Anda di halaman 1dari 50

PROPOSAL

PROGRAM DANA PADANAN 2024

KEMANDIRIAN DALAM PENGELOLAAN KAWASAN INDUSTRI HASIL TEMBAKAU (KIHT)


KABUPATEN SUMENEP
PROGRAM DANA PADANAN

TIM PENGUSUL:

Hairul Rahman, S.E., M.S.E. 0724059601


Ainorrofiqie, S.E., M.E. 0710049702
Emon Rifai, S.T., M.T. 0701059302
Siti Saadah, S.AB., M.M. 0721119302
Lailiy Kurnia Ilahi, S.Pd., M.Pd. 0713039702
Any Saniatin, S.HI., M.H. 0706119301
Nurul Fadhilah, S.S., M.Li. 0721069402
Rahmat Zulkarnain, S.E., M.M. 0708068302
Kartika Rusnindita, S.E., M.S.A., Ak. CA. 0701029007
Nita Selvia Rohmayati, S.E., M.A. 0712059401

UNIVERSITAS KH. BAHAUDIN MUDHARY MADURA


2024
Proposal Program Dana Padanan 2024
Proposal Program Dana Padanan 2024

1. Identitas Rekacipta

1.1. Nama Rekacipta Pengelolaan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT)

1.2. Judul Proposal Kemandirian Dalam Pengelolaan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT)
Di Kabupaten Sumenep

1.3. Tematik Khusus Ekonomi Hijau Ekonomi Biru


Rekacipta atau Ekonomi Digital Pengembangan Pariwisata
Umum (pilih satu Kemandirian Kesehatan Non Tematik (Umum)
yang utama)

1.4. Komposisi Perguruan Tinggi Lembaga Riset/Litbang DN


Pengusul PT Lain Dalam Negeri Lembaga Riset/Litbang LN
PT Luar Negeri

1.5. Kelompok Mitra DUDI Instansi Pemerintah (K/L)


(boleh pilih lebih LSM Pemerintah Daerah
dari satu)

1.6. Skema Kemitraan untuk Hilirisasi Rekacipta Hasil Riset atau Kepakaran:
(pilih satu yang Hilirisasi Rekacipta Hasil Riset untuk Tujuan Komersialisasi
utama) Hilirisasi Kepakaran untuk Menjawab Kebutuhan DUDI
Pengembangan Produk Rekacipta Bersama DUDI/Mitra Rekacipta
Peningkatan TKDN atau Produk Substitusi Import Melalui Proses
Reverse Engineering
Kemitraan dalam Pemberdayaan Masyarakat atau Efisiensi Tatakelola
Pemerintahan:
Penyelesaian Persoalan yang Ada di Masyarakat
Penyelesaian Persoalan yang Ada di Instansi Pemerintah
1.7. Durasi Pelaksanaan Rekacipta 3 Tahun
1.8. Dana Kemendikbudristek Usulan (Rp) Tahun 2024: Tahun 2025: Tahun 2026:
153.212.468 187.307.117 219.296.595

1.9. Dana Mitra Tunai Usulan (Rp) Tahun 2024: Tahun 2025: Tahun 2026:
153.212.468 187.307.117 219.296.595
1.10. Dana Mitra Natura Usulan (Rp) Tahun 2024: Tahun 2025: - Tahun 2026: -
132.534.000
1.11. Jumlah Dosen yang Terlibat 10 orang

1.12. Jumlah Mahasiswa yang Terlibat Diploma Dua: 0 Sarjana: 5


Diploma Tiga: 0 Profesi: 0
Diploma Empat/ Magister: 0
Sarjana Terapan: 0 Doktor: 0

2. Mitra Utama
Nama mitra Koperasi Produsen Daun Emas Madura
Fokus bisnis/bidang usaha (khusus DUDI) Koperasi Serba Usaha/Produksi Rokok Kretek
Tradisional
Alamat Dsn. Bakregih RT.001 RW.001 Desa Payudan
Karangsokon Kec. Guluk-Guluk Kab. Sumenep
Telepon genggam (WhatsApp) 087780189042
E-mail koperasiprodusendaunemasmadura@gmail.com
Proposal Program Dana Padanan 2024

1. Perumusan Masalah dan Urgensi Rekacipta

Kabupaten Sumenep memiliki potensi besar dalam produksi tembakau. Namun, industri hasil
tembakau di Sumenep masih dihadapkan pada tingginya peredaran rokok illegal di Kabupaten
Sumenep yang menjadi permasalahan utama, sehingga mengakibatkan kerugian bagi para petani dan
pelaku industri resmi, sekaligus membahayakan para konsumen. Berdasarkan temuan Bea Cukai
Madura dalam hasil operasi pemberantasan peredaran rokok ilegal di Kabupaten Sumenep
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020, jumlah rokok ilegal yang diamankan
sebanyak 1.022.700 batang. Jumlah ini meningkat menjadi 1.234.850 batang pada tahun 2021, dan
meningkat lagi menjadi 1.447.000 batang pada tahun 2022. Pada tahun 2023, jumlah rokok ilegal
yang diamankan mencapai 1.659.150 batang.
Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam hal ini telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Pemberantasan rokok ilegal dan pemberdayaan pelinting rokok kretek
tradisional dalam rangka legalitas usaha, menjadi salah satu upaya yang telah dilakukan oleh
Pemerintah Kabupaten Sumenep dengan pembentukan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT)
sebagai kawasan pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi berbagai prasarana, sarana serta
fasilitas penunjang industri hasil tembakau yang diharapkan memberikan banyak manfaat dan
keuntungan dari segi ekonomi masyarakat, terbentuknya kelembagaan baru dalam masyarakat,
memudahkan pemerintah daerah dalam pembinaan dan koordinasi di kawasan industri dan
meningkatkan kepatuhan industri hasil tembakau terhadap ketentuan cukai serta memberikan
stimulasi terhadap peningkatan iklim investasi dan perkembangan dunia usaha yang akan bermuara
pada perkembangan ekonomi daerah. Tetapi juga perlu diantisipasi dampak negatif, diantaranya
dengan cara monitoring dan bina lingkungan yang terorganisir oleh pemerintah setempat.
Koperasi Produsen Daun Emas Madura merupakan koperasi yang ditunjuk oleh Dinas Koperasi,
Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) untuk mengelola kawasan industri hasil
tembakau di Kabupaten Sumenep. Koperasi ini memiliki anggota yang keseluruhannya merupakan
pemilik pabrik rokok dengan kategori usaha skala kecil. Pemerintah Kabupaten Sumenep
menargetkan pengelolaan KIHT dapat terlaksana maksimal pada pertengahan tahun 2024
mendatang. Target ini penting untuk memastikan bahwa KIHT dapat segera beroperasi dan
memberikan manfaat bagi masyarakat.
Koperasi Produsen Daun Emas Madura dianggap telah siap dalam menyambut pembangunan KIHT di
Kabupaten Sumenep. Namun faktanya, Koperasi ini dalam beberapa instrumen masih belum
mengetahui secara pasti model bisnis yang akan diterapkan sehingga hal ini menjadi permasalahan
bagi Koperasi Produsen Daun Emas Madura, selain itu hal mendasar lainnya juga belum adanya
rancangan manajemen dalam struktur manajemen usaha, regulasi dalam pengelolaan dan belum
adanya standar kualifikasi Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengelola KIHT sehingga dapat
menghambat keberhasilan pengelolaan KIHT dan pencapaian target yang telah ditetapkan serta
kesiapan koperasi dalam menjalankan pengelolaan operasionalnya. Oleh karena itu, adanya
kolaborasi Perguruan Tinggi dengan mitra utama Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) untuk
menyelesaikan permasalahan dalam pengelolaan KIHT di Kabupaten Sumenep. Perguruan tinggi
menawarkan rekacipta sebagai solusi yang akan menerapkan standar capaian yaitu mengidentifikasi
model bisnis yang akan dijalankan dan harus dirancang dengan teliti dan cermat agar dapat
menghasilkan keuntungan yang optimal dan berkelanjutan, Perumusan rancangan manajemen dalam
pengelolaan KIHT secara komprehensif dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi, Perumusan
regulasi yang lebih spesifik untuk mengatur berbagai aspek pengelolaan KIHT dan merumuskan
standar kualifikasi SDM dengan kualifikasi yang memadai untuk menjalankan pengeloaan KIHT
dengan baik dan benar.
Program rekacipta yang ditawarkan oleh perguruan tinggi kepada mitra utama memiliki tendensi pada
Skema A2 Hilirisasi Kepakaran untuk Menjawab Kebutuhan DUDI yang merupakan salah satu
program Kedaireka yang bertujuan untuk memanfaatkan hasil penelitian dan/atau kepakaran yang
dimiliki perguruan tinggi bersama atau oleh DUDI dan menjadi skema paling tepat untuk dijalankan
secara berkelanjutan, program ini dapat menjadi solusi permasalahan KIHT Kabupaten Sumenep
karena dapat memberikan dukungan kepada Koperasi Produsen Daun Emas Madura yang memiliki
beberapa keunggulan seperti penelitian dan pengembangan untuk penyusunan model bisnis yang
inovatif dan berkelanjutan, pelatihan dan pendampingan bagi pengurus dan anggota Koperasi
Produsen Daun Emas Madura dalam penyusunan rancangan manajemen, regulasi, dan standar
kualifikasi SDM, serta Pengembangan infrastruktur dan fasilitas pendukung KIHT.
Proposal Program Dana Padanan 2024

