Anda di halaman 1dari 16

Amadeus Vincent Widjaja (23023001)

Opit Ihzantini (23023003)


Galang Adi Saputra (23023006)
Selasa, 28 November 2023 TK5109 – Ujian Modul 3
Indra Pranata Syahruddin (23023010)
Fikra Hanifah (23023044)

TERMODINAMIKA TEKNIK KIMIA LANJUT


UJIAN MODUL 3
Selasa, 28 November 2023

Soal – 1
A. Perhitungan dengan menggunakan luas trapesium:
𝑃 𝑑𝑃 1 𝑍 −1 𝑍 −1
ln 𝜙𝑖 = ∫0 (𝑍𝑖 − 1) = ln 𝜙𝑖−1 + (𝑃𝑖 − 𝑃𝑖−1 ) ( 𝑖 + 𝑖−1 )
𝑃 2 𝑃𝑖 𝑃𝑖−1

Asumsi dengan kondisi pada 𝑖 = 0 nilai ln 𝜙 = 0


Contoh Perhitungan pada P = 0,1 bar.
1 0,99737−1 1−1
ln 𝜙 = 0 + 2 (0,1 − 0,00001) ( 0,1
+ 0,00001)

ln 𝜙 = −0,0013
𝜙 = 0,9987
𝑓
𝜙=
𝑃
𝑓
0,9987 = 0,1 𝑏𝑎𝑟

𝑓 = 0,09987 𝑏𝑎𝑟
Perhitungan dengan menggunakan generalized correlation:
Diketahui:
T = 500K
Tc isobutana = 408,1 K
Pc isobutana = 36,48 bar
ωisobutana = 0,181
Contoh perhitungan pada P = 0,1 bar.
𝑇 500 𝐾
𝑇𝑟 = = = 1,2252
𝑇𝑐 408,1 𝐾
𝑃 0,1 𝑏𝑎𝑟
𝑃𝑟 = = = 0,0027
𝑃𝑐 36,48 𝑏𝑎𝑟
0,422 0,422
𝐵0 = 0,083 − = 0,083 − = −0,2219
𝑇𝑟1,6 1,22521,6
0,172 0,172
𝐵1 = 0,139 − = 0,139 − = 0,0657
𝑇𝑟4,2 1,22524,2

𝑃 0,0027
𝜙 = exp [ 𝑟 (𝐵0 + 𝜔𝐵1 )] = exp [ × (−0,2219 + 0,181 × 0,0657)] = 0,9429
𝑇𝑟 1,2252
Amadeus Vincent Widjaja (23023001)
Opit Ihzantini (23023003)
Galang Adi Saputra (23023006)
Selasa, 28 November 2023 TK5109 – Ujian Modul 3
Indra Pranata Syahruddin (23023010)
Fikra Hanifah (23023044)

𝑓
𝜙=𝑃
𝑓
0,9429 = 0,1 𝑏𝑎𝑟

𝑓 = 0,09429 𝑏𝑎𝑟
Perhitungan dilakukan berulang dari 0,5 bar hingga 15,41 bar sehingga diperoleh hasil
yang disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil perhitungan fugasitas

Perhitungan dengan Luas Perhitungan dengan Generalized


P (bar) Z Trapesium Correlation
ln ϕ ϕ f (bar) Pr ϕ f (bar)
0,00001 1 0,0000 1,0000 0,0000 0,0000 1,0000 0,0000
0,1 0,99737 -0,0013 0,9987 0,0999 0,0027 0,9995 0,1000
0,5 0,98907 -0,0109 0,9891 0,4946 0,0137 0,9977 0,4988
2 0,96483 -0,0405 0,9603 1,9206 0,0548 0,9906 1,9813
4 0,93635 -0,0740 0,9286 3,7146 0,1096 0,9814 3,9255
6 0,90734 -0,1054 0,9000 5,3999 0,1645 0,9722 5,8332
8 0,87586 -0,1363 0,8725 6,9803 0,2193 0,9631 7,7048
10 0,84077 -0,1678 0,8455 8,4554 0,2741 0,9541 9,5410
12 0,80103 -0,2003 0,8185 9,8219 0,3289 0,9452 11,3420
14 0,75506 -0,2344 0,7911 11,0750 0,3838 0,9363 13,1086
15,41 0,71727 -0,2596 0,7713 11,8862 0,4224 0,9301 14,3335

P vs f
16
14
12
10
8
6
4
2
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

Experiment Generalized Correlation

Gambar 1. Kurva fugasitas sebagai fungsi tekanan

B. Diketahui:
T = 500K
P = 12,5 bar
Amadeus Vincent Widjaja (23023001)
Opit Ihzantini (23023003)
Galang Adi Saputra (23023006)
Selasa, 28 November 2023 TK5109 – Ujian Modul 3
Indra Pranata Syahruddin (23023010)
Fikra Hanifah (23023044)

Tc,isobutana = 408,1 K
Pc,isobutana = 36,48 bar
𝑇 500 𝐾
𝑇𝑟 = = = 1,2252
𝑇𝑐 408,1 𝐾
𝑃 12,5 𝑏𝑎𝑟
𝑃𝑟 = 𝑃 = 36,48 𝑏𝑎𝑟 = 0,3427
𝑐

Berdasarkan Korelasi Lee/Kesler pada Tabel E.15 dan E.16 Smith dkk. (2004).
Pr 0,2 0,3427 0,4
Tr
1,2 0,9616 0,9274
1,2252 ϕ0
1,3 0,9705 0,9419
0,4−0,3472 0,3472−0,2 1,3−1,2252 0,4−0,3427
𝜙 0 = [( ) 0,9616 + ( ) 0,9274] + [( ) 0,9705 +
0,3472−0,2 0,4−0,2 1,3−1,2 0,4−0,2
0,3427−0,2 1,2252−1,2
( 0,4−0,2 ) 0,9419] 1,3−1,2

