Anda di halaman 1dari 22

MEWUJUDKAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI YANG ADIL

DAN MAKMUR, MELALUI PLATFROM DUNIA SATU KELUARGA


MENUJU PENDIDIKAN YANG TERDEPAN DENGAN PENUH
PERDAMAIAN DITENGAH PERBEDAAN

ENDRA DAMARA

GURU SEKOLAH KASIH MAITREYA

ADU GAGASAN PAN


MEWUJUDKAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI YANG ADIL
DAN MAKMUR, MELALUI PLATFORM DUNIA SATU KELUARGA
MENUJU PENDIDIKAN YANG TERDEPAN DENGAN PENUH
PERDAMAIAN DITENGAH PERBEDAAN

Endra Damara
Guru SMKS Kasih Maitreya
Endra060402@gmail.com

Abstrak
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan
dalam memajukan kabupaten KepulauanMeranti menuju meranti yang cerdas dan
berintegritas , melalui platform Dunia Satu Keluarga, sehingga mampu menjadi
kabupaten yang terdePAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang berakar dari
sebuah data yang mengatakan saat ini hanya sekitar 6% penduduk Indonesia yang
sudah mengenyam pendidikan tinggi.Menurut data Direktorat Jenderal
Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), penduduk Indonesia berjumlah
275,36 juta jiwa pada Juni 2022.Dari jumlah tersebut hanya 6,41% yang sudah
mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi. Rinciannya, yang berpendidikan
D1 dan D2 proporsinya 0,41%, kemudian D3 sejumlah 1,28%, S1 sejumlah
4,39%, S2 sejumlah 0,31%, dan hanya 0,02% penduduk yang sudah
mengenyam pendidikan jenjang S3. Dari data tersebut juga tidak kalah jauh dari
kabupaten Kepulauan Meranti yang masih sangat terbelakang dari segi
pendidikan. Yang menjadi pr besar seluruh masyarkat menuju kabupaten
kepulauan meranti yang cerdas. Dimana dapat diketahui bersama kabupaten
kepulauan meranti memiliki perpaduan suku, bahasa, dan agama, seharusnya
perbedaan ini menjadi kabupaten kepulauan meranti yang kuat bukan saling babat,
bersama tanpa ada beda, semua berhak mendapatkan pendidikan berkualitas
menuju meranti cerdas. Penelitian ini digunakan metode observasi dan tes. Tes
digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman anak anak kabupaten
kepulauan Meranti terhadap pentingnya pendidikan bagi mereka. metode
observasi digunakan untuk menggali data tentang kegiatan siswa dan guru selama
proses pembelajaran berlangsung, pemerataan pendidikan dan infrasturuktur di
seluruh daerah terutama pelosok. Berdasarkan hasil analisis data secara deskriptif
dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak sekali masalah pendidikan yang muncul
, dari banyak nya angka putus sekolah, dan sekolah tidak layak yang berada di
kepulauan meranti. Namun sejalan dengan itu pemerintah telah memberikan
beasiswa bagi anak meranti sehingga memicu anak anak untuk giat sekolah dan
menunjukan peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini di tandai dengan adanya
peningkatan ketuntasan belajar siswa yang baik dan signifikan dari hasil ulangan
harian dan kurangnya angka putus sekolah. Sedangkan jika ditinjau dari analisis
semangat siswa melalui platform Dunia satu keluarga menunjukan perkembangan
signifikan ditunjukan dengan ketuntasan belajar siswa maka persentase
ketuntasan klasikal dari pasca beasiswa mengalami peningkatan mulai dari
43,48% naik menjadi 73,91% pada ulangan harian siklus-1 dan meningkat
menjadi 91,30% pada ulangan harian siklus-2.