2. Peta Jalan dan Desain Program

2.1. Peta Jalan Pelaksanaan Program

Tahapan-tahapan yang dilaksanakan pada program ini terdiri dari beberapa implementasi,
pengembangan kawasan industri di suatu wilayah menitikberatkan pada persoalan regulasi peredaran
rokok ilegal yang kian marak beredar, peran adanya KIHT akan memberikan kemudahan dari segi
regulasi dan mengoptimalkan pemanfaatan lahan industri sesuai dengan penataan ruang industri.
Pengelolaan KIHT di Kabupaten Sumenep yang dikelola oleh Koperasi Produsen Daun Emas Madura
sebagai mitra DUDI adalah salah satu upaya dalam menghadapi permasalahan tersebut. Perguruan
Tinggi (PT) berkolaborasi dengan mitra DUDI menawarkan inovasi berbasis ilmu dan pengembangan
pengelolaan KIHT dengan memberikan output untuk mempersiapkan mitra DUDI dalam mengelola
kawasan industri dengan baik, pada setiap tahapannya tersusun dan terbagi dalam 3 tahun berjalan
dengan target capaian secara berkelanjutan di setiap tahapan implementasi.
Implementasi tahun pertama (2024), tim akan berfokus pada perwujudan dan pemantapan dari
kesiapan mitra DUDI dalam menentukan model bisnis yang akan dijalankan oleh mitra DUDI dimana
tim telah melaksanakan, yakni: 1) Penentuan model bisnis dalam pengelolaan KIHT; 2) Merancang
struktur manajemen dalam pengelolaan KIHT; 3) Penentuan regulasi dengan berpedoman pada dasar
hukum harus dilakukan secara sistematis dan terarah, dan; 4) Menentukan standar kualifikasi
pengelola yang harus memiliki kapasitas dan sumber daya yang memadai termasuk kemampuan
manajemen, keahlian teknis, dan pengelolaan dana. Setelah terpenuhi, dilanjutkan tahap pelaksanaan
yang akan terealisasi pada pertengahan 2024 beserta dilakukannya pengujian dari model bisnis,
struktur manajemen, regulasi dan standar kualifikasi SDM yang telah mengelola KIHT dalam mitra
DUDI. Sehingga, ketika sudah berjalan pada kelanjutannya dilakukan evaluasi terhadap kelemahan-
kelemahan yang terjadi pada pengelolaan KIHT oleh mitra DUDI dan selanjutnya, dari kekurangan
dan kelemahan yang ada dilaksanakan tahap pengembangan dari implementasi yang dijalankan.
Kemudian, pada implementasi tahun kedua (2025) berpedoman pada pengembangan yang dilakukan
pada tahun sebelumnya dengan melaksanakan tahap pelaksanaan lanjutan untuk menutupi
kekurangan dari pengelolaan KIHT yang dilakukan oleh mitra DUDI. Terlaksananya program
pelaksanaan lanjutan pada tahun kedua tidak akan terlepas dari proses evaluasi, evaluasi di tahun
kedua difokuskan terhadap pelayanan dari struktur manajemen pengelola KIHT dengan
mempertimbangkan penambahan layanan baru untuk mengakomodir kebutuhan para Tenan/PR yang
sebelumnya tidak dapat diakses, menjadi dapat diakses. Setelah semuanya dilakukan dan dirasa
Proposal Program Dana Padanan 2024

koperasi sebagai mitra telah mampu secara mandiri dalam pengelolaan KIHT, maka selanjutnya
dilakukan pelimpahan hak pengelolaan penuh terhadap mitra DUDI.
Terakhir, pada implementasi tahun ketiga (2026), peran tim sebagai peninjau terhadap pelaksanaan
akhir yang dilakukan oleh mitra secara mandiri. Tim akan melakukan penilaian kelayakan mitra
terhadap pengelolaan KIHT sehingga ketika tahapan sudah selesai dilakukan maka mitra sudah siap
melaksanakan pengelolaan KIHT secara mandiri.
Hairul Rahman, S.E., M.SE. merupakan ketua dari tim pengusul dengan kompetensi keahlian dalam
bidang ekonomi regional, perencanaan pembangunan dan tenaga fasilitator pengembangan
masyarakat yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi dari BNSP. Kompetensi yang dimiliki dapat
dimanfaatkan dalam menganalisis potensi dan peluang pengembangan pengelolaan KIHT, berikut ini
merupakan rekam jejak ketua tim pengusul berdasarkan pengalaman keterlibatan dalam beberapa
penelitian, diantaranya ialah keikutsertaan dalam riset kolaborasi nasional pada penelitian
pemberdayaan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil (studi kasus di Kabupaten Sumenep), hibah
penelitian KEMENDIKBUDRISTEK bidang sosial humaniora dengan judul Analisis Dampak Covid-19
Terhadap Masyarakat Nelayan Di Provinsi Jawa Timur dan keterlibatan dalam penyusunan Peraturan
Bupati (PERBUP) Tentang Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa. Keahlian yang
dimiliki oleh ketua dari tim pengusul dapat digunakan untuk menyusun perencanaan pengelolaan
KIHT selama tiga tahun berjalan, dalam pelaksanaan pengelolaan KIHT beberapa faktor yang perlu
dimiliki oleh ahli, yakni: (1) Potensi dan peluang pengembangan KIHT; (2) Regulasi dan kebijakan
pengelolaan KIHT; (3) Analisis kebutuhan pengguna layanan dan (4) Menyusun standar kualifikasi
SDM.
Koperasi Produsen Daun Emas Madura merupakan koperasi primer dengan kategori koperasi serba
usaha yang menjalankan kegiatan usaha produksi rokok kretek tradisional, koperasi menaungi
beberapa Tenan/Pengusaha Rokok (PR) dalam pengelolaan pabrik rokok yang dimiliki oleh para
tenan yang terdaftar sebagai anggota Koperasi Produsen Daun Emas Madura.
Rekam jejak UNIBA MADURA (PT) dalam bekerjasama dengan berbagai mitra, diantaranya
kerjasama dalam (1) Pusat kajian desa bekerjasama dengan KEMENDES PDTT; (2) Hibah Air Siap
Minum (ARSINUM) dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT); (3) Pelatihan
peningkatan kapasitas perangkat desa tahun 2020 yang merupakan implementasi dari kerjasama
UNIBA MADURA dengan KEMENDES PDTT; (4) Hibah pengelolaan Eduwisata Garam di BUMDES
Desa Bunder Kabupaten Pamekasan dalam Program Desa Berinovasi dari KEMENRISTEK BRIN; (5)
Penyusunan regulasi berupa Peraturan Bupati (PERBUP) Tentang Peningkatan Kapasitas Aparatur
Pemerintahan Desa.
Berikut ini pihak-pihak yang mendapatkan signifikansi kebermanfaatan rekacipta skema A2 dalam
pengelolaan KIHT di Kabupaten Sumenep:
A. Perguruan Tinggi (UNIBA MADURA)
Kebermanfaatan dengan terlaksananya program kedaireka terhadap UNIBA MADURA yakni:
1. Peningkatan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia. UNIBA MADURA memiliki
keterampilan dan kemampuan dalam memberikan pelatihan dan pendidikan kepada calon
pengurus koperasi KIHT dalam bidang manajemen keuangan, manajemen pemasaran, dan
manajemen SDM.
2. Pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kebermanfaatan ini dapat
memberikan kesempatan bagi UNIBA MADURA untuk melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat di bidang industri hasil tembakau dengan mengembankan inovasi dan
teknologi yang dapat diterapkan dalam pengelolaan KIHT.
3. Peningkatan reputasi dan citra perguruan tinggi dalam skala nasional maupun internasional.
Perguruan tinggi dianggap sebagai mitra strategis pemerintah dan industri dalam
pengembangan industri hasil tembakau dan hal ini berdampak positif terhadap daya tarik
perguruan tinggi di mata nasional maupun dunia.
B. Koperasi Produsen Daun Emas Madura (Mitra DUDI)
Kebermanfaatan dengan terlaksananya program kedaireka terhadap mitra DUDI, yakni:
Proposal Program Dana Padanan 2024