𝜙 0 = 0,9404
Pr 0,2 0,3427 0,4
Tr
1,2 1,0069 1,0163
1,2252 ϕ1
1,3 1,0116 1,0257

0,4−0,3472 0,3472−0,2 1,3−1,2252 0,4−0,3427


𝜙1 = [(0,3472−0,2) 1,0069 + ( 0,4−0,2
) 1,0163] 1,3−1,2 + [( 0,4−0,2 ) 1,0116 +
0,3427−0,2 1,2252−1,2
( 0,4−0,2 ) 1,0257] 1,3−1,2

𝜙1 = 1,0156
𝜙 = 𝜙 0 (𝜙1 )𝜔
𝜙 = (0,9404)(1,0156)0,181 = 0,9430
𝑓
𝜙=𝑃
𝑓
0,9430 = 12,5 𝑏𝑎𝑟

𝑓 = 11,7879 𝑏𝑎𝑟
C. Koefisien fugasitas adalah suatu faktor yang menunjukkan sejauh mana suatu zat yang
berada pada fasa gas atau uap menyimpang dari kondisi idealnya. Koefisien fugasitas
digunakan untuk mengoreksi tekanan parsial. Fugasitas adalah tekanan parsial dari suatu
zat yang telah dikoreksi dengan menggunakan koefisien fugasitas. Dari Gambar 1, dapat
dilihat bahwa semakin besar tekanan maka nilai fugasitasnya semakin besar. Kebalikan
dengan koefisien fugasitas, semakin besar tekanan, koefisien fugasitasnya semakin kecil.
Amadeus Vincent Widjaja (23023001)
Opit Ihzantini (23023003)
Galang Adi Saputra (23023006)
Selasa, 28 November 2023 TK5109 – Ujian Modul 3
Indra Pranata Syahruddin (23023010)
Fikra Hanifah (23023044)

Soal – 2
A. Diketahui persamaan excess volume dari persoalan:
𝑉 𝐸 = 𝑥1 𝑥2 (𝑎 + 𝑏𝑥1 + 𝑐𝑥12 )
Jika x2 = 1 – x1, persamaan di atas menjadi:
𝑉 𝐸 = −𝑐𝑥14 + (𝑐 − 𝑏)𝑥13 + (𝑏 − 𝑎)𝑥12 + 𝑎𝑥1
Persamaan di atas merupakan nilai excess volume hitung, setelah mendapatkan nilai
tersebut pada berbagai nilai fraksi (sesuai data yang tersedia) kemudian dihitung selisih
antara nilai excess volume dengan persamaan berikut :
𝐸 𝐸
𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢𝑎𝑙 = 𝑉𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛 − 𝑉𝑐𝑎𝑙𝑐
Hasil dari residual tersebut dikuadratkan kemudian di jumlah atau disebut dengan SSR
(Residual Sum of Squares). Nilai ini digunakan sebagai objective function untuk
melakukan iterasi nilai dari konstanta a, b, dan c menggunakan fitur solver pada perangkat
lunak Microsoft Excel dengan syarat SSR bernilai sama dengan nol. Tebakan awal
dilakukan dengan hasil regresi polinomial orde empat pada data eksperimen. Diperoleh
nilai dari konstanta a, b, dan c hasil iterasi masing-masing sebesar 3.447,83, -3.201,66,
dan 244,695. Hasil perhitungan sebagaimana dijelaskan di atas disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil perhitungan excess volume

x1 VEeks(dm3/mol) VEcalc(dm3/mol) Residual Residual^2


0,02715 87,5 88,77607 -1,27607 1,628347225
0,09329 265,6 266,5574 -0,9574 0,916618043
0,1749 417,4 417,8279 -0,42795 0,183139391
0,3276 534,5 534,226 0,274003 0,075077574
0,40244 531,7 528,8176 2,882434 8,308424802
0,56689 421,1 420,2131 0,886904 0,786599205
0,63128 347,1 354,7828 -7,68276 59,02476056
0,66233 321,7 320,8521 0,847941 0,719004131
0,69984 276,4 278,7616 -2,3616 5,57715001
0,72792 252,9 246,9595 5,940542 35,29003971
0,77514 190,7 194,0153 -3,31532 10,99132935
0,79243 178,1 175,0775 3,022547 9,135791076
0,82954 138,4 135,7917 2,608261 6,803024277
0,86835 98,4 97,42003 0,979973 0,960346609
0,93287 37,6 42,21132 -4,61132 21,26429098
0,98233 10 9,353642 0,646358 0,417779177
SSR 162,0817221
B. Nilai dari 𝑉̂1𝐸 dan 𝑉̂2𝐸 terhadap x1 dihitung menggunakan persamaan berikut:
𝑉̂1𝐸 = (1 − 𝑥1 )2 [𝑎 + 2𝑏𝑥1 + 3𝑐𝑥12 ] ; 𝑉̂2𝐸 = 𝑥12 [𝑎 − 𝑏 + 2(𝑏 − 𝑐)𝑥1 + 3𝑐𝑥12 ]
Disajikan tabulasi hasil perhitungan 𝑉̂1𝐸 dan 𝑉̂2𝐸 pada Tabel 3. Kurva yang menggambarkan
nilai 𝑉̂1𝐸 dan 𝑉̂2𝐸 terhadap x1 disajikan pada Gambar 2.
Amadeus Vincent Widjaja (23023001)
Opit Ihzantini (23023003)
Galang Adi Saputra (23023006)
Selasa, 28 November 2023 TK5109 – Ujian Modul 3
Indra Pranata Syahruddin (23023010)
Fikra Hanifah (23023044)

3500

3000

2500

2000
V^E Bar

1500

1000

500

0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
-500
x1

VE(1) VE(2)

Gambar 2. Kurva 𝑉̂1𝐸 dan 𝑉̂2𝐸 terhadap x1

Tabel 3. Nilai 𝑉̂1𝐸 dan 𝑉̂2𝐸

x1 𝑉̂1𝐸 (dm3/mol) 𝑉̂2𝐸 (dm3/mol)


0,02715 3.099,133 4,763947
0,09329 2.348,689 52,33008
0,1749 1.600,095 167,2177
0,3276 646,033 479,7525
0,40244 353,4268 646,9384
0,56689 10,08585 957,0214
0,63128 -41,0457 1.032,475
0,66233 -53,7319 1.055,588
0,69984 -60,718 1.070,277
0,72792 -61,0209 1.070,927
0,77514 -54,3321 1.050,121
0,79243 -50,2108 1.035,15
0,82954 -39,4828 988,7615
0,86835 -27,0195 918,2105
0,93287 -8,50271 746,9574
0,98233 -0,66629 566,3924

