Anda di halaman 1dari 9

Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 5, No.

3, Maret 2020 128

Pengoptimalan Sobat Mengajar sebagai Gerakan Sosial


Pendidikan dalam Membangun Pendidikan di Daerah
Tertinggal
Sihabussalam1
1
Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, Jl. Ir H. Juanda No. 95, Cempaka Putih, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten 15412

Penulis untuk Korespondensi/Email: sihabussalam471@gmail.com

Abstrak - Pendidikan adalah sebuah proses manusia baik individu atau masyarakat untuk menuju
kehidupan yang ideal dan lebih baik. Pendidikan yang akan mengubah menuju ke arah yang lebih baik
adalah pendidikan yang kualitasnya baik pula. Tetapi melihat realitas sekarang, kualitas pendidikan di
Indonesia masih rendah apalagi dalam hal pemerataan pendidikan, di antaranya: fasilitas, akses, dan
tenaga pengajar yang akan berimplikasi pada proses belajar dan hasil belajar, keadaan tersebut salah
satunya gambaran pendidikan yang ada di daerah terpencil. Dengan demikian, penelitian ini akan
berfokus pada masalah pemerataan pendidikan di daerah terpencil dengan cara mengoptimalkan
komunitas sobat mengajar sebagai gerakan sosial pendidikan. Komunitas ini bergerak di daerah-daerah
terpencil khususnya di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, kajian awal mencari data keadaan
pendidikan di daerah tersebut dengan cara membaca literature dan wawancara langsung kepada
relawan sobat mengajar kemudian hasilnya dideskripsikan, dengan demikian penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Untuk mengatasi tidak meratanya pendidikan di Indonesia
ada beberapa langkah yang harus dilakukan: pertama, mengoptimalkan gerakan sosial pendidikan.
Kedua, melakukan program yang mengedukasi masyarakat. Ketiga, harus melibatkan masyarakat
dalam semua program.

Abstract - Education is a human process, either an individual or a society towards an ideal and better life.
Education that will change for the better is education that is of good quality too. But look at the current
reality, the quality of education in Indonesia is still low especially in terms of equitable education for
example lack of facilities, access, and teaching staff that will have implications for the learning process
and learning outcomes, they are one picture of the conditions that exist in remote areas. Therefore, this
research will focus on the problem of equitable education in remote areas by optimizing the community
of sobat mengajar as a social education movement. This community is moving in remote areas especially
in lebak regency, the province of banten, early studies looking into educational conditions in the region,
the initial study looked for data on the state of education in the area by reading literature and direct
interviews with volunteers of sobat mengajar then the results were described, thus this study using a
descriptive qualitative methods. To overcome the unequal education in Indonesia, several steps must be
taken: the first, optimize the social education movement. The second is to carry out programs that educate
the public. The third is must involve the society in all programs.

Keywords - Sobat mengajar, Educational social movements, Building education, Disadvantaged areas.
129 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 5, No. 3, Maret 2020

