Anda di halaman 1dari 71

SISTEM INFORMASI PROMOSI DAN PEMESANAN

KACAMATA BERBASIS WEB PADA PANEN GLASSES


SEMARANG

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Kerja Praktik
Pada Program Studi Teknik Informatika

Disusun Oleh :

Nama : Marcelino Lee Junior


NIM : 222200033
Program Studi : Sistem Informasi
Program : Strata Satu

FAKULTAS TEKNIK DAN INFORMATIKA

UNIVERSITAS AKI

SEMARANG

2023
HALAMAN PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI
Judul : SISTEM INFORMASI PROMOSI DAN
PEMESANAN KACAMATA BERBASIS WEB
PADA PANEN GLASSES SEMARANG
Penulis : Marcelino Lee Junior
NIM : 222200033
Program Studi : Sistem Informasi
Program : Sarjana
Pembimbing I : Yani Prihati, S.Si,M.Kom.
Pembimbing II : Suprapto. S.E., M.Kom.

Telah disetujui dan diterima oleh pembimbing

Semarang, 19 Oktober 2023

Pembimbing I, Pembimbin II

Yani Prihati, S.Si,M.Kom. Suprapto. S.E., M.Kom


NIDN. 0602017001 NIDN. 0621066901

Mengetahui
Ketua Program Studi Sistem Informasi,

Sinta Tridian Galih, S.T., M.Kom.


NIDN. 0630107301
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era teknologi informasi saat ini seseorang dapat dengan mudah

dan cepat untuk mendapat informasi. Walaupun informasi tersebut berasal

dari tempat yang jauh sekalipun. Informasi seolah-olah tidak lagi dibatasi

dengan jarak, karena informasi dapat dengan mudah diperoleh hdanya

dengan mengakses internet.

Kebutuhan akan informasi dan penggunaan computer yang semakin

banyak mendorong terbentuknya suatu aplikasi yang dapat menunjang

kebutuhan informasi tersebut. Saat ini web bekembang menjadi alat bantu

yang tidak hanya menyediakan informasi, namun juga mampu mengolah

informasi. Proses pengolahan informasi dengan memanfaatkan teknologi

web menyebabkan web menjadi media informasi yang dimanis.

Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya

terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada

di dalam World Wide Web (WWW). Sebuah halaman web adalah

dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup

Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol

yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan

kepada para pemakai melalui web browser.


Panen Glasses merupakan sebuah toko yang bergerak di bidang

penjualan kacamata di kota Semarang. Panen Glasses menyediakan

berbagai merek dan jenis kacamata. Untuk dapat meningkatkan penjualan

produk, dan melebarkan usaha toko ke berbagai daerah tidak hanya untuk

daerah Semarang tapi juga ke luar kota maka diperlukan pemasaran

produk yang lebih efektif dan efisien. Awalnya promosi dilakukan dengan

menyebrakan poster, brosur, dan promosi dari mulut ke mulut serta

pemesanan yang dilakukan masih secara offline.

Dengan masalah tersebut, pihak Panen Glasses ingin menjadikan

website sebagai media promosi dan pemesanan barang untuk

meningkatkan penjuala serta membangun kepercayaan dan kepuasan

pelanggan. Berdasarkan permasalahn tersebut maka akan dilakukan

penelitian dengan judul “SISTEM INFORMASI PROMOSI DAN

PEMESANAN KACAMATA BERBASIS WEB PADA PANEN

GLASSES SEMARANG”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis

merumuskan masalah yang sesuai dengan latar belakang yaitu bagaimana

merancang dan membuat sebuah sistem informasi promosi dan pemesanan

kacamata pada Panen Glasses yang dapat menampilkan halaman

informatif dan interaktif bagi calon komsumen dan pengguna sistem.


1.3 Pembatasan Masalah

Untuk mencegah melusanya permasalahan yang dibahas maka perlu

dibatasi permasalahan meliputi:

1. Sistem informasi promosi dan pemesanan akan menampilakn

profil Panen Glasses, promo, menu kategori yang akan memfilter

produk sesuai dengan jeniss produk yang diiginkan.

2. Sistem informasi promosi dan pemesanan ini akan menampilkan

dan mencetak laporan pemesanan yang masuk ke sistem kepada

pengguna sistem.

3. Sistem informasi promosi dan pemesanan ini akan menampilkan

fitur virtual fitting room berbasis filter instagram.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan

skripsi ini adalah membangun sistem informasi promosi dean

pemesanan yang dapat digunakan untuk membantu

meningkatkan penjualan produk

1.4.2 Manfaat Penelitian

1. Bagi Mahasiswa

Dapat memperdalam ilmu pengetahuan dalam membuat

sistem informasi berbasis web

2. Bagi Akademik
Sebagai tambahan referensi tentang sistem informasi

promosi dan pemesanan di perpustakaan Universitas AKI

3. Bagi instansi terkait

Sistem informasi ini diharapkan dapat membantu dalam

proses promosi dan pemesanan produk yang terdapat pada

Panen Glasses sebagai sarana untuk memajukan usaha

tersebut.

1.5 Metodologi Penelitian

Keberhasilan suatu penelitian diperlukan metode pengumpulan data.

Pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dapat digunakan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data. Adapun metode pengumpulan data

yang digunakan untuk penelitian ini sebagai berikut:

1. Metode Pengamatan

Obsesrvasi adalah sebagai teknik pengumpulan data dengan

ovservasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku

manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila rseponden

yang diamati tiddak terlalu besar. (Sugiyono, 2019:203)

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

penelitian ingin melakukan studi pendahuluan untuk melakukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan

jumlah respondennya sedikit atau kecil. (Sugiyono, 2019:198)


3. Studi Pustaka

Studi pustaka digunakan untuk mmengumpulkan data dalam

penelitian dengan cara mempelajari literaturdan sumber bacaan

yang berkaitan dengan permasalahan sebagai dasar teoritis

(Sugiyono, 2019:201). Studi pustakan yang dilakukan yaitu

dengan mengambil buku-buku mata pelajaran yang berkaitan

dengan sistem informasi dan sumber reverensi yang lain yang

berkaitan dengan penulisan pembuatan aplikasi.

Sumber data yang diperoleh untuk penyusunan penelitian ini

antara lain adalah:

a) Data Primer

Data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data (Sugiyono,2018:456). Dalam penelitian

ini, data diperoleh langsunng dari pihak Panen Glasses melalui

pengamatan pada website yang sudah diberikan untuk

mengerjakan projek akhir yang sudah ditugaskan.

b) Data Sekunder

Data sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang

lain atau lewat dokumen (Sugiyono,2018:456). Dalam penelitian

ini, data sekunder diperloeh melalui buku-buku atau literature

terkait dengan aplkasi yang akan dinuat seperti analisa dan desain

sistem, buku tentang pemrograman berbasi web.


1.6 Sistematika Penulisan

Untuk Mempermudah dalam memberikan gambaran yang jelas

mengenai isi dari skripsi ini, penulis menyertakan sistematika penulisan

dari penelitian tersebut, Ada pun sistematika penulisanya adalah sebagai

berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang penelitian sebelumnya, teori

pendapat, prinsip dan sumber-sumber lain yang dapat

dipergunakan sebagai perbandingan atau acuan di dalam

pembahasan masalah. Teori tersebut meliputi penjelasan

tentang bahasa pemudolan UML, teori tentang sistem

informasi, pengembangan sisem, basisdata, desain web,

dan konsep kepegawaian.