C. Dari data hasil perhitungan pada poin A, dapat dilihat bahwa nilai VE maksimum berada
pada kisaran harga x1 dari 0,3276 hingga 0,40244 sehingga dilakukan iterasi pada rentang
tersebut. Diperoleh nilai VE maksimum pada x1 bernilai 0,3528.
𝑉 𝐸 = 𝑥1 𝑥2 (𝑎 + 𝑏𝑥1 + 𝑐𝑥12 )
𝑉 𝐸 = (0,3528)(1 − 0,3528)[3447,83 + (−3201,66)(0,3528) + (244,695)(0,3528)]
𝑑𝑚3
𝑉 𝐸 = 536,294 𝑚𝑜𝑙 ≈ 𝑉 𝐸 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
Amadeus Vincent Widjaja (23023001)
Opit Ihzantini (23023003)
Galang Adi Saputra (23023006)
Selasa, 28 November 2023 TK5109 – Ujian Modul 3
Indra Pranata Syahruddin (23023010)
Fikra Hanifah (23023044)

Soal – 3
A. Diagram proses sintesis ammonia digambarkan oleh Gambar 3.

N = 100 kmol.min-1 T = 300°C


1 2
T = 200°C Reaktor NH3
𝑥𝑁2 = 0,35 P = 80 bar H2
𝑥𝐻2 = 0,65 N2

Gambar 4. Diagram proses soal 3


Proses sintesis ammonia sebagaimana digambarkan pada diagram proses berlangsung
pada fasa gas, gas-gas tersebut dapat dianggap mengikuti persamaan gas ideal dan nilai
Cp dianggap konstan (bukan fungsi temperatur). Kesetimbangan reaksi sintesis ammonia
dituliskan sebagai berikut :
N2 + 3H2 ⇄ 2NH3
35 65
-ε -3ε 2ε
35 - ε 65 - ε 2ε Total = 100 - 2ε
Dari kesetimbangan di atas dapat disusun persamaan fraksi tiap-tiap komponen :
35−𝜀
𝑦𝑁2 = (Eq. 1)
100−2𝜀
65−3𝜀
𝑦𝐻2 = 100−2𝜀 (Eq. 2)
2𝜀
𝑦𝑁𝐻3 = 100−2𝜀 (Eq. 3)

Nilai konstanta kesetimbangan untuk reaksi dapat diperoleh menggunakan persamaan


berikut. Nilai dari P0 adalah 1 bar. Nilai pangkat pada komponen tekanan merupakan
selisih dari koefisien stoikiometri produk terhadap reaktan.
2
[𝑦𝑁𝐻3 ] 𝑃 2
𝑘= 3 (𝑃 ) (Eq. 4)
[𝑦𝑁2 ][𝑦𝐻2 ] 0

Dari Tabel C.1 dan C.4 pada buku Smith dkk. (2018), diperoleh nilai data entalpi
pembentukan standar, energi gibbs pembentukan standar, dan nilai kapasitas panas
konstan. Data yang diperoleh kemudian dihitung selisih antara produk dan reaktan dimana
masing-masing dari data tersebut dikalikan dengan koefisien stoikiometri tiap komponen.
Data yang diperoleh disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Data Komponen
𝑜
Komponen Δ𝐻𝑓298 (J/mol) Δ𝐺𝑓𝑜298 (J/mol) 𝑖𝑔
𝐶𝑝298 /𝑅
N2 0 0 3,502
H2 0 0 3,468
NH3 -46.110 -16.400 4,269
Delta -92.220 -32.800 -5,368
Untuk menghitung laju alir dan komposisi keluaran reactor diperlukan nilai koordinat reaksi
(disimbolkan dengan ε). Nilai tersebut dapat diperoleh dengan metode iterasi dimana
diperlukan nilai konstanta kesetimbangan reaksi berdasarkan perhitungan dengan
Amadeus Vincent Widjaja (23023001)
Opit Ihzantini (23023003)
Galang Adi Saputra (23023006)
Selasa, 28 November 2023 TK5109 – Ujian Modul 3
Indra Pranata Syahruddin (23023010)
Fikra Hanifah (23023044)

menggunakan persamaan 11 memanfaatkan data pada Tabel 4 dan konstanta


kesetimbangan berdasarkan reaksi seperti yang ditunjukkan pada persamaan 4.
𝛥𝐺0𝑜 −𝛥𝐻0𝑜
𝐾0 = 𝑅𝑇0
(Eq. 5)

Δ𝐻0𝑜
𝐾1 = (Eq. 6)
𝑅𝑇

1 𝑇 Δ𝐶𝑝𝑜 𝑇 Δ𝐶𝑝𝑜 𝑑𝑇
𝐾2 = 𝑇 ∫𝑇 𝑅
𝑑𝑇 − ∫𝑇 𝑅 𝑇
(Eq. 7)
𝑟𝑒𝑓 𝑟𝑒𝑓

𝑖𝑔
𝑇 Δ𝐶𝑝𝑜 𝐶𝑝298
∫𝑇 𝑅
𝑑𝑇 = 𝑅
(𝑇 − 𝑇𝑟𝑒𝑓 ) (Eq. 8)
𝑟𝑒𝑓

𝑖𝑔
𝑇 Δ𝐶𝑝𝑜 𝑑𝑇 𝐶𝑝298 𝑇
∫𝑇 𝑅 𝑇
= 𝑅
ln (𝑇 ) (Eq. 9)
𝑟𝑒𝑓 𝑟𝑒𝑓

− ln 𝐾 = ∑𝑖 𝐾𝑖 (Eq. 10)
𝐾 = exp(− ln 𝐾) (Eq. 11)
Dalam perhitungan ini variabel T yang dimaksud adalah temperatur keluaran reaktor pada
kondisi kesetimbangan sebesar 300 oC (573,15 K) dan Tref adalah temperatur referensi
dari data-data yang disajikan pada Tabel 4, yaitu sebesar 25 oC (298,15 K), serta R adalah
konstanta gas ideal 8,314 J/mol.K. Dengan mensubstitusi data-data yang diperoleh dari
literatur dan informasi pada soal diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut :

