Anda di halaman 1dari 8

Nama : Erny Regina SAA (2B)

NIM : 11210321000060
Mata Kuliah : Pengantar Filsafat

FILSAFAT PRA SOCRATES

A. Pengertian Filsafat
Sudah banyak sekali mahasiswa atau yang bukan mahasiswa pun
belajar filsafat entah disuatu organisasi ataupun belajar kepada ahlinya.
Tetapi, merekapun tak luput dari berkeluh kesah bahwa belajar filsafat ini
membingungkan, membuat pusing kepala. Kerapkali dipandang, bahwa
ilmu filsafat sebagai ilmu yang abstrak dan hanya di awang-awang saja.
Padahal, ilmu filsafat itu dekat dan berada dalam hidup kita sehari-hari.
Memang benar bahwa filsafat itu bersifat tidak konkret, karena
menggunakan metode berpikir sebagai cara pergulatannya dengan realitas
hidup kita. Mungkin karena bersifat abstrak dan sulitnya memahami metode
berpikir filsafat menyebabkan mata kuliah ini dipandang rumit.
Kata filsafat, philosophy dalam bahasa Inggris dan philosophy
dalam bahasa Yunani mempunyai arti cinta akan kebijaksanaan. Philos
(cinta) atau Philia (persahabatan, tertarik)dan Sophos (kebijaksanaan,
pengetahuan, keterampilan, pengalaman, praktis, inteligensi).
Dari pengertian diatas filsafat sebenarnya amat sangat dekat dengan
realitas kehidupan. Untuk mengerti apa filsafat itu, kita perlu menggunakan
akal untuk merenungkan realitas hidupnya, “mengapa kita hidup?”,
“mengapa kita mati?”. Tentunya pemikiran-pemikiran ini terkadang bisa
muncul dipikiran kita ketika pikiran kita diberikan kebebasan untuk bekerja.
Dalam ilmu mantiq (logika) manusia disebut sebagai al insanu hayawanun
nathiq (manusia adalah binatang berpikir. Nathiq sama dengan berkata-kata
dan mengeluarkan pendapatnya berdasarkan pikirannya. Sebagai binatang
yang berpikir manusia berbeda dengan hewan. Walaupun, pada dasarnya
fungsi tubuh dan fisiologis manusia tidak berbeda dengan hewan. Namun,
hewan lebih mengandalkan fungsi-fungsi kebinatangannya yaitu, naluri,

1
pola=pola tingkah laku yang khas, yang pada dasarnya pun fungsi
kebinatangan juga ditentukan oleh struktur susunan syaraf bawaan
Manusia menyadari bahwa dirinya sangat berbeda dengan binatang
apapun. Tetapi, memahami siapa sebenarnya manusia itu bukan persoalan
yang mudah. Ini terbukti dari pembahasan manusia tentang dirinya sendiri
yang telah berlangsung demikian lama. Barangkali, sejak manusia diberi
kemampuan berpikir secara sistematik mulai timbul pemikiran siapakah
dirinya itu mulai timbul. Namun, informasi secara tertulis tentang hal ini
baru terlacak pada masa para pemikir kuno Romawi yang konon dimulai
dari Thales (abad 6 SM)

B. Filsafat Pra Socrates


Filsafat Pra Socrates adalah awal dari perkembangan filsafat Yunani
kuno. Yunani merupakan tempat dimana pemikiran ilmiah muali tumbuh
dannpada zaman tersebut lahirlah pemikir yang menyebabkan filsafat itu
dilahirkan. Bangsa Yunani adalah bangsa pertama yang menggunakan akal
sebagai alat untuk berpikir.
Pemikir-pemikir pada masa Pra Socrates disebut juga filsuf alam.
Dikatan demikian karena fokus utamanya mencari jawab atas asas
terjadinya alam. Mereka tidak menelan mentah-mentah cerita terjadinya
alam yang dikatakan nenek moyang, legenda, atau sejenisnya. Tetapi,
mereka mencoba menjawab dari pemikirannya sendiri.
Ciri-ciri filsafat Pra Socrates adalah rasional meta fisik dimana
pemikiran yang diikuti mengarah pada hal ghaib, seperti memberikan
sesajen kepada dewa matahari. Mereka beranggapan bahwa sumber daya
alam yang ada dimuka bumi ini ada yang menciptakan. Tetapi, mereka mash
tidak tahu siapa yang menciptakannya. Jadi, masyarakat beranggapan
bahwa yang memberikan kesuburan adalah pohon besar. Filsafat Pra
Socrates mencapai puncaknya pada orang-orang sophis (nama yang
diberikan kepada sekelompok filsuf yang hidup dan berkarya pada zaman

