Anda di halaman 1dari 1

TUGAS KASUS

Kasus ini bermula dari investasi PT GTS dan BSP ke Adam Air pada Mei 2007. Pada saat itu, PT
GTS, yang merupakan anak perusahaan pengusaha Harry Tanosoedibyo, menggelontorkan dana
segarsebesar Rp157,5 miliar dengan sejumlah hak dan kewajiban. Namun, masalah mulai muncul
ketika PT GTS memperoleh fakta bahwa ada kejanggalan di tubuh maskapai Adam Air. Laporan
keuangan PT Adam Air yang diaudit oleh akuntan publik pada tahun buku 2006 mengungkapkan
masalah-masalah kecurangan.

Masalah-masalah kecurangan tersebut mulai tercium ketika terjadi beberapa kecelakaan yang sering
menimpa Adam Air, antara lain pada tanggal 11 Februari 2006, 1 Januari 2007, 21 Februari 2007, dan
10 Maret 2008. Kecelakan tersebut memunculkan perselisihan antar pemegang saham dan manajemen
perusahaan sehingga menyulitkan kondisi perusahan, dan akhirnya PT. Bhakti Investama pada 14
Maret 2008 menarik seluruh sahamnya karena merasa Adam Air tidak melakukan perbaikan tingkat
keselamatan serta tiadanya transparansi.Akibatnya, kegiatan operasional Adam Air dihentikan sejak
17 Maret 2008. Kegiatan operasional Adam Air kemudian dihentikan sejak 17 Maret 2008 dan baru
akan dilanjutkan jika ada investor baru yang bersedia menalangi 50 persen saham yang ditarik Bhakti
Investama tersebut. Hasil audit laporan keuangan pada tahun 2006 dicurigai telah dimanipulasi untuk
mencairkan kredit ke Bank BRI. Ini merupakan bentuk pelanggaran hukum karena adanya mark up
finansial perusahaan agar kelihatan sehat.

Ditemukan fakta bahwa telah terjadi penyalahgunaan dan penggelembungan dana, sehingga terjadi
pemalsuan laporan keuangan PT Adam Air yang diaudit akuntan publik pada tahun buku 2006.
Misalnya, soal uang kas di bank senilai Rp132,8 miliar, dana pembelian spare part Rp120 miliar,
pembayaran pajak Rp15,2 miliar, pertanggungjawaban selisih penjualan tiket yang mencapai Rp32
miliar, selisih pendapatan kargo hingga Rp40 miliar, hingga soal rendahnya kualitas rekrutmen pilot..
Sehingga pada 18 Maret 2008, izin terbang atau Operation Specification Adam Air dicabut
Departemen Perhubungan.

Pendapat saya tentang Kasus Pelanggaran Etika Profesi Akuntan PT Adam Sky Connections
Airlines memiliki dampak yang signifikan bagi akuntan dan perusahaan. Sehingga hal hal yang
tersebut harus memberikan perbaikan dan juga perubahan pada PT Adam Sky Connections Airlines.
Dampak Bagi Perusahaan :
1. Kerugian Keuangan: Pelanggaran etika dapat menyebabkan kerugian finansial bagi
perusahaan. Biaya hukum, denda, dan kehilangan klien dapat berdampak negatif pada
keuangan.
2. Gangguan Operasional: Proses investigasi dan penanganan kasus pelanggaran etika dapat
mengganggu operasional perusahaan. Fokus tim manajemen akan teralihkan dari kegiatan inti
bisnis.
3. Ketidakstabilan Organisasi: Dalam beberapa kasus, pelanggaran etika dapat menyebabkan
ketidakstabilan organisasi. Karyawan mungkin khawatir tentang masa depan perusahaan dan
mencari pekerjaan di tempat lain.
4. Dampak pada Pemegang Saham: Pemegang saham dapat mengalami kerugian jika harga
saham perusahaan turun akibat skandal etika. Kepercayaan investor juga dapat terpengaruh
Dampak Bagi Akuntan :
1. Reputasi Profesional: Pelanggaran etika dapat merusak reputasi profesional akuntan yang
terlibat. Kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntansi dapat terkikis jika ada dugaan
pelanggaran.
2. Pencabutan Izin Praktik: Jika terbukti melakukan pelanggaran etika, akuntan dapat
kehilangan izin praktik. Ini berarti mereka tidak lagi dapat bekerja sebagai akuntan secara
legal.
3. Kehilangan Klien: Perusahaan yang terlibat dalam pelanggaran etika dapat kehilangan klien.
Bisnis dan individu akan enggan bekerja dengan perusahaan yang dianggap tidak etis.

Anda mungkin juga menyukai