RENCANA BISNIS
DAN ANGGARAN
(RBA)
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)
PUSKESMAS ENAM LINGKUNG
TAHUN ANGGARAN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke-Hadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan ridho-Nya UPT
Puskesmas Enam Lingkung telah berhasil menyelesaikan penyusunan Rencana Bisnis dan
Anggaran Tahun 2022 sebagai dasar pelaksanaan kegiatan dan program BLU.
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK BLU) merupakan konsep baru dalam
pengelolaan keuangan negara. Konsep ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dengan fleksibilitas pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi, produktivitas,
dan penerapan praktik bisnis yang sehat sebagaimana dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
Fleksibilitas yang diberikan antara lain adalah kewenangan untuk mengelola langsung
pendapatan yang diperoleh dari masyarakat maupun dari hasil kerja sama atau hibah. Namun pada
BLU juga diterapkan sistem pengendalian yang khusus pada tahap perencanaan dan penganggaran
serta pada tahap pertanggungjawaban. Dalam proses perencanaan dan penganggaran tersebut, satker
Puskesmas menyusun Rencana Bisnis dan Anggaran Perubahan (RBA) dengan mengacu kepada
Rencana Strategis Bisnis.
Rencana Bisnis dan Anggaran Perubahan (RBA) Badan Layanan Umum adalah dokumen
perencanaan bisnis dan penganggaran yang berisi program, kegiatan, target kinerja, dan anggaran
suatu satker BLUD. RBA disusun berdasarkan basis kinerja dan perhitungan akuntansi biaya
menurut jenis layanannya, kebutuhan dan kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan diterima
dari masyarakat, badan lain, dan APBN, dan basis akrual. Jika RSB (Rencana Strategis Bisnis)
disusun untuk jangka waktu 5 tahun, namun RBA disusun per tahun.
Kami menyadari bahwa Rencana Bisnis dan Anggaran tahun 2022 yang kami susun masih
jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan, kemudian
kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran dan tenaganya dalam penyusunan Rencana
Bisnis dan Anggaran tahun 2022, kami sampaikan terima kasih.
RINGKASAN EKSEKUTIF
Puskesmas Enam Lingkung sebagai salah satu Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat tingkat
dasar di Kabupaten Padang Pariaman. Kegiatan Utama Puskesmas Enam Lingkung adalah dalam
usaha pelayanan kesehatan perorangan dengan pendekatan pelayanan medis, tindakan medik dan
keperawatan, pelayanan penunjang medik, dan upaya rujukan.
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Puskesmas Enam Lingkung berpedoman pada
visi dan misi Puskesmas serta menjunjung budaya kerja di Puskesmas Enam Lingkung. Visi
Puskesmas Enam Lingkung adalah “ Terwujudya Masyarakat Enam Lingkung yang sehat, mandiri
dan berkualitas tahun 2022” Puskesmas Enam Lingkung berkembang menjadi Puskesmas yang
menganut PPK-BLUD dengan maksud dan tujuan meningkatkan mutu pelayanan di puskesmas
Enam Lingkung terpenuhinyakebutuhan atas pelayanan, sarana dan prasarana Puskesmas yang
berstandarAkreditasi nasional, tercapainya kesinambungan sarana dan prasarana guna mendukung
pelayanan yang bermutu, terselenggaranya pembinaan kompetensi dan karakter Karyawan secara
berkelanjutan serta terbangunnya sistem pengelolaan yang profesional, transparan, dan akuntabel.
Pelaksanaan PPK-BLUD di Puskesmas Enam Lingkung ini dikelola oleh Tim yang terdiri dari
pimpinan BLUD, pejabat keuangan, pejabat teknis BULD, Bendahara penerima, Bendahara
Pengeluaran dan Bendahara Barang.
Puskesmas Enam Lingkung dalam posisi sehat dalam pertumbuhannya sehingga Puskesmas
Enam Lingkung dapat menggunakan seluruh kekuatannya serta memanfaatkan peluang yang ada
untuk masuk dalam kompetisi pasar dengan kemampuan dan jenis pelayanan selalu
berkembangdari tahun ke tahun. RBA Puskesmas Enam Lingkung tahun 2022 didasarkan atas
asumsi-asumsi yang bersifat makro dan mikro. Identifikasi masing-masing asumsi tersebut
berdasarkan : (1) Pertumbuhan ekonomi; (2) Tingkat Inflasi; (3) Nilai Tukar Rupiah; (4)
Pertumbuhan Penduduk.
