Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


1.1. Gambaran Umum Kator Samsat Kota Bau-Bau
1.1.1. Sejarah Samsat Kota Bau-Bau

Lahirnya SAMSAT diawali oleh sebuah gagasan brilyan yang

disampaikan pada forum penataran para pimpinan Dinas Pendapatan Daerah Propinsi

DT I Se-Indonesia pada bulan April 1976 di Jakarta. Sehingga hasil penataran

menghasilkan suatu rekomendasi berupa usulan kepada pemerintah, khususnya

pimpinan Departemen Dalam Negeri agar SAMSAT dijadikan sistem pemungutan

Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)/Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)

untuk seluruh Indonesia.

Landasan Hukum dari pembentukan SAMSAT ini berdasarkan pada

surat keputusan bersama Menhankam/Pangab, Mentri Keuangan dan Mentri Dalam

Negeri Nomor Pol.Kep/13/XII/1976, Kep 1693/MK/IV/12/1976 dan 311 Tahun 1976

tentang peningkatan kerja sama antara pemerintah daerah Tingkat I, komando daerah

Kepolisian dan Aparat Departemen Keuangan dalam rangka peningkatan pelayanan

kepada masyarakat serta peningkatan pendapatan daerah, khususnya mengenai pajak -

pajak kendaraan bermotor. Pelaksanaan Operasional pada saat itu berdasarkan surat

edaran Mendagri Nomor 16 Tahun 1977 tentang pedoman/petunjuk pelaksanaan

SAMSAT dalam pengeluaran STNK, pembayaran PKB/BBNKB dan SWDKLLJ.

Kemudian dalam melakukan penyelenggaraan SAMSAT sudah diatur dalam

peraturan presiden republik Indonesia nomor 5 tahun 2015 tentang penyelenggaraan

sistem administrasi manunggal satu atap kendaraan bermotor.

Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) di Kota Baubau ini bertugas

untuk mengadministrasi kebutuhan masyarakat bidang lalu lintas seperti perpanjang

pajak STNK atau kendaraan bermotor. Selain fungsi tersebut, kantor Samsat ini juga
melayani masyarakat untuk membuat SIM baik SIM A mobil, SIM C motor, dan

lainnya. Kantor Samsat Baubau juga melayani perpanjangan SIM bagi masyarakat

yang surat izin mengemudinya sudah kadaluarsa. Untuk perpajakan kendaraan,

terdapat layanan Samsat online dimana masyarakat dapat membayar pajak secara

online melalui aplikasi e-samsat. Pada aplikasi tersebut, terdapat layanan untuk cek

pajak kendadaraan motor atau mobil, informasi syarat bayar pajar motor dan mobil,

cek data pemilik kendaraan, cek data plat nomor, informasi tarif perpanjangan pajak

motor dan mobil dan lainnya. Silahkan kunjungi kantor Samsat terdekat ini pada jam

kerja / buka untuk informasi lainnya seperti info harga dan tarif pajak STNK, hingga

infor ganti plat nomor kendaraan. Anda juga dapat mengunjungi Samsat keliling

terdekat yang buka tiap akhir pekan pada titik-titik kumpul masyarakat.

1.1.2. Visi Misi Kantor Samsat Kota Bau-Bau

1. Visi

“Mewujudkan Baubau Yang Maju, Sejahtera Dan Berbudaya 2019-2023”

2. Misi

a. Mewujudkan Baubau Sebagai Kota Tertib

b. Mewujudkan Baubau Sebagai Kota Aman

c. Mewujudkan Baubau Sebagai Kota Maju

d. Mewujudkan Baubau Sebagai Kota Populer

e. Mewujudkan Baubau Sebagai Kota Indah

f. Mewujudkan Baubau Sebagai Kota Lancar

1.1.3. Struktur Organisasi Kantor Samsat Kota Bau-Bau


KANIT
REGIDENT

CEK BENDAHARA
PENDAFTARAN PEMBANTU
FISIK

WORKSHOP
CETAK/VALIDASI PENYERAHAN
STNK
/CETAK
STNK.TNKB ARSIP
TNKB

Sumber: Kantor Samsat Kota Baubau


Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kantor Samsat Kota Bau-Bau

Tugas dan fungsi dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi inspektorat

adalah sebagai berikut:

