadi Prajurit TNI yang baik.

2. Bahwa Terdakwa belum pernah dihukum baik


dijatuhi pidana maupun dijatuhi hukuman disiplin
(kumplin).

3. Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuan Yonarmed


1 / Roket / AY / 1 / 2 / Kostrad dengan cara
menyerahkan diri.

Hal-hal yang memberatkan:

- Bahwa perbuatan Terdakwa memberikan contoh yang


tidak baik bagi Prajurit TNI yang lainnya di
Kesatuan Yonarmed 1 / Roket / AY / 1 / 2 /
Kostrad.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal


tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat
permohonan keringanan hukuman Terdakwa dapat
diterima.

Menimbang : Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan


tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat tuntutan
pidana Oditur Militer mengenai pidana atas diri
Terdakwa menurut hemat Majelis Hakim relatif terlalu
berat sehingga untuk pidana yang akan dijatuhkan
kepada Terdakwa cukup adil kiranya apabila pidana
bagi Terdakwa diperingan pidananya dari tuntutan
Oditur Militer.

Menimbang : Bahwa pidana yang akan dijatuhkan atas diri Terdakwa


sebagaimana disebutkan dalam amar putusan dibawah
ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan

Hal.25 dari 27 hal. Putusan Nomor 158-K / PM.III-12 / AD / XI / 2019


Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia


harus dibebani untuk membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa surat


yaitu:

- 2 (dua) lembar Daftar Absen Ton II Batalyon Artileri


Medan 1 / Ajusta Yudha pada bulan Januari 2019
dan bulan Pebruari 2019 atas nama Sersan Dua
Richard Alif dengan keterangan TK (Tanpa
Keterangan) sejak tanggal 27 Januari 2019 sampai
dengan tanggal 2 Pebruari 2019 yang
ditandatangani oleh Pasi Pers Batalyon Artileri
Medan 1 atas nama Letnan Satu Arm Ibrahim NRP
3900230591070.

Oleh karena barang bukti ini merupakan keterangan


ketidakhadiran Terdakwa di Kesatuan yang erat
kaitannya dengan tindak pidana yang dilakukan
Terdakwa, maka Majelis Hakim berpendapat perlu
ditentukan terhadap status barang bukti tersebut untuk
tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Mengingat : Pasal 86 ke-1 KUHPM juncto Pasal 190 Ayat (1)


Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1997 tentang
Peradilan Militer dan ketentuan perundang-undangan
lain yang bersangkutan.

M E N G A D I L I:

1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu Richard Alif, Sersan


Dua, NRP 21170224061296 terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana:

“Dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa izin dalam waktu


damai minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari”

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan:

Pidana penjara selama 1 (satu) bulan dan 20 (dua puluh) hari.

3. Menetapkan barang bukti berupa surat:

Hal.26 dari 27 hal. Putusan Nomor 158-K / PM.III-12 / AD / XI / 2019


- 2 (dua) lembar Daftar Absen Ton II Batalyon Artileri Medan 1 /
Ajusta Yudha pada bulan Januari 2019 dan bulan Pebruari 2019
atas nama Sersan Dua Richard Alif dengan keterangan TK
(Tanpa Keterangan) sejak tanggal 27 Januari 2019 sampai
dengan tanggal 2 Pebruari 2019 yang ditandatangani oleh Pasi
Pers Batalyon Artileri Medan 1 atas nama Letnan Satu Arm
Ibrahim NRP 3900230591070.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sejumlah


Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah).

Demikian diputuskan pada hari Kamis tanggal 26 Desember 2019


dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Asep Ridwan H, S.H., M.Si., M.H.
Kolonel Laut (KH) NRP 12360/P sebagai Hakim Ketua, serta Syaiful
Ma’arif, S.H. Letnan Kolonel Chk NRP 547972 dan Niarti, S.H., M.H.
Letnan Kolonel Sus NRP 522941 masing-masing sebagai Hakim Anggota
dan diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam
sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim
Anggota tersebut diatas, Oditur Militer Budi Utomo, S.H. Kapten Chk NRP
21960346370676, Panitera Pengganti Muhaimin, S.H., M.H., Pembantu
Letnan Satu NRP 21960347690177, serta dihadapan Terdakwa dan
umum.

Hakim Ketua
Cap/Ttd
Asep Ridwan H, S.H., M.Si., M.H.
Kolonel Laut (KH) NRP 12360/P
Hakim Anggota I Hakim Anggota II
Ttd Ttd
Syaiful Ma’arif, S.H. Niarti, S.H., M.H.
Letnan Kolonel Chk NRP 547972 Letnan Kolonel Sus NRP 522941
Panitera Pengganti
Ttd
Muhaimin, S.H., M.H.
Pembantu Letnan Satu NRP 21960347690177

Salinan putusan ini sesuai dengan aslinya


Panitera Pengganti

Muhaimin, S.H., M.H.


Pembantu Letnan Satu NRP 21960347690177

Hal.27 dari 27 hal. Putusan Nomor 158-K / PM.III-12 / AD / XI / 2019

Anda mungkin juga menyukai