A. IDENTITAS MODUL
CAPAIAN
Peserta didik mampu menganalisis kedudukan Pancasila sebagai
PEMBELAJARA
N SATU TAHUN ideologi terbuka; serta peluang dan tantangan penerapan nilai-nilai
FASE F
Pancasila dalam kehidupan global; peserta didik mampu
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
ELEMEN Pancasila
KELAS XI
SEMESTER Ganjil
7 X 2 JP (14 X 45 Menit)
ALOKASI WAKTU
PEMBELAJARAN
TAHUN 2022
B. KOMPETENSI AWAL
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini Peserta didik sudah memiliki
kemampuan dasar menganalisis tentang materi Pancasila pada pembelajaran PPKn.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
1. Beriman, bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia
2. Bernalar kritis
3. Kreatif
4. Berkebhinekaan global
D. SARANA DAN PRASARANA
Sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses kegiatan pembelajaran :
1. Laptop
2. Proyektor
3. Power Point
4. Buku paket
5. Papan tulis
6. Sepidol
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik yang menjadi target yaitu Peserta didik Reguler/ tipikal : Umum
KOMPETENSI INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu memetakan pemikiran para pendiri bangsa tentang rumusan dasar negara dan
isi Pancasila, serta hubungan agama dan negara
2. Peserta didik mampu menelaah bagaimana penerapan nilai-nilai Pancasila dalam praktik kehidupan
sehari-hari, berbangsa dan bernegara
3. Peserta didik dapat memetakan peluang dan tantangan penerapan Pancasila dalam kehidupan global
dan mampu meningkatkan peluang dan menghadapi tantangan penerapan Pancasila
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Peserta didik mampu memetakan pemikiran para pendiri bangsa tentang rumusan dasar negara
2. Peserta didik mampu menelaah bagaimana penerapan nilai-nilai Pancasila
3. Peserta didik mampu memetakan peluang dan tantangan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan global
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apakah kalian mengingat isi sila pada pancasila
2. Coba sebutkan beberapa contoh penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama Unit 1
Peta Pemikiran Pendiri Bangsa tentang Pancasila
Kegiatan Pendahuluan
Peserta didik dan guru mengucapkan salam
Perserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama
Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru
Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan
diterapkan dalam pembelajaran 15
Guru memberikan Apersepsi, Motivasi serta menjelaskan tujuan dan manfaat dari menit
mempelajari materi tentang Peta Pemikiran Pendiri Bangsa tentang Pancasila
Kegiatan inti
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru terkait materi Peta Pemikiran Pendiri
Bangsa tentang Pancasila melalui PPT dan buku paket
Peserta didik secara individu diminta dan dipersilahkan mengajukan hal-hal yang 60
belum dipahami terkait masalah yang disajikan Menit
Peserta didik menerima Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang dibagikan oleh
guru terkait membuat peta pemikiran
Peserta didik bersama guru membahas hasil kerja terkait peta pemikiran yang
telah dikerjakan peserta didik
Kegiatan Penutup
Kegiatan inti
Kegiatan Pendahuluan
Peserta didik dan guru mengucapkan salam
Perserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama
Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru 15
Guru memberikan Apersepsi, Motivasi serta menjelaskan tujuan dan manfaat dari menit
mempelajari materi tentang Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Bernegara
Kegiatan inti
Peserta didik memperhatikan materi yang jelaskan guru terkait materi melalui
PPT dan atau buku paket
Peserta didik secara individu diminta dan dipersilahkan mengajukan hal-hal yang 60
belum dipahami terkait masalah yang disajikan Menit
Kegiatan Penutup
Kegiatan Pendahuluan
Peserta didik dan guru mengucapkan salam
Perserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama
Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru 15
Guru memberikan Apersepsi, Motivasi serta menjelaskan tujuan dan manfaat dari menit
diskusi Tugas wawancara tentang Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Bernegara
Kegiatan inti
Peserta didik dipersilakan berkumpul dengan kelompoknya masing-masing dan
memperiapkan tugasnya untuk dipersentasikan didepan kelas
