Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KESALAHAN DALAM PENALARAN DALAM KEBIDANAN

NAMA KELOMPOK 4 :

1. Ghinantri Shobiyah Hasna


2. Haellen Maulya Rahma
3. Hana Atikasari
4. Hesti Yulia Ningsih
5. Icha Junita
6. Julia Nur Azizah
7. Lala Afrilia

Contoh Kesalahan Penalaran Dalam Kebidanan

1. Salah Nalar Induktif

1. Premis: “Banyak ibu yang mengonsumsi makanan pedas selama kehamilan memiliki bayi
perempuan.”
Kesimpulan yang Salah: “Makanan pedas menyebabkan kelahiran bayi perempuan.”
2. Premis: “Saya melihat beberapa ibu hamil yang mengalami mual dan muntah.
Kesimpulan yang Salah: “Semua ibu hamil pasti mengalami mual dan muntah.”
3. Premis: “Seperti saat kita merawat tanaman, ibu hamil juga harus istirahat sepenuhnya.”
Kesimpulan yang Salah: “Ibu hamil harus diberi pupuk dan disiram air setiap hari.”
4. Premis: “Saya tahu seorang ibu yang melahirkan bayi prematur.
Kesimpulan yang Salah: “Semua ibu pasti melahirkan bayi prematur.”
5. Premis: “Ibu yang mengonsumsi susu selama kehamilan memiliki bayi yang sehat.”
Kesimpulan yang Salah: “Susu adalah satu-satunya faktor yang memengaruhi kesehatan bayi.”

2. Deduksi Yang Salah

1. "Jika seorang ibu memiliki riwayat diabetes, maka bayinya pasti akan mengalami komplikasi
selama persalinan." Ini adalah kesimpulan yang terlalu tegas. Meskipun diabetes dapat
memengaruhi persalinan, banyak faktor lain yang juga berperan.
2. "Jika seorang ibu memiliki riwayat keguguran sebelumnya, maka kehamilannya saat ini pasti
akan berakhir dengan keguguran juga." Ini adalah kesimpulan yang tidak dapat dipastikan.
Setiap kehamilan memiliki faktor-faktor unik yang memengaruhi hasilnya.
3. "Semua wanita yang mengonsumsi makanan pedas selama kehamilan akan memiliki bayi
dengan kulit kemerahan." Ini adalah kesimpulan yang berlebihan. Makanan pedas tidak secara
langsung mempengaruhi warna kulit bayi.
4. "Jika seorang ibu memiliki riwayat operasi caesar sebelumnya, maka dia tidak dapat melahirkan
normal." Ini adalah kesimpulan yang terlalu kaku. Meskipun operasi caesar dapat memengaruhi
kemungkinan melahirkan normal, banyak faktor lain yang juga berperan.
5. "Semua ibu yang mengonsumsi susu selama kehamilan akan memiliki bayi dengan gigi yang
kuat." Ini adalah kesimpulan yang tidak berdasar. Susu penting untuk kesehatan ibu dan bayi,
tetapi tidak langsung memengaruhi kekuatan gigi bayi.

3. Generalisasi Yang Terlalu Luas

1. "Semua ibu pasti mengalami kesulitan selama proses persalinan." Ini adalah kesimpulan yang
terlalu umum. Setiap ibu memiliki pengalaman yang berbeda dalam melahirkan.
2. "Semua ibu yang menyusui dapat menghasilkan cukup ASI untuk bayi mereka." Ini adalah
generalisasi yang tidak selalu benar. Beberapa ibu mungkin mengalami produksi ASI yang
kurang.
3. "Semua wanita yang melahirkan normal pasti pulih dengan cepat." Ini adalah kesimpulan yang
tidak akurat. Waktu pemulihan setiap wanita berbeda-beda.
4. "Semua ibu yang mengonsumsi makanan pedas selama kehamilan akan memiliki bayi dengan
kulit kemerahan." Ini adalah kesimpulan yang berlebihan. Makanan pedas tidak secara langsung
memengaruhi warna kulit bayi.
5. "Semua wanita yang menggunakan epidural selama persalinan pasti mengalami efek samping."
Ini adalah kesimpulan yang terlalu umum. Efek samping epidural dapat bervariasi antara individu.