1. Memberikan kesempatan kepada koperasi dalam pengelolaan KIHT dengan beranggotakan


para tenan/PR
2. Menghasilkan pendapatan dengan menyediakan jasa kepada tenan/PR.
3. Peningkatan produktivitas pada pengelola. Dari pendidikan dan pelatihan serta evaluasi yang
dilakukan oleh perguruan tinggi terhadap mitra khususnya kepada calon pengurus koperasi
KIHT, baik kepada pengurus koperasi maupun kepada tenaga kerja dapat meningkatkan
produktivitas dari pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam pengelolaan KIHT.
4. Meningkatkan citra dan daya saing koperasi dalam pengelolaan KIHT. ketika koperasi
dipercaya mengelola KIHT dengan berkolaborasi dengan perguruan tinggi serta pemerintah
daerah mampu meningkatkan kepercayaan dan citra baik di mata masyarakat karena dirasa
mampu meningkatkan kualitas pelayanan terhadap tenan/PR yang pada akhirnya dengan citra
baik dan daya saing yang baik akan memberikan kesempatan kepada koperasi untuk
memperluas lebih besar lagi jejaring kerja kepada pihak lain.
C. Masyarakat (Tenan/Pengusaha Rokok)
Kebermanfaatan dengan terlaksananya program kedaireka terhadap masyarakat khususnya
tenan/pabrik rokok yakni:
1. Legalitas, Pabrik rokok ilegal yang bergabung dengan KIHT akan mendapatkan legalitas,
sehingga dapat beroperasi secara sah. Hal ini akan memberikan kepastian hukum bagi pabrik
rokok dan meminimalkan risiko penutupan paksa oleh pemerintah.
2. Kemudahan perizinan, pabrik rokok ilegal yang bergabung dengan KIHT akan mendapatkan
kemudahan dalam mendapatkan perizinan, seperti izin usaha industri (IUI), izin produksi, dan
izin penjualan. Hal ini akan menghemat waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk mengurus
perizinan.
3. Pemantauan dan pengawasan, pabrik rokok ilegal yang bergabung dengan KIHT akan
mendapatkan pemantauan dan pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah. Hal ini akan
membantu mencegah terjadinya pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan,
seperti pelanggaran cukai dan pelanggaran kesehatan.
4. Pemanfaatan fasilitas dan insentif, pabrik rokok ilegal yang bergabung dengan KIHT akan
dapat memanfaatkan fasilitas dan insentif yang disediakan oleh pemerintah, seperti lahan
industri, infrastruktur, dan pelatihan. Hal ini akan membantu pabrik rokok untuk meningkatkan
efisiensi dan produktivitasnya.
5. Peningkatan daya saing, pabrik rokok ilegal yang bergabung dengan KIHT akan memiliki daya
saing yang lebih baik dibandingkan dengan pabrik rokok ilegal yang beroperasi di luar KIHT.
Hal ini karena pabrik rokok yang bergabung dengan KIHT akan memiliki legalitas, kemudahan
perizinan, pemantauan dan pengawasan, fasilitas dan insentif, serta peningkatan daya saing.
6. Kemudahan pembayaran Cukai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Ayat 4 PMK No 22,
berupa penundaan pembayaran cukai yang diberikan dalam jangka waktu penundaan 90
(sembilan puluh) hari terhitung sejak tanggal pemesanan pita cukai.
D. Pemerintah
1. Peningkatan penerimaan cukai, KIHT diharapkan dapat meningkatkan penerimaan cukai dari
hasil tembakau, baik dari cukai rokok maupun cukai hasil pengolahan tembakau lainnya. Hal
ini karena KIHT akan memberikan kepastian hukum dan pengawasan yang lebih ketat
terhadap pabrik rokok, sehingga mengurangi risiko peredaran rokok ilegal.
2. Penurunan peredaran rokok ilegal, KIHT diharapkan dapat menurunkan peredaran rokok
ilegal di Kabupaten Sumenep pada khususnya dan di Pulau Madura pada umumnya. Hal ini
karena KIHT akan memberikan kemudahan dalam mendapatkan perizinan dan pengawasan
yang lebih ketat terhadap pabrik rokok.
3. Peningkatan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, KIHT diharapkan dapat
meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang hasil tembakau,
baik dari segi cukai maupun kesehatan. Hal ini karena KIHT akan memberikan pelatihan dan
Proposal Program Dana Padanan 2024

pembinaan kepada pabrik rokok mengenai peraturan perundang-undangan tersebut.

2.2. Mekanisme Pelaksanaan Program

Target 1: Mampu mengidentifikasi kelemahan dari mekanisme pengelolaan yang terjadi pada
awal pelaksanaan program diantaranya : Model bisnis yang dijalankan, Rancangan Manajemen
Pengelolaan, Regulasi dan Standar Kualifikasi SDM Pengelolaan KIHT.

Kegiatan 1.1 Persiapan


Dalam proses persiapan beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya sarana dan prasarana
yang berkaitan dengan proses pelaksanaan program, mengontrol mekanisme proses recruitment dan
koordinasi dengan mitra dan mahasiswa mengenai konsep dan prosedur dalam menjalankan program
pengelolaan KIHT. Dalam tahap persiapan untuk menjalankan program pengelolaan diperlukan
laporan secara detail mengenai tanggung jawab masing-masing pelaksana baik mitra dan mahasiswa
serta data yang diperlukan untuk selanjutnya akan digunakan pada saat pelaksanaan awal seperti
segala bentuk izin yang diperlukan untuk menjalankan program, format lengkap mengenai data dan
dokumen yang perlu disiapkan oleh Perusahaan rokok yang akan menyewa Gedung, menyiapkan
peraturan-peraturan tertulis yang harus ditaati pihak eksternal seperti pengguna layanan maupun
pihak internal seperti pengelola layanan.

Kegiatan 1.2 Pelaksanaan Awal


Pada pelaksanaan awal akan dimulai dengan recruitmen manajer operasional, manajer personalia,
manajer keuangan dan manajer quality control. Pada recruitmen Manajer Operasional, persyaratan
yang ditetapkan ialah: (1) Pendidikan minimal S1 di bidang Manajemen, Ilmu Ekonomi, Teknik
Industri, atau bidang lain yang relevan; (2) Pengalaman kerja di bidang operasional minimal 3 tahun
bagi lulusan S1, dibuktikan dengan surat referensi kerja; (3) Pengalaman kerja di bidang operasional
minimal 1 tahun bagi lulusan S2, dibuktikan dengan surat referensi kerja; (4) Pengetahuan tentang
manajemen produksi, manajemen logistik, manjemen alat-alat produksi dan pemeliharaan alat-alat
produksi; (5) Pengetahuan tentang teknologi informasi dan komunikasi yang berkaitan dengan
operasional perusahaan; dan (6) Pengetahuan tentang legalitas usaha Pabrik Rokok (PR).
Persyaratan recruitmen Manajer Personalia meliputi: (1) Pendidikan minimal S1 di bidang
Manajemen, Psikologi, atau bidang lain yang relevan; (2) Pengalaman kerja di bidang personalia
minimal 3 tahun bagi lulusan S1, dibuktikan dengan surat referensi kerja; (3) Pengalaman kerja di
bidang personalia minimal 1 tahun bagi lulusan S2, dibuktikan dengan surat referensi kerja; (4)
Pengetahuan tentang regulasi ketenagakerjaan; (5) Pengetahuan tentang sistem informasi SDM; (6)
Pengetahuan tentang psikologi industri; dan (7) Pengetahuan tentang Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3). Persyaratan recruitmen Manajer Keuangan meliputi: (1) Pendidikan minimal S1 di bidang
Akuntansi, Manajemen Keuangan, atau bidang lain yang relevan; (2) Pengalaman kerja di bidang
keuangan minimal 3 tahun bagi lulusan S1, dibuktikan dengan surat referensi kerja; (3) Pengalaman
kerja di bidang keuangan minimal 1 tahun bagi lulusan S2, dibuktikan dengan surat referensi kerja; (4)
Pengetahuan tentang akuntansi dasar, akuntansi lanjutan, analisis laporan keuangan, manajemen
keuangan, investasi, dan risiko keuangan; (5) Pengetahuan tentang Pajak dan Pelaporan Cukai; dan
(6) Pengetahuan tentang Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Persyaratan recruitmen Manajer Quality
Control meliputi: (1) Pendidikan minimal S1 di bidang Teknik Industri, Manajemen, Ilmu Ekonomi,
atau bidang lain yang relevan; (2) Pengalaman kerja di bidang Quality Control (QC) minimal 3 tahun
bagi lulusan S1, dibuktikan dengan sertifikat; (3) Pengalaman kerja di bidang Quality Control (QC)
minimal 1 tahun bagi lulusan S2, dibuktikan dengan sertifikat; (4) Pengetahuan tentang prinsip-prinsip
Quality Control (QC); (5) Pengetahuan tentang alat dan teknik Quality Control (QC); dan (6)
Pengetahuan tentang Sistem Manajemen Mutu.
Pada pelaksanaan awal, juga dilakukan recruitmen staf administrasi untuk masing-masing manajer.
Pada recruitmen Staf Administrasi Operasional, persyaratan yang ditetapkan ialah: (1) Pendidikan
minimal S1 di bidang Teknik Industri, Manajemen, Ilmu Ekonomi, Teknologi Industri Pertanian dan
bidang lain yang relevan; (2) Menguasai MS. Word, MS. Excel, MS. Power Point dan MS. Visio; (3)
Diutamakan mempunyai pemahaman pengoperasian dan pemeliharaan alat-alat produksi rokok.
Persyaratan recruitmen Staf Administrasi Personalia meliputi: (1) Pendidikan minimal S1 di bidang
Manajemen, Ilmu Psikologi, Hukum dan bidang lain yang relevan; (2) Menguasai MS. Word, MS.
Excel, MS. Power Point dan MS. Visio; (3) Memiliki pemahaman tentang regulasi ketenagakerjaan.
Proposal Program Dana Padanan 2024

