Anda di halaman 1dari 7

Penerapan Sistem Produksi Makanan Internasional

Berdasarkan Daya Dukung Daerah

Anggota Kelompok 2:
Ni Kadek Ayu Anggreni (20)
Ni Kadek Wulan Pratiwi (23)
Ni Luh Widiasih (26)
Gusti Ngurah Cahyadi Kesuma (01)
I Putu Aditya Permana Putra (13)
I Kadek Aditya Yoga Andika (07)
I Putu Aris Kusuma (14)

Tahun Ajaran 2022/2023


SMA N 1 Petang
1). Pengertian dan Karakteristik Makanan Internasional
Makanan internasional adalah makanan yang sumber-sumber bahan
makanannya berasal dari Negara tersebut dan mempunyai
Karakter makanan yang identik dengan Negara asalnya. Masakan internasional
dibagi menjadi 2 yakni masakan Kontinental dan masakan Oriental

a.Masakan Kontinental
Masakan Kontinental adalah masakan yang berasal dari Negara yang
mempunyai dataran luas, seperti Perancis, Inggris, Amerika, dan Australia.
Masakan Kontinental memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Eropa Barat: Bumbu yang sering dipakai adalah merica dan garam
2. Eropa Timur: Berbumbu tajam dari rempah-rempah seperti lada
3. Eropa Selatan: Selera makan pada umumnya berbumbu tajam pula yaitu
pala, lada, dan kayu manis
Makanan Kontinental diberikan dalam sebuah hidangan dengan susunan
makanan dan minuman untuk satu kali makan.
Urutan menu Kontinental adalah:
 Santapan mula daging atau panas
 Sup
 Santapan utama
 Santapan penutup
 Keju
 Buah
 Kopi
 Likeur
Saat ini susunan menu makanan Kontinental disusutkan menjadi 3 giliran yaitu:
1.Appetizer (Makanan Pembuka)
Appetizer merupakan penghantar untuk menikmati hidangan utama/ main
course. Appetizer berfungsi untuk membangkitkan selera atau merangsang
nafsu makan.
2. Main Course (Makanan Utama)
Makanan utama adalah hidangan pokok yang disajikan dengan porsi lebih besar
dari Appetizer. Main Course disajikan lengkap terdiri dari makanan sebagai
sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Makanan yang dihidangkan terdiri dari:
a. Lauk pauk hewani seperti daging, ikan, unggas, seafood.
b. Sayuran ialah sayuran Kontinental. Pada umumnya seperti buncis, bunga
kol, lobak putih, dan broccoli,
c. Untuk garniture, kentang maupun penggantinya.
3.Dessert (Makanan Penutup)
Dessert berfungsi untuk menghilangkan kesan dari hidangan sebelumnya.
Dessert disebut juga hidangan pencuci mulut. Dessert terdiri dari 3 macam,
yaitu:
a. Hot Dessert
b. Frozen Dessert
c. Cold Dessert
Dalam usaha makanan Internasonal, susuan menu akan menolong penasaran
dalam memilih makanan sesuai dengan selera dan uang yang tersedia. Menurut
macamnya menu ada yang disebut:
1) A la carte yaitu pemesanan menu makanan menurut yang tercantum pada
suatu kartu/kertas menu lengkap dengan harganya.
2) Table D’hote yaitu pemesanan makanan yang telah disusun lengkap
menurut urutan harga.
3) Chef recommendation atau chef suggestion yaitu susunan menu yang
dihanjurkan oleh kepala dapur.
4) Specialite de la maison adalah susunan menu atau masakan yang menjadi
keistimewaan dari suatu usaha makanan internasional.