PENDAHULUAN memiliki perpustakaan, dari 144.293 perpustakaan,


6.436 perpustakaan mengalami rusak berat dan

Pendidikan merupakan sarana atau media agar


manusia menjadi khairu ummah “umat paling
5.529 perpustakaan rusak total. Untuk daerah
Banten, dari 37.282 ruangan kelas sekolah SD,
baik”. Dengan kodratnya manusia menjadi khalifah sebanyak 1.704 mengalami kerusakan berat dan
di muka bumi ini akan sangat membutuhkan 1.155 mengalami kerusakan total. Sedangkan pada
pendidikan sebagai bekal dalam membentuk dirinya 2018/2019, dari 37.259 sebanyak 2.160 mengalami
menjadi khalifah yang paripurna. Pada dasarnya, kerusakan berat. Melihat data tahun ini dan setahun
terciptanya kesejahteraan, pemerataan, keadilan, dan ke belakang di daerah Banten mengalami
keindahan di bumi ini adanya campur tangan peningkatan terkait keadaan ruang kelas yang rusak
manusia sebagai pengelola. Dalam memberi tugas berat [1].
kepada manusia, tentunya Allah membekali manusia
itu dengan yang namanya potensi diri. Berbagai Melihat masih banyaknya masalah pendidikan
macam potensi yang diberikan bertujuan sebagai terutama di daerah tertinggal, hal demikian perlu
alat untuk menyelesaikan problematik di bumi dan adanya tindakan sebagai solusi untuk mengurangi
berusaha memakmurkannya. kesenjangan pendidikan dan tidak meratanya
pendidikan khususnya di daerah Sobang, Banten.
Makna yang terkandung dalam memakmurkan Salah satu upaya untuk membantu pemerintah dalam
adalah adanya kemajuan dan kesinambungan masalah pendidikan, sobat mengajar hadir, sebuah
kehidupan di bumi ini. Dalam perspektif sejarah, komunitas yang bergerak dalam hal sosial
adanya peradaban baik dunia Islam ataupun Barat pendidikan. Dalam penelitian ini ada beberapa poin
salah satunya dengan pendidikan yang berkualitas. yang menjadi rumusan masalah; pertama, apa itu
Pernyataan tersebut memberikan penegasan bahwa sobat mengajar? Kedua, bagaimana sosial
pendidikan yang ideal dan berkualitas akan pendidikan dalam perannya untuk pendidikan
memberikan pengaruh terhadap kehidupan daerah tertinggal? Ketiga, bagaimana pendidikan
masyarakat dan memberikan nilai yang lebih membentuk peradaban dan menuju khairu ummah?.
terhadap negara. Dengan gambaran tersebut, Adapun tujuan penelitian ini adalah
pemerintah sebagai roda berjalannya sebuah negara memperkenalkan sobat mengajar sebagai komunitas
harus benar-benar merumuskan sistem pendidikan sosial pendidikan yang peran dan fungsinya
yang bermutu, menyeluruh, dan berkualitas. menyelesaikan problem pendidikan di daerah
tertinggal dan membangun kualitas pendidikan.
Pendidikan sendiri merupakan hak yang harus Dimulai dengan menyelesaikan masalah pemerataan
didapatkan oleh semua elemen masyarakat meliputi pendidikan dengan agenda yang kreatif dan inovatif
sarana, biaya, sistem yang baik, serta dibangun atas sebagai basis untuk menuju mutu pendidikan yang
nilai-nilai agama yang menuju kesejahteraan umat lebih baik dan pada akhirnya menjadi umat terbaik
manusia. Poin-poin tersebut sebagaimana yang (khairu ummah).
tercantum dalam UUD 1945 pasal 31. Dengan
demikian, pendidikan nasional harus memberikan
pendidikan dasar kepada masyarakat, kemampuan METODE
dasar, meliputi membaca, menulis, dan berhitung
yang nantinya akan menjadi dasar bagi warga Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah
negara dalam bermasyarakat, berbangsa, dan analisis-deskriptif, yaitu dengan menganalisis dan
bernegara. memberikan gambaran terkait dengan masalah
untuk memberikan pemahaman yang menyeluruh.
Pendidikan tersebut tampaknya tidak berjalan Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini
dengan baik terlebih mencakup hak bagi seorang adalah studi pustaka dengan menggunakan referensi
warga negara, karena sebagian wilayah Indonesia baik itu buku, jurnal yang berhubungan dengan
masih mengalami pendidikan yang tidak layak, masalah tersebut. Dalam pengambilan data terkait
seperti sarana, biaya, infrastruktur, yang berdampak studi kasus, masalah, dan keberadaan sobat
pada kualitas pendidikan. Menurut pusat data dan mengajar maka dilakukan wawancara terhadap salah
statistik Kemdikbud (Kementerian Pendidikan dan satu relawan sobat mengajar yang perannya sangat
Kebudayaan) 2017-2018, dari seluruh sekolah di krusial dan menjadi salah satu aktor lahirnya sobat
Indonesia, 90.749 ruang kelas rusak berat dan mengajar.
60.749 ruang kelas rusak total. Dari 214.409 sekolah
semua jenjang hanya 144.293 sekolah yang
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 5, No. 3, Maret 2020 130

Metode penelitian ini, menggunakan beberapa pendidikan menjadi hal krusial di antara masalah-
langkah. Langkah pertama adalah menentukan objek masalah pendidikan yang ada di Indonesia.
penelitian, dalam hal ini yaitu masalah tidak
meratanya pendidikan terutama di daerah tertinggal, Di antara daerah yang menjadi pusat penelitian ini
khususnya daerah di Provinsi Banten Kabupaten adalah siswa di Sekolah Dasar (SD) yang berada di
Lebak. Sebagaimana data dari Kemdikbud bahwa daerah Kabupaten Lebak, yang awalnya hanya
masih rendahnya pendidikan di daerah tersebut, sepuluh sekolah di Kecamatan Sobang, kemudian
terutama dalam hal fasilitas yang akan berimplikasi setelah berjalan waktu ditambah dengan empat
pada kualitas pendidikan di daerah tersebut. Setelah kecamatan yaitu Cilenten, Bojong Manik,
mendapatkan data dengan teknik membaca dan Cigemblong, dan Lebak Gedong. Penetapan daerah
wawancara kemudian diidentifikasi, lalu data tersebut sebagaimana yang telah dicatat oleh
tersebut dideskripsikan. Kemdikbud, salah satu dari daftar daerah tertinggal
– daerah 3T- yaitu kabupaten Lebak.
Adapun langkah penelitiannya sebagai berikut:
pertama, membaca literature dan mengamati situasi Keadaan pendidikan daerah tersebut bisa dilihat dari
pendidikan di Indonesia, kemudian diidentifikasi masih banyaknya fasilitas pendidikan kurang layak
permasalahan pendidikan yang krusial, setelah pakai. Selain itu, kondisi siswa yang masih jauh dari
mendapatkan hasil, lalu menetapkan satu daerah harapan lingkungan pendidikan menjadi indikator
yang dapat mewakili keadaan pendidikan di tambahan, contohnya siswa kelas 6 SD belum bisa
Indonesia, dengan demikian penelitian ini bersifat baca.
deduktif.
Dengan melihat fakta tersebut, membangun daerah
Langkah selanjutnya membaca ulang data-data atau tertinggal dalam hal pendidikan akan mendapat
hasil dari langkah pertama guna mendapatkan masalah besar. Oleh sebab itu diperlukan gagasan,
informasi yang lengkap terkait masalah yang akan ide, dan aktivitas berupa komunitas untuk mencapai
diteliti yaitu keadaan pendidikan di daerah tujuan dalam pembangunan pendidikan di daerah
tertinggal, kemudian ditulis penemuan atau hasil tertinggal. Walaupun konsekuensinya akan terdapat
dari langkah kedua dengan tujuan untuk dianalisis masalah baru berupa bagaimana cara menjalankan
dan dideskripsikan, sekaligus akan menjadi laporan komunitas agar berjalan efektif, dengan demikian
dari penelitian ini. perlu adanya perhatian lebih terhadap instrumen –
komunitas itu - demi keberlangsungan
pembangunan pendidikan di daerah tertinggal.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sobat Mengajar: Esensi Hingga Eksistensi [2]
Keadaan di Daerah Tertinggal Sobat mengajar adalah perkumpulan atau komunitas
Keadaan di daerah tertinggal sangat jauh dengan yang bergerak pada ranah sosial pendidikan,
daerah yang maju, keadaan tersebut disebabkan oleh berusaha menyadarkan mahasiswa agar sadar akan
berbagai kondisi. Akses jalan untuk mencapai pendidikan terutama di daerah terpencil. Sasaran
daerah tertinggal merupakan salah satu penyebab komunitas ini adalah keadaan daerah pelosok, maka
kurang adanya perhatian kepada daerah tertinggal. tidak secara langsung sobat mengajar ini membantu
meringankan beban pemerintah dalam hal
Keadaan akses yang susah tersebut juga menjadi pendidikan, terutama dalam masalah pemerataan
penyebab kurang perhatiannya pemerintah terhadap pendidikan, baik dalam sektor fasilitas, pendidik,
daerah tertinggal, karena hal tersebut penyediaan dan kualitas. Kurang meratanya pendidikan di
dan kebutuhan yang berhubungan dengan Indonesia, sampai sekarang masih menjadi problem
perkembangan daerah tertinggal terhambat. Tidak dan musuh terbesar bagi pendidikan Indonesia,
hanya itu, adanya sentralisasi terhadap sekolah yang susahnya akses ke daerah tertinggal masih menjadi
notabene maju di daerah non pedesaan dan salah satu faktor utamanya.
desentralisasi yang kurang efektif menjadi penyebab
tidak meratanya pendidikan di Indonesia. Komunitas ini dibentuk pada tanggal 24 Februari
2018 oleh sekelompok mahasiswa yang memang
Pendidikan yang tidak merata tersebut akan memiliki perhatian besar terhadap kondisi
menghambat terhadap pembangunan dan kualitas pendidikan di Indonesia, terutama di daerah
pendidikan, sehingga masalah pemerataan tertinggal. Terbentuknya sobat mengajar ini
merupakan usulan dari kepala UPTD (Unit
131 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 5, No. 3, Maret 2020