Kata Kunci : Pendidikan, siswa, Kabupaten Kepulauan Meranti, Budaya,


perbedaan
Translated from Indonesian to English - www.onlinedoctranslator.com

REALIZING A FAIR AND PROSPEROUS Meranti Islands District,


Through Peaceful Education one global Family in the Middle of Difference

Endra Damara
Maitreya Love Vocational High School Teacher
Endra060402@gmail.com

Abstract
The purpose of this study was to determine the effect of education in advancing
the Meranti Islands district towards meranti who is smart and has integrity, so that
it is able to become a leading district. This research is research that is rooted in
data which says that currently only about 6% of Indonesia's population has
received higher education. According to data from the Directorate General of
Population and Civil Registration (Dukcapil), Indonesia's population numbered
275.36 million in June 2022. From the number is only 6.41% who have received
education up to university. In detail, the proportion with D1 and D2 education is
0.41%, then D3 is 1.28%, S1 is 4.39%, S2 is 0.31%, and only 0.02% of the
population has receivedS3 level education. From these data, it is also not far from
the Meranti Islands district, which is still very backward in terms of education.
Which is a big pr for all people towards a smart Meranti Islands district. Where it
can be seen that the Meranti Archipelago Regency has a combination of
ethnicities, languages and religions, these differences should make Meranti
Islands Regency strong and not tripe one another, together without any
differences, all have the right to get quality education towards smart Meranti. This
study used observation and test methods. The test is used to find out how far the
children of the Meranti Islands district understand the importance of education for
them. Observational methods are used to collect data about student and teacher
activities during the learning process. equal distribution of education and
infrastructure in all regions, especially remote areas. Based on the results of
descriptive data analysis, it can be concluded that there are many educational
problems that arise, from the large number of dropout rates, and inadequate
schools in the Meranti Islands. However, in line with that, the government has
provided scholarships for meranti children so that it triggers children to be active
in school and shows an increase in student learning outcomes. This is marked by a
good and significant increase in student learning completeness from the results of
daily tests and a lack of dropout rates. Meanwhile, if viewed from the analysis of
student enthusiasm and student learning completeness, the percentage of post-
scholarship completeness has increased from 43.48% in the pre-cycle to 73,

Keywords: Education, Student, Cultur, meranti Island,difference


BAB I

PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN

Masyarakat yang memiliki wawasanda berpendidikan akan berpengaruh


besar terhadap kemajuan Negara terutama kabupaten kota, baik dari segi moral,
agama, ekonomi, kesehatan, sosial budaya dan peradaban. Dengan kata lain, suatu
negara tidak ingin meninggalkan generasi yang tidak kuat karena telah dibekali
pemahaman dan pengetahuan yang dapat membantu generasinya menjadi kuat
baik secara fisik maupun psikis.1 Itu adalah sesuatu yang tidak dapat digantikan
oleh instrumen teknologi apa pun dalam kehidupan suatu negara ketika datang ke
pendidik seperti instruktur dan dosen.

Pendidikan menjadi sebuah langkah jitu untuk memajukan sebuah


kabupaten kota, dimana Bupati sebagai pemimpin, Staf pemerintahan sebagai
guru, dan masyarakat sebagai muridnya. Sehingga semua kebijakan yang
dirumuskan oleh pemimpin dan guru merupakan materi pembelajaran nya . Tak
khayal, Bupati dan jajaran staf perlu merumuskan suatu ide dan kebijakan yang
memajukan kabupaten .

Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003, sebagai perpanjangan


dari Pasal 20, 21, dan 28 C ayat (1), serta Pasal 32 Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, secara luas dianggap gagal mengatasi substansi
kebutuhan mendesak akan pendidikan untuk semua dalam pelaksanaannya
(education for all). Sentralitas pendidikan tidak terkikis, meskipun sektor
pendidikan telah dilimpahkan kepada pemerintah daerah sebagai akibat dari
disahkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah.
Pengertian dari pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 Tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagaamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Munib, 2009 : 3

Negara Indonesia merupakan negara yang sangat besar didunia dan


memiliki kekayaan adat dan budaya yang sangat luar biasa. Negara Indonesia
merupakan negara kepulauan terbesar didunia dan memiliki banyak ragam bahasa,
suku, adat budaya dan agama. Keberagamanan bukanlah penghalang dan menjadi
alasan perpecahanan, tetapi justru menjadi kekuatan bangsa yang harus dihargai,
diapresiasi, sebagai entitas kehidupan yang baik dalam ke Bhineka Tunggal Ika
dan persatuan bangsa.

Kabupaten Kepualuan Meranti sebagai kabupaten yang memiliki banyak


suku,budaya dan agama, seharusnya menjadi kan kabupaten yang kuat. Namun
faktanya, Keberagaman sering menjadi akar permasalahan, terutama pada sector
pendidikan. Masih banyak terjadi diskriminasi terhadap non komunitas nya,
sehingga tak khayal banyak anak yang tak ingin sekolah dan membuat angka
putus sekolah yang tinggi.