2
yang sama dengan sokrates. Mereka muncul pada pertengahan hingga akhir
abad ke 5 SM).
Pemikir-pemikir Pra Socrates adalah sebagai berikut
Thales (624-548 SM)
Thales adalah seorang filosof yang berasal dari miletus, sebuah koloni
yunani di asia kecil. Dia berkelana ke berbagai negri. Salah satunya adalah
mesir, dimana dia diceritakan pernah menghitung tinggi pyramid dengan cara
mengukur bayangannya pada saat yang tepat, ketika panjang bayangannya
sendiri sama dengan tinggi badannya. Dia juga dikisahkan pernah meramalkan
terjadinya gerhana matahari secara tepat, pada 585 SM.Thales beranggapan
bahwa sumber dari segala sesuatu adalah air. Dia percaya bahwa seluruh
kehidupan berasal dari air dan akan lembali keair. Dia beranggapan seperti itu
mungkin, karena selama perjalanannya dimesir, dia pasti telah mengamati
tanaman yang mulai tumbuh di daratan delta sungai Nil setelah surut dari
banjir. Barangkali dia juga sempat mengamati, bahwa katak dan cacing muncul
dari tanah yang lembab (tanah berair).

Anaximander
Anaximander adalah filosof kedua setelah thales yang berasal dari miletus
juga. Dia hidup kira-kira sama dengan masa hidup thales. Dia adalah salah satu
murit thales. dia beranggapan bahwa dunia kita hanyalah salah satu dari banyak
dunia yang muncul dan sirna didalam sesuatu yang disebutnya sebagai ‘yang
tak terbatas’. Tidak begitu mudah untuk menjelaskan apa yang dimaksudnya
tersebut, tapi tampaknya jelas bahwa dia tidak sedang memikirkan tentang
suatu zat yang dikenal sebagaimana yang dibayangkan Thales. Barangkali
yang dimaksudnya adalah bahwa zat yang menjadi sumber segala sesuatu,
pastilah berbeda dengan sesuatu yang dihasilkannya tersebut, karena semua
benda ciptaan itu terbatas, maka sesuatu yang muncul sebelum dan sesudah
benda-benda tersebut pastilah ‘tidak terbatas’. Jelas bahwa zat dasar itu tidak
mungkin sesuatu yang sangat biasa seperti air ataupun yang dapat kita lihat.

3
Anaximenes (570-526 SM)
Anaximenes adalah filosof dari meletus yang masa hidupnya kira-kira 570-
526 SM. Dia adalah murit dari Anaximander. Teorinya tentang alam adalah
bahwa sumber dari segala sesuatu pastilah “udara” atau “uap”. Anaximenes
tentunya mengenal teorinya Thales menyangkut air. Akan tetapi dia
menyangkal pendapatnya Thales, dari manakah asalnya air tersebut’.
Anaximenes beranggapan bahwa air adalah udara yang dipadatkan . kita
mengetahui bahwa ketika hujan turun, air diperas dari udara. Jika air diperas
lebih keras lagi, ia akan menjadi tanah, pikirnya. Dia mungkin pernah melihat
bagaimana tanah dan pasir terperas dari es yang meleleh. Di a juga
beranggapan bahwa api adalah udara yang dijernihkan. Oleh karenanya air,
tanah dan api tercipta dari udara.\

