Anda di halaman 1dari 3

PLATO PENGANUT AJARAN ESOTERIS?

Selamat datang di UC Channel


Video ini masih membahas bagian enam dari buku Sejarah Dunia yang disembunyikan karya
Jonathan Black, setelah pada video sebelumnya kita telah membahas tentang kisah Osiris yang
dikatakan sebagai mumi pertama, masih ada pembahasan lain dari bagian enam ini yang tidak
bisa disampaikan pada video sebelumnya seperti penggambaran tentang munculnya alat kelamin
laki-laki , hingga pemikiran plato yang dikatakan dipengaruhi oleh ajaran esoteris.
Mengenai alat kelamin laki-laki, informasi dalam buku ini tampaknya cukup berbeda dari apa
yang sudah kita ketahui selama ini. Akan tetapi, sebagaimana penegasan dari Jonathan sejak
awal, bahwa pembahasan dalam buku ini diulas dari sudat pandang yang berbeda, yaitu banyak
mengungkapkan tentang ajaran orang-orang esoteris.
Lebih lanjut tentang alat kelamin laki-laki, dalam bagian enam buku ini dikatakan bahwa, dalam
sejarah rahasia ada sebuah dimensi khusus untuk perkembangan seksual. Para pendeta ajaran
rahasia atau yang disebut juga sebagai pendeta misteri percaya ketika lentera osiris mundur ke
tempat tertutup tulang tengkorak dan menempati posisi yang saat ini dikenal sebagai kelenjar
pineal, alat kelamin laki-laki atau penis kemudian mencuat.
Sebelum melangkah lebih jauh membahas tentang lentera Osiris, perlu diketahui bahwa, menurut
Plutarch Osiris merupakan dewa terkahir yang memerintah sebagai raja di bumi. Sementara pada
bagian lain buku ini dikatakan bahwa, lentera yang ada pada Osiris merupakan bagian nabati
terkahir dari makhluk yang sudah memiliki unsur hewani atau manusia yang sudah dilengkapi
unsur hewani. Lentera ini adalah kelenjar pineal yang menonjol dibagian atas kepala manusia.
Lentera ini katakan sebagai organ utama makhluk proto-manusia yang peka terhadap hangat dan
dingin, peka terhadap makhluk lain, dan bisa menjadi petunjuk bagi proto-manusia tersebut.
Kembali ke masalah alat kelamin laki-laki yang dalam bagian enam ini katakan muncul karena
masuknya kelenjar pineal, menurut kearifan kuno, alat kelamin laki-laki adalah bagian terakhir
yang hadir pada bentuk tubuh jasmani manusia. Itulah alasan seniman-seniman pada
perkumpulan rahasia seperti Michelangelo dan Signorelli saudara dari Leonardo sebagai sesama
anggota sering menggambarkan penis manusia dalam mitologi dengan bentuk mirip tumbuhan.
Kejadian masuknya kelenjar pineal dan munculnya alat kelamin laki-laki ini dikatakan sebagai
titik balik besar dalam sejarah, karena begitu alat kelamin laki-laki itu terbentuk, manusia tidak
bisa lagi berkembang biak dengan cara kuno seperti tumbuhan atau dengan cara partenogenesis.
Oleh karena itu, dalam hal ini dikatakan bahwa keadaan manusia menjadi lebih dari seksualitas
binatang.
Kejadian masuknya kelenjar pineal tersebut juga dikatakan telah membuka sebuah dimensi
ketiga yang mengerikan, yaitu lahirnya pikiran manusia atau dengan kata lain terbentuknya
manusia yang bisa berpikir. Sebuah doktrin dari ajaran rahasia mengatakan bahwa “awal dari
kematian adalah kelahiran pikiran”. Dalam bagian ini dikatakan bahwa pikiran manusia adalah
proses mematikan, membatasi pertumbuhan dan umur panjang. Ketika proto-manusia masih
merupakan makhluk nabati, mereka tidak mengalami kematian. Mereka mulai mengalami sebuah
awal dari kematian ketika mereka mulai mengambil sifat binatang.