Sekolah swasta yang menjadi pelarian anak pun sangat mahal harganya.
Apabila dilihat dari segi ekonomi masyarakat, orang tua tidak mampu membayar
spp sekolah.Anak dibiarkan bekerja. Sehingga jika kita lihat masih banyak terjadi
eksploitasi anak di kabupaten kepulauan meranti.

Beasiswa pemerintah yang selalu digaungkan bahkan tidak menyentuh kepada


anak anak pelosok desa, Jangankan di desa kota pun banyak yang tidak terbagi
beasiswa. Bhineka tungal ika dasar Negara, ,mungkin kurang terealisasi untuk
beasiswa pendidikan dikabupaten tercinta.Berangkat dari hal itulah menggugah
hati penulis untuk mengkaji hal ini dalam judul “MEWUJUDKAN
KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI YANG ADIL DAN MAKMUR,
MELALUI PLATFORM DUNIA SATU KELUARGA, MENUJU
PENDIDIKAN YANG TERDEPAN DENGAN PENUH PERDAMAIAN
DITENGAH PERBEDAAN ”
B. Rumusan Masalah
1 Bagaimana memajukan kabupaten kepulauan Meranti dari sektor
pendidikan di tengah perbedaan?
2 Bagaimana realisasi Beasiswa pendidikan Di Kabupaten
Kepulauan Meranti ?
3 Bagaimana penerapan Platfrom Dunia Satu Keluarga dalam
memajukan pendidikan

C. Tujuan
1 Untuk mengetahui bagaimana cara memajukan kabupaten
kepulauan meranti dari sektor pendidikan ditengah perbedaan
2 Untuk mengetahui realisasi beasiswa pendidikan di kabupaten
kepualuan meranti
3 Untuk mengetahui apa saja yang harus diperbaiki pemerintah dan
masyrakat dalam sektor pendidikan
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Pemerintah
 Untuk menjadi bahan evaluasi program kerja dibidang
pendidikan selama ini
 Untuk menjadi pertimbangan mengenai penyaluran
beasiswa tanpa memandang perbedaan
 Untuk menjadi acuan pembuatan program kerja pemerintas
dan dinas pendidikan
b. Bagi Instansi pendidikan
 Untuk menjadi dorongan semangat sekolah mendidik anak
meranti yang unggul dan cerdas
 Untuk menjadi evaluasi terjadinya diskriminasi perbedaan
di lingkungan sekolah
c. Bagi Partai politik dan cerdik pandai, tokoh masyarakat
 Untuk menjadi bahan yang perlu dibincangkan bersama
menuju meranti cerdas
 Untuk menjadi program kerja pertama di sektor pendidikan
 Untuk meninjau langkah pemerintah dalam sektor
pendidikan
d. Bagi anak Meranti
 Untuk menjadi pacuan semangat terus mengenyam
pendidikan
 Untuk menjelaskan tentang perbedaan di pendidikan
meranti yang sama tanpa perbedaan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kajian Teori

Dalam pandangan belajar tradisional, belajar adalah usaha

untuk memperoleh pengetahuan. Pengetahuan yang dijadikan tekanan

penting, bagaimanapun seseorang itu belajar atau dimanapun seseorang itu

belajar yang penting ”berpengetahuan”. Buku bacaan dianggap sebagai

sumber ilmu pengetahuan yang utama sehingga para siswa harus

menghafal buku bacaan yang dipelajarinya (Yamin, 2007: 6).

Konsep tentang belajar telah banyak didefinisikan oleh para

psikologi. menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu

organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman.

Pengertian tersebut tampak bahwa konsep tentang belajar mengandung

tiga unsur yang utama (Chatarina Tri Anni, 2004: 2) yaitu :

1. Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku.

2. Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman.

3. Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanent.

Belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya

menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila tidak belajar maka responnya

menurun. Dalam belajar ditemukan adanya hal berikut :

1. Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons


pembelajar,
2. Responsi pembelajar, dan

3. Konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut. Pemerkuat

terjadi pada stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut. Sebagai

ilustrasi, perilaku respons si pembelajar yang baik diberi hadiah

sebaliknya, perilaku respons yang tidak baik diberi teguran dan hukuman.