BAB III : METODELOGI PENELITIAN

Bab ini akan menguraikan tentang metode dan pendekatan

yang digunakan dalam penyelesaian masalah dan

pengembangan sistem informasi promosi dan pemesanan

kacamata pada Panen Glasses Semarang.

BAB IV : GAMBARAN UMUM PANEN GLASSES SEMARNG


Bab ini berisi tentang gambarang umum mengenai Panen

Glasses, seperti sejarah singkat, pendiri, visi misi, struktur

organisasi, serta hal-hal yang berkatian dengan Panen

Glasses Semarang.

BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan diuraikan dan membahas menenai rancangan

sistem promosi dan pemesanan pada Panen Glasses yang

meliputi analisis masalah, teoti yang digunakan, dan

penyelesaian masalah berupa program yang nantinya akan

dierapkan.

BAB VI : PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari seluruh

penelitian yang telah dilakukan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Penelitian yang Relevan

Setelah ditinjau dari beberapa penelitian, berikut merupakan beberapa

judul yang terkait dengan judul penelitian tugas akhir ini diantaranya

adalah sebagai berikut :

1. Johni S Pasaribu (2021) mengambil judul “Pembuatan aplikasi

Pemesanan banner di Warna Print Kota Cimahi . dari judul

tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan adanya sistem

pemesanan digital, proses produksi banner dapat menjadi lebih

terorganisir dan efisien. Informasi pesanan dapat secara

langsung terintegrasi dengan sistem produksi, mengurangi

kemungkinan kesalahan manusia dan meningkatkan kecepatan

produks

2. Alexander Setiawan, Yulia, dan Andrie Kurnia (2012) dengan

Judul penelitian “Virtual web promosi dan reservasi Hotel

berbasis web dan via sms pada Hotel Diamond” .Pembuatan

virtual web promosi dan sistem reservasi hotel berbasis web

dan melalui SMS pada Hotel Diamond menawarkan sejumlah

keuntungan dan meningkatkan pengalaman pelanggan seperti

Virtual web promosi memungkinkan Hotel Diamond untuk

memasarkan penawaran khusus, paket promosi, dan acara


khusus dengan lebih efektif kepada calon tamu. Informasi ini

dapat diakses dengan cepat dan mudah, meningkatkan daya

tarik hotel sebagai destinasi akomodasi.

3. Hadion Wijoyo (2019) dengan judul “sistem Informasi

Pemesanan Makanan dan Minuman di Rumah Makan Putri

Minang Jaya. Dengan adanya sistem informasi, manajemen

stok dan inventori mungkin menjadi lebih terstruktur dan

terkontrol, membantu menghindari kekurangan atau kelebihan

persediaan. Sistem dapat memberikan kemudahan dalam

melacak pesanan dari proses pemesanan hingga pengiriman.

Ini dapat membantu dalam mengatasi masalah dan

memberikan transparansi kepada pelanggan.

Berdasarkan ketiga jurnal ini. Dapat disimpulkan bahwa Sistem

informasi promosi dan pemesanan berbasis web dapat memberikan

banyak manfaat bagi perusahaan, terutama dalam meningkatkan

pemasaran, penjualan, dan efisiensi operasional.

1.2 Konsep Dasar Sistem

Pada sub bab ini akan dijelaskn mengenai teori-teori yang berkaitan

dengan konsep dasar sistem.

1.2.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu

dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai

tujua tertentu (Tata Sutabri, 2013: 5-6). Berdasarkan pengertian


diatas dapat disimpulakan bahwa sistem adalah suatu jaringan

kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk

melakukan sasaran yang tertentu

1.2.2 Karakteristik Sistem

Model sebuah sistem terdiri dari input, proses, dan output.

Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana

mengingat sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan

keluaran sekaligus (Tata Sutabri, 2013: 13-14). Selain itu sebuah

sistem juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang

menncirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu

sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai

berikut:

1. Komponen

Suatu komponen terdiri dari sejumlah komponen yang

saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu

kesatuan. Kompoen-komponen sistem tersebut dapat

berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem

memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu

fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara

keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang

lebih besar yang disebut dengan supra sistem.

2. Batasan Sistem
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang

membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau

sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem inni

memungkinkan sutau sistem dipandang sebagai satu

kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

3. Lingkungan luar sistem

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau

batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem

tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem.

Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan

dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan lura

yang menguntungkan merupakan energy bagi sistem

tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut

harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkuan

luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak

makan akan mengganggu kelangsungan hidup sisstem

tersebut.

4. Penghubung sistem

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem

yang lain disebut dengan penghubung sistem atau

interface . Penghubung ini memungkinkan sumber-

sumber daya megalir dari satu subsistem ke subsistem

yang lain. Keluaran suatu subsistem akan menjadi


masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati

penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi

sistem yang membentuk satu kesatuan.

5. Masukan sistem

Energy yang dimasukan ke dalam sistem disebut

masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan

(maintenance input) dan sinyal (singnal input). Sebagai

contoh, di dalam suatu unit sistem computer, “Program”

adalah maintenance input yang digunakan untuk

mengoprasikan computer. Sementara “data” adalah

signal input yang akan diolah menjadi informasi.

6. Keluaran sistem

Hasil dari energy yang diolah dan klasifikasi menjadi

keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan

masukan bagi subsistem yang lain. Seperti contoh sistem

informasi, keluran yang dihsilkan adalah informasi,

dimana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan

untk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang

merupakan input bagi subsistem lainnya

7. Pengolahan sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan

mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh,

sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data


transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh

pihak manajemen.

8. Sasaran sistem

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang

dipastikan dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem

tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada

gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai

sasarn atau tujuan yang telah direncanakan.

1.2.3 Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu

kompnen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran

yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem

tersebut (Tata sutabri,2013:15). Oleh karena itu sistem dapat

diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan sebagai berikut:

1. Sistem abstrak dan sistem fiksi

Sistem abstra adalah sistem yang berupa pemikiran

atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik,

misalnya sistem teologi, yaitu suatu sistem yang

berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia

dengan Tuhan; sedangakan sitem fiksi merupakan

sistem yang ada secara fisik, seperti sistem

computer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem

administrasi personalia dan lain sebagainya.


2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adallah sistem yang terjadi melalui

prose alam , tidak dibuat oleh manusia, misalnya

sistem perputaran bumi, terjadi siang malam, dan

pergantian musim. Sedangkan sistem buatan

manusia merupakan sistem yang melibatkan

hubungan manusia dengan mesin, yang disebut

human machine system. Sistem informasi berbasi

computer merupakan contohnya, karena

menyangkut penggunaan computer yang

berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem deterministic dan sistem probabilistic

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang

dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem

computer adalah contoh dari sistem yang tingkah

lakunya dapat dipastikan berdasrkan program-

program computer yang dijalankan. Sedangkan

sistem yang bersifat probabilistic adalah sistem yang

kondisi masa depanya tidak dapat diprediksi, karena

megandung unsur probabilitas.

4. Sistem terbuka dan tertutup

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak

berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan


luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa

ada campur tangan dari pihak lura. Sedangkan

sistem terbuka adalah sistem yang berghubungan

dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang

menerima masukan dan menghasilkan keluaran

untuk subsustem lainnya.

1.3 Konsep Dasar Informasi

1.3.1 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau dioleah

atau diimplementasikan untuk digunakan dalam proses

pengambilan keputusan (Tata Sutabri, 2013:22). Sistem pengolahan

informasi akan mengelolah data menjadi informasi atau mengolah

data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi yang

menerimanya.

