Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

MENGENAI STUDI KASUS TENTANG SOSIAL BUDAYA YANG


BERHUBUNGAN DENGAN PRA PERKAWINAN, PERKAWINAN,
KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS, BAYI BARU LAHIR, KESEHATAN
REPRODUKSI DAN KELUARGA BERENCANA DI DAERAH KERINCI

OLEH :
NOVIA ZALIANTI
NIM: 2300252005

DOSEN PEMBIMBING :
TRIVENI, S.ST, MKM

DIPLOMA III KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang maha kuasa atas rahmat
dan anugerah nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah sosial budaya.
Materi dalam buku ini susun penulis dalam rangka memenuhi proses belajar
mengajar bagi para dosen dan pendidikan ilmu pengetahuan kepada mahasiswa
kebidanan.
Dalam buku ini akan membahas kasus tentang sosial budaya yang
berhubungan dengan pra perkawinan, perkawinan, kehamilan, persalinan, nifas,
bayi baru lahir, kesehatan reproduksi dan keluarga berencana di daerah Kerinci.
Penulis akan berusaha memperbaiki bila ada kekurangan dalam buku ini. Penulis
menerima setiap kritikan dan masukan agar buku ini menjadi lebih baik dan
sempurna pada masa yang akan datang

Hormat Kami,

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................1
C. Geografis daerah tempat tinggal...................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Perkawinan....................................................................................................2
B. Perkawinan....................................................................................................3
C. Kehamilan.....................................................................................................6
D. Persalinan....................................................................................................11
E. Nifas............................................................................................................13
F. Bayi Baru Lahir...........................................................................................13
G. Keluarga Berencana (KB)..........................................................................16
BAB III PENUTUP..............................................................................................17
A. Kesimpulan.................................................................................................17
B. Saran............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Awalnya ‘Kerinci’ adalah nama sebuah gunung dan danau (tasik), tetapi
kemudian wilayah yang berada di sekitarnya disebut dengan nama yang sama.
Dengan begitu daerahnya disebut sebagai Kerinci (“Kurinchai” atau
“Kunchai” atau “Kinchai” dalam bahasa setempat), dan penduduknya pun
disebut sebagai orang Kerinci. Kerinci berada di ujung barat Provinsi Jambi,
berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat (Minangkabau) di sebagian barat
dan utara. Di selatan mereka berbatasan dengan Provinsi Bengkulu.
Daerah Kerinci ditetapkan sebagai sebuah Kabupaten sejak awal
berdirinya Provinsi Jambi. Daerah Kerinci memiliki luas 4.200 km2 terdiri
atas 11 kecamatan (yang merupakan rangkaian kampung atau pemukimam).
Statistik tahun 1996 menunjukkan populasi suku Kerinci sekitar 300.000 jiwa.
Daerah Kerinci dengan mayoritas penduduknya muslim memiliki upacara adat
pernikahan yang sangat beragam antara satu luhak adat dengan luhak adat
lainnya. Namun adanya kesepakatan antara satu luhak adat dengan luhak adat
lainnya untuk saling menerima tatacara pernikahan yang mereka anggap baik
dan menarik untuk dilaksanakan. Salah satunya di desa Koto Panjang Kubang
Kec. Depati Tujuh Kab. Kerinci.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui aspek sosial budaya yang berkaitan dengan pra
perkawinan, perkawinan dan kehamilan
2. Tujuan khusus
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar juga
mengetahui apa saja yang mempengaruhi perilaku kesehatan masyarakat
khususnya masalah reproduksi.