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang berupaya membelajarkan

siswa secara terintregasi dengan memperhitungkan faktor lingkungan

belajar, karakteristik siswa, karakteristik bidang studi serta berbagai

strategi pembelajaran, baik penyampaian, pengelolaan, maupun

pengorganisasian pembelajaran. (Hamzah, 2007: 1)

Secara umum pengertian pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang

mempengaruhi si belajar sedemikian rupa sehingga si belajar itu

memperoleh kemudahan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

B. Pendidikan dalam memajukan kabupaten Kepulauan Meranti


Pendidikan menjadi faktor utama dalam majunya suatu daerah,
Daerah yang ungul adalah daerah yang pemerintahnya mementingkan
kecerdasan generasinya, sebagaimana negara maju singapore, mereka
maju karena meningkatlkan Sumber daya manusianya.
Kabupaten Kepulauan Meranti selama ini hanya terlalu sibuk
dengan urusan honorer hingga lupa generasi nya tak cukup gaji honor tapi
perlu pendidikan yang tidak horor. Gedung sekolah yang seakan sudah
tua , Bangku dan meja yang tak layak guna, Baju sekolah yang lusuh dan
sudah sangat lama mungkin punya keturunan 3 bersaudara.
Dikota selatpanjang saja, Masih banyak siswa yang putus sekolah
nya, Dipaksa bekerja oleh orang tua, eksploitasi anak semakin merajalela.
Salah siapa ?. Tidak ada yang mengakuinya. Karena itu kodrat manusia ,
merasa korban tanpa berfikir pelakunya.
Belum kelar masalah putus sekolah, masih banyak intimidasi
karena perbedaan ras dan agama, sekolah menjadi wadah menutut ilmu
malah menjadi wabah kelahi antar sesama. Kulit hitam putih menjadi
bahan lelucon dimana –mana, si miskin dan sikaya masih ada di sekolah
kota sagu tercinta.
Sekolah swasta menjadi pelarian mereka, tanpa berifikif mahal nya
biaya jika dibandingkan dengan sekolah negeri yang ada. Bukan karena
gengsi semata, tapi tidak mau di hina. Jauh dari pelosok desa sekolah
swasta dikota , berharap bahagia, malah kena hina.
Pemerataan pendidikan yang masih compang-camping menjadi pr
kita bersama, Bukan hanya pemerintah tapi seluruh elemen masyrakatnya.
Kita mau jaya harus bersama. Pembangunan tidak akan usai jika dilakukan
sendiri saja. Jangan merasa kuat dan bisa, alangkah indah nya
kebersamaan tanpa perbedaan budaya ras dan agama.
Pendidikan harus terus digenjot pemerataan nya, supaya
melahirkan generasi yang cerdas unggul dan berhati mulia. Di desa sampai
kota, pria dan wanita semua sama anak meranti harus cerdas semua.
Pendidikan yang bermutu akan melahirkan generasi unggul dan berdaya
saing buka sekedar kutu buku.
Pelatihan bagi anak meranti harus di genjot adanya, pendidikan
bukan hanya bicara sekolah saja, tetapi semua bakat dan hobi anak meranti
kita asah bersama. Hadirkan guru handal agar ikut andil dalam
peningkatan sumber daya manusia berkelanjutan.
Bhineka tunggal ika menjadi acuan bersama, dari anak anak hingga
dewasa, Jika anak diajarkan kecintaan terhadap sesama maka akan lahir
generasi yang nasionalis bukan idealis. Kebijakan yang rata bukan
compang-camping tidak tau arahnya.
Menuju pemilihan umum tahun depan tepatnya, menjadi
momentum besar untuk kita menggaungkan pendidikan anak meranti yang
merata. Bukan sekedar gaul tapi harus unggul, bukan sekedar keren tapi
harus kuat dengan ilmu yang tulen.
Cerdik pandai, tokoh utama dan partai politik menjadi wadah
menampung aspirasi anak meranti yang berpendidikan, Jika anak meranti
unggul dan cerdas, pemerintah juga akan mawas. Jika anak meranti pintar,
pemerintah akan bersatu tidak akan buyar. Saling menerima perbedaan
antar sesama.

C. Realisasi Beasiswa program kerja pemerintah kabupaten kepulauan


Meranti

Dari awal mencalonkan diri sebagai bupati, beasiswa sudah


digaungkan kemana mana. Buka sekedar ucapan janji belaka, karena
beasiswa itu sudah terealisasi adanya. Banyak anak meranti mengenyam
pendidikan strata 1,2,dan 3 berkat beasiswa pemerintah tercinta.

Patut disyukuri kerja keras pemerintah selama ini sangat baik


dalam sektor pendidikan, terutama beaisiswa. Kampus kampus yang
berada di meranti menjadi saksi bisu sukses nya program kerja
tersebut.Namun manusia, tidak akan jauh dari kesalahan dan keluputan
yang disengaja ataupun tidak disengaja. Masih banyak anak meranti yang
belum merasakan beaisiswa. Terutama anak swasta yang pelosok desa.