1.3.2 Siklus Informasi

Data akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat

suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus

(Tata Sutabri, 2013:26). Siklus inilah yang disebut sebagai siklus

informasi (information cycle). Agar lebih jelas, perhatikan gambar


proses

Input data output

Data Dasar data


penerima
ditangkap

Hasil Keputusan
tindakan
tindakan
Gambar 2.1 Siklus informasi

Sumber: Tata Sutabri (2013:26)

1.3.3 Nilai Informasi

Informasi dikatakan bernilai apabila manfaat yang diperoleh

lebih berharga dibandingkan dengan biaya untuk mendapakannya

(Tata Sutabri, 2013:30). Nilai informasi biasanya dihubungkan

dengan cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini

berdasarkan atas 10 (sepulu) sifa, yaitu:

1. Mudah diperoleh

Sifat ini menujukan kemudahan dan kecepatan untuk

memperoleh informasi. Kecepatannya dapat diukur,

misalanya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi eberap

nilainya bagi pemakai informasi sulit untuk

mengukurnya.

2. Luas dan lengkap


Sifat ini menunjukan kelengkapan isi informasi. Hal

ini tidak hanya mengenai volumenya, akan tetapi juga

mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat

kabur dan karena itu sulit untuk mengukurnya

3. Ketelitian

Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari

kesalahan keluran informasi. Pada volume data yang

besar biasanya terdapat dua jenis kesalah, yakni

kesalahan pencataan dan kesalahan perhitungan.

4. Kecocokan

Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran

informasi dalam hubungannya dengan permintaan

para pemakai. Isi informasi haru ada hubunganya

dengan masalah yang sedang dihadapi sedangkan

semua keluaran yang lainnya tidak berguna. Sifat ini

sulit untuk diukur.

5. Ketepatan waktu

Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui,

yang lebih pendek dari siklus untuk mendapatkan

informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan

keluaran kepada para pemakai, biasanya tepat waktu.

Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur

misalanya berapa banyak penjualan dapat


ditingkatkan dengan menanggapi permintaan

pelanggan mengenai ketersediaan barang-barang

inventaris.

6. Kejelasan

Sifat ini menunjukan tingkat kejelasan informasi.

Informasi hendaknya terbebas dari istilah-istilah yang

tidak jelas.

7. Keluwesan

Sifat ini berhubungan dengan apakah informasi

tersebut dapat digunakan membuat lebih dari satu

keputusan, tetapi jugaapakah dapat digunakan untuk

lebih dari seorang pengambil keputusan. Sifat ini sulit

diukur, akan tetapi dalam beberapa hal dapat diukur

dengan suatu nilai tertentu.

8. Dapat dibuktikan

Sifat ini menunjukan sejauh mana informasi itu dapat

diuji oleh beberapa pemakai sehingga sampai

didapatkan kesimpulan yang sama.

9. Tidak ada prasangka

Sifat ini berhubungan dengan ada tidaknya keinginan

untuk mengubah informasi tersebut guna

mendapatkan kesimpulan yang telah diarahkan

sebelumnya.
10. Dapat diukur

Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang

dihasilkan oleh sistem informasi formal. Meskipun

kabar agin, desas-desus dugaan-dugaan, klinik, dan

lainnya juga sering dianggap sebagai informasi,

namun hal-hal tersebut berada di luar lingkup

pembahasan.

1.3.4 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu

informasi harus akurat, tepat waktu,, dan relevan (Tata

Sutabri ,2013: 33-34)

 Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias

atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa

informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

Informasi harus akurat karena dari sumber informasi

sampai ke penerima informasi mungkin banyak

mengalami gangguan yang dapat mengubah atau

merusak informasi tersebut.

 Ketepatan waktu

Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai

nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di

dalam pengambilan keputusan. Bila pegambilan


keputusan terlambat maka dapat berakibat fata bagi

organisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal

karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga

memerlukan teknologi mutakhir untuk

mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.

 Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk

pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang

berbeda. Menyampaikan informasi tentang

ppenyebab kerusakan mesin produksi kepada

akuntan perusahan tentunya kurang relevan. Akan

lebih relevan bila ditujuan kepada ahli teknik

perusahaan.

1.4 Konsep Dasar Sistem Informasi

1.4.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu

organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan tansaksi

harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat

manajerial dengan kegiata strategi dari suatu organisasai untuk

dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak

luar tertentu ( Tata Sutabri,2013: 38)


1.4.2 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti

berikut. (Tata Sutabri ,2013: 39-40).

1. Blok masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem

informasi. Yang dimaksud dengan input disini

termassuk metode dan media untuk menangkap data

yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-

dokumen dasar

2. Blok model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan

model matematik yang akan memanipulasi data input

dan data yang tersimpan di basi data dengan cara yang

sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang

diinginkan.

3. Blok keluaran ( output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang

merupakan informasi yang berkualitas dan

dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat

manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok teknologi (technology block)

Teknologi merupakan tool box dalam sistem

informasi. Teknologi digunakan untuk menerima


input, menjalankan model, menyimpan dan

mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan

keluaran dan membantu pengendalian sistem secara

keseluruhan.

5. Blok basis data (database block)

Basis data merupakan kumpulan data yang saling

berkaitan dan bertumbuh satu dengan yang lainnya,

tersimpan di perangkat keras computer dan perangkat

lunak digunakan untuk memanipulasinya. Data perlu

disimpan dalam basis data unntuk keperluan

penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis

data perlu diorganisasikan sedemikian ruoa suoaya

informasi yang dihasilkan berkualitas. Organiasi basis

data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas

penyimpanannya. Basis data diakses atau

dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak

paket yang disebut dengan DBMS (database

management system)

6. Blok kendali (control block)

Banyak hal dapat merusak sistem infromasi, seperti

bencana alam, api, temperature, air, debu, kerungan-

kecurangan, kegagalan pada sistem itu sendiri,

ketidak efisienan, sabotase, da lain sebagainya.


Beberapa pengendalian perlu dirancang dan

diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang

dapat merusak sistem dicegah dan bila terlanjur

terjadi maka kesalahan-kesalahn dapat dengan cepat

diatasi.

1.5 Pengembangan Sistem

Pengebangan Sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru

untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau

memperbaiki sistem yang telah ada (Tata Sutabri: 2013:50). Sistem yang

lama perlu diperbaiki karena beberapa hal, yaitu:

1. Munculnya masalah pada sistem yang lama

Kridakbersan pada sistem yang menyebabkan sistem tidak

dapat beroprasi sesuai dengan harapan.

2. Untuk merai kesempatan

Dalam keadaan pasar bebas, kecepatan informasi sangat

menentukan berhasil tidaknya strategi dan rencana-rencana

yang disusun untuk meraih kesempatan. Kesempatan ini dapat

berupa peluanng-peluang bisnis, pelayanan yang meningkat

pada pelanggan, dan lain sebagainya.

3. Adanya istruksi-instruksi

Bisa juga sistem baru dibuat karena ada instruksi dari

pimpinan atau kekuatan dari luar, misalnya peratuaran

pemerintah. Jadi sistem baru dikembangkan untuk


memecahkan permasalahan yang timbul, agar dapat meraih

kesempatan atau untuk memenuhi instruksi yang diberikan.

1.5.1 Tahapan Pengembangan Sistem

Tahapan utama dalam proses pengembangan sistem

informasi adalah sebagai berikut (Tata Sutabari, 2013: 59-

61).