Pelaksana Teknis Daerah) yaitu bapak Emang ditempatkan selama tiga minggu di kecamatan
Suherman kepada Mus’ad Al-Habib yang Sobang, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
merupakan relawan dari gerakan ayo mengajar, Penempatan di daerah Sobang ini sesuai dengan
program tersebut dikhususkan untuk mahasiswa rekomendasi dari kepala UPTD, tetapi setelah
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). beberapa gelombang komunitas ini memberikan
Setelah mendapatkan rekomendasi dan amanat dari kontribusi lebih, tidak hanya di kecamatan Sobang,
kepala UPTD, kemudian ia mengumpulkan 35 orang ada beberapa kecamatan yang menjadi sasaran yakni
untuk merumuskan nama, program, dan langkah apa kecamatan Cilinten, Bojong Manik, Cigemblong,
yang tepat sebagaimana rekomendasi dari kepala dan Lebak Gedong. Kelima, sanggup mengikuti
UPTD, kemudian lahirlah nama sobat mengajar. tahapan seleksi selama tiga tahapan. Pada tahapan
pertama yaitu seleksi berkas, termasuk ada esai, CV,
Dengan melihat awal pembentukan dan perjalanan dan alasan kenapa masuk sobat mengajar; pada
lahirnya sobat mengajar ini, ada beberapa hal yang tahap kedua dilakukan wawancara; dan yang
krusial: pertama, sobat mengajar merupakan terakhir yaitu pembekalan. Setelah melewati tiga
komunitas yang berasal dari orang-orang yang tahapan dan memenuhi kualifikasi dari sobat
perhatiannya terhadap pendidikan sangat tinggi. mengajar, calon relawan itu sudah menjadi bagian
Kedua, komunitas ini adalah komunitas yang atau anggota dari sobat mengajar. Adapun jumlah
bergerak dalam sosial pendidikan yang tidak hanya anggotanya – relawan- sampai sekarang yaitu 120
mahasiswa UIN Jakarta apalagi mahasiswa FITK, orang, jumlah ini kemungkinan besar bertambah
tetapi dikhususkan untuk mahasiswa yang berada di dengan antusias mahasiswa yang mengikuti di tahun
daerah Jabodetabek, dan ini menjadi pembeda ini. Dengan demikian, ada kurang lebih 120 relawan
dengan gerakan ayo mengajar yang merupakan yang akan diberangkatkan ke lima kecamatan yaitu
program dari FITK. Ketiga, gerakan komunitas ini Sobang, Cilenten, Bojong Manik, Cigemblong, dan
memusatkan aktivitasnya di daerah tertinggal Lebak Gedong.
khususkan di Provinsi Banten tepatnya di kecamatan
Sobang, kabupaten Lebak. Kegiatan atau disebut dengan program sobat
mengajar sebagaimana cita-cita awal dibentuknya
Dari awal perumusannya, sobat mengajar terus komunitas ini tentunya akan berorientasi pada
berusaha menjaring mahasiswa yang benar-benar perbaikan kualitas pendidikan di daerah tersebut, di
mempunyai perhatian terhadap keadaan pendidikan antaranya masih banyak siswa SD kelas 6 yang
di Indonesia. Hal demikian tidak hanya belum mahir dalam membaca, atas dasar itu langkah
menumbuhkan dan menjaring saja, sobat mengajar awal untuk menunjang siswa agar bisa membaca dan
merupakan wadah untuk mahasiswa merealisasikan lebih giat dalam membaca dibentuklah taman baca.
tridarma perguruan tinggi yaitu pendidikan dan Program tersebut merupakan program wajib yang
pengajaran, penelitian dan pengembangan, dan diterapkan setiap tahun, hingga saat ini. Dalam
pengabdian kepada masyarakat. Melihat tridarma membangun taman baca ini, sobat mengajar
tersebut, komunitas ini dengan umur kurang lebih merevitalisasi peran masyarakat dalam hal
dua tahun baru menjalankan tridarma yang pertama pendidikan dan tujuannya yaitu agar ada rasa
yaitu pendidikan dan pengajaran. memiliki sehingga taman baca yang sudah dibentuk
dapat dimanfaatkan dengan jangka waktu yang
Dalam menjalankan program-programnya, sobat panjang.
mengajar memberikan kualifikasi khusus untuk
mahasiswa yang memang benar-benar ingin menjadi Dalam penguatan sosial dan kesejahteraan siswa di
relawan di sobat mengajar, di antara kualifikasinya daerah tersebut, sobat mengajar membuat program
adalah sebagai berikut: pertama, mahasiswa aktif se- yang tujuannya untuk kenyamanan belajar siswa
Jabodetabek. Pada awalnya, kualifikasi ini sangat tersebut. Program tersebut diberi nama dengan 1000
umum, artinya, tidak mengenal semester, tidak botol, program tersebut berangkat dari rasa empati
mengenal jenjang S1 atau S2, yang terpenting ia para relawan melihat para siswa setiap berangkat ke
masih dalam status mahasiswa. Kemudian, pada sekolah mereka membawa air yang memakai bekas
perkembangannya dipersempit dengan adanya botol kecap. Atas dasar itu, para relawan
batasan semester yakni yang bisa mengikuti adalah mengumpulkan botol yang layak dipakai oleh siswa.
mahasiswa semester 2 sampai 8. Kedua, memiliki Dengan adanya program tersebut secara tidak
jiwa kepemimpinan. Ketiga, memiliki minat, langsung mengedukasi siswa untuk peka sosial dan
motivasi, dan semangat untuk mengajar dan peduli terhadap sesama, dengan demikian relawan
mengabdi di daerah terpencil. Keempat, siap tersebut mengajarkan dalam hal afektif.
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 5, No. 3, Maret 2020 132