Parmenides
Sejak sekitar 500 SM, ada sekelompok filosof dikoloni Yunani Elea di
Italya selatan. “orang-orang Elea” ini tertarik pada masalah ini. Yang paling
penting diantara filosof ini adalah Parmenides (kira-kira 540-480 SM).
Parmenides beranggapsn bahwa segala sesuatu yang ada pasti telah selalu ada.
Gagasan ini tidak asing bagi rakyat Yunani. Mereka menganggap sudah
selayaknya bahwa segala sesuatu yang ada didunia ini abadi. Tidak ada sesuatu
yang dapat muncul dari ketiadaan, dan tidak ada sesuatu yang menjadi tiada,
piker Parmenides.Namun Parmenides membawa gagasan itu lebih jauh lagi.
Dia beranggapan bahwa tidak ada yang disebut perubahan actual, tidak ada
sesuatu yang berbeda dari sebelumnya.Parmenides sadar bahwa indranya
melihat dunia ini selalu berubah, tapi dia lebih memilih akal daripada indranya.
Dia yakin bahwa indra-indra manusia memberikan gambaran yang tidak tepat
tentang dunia, suatu gambaran yang tidak sama deengan gambaran akal
manusia. Keyakinan yang tidak tergoyahkan pada akal manusia disebut
rasionalisme. Rasionalisme adalah seseorang yang percaya bahwa akal
manusia merupakan sumber utama pengetahuan tentang dunia. Dalam masalah
ini Parmenides mengemukakan dua pandangan :

4
a. Bahwa tidak ada sesuatu yang dapat berubah.
b. Bahwa persepsi indra kita tidak dapat dipercaya.

Heraclitus
Rekan sezaman Parmenides adalah Heraclitus yang hidup kira-kira 540-480
SM. Dia berasal dari Ephesus di Asia kecil. Dia beranggapan bahwa perubahan
terus menerus adalah cirri alam yang palin mendasar. Dapat dikatakan, bahwa
Heraclitus mempunyai keyakinan yang lebih besar pada apa yang dilihatnya
dari pada yang dirasakannya.“segala sesuatu terus mengalir”, kata Heraclitus.
Segala sesuatu mengalamiperubahan terus-menerus dan selalu bergerak, tidak
ada yang menetap, karena itu kita ‘tidak dapat melompat di sungai yang sama’
Heraclitus mengemukakan bahwa dunia itu dicirikan dengan adanya kebalkan.
Jika, kita tidak pernah sakit, maka kita tidak akan pernah tahu seperti apa sehat
itu, jia kita tidak pernah lapar kita tidak akan tahu bagaimana rasanya kenyang,
jika kita tidak pernah miskin, kita tidak akan pernah tahu bagaimana kaya itu,
dan lain sebagainya.Sebagaimana Parmenides Heraclitus mengemukakan dua
pandangan tentang alam ini:
a. Bahwa segala sesuatu berubah.
b. Bahwa persepsi indra kita dapat dipercaya.

Empedocles (490-430 SM)


Mungkin, kedua filosof diatas saling bertentangan, akan tetapi disini,
Empedocles akan menengahi kedua pendapat yang saling bertentangan
tersebut. Empedocles adalah filosof dari Sicilia. Dia hidup kira-kira 490-430
SM. Empedocleslah yang menuntun kedua filosof tersebut -Parmenides dan
Heraclitus- keluar dari kekacauan yang telah mereka masuki itu.Dia
menganggap bahwa mereka benar dalam satu sisi, dan salah dalam sisi yang
lain.Air jelas tidak dapat berubah menjadi kupu-kupu atau yang lain. Air murni
akan selalu memjadi air. Maka, Parmenides benar dengan keyakinannya,
bahwa ‘tidak ada sesuatu yang berubah’.Namun, pada saat yang sama dia
membenarkan pendapatnya Heraclirus, bahwa kita harus mempercayai apa

5
yang ditangkap indra kita. Bahwa, ‘alam ini berubah’. Empedocles
menyimpulkan, bahwa gagasan mengenai zat dasar itulah yang harus ditolak,
baik air atau udara semata-mata tidak dapat berubah menjadi kupu-kupu
ataupun serumpun bunga mawar yang begitu cantik dan indah. Sumber alam
tidak mungkin hanya satu unsure saja.Empedocles yakin bahwa alam ini terdiri
dari empat unsur, yaitu tanah, air, api dan udara. Semua proses alam terjadi
karena bergabung atau terpisahnya empat unsur tersebut.

