Proposal BD Nabel
Proposal BD Nabel
“KEMBAR MAYANG”
PROPOSAL KEGIATAN
MATA PELAJARAN BAHASA DAERAH (JAWA)
Oleh
NEOLIKA NABEL SELOMITHA
NIS. 16951 / XI AKC 2 / 28
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 MALANG
PROGRAM KEAHLIAN LAYANAN KESEHATAN
KONSENTRASI KEAHLIAN ASISTEN KEPERAWATAN DAN
PENGASUH
13
OKTOBER 2023
PROPOSAL KEGIATAN
Diajukan kepada
Bapak Erwin Mulyo Pambudi, S.Pd., M.Pd.
untuk memenuhi sebagian persyaratan Ujian Akhir Semester Ganjil
Tahun Pelajaran 2023 – 2024
Oleh
NEOLIKA NABEL SELOMITHA
NIS. 16951 / XI AKC 2 / 28
12
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 MALANG
PROGRAM KEAHLIAN LAYANAN KESEHATAN
KONSENTRASI KEAHLIAN ASISTEN KEPERAWATAN DAN
PENGASUH
OKTOBER 2023
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh Neolika Nabel Selomitha ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.
12
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh Neolika Nabel Selomitha ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.
Mengetahui,
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
ZULQOIDAH, S.Kom.
NIP. 19790929 200903 2 004
12
BAB 1
PENDAHULAN
A. LATAR BELAKANG
Pernikahan merupakan hubungan permanen antara dua orang yang diakui sah oleh
masyarakat yang bersangkutan yang berdasarkan atas peraturan perkawinan yang
berlaku. Bentuk perkawinan tergantung budaya setempat bisa berbeda-beda dan
tujuannya bisa berbeda-beda, Baik itu pernikahan tradisional maupun modern, karena
acara ini merupakan sebuah warisan dari nenek moyang yang diturunkan secara turun
temurun hingga bertahan saat ini. acara simbolik yang dilakukan dari pihak
mempelai pria sebagai bentuk tanggung jawab ke keluarga calon pengantin wanita.
Acara ini dipraktekkan dalam rangkaian acara pernikahan di Pulau Jawa, dari Jawa
Barat hingga Timur. Sejarah dimulainya tradisi ini pun masih belum diketahui sejak
kapan.
Tradisi Temu Manten adalah tradisi yang dilakukan oleh orang Jawa, ketika mereka
menikahkan anak-anak mereka, baik anak laki-laki maupun anak perempuan. Dengan
tujuan meminta keselamatan, pada kehidupan keluarga anak mereka nantinya. tradisi
Temu Manten ini terdapat berbagai macam rangkaian prosesi, dimulai dari prosesi
yang pertama yaitu, Iring-Iringan Pengantin, Balangan Gantal, Wiji Dadi, Sindur,
Dulangan, Kacar-Kacur, dan yang terakhir Sungkeman.
12
Dalam adat Jawa pada saat prosesi pasti tidak lepas dari adanya pagar ayu. Pagar ayu
pada saat ini disebutnya dengan bridesmaid. Penggunaan bahasa yang lebih keren ini
menjadikan orang yang mendapatkan tugas sebagai pagar ayu lebih percaya diri lagi.
Biasanya yang menjadi pagar ayu ini adalah orang terdekat dari pihak pengantin, bisa
saja keluarga, sanak saudara, ataupun teman dekat atau sahabat.
Pagar ayu merupakan barisan gadis-gadis cantik yang ditujukan untuk menerima
tamu di sebuah acara pernikahan dan mengiringi pengantin. Para gadis yang menjadi
pagar ayu ini biasanya juga diiringi dengan pagar bagus dari pihak laki-laki dan
jumlahnya berpasangan. Di sejumlah tempat, pagar ayu umumnya berjumlah enam
orang, namun jumlah ini bisa berbeda tergantung adat istiadat daerah masing-masing.
12
suatu acara pernikahan, karena dalam kembar mayang mengandung sebuah harapan
atau doa serta makna filosofis yang sangat mendalam yang menggambarkan
kehidupan manusia sejak dalam kandungan hingga meninggal. Kemudian di beberapa
tempat di Pulau Jawa dalam pembuatan kembar mayang sendiri juga memiliki tradisi
yang disebut “nebus kembar mayang” yang dilakukan setelah kembar mayang selesai
dibuat. Tradisi nebus kembar mayang biasanya dilaksanakan oleh tokoh adat setempat
dan pengrajin kembar mayang dengan pihak keluarga yang menyelenggarakan acara
pernikahan.