1. Investigasi sistem

Manfaat dari fase penyelidikan ini adalah untuk

menentukan masalah-masalah atau kebutuhan yang

timbul. Hal itu memerlukan pengembangan sistem

secara menyeluruh ataukah ada usaha lain yang dapat

dilakukan untuk memecahkannya. Salah satu

alternatif jawabannya mungkin saja merupakan suatu

keputusan untuk tidak melakukan perubahan apapun

terhadap sistem yang berjalan. Dengan kata lain

sistem yang ada tetap berjalan tanpa perlu perubahan

maupun pembangunan sistem yang baru. Hal ini dapat

terjadi karena kebutuhan itu tidak dapat

diimplementasikan atau ditangguhkan pelaksanaanya

untuk suatu kurun waktu tertentu. Alternaif lainnya


mungkin hanya diperlukan perbaikan-perbaikan pada

sistem tanpa harus menggangtinnya.

2. Analisis sistem

Tahap analisis bertitik-tolak pada kegiatan-kegiatan

dan tugas-tugas di mana sistem yang berjalan

dipelajari lebih mendalam, konsepsi, dan usulan

dibuat untuk menjadi landasan bagi sistem yang baru

yang akan dibangun. Pada akhir tahap ini separuh

kegiatan dari usaha pengembangan sistem informasi

telah diselesaikan. Salah satu tujuan terpenting pada

tahap ini adalah untuk mendefinisikan sistem berjalan.

3. Desain sistem

Pada tahap ini sebagian besar kegiatan yang

berorientasi ke komputer dilaksanakan. Spesifikasi

perangkat keras dan perangkat lunak (HW/SW) yang

telah disusun pada tahap sebelumnya ditinjau kembali

dan disempurnakan. Rencana pembuatan program

dilaksanakan dan juga dilakukan testing programnya.

Latihan bagi para pemakai sistem dimulai.

4. Implementasi sistem

Tahap ini adalah prosedur yang dilakukan untuk

menyelesaikan desain sistem yang ada dalam

dokumen desain sistem yang disetujui dan menguji,


mengistall dan memulai penggunaan sistem baru atau

sistem yang diperbaiki. Tujuan tahap implementasi ini

adalah untuk menyelesaikan desain sistem yang sudah

disetujui, menguji serta mendokumentasikan

program-program dan prosedur sistem yang

diperlukan, memastikan bahwa personel yang terlibat

dapat mengoperasikan sistem baru, dan memastikan

bahwa konversi sistem lama ke sistem yang baru

dapat berjalan secara baik dan benar.

5. Pemeliharan sistem

Disarankan adanya dua tahap review yang harus

dilaksanakan. Pertama kali tidak terlalu lama setelah

penerapan sistem, di mana tim proyek masih ada dan

masing-masing anggota masih memiliki ingatan yang

segar atas sistem yang mereka buat. Review

berikutnya dapat dilakukan kira-kira setelah enam

bulan berjalan. Tujuannya adalah untuk menyakinkan

apakah sistem tersebut berjalan sesuai dengan tujuan

semula dan apakah masih ada perbaikan atau

penyempurnaan yang harus dilakukan.


1.5.2 Prinsip Pengembangan Sistem

Untuk mebangun sistem informasi, ada beberapa prinsip yang

tidak boleh dilupakan. Prinsip tersebut adalah sebagai berikut

(Tata Sutabri, 2013:54).

1. Sistem yang dikembangakan adalah untuk manajemen

Setelah sistem selesai dikembangkan, maka yang akan

menggunakan informasi dari sistem ini adalah

manajemen, sehingga sistem harus dapat memenuhi

kebutuhan manajemen.

2. Sistem yang dikembangakan adalah untuk investasi

modal yang besar.

Untuk pengembangan sistem membutuhkan dan yang

tidak sedikit, apalagi bila menggunakan teknologi yang

mutakhir.

3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang

terdidik.

Manusialah yang berperan atas keberhasilan suatu

sistem, baik dalam proses pengembangan, penerapan,

maupun dalam operasi.

4. Tahapan kerja dan tugas yang haris dilakukan dalam

pengembangan sistem.
Proses pengembangan sistem umunya melibatkan

beberapa tahapan kerja dan melibatkan beberapa

personel dalam bentuk tim unuk mengerjakannya.

5. Proses pengembangan sistem tak harus urut.

Tahapan kerja pengembangan sistem merupakan

langkah-langkah yang harus dilakukan. Langkah ini

dapat saja tidak berurutan, tetapi dapat dilakukan secara

bbersama-sama. Misalanya di dalam pengembangan

sistem, perancangan output merupakan tahap yang

harus dilakukan sebelum perancangan file. Hal ini tidak

berarti bahwa semua output harus dirancang semuanya

terlbih dahulu dan baru dapat melaksanakan

perancangan file, tetapi dapat dilakukan secara serentak.

6. Takut membatalkan proyek.

Pada umumnya merupakan pantangan untuk

membatalkan proyek yang sedang berjalan. Keputusan

untuk menerusakn atau membatalkan suatu proyek

harus didasrkan evaluasi yang cermat.

7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam

pengembangan sistem.

Kegagalan untuk membuat suatu dokumentasi kerja

merupakan salah satu hal yag sering terjai dan


merupakan kesalah teknis yang dilakukan oleh analis

sistem.

1.5.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Siklus hidup pengembangan sistem merupakan suatau bentuk

yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan

langkah-langkah pada tahapan tersebut dalam proses

pengembangan sistem (Tata Sutabri; 2013;56-57)

Siklus hidup sistem informasi dimulai dari fase perencanaan,

fase pengembangan dan dievaluasi secara terus-menerus untuk

menetapkan apakah sistem informasi tersebut masih layak

dipublikasikan. Jika tidak maka sistem informasi tersebut akan

digantikan dengan yang baru dan dimulai dari perencanaan

kembali, seperti tampak pada gambar 2.2

Siklus hidup Sistem informasi

Siklus hidup pengolahan sistem

Desain
Perencanan Evaluasi
Analisa Implementasi

Survey Pembuatan

Pemeliharaan

Manajemen & user


Konsultan
Manajemen & user

Gambar 2.2 siklus hidup pengembangan sistem

Sumber: Tata Sutabri, (2013:57)

1.6 Pendekatan Berorientasi Objek

Pendekatan berorientasi objek merupakan suatu teknik atau cara

pendekatan dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem perangkat

lunak, sistem informasi, atau sistem lainnva). Pendekatan berorientasi

objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu

kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek- objek dunia nyata

(Rosa dan Shalahuddin, 2013:103-104).

1.6.1 Object Oriented Analysis (OOA)

Analisis berorientasi objek adalah tahapan untuk menganalisis

spesifikasi atau kebutuhan akan sistem yang akan dibangun

dengan konsep berorientasi objek, apakah benar kebutuhan yang

ada dapat diimplementasikan menjadi sebuah sistem berorientasi

objek (Rosa dan Shalahuddin, 2020:114)

1.6.2 Desain Berorientaso Objek (OOD)

Desain berorientasi objek atau Object Oriented Desing

(OOD) adalah tahapan perantara untuk memetakan spesifikasi


atau kebutuhan sistem yang akan dibangun dengan konsep

berorientasi objek ke desainn pemodelan agar lebih mudah

diimplementasikan dengan pemrograman beroriantasi objek

(Rosa dan Shalahuddin, 2020:120).

1.7 Konsep Unified Modelling Language (UML)

Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek,

muncullah sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan

perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik

pemrograman verorientasi objek, yaitu Unified Modeling Lenguage

(UML). (Rosa dan Shalahuddin 2020: 137-138). Berdasarkan pengertian

diatas dapat disimpulkan bahwa UML Merupakan sebuah bahasa

pemodelan yang digunakan dalam rekayasa perangkat lunak dan

dokumentasi sistem. UML memberikan standar industri untuk

menggambarkan sistem, komponen, dan interaksi. Melalui berbagai jenis

diagram, seperti diagram kelas, diagram sekuen, diagram aktivitas, dan

lainnya, UML membantu pengembang perangkat lunak untuk memahami,

merancang, mendokumentasikan, dan berkomunikasi dengan jelas

mengenai sistem perangkat lunak yang kompleks.