Di antara gerakan dalam hal sosial, selain adanya perempuan yang memang membutuhkan jilbab
program 1000 botol minum, komunitas ini membuat tersebut.
program 1000 kaos kaki yang akan diberikan kepada
para siswa di daerah tersebut. Motif diadakannya Selain siswa dan masyarakat yang menjadi sasaran
program ini tidak jauh berbeda dengan program dari program-program sobat mengajar, dalam kaitan
1000 botol, tetapi pada program 1000 kaos kaki ini degan pendidikan, guru menjadi aktor yang memang
akan berimplikasi pada kegiatan dan kenyamanan harus dibentuk kualitasnya karena guru yang
pada saat belajar, sehingga akan berpengaruh juga berkualitas dan tidak berkualitas akan berpengaruh
pada hasil belajarnya. Kedua program 1000 botol juga kepada status pendidikan tersebut, baik
dan kaos kaki tersebut termasuk dalam belajar sosial, kualitasnya tinggi atau bahkan rendah. Dengan
yang tujuannya sebagaimana dikatakan oleh demikian, diperlukan satu langkah awal untuk
Muhibbin Syah, belajar sosial juga bertujuan untuk membentuk guru yang berkualitas, di antaranya
mengatur dorongan nafsu pribadi demi kepentingan adalah mengadakan pelatihan guru. Pelatihan guru
bersama dan memberi peluang kepada orang lain ini, pengisi sekaligus yang menjadi pematerinya
atau kelompok lain untuk memenuhi kebutuhannya yaitu dari dosen-dosen UMJ (Universitas
secara berimbang dan proporsional [3]. Muhammadiyah Jakarta) dan FITK UIN Jakarta,
mereka memberikan pelatihan RPP, pemberian
Selanjutnya, program yang masih bergerak dalam modul, dan metode pengajaran yang bersifat praktis.
lingkaran sosial adalah cek kesehatan. Program Metode praktis yang dimaksud adalah sebuah cara
tersebut merupakan program unggulan yang dibuat yang tidak hanya teori-teori, tetapi lebih kepada
oleh komunitas ini dengan bertujuan untuk praktik dan pengenalan satu materi yang praktis dan
memberikan edukasi dan pemeliharaan terkait gampang dipahami. Berbeda dengan praktis,
kesehatan. Hal demikian merupakan hal yang krusial banyaknya teori terkadang akan membingungkan
karena pada hakikatnya kualitas kesehatan siswa kepada siswa yang seharusnya pada usia tersebut –
akan memengaruhi terhadap proses belajarnya, siswa- membutuhkan pendidikan yang
dikatakan, “Akal yang sehat terdapat pada jiwa yang menyenangkan dan tidak menjadi beban. Melihat
kuat”, atas dasar itu sangat penting diadakan peran dan fungsinya guru sebagai aktor pendidikan
program tersebut. Dalam prosesnya, program ini tidak hanya berorientasi pada pembelajaran yang
bekerja sama dengan anak Politeknik Kesehatan bersifat materi dan teori, tetapi guru menjadi media
Jakarta dan mereka juga mencari relawan yang dapat dan sarana motivasi belajar siswa. Oleh sebab itu,
berkontribusi dalam program ini, di antara guru dituntut lebih inovatif dan kreatif dalam
langkahnya yaitu: melakukan penyuluhan memberikan pembelajaran kepada siswa, di antara
kesehatan, cek golongan darah, cek ideal berat langkah yang konkret adalah dengan metode praktis.
badan, dan cek gizi. Untuk cek gizi ini tidak hanya
siswa saja tetapi sasarannya meliputi orang tua siswa Hubungannya dengan peran serta fungsi guru,
dengan harapan agar orang tua terus memperhatikan menjadi motivator merupakan peran yang krusial.
gizi anak selama proses belajar mengajar. Oleh Walaupun dewasa ini peran siswa lebih dominan,
sebab itu, faktor kesehatan dalam konteks ini akan berbeda dengan kurikulum sebelumnya KTSP tetapi
mengubah pada kualitas pendidikan individu dan peran guru sebagai motivator tidak akan tergantikan.
apabila berkelanjutan akan memengaruhi terhadap Dan semua itu merupakan usaha yang terus
kualitas pendidikan di daerah tersebut. dilakukan oleh sobat mengajar, tidak hanya menjadi
guru sebagai pendidik tetapi guru harus sebagai
Keterlibatan sobat mengajar dalam hal sosial motivator untuk meningkatkan motivasi belajar
pendidikan terlihat masif dengan adanya program siswa. Berikut beberapa petunjuk umum untuk
desa berhijab. Landasan utama program itu dibentuk meningkatkan motivasi belajar siswa [4]:
karena banyak perempuan di desa tersebut ketika memperjelas tujuan yang ingin dicapai,
beraktivitas sehari-hari tidak memakai hijab. Ada membangkitkan minat siswa, ciptakan suasana yang
dua nilai yang dibentuk dengan program tersebut: menyenangkan dalam belajar, memberikan pujian
pertama, norma dan kepatuhan beragama. Kedua, yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa,
sosial dengan ditandai oleh kepedulian kepada berikan penilaian, berilah komentar terhadap hasil
perempuan tersebut. Dalam mencari dana dan jilbab, pekerjaan siswa, menciptakan persaingan dan kerja
para relawan tersebut mengumpulkan donasi dari sama.
orang-orang yang memiliki jiwa sosial tinggi,
kemudian hasil donasi itu didistribusikan kepada Dalam membentuk persaingan antara siswa, sobat
mengajar memberikan fasilitas sebuah program
133 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 5, No. 3, Maret 2020