Peserta didik secara perkelompok dipersilahkan maju dan menampilkan hasil
tugasnya 60
Peserta didik kelompok lainnya dipersilahkan mengajukan pertanyaan secara Menit
bergantian
Peserta didik dan guru memberi bantuan dan solusi bagi individu atau kelompok
yang mengalami kesulitan saat berdiskusi
Peserta didik dan guru secara bersama menyimpulkan hasil diskusi
Kegiatan Penutup
Guru bersama Peserta didik melakukan refleksi untuk mengidentifikasi manfaat baik
secara langsung maupun tidak langsung
Guru dan peserta didik secara bersama-sama menyimpulkan materi pembelajaran
Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk tetap semangat dalam belajar serta 15 menit
membaca materi pada pertemuan berikutnya tentang Studi Kasus Penerapan
Pancasila dalam Kehidupan Bernegara
Pertemuan Ketiga Unit 2
Studi Kasus Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Bernegara
Kegiatan Pendahuluan
Peserta didik dan guru mengucapkan salam
Perserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama 15
Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru menit
Guru memberikan Apersepsi, Motivasi serta menjelaskan tujuan dan manfaat dari
mempelajari materi tentang Studi Kasus Penerapan Pancasila dalam Kehidupan
Bernegara
Kegiatan inti
Sebelum memulai pelajaran guru memberikan essay untuk mengetahui pemahaman
peserta didik terkait materi sebelumnya yang berkaitan dengan materi yg akan
diajarkan
Peserta didik dipersilahkan menjawab essay tersebut 60
Peserta didik memperhatikan materi yang jelaskan guru terkait materi melalui Menit
PPT dan atau buku paket
Peserta didik secara individu diminta dan dipersilahkan mengajukan hal-hal yang
belum dipahami terkait masalah yang disajikan
Peserta didik menerima Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang dibagikan oleh
guru dalam bentuk essay “uji pemahaman”
Kegiatan Penutup
Kegiatan Pendahuluan
Peserta didik dan guru mengucapkan salam
Perserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama 15
Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru menit
Guru memberikan Apersepsi, Motivasi serta menjelaskan tujuan dan manfaat dari
mempelajari materi tentang Tantangan Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Global
Kegiatan inti
Peserta didik memperhatikan materi yang jelaskan guru terkait materi melalui
PPT dan atau buku paket
Peserta didik secara individu diminta dan dipersilahkan mengajukan hal-hal yang 60
belum dipahami terkait masalah yang disajikan Menit
Peserta didik menerima Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang dibagikan oleh
guru dalam bentuk analisis SWOT
Peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami tugas diberi kesempatan
bertanya pada guru.
Peserta didik diberi bantuan berkaitan dengan kesulitan yang dialami.
Kegiatan Penutup
Guru bersama peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami
Peserta didiksaat memahami materi pembelajaran
Guru bersama Peserta didik melakukan refleksi untuk mengidentifikasi manfaat baik
secara langsung maupun tidak langsung 15 menit
Guru dan peserta didik secara bersama-sama menyimpulkan materi pembelajaran
Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk tetap semangat dalam belajar serta
membaca materi pada pertemuan berikutnya tentang Peluang Peran pancasila dalam
Kehidupan Global.
Pertemuan Kedua Unit 3
Peluang Peran pancasila dalam Kehidupan Global
Kegiatan Pendahuluan
Peserta didik dan guru mengucapkan salam
Perserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama 15
Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru menit
Guru memberikan Apersepsi, Motivasi serta menjelaskan tujuan dan manfaat dari
mempelajari materi tentang Peluang Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Global
Kegiatan inti
Peserta didik memperhatikan materi yang jelaskan guru terkait materi melalui
PPT dan atau buku paket
Peserta didik secara individu diminta dan dipersilahkan mengajukan hal-hal yang 60
belum dipahami terkait masalah yang disajikan Menit
Peserta didik diberikan kesempatan berdiskusi terkait materi
Peserta didik menerima Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang dibagikan oleh
guru dalam bentuk analisis SWOT pribadi
Peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami materi diberi kesempatan
bertanya pada guru.
