TAHUN 2021
Disahkan di : Medan
Pada Tanggal : Oktober 2020
Oleh :
TAHUN 2021
RSUP H. Adam Malik Medan merupakan Rumah Sakit Kelas A sesuai dengan SK Menkes No.
335/Menkes/SK/VII/1990 dan juga sebagai Rumah Sakit Pendidikan sesuai dengan SK Menkes No.
502/Menkes/SK/IX/1991, tanggal 06 September 1991 yang secara teknis berada di bawah Direktorat
Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.Pada tanggal 10 Juni 2009, Status
RSUP H. Adam Malik Medan telah menjadi Instansi Pemerintah yang menerapkan pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) sesuai dengan SK Menteri Keuangan No, 214/KMK.05/2009.
Pada tanggal 17 Oktober 2014 RSUP H.Adam Malik ditetapkan menjadi Rumah Sakit Rujukan Nasional
Haemodialisa, Unit Transfusi Darah dan Layanan Eksekutif oleh Ibu Menteri Kesehatan. Pada tanggal
27-31 Agustus 2018 RSUP H. Adam Malik telah dilaksanakan Initial Survey Joint Commision
International (JCI), dan terakreditasi Joint Commision International (JCI) tanggal 8-11 Januari 2019 dan
Pada tanggal 18 Oktober 2019 RSUP H. Adam Malik mengalami perubahan struktur organisasi menjadi
IIA sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 46 tahun 2019 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan.
Pendapatan BLU bulan Januari sampai dengan Juni 2020 sebesar Rp221.244.172.047,-
(43,02%) dari target 2020 sebesar Rp514.199.327.000,-. Dan diprediksikan pendapatan BLU sampai
dengan Desember 2020 sebesar Rp. 355.907.831.809,- Penurunan capaian pendapatan disebabkan
karena Pandemi Covid-19 dan hal ini sangat berdampak terhadap penurunan volume pengunjung,
kunjungan dan tindakan pelayanan sehingga diprediksi pendapatan tahun 2020 tidak akan tercapai.
dari target belanja TA. 2020 sebesar Rp. 514.199.327.000,-. Dan saat ini RSUP H. Adam Malik
melakukan efisiensi belanja dan optimalisasi serta mendukung biaya operasional yang berhubungan
Tahun 2020 RSUP. H. Adam Malik mendapatkan dukungan dana Penerimaan Bantuan Alokasi
Bendahara Umum Negara (BA-BUN) yang cukup besar untuk penanganan Covid-19 untuk RSUP. H.
Adam Malik tahun 2020 yang terdiri dari pembangunan ruang isolasi tekanan negatif, pengadaan obat-
obatan, BMHP, belanja operasional dan belanja pemeliharaan rumah sakit untuk mendukung
NO URAIAN RUPIAH
REVISI PEN BA BUN 150,406,886,000
1 Ruang Isolasi Tekanan Negatif (RITN) 28,164,104,000
2 Alat Kesehatan 96,622,958,000
3 Ambulance 2 Unit 1,469,540,000
4 Obat 15,972,831,000
5 Operasional BLU 8,177,453,000
Pagu Belanja TA 2021 sebesar Rp. 614.726.098.000.-, yang terdiri dari Rupiah Murni
penataan kemampuan organisasi, kemampuan sistem manajemen, proses bisnis, dan kemampuan
personilnya serta memantapkan tingkat layanan. Pada saat ini RSUP H Adam Malik memfokuskan arah
pengembangannya dimasa mendatang untuk menjaga kestabilan organisasi dan penguatan mutu
kelembagaan (stability).
Banyaknya rumah sakit swasta yang mendukung Program Jaminan Kesehatan Nasional dalam
pelayanan pasien BPJS dan pelaksanaan rujukan berjenjang dimana rujukan pasien lebih fokus terhadap
pelayanan pasien dengan severity level 2 dan 3 membuat daya saing RSUP H.Adam Malik semakin
Rencana Bisnis dan Anggaran Tahun 2021 5
besar sehingga jumlah pasien yang berkunjung semakin menurun. Oleh karena itu RSUP H.Adam Malik
harus meningkatkan kualitas pelayanannya dari semua sisi sehingga dapat menarik minat masyarakat
Menyimak perkembangan pesaing yang progresif, RSUP H. Adam Malik dituntut untuk mereposisi
pelayanan maksimal dengan mengedepankan keselamatan pasien didukung alat kesehatan yang
canggih dan mutakhir, membuat inovasi layanan, mengembangkan produk unggulan kardiovaskuler dan
onkologi dan adanya gedung onkologi terpadu. Pengembangan inovasi pelayanan Cardiac Arrest Centre
dengan penguatan call centre, pelaksanaan tumor oard, pelayanan home care, pusat bantuan
kegawatdaruratan (Call Centre khusus jantung) dengan dukungan alat medis variasi stent dan set radial,
kedokteran nuklir dan alat medis Brachiterapi. Juga direncanakan program pengembangan kompetensi
dan penambahan SDM operator (dokter subspesialis), perawat, fisika medis dan radiografer selain juga
Asumsi-asumsi yang digunakan untuk pencapaian target 2021 berdasarkan asumsi makro
RAPBN 2021 adalah nilai tukar rupiah sebesar Rp. (14.900:15.300.-) perdolar US, laju inflasi sebesar
3% plus minus pertahun, tingkat suku bunga SPN3 belum ada. Tingkat pertumbuhan ekonomi (4,5:5,5)%.
Anggaran (RBA) Tahun 2021 RSUP H. Adam Malik Medan ini dapat terlaksana.
RSUP H. Adam Malik ini adalah salah satu unit Pelaksana Teknis (UPT)
Badan Layanan Umum ( PPK – BLU ). Hal ini sesuai dengan Keputusan
tentang Penetapan RSUP H. Adam Malik Medan pada Kementerian Kesehatan RI sebagai Instansi
Sebagai PK – BLU, RSUP H. Adam Malik telah menyusun Rencana Strategis Bisnis Tahun 2021
– 2024 dan berdasarkan Rencana Strategis Bisnis tersebut disusunlah Rencana Bisnis Anggaran Tahun
2021 yang merupakan perencanaan Kinerja Tahunan yang akan dilaksanakan selama Tahun 2021.
Rencana Bisnis Anggaran RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2021 ini berisikan tentang perencanaan
Bisnis berbasis kinerja dan perencanaan anggaran ini terdiri dari rencana pendapatan, rencana kegiatan
dan target kinerja yang akan dilaksanakan pada Tahun 2021. Perencanaan Anggaran terdiri dari rencana
Pendapatan, Rencana Biaya (Belanja) Tahun 2021 dan Realisasi Pendapatan & Anggaran tahun
semester satu 2020, serta Pencapaian Kinerja semester satu tahun 2020.
Rencana Bisnis Anggaran ini diharapkan akan menjadi panduan dan pedoman dari setiap unit
kerja untuk melakukan kegiatan dan mengajukan pengadaan kebutuhan pada Tahun 2021, karena
didalam penyusunannya juga turut melibatkan semua unit kerja yang ada di RSUP H. Adam Malik
Medan, diharapkan hasilnya akan dapat membangun masa depan Rumah Sakit dan bermanfaat untuk
Anggaran Tahun 2021 ini belum dapat dikatakan sempurna, untuk itu kami berharap masukan dan saran
dari berbagai pihak untuk kesempurnaan Rencana Bisnis & Anggaran ini.
DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF................................................................................................... 4
BAB I ................................................................................................................................. 13
PENDAHULUAN................................................................................................................ 13
A. GAMBARAN UMUM 13
1. Landasan Hukum dan Sejarah Perkembangan BLU .......................................... 13
2. Karakteristik Bisnis Badan Layanan Umum RSUP H. Adam Malik .................... 16
3. Maksud dan Tujuan BLU RSUP. H. Adam Malik ................................................ 19
4. Kegiatan.............................................................................................................. 21
B. Visi Dan Misi Blu RSUP H. Adam Malik 24
1. Visi RSUP H. Adam Malik ................................................................................... 24
2. Misi RSUP H. Adam Malik. ................................................................................. 24
C. Budaya Kerja BLU RSUP H. Adam Malik 24
D. Susunan Pejabat Pengelola Dan Dewan Pengawas BLU 26
1. Susunan Pejabat Pengelola BLU Dan Dewan Pengawas RSUP H. Adam Malik 26
2. Uraian Tugas Dewan Pengawas BLU RSUP H. Adam Malik .............................. 27
3. Uraian Pembagian Tugas Masing-Masing Pengelola BLU RSUP H. Adam Malik28
BAB II. ............................................................................................................................... 32
Kinerja RSUP H. Adam Malik Tahun 2019 & Rencana Bisnis Anggaran Tahun 2021 ...... 32
PENUTUP ......................................................................................................................... 93
A. Kesimpulan 93
B. Hal-hal yang perlumendapat perhatian 96
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM
RSUP H. Adam Malik Medan adalah Rumah Sakit Umum milik pemerintah pusat yang
Kesehatan RI. RSUP H. Adam Malik berlokasi di Jalan Bunga Lau No. 17 Medan Tuntungan dan
RSUP H. Adam Malik pada tanggal 11 Januari 1993 secara resmi menjadi Pusat Pendidikan
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan diresmikan oleh Bapak Presiden RI
Malik telah terakreditasi untuk 16 pelayanan. Pada bulan Juni 2007 RSUP H. Adam Malik telah
berubah status menjadi Badan Layanan Umum (BLU) bertahap berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Keuangan No. 280/KMK.05/2007 dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan dengan No.
756/Menkes/SK/VI/2007. Perubahan status RSUP H. Adam Malik menjadi BLU ini dilakukan
secara bertahap dengan tetap mengikuti pengarahan-pengarahan yang diberikan oleh Direktorat
Jenderal Pelayan Medik dan Departemen Keuangan untuk perubahan status menjadi Badan
Pada tanggal 10 Juni 2009 status RSUP H. Adam Malik telah resmi menjadi Instansi
Pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) penuh
sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 214/KMK.05/2009. Pada tahun 2010 RSUP H.
Adam Malik kembali terakreditasi untuk 16 pelayanan periode Juli 2010 sampai dengan Juli 2013
Malik Medan dan pada tanggal 2 Desember 2013 diresmikan gedung Cardiac Centre RSUP H.
Adam Malik.
Pada Tahun 2015 Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) menetapkan RSUP H. Adam
Malik Medan berhasil meraih Akreditasi Tingkat Paripurna berdasarkan Surat Keputusan Komisi
Pada tanggal 7 Juli tahun 2017 peresmian/ soft lounchingrawat jalan eksekutif, dan tanggal
23 Maret 2019 soft lounching Intensif Care Unit (ICU) serta pada tanggal 20 April 2019 dilakukan
soft lounching Neonatologi Intensif Care Unit (NICU), Bayi Tabung dan pemindahan VIPdi
Pada tanggal 24 Agustus 2019 Direktur Utama RSUP H Adam Malik meresmikan Klinik Tuberculosis Directly
Observed Treatment, Short-course (TB DOTS) Multi Drug Resistant Tuberculosis (MDR-TB) atau TB-MDR RSUP
H Adam Malik yaitu klinik khusus untuk rawat jalan pasien TB MDR. Klinik ini mulai dibangun pada pertengahan
tahun 2017 lalu dengan menerapkan strategi pengobatan pasien dengan cara DOTS pada gedung yang mendukung
proses pengobatan pada pasien. Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang ditimbulkan oleh Mycobacterium
Tuberculosis.Hampir seluruh organ tubuh dapat terserang oleh penyakit tersebut, tapi yang paling banyak adalah
paru-paru.Disadur dari CNN Indonesia, WHO menetapkan Indonesia sebagai negara dengan penderita TBC
terbanyak kedua di dunia setelah India.WHO menyatakan bahwa kunci keberhasilan penanggulangan tuberkulosis
No. Surat
Tanggal
No Keputusan/Ketentuan Perihal
Penetapan
Lainnya
Pembentukan Team Pembangunan Rumah
1 257/Menkes/SK/IV/1989 5 April 1989
Sakit Umum Pusat Medan
2 335/Menkes/SK/VII/1990 Pembentukan Rumah Sakit Umum Kelas A 10 Juli 1990
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Medan
6September
3 502/Menkes/SK/IX/1991 Sebagai Rumah Sakit Yang Digunakan Untuk
1991
Pendidikan
Perubahan Nama Rumah Sakit Umum Kelas A
7 September
4 775/Menkes/SK/IX/1992 di Medan Menjadi Rumah Sakit Umum Pusat
1992
H.Adam Malik
Dengan telah disusunnya Rencana Strategis Bisnis 2020-2024, RSUP. H. Adam Malik
merumuskan visi dan misi sehingga menjadikan RSUP. H. Adam Malik menjadi rumah sakit
Pendidikan dan Pusat Rujukan Nasional yang bermutu dan Unggul pada tahun 2024.
Rencana Strategis Bisnis (RSB) RSUP H. Adam Malik berisikan arah dan fokus
pengembangan rumah sakit yang dituangkan dalam program kerja masing-masing direktorat
dengan menambahkan road map arah pengembangan organisasi dan pelayanan selama
periode 5 (lima) tahun kedepan (tahun 2020-2024). RSUP H. Adam Malik sebagai Rumah Sakit
Pusat Rujukan Nasional memberikan pelayanan kesehatan yang excellent, bermutu dan unggul,
dengan budaya kinerja yang berorientasi kepada peningkatan mutu dan keselamatan pasien
yang didukung dengan pengembangan kompetensi sdm melalui pendidikan, pelatihan dan
penelitian serta didukung fasilitas sarana prasarana yang memadai dan mutakhir.
Untuk mewujudkan visi dan misi rumah sakit didukung denganInstalasi sebagai berikut :
NNo
Instalasi/Unit
1. Instalasi Rawat Jalan
a) Sub Instalasi Hemodialisa
b) Sub Instalasi Rawat Jalan One Day Care
c) Sub Instalasi Medical Check Up
2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Rawat Inap
a) Sub Instalasi Rindu A
b) Sub Instalasi Rindu B
c) Sub Instalasi Penyakit Infeksi
d) Sub Instalasi Luka Bakar
e) Sub Instalasi Kemoterapi
4. Instalasi Rawat Intensif
Inap di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik tanggal 1 Juli 2020, menetapkan jumlah tempat
berikut:
No Ruangan Jumlah
1 Vip 29
2 Kelas I 156
3 Kelas II 121
4 Kelas III 320
5 RIM 4
6 ICU( Pasa Bedah Jantung, PJT, IGD, Luka Bakar) 41
7 HCU (R.A, RB4, Kardio, Luka Bakar) 17
8 CVCU 7
9 Ruang Peralihan A-B 8
11 Stroke Corner 5
Perinatologi 23
12 Tempat Tidur Bayi 10
13 Ruang Isolasi 57
Total 798
Pembina Jejaring :
unggulan antara lain layanan Kardiologi / Pusat Jantung Terpadu dan Layanan unggulan
Onkologi Terpadu yang didukung oleh tersedianya sarana dan prasarana, tenaga spesialisasi
yang lengkap. Dimana di Sumatera Utara angka kasus pasien Jantung dan onkologi terus
bertambah.