Pencapaian Kinerja Puskesmas Enam Lingkung tahun 2021 dan target tahun 2022 meliputi
Non Keuangan dan Keuangan. Kinerja dan target non keuangan berdasarkan pada indikator-
indikator kegiatan program yang berlandaskan pada SPM. Sedangkan kinerja dan target keuangan
terdiri dari realisasi pendapatan, realisasi biaya dan pencapaian program investasi dan pendanaan di
Puskesmas Enam Lingkung.
Informasi yang perlu disampaikan mengenai Puskesmas Enam Lingkung adalah bahwa
Puskesmas Enam Lingkung sedang menjalani proses re-akreditasi nasional yang rencananya akan
dilaksanakan penilaian pada tahun 2022. Besaran ambang batas dalam RBA ini adalalah 5,55 %
dari anggaran belanja yang bersumber dari pendapatan jasa layanan.
Dokumen Rencana Bisnis dan Anggaran Perubahan Tahun Anggaran 2022 disusun sebagai
penjabaran dari Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Enam Lingkung Tahun 2022, sehingga upaya
pencapaian target pelayanan mengikuti RSB yang telah ditetapkan. Agar dalam pelaksanaan RBA
tahun 2022 berjalan dengan baik dibutuhkan perbaikan manajemen, baik dalam tata kelola
keuangan, manajemen pengadaan barang dan jasa, serta manajemen pemeliharaan sarana dan
prasarana Puskesmas sehingga akan dicapai efisiensi untuk mencapai tujuan Puskesmas Enam
Lingkung.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum
Puskesmas Enam Lingkung merupakan pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kab. Padang
Pariaman yang bertugas melaksanakan dan mengkoordinasikan kesehatan di wilayah kerja
puskesmas, sesuai dengan Peraturan Permenkes no 75 tahun 2014
Puskesmas sebagai institusi pelayanan kesehatan yang berada di garis depan di masyarakat,
selalu berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan melakukan berbagai upaya
perbaikan, antara lain dengan memenuhi sarana prasarana puskesmas dan jaringannya,
meningkatkan sumber daya manusia serta pemanfaatan sistem informasi kesehatan.
Pada tahun 2018 Puskesmas menerapkan PPK BLUD Berdasarkan Surat Keputusan Bupati
Kab. Padang Pariaman Nomor 340/KEP/BPP tahun 2018 tentang Penetapan Puskesmas sebagai
Unit Kerja yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK
BLUD). Hal tersebut untuk merespon kebijakan pemerintah pusat tentang Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN), bahwa pada tanggal 1 Januari 2014 BPJS Kesehatan akan mulai melaksanakan
Jaminan Kesehatan Nasional tersebut akan bertumpu kepada fasilitas kesehatan primer maupun
sekunder, agar dapat memberikan pelayanan yang baik, terjangkau dan professional, maka
Puskesmas Enam Lingkung harus dikelola secara professional. Prinsip-prinsip efektifitas dan
efisiensi, optimalisasi, benefit, dan cost harus menjadi indikator dalam pelaksanaannya. Agar dalam
pengelolaan puskesmas dapat fleksibel dan responsif diperlukan suatu bentuk tata kelola keuangan
yang fleksibel pula dalam hal ini pemerintah telah mengeluarkan peraturan pemerintah Nomor 23
tahun 2005 tentang penyelenggaraan Keuangan Badan Layanan Umum dan Permendagri Nomor 79
tahun 2010 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
Untuk menerapkan efisiensi Pola Pengelolaan Keuangan maka Puskesmas Enam Lingkung
menerapkan pola keuangan BLUD. Pola Pengelolaan Keuangan BLUD merupakan pola
pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan
praktik-praktik bisnis yang sehat sehingga diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.
Puskesmas sebagai PPK BLUD harus menyusun Rencana Bisnis Anggaran sesuai Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007 Pasal 71 yang menyatakan bahwa BLUD menyusun
RBA tahunan yang berpedoman kepada renstra bisnis BLUD, dan penyusunannya berdasarkan
prinsip anggaran berbasis kinerja, perhitungan akuntansi biaya menurut jenis layanan, kebutuhan
pendanaan dan kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan diterima dari masyarakat, badan
lain, APBD, APBN dan sumber sumber pendapatan BLUD lainnya. Oleh karena itu disusun RBA
BLUD Puskesmas tahun 2022 sebagai pedoman dalam melaksanakan BLUD Puskesmas.
Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, pasal 68 dan 69.
2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentnag Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
4. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan
(BPJS)
5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum
6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 23 Tahun 2005
7. Permendagri Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Permenkeu Nomor 7,8,9 dan 10 Tahun 2006 dan penyempurnaannya tentang pengelolaan
BLUD
9. Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Petunjuk teknis pengelolaan keuangan BLUD
10. Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Petunjuk teknis pengelolaan keuangan BLUD
11. Keputusan Bupati Padang Pariaman Nomor : 340/KEP/BPP Tahun 2020 tentang
Penunjukan Pejabat Pengelola Badan Layanan Umum Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat
Tahun Anggaran 2021
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, selain pelayan secara perorangan untuk
rawat jalan pelayanan secara paripurna yang terdiri atas pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif.
Pelayanan ini secara luas dapat dijabarkan dalam 3 jenis layanan, yakni :
Untuk menjamin agar mutu jasa pelayanan yang diberikan baik maka Puskesmas Enam
Lingkung telah menyusun beberapa Standar Pelayanan Operasional maupun protap, termasuk
Standar Pelayanan Administratif dengan berpedoman kepada Standar Profesi dan Standar lainnya
yang dikeluarkan oleh pemerintah. Standar Pelayanan ini disusun bersama oleh para professional
yang ada di Puskesmas Enam Lingkung untuk menyesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta situasi dan kondisi puskesmas.
VISI : “ Terwujudya Masyarakat Enam Lingkung yang sehat, mandiri dan berkualitas tahun 2022”
MISI
” Bekerja dengan Jujur, Disiplin, Profesional dan mempunyai komitmen yang kuat dalam
Kerjasama dan Tanggung Jawab demi kepuasan pelanggan”
Hangat : Selalu menyapa dengan senyum dan ramah dalam memberikan pelayanan
Antusias : Selalu berperan aktif dan berinisiatif dalam setiap keadaan pada waktu memberikan
pelayanan
Tanggap : Merespon dengan cepat dan selalu penuh dengan rasa nyaman pada setiap keadaan
dalam memberikan pelayanan
Ikhlas : Memberikan pelayanan dengan semangat hati selalu dengan dedikasi dan
keterampilan yang memadai
1. Puskesmas menjadi lebih mandiri dalam pengelolaan keuangan pelayanan lebih responsif.
2. Puskesmas bisa menghitung biaya biaya berdasarkan perhitungan akuntansi biaya sehingga
diharapkan menjadi lebih akuntabel dan lebih efisien.
No Nama Jabatan
BAB II
1) Kekuatan :
a) Puskesmas Enam Lingkung dengan keadaan daerah adalah daratan dan perbukitan
namun sarana perhubungan dan transportasi lancar, dapat ditempuh dengan
kendaraan roda dua maupun roda empat.
b) Puskesmas dengan pelayanan Dasar Umum, Gigi, KIA, dan pelayanan penunjang
meliputi Lab dan obat serta pelayanan konsultasi gizi dan kesehatan lingkungan yang
memadai, dll.
c) Pelayanan dilakukan oleh tenaga medis, para medis serta tenaga kesehatan lainnya
sesuai kompetensi dan kewenangan.
d) Puskesmas dengan paradigma baru terbuka bagi pengembangan inovasi baru.
e) Dukungan dari lintas sektoral dan Instansi diatasnya serta stake holder terhadap
pelaksanaan pelayanan di puskesmas
f) Adanya tokoh masyarakat, kader yang berperan aktif pada kegiatan Puskesmas.
2) Kelemahan
Tenaga medis, para medis serta tenaga kesehatan lainnya masih belum terpenuhi seperti
Dokter, Apoteker, Promkes,optik dll.
b. Kondisi Keuangan
1) Kekuatan :
a) Sumber pendapatan Puskesmas berasal dari Anggaran Pendapatan Daerah (APBD),
Belanja Operasional Kesehatan (BOK) dan pengembalian kapitasi JKN.
b) Kepala Puskesmas Sebagai Kuasa Pengguna Anggaran yang memungkinkan
pengelolaan keuangan dengan fleksibilitas.