Perubahan bentuk tubuh manusia yang tadinya memiliki sebuah lentera yang menonjol dibagian
kepalanya kemudian berpindah posisi ke bagian dalam otak yang kemudian dikenal dengan
kelenjar pineal telah memberikan perubahan besar pada manusia dalam memahami sesuatu yang
terletak pada dimensi yang lebih tinggi. Tulang tengkorak yang keras dan menutup lentera osiris
menyebabkan pikiran kosmis yang diterima oleh manusia telah disaring dan tidak lagi mampu
dibaca sebagaimana mestinya. Perubahan ini telah menjadikan adanya halangan bagi manusia
untuk mampu berkomunikasi dengan roh-roh, dewa-dewa, dan malaikat-malaikat yang kita tahu
mereka memiliki alam yang berbeda dengan manusia.
Akan tetapi, perubahan bentuk tubuh manusia memiliki dampak yang baik, dimana apabila tidak
ada penghalang yang menyaring pikiran manusia dengan alam rohani atau dengan pikiran kosmis
maka manusia akan kewalahan dan kebingungan dalam menerima berbagai informasi atau pun
komunikasi yang datang dari berbagai dimensi atau dari berbagai lapisan alam.
Oleh karena itu, orang-orang kuno khususnya para penganut ajaran rahasia sangat percaya
tentang mata pikiran yang diyakini merupakan sebuah kenyataan, sementara kenyataan yang
dilihat oleh mata fisik merupakan pantulan atau bayangan dari kenyataan yang dilihat oleh mata
pikiran tersebut. Hal ini sebagaimana yang telah kita bahas dalam video ke dua dalam edisi
membahas buku Sejarah Yang Disembunyikan ini.
Salah satu tokoh yang dikatakan memahami konsep ini adalah Plato. Dalam buku ini dikatakan
bahwa Plato adalah seorang anggota ajaran esoteris. Salah satu bagian yang cukup terkenal dari
pemikiran plato tentang kebenaran adalah kisah tentang manusia yang ditahan di dalam gua,
dimana ada beberapa tawanan yang diikat menghadap ke dinding belakang gua. Mereka sudah
berada di sana seumur hidup dan tidak bisa melihat ke mana-mana, hanya bisa melihat ke
dinding gua yang berada dihadapan mereka, pada dinding tersebut para tahanan hanya bisa
melihat bayangan yang dipantulkan oleh kejadian yang sesungguhnya dari luar gua. Bayang-
bayangan ini disebabkan oleh sebuah api yang berkobar di mulut gua dan orang-orang di luar
gua yang berjalan berlalu lalang. Karena para tahanan ini berada di dalam gua tersebut seumur
hidup dan tidak pernah melihat ke luar gua, maka bayangan yang mereka lihat tersebut mereka
anggap sebagai sebuah kenyataan.
Kiasan yang dilontarkan oleh Plato tersebut merupakan sebuah perumpaan tentang cara manusia
berpikir tentang kenyataan. Menurut buku ini, yang ingin disampaikan Plato melalui kiasan ini
adalah tentang pikiran kosmis dan Pikiran Makhluk memancar dari gagasan yang merupakan
kenyataan yang lebih tinggi. Benda-benda fisik yang kita lihat dengan mata fisik hanya
merupakan bayangan atau pantulan dari kenyataan yang lebih tinggi.
Lalu apa kaitan antara kiasan Plato tersebut dengan lentera osiris atau dengan kelenjar pineal
yang sudah dibahas sebelumnya?
Dalam buku ini Black mengatakan bahwa “Gua di sini adalah atap tulang dari tengkorak.
Tengkorak gelap, ruangan dari tulang yang dibungkus daging”. Plato diklaim telah memahami
dan sadar tentang mekanisme lembut dari pembayangan dan pemantulan yang terjadi di dalam
tengkorak manusia, fisiologi okultisme dan fisiologi doktrin rahasia.