Peserta didik diberi bantuan berkaitan dengan kesulitan yang dialami.
Kegiatan Penutup
Guru bersama peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami
Peserta didiksaat memahami materi pembelajaran
Guru bersama Peserta didik melakukan refleksi untuk mengidentifikasi manfaat baik
secara langsung maupun tidak langsung 15 menit
Guru dan peserta didik secara bersama-sama menyimpulkan materi pembelajaran
Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk tetap semangat dalam belajar serta
membaca materi pada pertemuan berikutnya.
E. ASESMEN
Asesmen unit 1
Peta Pemikiran Pendiri Bangsa tentang Pancasila
Pertemuan pertama:
Persamaan Pemikiran
Pertemuan kedua:
Uji pemahaman
1. Apakah yang menjadi persamaan pemikiran para pendiri bangsa mengenai dasar negara
Indonesia?
2. Apakah yang menjadi perbedaan cara pandang para pendiri bangsa mengenai dasar negara
Indonesia?
3. Bagaimana kaitan antara agama dan negara dalam penentuan dasar negara Indonesia?
4. Bagaimana argumentasi para pendiri bangsa untuk menempatkan ajaran syariat Islam sebagai
bagian dari dasar negara?
5. Apa yang menjadi alasan kuat untuk tidak menjadikan syariat Islam sebagai dasar negara
Indonesia?
6. Pesan moral apa yang dapat kalian gali dari perdebatan panjang para pendiri bangsa, sampai
akhirnya menuju pada satu kesepakatan Pancasila yang kita kenal sampai saat ini?
WAWANCARA
Pada kegiatan kali ini, kalian akan mewawancarai anggota masyarakat yang ada
di sekitar kalian (lingkungan sekolah maupun rumah) mengenai contoh
penerapan Pancasila yang dilakukan sehari-hari. Setelah itu, kalian membuat
video hasil wawancara dengan durasi 5 - 10 menit dan menganalisis tataran nilai
yang ada pada contoh yang disebutkan.
Nama
Pekerjaan
Penerapan pancasila
Pertemuan ketiga :
Uji pemahaman
Sebutkan wujud penerapan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang ada di sekitar
kalian dan pelaksanaannya sudah sesuai dengan nilai instrumental dan nilai praksis.
1. Sila pertama:
…………………………………………………………………………………………………
2. Sila kedua:
…………………………………………………………………………………………………….
3. Sila ketiga:
……………………………………………………………………………………………….……
4. Sila keempat:
………………………………………………………………………………………………..
5. Sila kelima:
…………………………………………………………………………………………………..
Pertemuan pertama :
ANALISIS SWOT
Pesatnya perkembangan teknologi memberikan banyak peluang sekaligus
tantangan, terlebih dalam hal menerapkan Pancasila. Berikan analisismu
mengenai kaitannya dengan tantangan dan peluang penerapan Pancasila.
Pertemuan kedua :
1. Nilai (value), karakter, kompetensi, dan keterampilan apa yang kalian miliki sehingga dapat
menjadi kekuatan bagi kalian untuk ber-Pancasila dalam kehidupan global !
2. Nilai, karakter, kompetensi, dan keterampilan apa yang belum kalian miliki dan perlu kalian
miliki pada masa mendatang sehingga kalian dapat menerapkan Pancasila dalam kehidupan global !