2) Kelemahan :
a) Puskesmas tidak mempunyai kewenangan untuk menentukan tarif pelayanan.
b) Investasi masih tergantung dana APBN/APBD sehingga tidak dapat direncanakan.
c) Tidak Semua Pelayanan Berbayar
d) Belum adanya tenaga Akutansi atau staf yang menguasai tentang Akutansi sehingga
Sistem akutansi belum dilaksanakan secara actual.
2. Faktor Eksternal
a. Peraturan Perundang-Undangan yang terkait
1) Permendagri
Dalam aturan Menteri Dalam Negeri khususnya dalam penatausahaan keuangan, semua
pengeluaran belanja berdasarkan program dan kegiatan. Dalam format aturan tersebut, bisa
dimungkinkan penambahan program dan kegiatan berdasarkan kewenangan dan kemampuan
daerah. Namun dalam kenyataannya, pemerintah daerah sangat restriksi dengan program dan
kegiatan yang sudah ada di Permendagri. Dengan demikian banyak program dan kegiatan upaya
kesehatan perorangan yang tidak bias masuk dalam penganggaran.
Hal ini menyulitkan manajemen dalam penganggaran belanja, contoh konkrit adalah belanja
untuk jasa pelayanan, sampai saat ini belum ada aturan, format baku atau kode rekening tentang
jasa pelayanan, sehingga manjemen Puskesmas kesulitan dalam menyusun penganggaran jasa
pelayanan, sementara pemerintah daerah ragu-ragu untuk membuat program, kegiatan dan kode
rekening baru untuk dapat mewadahi belanja tersebut.
2) Permenkeu
Dasar hukum pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum di daerah yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban daerah diatur dalam BAB XV
Pasal 324, Pasal 325, Pasal 326, Pasal 327, Pasal 328 dan Pasal 329.
Pasal 68 dan Pasal 69 UU no 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara telah membuka
koridor baru kepada departemen/lembaga/provinsi/kabupaten/Kabupaten yang bertugas
memberikan pelayanan public seperti layanan kesehatan, pendidikan, pegelolaan kawasan, lisensi
untuk menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel melalui pembentukan Badan Layanan
Umum yang diatur lebih lanjut dal PP 23 tahun 2005.
Sebagai kekayaan negara/daerah yang tidak dipisahkan BLU perencanaan, pelaksanaan dan
pelaporan keuangan disajikan dan disusun sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
kementrian/lembaga/pemerintah daerah. Untuk itu Laporan Keuangan BLU disampaikan secara
berkala kepada menteri/pimpinan lembaga/gubernur/bupati/Bupati sesuai dengan kewenangannya
untuk dikonsolidasikan dengan laporan keuangan kementrian Negara/lembaga/SKPD/pemerintah
daerah.
Pembinaan keuangan BLUD dilakukan oleh Pejabat Pengelola Keuangan daerah (PPKD) dan
pembinaan teknis dilakukan oleh kepala yang bertanggung jawab atas urusan pemerintah yang
bersangkutan. Pembinaan keuangan BLUD meliputi pemberian pedoman, bimbingan, supervise,
pendidikan dan pelatihan di bidang pengelolaan keuangan BLUD.
Permasalahan yang timbul adalah perbedaan standar akutansi sebagai dasar penyusunan
laporan keuangan BLU dengan dasar penyusunan laporan keuangan kementrian atau lembaga.
Sesuai dengan pasal 26 ayat (2) PP 23 tahun 2005 akuntansi dan laporan keuangan BLU
diselengarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Keunagan (SAK). Hal ini menjadi masalah ketika
laporan tersebut dikonsolidasikan dengan Laporan keuangan Kementerian/ lembaga/ SKPD/
pemerintah daerah yang menggunakan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).
Permasalahan lain timbul ketika satuan kerja tersebut menerima dana dari APBN seperti pada
kasus Puskesmas sebagai BLU yang mendapat dana dari APBN/APBD. Selain sebagai BLU juga
berfungsi sebagai satker yang wajib menyusun Laporan keuangan tahunan atas dana APBN/APBD
yang diterima sesuai dengan Sistem Akuntansi dimana Laporan Keuangannya disebut Laporan
Keuangan BLU.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesianomor 23 tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) pasal 26 antara lain menyatakan setiap
transaksi keuangan BLU harus diakuntansikan dan dokumen pendukungnya dikelola secara tertib
dan Akuntansi dan Laporan Keuangan BLU diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi Akuntansi Indonesia.