C. Geografis daerah tempat tinggal


Kabupaten Kerinci terletak antara 1040'-2026' Lintang Selatan dan 101008'-
101050' Bujur Timur. Luas wilayah kabuapaten kerinci yaitu 332.814 Ha,
yang terdiri dari 16 kecamatan 285 desa dan 2 kelurahan dengan 12 wilayah
Kecamatan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkawinan
1. Penjajakan atau Batuaik
Awal dari sebuah perkawinan jika menjadi urusan keluarga,
bermula dari penjajakan. Di Kerinci sendiri kegiatan ini di sebut dengan
berbagai istilah. Ada yang menyebut batuaik, ada yang mengatakan
batuik, ada juga yang menyebut batanyo sesuai dengan dialek daerah
masing-masing. Tapi tujuan dan artinya sama yaitu melakukan penjajakan
pertama. Tata cara pelaksanaannya berbeda-beda di Kerinci. Ada desa di
mana perempuan yang datang dahulu melamar. Tapi ada juga desa di
mana pihak laki-laki yang melakukan pelamaran. Namun sesuai dengan
system kekerabatan matrilineal yang berlaku di Kerinci, maka yang umum
melakukan lamaran ini adalah pihak keluarga perempuan.
Pelaksanaan penjajakan tidak perlu ayah-ibu atau mamak-mamak
langsung dari si anak gadis yang akan di carikan jodoh itu yang datang.
Biasanya perempuan-perempuan yang sudah berpengalaman untuk urusan-
urusan semacam itu yang di utus terlebih dahulu. Tujuannya adalah
mengajuk-ajuk apa pemuda yang dituju telah ada niat untuk dikawinkan
dan kalau sudah berniat apakah ada kemungkinan kalau dijodohkan
dengan anak gadis si A yang juga sudah berniat untuk berumah tangga.
Jika mamak atau ayah bundanya nampak memberikan respon yang baik,
maka angin baik ini segera di sampaikan kembali oleh si telangkai tadi
kepada mamak dan ayah bunda pihak si gadis.
Urusan batuaik ini tidak hanya berlaku dalam tradisi lama, tetapi
juga berlaku sampai sekarang baik bagi keluarga yang masih berada di
Kerinci, maupun bagi mereka yang sudah bermukim di rantau-rantau.
Tentu saja bagi keluarga-keluarga yang keputusan-keputusan penting
masih tergantung kepada orang-orang tua mereka. Untuk kasus-kasus yang
semacam ini, tentang siapa yang harus terlebih dahulu melakukan
penjajakan, tidaklah merupakan masalah.
Seringkali tuaik-batuaik ini tidak selesai satu kali, tapi bisa
berlanjut dalam beberapa kali perundingan. Setelah antara dua belah pihak
sepakat, maka masing-masing pihak duduk berunding, pihak keluarga
calon pengantin memberi tau kepada para teganai (keluarga), bahwa akan
anak kemenakannya akan menikah.
Jika semuanya telah bersepakat untuk saling menjodohkan anak
kemenakan masing-masing dan segala persyaratan untuk itupun telah di
setujui oleh pihak keluarga laki-laki dan perempuan. Maka barulah

2
selanjutnya di tentukan untuk mengadakan pertemuan secara lebih resmi
oleh keluarga kedua belah pihak. Acara inilah yang di sebut acara
maminang.

2. Meminta Izin ( Ngumpau Ninik Mamak )


Pada hari yang telah ditentukan, pihak keluarga anak gadis yang
akan dijodohkan itu dengan dipimpin oleh mamak mamaknya datang
bersama-sama kerumah keluarga calon muda yang dituju. Lazimnya untuk
acara pertemuan resmi pertama ini diikuti oleh ibu dan ayah si gadis dan
diiringkan oleh beberapa orang wanita yang patut-patut dari keluarganya.
Dan biasanya rombongan yang datang juga telah membawa seorang juru
bicara yang mahir berbasa-basi dan fasih berkata-kata, jika sekiranya si
mamak sendiri bukan orang ahli untuk itu. Untuk menghindarkan hal-hal
yang dapat menjadi penghalang bagi kelancaran pertemuan kedua keluarga
untuk pertama kali ini, lazimnya si telangkai yang marisiak, sebelumnya
telah membicarakan dan mencari kesepakatan dengan keluarga pihak pria
mengenai materi apa saja yang akan di bicarakan pada acara maminang
itu. Apakah setelah meminang dan pinangan di terima lalu langsung di
lakukaan acara batuka tando atau batimbang tando. Batuka tando secara
harfiah artinya adalah bertukar tanda. Kedua belah pihak keluarga yang
telah bersepakat untuk saling menjodohkan anak kemenakannya itu, saling
memberikan tanda sebagai ikatan sesuai dengan hukum perjanjian
pertunangan. Kalau tanda telah dipertukarkan dalan satu acara resmi oleh
keluarga belah pihak, maka bukan saja antar kedua anak muda tersebut
telah ada keterikatan dan pengesahan masyarakatan sebagai dua orang
yang telah bertunangan, tetapi juga antar kedua keluarga pun telah
terikatan untuk saling mengisi adat dan terikat untuk tidak dapat
memutuskan secara sepihak perjanjian yang telah disepakati itu.
Namun pada saat ini, acara meminang atau bertunang telah jarang
dilakukan, karena banyak terjadi salah satu pihak ada yang melanggar
perjanjian. Sehingga membuat salah satu keluarga menjadi malu, karena
pernikahan dibatalkan. Saat ini banyak orang yang setelah selesai
perundingan, langsung ke tahap akad nikah. Jarak antara perundingan ke
acara akad nikah, biasanya satu bulan atau satu minggu, tergantung
kesepakatan keluarga masing-masing.