b.Masakan Oriental
Masakan Oriental merupakan jenis masakan yang berasal dari Negara
kepulauan daerah Asia. Masakan Oriental mudah dikenali dari tampilan, aroma
dan rasanya karena selalu menggunakan bumbu utama. Masakan Oriental selalu
dihidangkan sebagai makanan pokok seperti nasi, mie ataupun jagung sehingga
mengandung lebih banyak karbohidrat daripada protein hewani dan nabati.
Dalam makanan Oriental tidak dikenal susunan menu. Penyajian menu berdiri
sendiri karena belum ada standarisasi susunan menu.
Karakteristik masakan beberapa Negara oriental, diantaranya:
1. Masakan Cina
Makanan pokok bangsa Cina adalah nasi yang dihidangkan dengan lauk pauk.
Bahan yang dipakai untuk lauk pauk adalah daging babi, ungags, telur dan hasil
laut. Sayurannya adalah rebung, sawi, kol, wortel dan jamur. Bumbu penyedap
utama adalah macam-macam kecap, saos, vetsin, bawang putih, minyak babi.
Keistimewaan masakan Cina adalah pengolahannya cepat dan dilengkapi
dengan saos tomat, sambal cuka dan kecap.
2. Masakan Jepang
Masakan Jepang banyak dipengaruhi oleh masakan dari Cina dan Korea. Ciri
khas Negara ini adalah menggunakan bahan mentah ikan atau ayam sebagai
hidangan.
3. Masakan India, Arab, dan Pakistan
Makanan pokok bangsa Arab, India, dan Pakistan adalah nasi dan macam-
macam roti, yang dimakan dengan lauk pauk seperti gule dan kari. Di India
bagian utara dan Pakistan makanan pokoknya adalah sejenis roti yang dibuat
dari tepung gandum dan air tanpa ragi.
4. Masakan Filipina
Makanan pokok bangsa Filipina terdiri dari nasi yang dimakan dengan lauk
pauk terutama ikan. Filipina merupakan Negara penghasil kelapa. Masakannya
pun banyak yang mempergunakan kelapa dan santan.
2. Teknik Pengolahan Makanan Internasional
Pengolahan makanan adalah sebuah proses penerapan panas pada bahan
makanan untuk tujuan tertentu agar makanan menjadi masak
Teknik-teknik pengolahan makanan internasional diantaranya:
a) Merebus (boiling) yaitu memasak bahan makanan dalam zat cair.
b) Mengukus (steaming) ialah memasak dengan uap air mendidih.
c) Mengetim (Au bain marie) ialah memasak bahan makanan dalam sebuah
tempat yang dipanaskan dalam air mendidih.
d) Menggoreng (friying) ialah memasak bahan makanan dengan minyak
panas.
e) Mencah (stir friying) ialah cara memasak dengan sedikit minyak.
f) Menyetup (stewing) ialah memasak makanan di atas api kecil.
g) Menyemur (braising) ialah memasak bahan makanan dalam lemak.
h) Menumis (sauting) ialah memasak bahan makanan dalam sedikit
margarin.
i) Memanggang (broiling) memasak bahan makanan langsung di atas api.
j) Membakar (baking) ialah memasak bahan makanan di dalam oven.
k) Memanir (coating) ialah memberi lapisan telur dan tepung panir pada
bahan makanan.
l) Memarnir (marinating) ialah membiarkan bahan makanan terendam
cairan anggur.
m) Memfarsir (farcing) ialah membungkus makanan dengan bahan makanan
lainnya yang sudah dihaluskan,
n) Melardir (larding) ialah menjelujur daging dengan pita-pita dari lemak.
o) Membarding (barding) ialah membungkus daging dengan selapis lemak.
p) Memblansir (blancing) ialah mencelupkan bahan makanan ke dalam air
mendidih.
q) Membuat kaldu (making broth or stock)
r) Memfilir (making fillet) ialah menyayat daging.
s) Menggelasir (glaseing) ialah memberi lapisan yang mengkilap pada
makanan.
t) Mengentalkan (thicken) ialah menambahkan bahan-bahan pengental pada
zat cair.
u) Menjernihkan (clarifying) ialah menjernihkan cairan yang akan
digunakan dalam masakan.
v) Mengocok atau memukul (beating)
w) Mendinginkan (chilling)
x) Menghidangkan (serving) ialah cara menghidangkan makanan yang telah
matang.

3.Bahan Kemas Olahan Makanan Internasional


Kemasan adalah kegiatan penempatan produksi ke dalam wadah dengan segala
jenis material lainnya yang dilakukan oleh produsen untuk disampaikan kepada
konsumen. Kemasan yang dibuat haruslah dapat menjaga mutu produk. Dengan
demikian fungsi kemasan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) Kemampuan/daya membungkus yang baik untuk memudahkan dalam
penanganan.
b) Kemampuan melindungi isinya dari berbagai resiko dari luar.
Dalam rangka memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut maka kemasan harus
memiliki sifat-sifat:
 Tahan terhadap udara
 Bersifat non toksik dan inert
 Kedap air
 Kuat dan tidak mudah bocor
 Relatif tahan terhadap panas
 Mudah dikerjakan secara massal dan harganya relative murah
Kemasan dapat digolongkan berdasarkan beberapa hal antara lain:
a)Frekuensi Pemakaian
 Kemasan sekali pakai (Disposable)
 Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip)
 Kemasan yang tidak dibuah (Semi Disposable)
b)Struktur sistem kemas berdasarkan letak
 Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan.
 Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi
kelompok kemasan lainnya.
 Kemasan Tersier dan Kuarterner, yaitu apabila masih diperlukan lagi
pengemasan setelah kemasan primer, sekunder dan tersier.
c)Sifat kekakuan bahan kemas
 Kemasan Fleksibel, yaitu bila bahan kemas mudah dilenturkan.
 Kemasan kaku, yaitu bila bahan kemas bersifat kaku.
 Kemasan semi kaku/semi fleksibel, yaitu bahan kemas yang memiliki
sifat-sifat antar kemasan fleksibel dan kemasan kaku.
d)Sifat perlindungan terhadap lingkungan
 Kemasan hermentis, yaitu wadah yang secara sempurna tidak dapat
dilalui oleh gas.
 Kemasan tahan cahaya, yaitu wadah yang tidak bersifat transparan.
 Kemasan tahan suhu tinggi.
e)Tingkat kesiapan pakai
 Wadah siap pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan
bentuk yang telah sempurna.
 Wadah siap dirakit atau disebut juga wadah lipatan.
 Wadah fleksibel.
4.Teknik Pengemasan Makanan Internasional
Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang
menjadi siap ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai.
Agar kemasan produk khususnya makanan dapat berfungsi dengan baik, maka
bahan membuat kemasan produk makanan seharusnya memenuhi kriteria
sebagai berikut:
 Tidak beracun
 Kedap udara
 Kedap air
 Mudah dibuka dan ditutup
 Anti mikroba
 Mudah dibuang
 Mencegah kebocoran produk
 Tidak merusak lingkungan
 Cocok dengan produk yang dikemas
 Memenuhi kebutuhan ukuran, berat dan juga bentuk
Makanan internasional biasanya menggunakan kemasan yang sudah dibuat
secara modern. Fungsi kemasan pun lebih ditekankan pada kenyamanan dan
kemudahan untuk dibawa. Bahan yang digunakan biasanya ramah lingkungan
namun dapat tahan dalam jangka waktu yang lama.

Anda mungkin juga menyukai