Sementara itu Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/2005 tanggal 20 Juli 2005
tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah pusat Bab VIII Laporan Keuangan
Kementrian Negara/ Lembaga pasal 32 antara lain Laporan Keuangan Kementrian Negara/Lembaga
Tahunan dilampiri laporan Keuanagn BLU yang berada dilingkungan Kementrian
Negara/Lembaga. Laporan Keuangan BLU sebagaimana dimaksud disusun berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pola makan masyarakat Minang yang sudah membudidaya dan sulit dirobah, cenderung
berlemak dan mengandung kolesterol tinggi, terutama berasal dari hewan sembelih sperti kerbau,
sapid an kambing yang diolah sedemikian rupa dengan banyak santan kelapa sehingga cita rasanya
menjadi lezat. Hal ini akan berpengaruh terhadap pola penyakit masyarakat terutama akan
terjadinya peningkatan kasus-kasus penyakit jantung, diabetes, stroke, reumatik serta penyakit
degenarati lainnya.
1. Aspek Makro
2. Aspek Mikro
C. PENCAPAIAN KINERJA
1. Non Keuangan Berdasarkan Unit Layanan
2. Keuangan
a) Realisasi Pendapatan Berdasarkan Unit Layanan
Realisasi Juli
Target Pencapaian
No Unit Layanan 2021/ Target
(%)
(Rp) prognosa
1 2 3 4 5=4/3x100 6
1 Kapitasi 770.000.000 271.183.963 35,22 700.000.000
c) Realisasi Belanja
TA 2021 TA 2022
No Uraian Realisasi/
Volu
Target Prognosa sd % Target
me
Juli 2021
1 2 3 4
BELANJA OPERASI 900.000.000
271.183.963 30,13 850.000.000
BELANJA
5.1.1. 540.000.000
PEGAWAI 169.840.215 510.000.000
B. Insentif Bagi
Pegawai ASN atas
5.1.01.03.02.00 Pemungutan 42.
0 0 1
1 Retribusi Jasa 60.000.000 000.000
Umum - Pelayanan
Kesehatan
BELANJA BARANG
5.1.2 DAN JASA
270.000.000 0 255.000.000
73.037.045
B. Alat / Bahan
5.1.02.01.01.00
Untuk Kegiatan 0 0 1 6.000.000
3 5.900.000
Kantor - Alat Listrik
Belanja / Bahan
5.1.02.01.01.00
Untuk Kegiatan 0 0 1 1.800.000
4 2.000.000
Kantor- Benda Pos
Belanja Alat
5.1.02.01.01.00
Kebersihan dan 33,33 1 5.000.000
5 12.000.000 4.000.000
Bahan Pembersih
B. Pengisian
5.1.02.01.01.00
Tabung Pemadam 0 0 1 1.500.000
7 2.600.000
Kebakaran
Belanja Pengisian
5.1.02.01.01.00
Tabung Gas 0 0 0 1 2.000.000
8
(Oksigen)
Belanja
5.2.2.12.04 0 0 1 0
Penambahan Daya 18.000.000
Belanja
Pemeliharaan
5.1.02.03.03.00
Bangunan Gedung 0 0 1 9.000.000
1 34.800.000
Kantor Tempat
Kerja
Belanja
Pemeliharaan
Komputer -
5.1.02.03.02.40
Peralatan 0 0 0 1 3.000.000
9
Komputer -
Peralatan Personal
Komputer
Belanja
Pemeliharaan Alat
Laboratorium-Alat
Laboratorium
Standarisasi
5.1.02.03.02.36
Kalibrasi dan 0 0 1 3.000.000
6 1.000.000
Instrumentasi-Alat
Laboratorium
Kalibrasi
Elektromedik dan
Biomedik
Belanja Perjalanan
5.1.02.04.01.00 41.600.000 16.470.000
Dinas Dalam 39,59 1 30.000.000
1
Daerah
B. Modal Alat
5.2.02.05.01.00 Penyimpan 5.000.000 13.000.000
0 0 1
4 Perlengkapan
Kantor
5.2.02.05.02.00 B. Modal Pengadaan
18.000.000 82,21 1 15.000.000
1 Meubelair 14.797.688
5.2.02.10.01.00 B. Pengadaan
20.000.000 58,47 1 14.000.000
2 Personal Komputer 11.694.015
B. Pengadaan
5.2.02.10.02.00
Peralatan Personal 18.000.000 0 0 1 7.000.000
3
Komputer
JUMLAH 900.000.000 271.183.963 30,13 850.000.000
Realisasi total biaya BLUD Puskesmas Enam Lingkung adalah Rp 271.183.963 dari target Rp
850.000.000
1 2 3 4 5
1 PENDAPATAN 900.000.000 850.000.000 0
Jasa Layanan
Besaran ambang batas dalam RBA ini adalah 0 % dari anggaran belanja yang bersumber dari
pendapatan jasa layanan.