Persyaratan recruitmen Staf Administrasi Keuangan meliputi: (1) Pendidikan minimal S1 di bidang
Manajemen (Konsentrasi Keuangan), Akuntansi dan bidang lain yang relevan; (2) Menguasai MS.
Word, MS. Excel, MS. Power Point dan MS. Visio; (3) Memiliki pemahaman mengenai laporan
keuangan, perhitungan pajak dan cukai. Persyaratan recruitmen Staf Administrasi Quality Control
meliputi: (1) Pendidikan minimal S1 di bidang Manajemen, Teknologi Industri Pertanian, Teknik
Industri, Pertanian dan bidang lain yang relevan; (2) Menguasai MS. Word, MS. Excel, MS. Power
Point dan MS. Visio; (3) Diutamakan memiliki pemahaman tentang kualifikasi tembakau.
Recruitmen selanjutnya pada tahap awal, ialah operator IT yang terbagi dalam tiga kategori (CCTV,
Desain & Software Enginer dan Hardware Enginer), Security dan Office Boy. Kualifikasi Operator
CCTV ditetapkan sebagai berikut: (1) Pendidikan minimal S1 bidang Teknik Informatika dan bidang
lain yang relevan; (2) Memahami pengoperasian CCTV. Kualifikasi Operator Desain & Software
Enginer ditetapkan sebagai berikut: (1) Pendidikan minimal S1 bidang Teknik Informatika, Desain
Komunikasi Visual dan bidang lain yang relevan; (2) Menguasai aplikasi desain dan editing (Corel
Draw, Photoshop, Movie Maker, Adobe Premiere dan Luma Fusion). Kualifikasi Operator Hardware
Enginer ditetapkan sebagai berikut: (1) Pendidikan minimal S1 bidang Teknik Elektro dan bidang lain
yang relevan; (2) Memahami jaringan perkabelan. Kualifikasi untuk Security ialah mempunyai
sertifikat Gada Pratama, sedangkan kualifikasi untuk Office Boy ialah berpendidikan minimal
SMA/Sederajat dan mampu menjaga kebersihan lingkungan.
Tahapan recrutmen karyawan terbagi menjadi empat tahap, yakni: (1) Tahap seleksi administrasi; (2)
Tahap seleksi Tes Kemampuan Dasar (TKD); (3) Tahap seleksi Tes Kompetensi Bidang (TKB); (4)
Tahapan seleksi Wawancara. Bagi peserta seleksi yang dinyatakan lolos, selanjutnya dilakukan
penandatanganan kontrak kerja. Para pihak yang terlibat dalam pengelolaan KIHT melakukan rapat
koordinasi yang terdiri dari Mitra DUDI (Koperasi Produsen Daun Emas Madura), Perguruan Tinggi
(UNIBA MADURA), Mahasiswa UNIBA MADURA, Tenan/PR dan Manajemen Pengelola KIHT untuk
membahas tugas pokok & fungsi pada masing-masing bidang di manajemen KIHT dan regulasi dalam
pengelolaan KIHT.
Pada pelaksanaannya pengelolaan KIHT menerapkan model bisnis berbasis layanan, Model Bisnis
Berbasis Layanan (MBBL) merupakan model bisnis yang menghasilkan pendapatan dengan
menyediakan jasa kepada pelanggan, jenis jasa dalam model MBBL terdiri dari berbagai macam jasa
dan layanan jasa yang digunakan dalam pengelolaan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) ialah
jasa layanan pengelolaan gedung. Jasa layanan pengelolaan gedung Kawasan Industri Hasil
Tembakau (KIHT) adalah jenis layanan yang khusus ditujukan untuk pengelolaan gedung-gedung,
sarana dan prasarana. Layanan jasa yang diberikan merupakan jasa professional diberbagai bidang,
diantaranya: (1) Kebersihan dan Pemeliharaan: layanan ini meliputi pembersihan dan pemeliharaan
gedung-gedung di kawasan industri hasil tembakau, termasuk di dalamnya adalah pembersihan
kantor, area sekitar gudang, pembersihan toilet, area parkir, dan area lainnya. Layanan ini bertujuan
untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan di dalam KIHT; (2) Keamanan dan Pengawasan:
layanan jasa ini melibatkan pengaturan keamanan gedung-gedung di kawasan industri hasil
tembakau, diantarnya meliputi pengaturan sistem keamanan (CCTV), sistem akses kendaraan,
pengelolaan area steril dan pengawasan secara fisik; (3) Manajemen Perawatan dan Perbaikan:
layanan ini mencakup pemeliharaan dan perbaikan fasilitas di gedung-gedung kawasan industri hasil
tembakau, diantaranya ialah fasilitas penunjang seperti CCTV, jalan, toilet, gudang produksi, gedung
manajemen, kelistrikan, penerangan, pipanisasi, alat pemadam kebakaran, lahan parkir dan tempat
pengolahan limbah. Tujuannya adalah untuk menjaga kelancaran operasional dan mencegah
kemungkinan terjadinya gangguan produksi; (4) Jasa Pengelolaan Lingkungan dan Limbah: jasa ini
meliputi pengelolaan lingkungan bebas sampah dan limbah di kawasan industri hasil tembakau,
termasuk pengelolaan limbah produksi, pengelolaan limbah bahan kimia, dan pengelolaan limbah
lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku; (5) Manajemen Fasilitas: layanan ini mencakup
pengelolaan fasilitas umum di kawasan industri hasil tembakau seperti pengelolaan ruang, pengaturan
parkir, pengaturan fasilitas makan dan minum, pelatihan pelintingan rokok bagi para pekerja yang
akan bekerjasama dengan pihak UNIBA MADURA, pendampingan dari Manajer Keuangan untuk para
Tenan/PR dalam menghitung pajak dan pelaporan Cukai, serta menghitung keuntungan minimal yang
harus dicapai dalam produksi, fasilitas dari manajemen lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Kegiatan 1.3 Pengujian


Berjalannya pengelolaan KIHT yang didasarkan pada regulasi yang telah ditetapkan tidak terlepas dari
permasalahan yang berkaitan dengan penerapan regulasi yang telah dijalankan, oleh karena itu
Proposal Program Dana Padanan 2024

dilakukan pengujian terhadap efektifitas regulasi yang dijalankan. Tujuan dilakukannya pengujian ini
untuk menguji apakah terdapat regulasi yang kurang optimal terhadap produktivitas PR/Tenan
dilingkungan KIHT. Pengujian dilakukan dalam beberapa tahapan, diantaranya:

Tahap 1: Pengukuran produktivitas Tenan/PR sebelum adanya regulasi


Pada tahap ini, perlu dilakukan pengukuran produktivitas Tenan/PR sebelum adanya regulasi
pengelolaan KIHT. Pengukuran produktivitas dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai
indikator, seperti: (1) Jumlah produksi rokok per hari; (2) Nilai produksi rokok per hari; (3) Biaya
produksi rokok per kilogram; (4) Harga jual rokok per batang.

Tahap 2: Pengukuran produktivitas Tenan/PR setelah adanya regulasi


Pada tahap ini, perlu dilakukan pengukuran produktivitas Tenan/PR setelah adanya regulasi
pengelolaan KIHT. Pengukuran produktivitas dapat dilakukan dengan menggunakan indikator yang
sama dengan tahap 1.

Tahap 3: Analisis perbandingan produktivitas


Setelah dilakukan pengukuran produktivitas pada tahap 1 dan 2, perlu dilakukan analisis
perbandingan produktivitas untuk melihat apakah ada perubahan produktivitas setelah adanya
regulasi pengelolaan KIHT. Jika produktivitas meningkat, maka dapat dikatakan bahwa regulasi
tersebut berhasil membuat para Tenan/PR lebih produktif.

Kegiatan 1.4 Evaluasi Awal


Kegiatan ini berfokus pada hasil perbandingan produktivitas sebelum dan sesudah adanya regulasi
pengelolaan KIHT. Hasil dari perbandingan produktivitas mampu mengidentifikasi kendala dari
penerapan regulasi pengelolaan KIHT secara sistematis.

Kegiatan 1.5 Pengembangan


Pada tahap ini kegiatan dilaksanakan ialah penambahan atau pengurangan regulasi yang dianggap
dapat menghambat peningkatan produktivitas para Tenan/PR dilingkungan KIHT.

Target 2: Terbukti Efektifitas Mekanisme Pengelolaan KIHT

Kegiatan 2.1 Pelaksanaan Lanjutan


Kegiatan ini merujuk pada pengembangan regulasi pengelolaan KIHT yang diharapkan dapat
mengatasi permasalahan/kendala dari penerapan regulasi awal setelah dilaksanakannya
pengembangan regulasi. Pada pelaksanaannya, kegiatan ini tetap mendapatkan pendampingan dari
UNIBA MADURA (PT) bersama dengan mahasiswa dalam menjalankan pengelolaan KIHT.

Kegiatan 2.2 Evaluasi Akhir


Kegiatan ini berfokus pada evaluasi pelayanan dari struktur manajemen pengelola KIHT dengan
mempertimbangkan penambahan layanan baru untuk mengakomodir kebutuhan para Tenan/PR yang
sebelumnya tidak dapat diakses. Penambahan manajemen baru pada struktur manajemen pengelola
KIHT yang telah terbentuk diharapkan akan lebih meningkatkan produktivitas para Tenan/PR yang
berada di lingkungan KIHT. Pada tahapan ini juga dilakukan penilaian terkait kesiapan manajemen
pengelola KIHT untuk dapat menjalankan operasional KIHT tanpa adanya pendampingan dari UNIBA
MADURA (PT) bersama mahasiswa.

Kegiatan 2.3 Pelepasan Pendampingan


Pengelolaan KIHT yang dijalankan oleh struktur manajemen dengan pendampingan dari UNIBA
MADURA (PT) bersama mahasiswa pada tahun kedua secara bertahap dilakukan pelepasan
pendampingan.

Target 3: Mitra DUDI Mampu Menjalankan Sendiri Mekanisme Pengelolaan KIHT (Mandiri)

Kegiatan 3.1 Pelaksanaan Akhir


Pada pelaksanaan kegiatan ini, pengelolaan KIHT dijalankan menggunakan regulasi yang sudah teruji
efektivitasnya selama satu tahun (setelah dilakukan pengembangan) yang diaplikasikan oleh struktur
Proposal Program Dana Padanan 2024

manajemen yang sudah dikembangkan. Pelaksanaan pengelolaan KIHT sepenuhnya dilaksanakan


secara mandiri oleh struktur manajemen (Mitra DUDI) tanpa adanya pendampingan dari UNIBA
MADURA (PT) bersama dengan mahasiswa. Pihak UNIBA MADURA (PT) pada tahap pelaksanaan ini
berperan sebagai tim yang bertugas menilai tingkat kemandirian manajemen KIHT dalam mengelola
KIHT.

Kegiatan 3.2 Penilaian Kemandirian Mitra


Kegiatan penilaian kemandirian manajemen pengelola KIHT mengacu pada indikator tingkat
produktivitas dengan perbandingan tingkat produktivitas para Tenan/PR sebelum dilakukannya
pelepasan pendampingan dan setelah dilakukannya pelepasan pendampingan, pendampingan yang
dimaksud ialah pengelolaan KIHT oleh manajemen pengelola KIHT yang didampingi oleh UNIBA
MADURA (PT) bersama mahasiswa.

Kegiatan 3.3 Kemandirian Mitra


Kemandirian mitra DUDI terlaksana ketika terjadi peningkatan produktivitas para Tenan/PR setelah
dilakukannya pelepasan pendampingan oleh UNIBA MADURA (PT) bersama mahasiswa, hal tersebut
dijadikan sebuah indikator utama dan kemandirian pengelolaan KIHT oleh manajemen pengelola KIHT
menjadi tujuan akhir dari kerja sama antara mitra DUDI dengan UNIBA MADURA (PT).