B. Perkawinan
1. Akad Nikah
Akad nikah biasanya dilakukan di rumah pengantin wanita, atau di
mesjid. Pada zaman dahulu dilakukan di rumah pengantin wanita. Namun

3
saat ini, sebagian masyarakan melaksanakan akad nikah di masjid.
Pengantin pria bersama rombongan datang ke rumah pengantin wanita,
yang dihadiri oleh ninik mamak (orang adat). Maka di adakanlah akad
nikah secara Islam. Yang dihadiri oleh penghulu, wali,dan saksi-saksi.
Setelah acara akad nikah selesai, maka para keluarga ke dua belah pihak
makan bersama/ syukuran di acara kenduri pernikahan. Keluarga yang
menyediakan makanan adalah pihak perempuan yang telah menyiapkan
semua hidangan.
Setelah acara kenduri selesai, biasanya diadakan tari rentak kudo,
sebagai hiburan untuk keluarga dan masyarakat. Setelah selesai acara
hiburan, maka pengantin pria kembali pulang ke rumahnya, dan
keluarganya semua. Karena besok pagi akan di adakan upacara
penjemputan pengantin pria oleh pengantin wanita beserta keluarganya.

2. Penjemputan Pengantin Pria


Acara yang paling pokok dalam perkawinan menurut adat istiadat
mempersandingkan pengantin wanita dan pengantin pria di pelaminan
dengan disaksikan oleh para tamu yang hadir. Untuk itulah pihak
pengantin wanita bersama keluarga besarnya datang menjemput pengantin
pria, dengan diarak menuju rumah pengantin pria. Pada upacara ini,
pengantin menggunakan pakaian adat Kerinci. Pakaian pengantin wanita
berupa, baju kurung, kain singket, hiasan kepala (kuluk), asesoris lain,
sedangkan pakaian pengantin pria menggunakan baju teluk belango, topi
adat dan memakai selempang, kain songket, serta keris.
Selama di perjalanan menuju rumah pengantin wanita, sekelompok
ibu-ibu menyanyikan syair lagu-lagu Kerinci, yang berisikan pantun-
pantun, yang biasa disebut dengan Talea. Talea ini di iringi dengan musik
berupa rebana besar. Setelah sampai dirumah pengantin pria, para
rombongan disambut dengan berbalas pantun antara dua belah pihak di
depan rumah. Selanjutnya, rombongan pengantin wanita dan penjemput
dipersilahkan naik kerumah pengantin pria. Kedua pengantin disandingkan
di pelaminan. Keluarga pengantin pria, menyediakan makanan untuk para
tamu.
Setelah selesai upacara penjemputan, pengantin wanita dan pria,
diarak kembali menuju rumah mempelai wanita. Rombongan keluarga
pengantin pria, membawa seserahan berupa, kasur, bantal, selimut,
perlengkapan mandi, kosmetik, dan sebagainya. Sesampai di rumah
pengantin wanita, pengantin disandingkan kembali. Para utusan keluarga
kedua belah pihak, kembali berbalas pantun. Adapun isi dari pantun

4
tersebut bermakna, keluarga pengantin pria, menyerahkan atau mengantar
pengantin pria untuk tinggal dirumah pengantin wanita.
Berkaitan dengan sistim kekerabatan matrilineal, setelah upacara
pernikahan usai diselenggarakan, maka suami tinggal di rumah istrinya.
Sungguhpun ia bertempat kediaman di rumah sang isteri, bukan berarti ia
menjadi kepala keluarga dirumah isterinya. Dirumah isterinya
berkedudukan sebagai semenda (uhang sumendo).