Ada 2 bentuk kesalahan generalisasi yang biasa muncul yaitu :

a. Generilisasi Sepintas
1. "Semua wanita yang menggunakan epidural selama persalinan pasti mengalami efek samping.”
Ini adalah kesimpulan yang terlalu umum. Efek samping epidural dapat bervariasi antara individu.
2. “Semua bayi yang lahir dengan berat di bawah 2,5 kilogram pasti mengalami masalah
pertumbuhan.” Ini adalah generalisasi yang tidak selalu benar. Beberapa bayi dengan berat lahir
rendah dapat tumbuh dengan baik.
3. “Semua ibu yang mengalami preeklampsia selama kehamilan pasti akan memiliki komplikasi saat
melahirkan.” Ini adalah kesimpulan yang terlalu tegas. Preeklampsia dapat memengaruhi
persalinan, tetapi tidak selalu mengakibatkan komplikasi yang serius.
4. “Semua wanita yang mengonsumsi suplemen zat besi selama kehamilan pasti memiliki bayi yang
cerdas.” Ini adalah generalisasi yang berlebihan. Suplemen zat besi penting, tetapi kecerdasan
bayi dipengaruhi oleh banyak faktor.
5. "Semua ibu yang melakukan latihan kegel selama kehamilan pasti menghindari masalah
inkontinensia setelah melahirkan.” Ini adalah kesimpulan yang terlalu umum. Latihan kegel
membantu, tetapi hasilnya bervariasi pada setiap individu.

b. Generalisasi Aprior

1. Ibu hamil akan mengalami ketidaknyamanan fisik selama kehamilan trimester pertama.
2. Setiap bayi yang lahir prematur akan memeiliki masalag kesehatan yang serius.
3. Ibuu hamil yang merasa nyeri pada abdomen bawah pasti mengalami kontraksi palsu.
4. Asumsi bahwa seorang ibu yang pernah melahirkan akan mengalami persalinan yang lebih cepat
di proses kelahiran yang akan ia alami berikutnya.
5. Semua wanita hamil mengalami mual dan muntah saat di trimester pertama kehamilan.

4. Kesalahan Kausalitas penilaian ( sebab akibat )

1. Seorang wanita yang mengalami keguguran mungkin menyalahkan stres yang dialaminya
sebagai penyebabnya tanpa mempertimbangkan faktor-faktor biologis lain yang mungkin
mempengaruhi keguguran, seperti masalah genetik atau kelainan pada janin.
2. Keterlambatan perkembangan anak disebabkan oleh penggunaan teknologi layar (misalnya,
tablet atau ponsel cerdas) pada usia yang sangat muda.
3. Seorang ibu menyalahkan dirinya tentang kelahiran prematur yang dialami karena ia melakukan
aktivitas fisik berlebih selama masa kehamilan.
4. Seorang ibu mungkin mengaitkan perbedaan pertumbuhan fisik antara dua anaknya dengan pola
makan selama kehamilan atau masa menyusui yang berbeda.
5. Wanita yang hamil pada usia lanjut mungkin menyalahkan usianya sebagai penyebab
kemungkinan kelainan janin atau komplikasi kehamilan.

5. Kerancuan Analogi

1. Pada kehamilan trimester 1 ibu kay merasakan morning sickness. Ibu fani juga hamil trimester 1,
tentu ibu fani juga merasakan morning sickness.
2. Menghadiri persalinan adalah seperti berlayar di lautan yang tenang namun penuh misteri, dan
bidan serta dokter adalah navigator yang harus memastikan bahwa kapalnya tetap berlayar
dengan selamat ke destinasi yang diinginkan.
3. Peran bidan dalam persalinan adalah seperti seorang konduktor dalam sebuah orkestra, dan ibu
serta bayinya adalah para musisi yang harus berkolaborasi secara harmonis untuk menciptakan
simfoni kehidupan yang indah.
4. Proses persalinan adalah seperti pertandingan olahraga yang seru, dan ibu serta bayinya adalah
tim yang bekerja sama untuk mencetak gol kemenangan.
5. Menghadapi komplikasi kehamilan adalah seperti memperbaiki mesin yang rusak di tengah
perjalanan panjang, dan Bidan adalah teknisi yang harus menemukan solusi agar perjalanan
tetap berjalan lancar.