1. Kanit Regident

Kanit regident adalah unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah kasat

lantas yang bertugas melayani administrasi registrasi dan identifikasi kendaraan

bermotor serta pengemudi, alam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas,

kanit regident menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Melaksanakan pembinaan pengendalian dan pengawasan terhadap pelayanan

administrasi registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor serta pengemudi.

b. Melakukan pemeriksaan dokumen kendaraan baik pendaftaran baru, mutasi

keluar maupun mutasi masuk

c. Melaksanakan pelayanan penerbitan BPKB, STNK dan TNKB bagi kendaraan

yang telah melalui proses pemeriksaan dokumen


d. Melaksanakan pengecekan ulang ke tempat asal kendaraan di registrasi terhadap

kendaraan yang melakukan mutasi masuk sebagai bentuk sistem pengamanan

e. Bekerjasama dengan instansi terkait (dispenda dan jasa raharja) dalam proses

pembayaran pajak kendaraan dan suransi serta sat reskrim pada kasus curanmor

dan unit laka lantas dalam hal kasus laka lantas / tabrak lari.

f. Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan registrasi dan indentifikasi

kendaraan dan pengemudi.

2. Cek fisik

Guna menjamin dan melindungi keabsahan, kebenaran dan keamanan tanda bukti

pendaftaran adalah melakukan pemeriksaan secara fisik terhadap kendaraan

bermotor yang akan didaftar untuk dicocokkan dengan tanda bukti pendaftaran

yang sedang diproses.

3. Pendaftaran

Tugas Pelayanan pendaftaran yaitu:

a pemberian formulir SPRKB kepada pemilik Ranmor;

b penerimaan pendaftaran Regident Ranmor;

c penelitian, verifikasi kelengkapan dan keabsahan dokumen

d persyaratan Regident Ranmor; dan

e pendataan Regident Ranmor

4. Bendahara Pembantu

Tugas dari bendahara pembantu, yaitu :

a penerimaan pembayaran PKB dan/atau BBN-KB;

b penerimaan pembayaran SWDKLLJ;

c penerimaan pembayaran administrasi STNK dan/atau TNKB; dan

d pencetakan dan validasi TBPKP


5. Cetak/validasi STNK

Tugas dari pelayanan cetak/validasi STNK:

a Melakukan Pencetakan STNK

b Melakukan Pengesahan STNK

6. Workshop/cetak TNKB

Tugas dari pelayanan cetak TNKB, yaitu:

a Melakukan Pencetakan TNKB

b Melakukan Pengesahan TNKB

7. Penyerahan STNK.TNKB

Tugas dari pelayanan penyerahan STNK.TNKB yaitu:

a. penyerahan STNK, TBPKP dan TNKB kepada pemilik Ranmor;

b. pencatatan data penyerahan pada buku register;

c. penandatanganan pada buku register penyerahan oleh pemilik Ranmor; dan

d. pengarsipan

8. Arsip

Tugas dari pelayanan arsip yaitu:

a. Pemisahan dan penyimpanan arsip Regident Ranmor;

b. pemisahan dan penyimpanan arsip PKB dan BBN-KB; dan

c. pemisahan dan penyimpanan arsip SWDKLLJ

1.2. Kuesioner Dan Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner pada 100 orang wajib pajak

kendaraan bermotor yang ditemui ke rumah wajib pajak maupun sedang di Kantor Samsat

Kota Bau-Bau. Penyebaran kuesioner dimulai pada tanggal 22 Agustus 2022 dan terkumpul

pada tanggal 7 September 2022, akan tetapi peneliti tidak dapat mengontrol jawaban

responden dimana responden bisa saja tidak jujur dalam menjawab kuesioner. Dalam
penelitian ini jumlah sampel yang dapat diteliti berjumlah 100 responden sesuai dengan

sampel yang memakai rumus slovin pada Kantor Samsat Kota Baubau.