2.3. Luaran, Manfaat, dan Dampak

2.3.1 Luaran
Pada tahun pertama, luaran program pengelolaan KIHT terdiri dari: (1) Model bisnis pengelolaan
KIHT; (2) Rancangan manajemen pengelolaan KIHT; (3) Regulasi pengelolaan KIHT; (4) Standar
kualifikasi SDM; (5) Terlaksananya recruitmen manajemen pengelola KIHT yang terdiri dari manajer,
asisten manajer, operator IT, Office Boy (OB), dan Security; (6) Pengembangan regulasi pengelolaan
KIHT.
Pada tahun kedua, luaran program pengelolaan KIHT terdiri dari: (1) Pengembangan manajemen
layanan pengelola KIHT dan (2) Pelepasan pendampingan pengelola oleh UNIBA MADURA (PT)
bersama mahasiswa.
Pada tahun ketiga, luaran program pengelolaan KIHT ialah kemandirian mitra (manajemen pengelola
KIHT) dalam menjalankan pengelolaan KIHT.

2.3.2 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari luaran program pada tahun pertama ialah: (1) Terindentifikasinya model
bisnis pengelolaan KIHT; (2) Terumuskannya rancangan manajemen pengelolaan KIHT; (3)
Terumuskannya regulasi pengelolaan KIHT; (4) Terumuskannya standar kualifikasi SDM; (5)
Tersedianya SDM dalam manajemen pengelola KIHT dan (6) Meningkatnya produktivitas
Tenan/Pengusaha Rokok (PR) yang ada di dalam lingkungan KIHT.
Manfaat yang diperoleh dari luaran program pada tahun kedua ialah: (1) Meningkatnya produktivitas
Tenan/Pengusaha Rokok (PR) yang ada di dalam lingkungan KIHT dan (2) Mempersiapkan
kemandirian mitra (manajemen pengelola KIHT) dalam menjalankan pengelolaan KIHT.
Manfaat yang diperoleh dari luaran program pada tahun ketiga ialah tercapainya kemandirian mitra
(manajemen pengelola KIHT) dalam menjalankan pengelolaan KIHT.

2.3.3 Dampak
Dampak yang dapat dirasakan dengan berjalannya program di tahun pertama (2024) ialah: (1)
Terlaksananya pengelolaan KIHT; (2) Tersedianya SDM terkualifikasi yang mampu menjalankan
pengelolaan KIHT dan (3) Meningkatnya kuantitas dan kualitas rokok yang diproduksi oleh
perusahaan rokok yang ada di dalam lingkungan KIHT.
Dampak yang dapat dirasakan dengan berjalannya program di tahun kedua (2025) ialah: (1)
Meningkatnya kuantitas dan kualitas rokok yang diproduksi oleh perusahaan rokok yang ada di dalam
lingkungan KIHT dan (2) Kemandirian awal dalam menjalankan pengelolaan KIHT.
Dampak yang dapat dirasakan dengan berjalannya program di tahun ketiga (2026) ialah kemandirian
penuh oleh mitra (manajemen pengelola KIHT) dalam menjalankan pengelolaan KIHT.
Proposal Program Dana Padanan 2024

3. Rencana Pengelolaan Program Dana Padanan di Perguruan Tinggi

Lembaga Kajian Hukum, Pembangunan dan Otonomi Daerah (LKHPOD) UNIBA MADURA didirikan
dalam rangka melaksanakan kegiatan tridharma perguruan tinggi yakni penelitian dan pengabdian
masyarakat yang berfokus pada kajian hukum, pembangunan daerah dan pelaksanaan otonomi
daerah. LKHPOD UNIBA MADURA ditunjuk oleh UNIBA MADURA (PT) melalui Surat Keputusan
Nomor 002/STgs-UNIBA/Rektor/I/2024 untuk merealisasikan program kerjasama dengan Koperasi
Produsen Daun Emas Madura (mitra DUDI), mekanisme pengelolaan Program Dana Padanan secara
administrasi akan menggunakan rekening resmi LKHPOD UNIBA MADURA, oleh karena itu semua
dana yang berasal dari Koperasi Produsen Daun Emas Madura (mitra DUDI) dan Program Dana
Padanan dikelola menggunakan rekening Bank BNI, dengan nomor rekening: 1816914987 atas nama
LKHPOD UNIBA MADURA. Penggunaan dana pada pelaksanaan setiap kegiatan yang dijalankan
berdasarkan program yang telah disusun dalam proposal ini akan dipertanggungjawabkan secara
teknis dan administratif kepada UNIBA MADURA (PT) yang diwakili oleh Standar Penjamin Mutu
Internal (SPMI) dan Koperasi Produsen Daun Emas Madura (mitra DUDI) pada kegiatan rapat
evaluasi yang pelaksanaannya dijadwalkan setiap akhir tahun. LKHPOD UNIBA MADURA akan
melakukan koordinasi dengan Unit Pengelola Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) terkait
keterlibatan 5 mahasiswa/mahasiswi dari 5 program studi dalam program penyelenggaraan
pengelolaan KIHT, keterlibatan mahasiswa/mahasiswi menjadi hal yang dipersyaratkan oleh
penyelenggara dana padanan dengan tujuan mahasiswa/mahasiswi mendapatkan pengalaman
pembelajaran langsung di luar kampus yang dapat dikonversikan ke dalam SKS.
Proposal Program Dana Padanan 2024

4. Rencana Anggaran dan Jadwal Pelaksanaan

4.1. Rencana Anggaran yang Diperlukan

Bagian ini memuat rencana anggaran global untuk setiap tahun usulan sesuai tabel di bawah. Pengusul yang diundang ke tahap VEKA diharuskan
untuk melengkapi RAB rinci untuk tahun 2024 dengan menggunakan format baku yang telah disediakan (excel).
Besaran Dana dan Sumbernya Besaran Dana dan Sumbernya Besaran Dana dan Sumbernya
Tahun 2024 (Ribu Rupiah) Tahun 2025* (Ribu Rupiah) Tahun 2026* (Ribu Rupiah)

Komponen Pembiayaan Mitra Mitra Mitra


DP DP DP
Dikti PT Dikti PT Dikti PT
Tunai Natura Tunai Natura Tunai Natura

A. Honorarium Tenaga
Peneliti/Pakar

B. Peralatan Pendukung
Terkait Langsung
Dengan Kegiatan

1) Laptop HP 14S-
DQ4029TU 84.000

2) Printer Canon Inkjet


35.400
TR150

C. Bahan
Prototype/Produksi
Skala Terbatas/Bahan
Habis Penelitian

1) Kertas 1.050 1.050 2.100 1.470 1.470 1.260 2.100 2.100

2) Catridge Tinta 3.420 3.420 6.840 4.788 4.788 4.104 6.840 6.840
Canon

3) ATK 13.500 13.500 27.000 18.900 18.900 16.200 27.000 27.000

D. Pendampingan/Alih
teknologi

E. Diskusi Terpumpun:
Penyusunan Kebijakan,
Uji Publik
Proposal Program Dana Padanan 2024

F. Survei

G. Biaya Pengujian Produk 5.400 5.400 10.800 7.560 7.560 6.480 10.800 10.800

H. Pendaftaran Hki

I. Biaya Perjalanan Dinas

1) Perjalanan Dinas
Daerah Pengelola 2.870 2.870 5.740 32.928 32.928 28.224
KIHT (Luar Kota)

2) Pengemudi dan
Keamanan 12.405 12.405 24.810

3) Perjalanan
Dinas/SPPD (Dalam 23.520 23.520 47.040 47.040 47.040
Kota)

4) Perjalanan Dinas
Luar Kota Pembantu
Lapangan

5) Perjalanan Dinas
Dalam Kota
Pembantu
Lapangan

6) Sewa Kendaraan 9.000 9.000 18.000 12.600 12.600 10.800 18.000 18.000

J. Bantuan Insentif
Mahasiswa 11.250 11.250 22.500 15.750 15.750 13.500 22.500 22.500

K. Biaya Produksi Skala


Terbatas

Pelatihan Pelintingan
Sigaret Tangan

1) Honorarium
Pembantu Lapangan 2.000 2.000 4.000
(OJ

2) Perjalanan Dinas
820 820 1.640
Luar Kota

3) Bahan baku
tembakau untuk 12.000 12.000 24.000
pelatihan
Proposal Program Dana Padanan 2024

4) Kertas rokok 2.222 2.222 4.444

5) Konsumsi Pelatihan
8.190 8.190 16.380
(makanan)

6) Konsumsi (kudapan) 3.780 3.780 7.560

Pelatihan Pengelolaan
Pita Cukai Tenan/PR

1) Honorarium
Pembantu Lapangan 2.000 2.000 4.000
(OJ)

2) Perjalanan Dinas
820 820 1.640
Luar Kota

3) Konsumsi
(Makanan) 1.560 1.560 3.120

4) Konsumsi (kudapan) 720 720 1.440

5) Fotocopy materi
800 800 1.600
pelatihan

Pelatihan Teknik
Marketing

1) Honorarium
Pembantu Lapangan
(OJ)

2) Perjalanan Dinas
Luar Kota

3) Media Promosi

4) Konsumsi
(Makanan)

5) Konsumsi (Kudapan)

Pelatihan Teknik
Packaging dan
Branding

1) Honorarium
Pembantu Lapangan 2.800 2.800 2.400
Proposal Program Dana Padanan 2024

(OJ)

2) Perjalanan Dinas
1.148 1.148 984
Luar Kota

3) Konsumsi
2.184 2.184 1.872
(Makanan)