Salah satu wujud akuntabilitas pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU)
adalah kewajiban untuk menyusun Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) yang merupakan
dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran tahunan yang berisi program, kegiatan, target
kinerja dan anggaran BLU. Penyusunan RBA mengacu pada Rencana Strategis Bisnis (RSB)
berdasarkan kinerja dan perhitungan akuntansi biaya menurut jenis layanannya serta
kebutuhan dan kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan diterima dari masyarakat,
badan usaha lain, dan APBN.RBA merupakan salah satu pencapaian sasaran strategis RSB
RBA dilakukan dengan metode kombinasi antara top down dan bottom up sehingga dokumen
komprehensif. Dokumen RBA BLU ini menjadi salah satu pembentuk Rencana Kerja dan
antara program, kegiatan, target kinerja dan anggaran antar keduanya. Prinsip yang mendasar
dalam penyusunan dokumen RBA menganut pola anggaran fleksibel (flexible budget) dengan
Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Tahun 2021 merupakan pelaksanaan tahun kedua
Rencana Strategis Bisnis RSUP H.Adam Malik Tahun 2020-2021 yang berisi tentang evaluasi
situasi Rumah Sakit pada tahun 2020 dan proyeksi keadaan tahun 2021. Dengan adanya
Pandemi Covid-19 tahun 2020 membuat seluruh kebijakan dan program yang semula
Rencana Bisnis dan Anggaran Tahun 2021 19
direncanakan tidak lagi menjadi prioritas untuk dilaksanakan. Prioritas utama yang dilakukan
menjadi penanganan kasus Covid-19 untuk menekan penyebaran kasus dan penambahan
penanganan pasien Covid-19. Tahun 2021 diharapkan penanganan Covid sudah terkendali
dan kasusnya tidak lagi signifikan peningkatannya sehingga rencana program yang disusun
dapat dilaksanakan.
Penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) RSUP. H. Adam Malik TA 2021 yang
berpedoman pada:
3) Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 4 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
mencapai pelayanan kesehatan yang paripurna, bermutu dan terjangkau oleh seluruh
c. Tersedianya anggaran dalam kegiatan peningkatan kualitas dan kuantitas SDM secara
e. Tersedia dan terpenuhinya perbekalan farmasi dan bahan habis pakai yang bermutu
dan up to date.
h. Tersedianya informasi yang Akurat dan tertulis berdasarkan hasil-hasil penelitian dan
Keperawatan, Komite Etik dan Hukum secara berdaya guna dan berhasil guna.
4. Kegiatan
Dalam menyelenggarakan tugas RSUP H. Adam Malik melakukan kegiatan sebagai berikut:
konteks Academic Health System (AHS) dalam era Universal Health Coverage (UHC)
Sampai saat ini terdapat beberapa institusi pendidikan yang telah menjalin kerjasama dengan
a. Fakultas Kedokteran
c. Fakultas Keperawatan
d. Fakultas Farmasi
2. Beberapa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) di Sumatera Utara dan Aceh.
Rencana Bisnis dan Anggaran Tahun 2021 21
3. Beberapa Poltekkes di Sumatera Utara dan Aceh
a. Aceh Selatan,
b. Tapanuli Utara,
c. Tapanuli Tengah,
e. Langsa,
f. Langkat,
g. Labuhan Batu,
h. Tanjung Balai,
i. Asahan, Karo,
j. Dairi,
Akper Malahayati
Akper Helvetia
6. Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi (ATRO) Sihat Beurata Banda Aceh dan
b. Banda Aceh
“Menjadi Rumah Sakit Pendidikan dan Pusat Rujukan Nasional yang Bermutu dan
konteks Academic Health System (AHS) dalam era Universal Health Coverage (UHC)
Dalam rangka upaya mencapai Visi dan Misi tersebut di atas, maka RSUP H.Adam Malik
membuat Goals :
strategis institusi perlu didasari oleh nilai-nilai keorganisasian yang dianut dan senantiasa terus
dikembangkan, yaitu :
Integritas ;
Rencana Bisnis dan Anggaran Tahun 2021 24
Berlandaskan iman dan taqwa, jujur, ikhlas, setia, tegar dan bertanggungjawab
Profesional ;
Bekerjasama secara cermat, tertib, disiplin dan semangat yang tinggi dengan
dengan perhitungan tepat, cepat dan matang serta berani mengambil risiko.
Kerjasama ;
pendapat pegawai yang lain. Menghayati diri sebagai bagian dari sistem dan kesatuan
organisasi .
Inovatif ;
Transparan ;
Empati ;
P = Pelayanan Cepat
A = Akurat
T = Terjangkau
N = Nyaman
Status RSUP H. Adam Malik telah berubah menjadi Institusi Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum penuh sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No.214/KMK.05/2009
tentang Penetapan RSUP H. Adam Malik Medan pada Departemen Kesehatan sebagai Instansi
Pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum terhitung pada
tanggal 10 Juni 2009.Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum dan Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor
Layanan Umum Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan dan Peraturan Menteri Kesehatan
No.46 tahun 2019 tentang organisasi dan tata lkerja RSUP. H. Adam Malik Medan
1. Susunan Pejabat Pengelola BLU Dan Dewan Pengawas RSUP H. Adam Malik
1. Direktur Utama :
Tanggal 29Juli2020
Supomo, S. E, M.Kes
1. Brigjen TNI (Purn) dr. Alexander Kaliaga Ginting Suka, Sp.P(K), FCCP Ketua
a. Melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi Rumah Sakit mengenai
pengelolaan rumah sakit, baik dari aspek layanan umum aspek pengelolaan keuangan;
peraturan perundang-undangan;
e. Mengawasi dan memberikan pendapat dan/atau saran kepada Direksi Rumah Sakit atas
f. Memberikan pendapat dan/atau saran atas laporan berkala rumah sakit antara lain laporan
dan laporan kinerja, termasuk laporan hasil audit satuan pemeriksaan intern;
g. Menyusun program kerja tahunan pengawasan rumah sakit dan menyampaikannya kepada
Rencana Bisnis dan Anggaran dan RKT sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
o. Mengawasi kepatuhan penerapan etika rumah sakit, etika profesi, dan peraturan
perundang-undangan;
perundang-undangan.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.46 tahun 2019,
tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan.
RSUP H. Adam Malik dipimpinoleh seorang Kepala yang disebut Direktur Utama. Direktur Utama
mempunyai tugas pokok untuk memimpin pelaksanaan tugas dan pengelolaan Rumah sakit sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya dan fungsinya
serta untuk mencapai visi dan misi, Direktur Utama dibantu oleh 3 (tiga) Direktur yaitu :
Secara struktural para direktur dibantu oleh Kepala Bidang / Bagian, Ka Sub.Bagian / Kepala
Seksi. Secara fungsional dibantu oleh Kepala Instalasi dan Kepala Staf Medis Fungsional / SMF, dan
Komite Medik
Komite Keperawatan
TimPatient Safety
Mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan Pelayanan Medis, Keperawatan, Penunjang medis dan
1. Pengelolaan pelayanan medis, keperawatan, penunjang medis dan penunjang non medis; dan.
2. Pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya dan keselamatan pasien di bidang pelayanan medis,
keuangan, barang milik negara dan sistem informasi dan pemantauang, evaluasi dan pelaporan.
3. Pelaksanaan anggaran;
penelitian, pengembangan dan penapisan tehnologi di bidang pelayanan kesehatan dan urusan
hukum, organisasi, hubungan masyarakat, kerja sama dan umum. Direktur menyelenggarakan fungsi:
kesehatan;
KINERJA RSUP H. ADAM MALIK TAHUN 2019 & RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2021
Telah lima tahun berlakunya Undang-Undang nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN) menjadi suatu bukti bahwa pemerintah memiliki komitmen yang besar untuk
mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya. Melalui Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN) seluruh rakyat diberikan jaminan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.
Salah satu kebutuhan dasar hidup yang layak tersebut adalah kebutuhan hidup sehat (Jaminan
Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan sejak 1 Januari 2014 telah diimplementasikan sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan
Program Jaminan Kesehatan Nasional. RSUP H.Adam Malik sebagai Rumah Sakit Pemerintah
yang telah dihunjuk sebagai salah satu Rumah Sakit Rujukan Nasional (SK Menkes RI
jaminan kesehatan yang menangani pasien yang masuk kategori level II dan level III.