3. Resepsi
Seiring dengan berjalannya waktu, maka keesokan harinya
diadakan resepsi atau pesta, untuk mengundang para tamu undangan,
kerabat jauh dan dekat. Resepsi ini di adakan di rumah pengantin wanita,
atau di gedung pertemuan namun ada juga diadakan di rumah pengantin
laki-laki. Tergantung dengan kesepakatan keluarga.

Gambar 1
(Acara resepsi pernikahan adat Kerinci)

Pada acara resepsi ini pengantin memakai pakaian adat Kerinci lengkap,
dengan dihiasi pelaminan. Biasanya dihiburkan dengan musik, Orgen tunggal
untuk menghibur pengantin dan para tamu undangan.

5
C. Kehamilan
Pada masa kehamilan banyak ritual yang sering dilakukan oleh masyarakat
Kerinci khususnya di Desa Koto Panjang Kubang. Masyarakat pada zaman
dahulu, melaksanakan syukuran pada kehamilan berusia satu bulan, syukuran
ini diadakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan, karena didalam
rahim si ibu telah dikaruniai seorang bayi. Syukuran ini dilakukan oleh orang
tua yang susah mendapatkan anak. Karena sebelum calon ibu ini hamil, dia
minta obat pada dukun, untuk meminta agar calon ibu ini diberi keturunan.
Oleh dukun maka diberikanlah, calon ibu ini berbagai ramuan obat-obatan,
seperti: jahe, bawang putih, gula aren, kelapa, dan papaya.Semua bahan
tersebut di iris dan di rebus serta diminum air rebusannya. Masyarakat pada
zaman dahulu percaya dengan tradisi seperti ini.
FAKTA :
Menurut ilmu kesehatan hal tersebut baik untuk dilakukan karena
kandungan yang terdapat di dalam buah dan sayur organic tentu saja lebih
banyak karena tidak mengandung bahan kimia. Selain itu juga akan lebih
sehat untuk dikonsumsi dan juga akan meminimalisir zat yang nantinya bisa
mengganggu proses kehamilan. Sehingga dengan menkonsumsi buah dan
sayur organic tentu saja nantinya potensi kehamilan akan lebih besar. Pada
dasarnya yang terpenting adalah agar segera hamil tentu saja dengan menjaga
kesehatan tubuh terlebih dahulu selain kondisi fisik juga kondisi pikiran.
Jangan terlalu stress karena stress nantinya bisa mengganggu proses
kehamilan. Menjalankan pola hidup sehat dengan menjaga pola makan, rutin
olahraga, banyak menkonsumsi air putih dan yang lainnya tersebut juga akan
memberikan manfaat yang sangat baik untuk tubuh manusia. Selain itu juga
dengan mencari informasi dan juga konsultasi kepada dokter bagaimana cara
cepat hamil.
Setelah kandungan berusia satu bulan, calon ibu, diminta untuk mandi
dengan air perasan jeruk di sungai. Lalu bekas jeruk yang telah diperas di
buang di sungai.
Pada kandungan berusia lima bulan, calon ibu mengurut/ memijit
perutnya pada dukun, hal ini dilakukan satu kali dalam sebulan. Setelah usia
kandungan berusia tujuh bulan, mengurut/ memijit ke dukun dilakukan dua
kali dalam sebulan, sampai usia kandungan Sembilan bulan. Ini dilakukan
agar kandungan dalam posisi baik, dan mempermulah proses kelahiran nanti.
FAKTA :
Sebagian masyarakat beranggapan pijat perut saat hamil perlu dilakukan.
Salah satu tujuannya agar posisi janin tetap pada tempatnya. Hanya saja

