“PAGAR AYU”
PROPOSAL KEGIATAN
MATA PELAJARAN BAHASA DAERAH (JAWA)
Oleh
NAWANG DWI YULIANTI
NIS. 16949 / XI AKC 2 / 26
OKTOBER 2023
TUGASKU DALAM ACARA PERNIKAHAN ADAT JAWA
“PAGAR AYU”
PROPOSAL KEGIATAN
Diajukan kepada
Bapak Erwin Mulyo Pambudi, S.Pd., M.Pd.
untuk memenuhi sebagian persyaratan Ujian Akhir Semester Ganjil
Tahun Pelajaran 2023 – 2024
Oleh
NAWANG DWI YULIANTI
NIS. 16949 / XI AKC 2 / 26
OKTOBER 2023
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh Nawang Dwi Yulianti ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.
Malang,
Pembimbing
Selaku Guru Mata Pelajaran
Oleh Nawang Dwi Yulianti ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.
Malang,
Pembimbing
Selaku Guru Mata Pelajaran
Mengetahui,
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
ZULQOIDAH, S.Kom.
NIP. 19790929 200903 2 004
BAB I
PENDAHULUAN
2 Perkawinan merupakan
upacara sangat sakral
dalam perjalanan
3 kehidupan manusia.
Perkawinan atau
pernikahan merupakan
upacara
4 pengikatan janji nikah
yang dirayakan atau
dilaksanakan oleh dua
orang
5 dengan maksud
meresmikan ikatan
perkawinan secara hukum
agama, hukum
6 negara, dan hukum adat.
7 Perkawinan merupakan
upacara sangat sakral
dalam perjalanan
8 kehidupan manusia.
Perkawinan atau
pernikahan merupakan
upacara
9 pengikatan janji nikah
yang dirayakan atau
dilaksanakan oleh dua
orang
10 dengan maksud
meresmikan ikatan
perkawinan secara hukum
agama, hukum
11 negara, dan hukum
adat.
12 Perkawinan merupakan
upacara sangat sakral
dalam perjalanan
13 kehidupan manusia.
Perkawinan atau
pernikahan merupakan
upacara
14 pengikatan janji nikah
yang dirayakan atau
dilaksanakan oleh dua
orang
15 dengan maksud
meresmikan ikatan
perkawinan secara hukum
agama, hukum
16 negara, dan hukum
adat.
17 Perkawinan merupakan
upacara sangat sakral
dalam perjalanan
18 kehidupan manusia.
Perkawinan atau
pernikahan merupakan
upacara
19 pengikatan janji nikah
yang dirayakan atau
dilaksanakan oleh dua
orang
20 dengan maksud
meresmikan ikatan
perkawinan secara hukum
agama, hukum
21 negara, dan hukum
adat.
Perkawinan atau pernikahan merupakan upacara pengikatan janji nikah yang
dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orangdengan maksud meresmikan ikatan
perkawinan secara hukum agama, hukum negara, dan hukum adat.Perkawinan adat
Jawa mempunyai beberapa tahapan yang harus dilaksanakan.Tata cara pernikahan
adat jawa perlu mengikuti beberapa aturan dan ketentuan agar prosesi dapat berjalan
dengan lancar, bahkan ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilanggar oleh para
mempelai untuk acara yang akan diselenggarakan.Prosesi pernikahan adat jawa
diawali dengan pemasangan tarub, bleketepe, dan tawuhan.Tarub merupakan atap
sementara atau peneduh di halaman rumah, yang dihiasi janur melengkung.Bleketepe
merupakan anyaman daun kelapa tua yang dipasang oleh oleh orang tua mempelai
wanita.Sedangkan tuwuhan adalah tumbuh-tumbuhan seperti pisang raja, kelapa
muda, batang padi, janur, yang dipasang di kiri dan kanan gerbang.Tuwuhan
bermakna harapan agar calon pengantin memperoleh keturunan yang sehat, beretika,
berkecukupan, dan bahagia.Selanjutnya kedua calon pengantin melakukan
sungkeman kepada orangtua masing-masing. Prosesi sungkeman ini bermaksud
meminta doa dan restu dari kedua orang tua calon pengantin.Prosesi selanjutnya
adalah siraman, siraman memiliki makna sebagai penyucian diri dengan tujuan ketika
memasuki hari pernikahan, kedua calon pengantin dalam keadaan suci lahir dan batin.
Kemudian prosesi midodareni diartikan sebagai bidadari. Prosesi malam sebelum
melepas masa lajang ini memiliki harapan sang calon pengantin wanita akan terlihat
cantik esok harinya seperti bidadari dari surga. Prosesi ini, calon pengantin wanita
ditemani oleh keluarga saja dan dilarang bertemu dengan calon suaminya karena akan
menerima nasehat-nasehat yang berkaitan dengan pernikahan. Selanjutnya adalah
puncak upacara pernikahan yaitu, ijab qobul, kemudian dilanjutkan prosesi panggih
atau temu manten.
Pada perayaan pesta perkawinan adat suku Jawa juga memiliki kebudayaan
yang unik dan menarik yaitu tradisi temu manten. Tradisi temu manten merupakan
tradisi yang berasal dari suku Jawa di daerah Yogyakarta ataupun Jawa Timur. Tradisi
temu manten dilaksanakan disaat mereka akan melangsungkan pernikahan atau akad
nikah dirumah kediaman mempelai wanita. Ada tiga belas prosesi atau serangkaian
tata cara tradisi temu manten yang harus dilakukan oleh kedua mempelai adalah
penyerahan pisang sanggan, tukar kembang mayang, balangan suruh, wiji dadi
(menginjak telur), junjung derajat, sindur binayang, timbang pakon, tanem jero,
kacar-kucur, dhahar klimah, ngunjuk tuyo wening, mapag besan serta
sungkeman.Semua prosesi tersebut harus di lakukan di dalam suatu perkawinan. Jika
tidak dilakukan maka mereka memiliki kepercayaan bahwa melanggar prosesi
tersebut akan menyebabkan ketidak harmonisan dalam rumah tangga.
Dalam adat Jawa pada saat prosesi pengantin pasti tidak lepas dari adanya
pagar ayu. Biasanya yang menjadi pagar ayu ini adalah orang terdekat dari pihak
pengantin, bisa saja keluarga, sanak saudara, ataupun teman dekat atau sahabat.
Dalam pernikahan adat Jawa, ada pagar ayu yang berarti pengiring pengantin,
biasanya pagar ayu akan didampingi oleh pagar bagus. Jika melihat dari sejarah dan
budaya, tugas pagar ayu biasanya dilimpahkan pada gadis atau mereka yang belum
menikah. Dalam praktik pernikahan adat jawa ini saya ingin berperan menjadi pagar
ayu, karena saya pernah menjadi pagar ayu di acara pernikahan kakak kandung saya.
Pagar ayu akan menemani pengantin wanita selama prosesi acara pernikahan dan juga
memiliki tugas seperti menerima tamu dan penyambut tamu serta mengiringi
pengantin menuju tempat resepsi, dan menjadi pembawa bunga.
3.2Pelaksanaan Kegiatan
Hari :Senin - Kamis
Tanggal : 20 – 24 November 2023
Waktu :Pukul 08.00 – 12.00 WIB
Tempat : Lapangan Indoor SMK Negeri 2 Malang
Kegiatan : Praktik Temu Manten Adat Jawa
MC
Keluarga pengantin