Faktor Internal dan Eksternal yang mempengaruhi Kinerja Tahun Berjalan adalah sebagai berikut:
a. Pelayanan
Sebagai Rumah Sakit vertikal klas A dan Rujukan Nasional RSUP H.Adam Malik saat ini
memiliki jenis pelayanan spesialis dan subspesialis yang lengkap, oleh karena itu sangat
unggulan jantung dan onkologi. Sampai tahun 2019 telah dilakukan beberapa kali transplantasi,
antara lain transplantasi hati yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Luar Negeri yaitu Rumah
dengan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo Jakarta tahun 2019. RSUP H.
Adam malik juga telah lulus akreditasi JCI pada 12 Januari 2019.
Rencana Strategis Bisnis 2021-2024 yang telah disusun dijadikan acuan membuat kebijakan
Dengan melakukan audiensi ke seluruh stakeholder saat menyusun RSB 2021-2024 diharapkan
mendukung kebijakan yang dibuat untuk mendukung program pelayanan rumah sakit
Sumatera Utara dan Pemerintah Kota Medan dengan harapan perbaikan dan memaksimalkan
akses jalan ke dan menuju rumah sakit ; membuat gedung onkologi terpadu, inovasi pelayanan
b. Keuangan
RSUP H.Adam Malik telah memiliki sistem informasi akuntansi yang terintegrasi dengan
sistem informasi rumah sakit sehingga laporan keuangan yang dihasilkan lebih akurat dan tepat
waktu. Tarif pelayanan Rumah Sakit telah disusun berdasarkan Unit Cost yang berlaku untuk
pelayanan pasien umum dan tarif INACBGS untuk pelayanan pasien BPJS. Penerimaan dari
pelayanan umum dan klaim BPJS digunakan untuk mendukung operasional RS.
Pemerintah tetap memberikan subsidi atas operasional rumah Sakit namun penyerapan
RSUP H. Adam Malik telah memfasilitasikegiatan perbankan dimana tersedia (Kantor cabang dan
ATM dari berbagai BANK) membuat proses transaksi pembayaran pasien lebih mudah.
Pencairan piutang perorangan belum berjalan efektif seperti yang ditargetkan dan masih
RSUP H.Adam Malik memiliki dokter spesialis, sub spesialis dan tenaga kesehatan lainnya
serta tenaga administrasi yang kompeten namun komitmennya masih kurang dalam memberikan
pelayanan yang terbaik.Budaya kerja dari sebagian karyawan yang masih rendah. Tahun 2021
Kondisi sarana dan prasarana (lahan yang luas) cukup memadai bagi RSUP H.Adam Malik
untuk melakukan pengembangan pelayanan. Alat penunjang medis yang unggul dibandingkan
dengan pesaing juga menjadi kekuatan bagi rumah sakit namun tingkat utilitasnya
(pemanfaatannya) masih belum optimal. Pembangunan gedung untuk pelayanan .onkologi terpadu
Selain faktor Internal, faktor Eksternal juga dapat mempengaruhi keberhasilan kinerja. Adapun
faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja pada RSUP H. Adam Malik antara lain :
Layanan Umum, memberikan peluang dalam hal fleksibilitas pengelolaan keuangan berupa
sakit berupa fasilitas jalan dengan akses kesegala arah karena masih banyak masyarakat
merasa letah rumah sakit belum terbuka untuk semua arah, termasuk pembuatan drainage
sangat besar pengaruhnya untuk meningkatkan kuantitas masyarakat datang ke rumah sakit
Adanya dukungan dari institusi pendidikan berupa kerjasama yang sinergis akan memberikan
peluang rumah sakit dapat memberikan pendidikan dan pelayanan yang berkualitas
sekaligus, dimana sekarang masih ada persepsi negative dari sebagian masyarakat pada
Adanya peraturan BPJS Kesehatan dimana semua warga negara wajib memiliki jaminan
kesehatan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya jaminan kesehatan tersebut juga
semakin meningkat serta adanya jaminan pembayaran kepada pemberi layanan kesehatan.
Dalam proporsi BPJS setiap rumah sakit mempunyai kewajiban merujuk pasien yang
memerlukan pelayanan di luar kemampuan pelayanan rumah sakit tersebut, baik rujukan
secara vertikal maupun horisontal. Sehingga walaupun antar rumah sakit sejatinya terdapat
unsur persaingan, namun antar rumah sakit tersebut tetap dimungkinkan untuk berbagi
Kebijakan pemerintah dimana rumah sakit swasta diwajibkan untuk melayani pasien BPJS
Globalisasi pelayanan kesehatan telah dimulai tahun 2003, sehingga memungkinkan pihak
asing ikut berpartisipasi dalam pelayanan kesehatan di Indonesia. Hal ini sedikit banyak akan
Pemerintah mempermudah pembangunan Rumah Sakit kelas dunia di Indonesia, hal ini
secara langsung maupun tidak langsung akan semakin memperketat persaingan antar
Rumah Sakit.
pembangunan rumah sakit kelas dunia, maka supply pelayanan kesehatan akan meningkat.
keusangan dari peralatan yang bersangkutan, walau secara teknis usia pakai peralatan tersebut
Proses verifikasi berkas usulan klaim dilakukan di kantor BPJS Regional dengan sistem
digital klaim (Vedika) berdasarkan usulan pengajuan klaim yang dikirim setiap tanggal 10
bulan berikutnya.Apabila usulan klaim rumah sakit belum layakoleh BPJS maka klaim ditunda
dan dikembalikan ke rumah sakit, dan rumah sakit tidak bisa langsung memperbaiki klaim
yang tertunda tersebut pada bulan berjalan serta harus menunggu sampai bulan berikutnya
untuk diklaim ulang, hal ini mengakibatkan realisasi penerimaan BPJS terlambat.
3. Asumsi Makro
Asumsi makro yang digunakan pada penyusunan RBA 2021 dibandingkan dengan realisasinya
_subtype=PG002&name=&search=y_general&q=,&halaman=1
Berdasarkan laporan pemerintah tentang pelaksanaan APBN semester 1 adalah laju inflasi mencapai
3 % plus minus, laju inflasi belum dapat diprediksi tepat karena kondisi perekonomian dunia saat ini
karena Pandemi Covid 19 ikut mempengaruhi perekonomian dunia secara global. Salah satu upaya
pemerintah untuk menekan lajunya dalah dengan berupaya untuk menggunakan produk dalam
negeri dan menekan import. Suku bunga SPN pada semester pertama berkisar 5,8 %, melebihi target
yang ditetapkan, namun lelang SPN 3 bulan sepanjang semester I tahun 2019 akibat dari kondisi
Pemerintah telah menetapkan asumsi makro untuk RAPBN tahun 2021, yaitu :
Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi sangat berhubungan dengan jumlah uang yang beredar di masyarakat.Tingkat
inflasi tentunya sangat berpengaruh pada operasional rumah sakit. Inflasi ini berdampak
langsung pada kenaikan biaya-biaya belanja barang, belanja Modal / Investasi, pemeliharaan
alat sehingga meningkatkan biaya kelangsungan rumah sakit. Tingkat inflasi yang semakin
tinggi juga akan berpengaruh pada ekonomi masyarakat. Pada tahun 2021diperkirakan tingkat
inflasi sebesar 2,5- 3,1% dan diharapkan ada peningkatkan ekonomi yang lebih baik.
Asumsi Makro akibat Nilai Tukar Dolar AS termasuk kebijakan yang dilakukan pemerintah
(Bank Indonesia) untuk menjaga kestabilan moneter, juga sangat mempengaruhi biaya
operasional, Investasi maupun pemeliharaan alat dan kegiatan-kegiatan Rumah Sakit lainnya,
terkhusus untuk belanja modal alat kesehatan yang harus diimport dari luar, costnya akan
sangat signifikan peningkatannya dengan nilai tukar Dolar AS yang terus melonjak naik.
Nilai tukar rupiah yang tinggi menyebabkan harga beli barang import kebutuhan Rumah Sakit
diperkirakan tingkat nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berkisar Rp. 14.100-14.400.