6
perlakuan itu tidak sepenuhnya aman. Salah dalam pengurutan bisa
membahayakan kondisi ibu dan sang janin.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Firmansyah, mengatakan, pijat
daerah perut saat hamil tidak dianjurkan. “Perut tidak boleh diurut karena
berisiko,” Menurutnya, banyak risiko yang bisa timbul jika melakukan
pemijatan pada perut ibu hamil. Pertama, posisi janin yang semula sudah
bagus malah bisa berbalik menjadi tidak normal, plasenta bisa melilit hingga
mengganggu janin, serta keadaan lain yang bisa membahayakan ibu janin.
Belum lagi, dalam perut, selain rahim, ada organ-organ lain seperti usus,
lambung, dan organ penting lainnya. Kesalahan urut juga bisa memengaruhi
organ itu. “Malah pada kasus kista dan hamil di luar kandungan, pengurutan
bisa membuatnya pecah. Itu sangat gawat. Kebanyakan kasus pecahnya hamil
di luar kandungan karena diurut,” lanjutnya.
Namun untuk menghilangkan rasa pegal terutama karena sedang hamil,
pijat bisa dilakukan di bagian tubuh selain perut, pinggang, dan pinggul.
misalnya pegal diurut kakinya untuk melncarkan aliran darah akibat
penumpukan asam laktat. Itu bisa dilakukan. Tapi jangan di daerah perut.
Bagaimana jika dilakukan untuk memperbaiki posisi janin yang sungsang?
dalam dunia kedokteran juga ada tindakan untuk membalikkan posisi bayi
yang sungsang. Namun saat ini tindakan itu sudah tidak dirkeomendasikan
karena dianggap berisiko.
Tindakan yang dianjurkan hanya meminta agar ibu hamil banyak
melakukan sujud. “Itu lebih aman,” .Soal pengurutan yang dilakukan tukang
urut yang sudah berpengalaman, Firman menegaskan tetap tidak
merekomendasikan. Kalaupun ada keluhan, sebaiknya diperiksakan ke
dokter,”
Tapi bagi yang telanjur melakukan pijat sebaiknya segera menghentikan
aktivitas pijat jika terjadi kontraksi. kalaupun ingin menghilangkan pegal,
bagian tubuh yang boleh dipijat dan tidak berisiko adalah betis, tangan,
punggung, dan leher. “Ini malah lebih baik untuk melancarkan aliran dan
relaksasi ibu hamil,”
Ketika kandungan berumur delapan bulan si ibu harus menyiapkan
pakaian calon anaknya, kemudian ketika hendak melahirkan si ibu
menyiapkan keperluan yang diminta oleh dukun beranak.
Ibu hamil yang telah mempunyai rumah sendiri umumnya mereka juga
mandiri secara ekonomi maupun sosial. Mereka yang hidup terpisah dengan
orang tua maupun mertua tidak mengetahui pantangan selama hamil. Di
samping itu ibu hamillah yang menentukan perawatannya sendiri tanpa
dipengaruhi oleh mertua atau anggota keluarga lainnya. Sebaliknya yang
tinggal dengan mertua atau orang tua mengakibatkan mereka harus patuh