6. Kesalahan Relevans

a. Kesalahan relevansi argumentun ad hominem

1. Mengabaikan penelitian atau rekomendasi medis karena pendapat dokter atau peneliti tersebut
dianggap terlalu muda atau belum berpengalaman dalam praktik klinis.
2. Menolak saran atau informasi tentang kehamilan dari seorang dokter perempuan karena
keyakinan bahwa hanya dokter laki-laki yang dapat memahami kondisi tersebut.
3. Mengejek atau menolak gagasan seorang bidan tentang praktik perawatan persalinan karena dia
bukan seorang dokter atau tidak memiliki gelar akademis tertentu.
4. Mengkritik latar belakang etnis atau budaya seseorang yang memberikan informasi tentang
kesehatan reproduksi karena anggapan bahwa pengetahuannya tidak relevan atau kurang
berharga.
5. Menyerang karakter atau reputasi seorang ahli kebidanan atau ilmuwan karena memiliki
pandangan yang berbeda tentang metode pengelolaan persalinan, tanpa mempertimbangkan
bukti ilmiah yang mendukung argumennya.

b. Kesalahan Relevansi Argumentun Ad Verecundiam

1. Menganggap bahwa semua rekomendasi atau praktik medis dari seorang dokter spesialis hanya
karena gelar atau reputasi mereka, tanpa mempertimbangkan bukti ilmiah yang mendukungnya.
2. Mengabaikan pandangan bidan atau praktisi kesehatan lainnya hanya karena mereka tidak
memiliki gelar dokter, meskipun mereka memiliki pengalaman dan pengetahuan yang relevan
dalam praktik kebidanan.
3. Menerima secara mentah informasi tentang kehamilan atau persalinan dari selebriti atau tokoh
terkenal hanya karena mereka memiliki popularitas, tanpa mempertimbangkan keahlian atau
keandalan informasi yang disampaikan.
4. Mempercayai klaim tentang manfaat atau risiko kesehatan reproduksi dari sumber yang tidak
terverifikasi atau tidak dapat dipercaya hanya karena mereka memiliki gelar akademis atau
jabatan di bidang lain.
5. Mengabaikan penelitian atau pedoman medis terbaru hanya karena mereka tidak sesuai dengan
pandangan atau praktik tradisional dalam kebidanan, tanpa mempertimbangkan bukti-bukti ilmiah
yang mendasarinya.

c. Kesalahan Relevansi Argumentun Ad Baculum

1. Memaksa pasien untuk menyetujui prosedur medis tertentu dengan mengancam mereka dengan
konsekuensi negatif seperti penolakan layanan medis selanjutnya atau hilangnya dukungan
medis.
2. Menggunakan ancaman atau intimidasi terhadap pasien agar mereka menuruti pandangan atau
keinginan dokter atau bidan, tanpa memberikan penjelasan yang memadai atau
mempertimbangkan preferensi pasien.
3. Membujuk pasien untuk menjalani tindakan medis tertentu dengan mengancam bahwa mereka
tidak akan mendapatkan perawatan yang diperlukan jika mereka menolak tindakan tersebut.
4. Mengancam pasien dengan stigma atau diskriminasi sosial jika mereka memilih untuk mengikuti
praktik perawatan alternatif atau non-konvensional dalam kehamilan atau persalinan.
5. Menggunakan kekuasaan atau posisi otoritas dalam hierarki medis untuk memaksa pasien agar
menuruti pandangan atau keputusan medis tertentu, tanpa memperhatikan kebutuhan atau
preferensi individu pasien.

d. Argumentun Ad Populum

1. "Semua orang di komunitas kita memilih persalinan di rumah, jadi itu pasti cara terbaik untuk
melahirkan."
2. "Banyak ibu yang saya kenal tidak menggunakan epidural selama persalinan; jadi, menghindari
penggunaan epidural pasti merupakan pilihan yang paling alami dan terbaik."
3. Karena sebagian besar selebriti memilih untuk makanan dan suplemen organik selama
kehamilan, itu haruslah cara terbaik untuk memastikan kesehatan bayi."
4. "Semua orang di forum kehamilan online menyarankan memulai yoga prenatal, jadi itu pasti yang
paling efektif untuk mempersiapkan persalinan."
5. "Karena banyak orang percaya bahwa metode tertentu dapat memprediksi jenis kelamin bayi, itu
harus memiliki beberapa kebenaran."

e. Argumentun Ad Misericordian
1. "Anda harus membiarkan saya menggunakan metode persalinan yang saya inginkan; bayangkan
betapa stresnya saya jika harus melalui cara yang tidak saya nyaman dengan metode persalinan
yang tidak saya inginkan."
2. "Bagaimana Anda bisa menolak permintaan saya untuk obat penghilang rasa sakit ekstra?
Tidakkah Anda melihat betapa hebatnya rasa sakit yang saya alami?"
3. "Kami benar-benar harus mendapatkan kamar VIP pasca-persalinan; pikirkan saja betapa lebih
sulitnya pemulihan saya jika saya berada di kamar bersama."
4. "Saya rasa Anda harus membiarkan keluarga saya masuk selama persalinan; saya akan merasa
sangat sedih dan kesepian tanpa mereka di sini."
5. "Tolong, buat pengecualian dan biarkan suami saya tinggal lebih lama dari jam kunjungan yang
diizinkan; kami sangat membutuhkan dukungan satu sama lain saat ini."