Asumsi Makro yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah Tingkat Bunga SPN 3 bulan.
Tingkat Bunga SPN 3 bulan sangat mempengaruhi kebijakan yang dilakukan, dimana tingkat
Surat Perbendaharaan Negara (SPN) mempengaruhi baik atau tidak baiknya persepsi investor
terhadap Indonesia. Suku bunga Surat Perbendaharaan Negara 3 bulan tahun 2019
diasumsikan berada pada tingkat 4,6-5,2 persen. Surat Utang Negara diharapkan tetap
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi berpengaruh pada kemampuan daya beli masyarakat, baik untuk
membaik sehingga kinerja ekspor-impor serta permintaan global atas produk-produk Indonesia
juga meningkat. Pembangunan infrastruktur juga akan mendorong kinerja Pembentukan Modal
Tetap Bruto dan konsumsi nasional. Pertumbuhan ekonomi yang semakin baik akan
berdampak positif terhadap peningkatan kinerja rumah sakit. Pertumbuhan ekonomi yang baik
akan meningkatkan daya beli masyarakat, salah satunya daya beli akan kebutuhan kesehatan.
4. Asumsi Mikro
Selain asumsi makro, RSUP H. Adam Malik dalam menjalankan proses bisnis juga dipengaruhi
RSUP H.Adam Malik masih mendapatkan dukungan yang kuat dari Kementerian Kesehatan
dimana subsidi yang diberikan tahun 2020 adalah sebesar Rp. 297.932.534.000,- (36,68
%).Sebagai Rumah Sakit Pusat Rujukan Nasional, RSUP H.Adam Malik tentunya sangat
mengharapkan dukungan yang kuat dari Kementerian Kesehatan melalui dana APBN yang
Penerapan tarif rumah sakit telah disusun berdasarkan perhitungan unit cost sebesar 100
%.Semua biaya langsung dan tidak langsung sudah dimasukkan dalam perhitungan unit cost
dengan metode double distribusi. Tarif berdasarkan unit cost digunakan sebagai dasar
Realisasi kenaikan volume pelayanan yang telah ditargetkan tidak dapat tercapai disebabkan
adanya Pandemi Covid-19 yang membuat penurunan minat masyarakat yang sakit untuk
berobat ke rumah sakit, selain sistem rujukan berjenjang yang memang semakin diperketat.
Sebagai rumah sakit pemerintah, RSUP H.Adam Malik sangat berperan dalam penanganan
pasien Covid-19 dan menjadi rumah sakit rujukan, selain kamar OK yang di IBP belum direnovasi
sehingga hanyakamar OK di IGD yang beroperasi. RSUP H.Adam Malik tahun 2021 tidak
menargetkan kenaikan volume pasien tahun 2021 bahkan target diturunkan karena prognosa
58,34% dari target, tahun 2021 diasumsikanPandemi Covid-19 sudah dapat diatasi dan kamar
c) Meningkatkan kompetensi dokter, perawat, radiografer, fisika medik dan spesialis radiologi untuk
d) Melakukan inovasi pelayanan Cardiac Arrest Center dengan penguatan call center
kegawatdarutan jantung
dengan penerapan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) dan Sistem
CAPAIAN PROGNOSA
TARGET %
NO URAIAN SATUAN SEMESTER 1 TAHUN
2020 CAPAIAN
TAHUN 2020 2020
1 Instalasi Rawat Jalan Kunjungan 253.850 81.597 32% 163.194
Hari
2 Instalasi Rawat Inap 34%
Rawatan 22.590 7.791 15.582
3 Instalasi Gawat Darurat Kunjungan 25.620 10.179 40%
20.358
4 Instalasi Bedah Pusat Orang 4.100 1.495 36% 2.990
5 Instalasi Radiologi Tindakan 49.290 15.925 32% 31.850
Instalasi Laboratorium
6 Tindakan 845.090 222.270 26%
Diagnostik 444.540
7 Instalasi Farmasi Resep 30%
1.489.320 449.730 899.460
target, bahkan paling tinggi capaiannya hanya 40% yaitu Instalasi Gawat Darurat. Pandemic
Covid-19 sangat mempengaruhi capaian kinerja layanan tahun 2020, dimana penurunan drastis
kunjungan dan tindakan layanan terjadi di bulan Maret sampai dengan Juni 2020.
Dari keseluruhan layanan dilakukan, berikut ini adalah 10 kelompok penyakit terbanyak berdasarkan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa chronic kidney disease merupakan diagnosa penyakit
terbanyak pasien leukemia dan menjadi pasien terbesar yang diikuti oleh pasien jantung dan pasien
TB.RSUP H.Adam Malik memiliki layanan unggulan pusat jantung terpadu, selain itu RSUP H.Adam
Malik. RSUP H.Adam Malik juga serius dalam menangani pasien TB, yaitu dengan adanya poliklinik
khusus TB. 10 penyakit terbanyak ini merupakan prioritas layanan rumah sakit yang terus
dikembangkan.
Berikut ini 10 Besar penyakit /diagnosa terbanyak pasien rawat inap semester 1 :
Sama halnya dengan pasien rawat jalan, 10 penyakit terbanyak pasien rawat inap adalah kanker, gagal
ginjal dan penyakit jantung. Karena itu RSUP H.Adam Malik berupaya terus untuk mengembangkan
layanan unggulan yang ada yaitu Pusat Jantung Terpadu, Onkologi Terpadu dan Urologi Centre.
Tabel 10. Indikator Pelayanan RSUP H. Adam Malik Keadaan Semester I Tahun 2020
Target Semester I
No Indikator Standar
Tahun 2020
1 B O R (%) 60 – 85 80 56,40
3 B T O (Kali) 40 - 50 40 9,81
5 N D R (‰) 25 25 62,61
6 G D R (‰) 45 45 179,04
Berdasarkan data indikator pelayanan seperti tabel di atas, nilai BOR RSUP H. Adam Malik
Medan untuk periode semester I tahun 2020 yaitu sebesar 56,40% artinya realisasi tidak mencapai
standar nilai ideal BOR (60% – 85%). Hal ini menunjukkan tingkat pemanfaatan tempat tidur di RSUP
2020 juga cukup tinggi dan jauh diatas nilai standar (25‰) dam angka kematian umum (GDR) juga
masih cukup tinggi melampaui batas nilai ideal GDR yaitu (< 45‰) dimana selama semester I tahun
2020 tingkat kematian umum di RSUP H. Adam Malik mencapai 179,04‰ yang menunjukkan bahwa
dari setiap 1000 orang pasien yang dirawat ada sebanyak 179 orang pasien yang meninggal dunia.
Tingginya angka/tingkat kematian≥ 48 jam (NDR) dan angka kematian umum (GDR) di RSUP H. Adam
Malik.
Keseluruhan data capaian tahun 2020 dibandingkan tahun 2019 menurun, kemungkinan ada
hubungannya dengan signifikannya peningkatan kasus Covid-19 di Sumatera Utara namun ini masih
perlu dianalisa lebih lanjut apakah penyebabnya.Karena keadaan umum pasien yang datang berobat
sudah dalam kondisi kritis mengingat RSUP H. Adam Malik sebagai rumah sakit kelas A merupakan
180,00
160,00
140,00
120,00
100,00
80,00
2019
60,00 SM I 2020
40,00
20,00
-
A LOS BTO
B O R (%) T O I (Hari) N D R (‰) G D R (‰)
(Hari) (Kali)
Gambaran severity level pasien JKN yang mendapatkan pelayanan Rawat Inap pada periode Semester
LEVEL
NO BULAN JUMLAH
I II III
1 Januari 801 591 151 1543
2 Pebruari 744 564 184 1492
3 Maret 730 491 117 1338
4 April 607 410 108 1125
5 Mei 639 483 148 1270
6 Juni 524 419 105 1048
TOTAL 4129 4045 2958 7816
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pasien RSUP H.Adam Malik masih didominasi oleh pasien severity
level I, ini tidak sesuai dengan status RSUP H.Adam Malik sebagai rumah sakit tipe A dan sebagai pusat
rujukan.