1.7.1 Use Case Diagram

Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk

kelakuan (behavior) Sistem informasi yang akan dibuat. Use case

mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor


dengan sistem informasi yang akan dibuat (Rosa dan Shalahuddin

2013:155).

Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi

apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasai dan siap

saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Dengan

demikian secara singkat bisa dikatakan use case adalah

serangkaian scenario yang digabungkan bersama-sama oleh

tujuan umum pengguna. Simbol-simbol yang digunakan dalam

Use Case Diagram yaitu:

Tabel 2.1 Simbol-simbol Use case diagram

Simbol Deskripsi
Use case fungsionalitas yang disediakan sistem
sebagai unit-unit yang saling bertukar
Nama use case
pesan antar unit atau aktor; biasanya
dinyatakan dengan menggunakan kata
kerja di awal di awal frase nama use
case

Aktor orang, proses, atau sistem lain yang


berinteraksi dengan sistem informasi
yang akan dibuat di luar sistem
informasi yang akan dibuat itu sendiri,
jadi walaupun simbol dari aktor adalah
gambar orang, tapi aktor belum tentu
merupakan orang; biasanya
dinyatakan menggunakan kata benda
di awal frase nama aktor

Asosiasi komunikasi antara aktor dan use case


_______________ yang berpartisipasi pada use case atau
use case memiliki interaksi dengan
aktor
Ekstensi Relasi use case tambahan ke sebuah
--------------------> use case dimana iuse case yang
<<extend>> ditambahkan dapat berdiri sendiri
walau tanpa use case tambahan itu:
mirip dengan prinsip inheritance pada
pemrograman berorientasi objek.

Generalisasi Hubungan general dan spesialisasi


(umum-khusus) antara dua buah use
case dimana fungsi yang satau dalah
fungsi yang lebih umum dari lainnya.

Include/ uses Relasi use case tambahan ke sebuah


<<include> use case diman use case yang
-------------------> ditambahkan memerlukan use case ini
<<uses>> untuk menjalakan fungsiya atau
sebagai syarat dijalakan use case

Sumber :Rosa dan Shalahuddin, (2020 :156-158)

Berikut adalah contoh use case diagram sistem informasi

perpustakan
Gambar 2.3 Use case diagram sistem informasi
perpustakaan

Sumber: Rosa dan Shalahuddin, (2020:204)


1.7.2 Activity Diagram

Diagram activity atau activity diagram menggambarkan

workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses

bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Diagram aktivitas

menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor,

jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem (Rosa dan

Shalahuddin, 2020:161). Berikut adalah simbol- simbol yang

digunakan dalam Activity Diagram yaitu:

Tabel 2.2 Simbol-simbol Activity diagram

Simbol Deskripsi

Status awal Status wala aktivitas sistem sebuah


diagram aktivitas memiliki sebuah
status awal

Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem,


aktivitas biasanya diawali dengan kata
kerja

Percabangan/ decision Asosiasi percabangan dimana jika ada


pilihan aktivitas lebih dari satu

Penggabungan/ join Asosiasi penggabungan dimana lebih


dari satu aktivitas digabungkan
menjadi satu
___
Status akhir Status yang dilakukan sistem, sebuah
diagram aktivitas memiliki sebuah
status akhir

Swimline Memisahkan organisai bisnis yang


bertanggun jawab terhadap aktivitas
yang terjadi

Sumber : Rosa dan Shalahuddin (2020:155)

Berikut merupakan contoh diagram aktivitas sistem

informasi Perpustakan
Gambar 2.4 Activity Diagram sistem informasi perpustakaan

Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2020:235)

1.7.3 Sequence Diagram

Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use

case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang

dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk

menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek

yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang

dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu (Rosa dan

Shalahuddin, 2020:165). Berdasarkan pengertian diatas dapat


diartikan bahwa Sequence Diagram (diagram urutan) digunakan

untuk menggambarkan perilaku objek dalam suatu skenario use

case.

Simbol-simbol yang digunakan dalam Sequence

Diagram yaitu:

Tabel 2.3 simbol-simbol Sequence Diagram

Simbol Keterangan
Aktor Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi yang
akan dibuat di luar sistem informasi yang akan
dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari
aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum
tentu merupakan orang; biasanya dinyatakan
menggunakan kata benda di awal frase nama
aktor
Menyatakan kehidupan suatu objek

Objek Menyatakan objek yag berinteraksi pesan

Nama objek : nama kelas

Waktu aktif Meyntakan objek dalam keadaan aktif dan


berinteraksi, semua yang terhubung dengan
waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang
dilakukan didalamnya

Pesan tipe create Menyatakan suatu objek membuat objek yang


lain, arah apanah mengarah pada objek yang
<< Create>> dibuat
Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memanggil
operasi/motode yang ada pada objek lain atau
1:nama_metode() dirinya sendiri arah panah mengarah pada objek
yang memiliki operasi/metode, karena ini
memanggil operasi/metode maka operasi/metode
yang dipanggil harus ada pada diagram kelas
sesuai dengan kelas objek yang berinteraksi
Pesan tipe send Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan
data/masukan/ informasi ke objek lainnya, arah
1:masukan panah mengarah pada objek yang dikirimi

Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu objek yang telah


menjalankan suatu operasi atau metode
1: keluaran menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu,
arah panah mengarah pada objek yang menerima
kembalian
Pesan tipe destroy Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek
yang lain, arah panah mengarah pada objek yang
diakhiri, sebaiknya jika ada create maka ada
destroy

Sumber: Rosa dan Shalalhuddin (2020: 165)

Berikut merupakan contoh diagram sekuen dari studi kasus

sistem informasi perpustakaan;


Gambar 2.5 Sequence diagram aplikasi monitoring santri

Sumber: Rosa dan shalahudin, (2020:209)

1.7.4 Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggunakan struktur

sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk

membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan

metode atau operasi (rosa dan Shalahuddin, 2020:141)

 Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki

oleh suatu kelas.


 Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang

dimiliki oleh suatu kelas.

Berikut adalah simbol- simbol yang ada pada diagram kelas:

Tabel 2.4 simbol-simbol Class Diagram

Simbol Deskripsi

Kelas Kelas pada struktu sistem

Antar muka / interface Sama dengan konsep interface dalam


pemrograman berorientasi objek

Asosiasi / association Relasi antarkelas dengan makna


umum, asosiasi biasnya juga disertai
dengan multiplicity

Asosiasi berarah / directed association Relasi antarkelas dengan makna kelas


yang satu dignunakan oleh kelas yang
lain, asosiasi biasnya juga disertai
dengan multiplicity
Generalisasi Relasi antarkelas dengan makna
generalisasi-spesialisasi (umum
khusus )

Kebergantungan / dependency Relasi antarkelas dengan makn


kebergantungan antarkelas

Agregasi/ aggregation Relasi antarkelas dengan makn


asemua-bagian (whole-part)

Sumber : Rosa dan Shlalahuddin,(2020:146-147)


Berikut adalah contoh diagram kelas dari studi kasus

Sistem Informasi perpustakaan:

Gambar 2.7 diagram kelas sistem informasi perpustakaan

Sumber: Rosa dan Shalahhddin, (2020:205)