(dalam juta)
Realisasi/ Selisih
No Tahun Anggaran
Prognosa Rp %
1 2 3 4 5 6
=(5/3X100)
Jumlah 0
Berdasarkan kecendrungan tren selisih anggaran pendapatan BLUD selain APBD tahun
berjalan dengan realisasi tahun anggaran sebelumnya dan kecendrungan tren selisih
pendapatan BLUD selain APBD dengan prognosis tahun anggaran berjalan adalah sebesar:
0%.
Akibat pandemic Covid 19, maka Jumlah Kunjungan Pasien ke Puskesmas berkurang
sehingga mempengaruhi pendapatan BLUD Puskesmas Enam Lingkung.
Anggaran 2022
Sumber Dana
No Uraian Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah Jumlah
Pasien
Kapitasi Non Kapitasi
Umum
1 2 3 4 5 6
BELANJA OPERASI
510.000.00
5.1.1. BELANJA PEGAWAI 462.000.000 6.000.000 42.000.000
0
42.000.0 42.000.0
5.1.01.03.02.001 B. Insentif Bagi Pegawai ASN atas Pemungutan Retribusi Jasa Umum - Pelayanan Kesehatan 0 0
00 00
3.000.0
5.1.02.01.01.003 B. Alat / Bahan Untuk Kegiatan Kantor - Alat Listrik 0 3.000.000 6.000.000
00
1.800.0
5.1.02.01.01.004 Belanja / Bahan Untuk Kegiatan Kantor- Benda Pos 0 0 1.800.000
00
5.000.0
5.1.02.01.01.005 Belanja Alat Kebersihan dan Bahan Pembersih 0 0 5.000.000
00
118.800.0
5.1.02.02.01.012 Belanja Jasa Tenaga Kesehatan 0 0 118.800.000
00
38.400.0
5.1.02.02.01.025 Belanja Kebersihan Cleaning Service 0 0 38.400.000
00
4.000.0
5.102.02.01.041 Belanja Jasa Analisa Laboratorium 0 0 4.000.000
00
30.000.0
5.1.02.04.01.001 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 0 0 30.000.000
00
25.000.0
5.1.01.04.02.001 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 0 0 25.000.000
00
5.1.02.03.02.409 Belanja Pemeliharaan Komputer - Peralatan Komputer - Peralatan Personal Komputer 0 0 3.000.000 3.000.000
10.000.