(−32.800)−(−92.220)
𝐾0 = (8,314)(298,15)
= 23,9710

(−92.220)
𝐾1 = = −19,3529
(8,314)(573,15)

1 573,15
𝐾2 = (−5,368)(573,15 − 298,15) − (−5,368) ln ( ) = 0,9326
573,15 298,15

− ln 𝐾 = 23,9710 + (19,3529) + 0,9326 = 5,5508

𝐾 = exp(−5,5508) = 0,0038
Iterasi dilakukan dengan menebak nilai ε dengan memanfaatkan fitur solver pada
perangkat lunak Microsoft Excel dimana objective function yang digunakan adalah selisih
antara nilai konstanta kesetimbangan yang diperoleh dari persamaan 4 dan 11 bernilai
sama dengan nol. Diperoleh nilai ε sebesar 14,82. Maka dari itu, diperoleh konstanta
kesetimbangan pada persamaan 4, laju aliran keluar reaktor (kmol/menit), dan komposisi
keluaran masing-masing komponen sebagai berikut:
- Komposisi keluaran reaktor

35−14,82
𝑦𝑁2 = 100−2(14,82) = 0,2868

65−3(14,82)
𝑦𝐻2 = 100−2(14,82) = 0,2919
Amadeus Vincent Widjaja (23023001)
Opit Ihzantini (23023003)
Galang Adi Saputra (23023006)
Selasa, 28 November 2023 TK5109 – Ujian Modul 3
Indra Pranata Syahruddin (23023010)
Fikra Hanifah (23023044)

2(14,82)
𝑦𝑁𝐻3 = 100−2(14,82) = 0,4212

- Kesetimbangan reaksi
[0,4212]2 1 2
𝐾 = [0,2868][0,2919]3 (80) = 0,0038
- Laju alir molar keluaran reaktor
𝑘𝑚𝑜𝑙
𝑁2 𝑜𝑢𝑡 = 35 − 14,82 = 20,18
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑘𝑚𝑜𝑙
𝐻2𝑜𝑢𝑡 = 65 − 3(14,82) = 20,54 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑘𝑚𝑜𝑙
𝑁𝐻3𝑜𝑢𝑡 = 2(14,82) = 29,63 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Total laju alir molar keluaran reaktor = 20,18 + 20,54 + 29,63 = 70,36 kmol/menit.
B. Dengan asumsi bahwa nilai kapasitas panas tiap komponen bukan merupakan fungsi
temperatur, nilai kapasitas panas yang dimiliki tiap komponen merupakan nilai pada
keadaan gas ideal. Nilai dari kapasitas panas dan entalpi pembentukan (pada temperatur
298,15 K) komponen N2, H2, dan NH3 tertera pada Tabel 4. Akumulasi kalor dapat
diperoleh menggunakan neraca energi. Pembuatan persamaan neraca energi disajikan
pada persamaan 12. Penurunan persamaan untuk kasus yang diberikan ditunjukkan pada
persamaan 13.

𝐸̇𝑜𝑢𝑡 − 𝐸̇𝑖𝑛 = 𝑄𝑎𝑐𝑐 (Eq. 12)

𝑁𝑜𝑢𝑡 [𝐶𝑝,𝑜𝑢𝑡 (𝑇𝑜𝑢𝑡 − 𝑇𝑟𝑒𝑓 ) + Δ𝐻𝑓 ] − 𝑁𝑖𝑛 [𝐶𝑝,𝑖𝑛 (𝑇𝑖𝑛 − 𝑇𝑟𝑒𝑓 )] = 𝑄𝑎𝑐𝑐 (Eq. 13)

𝐶𝑝 = ∑𝑖 𝑥𝑖 𝐶𝑝,𝑖 (Eq. 14)

Sehingga diperoleh :

𝐶𝑝,𝑖𝑛 = (𝑥𝑁2 ,𝑖𝑛 𝐶𝑝,𝑁2 + 𝑥𝐻2 ,𝑖𝑛 𝐶𝑝,𝐻2 )𝑅

𝐶𝑝,𝑖𝑛 = (0,35 × 3,502 + 0,65 × 3,468) × 8,314 = 28,93 𝑘𝐽. 𝑘𝑚𝑜𝑙 −1 . 𝐾 −1

𝐶𝑝,𝑜𝑢𝑡 = (𝑥𝑁2 ,𝑜𝑢𝑡 𝐶𝑝,𝑁2 + 𝑥𝐻2 ,𝑜𝑢𝑡 𝐶𝑝,𝐻2 + 𝑥𝑁𝐻3 ,𝑜𝑢𝑡 𝐶𝑝,𝑁𝐻3 )𝑅

𝐶𝑝,𝑜𝑢𝑡 = (0,2868 × 3,502 + 0,2919 × 3,468 + 0,4212 × 4,269) × 8,314

𝐶𝑝,𝑜𝑢𝑡 = 31,71 𝑘𝐽. 𝑘𝑚𝑜𝑙 −1 . 𝐾 −1

𝑄𝑎𝑐𝑐 = 70,36 × [31,71 × (573,15 − 298,15) + (−92220)] − 100 × [28,93 × (473,15 −


298,15)]

𝑄𝑎𝑐𝑐 = 506308,0505 + (−5874142,81) = −6380450,86 𝑘𝐽. 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 − = −106.340,84 𝑘𝑊


Sistem melepaskan kalor sebesar 106.340,84 kW.
Amadeus Vincent Widjaja (23023001)
Opit Ihzantini (23023003)
Galang Adi Saputra (23023006)
Selasa, 28 November 2023 TK5109 – Ujian Modul 3
Indra Pranata Syahruddin (23023010)
Fikra Hanifah (23023044)

Soal – 4
Poin A
Dari narasi yang diberikan oleh soal, suatu diagram blok dapat dibuat seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 4.