7
terhadap beberapa pantangan selama kehamilan. Orang yang dituakan di
rumah itu biasanya akan turut mengambil andil dalam perawatan ibu hamil.
Mereka melakukan perawatan kehamilan berdasar adat kebiasaan serta
kepercayaan yang mereka yakini selama ini. Mereka melaksanakan pantangan
yang dikatakan oleh orang tua dengan alasan agar kehamilan dan
persalinannya selamat dari berbagai ancaman yang tidak dikehendaki. Adapun
pantangan yang biasanya diberlakukan pada kedua belah pihak yaitu suami
dan istri, antara lain :
1. Wanita hamil tidak boleh duduk di depan pintu dan tidak boleh menambal
lubang karena akan menyebabkan jalan lahir tersumbat sehingga pada saat
melahirkan anak susah keluar.
Fakta:
Pada kehamilan lewat waktu (post date) otot rahim tidak sensitive terhadap
rangsangan, karena ketegangan psikologis atau kelainan pada rahim. Jadi
tidak ada hubungannya dengan perbuatan duduk di pintu. Larangan duduk
di depan pintu sesungguhnya mempunyai makna tuntunan akhlak dan
sopan santun yang tinggi. Sebab duduk di depan pintu dapat mengganggu
orang lain yang keluar masuk rumah, di sisi lain tentu saja kurang elok
dipandang jika seorang perempuan duduk-duduk di depan pintu.
2. Ibu hamil tidak boleh keluar rumah pada saat Magrib, dikhawatirkan kalau
diganggu mahluk halus atau roh jahat.
Fakta:
Udara malam banyak mengandung CO2 yang tidak baik untuk
kesehatan.Selain itu menjelang waktu maghrib, alam berubah ke warna
merah dan di waktu ini kita kerap dinasihatkan oleh orang-orang tua agar
tidak berada di luar rumah. Ini karena spektrum warna pada waktu ini
menghampiri frekuensi jin dan iblis (infra-red) dan ini bermakna jin dan
iblis pada waktu ini amat bertenaga karena mereka beresonansi dengan
alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan juga sebaiknya berhenti
dahulu pada waktu ini (shalat maghrib dulu). Warna merah yang
dipancarkan oleh alam ketika itu mempunyai resonansi yang sama dengan
jin dan syaitan. Sehingga kita lebih baik untuk berada di dalam rumah
pada waktu maghrib.
Sebagaimana sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari
Rasulullah:
“Bila kamu menghadapi malam atau kamu telah berada di sebagian malam
maka tahanlah anak-anakmu karena sesungguhnya setan berkeliaran ketika
itu dan apabila berlalu sesuatu ketika malam maka tahanlah mereka dan
tutuplah pintu-pintu rumahmu serta sebutlah nama Allah, padamkan
lampu-lampumu serta sebutlah nama Allah, ikatlah minumanmu serta

8
sebutlah nama Allah dan tutuplah sisa makananmu serta sebutlah nama
Allah (ketika menutupnya)”.
Jadi, dalam hal ini ilmu pengetahuan dan agama sejalan, yaitu waktu
maghrib dan malam hari merupakan waktu yang tidak baik untuk keluar
rumah. Akan tetapi hal ini tidak hanya berlaku terhadap ibu hamil semata,
melainkan untuk semua umat manusia.
3. Ibu hamil tidak boleh makan sambil berdiri, atau keluar masuk rumah saat
makan, karna diyakini dapat mempersulit kelahiran jika dilakukan.
Fakta :
Tidak ada hubungannya dengan perbuatan makan sambil berdiri, atau
keluar masuk rumah saat makan. Larangan tersebut sesungguhnya
mempunyai makna tuntunan akhlak dan sopan santun yang tinggi. Sebab
makan sambil berdiri, atau keluar masuk rumah saat makan tentu saja
kurang elok dipandang.
4. Ibu hamil tidak boleh makan pisang dempet, dikhawatirkan anak yang
akan dilahirkan akan kembar dempet atau siam.
Fakta:
Kembar siam ini sendiri terjadi karena zigot dari bayi kembar identik
gagal terpisah dengan sempurna pada masa Organogenesis. Hal ini terjadi
karena proses pembelahan yang memakan waktu cukup lama yang bisa
mengakibatkan Sel telur menjadi dempet. Namun ada beberapa kondisi
yang bisa menjadi acuan, yakni karena faktor genetik, penggunaan obat
penyubur di awal kehamilan, kurangnya asupan gizi dan juga pola makan
ibu hamil yang tidak tepat.
5. Ibu hamil tidak diperbolehkan makan makanan yang berbau, seperti
jengkol, pete, durian, nenas, dan pedas (yang berlebihan) karena dianggap
tidak baik untuk kesehatan janin.
Fakta :
Yang berbahaya bagi ibu hamil sebetulnya buah nanas muda dan sangat
asam, serta dikonsumsi dalam jumlah banyak. Buah nanas yang matang,
justru banyak mengandung zat-zat gizi untuk perkembangan janin, seperti
vitamin A, vitamin C, kalsium (Ca), fosfor (P), magnesium (Mg), zat besi
(Fe), natrium (Na), kalium (K), gula dektrosa, sukrosa dan serat. Sebelum
dimakan, rendamlah di dalam air garam untuk menghilangkan getahnya.
Selain itu, makanan pedas bermanfaat merangsang persalinan, mampu
menstimulasi kelenjar di dalam leher rahim yang mendorong kelahiran
bayi.
6. Ibu hamil, dilarang mencela orang lain, karena diyakini anak yang akan
dilahirkan akan menyerupai orang yang dicelanya.
Fakta :