yang sudah mewadahi siswa untuk bersaing secara karena pada program-program yang dibentuk oleh
sehat, program tersebut adalah Olimpiade komunitas tersebut akan berimplikasi pada sistem
Kecamatan Sobang (OKS). Olimpiade itu pendidikan dan memberikan kesempatan kepada
merupakan ajang unjuk kepandaian dari setiap siswa masyarakat yang terkena dampak tidak meratanya
di sekolah-sekolah yang menjadi tempat relawan pendidikan. Sebagai contoh di daerah terpencil itu
mengajar. Adapun sekolah yang menjadi tempat masih banyak siswa yang belum bisa membaca,
relawan sebagai berikut: SDN 2 Sobang, SDN 3 yang padahal kepandaian dalam membaca
Hariang, SDN 4 Hariang, SDN 2 Hariang, SDN 2 merupakan hak yang harus didapatkan oleh setiap
Sinarjaya, SDN 1 Sinarjaya, SDN 1 Cirompang, warga negara. Prinsipnya, membaca merupakan
SDN 1 Sukajaya, SDN 1 Sukaresmi, SDN 1 salah satu sistem pendidikan yang harus
Sindanglaya. Dengan tujuan meningkatkan kualitas dilaksanakan oleh pendidik sebagai pelaksana
dan semangat bersaing di antara para siswa, program penyedia kesempatan yang seluas-luasnya bagi
ini menjadi krusial karena selain tujuan tersebut, ada warga negara, sehingga pendidikan menjadi tempat
tujuan yang lain yaitu sebagai pembelajaran dalam bagi masyarakat untuk menunjang pembangunan
bidang non akademik. suatu bangsa.