Aliran 3 (Produk Fe)


Aliran 1 (Fe3O4)
%wFe = 0,95
F = 5.000 kg.h-1
%wFe3O4 = 0,05
T = 30°C
T = 800°C
Tanur Peleburan
Fe3O4

Aliran 2 (gas reduktor) Aliran 4 (Keluaran


gas reduktor)
T = 1.200°C
T = 400°C
xCO = 0,8
xCO2 = 0,2 XCO = 90%

Gambar 4. Diagram proses soal 4


Dibuat neraca elemen untuk penyelesaian soal, yaitu neraca atom Fe, C, dan O yang
ditunjukkan pada persamaan 15, 16, dan 17 secara berurutan.

𝐹1 = (%𝑤𝐹𝑒 + 3%𝑤𝐹𝑒3 𝑂4 )𝐹3 (Eq. 15)


(𝑥𝐶𝑂,2 + 𝑥𝐶𝑂2 ,2 )𝑁2 = (𝑥𝐶𝑂,4 + 𝑥𝐶𝑂2 ,4 )𝑁4 (Eq. 16)
(𝑥𝐶𝑂,2 + 2𝑥𝐶𝑂2,2 )𝑁2 = (𝑥𝐶𝑂,4 + 2𝑥𝐶𝑂2,4 )𝑁4 (Eq. 17)
Persamaan 15 dapat diselesaikan terlebih dahulu karena data yang dimiliki sudah
memenuhinya. Hasil penyelesaiannya merupakan laju alir massa padatan keluaran tanur
yang ditunjukkan sebagai berikut.
5.000 = (0,95 + 3 × 0,05)𝐹3

𝐹3 = 13.636 𝑘𝑔. ℎ−1


Dengan nilai laju alir massa aliran ketiga diperoleh, neraca massa komponen Fe3O4 dan
Fe dapat disusun seperti berikut:
𝐹𝐹𝑒3 𝑂4 ,3 = %𝑤𝐹𝑒3 𝑂4 ,3 𝐹3 = 0,05 × 13.636 = 681,82 𝑘𝑔. ℎ−1

𝐹𝐹𝑒,3 = %𝑤𝐹𝑒,3 𝐹3 = 0,95 × 13.636 = 12.955 𝑘𝑔. ℎ−1

Nilai laju alir mol untuk tiap komponen pada aliran ketiga dapat diperoleh dengan membaginya
dengan berat molekul yang sesuai. Perhitungan yang dilakukan ditunjukkan sebagai berikut:
Amadeus Vincent Widjaja (23023001)
Opit Ihzantini (23023003)
Galang Adi Saputra (23023006)
Selasa, 28 November 2023 TK5109 – Ujian Modul 3
Indra Pranata Syahruddin (23023010)
Fikra Hanifah (23023044)

𝐹𝐹𝑒3𝑂4,3 681,82
𝑁𝐹𝑒3𝑂4,3 = = = 2,9465 𝑘𝑚𝑜𝑙. ℎ−1
𝑀𝑟,𝐹𝑒3𝑂4 3×55,8+4×16

𝐹 12.955
𝑁𝐹𝑒,3 = 𝐴𝐹𝑒,3 = 55,8
= 232,16 𝑘𝑚𝑜𝑙. ℎ−1
𝑟,𝐹𝑒

Dengan persamaan untuk perhitungan konversi yang disajikan pada persamaan 18, diperoleh
konversi dengan alur perhitungan berikut:
𝑁𝐹𝑒3 𝑂4 ,1 − 𝑁𝐹𝑒3 𝑂4 ,3
𝑋𝐹𝑒3 𝑂4 = × 100% (Eq. 18)
𝑁𝐹𝑒3 𝑂4 ,1
5.000
−2,9465
3×55,8+4×16
𝑋𝐹𝑒3 𝑂4 = 5.000 × 100% = 86,363%
3×55,8+4×16

Poin B
Diberikan persamaan reaksi proses peleburan yang ditunjukkan pada persamaan 19.
Dengan informasi tersebut, dapat disusun kesetimbangan. Digunakan koordinat reaksi
(disimbolkan dengan εe) yang mengacu pada jumlah mol Fe3O4 yang bereaksi.
𝐹𝑒3 𝑂4 (𝑠) + 4𝐶𝑂(𝑔) → 3𝐹𝑒(𝑠) + 4𝐶𝑂2 (𝑔) (Eq. 19)

Fe3O4 (s) + 4CO(g) ↔ 3Fe(s) + 4CO2(g)


NFe3O4,1 NCO,2 - NCO2,2
-εe -4εe 3εe 4εe
NFe3O4,1 – εe NCO,2 – 4εe 3εe NCO2,2 – 4εe

Dengan informasi dari Poin A bahwa jumlah mol keluaran Fe3O4 adalah 2,9465 kmol.h-1,
maka dapat diperoleh jumlah CO yang bereaksi. Data tambahan yang dibutuhkan adalah
informasi bahwa CO yang terkonversi adalah 90%.
5.000
𝜀𝑒 = 𝑁𝐹𝑒3 𝑂4 ,1 − 𝑁𝐹𝑒3 𝑂4 ,3 = 231,4 − 2,9465 = 18,661 𝑘𝑚𝑜𝑙. ℎ−1

0,9𝑁𝐶𝑂,2 = 4𝜀𝑒 = 4 × 18,611 = 74,644 𝑘𝑚𝑜𝑙. ℎ−1


74,644
𝑁𝐶𝑂,2 = 0,9
= 82,938 𝑘𝑚𝑜𝑙. ℎ−1

Dengan fraksi CO diberikan pada aliran kedua, dapat diperoleh nilai laju mol gas reduktor
yang dibutuhkan.
𝑁𝐶𝑂,2 82,938
𝑁2 = 𝑥𝐶𝑂,2
= 0,8
= 103,67 𝑘𝑚𝑜𝑙. ℎ−1

Poin C
Derikan data nilai termodinamika dan termofisik dari soal yang disajikan pada Tabel 5.
Data tersebut digunakan untuk memperoleh kalor yang terlibat di dalam reaksi persamaan 19.
Neraca energi dan penurunannya disusun seperti persamaan 20 dan 21 secara berurutan.