Kembar Mayang memiliki tugas yang tidak sulit untuk dilakukan, hal tersebut
menjadi daya tarik saya untuk menjadi kembar mayang pada suatu pernikahan.
Dimana saya hanya perlu membawa kembang mayang di atas bahu dan diserahkan
atau ditukar kepada pagar bagus. Kembar Mayang sendiri merupakan salah satu
syarat pada temu manten terutama di pulau Jawa.
C. SASARAN KEGIATAN
Kepada seluruh kelas 11 SMK Negeri 2 Malang (AKC,TKJ,PHT,ULW,PS,KL)
12
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 PERNIKAHAN DAN PERSPEKTIF DALAM AGAMA
2.1.1 AGAMA ISLAM
Dalam agama Islam, pernikahan atau perkawinan dapat diartikan sebagai sebuah
ikatan, apabila sesuatu sudah diikatkan antara yang satu dengan yang lain maka akan
saling ada keterikatan dari kedua belah pihak. Pernikahan dianggap sebagai institusi
yang diatur dalam Al-Quran dan Hadis, dengan tujuan untuk saling mencintai, saling
menghormati, dan saling mendukung secara fisik, mental, dan spiritual. Pernikahan
dianggap sebagai landasan untuk membentuk keluarga yang kuat dan
berkelanjutan.Dalam kegetiran sejarah yang demikian, agama dituntut memberi peran
lebih konkrit, menjadi “pagar ayu” kebudayaan. Desakan terhadap agama, terutama
muncul dalam masyarakat perkotaan. Akibat positifnya, adalah munculnya
kelompok-kelompok pengajian sebagai “kanal” spiritual. Secara fitrah manusia
berkebutuhan untuk menemukan kembali jati diri spiritualnya, keluar dari tragedi
modernitas; di mana kehidupan diukur dengan uang, pusat-pusat belanja seperti Mall
telah menjadi “agama baru” yang menawarkan pemuasan hasrat melalui ritualitas
konsumsi. Sejatinya, agama memang berupa jalan suci yang membimbing manusia
agar selamat dari deviasi-deviasi nilai kemanusian universal. Karena itu agama selalu
hadir dalam semangat harmoni, yang didasarkan atas nilai-nilai kasih dan rahmat bagi
sekalian alam (rahmatan lil alamin).
12
(Mat. 25:1-13) memperlihatkan kepada kita tentang pentingnya memahami dan
merespons sebuah perubahan. Mereka adalah orang-orang pilihan. Sama seperti pesta
kawin zaman sekarang, ada orang-orang yang dipilih untuk terlibat dalam perayaan.
Jika dalam perkawinan ala Jawa ada pagar ayu dan pagar bagus, maka dalam budaya
Yahudi ada penyambut mempelai. Tentulah, tidak semua orang mendapatkan
kesempatan itu. Dan mereka, sepuluh gadis itu, dianggap layak mengemban tanggung
jawab itu. Namun, tidak semua gadis itu menjalani tugas mereka dengan
serius. Hingga hari ini, banyak orang tidak sungguh-sungguh serius menjalani
predikat diri sebagai hamba Tuhan. Sesungguhnya, ini bukanlah predikat kosong.
Predikat hamba Tuhan mensyaratkan adanya seorang Tuan yang menetapkan
seseorang sebagai hamba dari Tuan tersebut. Tuhan sendiri yang telah memilih kita
sebagai hamba-Nya
Dalam agama Hindu, pernikahan dianggap sebagai upacara sakral yang penting
dalam hidup seseorangernikahan dianggap sebagai ikatan antara pria dan wanita yang
memadukan dua jiwa menjadi satu dalam tujuan mencapai tujuan hidup yang penuh
makna. Tujuan pernikahan Hindu adalah untuk membentuk keluarga, melanjutkan
keturunan, dan membangun hubungan cinta, pengertian, dan penghargaan antara
suami istri
12
2.1.4 AGAMA HINDU
Dalam agama Hindu, pernikahan dianggap sebagai upacara sakral yang penting
dalam hidup seseorangernikahan dianggap sebagai ikatan antara pria dan wanita yang
memadukan dua jiwa menjadi satu dalam tujuan mencapai tujuan hidup yang penuh
makna. Tujuan pernikahan Hindu adalah untuk membentuk keluarga, melanjutkan
keturunan, dan membangun hubungan cinta, pengertian, dan penghargaan antara
suami istri.
12
banyak prosesi tradisional. Sedangkan dalam budaya Barat, pernikahan sering kali
diadakan dalam gereja dengan upacara yang lebih sederhana.