4) Konsumsi (Kudapan) 1.008 1.008 864

5) Kertas Pita
(Bungkus Rokok 1.120 1.120 960
Standar)

Penilaian Kemandirian
KIHT

1) Honorarium Penilai
Kemandirian KIHT 14.000 14.000
(OJ)

2) Perjalanan Dinas
1.640 1.640
Luar Kota

3) Perjalanan Dinas
1.680 1.680
Dalam Kota

4) Konsumsi
3.120 3.120
(Makanan)

5) Konsumsi (Kudapan) 1.440 1.440

L. Pengelolaan Program
Dana Padanan

1) Rapat Internal 539,75 539,75 1.079,5 755,65 755,65 647,7 1.079 1.079

2) Konsumsi Rapat
208,25 208,25 416,5 291,55 291,55 249,9 416,5 416,5
(Makan)

3) Konsumsi Rapat
97,75 97,75 195,5 136,85 136,85 117,3 195,5 195,5
(Kudapan)

4) Honorarium
Kesekretariatan (2 15.000 15.000 30.000 21.000 21.000 18.000 30.000 30.000
Orang)

5) Taksi perjalanan 116,5 116,5 233 163,1 163,1 139,8 233 233
Proposal Program Dana Padanan 2024

6) Tiket Pesawat 2.733 2.733 5.466 3.826,2 3.826,2 3.279,6 5.466 5.466

7) Penginapan 2.007 2.007 4.014 2.809,8 2.809,8 2.408,4 4.014 4.014

Jumlah Sebelum PPN 11% 119.40 197.564,


138.029,25 138.029,25 276.058,5 168.745,15 168.745,15 144.638,7 197.564,5
0 5

Jumlah Setelah PPN 11% 153.212,46 132.53 153.212,46 306.424,93 187.307,11 187.307,11 160.548,95 219.296, 219.296,59
8 4 8 5 7 7 7 595 5
Proposal Program Dana Padanan 2024

Jadwal Pelaksanaan
4.2. Kegiatan Tahun 2024

Bulan
Aktivitas
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des

Kegiatan 1.1

Kegiatan 1.2

Kegiatan 1.3

Kegiatan 1.4

Kegiatan 1.5

Jadwal Pelaksanaan
4.3. Kegiatan Tahun 2025

Bulan
Aktivitas
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des

Kegiatan 2.1

Kegiatan 2.2

Kegiatan 2.3

Jadwal Pelaksanaan
4.4. Kegiatan Tahun 2026

Bulan
Aktivitas
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des

Kegiatan 3.1

Kegiatan 3.2

Kegiatan 3.3

5. Luaran Rekacipta dan IKU serta Target Capaian

5.1. Luaran dan Target Capaian

Target Capaian Aktivitas Terkait


No. Luaran (deskripsi/spesifikasi)
Tahun* Jumlah Status

Menjalankan pengelolaan
Dosen dan
1. Model bisnis pengelolaan KIHT 2024 15 KIHT berdasarkan model
Mahasiswa
bisnis yang telah disusun
Proposal Program Dana Padanan 2024

Pengelolaan KIHT
Rancangan manajemen Dosen dan dijalankan berdasarkan
2. 2024 15
pengelolaan KIHT Mahasiswa struktur Manajemen yang
telah dirumuskan

Pengelolaan KIHT
Dosen dan dijalankan berdasarkan
3. Regulasi pengelolaan KIHT 2024 15
Mahasiswa Regulasi yang telah
dirumuskan

Recruitmen karyawan
dilaksanakan dengan
Dosen dan
4. Standar kualifikasi SDM 2024 15 berpedoman pada standar
Mahasiswa
kualifikasi yang telah
dirumuskan

Dilaksanakannya
recruitmen karyawan
Terlaksananya recruitmen
sesuai dengan kebutuhan
manajemen pengelola KIHT Dosen dan
5. 2024 15 manajemen pengelola
yang terdiri dari manajer, asisten Mahasiswa
yang berpedoman pada
manajer, operator IT, Office Boy
standar kualifikasi yang
telah terumuskan

Dilaksanakannya
pengujian dari model
bisnis, struktur
manajemen, regulasi dan
standar kualifikasi SDM
yang telah berjalan untuk
dilakukan evaluasi
Pengembangan regulasi Dosen dan
6. 2024 15 terhadap kelemahan-
pengelolaan KIHT Mahasiswa
kelemahan yang terjadi
pada pengelolaan KIHT
oleh mitra DUDI dan
dilaksanakan tahap
pengembangan dari
implementasi yang
dijalankan

Dilaksanakannya evaluasi
pelayanan dari struktur
manajemen pengelola
KIHT dengan
Pengembangan manajemen Dosen dan mempertimbangkan
7. 2025 15
layanan pengelola KIHT Mahasiswa penambahan layanan baru
untuk mengakomodir
kebutuhan para Tenan/PR
yang sebelumnya tidak
dapat diakses
Proposal Program Dana Padanan 2024

Dilaksanakannya
Pelepasan pendampingan pelepasan pendampingan
Dosen dan
8. pengelola oleh UNIBA MADURA 2025 15 pengelolaan KIHT oleh
Mahasiswa
(PT) bersama mahasiswa UNIBA MADURA (PT)
bersama mahasiswa

Manajemen pengelola
Kemandirian mitra (manajemen
Dosen dan dapat menjalankan
9. pengelola KIHT) dalam 2026 15
Mahasiswa aktivitas pengelolaan KIHT
menjalankan pengelolaan KIHT
secara mandiri

5.2. IKU dan Target Capaian (pilih IKU yang paling relevan)

Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Capaian


No. Aktivitas Terkait
Terkait 2024 2025 2026

Sebanyak 5 mahasiswa
Mahasiswa mendapat UNIBA MADURA dari 5
1. pengalaman di luar kampus (IKU
2)
✔ ✔ program studi melakukan
kegiatan pendampingan
terkait pengelolaan KIHT

Sebanyak 10 Dosen
UNIBA MADURA dari

✔ ✔ ✔
Dosen berkegiatan di luar berbagai ahli kepakaran
2.
kampus (IKU 3) melakukan kegiatan
pendampingan terkait
pengelolaan KIHT

Tim dari UNIBA MADURA


yang terdiri dari 10 dosen
dari berbagai ahli
kepakaran merancang
model bisnis, menyusun
struktur manajemen
✔ ✔ ✔
Hasil kerja dosen berguna bagi
3. pengelola, menyusun
masyarakat (IKU 5)
regulasi pengelolaan dan
menetapkan standar
kualifikasi Sumber Daya
Manusia (SDM) dalam
rangka terlaksananya
pengelolaan KIHT

5 Program Studi yang ada


di UNIBA MADURA
mendelegasikan dosen
✔ ✔ ✔
Program studi kampus bekerja
4. dan mahasiswa untuk
sama dengan mitra (IKU 6)
memenuhi kualifikasi
kepakaran dalam
menyusun model bisnis,
Proposal Program Dana Padanan 2024

struktur manajemen
pengelola, regulasi
pengelolaan, standar
kualifikasi SDM dan
menjalankan pengelolaan
KIHT

6. Tim Pelaksana (Pengusul dan Mitra)

Institusi
Posisi Bidang Keahlian & Uraian
No. Nama (PT, Lembaga
dalam Tim Tugas
Penelitian, Mitra)

Bidang keahlian ilmu


Ekonomi Regional yang
bertugas menetapkan,
1. Hairul Rahman, S.E., M.S.E PT Ketua
merumuskan rencana,
sasaran, kegiatan dan
program kerja

Bidang keahlian ilmu


ekonomi yang bertugas
2. Ainorrofiqie, S.E., M.E PT Anggota
menyusun konsep serta
rencana kegiatan

Bidang keahlian teknik


Industri yang bertugas
sebagai penggerak,
3. Emon Rifai, S.T., M.T PT Anggota
membagi tugas, dan
mengkoordinasikan
pelaksanaan tugas.

Bidang keahlian manajemen


sumber daya manusia yang
bertugas sebagai
4. Siti Saadah, S.AB., M.M PT Anggota
narahubung serta
melakukan komunikasi
dengan mitra DUDI

Bidang kehalian bahasa dan


Linguistik yang bertugas
sebagai koordinator
5. Lailiy Kurnia Ilahi, S.Pd., M.Pd PT Anggota
proofreading guna
mengecek tata bahasa
proposal.

Bidang keahlian hukum


6. Any Saniatin, S.HI., M.H PT Anggota yang bertugas menelaah
landasan hukum dan
Proposal Program Dana Padanan 2024

menyesuaikan proposal
dengan regulasi yang
berlaku.

Bidang kehalian Bahasa,


Sastra dan Linguistik yang
bertugas membantu
7. Nurul Fadhilah, S.S., M.Li PT Anggota
koordinator proofreading
dalam mengecek tata
bahasa proposal.

Bidang keahlian manajemen


sumber daya manusia yang
8. Rahmat Zulkarnain, S.E., M.M PT Anggota
bertugas mensosialisasikan
kegiatan dengan mitra DUDI

Bidang keahlian akuntansi


keuangan dan perpajakan
Kartika Rusnindita, S.E., yang bertugas sebagai
9. PT Anggota
M.S.A., Ak. CA. koordinator penyusunan
Rencana Anggaran Biaya
dan pajak.

Bidang keahlian akuntansi


keuangan dan sektor public
Nita Selvia Rohmayati, S.E., yang bertugas membantu
10. PT Anggota
M.A. koordinator penyusunan
Rencana Anggaran Biaya
dan pajak.

Bidang keahlian manajemen


sumber daya manusia dan
keuangan yang bertugas
11. Fausi Arifin, S.M., M.M LKHPOD Ketua
mengelola anggaran baik
dari eksternal dan juga
mitra.

Koperasi Ketua koperasi yang


Muhammad Hasan Abdul
12. Produsen Daun Ketua mengkoordinasi
Hamid
Emas Madura tenan/pengusaha rokok.