1.7.5 Component Diagram

Diagram komponen atau component diagram dibuat untuk

menunjukkan organisasi dan ketergantungan diantar kumpulan


komponen dalam sebuah sistem. Diagram komponen focus pada

komponen sistem yang dibutuhkan da nada di dalam sistem (Rosa

dan Shalahuddin, 2020: 148). Berikut adalah simbol-simbol yang

ada pada diagram komponen:

Tabel 2.5 simbol-simbol Component diagram

Simbol Deskripsi
Package Package merupakan sebuah
bungkusan dari satu atau lebih
komponen

Komponen Kompoen sistem

Kebergantungan/ dependency Kebergantungan antar komponen, aran


panah mengarah pada komponen yang
dipakai
Antarmuka/ Interface Sama dengan konsep interface pada
pemrograman berorientasi objek, yaitu
sebagai antarmuka komponen agar
tidak mengakses langsung komponen
Link Relasi antar komponen

Sumber Rosa dan Shalahuddin (2020: 149-150)

Berikut dalah diagram komponen dari sistem informasi

manajemen perpustakan:
Gambar 2.8 Diagram komponen sistem informasi manajemen perpustakaan

Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2020:236)

1.7.6 Deployment Diagram

Diagram deployment menunjukan konfigurasi komponen dala

proses eksekusi aplikasi (Rosa dan Shalahuddin, 2020:154).

Diagram deployment juga dapat digunakan memodelkan hal-hal

berikut:

 Sistem tambahan (embedded system ) yang

menggambarkan rancangan device, node dan

hardware

 Sistem terdistribusi murni

 Rekayas ulang aplikasi

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram

deployment :
Tabel 2.6 Simbol-simbol Deployment diagram

Simbol Deskripsi
Package Package merupakan sebiah bungkusan
dari satu atau lebih node

Node
Biasanya mengacu pada perangkat
keras (hardware), perangkat lunak
yang tidak dibuat sendiri (software),
jika di dalam node
disertakankomponen untuk
mengkonsistenkan rancangan maka
kmomponen yang telah didefinisikan
sebelumnya pada diagram komponen

Kebergantungan / dependency Kebergantungan antar node, arah


panah mengarah pada node yang
dipakai

Link Relasi antar node


_________

Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2020:154-155)

Berikut adalah diagram deployment dari sistem informasii

manajemen perpustakan:
Gambar 2.9 diagram deployment sistem informasi perpustakan

Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2020: 237)

1.8 Basis Data

Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan

utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan

membuat informasai tersedia saat dibutuhkan (Rosa dan Shalahuddin,

2020:43). Berdasarkan penjelasan diatas dapat diartikan bahwa sistem

basis data adalah sistem terkomputerisasi yang dirancang untuk

menyimpan, mengelola, dan menyediakan akses kepada data atau

informasi yang telah diolah.

Sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan akan basis

data apapun bentuknya, entah berupa file teks ataupun Database

Management System (DBMS)


1.8.1 DBMS (Database Management System)

DBMS (Database Management System) atau dalam bahas

Indonesia seing disebut sebagai Sistem Manajemen Basis Data

adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan,

mengolah, dan menampilkan data (Rosa dan Shalahuddin, 2020:44-

45). Suatu sistem aplikasi disebut DBMS jika memenuhi

persyaratan minimal sebagai berikut:

 Menyedian fasilitas untuk mengolah akses data

 Mampu menangani integritas data

 Mampu menangani akses data yang dilakukan

secara berkala

 Mampu menangani backup data

Hampir semua DBMS mengadopsi SQL sebagai bahas

untuk mengelola dapa pada DBMS.

1.8.2 SQL (Structure Query Language)

SQL (Structured Query Language) adalah bahasa yang

digunakan untuk mengelola data pada RDBMS (Relational

Database Management System). SQL awalnya dikembangkan

berdasarkan teori aljabar relasional dan kalkulus (Rosa dan

Shalahuddin, 2020: 46). Berdasarkan pengertian diatas dapat

disimpulak bahwa SQL adalah bahasa database standar yang

memudahkan menampilkan, penyimpnan, perubahan dan akses

hapus record data.


1.9 Dasar Website

1.9.1 Pengertian Website

Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang

berisi informasi data digital baik berupa teks, gambar, animasi,

suara dan video atau gabungan dari semuanya yang disediakan

melalui jalur koneksi internet sehingga dapat diakses dan dilihat

oleh semua orang di seluruh dunia (Abdullah 2018:1)

Website adalah sebuah media yang berisi halaman-halaman

yang berisi informasi yang bisa diakses lewat jalur internet dan

dapat dinikmati secara global (seluruh dunia). Sebuah website pada

dasarnya adalah barisan kode-kode yang berisi kumpulan perintah,

yang kemudian diterjemahkan melalui sebuah browser (Sarwono,

2015:2)

1.9.2 Jenis Website

Dalam pengelompokan jenis web, lebih diarahkan

berdasarkan fungsi dan sifat bahasa pemrograman yang digunakan.

Berikut merupakan jenis website berdasarkan sifatnya:

1. Web statis adalah web yang berisi konten yang tidak

berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen

web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan

mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk

membuat dokumen web tidak memungkinkan

dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang


digunakan web statis adalah jenis clientside

cripting, seperti HTML, Cascading Style Sheet

(CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis

hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah

langsung isinya pada file mentah tersebut atau

mengubah script.

2. Web dinamis adalah jenis web yang konten atau

isinya halaman admin tanpa dapat diubah setiap

waktu melalui halaman admin tanpa harus

mengubah file bongkar script/koding. dinamis lalui

menampilkan atau dikenal dengan istilah Suatu web

yang banyak flash belum tentu termasuk web

dinamis dibuat dengan penyimpanan data pada

database, seperti MySQL (Sa’ad, 2020:6).

1.10 Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman adalah sekumpulan instruksi yang digunakan

untuk mengatur perangkat keras kommputer agar melaksanakan tindakan

tertentu. Kegiata yang berkaitan dengan penulisan program biasa disebut

pemrograman (Abdul Kadir, 2014:192)

1.10.1 HTML (Hyper Text Markup Language)

HTML atau Hyper Text Markup Language merupakan

sebuah bahasa pemrograman terstruktur yang dikembangakan

untuk membuat halaman website yang dapat diakses atau


ditampikan menggunakan web browser (Didik Setiawan, 2021:

16). walaupun dikatakan sebagai bahasa pemrograman, tetapi

HTML belum dapat dikatakan sebagai bahasa pemrograman

karena HTML tidak memiliki hal-hal yang dibutuhkan oleh

bahasa pemrograman yaitu logika, HTML hanya memberikan

output, maka dari itu HTML di ibaratkan sebagai pondasi atau

struktur dari Web dan yang menjadi bahasa pemrogramannya

yaitu PHP dan Javascript.

1.10.2 PHP (PHP Hypertext Prepocessor)

PHP sendiri sebenarnya merupakan singkatan dari

Hypertext Preprocessor, yang merupakan sebuah bahasa scripting

tingkat tinggi yang dipasang pada dokumen HTML (Didik

Setiwan, 2021:54). Tujuan utam dari penggunan bahas PHP

adalah untuk memungkinkan perancang web yang dinamis dan

dapat bekerja secara otomatis.

1.10.3 CSS (Cascanding Style Sheets)

CSS adalah kependakan dari Cscanding Style Sheet. CSS

merupakan salah satu kode pemrograman yang bertujuan untuk

menghias dan mengatur gaya tampilan/layout halam web supaya

lebih elegan dan menarik (Didik Setiawan,, 2021: 116). Dengan

CSS kita bisa mengubah desain dari teks, warna, gambar dan latar

belakang dari hampir semua kode tag HTML.