Zeno
Ia dapat merelatifkan kebenaran yang telah mapan. Zeno menemukan
dialektika. Istilah dialektika termasuk kata yang mendapat pelbagai arti
sepanjang sejarah filsafat. Ia mulai mengemukakan hipotesis yaitu salah satu
anggapan yang dianut pelawan-pelawan Parmenides. Lalu ia menunjukkan
bahwa dari hipotesis itu harus ditarik kesimpulan yang mustahil. Menurut
metode ini, Zeno membuktikan bahwa adanya ruang kosong, pluralitas dan
gerak sama-sama mustahil. Seperti:
a. Anda tidak pernah mencapai garis finish dalam suatu balapan. Untuk
mencapai garis finish itu anda terlebih dahulu harus menempuh separuh
jarak, lalu separuh jarak, kemudian setengah dari sisa, setengah dari
sisa, setengah dari sisa, dan kerja anda selanjutnya menghabiskan sisa
yang tidak akan pernah habis. Anda tidak akan mencapai garis finish
padahal secara empiris anda telah lama mencapai garis finish itu. Ini
adalah penyelesaian matematika; matematika itu logis.
b. Anak panah yang meluncur dari busurnya, apakah bergerak atau
diam? Menurut Zeno, diam. Diam adalah bila suatu benda pada suatu
saat berada pada suatu saat berada pada suatu tempat. Anak panah itu
setiap saat berada di suatu tempat. Jadi, anak panah itu diam. Ini khas
logika. Padahal mata kita jelas-jelas menyaksikan bahwa anak panah
itu bergerak dengan cepat. Siapa yang benar? Yang menyatakan
bergerak atau yang menyatakan diam? Itu relatif, kedua-duanya benar
bergantung pada cara membuktikanya. (Warmer, 1961: 41-42)

6
Gorgias
Ada tiga proposisi yang diajukan Gorgias:
1. Tidak ada yang ada, maksudnya realitas itu sebenarnya tidak ada.
Menurut Gorgias, pemikiran lebih baik tidak menyatakan apa-apa
tentang realitas.
2. Bila sesuatu itu ada, maka tidak dapat diketahui. Ini disebabkan oleh
penginderaan itu tidak dapat dipercaya. Penginderaan itu sumber ilusi.
3. Realitas itu dapat kita ketahui, ia tidak akan dapat kita beritahukan
kepada orang lain. Di sini ia memperlihatkan kekurangan bahasa untuk
mengomunikasikan pengetahuan kita itu.
Filsafat adalah ilmu mendasar tentang seluruh fenomena kehidupan dan
pemikiran manusia secara kritis. Ahli filsafat Pra Socrates salah satunya
adalah Thales yang berpendapat bahwa semua berasal dari air, bumi boleh
dipandang sebagai bahan yang satu kali keluar dari laut dan sekarang
terapung-apung diatasnya.
Filsafat Pra Socrates adalah filsafat yang dilahirkan dari kemenangan
akal atas dongeng atau mitos-mitos yang diterima dari agama yang memberi
tahukan tentang asal muasal segala sesuatu yang mencangkup terjadinya
alam semesta beserta isinya.

7
DAFTAR PUSTAKA
Sesady, Muliati. 2019. Pengantar Filsafat. Yogyakarta : Trust Media Publishing
Rofiq, Ahmad Choirul. 2014. Pengantar Filsafat. Ponorogo : STAIN Po PRESS
Zuhriyah, Lailatuz. Filsafat Pra Socrates.
https://www.academia.edu/8384696/Filsafat_Pra_Socrates_Filosof_Alam_Filsafa
t diakses pada tanggal 05 Maret 2022 pukul 21:10
ONEENOBINTAR. Filsafat Pra Socrates.
https://oneenobintari.wordpress.com/makalah-2/filsafat-pra-socrates/ diakses
pada tanggal 05 Maret 2022 pukul 20:10
Wikipedia. Pengertian Sofis.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://id.m.wikipedia
.org/wiki/Sofis%23:~:text%3DSofis%2520adalah%2520nama%2520yang%2520d
iberikan,akhir%2520abad%2520ke%252D5%2520SM.&ved=2ahUKEwiotY6Lm
q_2AhXc6XMBHTMnBtYQFnoECAQQBQ&usg=AOvVaw3AdLme2mDT3b01
bj9z-Dcl diakses pada tanggal 05 Maret 2022 pukul 19:30
Pratiwi, Wahyu Riska Elsa. 2015. Manusia dalam pandangan filsafat.
https://www.kompasiana.com/wrep/manusia-dalam-pandangan-
filsafat_5520266981331141709de5e6 diakses pada tanggal 03 Maret 2022 pukul
12:30

Anda mungkin juga menyukai