𝐸̇𝑖𝑛 = 𝐸̇𝑜𝑢𝑡 + 𝑄𝑎𝑐𝑐 (Eq. 20)


𝑁𝑖𝑛 [𝐶𝑝 (𝑇 − 𝑇𝑟𝑒𝑓 ) + Δ𝐻𝑓 ]𝑖𝑛 = 𝑁𝑜𝑢𝑡 [𝐶𝑝 (𝑇 − 𝑇𝑟𝑒𝑓 ) + Δ𝐻𝑓 ]𝑜𝑢𝑡 + 𝑄𝑎𝑐𝑐 (Eq. 21)
Amadeus Vincent Widjaja (23023001)
Opit Ihzantini (23023003)
Galang Adi Saputra (23023006)
Selasa, 28 November 2023 TK5109 – Ujian Modul 3
Indra Pranata Syahruddin (23023010)
Fikra Hanifah (23023044)

Tabel 5. Data termodinamika dan termofisik untuk komponen Fe3O4, Fe, CO, dan CO2 pada
temperatur refrensi 298 K

Komponen ΔG0ref (J.mol-1) ΔH0ref (J.mol-1) Cp (J.mol-1.K-1)


Fe3O4 -1.017.000 -1.121.400 172,2
Fe 0 0 34,5
CO -137.200 -110.900 27,7
CO2 -394.400 -395.000 43,4
Laju alir masuk pada konteks soal ini adalah aliran pertama dan kedua, sementara laju
alir keluar adalah aliran ketiga dan keempat. Perolehan variabel-variabel yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan persamaan 21 dilakukan dengan persamaan 22 dan 23.

𝐶𝑝 = ∑ 𝑥𝑖 𝐶𝑝,𝑖 (Eq. 22)


𝑖
Δ𝐻𝑓0 = ∑ 𝑥𝑖 Δ𝐻𝑓,𝑖
0
(Eq. 23)
𝑖
Maka, nilai dari variabel-variabel kapasitas panas dan entalpi pembentukan pada tiap aliran
ditunjukkan sebagai berikut:
0 0
𝐶𝑝,1 = 𝐶𝑝,𝐹𝑒3 𝑂4 = 172,2 𝐽. 𝑚𝑜𝑙 −1 . 𝐾 −1 dan Δ𝐻𝑓,1 = Δ𝐻𝑓,𝐹𝑒3 𝑂4
= −1.121.400 𝐽. 𝑚𝑜𝑙 −1

𝐶𝑝,2 = 𝑥𝐶𝑂,2 𝐶𝑝,𝐶𝑂 + 𝑥𝐶𝑂2 ,2 𝐶𝑝,𝐶𝑂2 = 0,8 × 27,7 + 0,2 × 43,4 = 30,84 𝐽. 𝑚𝑜𝑙 −1 . 𝐾 −1
0 0 0
Δ𝐻𝑓,2 = 𝑥𝐶𝑂,2 Δ𝐻𝑓,𝐶𝑂 + 𝑥𝐶𝑂2 ,2 Δ𝐻𝑓,𝐶𝑂2
= 0,8 × (−110.900) + 0,2 × (−395.000)
0
Δ𝐻𝑓,2 = −167.720 𝐽. 𝑚𝑜𝑙 −1
2,9465 232,16
𝐶𝑝,3 = 𝑥𝐹𝑒3 𝑂4 ,3 𝐶𝑝,𝐹𝑒3 𝑂4 + 𝑥𝐹𝑒,3 𝐶𝑝,𝐹𝑒 = × 172,2 + × 34,5
2,9465+232,16 2,9465+232,16

𝐶𝑝,3 = 36,226 𝐽. 𝑚𝑜𝑙 −1 . 𝐾 −1


0 0 2,9465
Δ𝐻𝑓,3 = 𝑥𝐹𝑒3 𝑂4 ,3 Δ𝐻𝑓,𝐹𝑒3 𝑂4
= 2,9465+232,16 × (−1.121.400) = −14.054 𝐽. 𝑚𝑜𝑙 −1

82,938 82,938
𝐶𝑝,4 = 𝑥𝐶𝑂,4 𝐶𝑝,𝐶𝑂 + 𝑥𝐶𝑂2 ,4 𝐶𝑝,𝐶𝑂2 = 103,67 × 27,7 + (1 − 103,67) × 43,4 = 42,144 𝐽. 𝑚𝑜𝑙 −1 . 𝐾 −1

0 0 0 82,938 82,938
Δ𝐻𝑓,4 = 𝑥𝐶𝑂,4 Δ𝐻𝑓,𝐶𝑂 + 𝑥𝐶𝑂2 ,4 Δ𝐻𝑓,𝐶𝑂2
= 103,67 × (−110.900) + (1 − 103,67) × (−395.000)

0
Δ𝐻𝑓,4 = −372.272 𝐽. 𝑚𝑜𝑙 −1

Laju mol aliran keempat diperoleh menggunakan persamaan 16. Diperoleh bahwa nilainya
sama dengan laju mol aliran kedua. Dengan data-data di atas, persamaan 21 menjadi:
5.000
𝑄𝑎𝑐𝑐 = {231,4 × [172,2 × (303,15 − 298) + (−1.121.400)] + 103,67 × [30,84 × (1437,15 −
298) + (−167.720)]} − {(2,9465 + 232,16) × [36,226 × (1073,15 − 298) +
(−14.054)] + 103,67 × [42,144 × (673,15 − 298) + (−372.272)]}
Amadeus Vincent Widjaja (23023001)
Opit Ihzantini (23023003)
Galang Adi Saputra (23023006)
Selasa, 28 November 2023 TK5109 – Ujian Modul 3
Indra Pranata Syahruddin (23023010)
Fikra Hanifah (23023044)

𝑄𝑎𝑐𝑐 = −4.184.673 𝐽. ℎ−1 = −1.162,4 𝑊 = −1,1624 𝑘𝑊


Diperoleh bahwa reaksi menghasilkan kalor sebesar 1,1624 kW.
Amadeus Vincent Widjaja (23023001)
Opit Ihzantini (23023003)
Galang Adi Saputra (23023006)
Selasa, 28 November 2023 TK5109 – Ujian Modul 3
Indra Pranata Syahruddin (23023010)
Fikra Hanifah (23023044)

Soal – 5
Poin A
Dari narasi yang diberikan pada soal, diagram dapat dibentuk seperti yang ditunjukkan
pada bawah ini.

