Anda di halaman 1dari 1

E. Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo.

Undang- Undang
Nomor 20
Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

“Setiap orang yang memberi hadiah atau janji kepada pegawai negeri dengan
mengingat
kekuasaan atau wewenang yang melekat pada jabatan atau kedudukannya, atau
oleh
pemberi hadiah atau janji dianggap melekat pada jabatan atau kedudukan
tersebut,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan atau denda paling
banyak
150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah).”

Penjelasan:
Pada pasal 13 ini menjelaskan kekuasaan atau wewenang yang melekat pada
jabatan atau
kedudukan pegawai negeri yang bersangkutan atau oleh pemberi hadiah atau janji
dianggap melekat pada jabatan atau kedudukan pegawai negeri tersebut. Pasal 13
merupakan tindak pidana penyuapan yang bersifat aktif
Unsur-unsurnya:
a. perbuatan: memberi hadiah atau janji
b. objek: sesuatu
c. kepada: pegawai negeri
d. dengan mengingat kekuasaan atau wewenang yang melekat pada jabatan atau
kedudukan pegawai negeri yang bersangkutan atau oleh pemberi hadiah atau janji
dianggap melekat pada jabatan atau kedudukan pegawai negeri tersebut.
Contoh kasus:
Dalam pasal ini ialah suap Traveller Cheque (TC) oleh Miranda Gultom tahun
2009. Dari
dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU), sangat jelas indikasi keterkaitan
pemberian TC
senilai 9,8 miliar terhadap anggota FPDIP terkait pemilihan Deputi Gubernur
Senior yang
dimenangkan Miranda Gultom. Perbuatan nya ini memenuhi pasal 13 karena
adanya unsur
“memberi hadiah” kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dan dengan
mengingat kekuasaan atau wewnang yang melekat pada jabatan atau kedudukan
pegawai
negeri yang bersangkutan; atau oleh pemberi hadiah atau janji dianggap melekat
pada
jabatan atau kedudukan pegawai negeri tersebut.

Anda mungkin juga menyukai