5.2.02.05.02.006 B. Pengadaan Alat Rumah Tangga Lainnya Home Use 10.000.000 0 0
000
ANGGARAN PENDAPATAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH BERDASARKAN SUMBER PENDAPATAN ANGGARAN TAHUN 2022
5.1.2 BELANJA BARANG DAN JASA 231.000.000 3.000.000 21.000.000 255.000.000 231.000.000 3.000.000 21.000.000 255.000.000
5.1.02.01.04.00
Belanja Makanan Dan Tamu 0 0 2.500.000 2.500.000 0 0 2.500.000 2.500.000
3
Belanja Pemeliharaan
5.1.02.03.02.40 Komputer - Peralatan
0 0 3.000.000 3.000.000 0 0 3.000.000 3.000.000
9 Komputer - Peralatan
Personal Komputer
Belanja Pemeliharaan Alat
Laboratorium-Alat
5.1.02.03.02.36 Laboratorium Standarisasi
0 3000000 0 3.000.000 0 3.000.000 0 3.000.000
6 Kalibrasi dan Instrumentasi-
Alat Laboratorium Kalibrasi
Elektromedik dan Biomedik
5.2.2 BELANJA MODAL 77.000.000 1.000.000 7.000.000 85.000.000 77.000.000 1.000.000 7.000.000 85.000.000
5.2.02.05.02.00
B. Pengadaan Alat Pendingin 11.000.000 1.000.000 0 12.000.000 11.000.000 1.000.000 0 12.000.000
4
1 2 3 4 5
PEMBIAYAAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran (SiLPA) tahun 2021 0 0 0
Divestasi
Penerimaan utang/ pinjaman
Jumlah 0 0 0
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Investasi
Pembayaran Pokok Utang/
Pinjaman
Jumlah 0 0 0
5). Ringkasan Rencana Bisnis Dan Anggaran Pendapatan, Belanja Dan Pembiayaan
No Uraian Jumlah
1 2 3
PENDAPATAN 850.000.000
Jasa Pelayanan
Hibah
Hasil Kerja Sama
APBD
Lain-Lain pendapatan yang sah
Jumlah 850.000.000
BELANJA
BELANJA OPERASI
Belanja Pegawai 510.000.000
Belanja Barang Dan Jasa 255.000.000
Belanja Bunga
Belanja lain-lain
BELANJA MODAL
Belanja Tanah
Belanja Peralatan dan Mesin 85.000.000
Belanja Gedung dan Bangunan
Belanja jalan, Irigasi dan Jaringan
Belanja Aset tetap lainnya
Belanja Aset Lainnya
Jumlah 850.000.000
Surplus/ (Defisit) 0
PEMBIAYAAN
PENERIMAAN DAERAH
Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Tahun anggaran Sebelumnya (SiLPA)
Divestasi
Penerimaan Utang/ Pinjaman
Jumlah 0
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Investasi
6). Rincian Rencana Bisnis Dan Anggaran (Pendapatan, Belanja Dan Pembiayaan)
Perubahan
NO URAIAN JUMLAH
1 2 3
PENDAPATAN 850.000.000
Jasa Pelayanan
Kapitasi 770.000.000
Non Kapitasi 10.000.000
Pasien Umum 70.000.000
Jumlah 850.000.000
2 BELANJA 850.000.000
BELANJA OPERASI
BELANJA PEGAWAI 510.000.000
Jumlah 850.000.000
Surplus / (Defisit)
5 PEMBIAYAAN
PENERIMAAN DAERAH
Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun anggaran Sebelumnya
(SiLPA)
Divestasi 0
Penerimaan Utang/ Pinjaman 0
Jumlah 0
6 PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Investasi 0
Pembayaran Pokok Utang / Pinjaman 0
Jumlah 0
Pembiayaan Netto 0
Sisa Lebih Pembayaran Anggaran Tahun Berkenan 0
1
6=3 x 5
2 3 4 5
5 Pendapatan 850,000,000
PAD
Pendapatan BLUD
Kapitasi 770.000.000
Retribusi 70.000.000
Keterangan :
Tanggal Pembahasan :
1.
2.
3.
Masukan
Keluaran
Hasil
1 2 3 4 5 6=3 x 5
1 2 3 4 5 6=3 x 5
Jumlah 850.000.000
Keterangan :
Tanggal Pembahasan :
1.
2.
3.
1
6=3 x 5
2 3 4 5
Penerimaan Daerah
SiLPA 0
Disvestasi 0
Jumlah 0
Keterangan :
Tanggal Pembahasan :
1.
2.
3.
1
6=3 x 5
2 3 4 5
Pengeluaran Pembiayaan
Investasi 0
Jumlah 0
Keterangan :
Tanggal Pembahasan :
1.
2.
3.