Kembali kepada kelenjar pineal, dalam buku ini dikatakan bahwa kelenjar pineal adalah sebuah
kelenjar kelabu kecil, seukuran kacang almond, yang terletak di dalam otak. Dalam fisiologi
esoteris, ketika kita mendapatkan firasat, kelenjar pineal kita mulai bergetar, dan jika disiplin-
disiplin spiritual digunakan untuk meningkatkan dan memperpanjang getaran itu, ini mungkin
akan mengakibatkan terbukanya Mata Ketiga, yang terletak di tengah-tengah alis. Orang-orang
bijak kuno sudah lama mengetahui dan memahami tentang kelenjar pineal ini. Mereka paham
tentang cara pengaplikasiannya sehingga mereka bisa menggunakannya untuk meningkatkan
kesadaran dan merubah keadaan. Mereka melihat kelenjar pineal sebagai sebuah organ wawasan
dari dunia yang lebih tinggi, sebuah jendela terbuka pada kecemerlangan dan keajaiban tingkatan
spiritual. Jendela ini bisa dibuka secara sistematis dengan bermeditasi dan praktik rahasia lainnya
yang memberikan peningkatan penglihatan.
Kisah tentang Osiris pada video kami sebelumnya merupakan bagian enam dari buku ini.
Menurut Black, mitos tentang Osiris tersebut memiliki berbagai makna dan penafsiran, salah
satunya adalah tentang kesadaran. Dalam hal ini, Osiris yang mati dan dibangkitkan lagi dalam
kesadaran yang lebih tinggi ditafsirkan sebagai sebuah keadaan bahwa untuk mencapai
kesadaran yang lebih tinggi maka kita terlebih dahulu harus meninggalkan kesadaran lama,
kesadaran yang terjebak dalam dunia materil.
Selain itu, kisah tentang Osiris memberikan sebuah gambaran bahwa kekuatan seks, kematian,
dan pikiran memiliki hubungan yang sangat erat untuk menciptakan kesadaran manusia. Orang-
orang bijak kuno mengerti betapa kematian dan seksualitas penting untuk membangkitkan
pikiran, mereka juga mengerti tentang kesadaran pikiran bisa digunakan untuk memanipulasi
kekuatan seksualitas dan kematian untuk mencapai tahap kehidupan yang lebih tinggi. Akan
tetapi, seksualitas yang dipahami oleh orang bijak kuno berbeda dengan cara kita memandang
seksualitas hari ini, dimana kita masih terjebak dalam pengertian seksualitas pada tingkat
materialistis.
Pada dunia kuno, sperma dipahami sebagai sebuah ekspresi dari keinginan kosmis, kekuatan
generatif tersembunyi dalam prinsip keteraturan seluruh kehidupan. Setiap tetes sperma
dipercaya berisi sebuah partikel prima materia yang merupakan cikal bakal dari segala yang
dibuat, sebuah partikel yang bisa meledak dengan panas dan membakar dengan luar biasa untuk
membentuk seluruh makrokosmos baru. Berbeda dengan manusia hari ini yang sangat jarang
memiliki pemahaman tentang hal tersebut. Hanya orang-orang tentu yang memiliki kesadaran
tentang fenomena seksual seperti yang dipahami oleh orang-orang bijak kuno tersebut.
Itulah pembahasan singkat tentang isi dari bagian enam buku Sejarah Dunia Yang
Disembunyikan karya Jonathan Black. Pembahasan dalam video ini hanya sebuah ringkasan dari
banyaknya materi yang dibahas dalam bagian enam buku ini. Karena keterbatasan kami dan
terbatasnya durasi video ini, kami tidak bisa memaparkan semua isi dari bagian enam ini, oleh
karena itu, untuk mendapatkan gambaran yang utuh dan menyeluruh tentang isi dari bagian enam
buku ini, kami menyarankan untuk membaca bukunya langsung.
Demikian video kali ini, mohon maaf atas segala kekurangan, apabila ada kritik dan saran atau
pendapat lain tentang isi dari bagian enam ini silahkan ditulis dalam kolom komentar! Bagikan
video yang anda tonton ini kepada teman-teman anda, agar mereka tahu apa yang anda tahu!
Nantikan video kami selanjutnya dan Salam Universal

Anda mungkin juga menyukai