Pelayanan Jantung Terpadu merupakan unit pelayanan teknis pelayanan jantung di bawah
naungan RSUP H. Adam Malik Medan yang berdiri sejak tahun 1993 untuk melayani pasien-
pasien jantung di wilayah bagian barat Indonesia. Pelayanan Jantung Terpadu RSUP H. Adam
Malik telah dilaksanakan pada satu Gedung Pusat Jantung Terpadu (PJT) yang memiliki 5 lantai
dan beroperasi sejak tahun 2013 , sehingga seluruh pelayanan jantung terpadu terintegrasi pada
gedung tersebut dalam memberikan pelayanan prima yang berasaskan mutu dan keselamatan
pasien.
Pelayanan Jantung Terpadu merupakan Layanan Rujukan Nasional di RSUP H. Adam Malik
Medan meliputi :
3. Pelayanan CVCU
6. Pelayanan OK Jantung
8. Pelayanan Ekokardiografi
9. Pelayanan Treadmill
Pelayanan Jantung Terpadu didukung oleh dokter spesialis jantung dan spesialis bedah jantung
yang memiliki kompetensi pada spesialisnya masing- masing dan diakui secara nasional maupun
internasional.Pelayanan Jantung Terpadu juga memiliki fasilitas dan penunjang yang memadai
Grafik 2 Kinerja Layanan Pusat Jantung terpadu tahun 2019 dan Semester 1 2020
50,00
Capaian Indikator
40,00
30,00
20,00 2019
SM I 2020
10,00
-
ALO S
B O R (%) B T O (Kali) T O I (Hari) N D R (‰) G D R (‰)
(Hari)
2019 52,99 4,93 41,87 4,10 2,51 51,54
SM I 2020 31,07 4,83 20,68 6,07 8,27 52,80
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa nilai BOR di ruangan rawat inap Kardiovasculer
jauh dari capaian nilai ideal (60-80%) yaitu 31,07% hal ini dikarenakan signifikannya penurunan
pasien yang dirawat di ruangan rawat inap kardiovasculer.Pandemi Covid-19 secara signifikan
Pelayanan Onkologi RSUP H. Adam Malik merupakan layanan unggulan RSUP H. Adam Malik
Medan, dimana diharapkan rumah sakit dapat melakukan pencegahan dan pengobatan penyakit kanker
yang berkualitas khususnya di wilayah Sumatera. Kasus onkologi, penyakit kanker sampai sekarang
merupakan salah satu dari penyakit terbanyak di RSUP H.Adam Malik.Peran sebagai Rumah Sakit
Rujukan Nasional Onkologi sudah mulai dilakukan tahun 2014 sejak dikeluarkannya Keputusan Menteri
Kegiatan Pelayanan Onkologi Terpadu di RSUP H. Adam Malik Medan antara lain :
1. Deteksi dini kanker meliputi Mammografi, USG Mammae, Pap Smear, Vaksin untuk kanker,
Bronkoskopi, Endoskopi, Ceramah/ seminar awam tentang tanda dan gejala dini kanker serta
pembuatan brosur dan spanduk tentang tanda dan gejala dini kanker.
2. Terapi kanker meliputi pembedahan mulai tumor yang kecil sampai yang besar (dari stadium
dini sampai stadium advance), kemoterapi, terapi hormone, terapi target, melengkapi ruangan
pelayanan dengan peralatan dan meningkatkan keterampilan khusus kepada perawat onkologi,
dari beberapa terapi dan terintegrasi. Misalnya, pembedahan diikuti kemoterapi, atau bisa juga
penyinaran diikuti kemoterapi. Jenis terapi dan kombinasi mana yang dipilih, tergantung dari
jenis kanker yang diderita pasien. Pelayanan Onkologi Terpadu memiliki tiga unit yang
terintegrasi untuk terapi, yakni radio terapi/radio onkologi, kedokteran nuklir serta kemoterapi.
Mengoptimalkan ruang OK 11 untuk tindakan biopsi tahun 2021 adalah merupakan program untuk
meningkatkan pelayanan onkologi terpadu yang direncanakan RSUP H. Adam Malik. Dengan
optialisasi OK 11 tersebut maka diharapkan nantinya penanganan pasien suspect dapat secepatnya
tegak diagnosa primernya dan penanganan yang dilakukan akan membuat kualitas layanan ke
Untuk diagnostik dan terapi kanker dengan teknologi kedokteran nuklir, Pelayanan Onkologi
Terpadu ditunjang peralatan yang canggih.Salah satunya adalah kamera gamma.Kamera ini mampu
mengolah radiasi gamma dari tubuh manusia untuk dapat diubah dalam bentuk data gambar dan
angka (grafik) sehingga dapat diketahui bentuk, letak dan apakah organ tersebut berfungsi baik atau
tidak.Sebelumnya, pasien diberikan zat radioaktif baik secara oral maupun injeksi.Terdapat dua
macam kamera gamma yang digunakan di kedokteran nuklir yaitu Single Photon Emission
dari kedua kamera ini adalah, jenis zat radioaktif yang digunakan. Alat SPECT mampu memindai
sel tumor sehingga pada saat pemberian radiofarmaka tepat sasaran. Radiofarmaka adalah obat
radioaktif yang mampu mendeteksi dan membunuh sel kanker secara terarah.Disebut terarah
karena tidak mengganggu organ tubuh sehat lainnya.Di bagian radio nuklir juga terdapat alat
berteknologi hybrid imaging yang mengkombinasikan SPECT dengan computed tomography (CT).
Teknologi ini dapat membantu menentukan lokasi anatomi sel tumor. Hasilnya, tindakan diagnostik
Unit diagnostik dan terapi kedokteran nuklir di gedung Central Medical Unit (CMU) Lantai 1 RSUP
H. Adam Malik berdekatan dengan ruangan unit Radio onkologi/Radio terapi. Saat ini layanan yang
diberikan masih sebatas layanan diagnostik dan direncanakan pada tahun 2019 dilakukan
pengembangan layanan berupa terapi kedokteran nuklir di ruangan Haemodialisa yang lama yang
akan direnovasi menjadi ruangan rawatan terapi kedokteran nuklir. Hal ini sesuai prosedur terapi
menggunakan radionuklir yang menyebutkan bahwa pasien dalam 3-4 hari pasca terapi radioaktif,
dilarang langsung berbaur dengan lingkungan. Mereka harus menempati ruang khusus hingga kadar
Dengan adanya alat Brachiterapi diharapkan Pelayanan Onkologi Terpadu dilakukan oleh dokter
spesialis dan dokter subspesialis di bidang onkologi (kanker), dikhususkan bagi terapi kanker akan
lebih optimal penanganannya selain pelayanan kemoterapi dengan pemberian obat melalui intra
Pelayanan Onkologi Terpadu di wilayah Sumatera Bagian Utara masih terbatas, oleh karena itu
diharapkan dengan adanya Pelayanan Onkologi Terpadu di RSUP H. Adam Malik Medan, pasien
penderita kanker dapat segera tertangani dengan alat medis yang mutakhir. Penyakit kanker apabila
cepat ditangani, perkembangan penyakit kanker pada pasien dapat segera diminimalkan dan diatasi
Berikut ini data jumlah pasien onkologi tahun 2019 dan semester 1 tahun 2020.
Tabel12. Jumlah pasien onkologi tahun 2019 dan semester 1 2020 (satuan: orang)
Ada penurunan signifikan jumlah pasien di semester 1 2020 dibandingkan tahun 2019 di rawat
jalan dan rawat inap, hal ini karena Pandemi Covid-19 yang membuat pasien enggan berobat ke rumah
sakit. Diharapkan tahun 2021 kasus Covid-19 menurun dan telah dapat diatasi sehingga pasien yang
diperkirakan saat ini seharusnya mendapat pelayanan rumah sakit tetapi tetap bertahan tidak borobat
Penerimaan jasa pelayanan rumah sakit diperoleh dari penerimaan pasien jaminan kesehatan dan
REALISASI S.D.