Unit 1
Peta Pemikiran Pendiri Bangsa tentang Pancasila
Para pendiri bangsa, baik yang tergabung maupun yang tidak tergabung dalam BPUPK, memliki
kesamaan cita-cita terhadap bangsa Indonesia, yaitu kemerdekaan, persatuan, dan kejayaan. Nama
Pancasila pertama kali diperkenalkan oleh Soekarno, yang digunakan sebagai dasar negara. Di awal
kemerdekaan Indonesia, sidang PPKI berfokus pada ketuhanan dan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluknya. Pada sidang BPUPK pertama, Soekarno awalnya mengusulkan 3 rancangan
dasar negara, yaitu Pancasila yang terdiri dari 5 dasar negara (kebangsaan Indonesia, internasionalisme
dan perikemanusiaan, mufakat dan demokrasi, kese jahteraan sosial dan ketuhanan); Trisila (sosio-
nasiolisme, sosio-demokratik, dan ketuhanan) dan yang terakhir adalah Ekasila (gotong royong). Selain
Soekarno, pendiri bangsa lainnya, seperti Soepomo, Moh. Yamin, dan Moh. Hatta, juga turut
memberikan ide tentang dasar negara. Masing-masing dari mereka membuat 5 poin dasar negara, sama
halnya seperti yang diajukan oleh Soekarno pertama kali.
Dalam sidang BPUPK, teradapat perbedaan pendapat di antara para pendiri bangsa mengenai
pandangan terhadap agama dan dasar negara. Soerkarno dan Hatta setuju untuk memisahkan agama dan
negara. Sementara itu, beberapa tokoh lainnya, seperti Moh. Natsir, Ki Bagus Hadikusumo, dan KH.
Wahid Hasyim memandang bahwa Islam harus menjadi dasar negara. Perdebatan antar-pendiri bangsa
tentang posisi agama Islam sebagai dasar negara, sempat berpotensi penyebab terjadinya perpecahan.
Bagi kelompok nasionalis-sekuler, agama dipandang sebagai permasalahan individu yang tidak dapat
dijadikan patokan untuk bernegara meskipun Indonesia memiliki masyarakat muslim sebagai
mayoritas. Di lain sisi, kelompok nasionalis-Islam berargumentasi bahwa nilai-nilai di Islam mencakup
moral, sosial, dan politik sehingga baik diterapkan di Indonesia yang kebetulan mayoritas
masyarakatnya adalah muslim.
Unit 2
Penerapan Pancasila dalam Konteks Berbangsa dan Bernegara
Penerapan Pancasila dalam kehidupan bernegara tidak terlepas dari pemahaman terhadap tataran
nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis. Ketiga nilai ini harus saling tersinkronisasi dan tidak
bertentangan. Nilai dasar berarti nilai kebenaran absolut yang tidak akan berubah seiring dengan
perkembangan zaman. Nilai instrumental maknanya adalah nilai dari penjabaran Pancasila yang
disesuaikan dengan konteks zaman dan perkembangannya. Nilai praksis merupakan nilai yang terdapat
dalam penerapan Pancasila, baik yang tertulis maupun tidak.
Pada sila pertama, dapat dimaknai bagaimana negara menjamin kemerdekaan bagi warganya untuk
memeluk agama yang dipercayai serta kebebasan untuk melakukan ibadah secara aman. Sila kedua
menjamin pemenuhan hak asasi manusia oleh negara, tetapi pada praktiknya tetap saja ditemukan
pelanggarannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu bentuk persatuan masyarakat Indonesia adalah
dengan digunakannya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan berbagai atribut pemersatu
lainnya, seperti bendera merah putih dan lambang negara Garuda Pancasila. Sebagai negara demokrasi,
rakyat Indonesia memberikan kepercayaan kepada wakil rakyat untuk menjadi perwakilan yang
membawa aspirasi rakyat. Sebagai bentuk penerapan sila kelima, negara bertanggung jawab atas
meratanya bantuan dan jaminan kesehatan serta fasilitas umum lainnya.