N = 100 mol.s-1 T = 800°C


T = 500°C 1 2 H2O
xC = 0,3 Gasifier CO
xH2O = 0,7 CO2
P = 10 bar H2

Gambar 5. Diagram proses soal 5


Reaksi kimia yang diberikan soal ditunjukkan pada persamaan 24 dan 25 secara berurutan.
Persamaan 1 merupakan reaksi pembentukan gas karbon monoksida sementara persamaan
2 merupakan reaksi pembentukan gas karbon dioksida.
𝐶 + 𝐻2 𝑂 ⇌ 𝐶𝑂 + 𝐻2 (Eq. 24)
𝐶 + 2𝐻2 𝑂 ⇌ 𝐶𝑂2 + 2𝐻2 (Eq. 25)
Untuk persamaan 1, kesetimbangan dapat dituliskan menjadi berikut:
C + H2O ↔ CO + H2
NC NH2O - -
-ε1 -ε1 ε1 ε1
NC – ε1 NH2O – ε1 ε1 ε1
Untuk persamaan 2, kesetimbangan dapat dituliskan menjadi berikut:
C + 2H2O ↔ CO + 2H2
NC NH2O - -
-ε2 -2ε2 ε2 2ε2
NC – ε2 NH2O – 2ε2 ε2 2ε2
Nilai-nilai tersebut dapat dilampirkan dalam Tabel 6 berikut. Nilai dari komponen C dapat
diabaikan karena berada dalam fasa padat dan perhitungan dilakukan pada fasa gas.
Tabel 6. Tabulasi laju mol tiap komponen dari kedua reaksi
Laju Mol (mol.s-1)
Komponen
Mula-mula ε1 ε2
C NC,1 -1 -1
H2O NH2O,1 -1 -2
CO - 1 -
CO2 - - 1
H2 - 1 2
Ntotal NH2O,1 1 1
Nilai dari NH2O dapat diperoleh dari aliran pertama dengan perhitungan berikut:
𝑁𝐻2 𝑂,1 = 𝑥𝐻2 𝑂,1 𝑁1 = 0,7 × 100 = 70 𝑚𝑜𝑙. 𝑠 −1

Nilai dari koefisien kesetimbangan dapat diperoleh menggunakan bantuan kurva


perbandingan nilai ln K terhadap 1/T × 104 dari Smith dkk. (2004) pada Gambar 13.2. Dengan
Amadeus Vincent Widjaja (23023001)
Opit Ihzantini (23023003)
Galang Adi Saputra (23023006)
Selasa, 28 November 2023 TK5109 – Ujian Modul 3
Indra Pranata Syahruddin (23023010)
Fikra Hanifah (23023044)

temperatur yang digunakan adalah pada reaksi, yaitu didekatkan sebagai temperatur keluaran
yang bernilai 1.073,15 K; maka nilai 1/T × 104 nya adalah 9,3184 K-1. Nilai dari ln K untuk tiap
reaksi dapat diperoleh, yaitu sekitar 2,1 untuk kedua reaksi, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 6. Nilai dari K untuk kedua reaksi dapat diperoleh dengan persamaan 26.
𝐾𝑖 = 𝑒 ln 𝐾𝑖 (Eq. 26)
Maka, diperoleh nilai berikut:
𝐾1 = 𝐾2 = 𝑒 2,1 = 8,1662

Gambar 6. Pembacaan kurva ln K terhadap 1/T × 104 untuk persamaan 24 dan 25


Dari nilai yang disajikan pada Tabel 6, penulisan fraksi mol tiap komponen dapat
dilakukan menggunakan persamaan umum yang ditunjukkan pada persamaan 27. Dengan
Amadeus Vincent Widjaja (23023001)
Opit Ihzantini (23023003)
Galang Adi Saputra (23023006)
Selasa, 28 November 2023 TK5109 – Ujian Modul 3
Indra Pranata Syahruddin (23023010)
Fikra Hanifah (23023044)

persamaan tersebut, persamaan yang terbentuk untuk komponen H2O, CO, CO2, dan H2
secara berurutan disajikan pada persamaan 28 hingga 31.
𝑁𝑖
𝑦𝑖 = (Eq. 27)
𝑁𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
70 − 𝜀1 − 2𝜀2
𝑦𝐻2 𝑂 = (Eq. 28)
70 + 𝜀1 + 𝜀2
𝜀1
𝑦𝐶𝑂 = (Eq. 29)
70 + 𝜀1 + 𝜀2
𝜀2
𝑦𝐶𝑂2 = (Eq. 30)
70 + 𝜀1 + 𝜀2
𝜀1 + 2𝜀2
𝑦𝐻2 = (Eq. 31)
70 + 𝜀1 + 𝜀2
Nilai konstanta kesetimbangan untuk kedua reaksi dapat diperoleh menggunakan persamaan
32 dan 33. Nilai dari P0 adalah 1 bar. Nilai pangkat pada komponen tekanan merupakan selisih
dari koefisien stoikiometri produk terhadap reaktan yang berfasa gas.
𝑦𝐶𝑂 𝑦𝐻2 𝑃 2−1
𝐾1 = ( ) (Eq. 32)
𝑦𝐻2 𝑂 𝑃0
𝑦𝐶𝑂2 𝑦𝐻22 𝑃 3−2
𝐾2 = ( ) (Eq. 33)
𝑦𝐻22 𝑂 𝑃0
Dilakukan penyelesaian persamaan secara iterasi. Nilai yang ditebak adalah koordinat
reaksi (disimbolkan dengan ε) untuk kedua reaksi dengan tujuan memperoleh nilai konstata
kesetimbangan yang sama dengan menggunakan persamaan 26 maupun 32 dan 33. Dengan
melakukan tebakan awal nilai ε1 dan ε2 secara berurutan adalah 30 mol.s-1 dan 10 mol.s-1,
persamaan 32 dan 33 berubah menjadi:
30×(30+2×10) 10 1
𝐾1 = (70+30+10)×(70−30−2×10) × ( 1 ) = 6,8182