URAIAN TARGET PROGNOSA 2020
JUNI 2020
RAWAT JALAN 163.681.742.016 56.833.938.200 113.667.876.400
RAWAT INAP 258.246.633.024 89.668.969.800 179.337.939.600
TOTAL 421.640.375.040 146.402.908.000 292.805.816.000
Realisasi klaim semester 1 tahun 2020 menurun dibandingkan dengan realisasi semester 1 tahun
2019, hal ini sejalan dengan turunnya volume pasien yang berobat ke RSUP H.Adam Malik
e. Capaian Indikator Kinerja BLU & Indikator Kinerja Terpilih Tahun Berjalan
1. Aspek Keuangan
RSUP H. Adam
No Subaspek / Indikator Skor Malik
Target Capaian
A Rasio Keuangan 19 19 10.5
a. Rasio Kas (Cash Ratio) 2,25 2,25 0.50
b. Rasio Lancar (Current Ratio) 2.75 2.75 0.75
c. Periode Penagihan Piutang (Collection Period) 2,25 2,25 1,75
d. Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover) 2,25 2,25 0,75
e. Imbalan atas Aset Tetap (Return on Fixed Asset) 2,25 2,25 1,75
f. Imbalan Ekuitas (Return on Equity) 2,25 2,25 2,25
g. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) 2,25 2,25 00
h. Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional 2.75 2.75 2.75
B Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU 11 11 10.36
a. Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif 2 2 2
b. Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi
2 2 1.66
Keuangan
c. Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU 2 2 2
d. Tarif Layanan 1 1 0,7
e. Sistem Akuntansi 1 1 1
f. Persetujuan Rekening 0.5 0.5 0.5
g. SOP Pengelolaan Kas 0.5 0.5 0.5
h. SOP Pengelolaan Piutang 0.5 0.5 0.5
i. SOP Pengelolaan Utang 0.5 0.5 0.5
j. SOP Pengadaan Barang dan Jasa 0.5 0.5 0.5
k. SOP Pengelolaan Barang Inventaris 0.5 0.5 0.5
Jumlah Skor Aspek Keuangan (1+2) 30 30 20.86
2. Aspek Layanan
Penilaian Indikator BLU RSUP H. Adam Malik Medan untuk keadaan sampai dengan semester I Tahun
2020 adalah merupakan penilaian Indikator Keuangan dan Indikator pelayanan yang terdiri dari Area
Penilaian tingkat kinerja RSUP H. Adam Malik berdasarkan hasil capaian kinerja dari Indikator Keuangan
Berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh yaitu sebesar “64,71”, maka tingkat kinerja RSUP H. Adam
Malik Medan untuk periode semester I Tahun 2020 dikategorikan dalam kelompok “SEDANG” atau
“BBB.
Adapun jumlah SDM RSUP H.Adam Malik sampai dengan semester 1 sampai dengan tahun
KEMENRISTEK TENAGA
NO JENIS KETENAGAAN JUMLAH KEMKES BLU
DIKTI KONTRAK
I. MEDIS
1 Dokter Umum 36 28 7 1
2 Dokter Gigi 14 14
1 Kefarmasian 98 65 9 24
2 Radiologi 40 27 6 7
Analis Kesehatan/Pranata
3 103 69 13 21
Laboratorium Kesehatan
4 Rehabilitasi Medik 28 27 1
5 Gizi 123 54 69
6 Epidemiolog 1 1
7 Rekam Medik 81 36 23 22
8 Kesehatan Masyarakat 27 18 4 5
9 Psikolog 3 3
10 Pemulasara Jenazah 7 5 2
11 Teknisi Elektromedis 31 27 4
12 Refraksionis Optisien 5 5
Sasaran Strategis :
q) Membangun IT Mandiri
A. Sasaran Strategis Terwujudnya kepuasan Stakeholder, dengan program kerja tahun 2021 :
Melakukan publikasi layanan melalui media sosial dan promosi ke instansi lain
Pemenuhan SDM
Program pendidikan
a. Pendidikan S1
b. Pendidikan S2
c. Pendidikan Spesialis
Operasional sistem untuk Front Office dan Back Office berjalan optimal
Memobilisasi Dana.
1) Inovasi pelayanan Cardiac Arrest Centre dengan penguatan call center kegawat
4) Pelayanan Jantung :
- Telah tersedia tarif layanan jantung dan paket MCU pasien umum
- Prasarana :
b) Pelayanan Onkologi
Alat medis untuk menegakkan diagnose dan terapi onkologi belum lengkap
Sarana : Optimalisasi OK 11
Dan yang menjadi program prioritas tahun 2020 dan 2021 digambarkan dalam tabel di bawah ini :
3. Target Kinerja
a. Target Layanan
Tabel 20.Target layanan rawat jalan dan rawat inap Tahun 2021
PROGNOSA TARGET
NO URAIAN SATUAN
TAHUN 2019 TAHUN 2021
1 Instalasi Rawat Jalan Kunjungan 253.272 253,850
Hari
2 Instalasi Rawat Inap
Rawatan 21.856 22,590
3 Instalasi Gawat Darurat Kunjungan 25.574 25,620
4 Instalasi Bedah Pupsat Orang 4.084 4,100
5 Instalasi Kardiovaskuler Tindakan 31,524 33,110
6 Instalasi Radiologi Tindakan
48.010 49,290
Instalasi Laboratorium
7 Tindakan
Diagnostik 840.392 845,090
8 Instalasi Farmasi Resep 1.351.256 1,489,320
3 BEDAH
024.04.WA Program Dukungan Manajemen
Kegiatan : Dukungan Manajemen Pelaksanaan di
4813
Ditjen Pelayanan Kesehatan
A. Pendapatan BLU 131,717,281,000 45,691,948,968 43,905,760,333 138,317,281,000
424111 Pendapatan Jasa Pelayanan RS 131,717,281,000 45,691,948,968 43,905,760,333 138,317,281,000
- Pasien BPJS 131,717,281,000 45,433,829,493 43,905,760,333 138,317,281,000
- Pasien Umum dan Non BPJS 5,930,747,000 258,119,475 5,930,747,000 5,930,747,000
Pendapatan di Palayanan BLU yang bersumber dari
424421 Extitas Pemerintah Pusat dalam satu Kementerian
Lembaga
424919 Pendapatan Lain-Lain BLU
6388.CAB.003 Obat-obatan & Bahan Medis Habis Pakai 1 Paket 119,606,597,000 BLU
6388.EAE.005 Perangkat Pengolah Data dan Informasi 1312 unit 5,987,058,000 BLU
6388.EAE.006 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 655 unit 7,888,634,000 BLU
6388.EAE.007 Peralatan Non Medik 154 unit 3,968,184,000 BLU
6388.EAF Layanan SDM 4,952,700,000 BLU
6388.EAF.007 Layanan SDM Satker UPT Vertikal 1000 orang 4,952,700,000 BLU
525129 Belanja Barang Persediaan Lainnya - BLU 2.135.750.000 1.665.885.000 3.331.770.000 2.135.750.000
Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi -
525121 32.630.074.794 12.717.191.445 25.434.382.890 32.630.074.794
BLU - obat-obatan
Beban Barang- diklat, penelitian dan
525112 1.586.450.100 225.052.582 450.105.165 793.225.050
pemeriksaan kesehatan pegawai
B BELANJA MODAL 12.252.942.000 9.383.815.740 12.252.942.000 1.905.200.000
537113 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 222.409.000 - 222.409.000
537112 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - alkes 11.030.533.000 8.603.815.740 11.030.533.000 905.200.000
537112 Belanja Modal Mobil Ambulance - - -
537112 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - non alkes 1.000.000.000 780.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000
537122 Belanja Modal dan Peralatan dan Mesin - Alkes 3.712.617.170 - 3.712.617.170 -
525129 Belanja Barang Persediaan Lainnya - BLU 3.129.250.000 893.793.484 1.787.586.968 3.129.250.000
Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi -
525121 44.798.042.400 17.459.515.038 34.919.030.076
BLU - obat-obatan 56.098.479.806
Beban Barang- diklat, penelitian dan
525112 1.298.950.100 184.268.055 368.536.110 649.475.050
pemeriksaan kesehatan pegawai
B BELANJA MODAL 4.000.000.000 2.677.420.709 5.354.841.418 4.719.200.000