Bukan karena tidak minat akan kuliah nya, tetapi mahal biaya
menjadi faktor penghambat utama. Jika beasiswa benar adanya, apakah
salah untuk sosialisasi di sekolah swasta ??. Tidak kah sanggup jajaran
pemerintahan datang kedesa untuk hal sekecil itu saja ?.Bukan waktunya
menyalahkan sesama. Ini tugas kita bersama saling mengingatkan
mungkin terlupa. Bersama-sama memajukan meranti di awali dari
pendidikan anak anak yang efisien letak nya.

Bantuan terus ada, tapi entah untuk apa uang nya. Peran orang tua
juga menjadi faktor penting untuk hal ini. Saling mengawasi anak kita
jangan menyalahgunakan beaisiswa. Itu uang untuk pendidikan bukan
uang untuk kemewahan.Maka kunci utama dari semua ini adalah,
kejujuran dan kerjasama seluruh elemenm masyrakat. Jika kita bersama ,
maka yakinlah meranti akan berdaya saing, unggul .
Kita tidak kekurangan orang pintar tapi kita kurang orang jujur dan
mau bersama –sama mewujudkan meranti cerdas dan berdaya saing.

D. Platfrom Dunia Satu Keluarga Sebagai Wadah Pemerataan


Pendidikan Di Meranti

Dunia satu keluarga adalah sebuah wadah yang telah kami gaunkan
hingga hampir keseluruh dunia. Dimana tujuan dari wadah ini adalah
untuk menerima perbedaan antar suku , bahasa, dan agama, bahkan wadah
ini telah menjadi wadah organisasi yang menerima anak anak kurang dari
segi fisik dan mental.
Platform Dunia satu keluarga diterapkan di sekolah Kasih Maitreya
yang beralamat di jalan teladan kelurahan selatpanjang selatan. Dimana
kami berasal dari berbagai macam daerah, suku, dan agama namun satu
tujuan untuk mencerdaskan anak bangsa, anak cerdas kepulauan meranti.
Platform Dunia satu keluarga menjadi daya tarik besar untuk anak
anak kepualauan meranti mengenyam pendidikan . tanpa adanya
diskriminasi yang biasa terjadi di sekolah negeri.
Bukan hanya siswa dunia satu keluarga, semua guru dan staff juga
berasal dari suku dnan agama yang berbeda, menjadi ikon sekolah kasih
maitreya. Platfrom dunia satu keluarga juga telah menjadi topik hangat
hingga di pemilihan guru berprestasi di jakarta bersama bapak Nadiem
makarim. Dan di terima dengan hangat .
Platfrom dunia satu keluarga bukan hanya berlaku di meranti saja,
hingga saat ini telah tersebar luas di seluruh pelosok indonesia. Di meranti
sendiri, telah kami bangun dan sosialisasi kan di desa sonde, peranggas
dan lain sebagainya.
Penuh harapan kami platfrom dunia satu keluarga menjadi ide
cemerlang, untuk menjadi bahan program kerja pemerintah menuju
meranti cerdas tanpa perbedaan antar sesama. Mari bersama menjadikan
dunia satu keluarga yang bahagia, gembira, sukacita.
E. Perkembangan Platfrom Dunia Satu Keluarga Dalam Pendidikan
Meranti
Perkembangan platfrom dunia satu keluarga terus berkembang
pesat yang dibuktikan dengan telah dikenal nya yel yel dunia satu keluarga
ke pelosook meranti tercinta. Platfrom ini telah meluluskan anak anak
meranti yang berdaya saing.
Lulusan dari sekolah dengan platfrom dunia satu keluarga telah
mampu menjadi pengusaha, artis bahkan motivator yang tersebar di
indonesia bahkan dunia (Dubai). Semua berawal dari penanaman etika
moral akan pentingnya kerja sama dan perdamaian antar sesama sehingga
lahirlah anak meranti yang sukses .
Dari data berikut dapat dilihat alasan anak meranti bergabung di
sekolah platform dunia satu keluarga.