Di dalam persaingan dan kompetisi akan terbentuk Di dalam pembangunan dan pengembangan bangsa
motivasi diri, sebagaimana Sardiman menuturkan tentunya harus disiapkan masyarakat yang benar-
ada sebelas bentuk motivasi, yaitu: memberi angka, benar bisa berpartisipasi dalam misi besar itu, untuk
hadiah, saingan atau kompetisi, ego-involvement, bisa berpartisipasi masyarakat harus memiliki
memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, kualitas yang baik. Dengan pemerataan pendidikan
hukuman, hasrat untuk belajar, minat, tujuan yang masyarakat harusnya sudah siap untuk peran aktif
diakui. dalam pembangunan bangsa. Komunitas ini secara
tidak langsung menyiapkan masyarakat untuk
Urgensi Komunitas Sosial Pendidikan berpartisipasi dan dapat dilihat dalam program-
Pentingnya pendidikan baik ruang lingkup pribadi, program yang dijalankannya.
keluarga, masyarakat, dan bangsa tidak diragukan
lagi, dengan pendidikan akan mengubah kehidupan Setelah dilakukannya pemerataan pendidikan yang
baik dalam hal ekonomi, sosial, bahkan norma harus dilakukan adalah melakukan peningkatan
sekalipun. Tetapi yang menjadi problem sekarang dalam hal mutu pendidikan. Dengan demikian,
adalah menurunnya kualitas pendidikan, terutama komunitas ini tidak hanya membantu pemerintah
yang berada di daerah terpencil dikarenakan dalam hal pemerataan pendidikan, tetapi membantu
masalah pemerataan pendidikan. Tentunya dengan pemerintah meningkatkan mutu pendidikan. Dalam
keadaan tersebut kehadiran komunitas sosial pembangunan bangsa tidak cukup dengan
pendidikan mempunyai peranan lebih dalam pemerataan pendidikan saja, akan tetapi harus
mengurangi bahkan mengatasi problem tersebut. memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, di
Sebagaimana yang dikatakan oleh Abdul Kadir, antaranya dapat dicapai dengan pendidikan yang
pemerataan pendidikan adalah persoalan yang berkualitas pula. Masalah pendidikan merupakan
terkait dengan sistem pelaksanaan sistem pendidikan suatu kebutuhan yang paling mendasar dalam
yang dapat menyediakan kesempatan seluas-luasnya sebuah negara, karena keberhasilan pembangunan
kepada warga negara untuk memperoleh suatu bangsa ditentukan oleh keberadaan sumber
pendidikan, sehingga pendidikan menjadi wahana daya manusia yang berkualitas, yang dihasilkan
bagi pembangunan sumber daya manusia dalam antara lain lewat pendidikan yang berkualitas [5].
menunjang pembangunan suatu bangsa [5]. Untuk mencapai mutu pendidikan (pendidikan yang
berkualitas) komunitas sosial harus mempunyai
Melihat pokok masalah dalam pemerataan ketersediaan ide atau gagasan untuk menjalankan
pendidikan tersebut, urgensi pertama hadirnya proses dan pada akhirnya harus ada hasil yang sesuai
komunitas sosial pendidikan adalah berpartisipasi dengan rencana awal. Ketersediaan ide atau gagasan
dalam pengembangan dan pembangunan bangsa. dapat dilihat dari visi, misi dan tujuan komunitas
Dalam hal tersebut, dapat diakui bahwa pemerintah tersebut; proses dapat dilihat dengan perjalanan dan
sebagai roda perjalanan terutama dalam bentuk program-program yang ia jalankan selama di
pengembangan dan pembangunan bangsa masih lapangan; sedangkan hasil adalah pencapaian
mengalami kendala, khususnya untuk daerah terakhir yang semula terdapat hanya dalam ide dan
terpencil. Komunitas sosial pendidikan hadir proses, bisa dilihat dalam kualitas, kinerja, dan
sebagai pembantu dan partisipan untuk hal tersebut, produktivitas pasca kegiatan tersebut.
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 5, No. 3, Maret 2020 134