537113 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - - -
537112 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - alkes 795.637.772 1.591.275.544 719.200.000
537112 Belanja Modal Mobil Ambulance - - -
537112 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - non alkes 4.000.000.000 1.881.782.937 3.763.565.874 4.000.000.000
521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 8.000.000.000 1.056.234.086 8.000.000.000 9.000.000.000
525129 Belanja Barang Persediaan Lainnya - BLU 1.929.045.000 993.793.484 1.987.586.968 1.929.045.000
Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi -
525121 27.656.355.867 10.778.742.447 24.890.720.280
BLU - obat-obatan 27.656.355.867
Beban Barang- diklat, penelitian dan
525112 1.298.950.100 184.268.055 368.536.110 649.475.050
pemeriksaan kesehatan pegawai
B BELANJA MODAL 4.317.926.000 1.190.216.546 4.317.926.000 8.151.999.000
537113 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 2.160.474.000 144.732.450 2.160.474.000 6.834.007.000
537112 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - alkes 783.992.000 158.000.000 783.992.000
537112 Belanja Modal Mobil Ambulance - - -
537112 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - non alkes 500.000.000 887.484.096 1.064.980.915 500.000.000
525129 Belanja Barang Persediaan Lainnya - BLU 2.229.250.000 1.093.793.484 1.129.250.000 2.229.250.000
Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi -
525121 35.878.042.400 13.983.048.974 64.798.042.400
BLU - obat-obatan 30.878.042.400
Beban Barang- diklat, penelitian dan
525112 1.298.950.100 184.268.055 1.298.950.100 649.475.050
pemeriksaan kesehatan pegawai
B BELANJA MODAL 3.126.214.000 2.039.782.937 2.844.566.889 3.230.593.000
537113 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - - -
537112 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - alkes 2.126.214.000 158.000.000 1.718.995.240 2.230.593.000
537112 Belanja Modal Mobil Ambulance - - -
537112 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - non alkes 1.000.000.000 1.881.782.937 1.125.571.649 1.000.000.000
525123 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan - BLU 1,147,220,000 29,431,500 672,686,000 1,147,220,000
525129 Belanja Barang Persediaan Lainnya - BLU 6,907,249,000 3,790,353,765 5,000,000,000 15,688,220,000
Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi -
525121 2,236,591,539 871,685,492 2,236,591,539
BLU - obat-obatan
Beban Barang- diklat, penelitian dan
525112 1,796,699,600 254,878,414 1,528,525,650 2,211,049,800
pemeriksaan kesehatan pegawai
B BELANJA MODAL 20,058,604,000 1,604,676,300 4,977,165,454
537113 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - - -
537112 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - alkes - - 297,987,454
537112 Belanja Modal Mobil Ambulance 677,000,000 - - -
537112 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - non alkes 4,479,178,000 133,676,300 4,679,178,000 4,132,000,000
IK Kegiatan :
4 Bedah
Biaya Langsung
Biaya Pegawai 12 Bulan 26.235.658.264
Biaya Bahan 12 Bulan 39.093.261.796
Biaya Jasa Layanan 12 Bulan 33.897.404.684
Biaya Pemeliharaan 12 Bulan 10.243.874.250
Biaya Langganan daya dan jasa 12 Bulan 1.952.261.641
Biaya Layanan KSO 12 Bulan 3.737.078.395
Jumlah Biaya Langsung 115.159.539.030
3 Terwujudnya peningkatan kehandalan 3.1. Persentase OEE (Overall 4% Persentase 60% 72%
peralatan dan fasilitas kesehatan Equipment Effectiveness)
Non Medis
Sejak diberlakukannya Jaminan Kesehatan Nasional oleh BPJS, realisasi pendapatan RSUP H.Adam
Malik mulai menurun pada tahun 2015. Target yang tidak tercapai membuat rumah sakit memutuskan
untuk menggunakan saldo kas yang ada. RSUP H. Adam Malik tetap optimis bahwa pendapatan akan
berangsur angsur naik kembali dengan pengembangan layanan yang ada. Oleh karena itu RSUP
H.Adam Malik tetap mengusulkan ambang batas belanja BLU 10 %. Adapun besaran persentase
ambang batas tersebut berlaku apabila pendapatan operasional BLU melebihi target pendapatan yang
telah ditetapkan dalam RBA tahun yang diusulkan. Selama dalam ambang batas tersebut, Badan
Output:
E. Master Budget
Tabel 32. Master Budget
SUMBER DANA TOTAL
NO BELANJA
RM PNBP/BLU (RM + BLU)
PENUTUP
RBA TA 2021 merupakan pelaksanaan sasaran strategis tahun kedua Rencana Strategis Bisnis (RSB)
RSUP H.Adam Malik Tahun 2021-2024 yang merupakan kegiatan program kerja dalam rangka untuk
mencapai tujuan RSB menjadi Rumah Sakit Pendidikan dan Pusat Rujukan Nasional yang bermutu dan
A. Kesimpulan
1. Terjadinya Pandemi Covid-19 tahun 2020 menjadikan rumah sakit harus mengalihkan prioritas
pelayanan juga disebabkan minat masyarakat/pasien untuk berobat ke rumah sakit signifikan
penurunannya. Hal ini menyebabkan menurunkan BOR rumah sakit dan meningkatan NDR dan
GDR
2. Dukungan kuat pemerintah kepada rumah sakit dalam memaksimalkan pelayanan kepada
masyarakat terutama pasien dengan kasus Covid-19 dirasakan RSUP. H. Adam Malik tahun
2020.
3. Penerapan sistem rujukan berjenjang BPJS dan banyaknya Rumah Sakit pesaing yang telah
menerima pasien BPJS membuat RSUP H.Adam Malik harus meningkatkan mutu layanan
melalui inovasi layanan, optimalisasi kamar OK, mengembangka kompetensi SDM, pemenuhan
fasilitas medik dan gedung yang terpadu serta mengembangkan produk unggulan yang ada
4. RSUP H.Adam Malik harus dapat meningkatkan citra rumah sakit melalui perbaikan etos dan
budaya kerja dari semua orang yang bertugas di lingkungan Rumah Sakit mulai dari Cleaning
Service, Pegawai Administrasi, Perawat dan Dokter sehingga dapat menarik minat masyarakat
Sehingga total anggaran tahun 2021 adalah sebesar Rp. 614,726,098,000,00. Dari anggaran
tersebut 15 % dialokasikan untuk belanja pegawai yaitu gaji dan tunjangan APBN, 75% untuk
6. Capaian Indikator Kinerja BLU pada semester 1 adalah sebesar“64,71”, maka tingkat kinerja
RSUP H. Adam Malik Medan untuk periode semester I Tahun 2020 dikategorikan dalam
7. Untuk mencapai Visi Misi RSUP H.Adam Malik menetapkan sasaran sbb :
8. Secara garis besar yang menjadi hambatan Rumah Sakit dalam pelaksanaan kegiatannya
adalah sbb :
5) Implementasi integrasi pelayanan rumah sakit dan pendidikan (AHS) belum optimal
9) Tingginya persaingan dengan rumah sakit swasta yang memiliki jenis layanan sama
13) Tingkat kepercayaan masyarakat berobat ke RSAM masih rendah sehingga kunjungan
Membangun IT mandiri
Penghapusan atas persediaan dan asset tetap yang sudah usang dan kadaluarsa perlu
Peraturan yang mengatur tentang KSO dengan Pihak Kedua dari pemerintah.