1
6=3 x 5
2 3 4 5
5 Pendapatan 850,000,000
PAD
Pendapatan BLUD
Kapitasi 770.000.000
Retribusi 70.000.000
Jumlah 850.000.000
Triwulan IV : 212.500.000
Sumber Dana
Capaian Program
Rincian Perhitungan
Kode Rekening
URAIAN JUMLAH (Rp)
Volum Harga
e Satuan Satuan
1 2 3 4 5 6=3 x 5
Jumlah 850.000.000
Triwulan IV : 212.500.000
1
6=3 x 5
2 3 4 5
Penerimaan Daerah
SiLPA 0
Disvestasi 0
Jumlah 0
Triwulan IV : 0,0
Urusan
Pemerintahan :1 Urusan Wajib
Bidang
Pemerintahan : 1.02 Kesehatan
Sub Unit
Organisasi : 1.02.1.02.01.16.45 Puskesmas Enam Lingkung
e Satuan
1
6=3 x 5
2 3 4 5
Pengeluaran Pembiayaan
Investasi 0
Jumlah 0
Triwulan IV : 0,0
TA 2021
N
Unit Layanan
o
Target
1 2 3
1 Kapitasi 770.000.000
Jumlah 850.000.000
Alokasi
1 2 3 4 5 6
1 Kapitasi 462.000.000 231.000.000 77.000.000 770.000.000
I. IKHTISAR PERHITUNGAN BIAYA LAYANAN BERDASARKAN UNIT LAYANAN TAHUN ANGGARAN 2021
TA 2022
No Uraian
Volume Target
1 2 3 4
850.000.
BELANJA OPERASI
000
510.000.
5.1.1. BELANJA PEGAWAI
000
5.1.01.03.06.00 468.000.
B. Jasa Pelayanan Kesehatan Bagi ASN 1
6 000
5.1.02.01.01.00
B. Alat / Bahan Untuk Kegiatan Kantor - Alat Listrik 1 6.000.000
3
5.1.02.01.01.00
Belanja / Bahan Untuk Kegiatan Kantor- Benda Pos 1 1.800.000
4
5.1.02.01.01.00
Belanja Alat Kebersihan dan Bahan Pembersih 1 5.000.000
5
5.1.02.01.01.00
B. Pengisian Tabung Pemadam Kebakaran 1 1.500.000
7
5.1.02.01.01.00
Belanja Pengisian Tabung Gas (Oksigen) 1 2.000.000
8
5.1.02.01.01.01
Belanja Alat Rumah Tangga Kantor 1 5.000.000
0
5.1.02.01.04.00
Belanja Makanan Dan Tamu 1 2.500.000
3
5.1.02.02.01.01
Belanja Jasa Tenaga Kesehatan 1 118.800.000
2
5.1.02.02.01.02
Belanja Kebersihan Cleaning Service 1 38.400.000
5
5.1.02.04.01.00
Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 1 30.000.000
1
5.1.01.04.02.00
Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 1 25.000.000
1
5.2.02.05.01.00
B. Modal Alat Penyimpan Perlengkapan Kantor 1 13.000.000
4
5.2.02.05.02.00
B. Modal Pengadaan Meubelair 1 15.000.000
1
5.2.02.05.02.00
B. Pengadaan Alat Pendingin 1 12.000.000
4
5.2.02.05.02.00 10.000
B. Pengadaan Alat Rumah Tangga Lainnya Home Use 1
6 .000
5.2.02.07.01.00
B. Pengadaan Alat Kedokteran Umum 1 14.000.000
1
5.2.02.10.01.00
B. Pengadaan Personal Komputer 1 14.000.000
2
5.2.02.10.02.00
B. Pengadaan Peralatan Personal Komputer 1 7.000.000
3
JUMLAH 850.000.000
BAB III
PENUTUP
A. Hal-Hal Yang Perlu Mendapat Perhatian Dalam Rangka Melaksanakan Kegiatan Badan
Layanan Umum Daerah
Persediaan barang untuk puskesmas tidak ada penghapusan karena masih bisa
digunakan. Aset tetap yang masih bisa digunakan juga tidak perlu dihapuskan untuk
menghemat anggaran.
B. Kesimpulan
Rencana Bisnis Anggaran Puskesmas adalah komitmen kinerja yang akan dilaksanakan
oleh seluruh jajaran yang ada dipuskesmas dan dijabarkan dalam bentuk Rencana Bisnis
Anggaran dan penetapan kinerja sebagai alat komitmen kepada kepala daerah.
Rencana Bisnis Anggaran dan penetapan kinerja yang merupakan turunan dari rencana
bisnis Anggaran dengan target tahunan yang harus dilaksanakan dan dicapai oleh jajaran
puskesmas dalam pelaksanaannya harus tetap memperhatikan tujuan kepuasan pelanggan demi
untuk mempertahankan custumer loyality.
Hasil implementasi perencanaan tersebut akan dilakukan evaluasi kinerja internal dan
akan dilaporkan selain kepada kepala daerah juga kepada public dalam bentuk laporan
akuntabilitas kinerja.