Anda di halaman 1dari 2

 Nama : Trivornia Dini Ifoni

 NIM : B1011231154

 Kelas : D/IESP

 Mata kuliah : Kewarganegaraan

HAK ASASI PEREMPUAN


Permasalahan yang saya ambil di tugas kewarganegaraan ini ialah mengenai Hak Asasi
Manusia terutama hak Perempuan. Kenapa saya mengambil topik ini karena di zaman
modern seperti sekarang masih banyak pelanggaran terhadap Hak asasi manusia terutama hak
perempuan. Dimana hak asasi perempuan cenderung di anggap remeh oleh sebagian orang.
Oleh karena itu sebuah pandangan terhadap Hak asasi perempuan perlu mendapat perhatian
serius. Perempuan, sebagai bagian integral dari masyarakat, berhak mendapatkan hak yang
sama dengan laki-laki tanpa diskriminasi. Secara definisi, hak perempuan adalah hak dan
kebebasan fundamental yang dimiliki oleh perempuan karena ia manusia. Hak ini melekat
pada diri perempuan sejak lahir dan tidak boleh dirampas.

Dalam hal ini perempuan memiliki hak sebagai berikut:

 Hak untuk pendidikan yang setara


 Hak untuk memilih dan terlibat dalam proses politik
 Hak untuk mendapatkan perlindungan dari kekerasan
 Hak untuk mendapatkan akses kesehatan reproduksi
 Hak untuk bekerja dan mendapatkan perlakuan yang adil di tempat kerja
 Hak untuk memiliki harta benda dan properti
 Hak untuk kebebasan berekspresi dan kebebasan beragama

Namun, realita menunjukkan bahwa perempuan di berbagai belahan dunia masih menghadapi
berbagai bentuk diskriminasi dan pelanggaran hak asasi. Kesenjangan gender masih lebar di
berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, politik, dan ekonomi.

Berikut beberapa contoh pelanggaran hak asasi perempuan yang masih terjadi:

 Kekerasan terhadap perempuan, baik fisik, seksual, maupun psikis.


 Pernikahan dini dan paksa.
 Kesenjangan gaji antara laki-laki dan perempuan.
 Kurangnya akses terhadap pendidikan dan kesehatan.
 Minimnya representasi perempuan dalam politik dan pengambilan keputusan.
 Pengaturan tubuh dan hak reproduksi: Pembatasan atas hak reproduksi dan akses
terhadap layanan kesehatan reproduksi, termasuk akses terhadap kontrasepsi dan
aborsi aman dan legal, sering kali menjadi masalah bagi perempuan di beberapa
negara.

Kondisi ini perlu diubah. Upaya untuk mewujudkan kesetaraan gender dan pemenuhan hak
asasi perempuan harus terus dilakukan. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

 Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hak asasi perempuan: Hal ini
dapat dilakukan melalui edukasi dan kampanye publik.
 Membuat dan menegakkan hukum yang melindungi hak asasi perempuan: Pemerintah
perlu berkomitmen untuk menciptakan regulasi yang mendukung kesetaraan gender.
 Memberdayakan perempuan melalui pendidikan dan pelatihan: Perempuan perlu
memiliki akses terhadap pendidikan dan pelatihan yang berkualitas agar dapat
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.
 Mendorong partisipasi perempuan dalam politik dan pengambilan keputusan:
Perempuan harus memiliki kesempatan yang sama untuk terlibat dalam proses
pengambilan keputusan di berbagai bidang.

Tanggapan terhadap isu hak asasi perempuan membutuhkan pemahaman yang mendalam
tentang kompleksitas masalah tersebut, serta komitmen untuk mengubah pola pikir dan
perilaku yang tidak setara.

Oleh karena itu pemenuhan hak asasi perempuan bukan hanya tanggung jawab
pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Kita semua perlu bekerja sama
untuk menciptakan dunia yang adil dan setara bagi perempuan dan laki-laki karena
setiap individu, tanpa memandang jenis kelaminnya, harus diperlakukan secara adil
dan setara dalam segala aspek kehidupan, termasuk akses terhadap pendidikan,
pekerjaan, dan keputusan yang berkaitan dengan tubuh dan kehidupannya. Menyadari
dan memerangi segala bentuk diskriminasi dan ketidaksetaraan gender adalah langkah
penting menuju masyarakat yang lebih inklusif dan adil bagi semua.

Anda mungkin juga menyukai