1.11 Software Pendukung Web

1. Framework

Framework merupakan kerangka kerja berupa

sekumpulan perintah/program dasar di mana perintah dasar

tersebut dapat digunakan lagi untuk menyelesaikan masalah

yang lebih kompleks sehingga dapat digunakan untuk

membantu membuat aplikasi baru atau aplikasi kompleks

tanpa harus membuat program dari awal (Priyanto

Hidayatullah ,2021 :343)

2. Editor Teks

Editor teks adalah editor yang biasa digunakan

untuk membuat file teks. File yang berisi teks biasa, tidak

ada huruf yang ditebalkan atau dimiringkan (Betha Sidik,

2019: 12). Berdasarkan deskripsi yang diberikan,

kesimpulan yang dapat diambil tentang editor teks yaitu

editor teks adalah alat atau program komputer yang

digunakan untuk membuat dan mengedit file teks. Dalam

konteks ini, teks merujuk pada informasi yang ditulis dalam

bentuk karakter atau kata-kata tanpa adanya pemformatan

khusus seperti huruf tebal atau miring.

3. MySQL

MySQL adalah salah satu aplikasi DBMS yang

sudah sangat banyak digunakan oleh para pemrogram


aplikasi web. Contoh DBMS lainnya adalah: PostgreSQL

(freeware), SQL Server, MS Access dari Microsoft, DB2

dari IBM, Oracle dan Oracle Corp, Dbase, FoxPro, dsb.

Kelebihan dari MySQL adalah gratis, handal, selalu di-

update dan banyak forum yang memfasilitasi para

pengguna jika memiliki kendala. MySQL juga menjadi

DBMS yang sering dibundling dengan web server sehingga

proses instalasinya jadi lebih mudah (Priyanto Hidayatullah

,2021 :195).

4. XAMPP

Kata Xampp sendiri berasal dari X yang berararti

cross platform karena XAMPP bisa dijalankan di windows,

Linux, Mac dsb ,A yang berarti Apache sebagai web

server-nya ,M yang berarti MySQL sebagai Database

Management System (DBMS)-nya, PP yang berarti PHP

dan Perl sebagai bahasa yang didukungnya (Priyanto

Hidayatullah ,2021 :163)

5. Browser web

Browser web adalah aplikasi yang digunakan untuk

menampilkan dokumen web atau HTML dengan benar,

sesuai dengan definisi elemen yang ada di dalamnya (Betha

Sidik, 2019: 12). Dokumen web atau HTML. bisa saja

dibuka dengan menggunakan editor teks biasa, informasi


yang ditampilkan oleh editor teks biasa tidak menampilkan

informasi dengan benar, karena ada kode-kode yang

seharusnya tidak ditampilkan, menjadi ditampilkan semua

6. Domain

Domain terdiri dari kombinasi huruf dan/atau angka

dengan berbagai ekstensi berbeda seperti .com, .co.id, dll

(Priyanto Hidayatullah ,2021 :537). Berdasarkan

pengertian diatas Nama Domain berfungsi untuk

mempermudah pengguna internet untuk melakukan

akses ke server, selain itu Domainjuga digunakan untuk

memudahkan mengingat nama server atau website yang

akan dikunjungi tanpa harus menghafal deretan

angka IP address.

7. Hosting

Hosting adalah tempat untuk menyimpan data-data

website kita agar bisa diakses melalui internet. Terdapat

jasa-jasa yang menyewakan server untuk hosting sehingga

kita tidak perlu menyediakan server sendiri. Kita hanya

perlu menyewa layanan hosting tersebut lalu upload data-

data website kita pada server yang sudah kita sewa

(Priyanto Hidayatullah ,2021 :538).


1.12 Konsep Promosi dan Pemesanan

1.12.1 Pengertian Promosi

Promosi itu adalah sejenis komunikasi yang memberi

penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang

dan jasa. Tujuan promosi ialah memperoleh perhatian.

mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan calon consumen

( Abdul Manap, 2016: 301). Berdasarkan pengertian diatas dapat

disimpulakan bahwa promosi bukan hanya tentang memberikan

informasi tetapi juga membangun argumen yang meyakinkan

agar calon konsumen tertarik pada barang atau jasa yang

dipromosikan.

1.12.2 Pengertian Pemesanan

Pemesanan adalah suatu perjanjian pemesanan yang

dilakukan oleh dua pihak atau lebih yaitu pemberi dan pemakai

jasa dan atau barang untuk memenuhi kebutuhannya sehingga

dapat digunakan. Perjanjian pemesanan tersebut dapat berupa

atas pemesanan barang, ruangan, tempat duduk, kamar dan

lainnya pada periode waktu tertentu. (Pasaribu, Informatika,

Ganesha, & Banner, 2021).


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu:

1) Wawancara (Interview)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila

peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono,

2013:137). Dalam Penelitian ini Wawancara dilakukan dengan

pemilik Panen Glasses Semarang.

2) Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu

proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan

psikhologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-

proses pengamatan dan ingatan (Sugiyono, 2013:145).

Pengamatan atau observasi secara langsung diakukan pada

Panen Glasses Semarang untuk memperoleh pemahaman

sistem promosi dan pemesanan yang sedang berjalan di tempat

tersebut.

3) Studi Pustaka
Studi kepustakan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi

lain yang terkait dengan nilai, budaya, dan norma yang

berkembang pada situasi sosial yang diteliti (Sugiyono,

2013:291). Dalam konteks pembuatan Sistem informasi

promosi dan pemesanan, peneliti mempelajari buku dan jurnal

yang berkaitan dengan Sistem informasi.

3.2 Sumber Data

Sumber data yang diperoleh untuk penyususnan tugas akhir ini, antara

lain:

1) Data Primer

Data Primer yaitu sumber data yang langsung memberikan

data kepada pengumpul data. Data yang dikumpulkan sendiri

oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek

penelitian dilakukan (Sugiyono, 2013:225). Dalam penelitian

inni data primer didapat dari hasil wawancara dengan pemilik

dari Panen Glasses Semarang.

2) Data Sekunder

Data Sekunder adalah sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat

orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono 2013:225). Adapun

data yang digunakan yaitu referensi buku, artikel, jurnal, buku,

konsep tentang sistem informasi promosi dan pemesanan.


3.3 Metode Pengembangan Sistem

Dalam penelitian ini, pendekatan pengembangan sistem yang

digunakan adalah metode waterfall. Metode waterfall merupakan suatu

model pengembangan perangkat lunak yang menekankan pada langkah-

langkah proses yang dilakukan secara berurutan dan terstruktur.

Berikut merupakan tahapan-tahapan yang terdapat dalam metode

waterfall, yaitu:

1) Pada tahap ini, perancang mengumpulkan informasi mengenai

kebutuhan software baik berupa dokumen yang dibutuhkan.

Informasi tersebut diperoleh dari wawancara ataupun survey

pada Panen Glasses Semarang Kemudian informasi dianalisis

sehingga mendapatkan data-data yang lengkap mengenai

kebutuhan pengguna akan software yang akan dikembangkan.

2) Desain

Tahap ini akan mengubah kebutuhan perangkat lunak dari

tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat

diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya.

Desain yang akan dibuat meliputi desain sistem, desain

database dan desain user interaface.

3) Pembuatan kode program


Dalam fase ini, desain yang sudah dibuat akan

diimplementasikan menjadi program perangkat lunak yang

sesuai. Proses ini menghasilkan program komputer yang telah

dibuat berdasarkan desain yang telah dirancang pada tahap

sebelumnya.