ALASAN PERSENTASE

Teriintimidasi di sekolah lain 43 %

Kemauan orang tua 37 %

Ikut Teman 10 %

Tidak ada pilihan lain 8%

Tidak ada alasan 2%

Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa banyak siswa


yang merasa terintmidasi karena tidak diterapkan nya Dunia satu
keluarga . Maka, besar harapan kami, pemerintah mau bekerjasama untuk
menebarkan platfrom Dunia satu Keluarga. Sehingga nnatinya semua
sekolah akan menerapkan prinsip ini. Sehingga pendidikan meranti merata
dan unggul.

Platfrom dunia satu keluarga menjadi pemicu semangat siswa


dalam belajar

100
90
80
70

60
50 SEBELUM
SESUDAH
40
30

20
10

0
Mutu kerja semangat

F. Langkah-langkah penerapan platfrom Dunia Satu Keluarga


1) Sosialisasi ke seluruh sekolah
2) Kerjasama antara pembuat platfrom dan pemerintah
3) Meninjau platform
4) Menerapkan disekolah negeri dan swasta
5) Percobaan 3 bulan \
6) Melanjutkan langkah dengan sosialisasi besar-besaran
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Penulis menarik kesimpulan bahwa untuk memajukan meranti
harus dimulai dari lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman.
Platform dunia satu keluarga mampu menjadi kunci utama hal tersebut.
Karena platform ini berkesinmabungan dengan Bhineka tunggal ika dan
sangat cocok di terapkan di semua sekolah di meranti.
Penulis berharap platfrom ini dapat terus berkambang, dan dapat di
kerjasamakan dengan pemerintah terkait, karena meninjau
telahberkambnag pesatnya platform ini, dan telah di lirik oleh menteri
pendidikan pada pemilihan guru berprestasi tahun 2022.
Semoga dengan platfrom ini dapat menjadi gebrakan baru
pendidikan meranti yang unggul dan mampu menjadikan meranti yang
kabupaten adil dan makmur.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. 2006. Penelitian ilmiah.

Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. 1997. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Aqib Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (untuk Guru SD, SLB dan TK).

Bandung: Yrama Widya

B. Uno, Hamzah. 2007. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran berdasarkan Pendekatan


Sistem. Jakarta: Bumi Aksara

Kuntowijiyo, 2005. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bumi Aksara

. 2008. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Bumi


Aksara

Munib, Achmad dkk. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UNNES


PRESS.

Sudarno dkk. 2007. Pendidikan Ilmu Sosial. Semarang: UNNES PRESS.


Sudjana. 2005.

Metoda statistika. Bandung: Tarsito


. 2007. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:


Alfabeta

Tri Anni, Catharina dkk. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: UNNES


PRESS. Wardani. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas
Terbuka. Widya, I Gde Widya.
BIODATA PENULIS

Nama : ENDRA DAMARA

Umur : 20 Tahun

Tanggal lahir : 07 Maret 2002

Profesi : Guru SMKS Kasih Maitreya dan anggota platform Dunia satu
keluarga

Alamat : Jalan Nusa indah, Gg. Mawar selatpanjang selatan, Kabupaten


kepulauan Meranti, Riau

Prestasi : Prestas selama 3 tahun terakhir

1. Juara 1 Karya ilmiah tingkat nasional


2. Juara 2 Penelitian tindakan kelas nasional
3. Penulis buku
4. Pencipta puisi juara 1 puisi nasional

Motto : HIDUP DAMAI DENGN BERSAMA

SALAM DUNIA SATU KELUARGA


SAYA SALAH SATU BAGIANYA
SALAM SEKOLAH SATU KELUARGA
BAHAGIA, GEMBIRA, SUKACITA
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Lengkap : Endra Damara


Tempat/Tanggal Lahir : Selatpanjang, 07 Maret 2002
Asal : Kabupaten kepulauan Meranti

Dengan ini menyatakan bahwa karya dengan judul “MEWUJUDKAN


KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI YANG ADIL DAN MAKMUR,
MELALUI PLATFORM DUNIA SATU KELUARGA MENUJU
PENDIDIKAN YANG TERDEPAN DENGAN PENUH PERDAMAIAN
DITENGAH PERBEDAAN belum pernah dipublikasikan dan belum pernah
diikutsertakan dalam perlombaan apapun sebelumnya serta tidak mengandung
unsur plagiat di dalamnya. Jika di kemudian hari ditemukan ketidakbenaran
informasi, maka saya bersedia didiskualifikasi ataupun dibatalkan dari status juara
jika nanti menjadi juara dalam perlombaan ini.

Selatpanjang, 28 Februari 2023


Yang menyatakan,

Materai 10000

Endra Damara

Anda mungkin juga menyukai