1. Deskripsi Responden

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian, kuesioner yang

dibagikan berjumlah 100 dan tingkat pengembaliannya sebanyak 100 kuesioner dan

semua yang diterima kembali memenuhi syarat untuk diolah. Responden pada

penelitian ini yaitu wajib pajak kendaraan bermotor Kota Baubau. Berikut ini adalah

identitas reponden yang terdiri dari Jenis Kelamin, Usia, Pendidikan Terakhir, dan

pekerjaan.

a. Usia

Tabel 4.1 Usia Responden

No Usia Jumlah Presentase


1 < 25 tahun 14 14,0%
2 25-30 tahun 16 16,0%
3 30-40 tahun 32 32,0%
4 ≥ 40 tahun 38 38,0%
Jumlah 100 100%
Sumber data: data primer, diolah 2022

Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa karakteristik responden usia antara <25

tahun berjumlah 14 orang atau 14,0%, usia antara 25-30 tahun berjumlah 16 orang

atau 16,0%, usia antara 30-40 berjumlah 32 orang atau 32,0% serta usia ≥ 40 tahun

berjumlah 38 orang dengan presentase 38,0%.

b. Jenis Kelamin

Tabel 4.2 Jenis Kelamin responden


No Jenis kelamin Jumlah Presentase
1 Laki-laki 54 54,0%
2 Perempuan 46 46,0%
Jumlah 100 100%
Sumber: data primer diolah, 2022

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis

kelamin yang paling banyak adalah responden berjenis kelamin Laki-laki sebanyak

54 orang atau (54,0%), sedangkan responden Perempuan yakni 46 orang (46,0%).

c. Pendidikan Terakhir

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan


No Tingkat pendidikan Jumlah Presentase
1 SMA 38 38,0%
2 Diploma (D3) 6 6,0%
3 Strata 1 (S1) 51 51,0%
4 Strata 2 (S2) 5 5,0%
Jumlah 100 100%
Sumber: data primer diolah, 2022

Pada Tabel 4.3 Hasil olah data untuk karakteristik responden berdasarkan

pendidikan ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden yang paling

banyak berada pada Strata 1 (S1) sebanyak 51 orang (51,0%) dan SMA sebanyak

38 orang (38,0%).

d. Pekerjaan

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Presentase

1 PNS 30 30,0%
2 Wiraswasta 29 29,0%

3 Pegawai Swasta 41 41,0%

4 Lainnya - -

Jumlah 100 100%


Sumber data: data primer, 2022

Pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pekerjaan responden didominasi oleh

yang berlatar pekerjaan yaitu Pegawai Swasta sebanyak 41 orang 41,0%).

Sedangkan yang memiliki latar belakang pekerjaan PNS sebanyak 30 orang

(30,0%). Diikuti wiraswasta sebanyak 29 orang atau 29,0% .

2. Statistik Deskriptif

Tabel 4.5 Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel


Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kesadaran wajib pajak 100 29.00 43.00 35.4500 2.79022


Pengetahuan pajak 100 26.00 35.00 28.7700 1.42031
Sanksi perpajakan 100 36.00 50.00 41.5500 2.87580
Akuntabilitas pelayanan
100 29.00 45.00 37.4400 2.78278
publik
Kepatuhan wajib pajak
100 27.00 44.00 32.2500 2.91764
kendaraan bermotor
Valid N (listwise) 100
Sumber data: Hasil Olah Data SPSS 22

Pada Tabel 4.5 menunjukkan statistik desktiptif dari masing-masing variabel

penelitian. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap kesadaran

wajib pajak menunjukkan nilai minimum sebesar 29,00 nilai maksimum sebesar 43,00,

mean (rata-rata) sebesar 35,4500 dengan standar deviasi sebesar 2,790. Kemudian hasil

analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap variabel pengetahuan pajak

menunjukkan nilai minimum sebesar 26,00, nilai maksimum sebesar 35,00, mean (rata-

rata) sebesar 28,7700 dengan standar deviasi sebesar 1,420. Pada variabel Sanksi
Perpajakan menunjukkan nilai minimum sebesar 36,00, nilai maksimum sebesar 50,00,

mean (rata-rata) sebesar 41,5500 dengan nilai deviasi sebesar 2,875 dan variabel

akuntabilitas pelayanan publik menunjukkan nilai minimum 29,00, nilai maksimum

45,00, mean (rata-rata) sebesar 37,4400 dengan nilai deviasi sebesar 2,782 sedangkan

variabel kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor menunjukkan nilai minimum

27,00, nilai maksimum sebesar 44,00, mean (rata-rata) sebesar 32.2500 dengan standar

deviasi sebesar 2,917.