Tradisi temu manten merupakan upacara puncak bagi pernikahan adat Jawa dan
penuh kehormatan. Bentuk penghormatan dan prosesi beserta makna tradisi temu
manten antara lain :
Gantal merupakan kumpulan daun sirih berisi bunga pinang, gambir, kapur
sirih, dan tembakau hitam yang kemudian dilinting menggunakan benang lawe.
Proses ini bermakna bahwa pasangan pengantin harus saling melempar kasing sayang
dalam mengurangi kehidupan rumah tangganya. Mempelai pria memulainya dengan
melempar gantal ke arah dahi, dada, dan lutut mempelai wanita. Kemudian, sang
mempelai wanita akan membalasnya dengan melempar gantal ke arah dada dan lutut
dari mempelai pria.
12
2.2.5 Ngidak Tigan dan Ranupada
Ngidak tigan dalam bahasa Jawa artinya adalah menginjak telur, sementara
ranupada berarti membasuk kaki atau wijikan. Sebutir telir ayam mentah yang
disentuhkan ke dahi mempelai pria, kemudian dilanjut dengan dahi mempelai wanita
sebanyak tiga kali. Telur ayam tersebut lalu diinjak oleh pengantin pria dengan
harapan bahwa keduanya telah siap untuk memiliki keturunan. Setelah itu, pengantin
wanita akan membasuh kaki pengantin pria sebagai wujud bakti seorang istri terhadap
suaminya. Lalu pengantin pria membantu pengantin wanita berdiri sebagai makna
bahwa mereka berdua akan saling membantu dan bersama – sama dalam menggapai
cita – cita hidup berkeluarga.
Sebelum mulai berjalan ke arah pelaminan, ibu mempelai wanita akan menutup
bahu kedua pengantin terlebih dahulu dengan menggunakan kain sindur berwarna
merah dan putih. Kemudian, ayah dari mempelai wanita akan mengantar keduanya
menuju pelaminan secara perlahan sambil memegangi kain sindur yang telah
dipasangkan tadi. Sebagai tanda bahwa kedua orang tua telah melepaskan anak
tercintanya untuk menjejaki gerbang kehidupan yang lebih baik.
12
2.2.8 Timbang (Pangkon)
12
wanita. Kemudian, mempelai wanita akan memakannya satu persatu sambil
disaksikan oleh mempelai.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Nama Kegiatan
“Kegiatan temu manten bagian kembar mayang”
12
3.3 Bentuk Kegiatan
1. Pambuka
2. Penyerahan sanggan
3. Balangan Gantal
7. Selimut sindur
8. Timbang (Pangkon)
9. Kacar – kucur
12. Sungkeman
13. Panutup
12
3.4 Susunan acara
PENANGGUNG
HARI/TANGGAL WAKTU KEGIATAN
JAWAB
08:00 – 08:30 Pambuka Pranata Acara
12
12
3.5 Rencana Anggaran Kegiatan
High Heels
12
BAB VI
PENUTUP
Kesimpulan
Kembar Mayang adalah satu hiasan yang tersusun dari janur dan dedaunan yang
dirangkai dengan bunga potro menggolo dan bunga pudak, dibentuk sedemikian rupa
dengan menggunakan potongan batang pisang sebagai alat penyangga. . Bentuk
Kembar Mayang mengandung makna estetis sebagai unsur seni hias atau dekorasi
yang dapat membuat satu tempat atau ruangan menjadi indah. Pembuatan Kembar
Mayang masih boleh terus berpijak pada unsur-unsur asli, tetapi dapat bebas
mencipta bentuk dan gubahan baru yang bersifat kreatif. Unsur-unsur yang digunakan
untuk merangkai Kembar Mayang secara lepas merupakan isi Kembar Mayang,
sedangkan secara keseluruhan merupakan bentuk lahir Kembar Mayang. Bentuk lahir
tersebut selalu mengalami perkembangan. Jadi unsur- unsur pokoknya diper-tahankan
keasliannya karena mengandung makna yang dalam, sedangkan perkembangan
bentuk keseluruhan merupakan gubahan baru sebagai karya seni kreatif.
Saran
5. Teruslah belajar dan menghargai kebudayaan dan perspektif satu sama lain.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/crepido/article/download/9555/4883
diakses pada 26 September 2023
http://etheses.uin-malang.ac.id/304/9/08210042%20Bab%205.pdf ,diakses
pada 30 September 2023
https://www.csmedia1.com/icc-melbourne.org/pernikahan-kristen.pdf ,diakses
pada 30 September 2023
12