7. Profil Tim Pengusul

Hairul Rahman, S.E., M.SE. merupakan ketua dari tim pengusul dengan kompetensi keahlian dalam
bidang ekonomi regional, perencanaan pembangunan dan tenaga fasilitator pengembangan
masyarakat yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi dari BNSP. Kompetensi yang dimiliki dapat
dimanfaatkan dalam menganalisis potensi dan peluang pengembangan pengelolaan KIHT. Sebagai
seorang dosen Hairul sapaannya memiliki 3 artikel yang dapat dilihat pada google scholarnya dengan
link: https://scholar.google.com/citations?user=Gf5o9fQAAAAJ&hl=id&oi=ao, serta keterlibatannya
Proposal Program Dana Padanan 2024

dalam riset kolaborasi nasional pada penelitian pemberdayaan masyarakat pesisir dan pulau-pulau
kecil (studi kasus di Kabupaten Sumenep), hibah penelitian KEMENDIKBUDRISTEK bidang sosial
humaniora dengan judul Analisis Dampak Covid-19 Terhadap Masyarakat Nelayan Di Provinsi Jawa
Timur dan keterlibatan dalam penyusunan Peraturan Bupati (PERBUP) Tentang Peningkatan Kapasitas
Aparatur Pemerintahan Desa.
Ainorrofiqie, S.E., M.E merupakan anggota dari tim pengusul di bawah langsung ketua yang bertugas
menyusun konsep dan kegiatan sebelum ditetapkan oleh ketua. Keahlian yang dimiliki dalam bidang
ekonomi dan keuangan mampu dimanfaatkan dalam menyusun program kegiatan sehingga dapat
bermanfaat bagi mitra DUDI. Sebagai seorang dosen telah menerbitkan artikel terakreditasi SINTA
yang berjudul “Ethical Behavior Of Islamic Bank Services In Indonesia: A Bibliometric Study”
(https://jurnal.stikes-ibnusina.ac.id/index.php/JUREKSI/article/view/389) dan “Lalabet financial analysis:
Study of Islamic economics at micro level” (http://repository.uin-malang.ac.id/10675/).
Emon Rifa’i, S.T., M.T merupakan anggota pengusul yang memiliki bidang keahlian dalam teknik
industri yang memiliki pengalaman mengelola kegiatan yang bersinggungan dengan masyarakat. Salah
satu kegiatan yang pernah diikuti adalah pelatihan perangkat desa dalam menyusun anggaran
keuangan dengan aplikasi sistem keuangan desa (SISKEUDES). Publikasi yang pernah dilakukan
adalah “Productivity analysis and improvement of the production department at PT. Pojur-Madura using
the objective matrix (OMAX) method”
(https://techniumscience.com/index.php/technium/article/view/10096) dan “Analysis Of The Application
Of The Transport Model With Least Cost Method (case study at PT. SI)”
(https://www.techniumscience.com/index.php/technium/article/view/10090).
Siti Saadah, S.AB., M.M merupakan anggota dengan bidang keahlian Manajemen Sumber Daya
Manusia (MSDM) yang bertugas sebagai narahubung dan melakukan koordinasi dengan mitra DUDI.
Keahlian yang dimiliki relevan dengan kegiatan ini, dimana selain sebagai tenaga pengajar juga
berpengalaman di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat.
Lailiy Kurnia Ilahi, S.Pd., M.Pd. merupakan anggota dengan bidang kehlian Bahasa dan linguistik.
Tugasnya adalah sebagai koordinator proofreader dalam mengoreksi tata bahsa dan tulisan dalam
proposal ini sehingga dapat dipahami dengan baik. Keahliannya dalam proofreader dapat dilihat dari
banyaknya tulisan yang telah dihasilkan. Penelitian yang telah dipublikasikan mengenai bidang Bahasa
dapat dilihat pada google scholar: https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=Fqdv0PkAAAAJ dan
pada ID Sinta: https://sinta.kemdikbud.go.id/authors/profile/6836310.
Any Sani’atin, S.HI., M.H merupakan anggota dengan bidang keahlian hukum perdata dan hukum
syariah. Tugasnya adalah menelaah regulasi yang berlaku sehingga proposal yang disusun tidak
melanggar aturan. Penelitian dan publikasi yang pernah dilakukan dapat dilihat pada google scholar:
https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=7FIiGmoAAAAJ.
Nurul Fadhilah, S.S., M.Li merupakan anggota dengan bidang keahlian sastra dan linguistic yang
membantu koordinator proofreader dalam mengoreksi tata Bahasa agar sesuai dengan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Banyak penelitian dibidang linguistik yang telah diterbitkan baik
terakreditasi SINTA ataupun tidak dengan melihat google scholarnya:
https://scholar.google.com/citations?user=d0cC7XAAAAAJ&hl=id&oi=sra dan pada ID Sinta:
https://sinta.kemdikbud.go.id/authors/profile/6784612.
Rahmat Zulkarnain, S.E., M.M merupakan anggota dengan bidang keahlian manajemen sumber daya
manusia dengan tugas mensosialisasikan kegiatan kepada mitra DUDI serta mengkonsep dan
memberikan pandangan kepada mitra tentang manfaat kegiatan yang akan dilaksanakan.
Kartika Rusnindita, S.E., M.S.A., Ak. CA. merupakan anggota dengan keahlian akuntansi sektor publik
dan perpajakan. Tugasnya adalah menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) serta menghitung pajak.
Keahlian yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan dalam tim dengan sertifikat Brevet Pajak yang
dimilikinya. Keahliannya dibidang pajak dapat dilihat dalam beberapa penelitian yang dipublish melalui
google scholar: https://scholar.google.com/citations?user=zOiDXHsAAAAJ&hl=id&oi=ao dan pada ID
Sinta: https://sinta.kemdikbud.go.id/authors/profile/6701895.
Proposal Program Dana Padanan 2024

Nita Selvia Rohmayati, S.E., M.A. merupakan angoota dengan keahlian akuntansi keuangan dan sektor
publik yang bertugas membantu koordinator penyusunan Rencana Anggaran Biaya dan pajak.
Berpengalaman di bidang mengelola keuangan dan saat ini menjabat sebagai kepala departemen
akuntansi pada PT. Pada tahun 2023 lolos hibah penelitian KEMDIKBUDRISTEK dengan judul
“Digitalisasi UMKM dalam Aktivitas Green Campaign, Supply Chain, dan Quality Control sebagai bentuk
Dukungan tehadap Sustainibility Development Goals” yang berkolaborasi dengan Universitas Hayam
Wuruk Perbanas Surabaya. Selain itu penelitian yang dilakukan juga dapat dilihat pada google scholar:
https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=htpaKh8AAAAJ dan juga di ID Sinta:
https://sinta.kemdikbud.go.id/authors/profile/6764931.

8. Profil Mitra

Koperasi Produsen Daun Emas Madura merupakan koperasi primer dengan kategori koperasi serba
usaha yang menjalankan kegiatan usaha produksi rokok kretek tradisional, koperasi menaungi
beberapa Tenan/Pengusaha Rokok (PR) dalam pengelolaan pabrik rokok yang dimiliki oleh para tenan
yang terdaftar sebagai anggota Koperasi Produsen Daun Emas Madura, anggota Koperasi Produsen
Daun Emas Madura beranggotakan para pemilik pabrik rokok dengan kategori usaha skala kecil.

Koperasi Produsen Daun Emas Madura ditunjuk sebagai pengelola KIHT di Kabupaten Sumenep untuk
menjalankan pengelolaan KIHT, dalam perencanaannya pengelolaan KIHT dapat dijalankan secara
mandiri oleh manajemen pengelola dengan program kerjasama selama 3 (tiga) tahun dengan UNIBA
MADURA (PT). Program kerjasama akan dijalankan selama 3 (tiga) tahun dengan luaran terlaksananya
pengelolaan KIHT secara mandiri oleh manajemen pengelola yang telah dibentuk, ketercapaian luaran
pada tahun pertama pelaksanaan pengelolaan KIHT dengan pendampingan dari UNIBA MADURA (PT)
membutuhkan total dana sebesar Rp736.472.791 dengan proporsi kesanggupan mitra tunai sebesar
Rp150.984.698, natura sebesar Rp132.534.000 dan pembiayaan dana padanan sebesar
Rp452.954.093. Ketercapaian luaran di tahun kedua pelaksanaan pengelolaan KIHT dengan
pendampingan dari UNIBA MADURA (PT) membutuhkan total dana sebesar Rp526.252.111 dengan
proporsi kesanggupan mitra sebesar Rp184.188.239 dan pembiayaan dana padanan sebesar
Rp342.063.872. Ketercapaian luaran di tahun ketiga pelaksanaan pengelolaan KIHT dengan skema
penilaian kemandirian oleh UNIBA MADURA (PT) membutuhkan total dana sebesar Rp429.682.110
dengan proporsi kesanggupan mitra sebesar Rp214.841.055 dan pembiayaan dana padanan sebesar
Rp214.841.055.