Berdasarkan tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata tertinggi berada pada

variabel Sanksi Perpajakan yakni 41,5500, sedangkan yang terendah adalah variabel

Pengetahuan Pajak 28,7700. Untuk standar deviasi tertinggi berada pada kepatuhan

wajib pajak kendaraan bermotor yaitu 2,917 dan yang terendah adalah variabel

pengetahuan pajak yakni 1,420.

1.3. Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas Data

Pengujian validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara statistik yaitu

menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total dengan

menggunakan metode product moment pearson correlation. Data dinyatakan valid

jika nilai r hitung yang merupakan nilai item dari Corrected Item-Total Correlation>

dari r tabel pada signifikansi 0,05 (5%). Dalam pengujian validitas data dilakukan

dengan menggunakan pendekatan Pearson Correlation.

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas

Variabel Instrument R Hitung R Tabel Keterangan


Penelitian
Kesadaran X1_1 0,278 0,195 Valid
wajib pajak X1_2 0,550 0,195 Valid
X1_3 0,650 0,195 Valid
X1_4 0,544 0,195 Valid
X1_5 0,552 0,195 Valid
X1_6 0,573 0,195 Valid
X1_7 0,394 0,195 Valid
X1_8 0,675 0,195 Valid
X1_9 0,498 0,195 Valid
Pengetahuan X2_1 0,588 0,195 Valid
pajak X2_2 0,555 0,195 Valid
X2_3 0,463 0,195 Valid
X2_4 0,568 0,195 Valid
X2_5 0,499 0,195 Valid

X2_6 0,493 0,195 Valid

X2_7 0,394 0,195 Valid

X3_1 0,468 0,195 Valid


Sanksi X3_2 0,556 0,195 Valid
perpajakan X3_3 0,437 0,195 Valid
X3_4 0,447 0,195 Valid
X3_5 0,558 0,195 Valid
X3_6 0,663 0,195 Valid
X3_7 0,737 0,195 Valid
X3_8 0,691 0,195 Valid
X3_9 0,485 0,195 Valid
X3_10 0,680 0,195 Valid
Akuntabilitas X4_1 0,632 0,195 Valid
pelayanan X4_2 0,690 0,195 Valid
publik X4_3 0,481 0,195 Valid
X4_4 0,471 0,195 Valid
X4_5 0,568 0,195 Valid
X4_6 0,689 0,195 Valid
X4_7 0,656 0,195 Valid
X4_8 0,572 0,195 Valid
X4_9 0,721 0,195 Valid
Y_1 0,626 0,195 Valid
Kepatuhan Y_2 0,603 0,195 Valid
wajib pajak Y_3 0,674 0,195 Valid
kendaraan Y_4 0,567 0,195 Valid
bermotor Y_5 0,663 0,195 Valid
Y_6 0,500 0,195 Valid

Y_7 0,496 0,195 Valid


Y_8 0,600 0,195 Valid
Y_9 0,496 0,195 Valid
Y_10 0,728 0,195 Valid

Sumber: data diolah di spss vs.22

Pada Table 4.6 tersebut memperlihatkan bahwa seluruh item pernyataan memiliki

nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari pada R-tabel sebesar 0,195.

Hal ini berarti bahwa data yang diperolah telah valid dan dapat dilakukan pengujian

data lebih lanjut.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika

jawaban dari responden itu stabil dari waktu ke waktu. Kriteria suatu instrument.

Penelitian dikatakan realibel jika dengan menggunakan uji statistik Cronbach

Alpha (α), koefisien realibilitas > 0,60

Tabel 4.7 Hasil Uji Realibitas

Variabel Cronbach’s Batas reabilitas Keterangan


Alpha
Kesadaran wajib 0,666 0,60 Reliabel
pajak
Pengetahuan 0,517 0,60 Reliabel
perpajakan
Sanksi perpajakan 0,771 0,60 Reliabel
Akuntabilitas 0,801 0,60
pelayanan publiK
Kepatuhan wajib 0,828 0,60 Reliabel
pajak kendaraan
bermotor
Sumber data: data diolah SPSS 22

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha dari semua

variabel lebih besar dari 0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen dari

kuesioner yang digunakan untuk menjelaskan variabel kesadaran wajib pajak,

pengetahuan pajak, sanksi pajak dan akuntabilitas pelayanan publik serta kepatuhan

wajib pajak kendaraan bermotor yaitu dinyatakan handal atau dapat dipercaya

sebagai alat ukur variabel.

Anda mungkin juga menyukai