Sebagai makhluk sosial, manusia mempunyai agama. Atas dasar itu, sobat mengajar –sebagai
potensi diri untuk berinteraksi sosial, kontrol sosial, komunitas sosial pendidikan- membuat satu
dan menyelesaikan konflik sosial. Dengan demikian, program yang disebut dengan desa berhijab. Oleh
manusia yang hubungan sosialnya baik, peka karena itu, komunitas tersebut telah menjalankan
terhadap lingkungan sekitar, dan peduli sesama kontrol sosial atau pengendalian sosial.
mereka adalah makhluk yang mengoptimalkan
potensinya sendiri. Dalam mengoptimalkan Secara luas kontrol sosial tidak hanya terjadi di
potensinya, manusia sebagai makhluk sosial secara masyarakat saja, tetapi kontrol sosial terjadi di mana
tidak langsung akan mengalami proses humanisasi, pun, seperti: keluarga, sekolah, dan masyarakat [8].
yaitu proses untuk menjadikan manusia lebih Sudah jelas kontrol sosial konteksnya di sekolah
manusiawi. dengan program yang mendorong perubahan
pendidikan, seperti program taman baca dan pelatih
Umiarso dan Zamroni memaparkan lebih detail guru merupakan bukti bahwa komunitas sosial
terkait humanisasi; misi utama manusia diciptakan pendidikan sebagai kontrol sosial. Pada hakikatnya,
ke dunia adalah humanisasi, sesuatu proses untuk siswa dan guru yang tidak sesuai dengan harapan
menjadikan manusia lebih manusiawi. Sebagai kelompok dan masyarakat itu termasuk dalam
sebuah proses, humanisasi melibatkan kesadaran penyimpangan, contohnya, siswa kelas 6 SD masih
kritis yang merupakan potensi kodrati manusia. Hal belum mahir membaca. Wickman mengatakan,
ini untuk membekali manusia dalam upaya penyimpangan (deviance) perilaku yang melanggar
memahami realitas dunia dan menciptakan struktur standar perilaku atau harapan dari sebuah kelompok
kebudayaan baru. Dengan kesadaran kritis, manusia atau masyarakat [8].
hadir di dunia tidak hanya berada di dalamnya, tetapi
ada bersamanya, keberadaannya mengisi ruang Komunitas sosial pendidikan disebut juga dengan
kosong dalam realitas kehidupan [6]. faktor lingkungan yang dapat memengaruhi
berjalannya sebuah pendidikan. Faktor lingkungan
Sebagai bentuk dan upaya mengisi ruang kosong yang oleh Ki Hajar Dewantara disebut dengan “Tri
dalam realitas kehidupan, dalam konteks ini Pusat Pendidikan” yaitu tiga pusat lingkungan
pendidikan, komunitas sosial pendidikan memiliki pendidikan. Kenapa komunitas tersebut masuk
kedudukan yang sangat penting. Karena, esensi dari dalam tri-pusat pendidikan? Karena secara implisit
komunitas sosial pendidikan adalah mengisi ruang masuk dalam tatanan dan termasuk dalam bagian
kosong yaitu kurang optimalnya pemerintah dalam masyarakat. Nazili Shalih Ahmad berpendapat yang
mengakses pendidikan di daerah terpencil dan dimaksud masyarakat adalah sekumpulan orang atau
pengoptimalan potensi yang dimiliki oleh manusia – sekelompok manusia yang hidup bersama di suatu
relawan-. wilayah dengan tata cara berpikir dan bertindak yang
relatif sama yang membuat warga masyarakat itu
Aktivitas komunitas sosial pendidikan tidak hanya menyadari diri mereka sebagai suatu kelompok [9].
mengisi ruang kosong dalam konteks ini pendidikan Implikasinya, semua unsur yang terdapat di dalam
saja, tetapi ada hal yang lebih urgen yaitu menjadi masyarakat mesti akan memengaruhi perkembangan
kontrol sosial dan pengendalian sosial. Kontrol anak siswa terutama dalam pendidikan, baik bernilai
sosial adalah merupakan suatu mekanisme untuk positif atau negatif. Dengan demikian, perlu adanya
mencegah penyimpangan sosial dan mengarahkan pemeliharaan yang komprehensif untuk komunitas
masyarakat untuk berperilaku dan bersikap sesuai tersebut agar terus bernilai positif dan memberikan
norma dan nilai yang berlaku [7]. Kontrol sosial atau dampak yang baik bagi lingkungan sekitar.
pengendalian sosial bertujuan untuk mengubah
masyarakat yang mempunyai sifat atau perilaku GBHN 1983 mengamanatkan terkait komunitas itu
yang menyimpang atau membangkang, dan tidak sosial pendidikan-, “Perkembangan wadah-wadah
menaati norma-norma yang ada, baik norma yang generasi muda seperti organisasi siswa intra sekolah
berhubungan dengan sosial langsung ataupun norma (OSIS) dan organisasi mahasiswa dilingkungan
yang secara tidak langsung berhubungan dengan perguruan tinggi, organisasi fungsional pemuda
sosial. Sebagai contoh di daerah Sobang masih seperti antara lain KNPI, Pramuka, Karang Taruna,
banyak wanita muslimat yang belum organisasi olahraga, dan lainnya perlu ditingkatkan
berhijab/berkerudung di dalam menjalankan secara terarah dan teratur” [9]. Atas dasar itu,
aktivitasnya di luar rumah, dengan demikian komunitas seperti sobat mengajar harus terus
muslimat tersebut melanggar satu norma dan nilai dipelihara dan dikembangkan baik dalam hal
yang berlaku di masyarakat tersebut, yaitu, norma
135 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 5, No. 3, Maret 2020