f. Post Hoc Propter Hoc

1. Setelah ibu hamil mengonsumsi buah pepaya, bayinya lahir dengan berat badan rendah. Jadi,
konsumsi pepaya menyebabkan berat badan bayi rendah.
2. Saat seorang ibu mengonsumsi susu sapi setiap hari selama kehamilan, bayinya lahir dengan
kecerdasan di atas rata-rata. Oleh karena itu, minum susu sapi secara teratur selama kehamilan
meningkatkan kecerdasan bayi.
3. Ketika seorang wanita menjalani latihan kegel secara teratur selama kehamilan, proses
persalinan berlangsung lebih cepat dan lancar. Dengan demikian, latihan kegel menyebabkan
persalinan yang lebih mudah.
4. Setelah ibu hamil mengkonsumsi makanan pedas, bayinya lahir dengan rambut lebih tebal. Jadi,
makan makanan pedas selama kehamilan dapat meningkatkan pertumbuhan rambut bayi.
5. Saat seorang ibu memperoleh cukup istirahat selama kehamilan, bayinya lahir dengan berat
badan normal. Oleh karena itu, istirahat yang cukup selama kehamilan dapat menghasilkan bayi
dengan berat badan yang sehat.

g. Petitio Principi

1. Karena saya adalah ahli kesehatan, saya harus selalu menganjurkan ibu hamil untuk
menghindari alkohol dan makanan berlemak, tanpa mempertimbangkan kebiasaan makan dan
minum sebelumnya.
2. Karena saya adalah ahli kesehatan, saya harus selalu menganjurkan anak yang mengalami
stunting untuk menghindari stres, tanpa mempertimbangkan bagaimana stres tersebut dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
3. Karena ibu hamil secara alami memiliki insting pelindung terhadap janin mereka, maka mereka
pasti selalu membuat keputusan terbaik untuk kesehatan dan perkembangan anak mereka.
4. Karena ahli gizi merekomendasikan pola makan seimbang, maka pola makan seimbang pasti
merupakan kunci untuk mengatasi semua masalah kesehatan.
5. Karena obat herbal telah digunakan selama berabad-abad, maka obat herbal pasti lebih aman
dan lebih efektif daripada obat modern.

h. Argumentun Ad Ignorantiam

1. Karena saya tidak tahu apa yang terbaik untuk ibu hamil, saya akan mengikuti saran dokter.
2. Karena saya tidak tahu bagaimana cara menghindari stunting pada anak, saya akan mengikuti
semua program kesehatan yang tersedia untuk ibu hamil.
3. Karena belum ada bukti yang menunjukkan bahwa minum air putih tidak membantu
menyembuhkan segala jenis penyakit, maka minum banyak air putih pasti akan menyembuhkan
segala macam penyakit.
4. Karena belum ada bukti yang mengindikasikan bahwa bayi yang disusui memiliki ikatan
emosional yang lebih kuat dengan ibunya, maka menyusui adalah satu-satunya cara untuk
mengembangkan hubungan emosional yang sehat antara ibu dan anak.
5. Karena belum ada bukti yang menegaskan bahwa makan makanan cepat saji secara langsung
mengakibatkan obesitas, maka makan makanan cepat saji tidak akan berdampak buruk pada
kesehatan.

i. Ignorantia Elenchi

1. Karena ibu hamil memiliki kebutuhan gizi yang meningkat, mereka seharusnya makan untuk dua
orang setiap kali mereka makan.
2. Orang-orang yang merokok selama bertahun-tahun tetapi tidak terkena kanker paru-paru
menunjukkan bahwa merokok tidak begitu berbahaya bagi kesehatan.
3. Karena anak-anak yang menderita stunting tetapi masih dapat bermain dan tampak sehat, itu
berarti stunting tidak begitu berpengaruh terhadap kesejahteraan anak secara keseluruhan.
4. Sebagian orang dengan diabetes masih dapat menikmati makanan manis secara berlebihan
tanpa mengalami komplikasi kesehatan, menunjukkan bahwa diabetes tidak begitu berbahaya
seperti yang diperkirakan.
5. Ibu yang menyusui anak mereka secara eksklusif namun mengalami kelelahan ekstrem
menunjukkan bahwa menyusui tidak memberikan manfaat kesehatan yang signifikan bagi ibu.

Anda mungkin juga menyukai