Unit 3
Peluang dan Tantangan Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Global
Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak positif sekaligus tantangan bagi eksistensi
ideologi Pancasila. Dengan segala kemudahan akses informasi, menjadikan banyak ideologi yang tidak
sejalan dengan Pancasila dapat dengan mudah masuk ke masyarakat Indonesia, contohnya radikalisme,
ekstrimisme, dan terorisme, yang mengancam persatuan Indonesia. Pada era digital, setiap orang dapat
menjadi produsen sekaligus konsumen informasi. Dalam situasi saat ini, masyarakat mengalami
kesulitan untuk mendapatkan informasi yang valid dikarenakan yang banyak beredar adalah post truth
yang dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia. Sebagai warga Indonesia yang menjunjung tinggi
nila-nilai Pancasila, kita juga tidak terlepas dari peran sebagai warga dunia yang menuntut kita harus
mampu bersaing di kancah global dengan cara membekali diri agar memiliki sejumlah kecakapan:
literasi, kompetensi, dan karakter.
Indonesia memiliki keragaman adat dan budaya, serta dikenal dengan bangsa yang mencintai
perdamaian. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia menjadi kekuatan bagi rakyatnya untuk
menjalankan kehidupan dengan menjunjung nilai-nilai yang luhur agar tetap dapat berkompetisi secara
global. Masyarakat Indonesia harus membekali diri dengan berbagai keterampilan, seperti kolaborasi,
komunikasi, literasi, dan lain sebagainya. Keterampilan ini penting untuk menjadi bekal agar dapat
meningkatkan peluang penerapan Pancasila secara global serta berkompetisi dengan warga dunia
lainnya
J. GLOSARIUM
Globalisme : Proses mendunianya suatu hal (ideologi, pandangan hidup dan lainnya) sehingga batas
antara negara menjadi hilang.
Ideologi : merupakan suatu ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Antoine Destutt de
Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide"
Nasionalisme : adalah suatu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris nation) dengan mewujudkan satu
konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama
dalam mewujudkan kepentingan nasional, dan nasionalisme juga rasa ingin mempertahankan negaranya,
baik dari internal maupun eksternal.
Nilai dasar : Suatu nilai yang bersifat abstrak dan tetap, terlepas dari pengaruh perubahan ruang dan
waktu. Nilai dasar mencakup citacita, tujuan, tatanan dasar, dan ciri khasnya
Nilai instrumental : nilai yang bersifat kontekstual. Dalam konteks PPKn, nilai instrumental merupakan
penjabaran dari nilainilai Pancasila, berupa arahan kinerja untuk kurun waktu tertentu dan untuk kondisi
tertentu.
Nilai praksis : nilai yang terdapat dalam kenyataan hidup seharihari, baik dalam konteks kehidupan
bermasyarakat maupun bernegara. Dalam konteks PPKn, nilai praksis adalah wujud dari penerapan nilai-
nilai Pancasila, baik secara tertulis maupun tidak tertulis, baik dilakukan oleh lembaga negara (eksekutif,
legislatif, dan yudikatif ) maupun oleh organisasi masyarakat, bahkan warga negara secara perseorangan.
Radikalisme : Paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik
secara menyeluruh hingga ke akarakarnya. Berasal dari kata “radix” yang berarti akar.
Sekularisme : sebuah prinsip yang bertujuan untuk menjalankan urusan-urusan manusia berdasarkan
pertimbangan sekuler dan naturalistik. Sekularisme sering didefinisikan sebagai pemisahan agama dari
urusan sipil dan negara.
K. DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/ wiki/Sekularisme. Sekularisme. 2022. Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas. 2 September 2022.
https://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme. Nasionalisme. 2022. Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas. 2 September 2022.
Kholiludin, Tedi et all. 2021. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/SMK Kelas XI.
Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi: Komplek Kemendikbudristek Jalan RS. Fatmawati, Cipete, Jakarta
Selatan.