kuantitas dan kualitasnya, agar terus berkontribusi di Untuk mencapai manusia sempurna tentunya ini
masyarakat, sekolah dan negara. tidak mudah karena kualifikasi yang sangat ketat
yaitu memiliki kecerdasan spiritual yang
Menjadi Umat Terbaik: Akhir dari berhubungan langsung dengan Tuhan dan
Pembangunan Pendidikan kecerdasan sosial yang hubungannya dengan
Pendidikan terbaik merupakan cita-cita bagi setiap makhluk. Dua kualifikasi ini tidak akan tercapai
bangsa, berbagai macam pembangunan pendidikan apabila tidak memiliki sifat benar, dapat dipercaya,
terus ditingkatkan, di antaranya dengan menyampaikan, tajam pikiran, cerdas, dan cerdik.
memperbarui kurikulum, dana pendidikan Menurut K.H Irfan Hielmy indikator dari insān
diperbanyak, mutu guru ditingkatkan, dan sarana kamīl tersebut, yaitu: pertama, manusia yang kuat
prasaran diperbaiki, walaupun masih belum akidahnya. Kedua, manusia yang berakhlak mulia.
maksimal, artinya masih ada usaha yang dilakukan Ketiga, manusia yang memiliki wawasan luas.
oleh para pemegang kebijakan pendidikan. Keempat, manusia yang memiliki visi tajam.
Kelima, manusia yang bersikap bijaksana. Keenam,
Pembangunan pendidikan yang terus diusahakan manusia yang penuh kelembutan [10]. Indikator
akan terasa dan terlihat kalau hasil dari tersebut apabila kita cermati akan sejalan dengan
pembangunan itu terlihat, lalu apa hasil yang terbaik cita-cita pembangunan pendidikan, oleh sebab itu
dari pembangunan pendidikan? Prestasi? pembangunan pendidikan yang berhasil akan
Banyaknya aktor pendidikan?, semua yang menghasilkan manusia sempurna.
disebutkan memang benar tetapi ada yang lebih tepat
yaitu menjadi umat terbaik (khairu ummah), dan Sama halnya dengan gagasan atau penyebutan oleh
hasil ini merupakan keberhasilan yang paripurna. Al-Ghazali, menurut Kohnstamm dan Gunning
tujuan akhir pendidikan itu ialah membentuk insan
Umat terbaik atau khairu ummah sebagaimana yang kamil atau manusia sempurna [9]. Dengan demikian
tercantum dalam Al-Quran Q.S Ali Imran: 110, tujuan akhir dari pembangunan pendidikan yaitu
“Adalah kamu sebaik-baik umat yang dikeluarkan menjadikan manusia sebagai makhluk yang
buat manusia, menyuruh kepada yang makruf dan sempurna atau kata lain menjadi insan kamil
melarang dari yang mungkar serta beriman kepada sehingga akan mendapatkan predikat umat yang
Allah”. Jaminan Allah subhanahu wa taala terbaik.
menjadikan kita sebagai umat yang terbaik tentunya
tidak spontanitas, tetapi ada usaha kita sebagai
makhluk, di antara usahanya yaitu membangun KESIMPULAN
pendidikan yang ideal dan berkualitas.
Komunitas sosial pendidikan yang bergerak dalam
Khairu ummah dalam pandangan K.H Irfan Hielmy hal sosial khususnya pendidikan memberikan
adalah usahanya merekonstruksi hubungan antara dampak yang signifikan terhadap keadaan sosial
keislaman dan keindonesiaan. Hal ini dilakukan agar masyarakat dan keadaan pendidikan di Indonesia
umat memiliki pemahaman Islam yang Kaffah khususnya di daerah terpencil. Sobat mengajar hadir
(utuh) yang mampu dipraktikkan dalam kehidupan dengan inovasi dan program-program yang
sehari-hari. Oleh sebab itu, pandangan Khairu mengarah pada pemerataan pendidikan dan
ummahnya dititikberatkan pada strategi-strategi pembangunan daerah terpencil. Dalam hal ini
pembangunan sumber daya manusia berkualitas perlunya dukungan baik dalam hal materiel ataupun
[10]. Dengan demikian, pembangunan sumber daya imateriel dengan tujuan pengoptimalan sobat
manusia yang berkualitas sebagai penekanan pada mengajar lebih baik lagi. Tidak hanya membangun
khairu ummah harus sejalan dengan perwujudan atas taman baca, tetapi harus dengan membangun daya
pembangunan pendidikan. saing agar pembangunan pendidikan daerah
terpencil lebih baik lagi. Tidak cukup dengan siswa
Untuk mewujudkan khairu ummah tentunya yang dibina, tetapi faktor lingkungan pendidikan
diperlukan konsep dan rumusan yang jelas agar tetap harus menjadi prioritas utama, tujuannya agar
tercapai apa yang dicita-citakan, dalam hal ini Al- kesinambungan peradaban dan pembangunan pada
Ghazali menyebutnya dengan insān kamīl [10] yaitu tempat tersebut terus berkembang, hingga pada
menjadi manusia yang sempurna. akhirnya akan menjadi khairu ummah (umat yang
terbaik).
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 5, No. 3, Maret 2020 136

REFERENSI [6] Umiarso and Zamroni, Pendidikan


Pembebasan Dalam Perspektif Barat dan
[1] Pusat Data dan Statistik Kemdikbud, Jumlah Timur, Cetakan Pertama, Yogyakarta: Ar-ruz
Ruang Kelas Menurut Kondisi Tiap Provinsi Media, 2011.
dan Jumlah Perpustakaan Menurut Kondisi [7] R. F. Riani, Kontrol Sosial atau Pengendalian
Tiap Provinsi, 31 Desember 2018 Sosial, 29 Juli 2012 [online],
http://statistik.data.kemdikbud.go.id/ https://www.academia.edu/8676046/KONTR
[Diakses: 28 Desember 2019]. OL_SOSIAL_atau_PENGENDALIAN_SOS
[2] Wawancara dengan saudara Kelvin Haiqal IAL [Diakses: 29 Desember 2019].
salah satu relawan sekaligus pencetus [8] W. Putri, Kontrol Sosial, 29 Oktober 2014,
komunitas sobat mengajar, tentang sejarah, https://www.kompasiana.com/wahyuputri/54
keberadaan dan program sobat mengajar, f94cefa33311b77f8b4ae8/kontrol-sosial
pada pukul 08:16 WIB tanggal 18 Desember [Diakses: 29 Desember 2019].
2019 di Ciputat Timur, Tangerang Selatan. [9] H. M. A. Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan,
[3] M. Syah, Psikologi Pendidikan dengan Cetakan Pertama, Jakarta: UIN Jakarta Press,
Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja 2005.
Rosdakarya, 2014. [10] A. L. Majdi, K.H Irfan Hielmy dan
[4] U. Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Interpretasi Khairu Ummah, Jurnal Sejarah
Pendidikan, Bandung; CV Pustaka Setia, Peradaban Islam, Vol. 1, No. 1, 2017.
2012.
[5] A. Kadir, Dasar-Dasar Pendidikan, Edisi
Petama, Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2012.

Anda mungkin juga menyukai