9. Deskripsi Permasalahan Mitra

Berdasarkan surat terlampir dengan Nomor 311/SP/KP-DEM/Ket/XII/2023 yang dikirimkan oleh


Koperasi Produsen Daun Emas Madura (mitra) kepada UNIBA MADURA (PT) mendeskripsikan secara
rinci permasalahan terkait dengan pengelolaan KIHT yang dihadapi oleh Koperasi Produsen Daun
Emas Madura. Permasalahan tersebut mencakup: (1) Belum teridentifikasinya model bisnis apa yang
tepat untuk diterapkan dalam pengelolaan KIHT; (2) Belum terumuskannya rancangan manajemen
untuk diterapkan dalam pengelolaan KIHT; (3) Belum terumuskannya regulasi pengelolaan KIHT untuk
diterapkan dalam pengelolaan KIHT dan (4) Belum terumuskannya standar kualifikasi Sumber Daya
Manusia (SDM) untuk menjalankan pengelolaan KIHT.
Melihat dari permasalahan yang dihadapi oleh mitra, maka UNIBA MADURA membentuk tim yang
diketuai oleh Hairul Rahman, S.E., M.S.E. dengan kualifikasi kepakaran di bidang ahli ekonomi
regional, perencanaan pembangunan dan tenaga fasilitator pengembangan masyarakat yang
dibuktikan dengan sertifikat kompetensi dari BNSP, kompetensi tersebut dapat dimanfaatkan dalam
Proposal Program Dana Padanan 2024

menganalisis potensi dan peluang pengembangan pengelolaan KIHT dengan dibantu oleh sembilan (9)
anggota lain dalam berbagai kepakaran untuk menjawab kebutuhan atas penyelesaian permasalahan
yang dihadapi oleh mitra.
Luaran yang diharapkan oleh Koperasi Produsen Daun Emas Madura (mitra) ialah: (1)
Teridentifikasinya model bisnis pengelolaan KIHT; (2) Terumuskannya rancangan manajemen
pengelola KIHT; (3) Terumuskannya regulasi pengelolaan KIHT dan (4) Terumuskannya standar
kualifikasi Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menjalankan pengelolaan KIHT. Berdasarkan luaran
yang telah dipaparkan, maka mitra diharapkan mendapat manfaat, yakni terselenggaranya pengelolaan
KIHT dengan pendampingan program pengelolaan selama 2 (dua) tahun dan penilaian kemandirian
pengelolaan pada tahun ketiga dengan tujuan terselenggaranya pengelolaan KIHT secara mandiri oleh
manajemen pengelola yang telah dibentuk. Dampak yang akan dirasakan oleh beberapa pihak dari
terlaksananya pengelolaan KIHT, diantaranya: (1) Perguruan Tinggi (UNIBA MADURA) dapat
melakukan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; (2) Terselenggaranya
pengelolaan KIHT oleh Koperasi Produsen Daun Emas Madura (Mitra DUDI) dapat meningkatkan citra
dan daya saing koperasi; (3) Tenan/Pengusaha Rokok (PR) mendapatkan layanan jasa professional
diberbagai bidang dalam rangka peningkatan produktivitas kegiatan produksi rokok; (4)
Terselenggaranya pengelolaan KIHT akan berdampak pada Program Pemerintah dalam menurunkan
peredaran rokok ilegal di Kabupaten Sumenep pada khususnya dan di Pulau Madura pada umumnya.
Proposal Program Dana Padanan 2024

10. Surat Pernyataan Pimpinan PT untuk Menugaskan Unit Pengelola Program Dana Padanan
serta Melakukan Proses Monitoring dan Evaluasi Internal
Proposal Program Dana Padanan 2024

11. Surat Pernyataan Tim Pengusul: Tidak Akan Pindah Homebase ke Vokasi, Tidak Sedang
Sekolah Lanjut, dan Tidak Memiliki Afiliasi dengan Mitra,
Proposal Program Dana Padanan 2024
Proposal Program Dana Padanan 2024
Proposal Program Dana Padanan 2024
Proposal Program Dana Padanan 2024
Proposal Program Dana Padanan 2024
Proposal Program Dana Padanan 2024
Proposal Program Dana Padanan 2024
Proposal Program Dana Padanan 2024
Proposal Program Dana Padanan 2024
Proposal Program Dana Padanan 2024
Proposal Program Dana Padanan 2024

12. Surat Pernyataan Kesepakatan Ketua Pengusul dan Mitra Utama dalam Melakukan Kerja
Sama
Proposal Program Dana Padanan 2024
Proposal Program Dana Padanan 2024

13. Surat Pernyataan Komitmen Pendanaan dari Mitra


Proposal Program Dana Padanan 2024
14. Rancangan Anggaran Biaya (RAB)
Besaran Dana dan Sumbernya Besaran Dana dan Sumbernya Besaran Dana dan Sumbernya
Tahun 2024 (Ribu Rupiah) Tahun 2025* (Ribu Rupiah) Tahun 2026* (Ribu Rupiah)

Komponen Pembiayaan Mitra Mitra Mitra


DP DP DP
Dikti PT Dikti PT Dikti PT
Tunai Natura Tunai Natura Tunai Natura

M. Honorarium Tenaga
Peneliti/Pakar

N. Peralatan Pendukung
Terkait Langsung
Dengan Kegiatan

3) Laptop HP 14S-
DQ4029TU 84.000

4) Printer Canon
35.400
Inkjet TR150

O. Bahan
Prototype/Produksi
Skala Terbatas/Bahan
Habis Penelitian

4) Kertas 1.050 1.050 2.100 1.470 1.470 1.260 2.100 2.100

5) Catridge Tinta 3.420 3.420 6.840 4.788 4.788 4.104 6.840 6.840
Canon

6) ATK 13.500 13.500 27.000 18.900 18.900 16.200 27.000 27.000

P. Pendampingan/Alih
teknologi

Q. Diskusi Terpumpun:
Penyusunan
Kebijakan, Uji Publik
Proposal Program Dana Padanan 2024

R. Survei

S. Biaya Pengujian
5.400 5.400 10.800 7.560 7.560 6.480 10.800 10.800
Produk

T. Pendaftaran Hki

U. Biaya Perjalanan
Dinas

7) Perjalanan Dinas
Daerah Pengelola 2.870 2.870 5.740 32.928 32.928 28.224
KIHT (Luar Kota)

8) Pengemudi dan
Keamanan 12.405 12.405 24.810

9) Perjalanan
Dinas/SPPD 23.520 23.520 47.040 47.040 47.040
(Dalam Kota)

10) Perjalanan Dinas


Luar Kota
Pembantu
Lapangan

11) Perjalanan Dinas


Dalam Kota
Pembantu
Lapangan

12) Sewa Kendaraan 9.000 9.000 18.000 12.600 12.600 10.800 18.000 18.000

V. Bantuan Insentif
11.250 11.250 22.500 15.750 15.750 13.500 22.500 22.500
Mahasiswa

W. Biaya Produksi Skala


Terbatas

Pelatihan Pelintingan
Sigaret Tangan

7) Honorarium
2.000 2.000 4.000
Pembantu
Proposal Program Dana Padanan 2024

Lapangan (OJ

8) Perjalanan Dinas
820 820 1.640
Luar Kota

9) Bahan baku
tembakau untuk 12.000 12.000 24.000
pelatihan

10) Kertas rokok 2.222 2.222 4.444

11) Konsumsi
Pelatihan 8.190 8.190 16.380
(makanan)

12) Konsumsi
3.780 3.780 7.560
(kudapan)

Pelatihan Pengelolaan
Pita Cukai Tenan/PR

6) Honorarium
Pembantu 2.000 2.000 4.000
Lapangan (OJ)

7) Perjalanan Dinas
820 820 1.640
Luar Kota

8) Konsumsi
(Makanan) 1.560 1.560 3.120

9) Konsumsi
(kudapan) 720 720 1.440

10) Fotocopy materi


800 800 1.600
pelatihan

Pelatihan Teknik
Marketing

6) Honorarium
Pembantu
Lapangan (OJ)
Proposal Program Dana Padanan 2024

7) Perjalanan Dinas
Luar Kota

8) Media Promosi

9) Konsumsi
(Makanan)

10) Konsumsi
(Kudapan)

Pelatihan Teknik
Packaging dan
Branding

6) Honorarium
Pembantu 2.800 2.800 2.400
Lapangan (OJ)

7) Perjalanan Dinas
1.148 1.148 984
Luar Kota

8) Konsumsi
2.184 2.184 1.872
(Makanan)

9) Konsumsi
1.008 1.008 864
(Kudapan)

10) Kertas Pita


(Bungkus Rokok 1.120 1.120 960
Standar)

Penilaian Kemandirian
KIHT

6) Honorarium Penilai
Kemandirian KIHT 14.000 14.000
(OJ)

7) Perjalanan Dinas
1.640 1.640
Luar Kota

8) Perjalanan Dinas
1.680 1.680
Dalam Kota
Proposal Program Dana Padanan 2024

9) Konsumsi
3.120 3.120
(Makanan)

10) Konsumsi
1.440 1.440
(Kudapan)

X. Pengelolaan Program
Dana Padanan

8) Rapat Internal 539,75 539,75 1.079,5 755,65 755,65 647,7 1.079 1.079

9) Konsumsi Rapat
208,25 208,25 416,5 291,55 291,55 249,9 416,5 416,5
(Makan)

10) Konsumsi Rapat


97,75 97,75 195,5 136,85 136,85 117,3 195,5 195,5
(Kudapan)

11) Honorarium
Kesekretariatan (2 15.000 15.000 30.000 21.000 21.000 18.000 30.000 30.000
Orang)

12) Taksi perjalanan 116,5 116,5 233 163,1 163,1 139,8 233 233

13) Tiket Pesawat 2.733 2.733 5.466 3.826,2 3.826,2 3.279,6 5.466 5.466

14) Penginapan 2.007 2.007 4.014 2.809,8 2.809,8 2.408,4 4.014 4.014

Jumlah Sebelum PPN 11% 138.029,2 168.745,1


138.029,25 119.400 276.058,5 168.745,15 144.638,7 197.564,5 197.564,5
5 5

Jumlah Setelah PPN 11% 153.212,46 153.212,4 306.424,9 187.307,1 187.307,11 160.548,95
8 132.534 68 35 17 7 7 219.296,595 219.296,595
Proposal Program Dana Padanan 2024

15. Lampiran-Lampiran
Proposal Program Dana Padanan 2024
Proposal Program Dana Padanan 2024
Proposal Program Dana Padanan 2024

Anda mungkin juga menyukai