10×(30+2×10) 10 1
𝐾2 = (70+30+10)×(70−30−2×10) × ( 1 ) = 5,6818

Dikarenakan nilai yang diperoleh menggunakan persamaan 32 dan 33 belum sama dengan
hasil yang diperoleh dari persamaan 26, maka nilai dari ε1 dan ε2 ditebak dengan nilai baru.
Diperoleh nilai dari ε1 dan ε2 secara berurutan adalah 31,055 mol.s-1 dan 10,579 mol.s-1.
Dengan nilai koordinat reaksi telah diperoleh, persamaan 28 hingga 31 dapat
diselesaikan. Nilai komposisi tiap komponen keluaran ditunjukkan sebagai berikut.
70−31,055−2×10,579
𝑦𝐻2 𝑂 = = 0,1593
70+31,055+10,579
31,055
𝑦𝐶𝑂 = 70+31,055+10,579 = 0,2782
10,579
𝑦𝐶𝑂2 = = 0,0948
70+31,055+10,579
31,055+2×10,579
𝑦𝐻2 𝑂 = = 0,4677
70+31,055+10,579

Nilai dari laju alir mol keluaran adalah nilai Ntotal yang diselesaikan sebagai berikut:
Amadeus Vincent Widjaja (23023001)
Opit Ihzantini (23023003)
Galang Adi Saputra (23023006)
Selasa, 28 November 2023 TK5109 – Ujian Modul 3
Indra Pranata Syahruddin (23023010)
Fikra Hanifah (23023044)

𝑁𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 70 + 31,055 + 10,579 = 111,63 𝑚𝑜𝑙. 𝑠 −1


Poin B
Dengan asumsi bahwa nilai kapasitas panas tiap komponen bukan merupakan fungsi
temperatur, nilai kapasitas panas yang dimiliki tiap komponen merupakan nilai pada keadaan
gas ideal. Nilai dari kapasitas panas dan entalpi pembentukan (pada temperatur 298,15 K)
komponen C, H2O, CO, CO2, dan H2 secara berurutan disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7. Nilai kapasitas panas dan entalpi pembentukan (pada temperatur 298,15 K)
komponen C, H2O, CO, CO2, dan H2 (Smith dkk., 2022)
Komponen Cpig/R ΔHf, 298,15 (J.mol-1)
C 1,026 0
H2O 4,038 -241.818
CO 3,507 -110.525
CO2 4,467 -393.509
H2 3,468 0
Akumulasi kalor dapat diperoleh menggunakan neraca energi. Pembuatan persamaan neraca
energi disajikan pada persamaan 34. Penurunan persamaan untuk kasus yang diberikan
ditunjukkan pada persamaan 35.
𝐸̇𝑖𝑛 = 𝐸̇𝑜𝑢𝑡 + 𝑄𝑎𝑐𝑐 (Eq. 34)
0 0
𝑁1 [𝐶𝑝,1 (𝑇1 − 𝑇𝑟𝑒𝑓 ) + Δ𝐻𝑓,1 ] = 𝑁2 [𝐶𝑝,2 (𝑇2 − 𝑇𝑟𝑒𝑓 ) + Δ𝐻𝑓,2 ] + 𝑄𝑎𝑐𝑐 (Eq. 35)
Dengan persamaan 22 dan 23, diperoleh nilai kapasitas panas dan entalpi pembentukan pada
tiap aliran bernilai:
𝐶𝑝,1 = (𝑥𝐶,1 𝐶𝑝,𝐶 + 𝑥𝐻2 𝑂,1 𝐶𝑝,𝐻2 𝑂 )𝑅 = (0,3 × 1,026 + 0,7 × 4,038) × 8,314

𝐶𝑝,1 = 26,059 𝐽. 𝑚𝑜𝑙 −1 . 𝐾 −1


0 0 0
Δ𝐻𝑓,1 = 𝑥𝐶,1 Δ𝐻𝑓,𝐶 + 𝑥𝐻2𝑂,1 Δ𝐻𝑓,𝐻2𝑂
= 0,7 × (−241.818) = −169.273 𝐽. 𝑚𝑜𝑙 −1

𝐶𝑝,2 = (𝑥𝐻2 𝑂,2 𝐶𝑝,𝐻2 𝑂 + 𝑥𝐶𝑂,2 𝐶𝑝,𝐶𝑂 + 𝑥𝐶𝑂2 ,2 𝐶𝑝,𝐶𝑂2 + 𝑥𝐻2 ,2 𝐶𝑝,𝐻2 )𝑅

𝐶𝑝,2 = (0,1593 × 4,038 + 0,2782 × 3,507 + 0,0948 × 4,467 + 0,4677 × 3,468) × 8,314

𝐶𝑝,2 = 30,465 𝐽. 𝑚𝑜𝑙 −1 . 𝐾 −1


0 0 0 0 0
Δ𝐻𝑓,2 = 𝑥𝐻2 𝑂,2 ΔΔ𝐻𝑓,𝐻2𝑂
+ 𝑥𝐶𝑂,2 Δ𝐻𝑓,𝐶𝑂 + 𝑥𝐶𝑂2 ,2 Δ𝐻𝑓,𝐶𝑂2
+ 𝑥𝐻2 ,2 Δ𝐻𝑓,𝐻2
0
Δ𝐻𝑓,2 = 0,1593 × (−241.818) + 0,2782 × (−110.525) + 0,0948 × (−393.509)
0
Δ𝐻𝑓,2 = −106.567 𝐽. 𝑚𝑜𝑙 −1

Dengan data-data di atas, persamaan 35 dapat diselesaikan menjadi:


𝑄𝑎𝑐𝑐 = 100 × [26,059 × (773,15 − 298,15) + (−169.273)] − 111,63 × [30,465 × (1.073,15 −
298,15) + (−106.567)]
𝑄𝑎𝑐𝑐 = −6,4287 × 106 𝐽. 𝑠 −1 = −6.428,7 𝑘𝑊
Diperoleh bahwa sistem melepaskan kalor sebanyak 6.428,7 kW.

Anda mungkin juga menyukai