4) Pengujian

Dalam tahap ini, pengujian difokuskan pada logika internal

dari program, sementara fungsi eksternal diperiksa untuk

memastikan seluruh komponen telah diuji. Upaya dalam tahap

ini bertujuan untuk meminimalkan kesalahan (error) dan

memastikan bahwa keluaran yang dihasilkan sesuai dengan

harapan.

5) Support dan maintenance

Pada tahap ini, merupakan langkah terakhir yang bertujuan

untuk mendapatkan umpan balik dari pengguna terkait

perubahan yang telah dilakukan pada perangkat lunak yang

sudah ada. Proses pemeliharaan ini melibatkan perbaikan

kesalahan yang mungkin tidak terdeteksi pada tahapan-tahapan

sebelumnya dalam pengembangan.

Berikut dapat dilihat pada gambar 3. 1 merupakan tahapan metode

pengembangan sistem.
Gambar 3. 1 Tahapan Pengembangan Sistem

3.4 Rancangan Penelitian

Dalam rancangan penelitian ini, peneliti menggambarkannya dalam

sebuah flowchart program. Berikut adalah flowchart Sistem informasi

promosi dan pemesanan pada Panen Glasses Semarang.


Gambar 3.2 Flowchart Program Rancangan Penelitian
Berikut penjelasan terkait rancangan penelitian :

1. Mulai

2. Identifikasi masalah dan kebutuhan pada Panen Glases

Semarang.

Pada tahap ini, penulis mengidentifikasikan permasalahan yang

terjadi pada Panen Glasses Semarang adalah promosi dan

pemesanan yang ada pada Panen Glasses semarang masih

dilakukan secara manual.

3. Dalam tahap ini, penulis melakukan analisis dan pemahaman

terhadap cara kerja sistem yang saat ini digunakan. Selanjutnya,

dilakukan perancangan dan analisis terhadap desain sistem

yang baru. Pada desain baru ini, pengguna dibagi menjadi tiga

yaitu Pemilik yang dapat mengakses ddata barang dan melihat

pemesanan barang yang dibuat oleh konsumen, komsumen

memiliki hak akses untuk melihat produk yang ditawarkan oleh

toko dan melakukan pemesanan katamata, dan admin memiliki

akses penuh untuk mengontrol keseluruhan sistem.

4. Pembuatan Program atau coding

Dalam proses pembuatan program, penulis akan merealisasikan

program yang telah dirancang sebelumnya. Software yang

digunakan untuk mendukung pembuatan program mencakup

penggunaan PHP untuk pengembangan web, MySQL untuk


pembuatan database, dan Bootstrap sebagai framework untuk

membangun tampilan web.

5. Pengujian Program

Dalam proses ini, penulis melakukan pengujian program

menggunakan metode black box. Metode ini merupakan

pendekatan pengujian perangkat lunak yang fokus pada aspek

fungsional, terutama pada input dan output aplikasi. Pengujian

melibatkan penggunaan simbol decision yang mencerminkan

kondisi tertentu, menghasilkan dua kemungkinan jawaban,

yakni Ya dan Tidak. Artinya, jika program sesuai dengan

harapan, maka akan melanjutkan ke tahap selanjutnya, yaitu

penghasilan output. Namun, jika program tidak sesuai dengan

yang diinginkan, akan kembali ke proses perancangan sistem

untuk diperbaiki.

6. Hasil

Hasil program merupakan hasil program yang telah jadi dan

output yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.

7. Selesai
BAB IV

GAMBARAN UMUM PANEN GLASSES SEMARANG

4.1 Sejarah Singkat

Panen Glasses merupakan sebuah toko yang menjual kacamata di

kota Semarang, tepatnya berada di Jalan Puspowarno raya no 47,

Semarang, Jawa Tengah. Panen Glasses didirikan oleh seorang anak

muda bernama Nesya Yuhanitah pada tahun 2016 dimulai dari jualan

online pada platform Instagram dengan sistem COD. Pada tahun 2017

Panen Glasses mendirikan toko offline di jalan Simongan Raya,

dikarenakan target market kurang tepat maka Panen Glasses pindah ke

Jalan Puspowarno raya no 47 Semarang. Sebagai toko yang menjual

kacamata, Panen Glasses menyadiakan berbagai jenis kacamata yang

berkualitas bagus demi kesehatan mata dan kenyamanan komsumen.

Karena kualitas produk kacamata yang baik dapat berdampak bagi

kesehatan mata dan kepuasan dari konsumen. Sesuai dengan motto

Panen Glasses “ Kepuasan anda adalah prioritas kami, kami ingin

selalu memberi yang terbaik untuk anda semua”.

4.2 Visi dan Misi

4.2.1 Visi

Menjadi toko kacamata yang mampu memberikan

kepusanan dan kenyamanan di hati pelanggan


4.2.2 Misi

Kami berkomitmen untuk mencapai kepuasan pelanggan

dengan menyediakan variasi pilihan kacamata yang nyaman.

Strategi kami mencakup peningkatan promosi produk melalui

media online dan media promosi lainnya.

4.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan kerangka kerja yang mengatur

hubungan, tanggung jawab, dan wewenang di dalam suatu organisasi.

Ini mencakup pembagian pekerjaan, hierarki, dan cara komunikasi

dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efisien. Struktur

organisasi dapat berbentuk fungsional, matriks, berbasis proyek, atau

berbagai bentuk lainnya, tergantung pada karakteristik dan kebutuhan

spesifik dari organisasi tersebut.

Gambar 4.1 Struktur Organisassi Panen Glasses


4.4 Tugas dan Wewenang

1. Pemilik

a. Meyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan

dalam menjalankan usahanya.

b. Memberikan arahan kepada karyawan sebelum

melakukan pekerjaan masing-masing

c. Bertanggung jawab untk membuat dan memutuskan

mengenai rencana pengembangan toko dan kebijakan

peraturan toko

2. Pengelolah toko

a. Mengelolah oprasional toko sesuai dengan perintah dari

pemilik.

b. Memberikan pertanggung jawaban berupa laporan

keuangan dan laporan data barang kepada pemilik.

c. Memberikan pelatihan pada karyawan yang baru

bergabung.

3. Kasir

a. Menjalankan proses penjualan dan pembayaran.

b. Menyetorkan uang transaksi penjualan.

c. Melakukan pencatatan atas semua transaksi pembelian

dan penjualan.

d. Memberikan laporan kepada pimpinan.


4. Bagian gudang

a. Memantau serta membuat laporan keluar dan masuknya

barang dari dalam gudang.

b. Memastikan ketersediaan barang dengan kebutuhan

toko.

5. Bagian pemasaran

a. Melakukan aktivitas dalam mempromosikan barang

baik melalui media cetak ataupun media online

4.5 Jenis Produk

4.5.1 Kacamata hitam

Gambar 4.2 Kacamata pantai sky


4.5.2 Kacamata anti radiasi

Gambar 4.3 Kacamata anti radiasi

4.5.3 Kacamata photocromic

Gambar 4.4 Kacamata photocromic


4.5.4 Kacamata plus

Gambar 4.5 Kacamata Plus model kotak

4.5.5 Kacamata minus

Gambar 4.6 Kacamata minus model kotak


4.6 Lokasi

Panen Glasse Semarang Berlokasi di Jl. Puspowarno No.47,

Salamanmloyo, Kec. Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Adapun denah lokasi Panen Glasses dapat dilihat pada gambar 4.7

Gambar 4.7 Peta Lokasi Panen Glasses

Anda mungkin juga menyukai