9
a. cantik dan ganteng adalah faktor genetik tidak ada hubungannya
dengan orang yang kita cela , namun
b. mencela orang lain dilarang agama selama hamil agar sehat lahir
dan batin karena anak belajar pengendalian diri sejak dari
kandungan
7. Ibu hamil, jika menyapu rumah harus sampai selesai atau sampai keluar
rumah, diyakini agar proses persalinannya lancar sampai keluar.
Fakta :
Menyapu termasuk kegiatan olahraga, kenapa harus sampai selesai ?
karena agar si ibu tidak malas untuk olahraga agar waktu olahraganya
lebih memadai. Banyak manfaatnya yang bisa di dapatkan, dan salah
satunya tentunya adalah agar kehamilan yang sedang dijalani berjalan
dengan sehat dan persalinan yang akan di hadapi juga akan berjalan
dengan lancar. Proses kelahiran itu mirip dengan olahraga yang
membutuhkan stamina, determinasi, dan juga fokus. Hal ini sudah menjadi
bahan penelitian, berlatih untuk proses kelahiran melalui olahraga teratur
akan mempermudah usaha bumil dan bisa juga memperpendek rentang
waktu yang dibutuhkan untuk melahirkan bayi.
8. Suami tidak boleh membunuh atau menyiksa hewan/ binatang,
dikhawatirkan akan memperoleh keturunan yang sama dengan
hewan/binatang yang telah dibunuh atau disiksanya.
Fakta :
Ada banyak faktor mengapa bayi lahir cacat. Salah satunya karena faktor
genetik/keturunan. Ini mungkin terjadi apabila ayah, ibu, atau salah satu
anggota keluarga telah memiliki cacat. Biasanya keadaan abnormal
tersebut akan diturunkan pada generasi berikutnya. Faktor-faktor genetik
ini bisa menurun secara dominan, bisa juga hanya sebagai
resesif/pembawa faktor.
Masalah tersebut bisa juga terjadi pada saat pembuahan berlangsung,
sehingga menghasilkan kromosom yang tidak normal pada si
janin.Jumlah kromosom yang tidak normal biasanya disebabkan karena
kesalahan pada saat pembelahan meiosis, yakni terjadinya gagal berpisah
(nondisjuction), yaitu anggota-anggota pasangan kromosom homolog
yang tidak berpisah dengan benar saat meiosis I. kemungkinan lain,
kromatid-kromatid saudara gagal memisah saat meiosis II. Pada kasus-
kasus ini, satu gamet menerima dua kromosom dari tipe yang sama
sedangkan gamet yang satu lagi tidak menerima salinan kromosom dari
tipe tersebut.
Jika salah satu gamet yang cacat menyatu dengan gamet normal saat
fertilisasi, zigot juga akan memiliki jumlah kromosom yang abnormal.

10
Kondisis ini dikenal sebagai aneuplodi. Fertilisasi yang melibatkan gamet
tanpa salinan kromosom tertentu akan menyebabkan zigot kekurangan satu
kromosom. Mitosis setelahnya akan meneruskan anomali tersebut
kepada semua sel embrio. Sehingga akibatnya dihasilkan individu yang
abnormal.Selain itu,
Islam melarang umatnya membunuh binatang kecuali jika binatang
tersebut membahayakan dan mengganggu kenyamanan.. Jika kita
melanggar larangan Allah, bisa jadi Allah akan murka. Demikian pula
ketika kita membunuh binatang, jika Allah berkehendak Allah bisa
memberikan ganjaran atas perbuatan kita, termasuk menjadikan anak yang
ada di dalam kandungan cacat.
9. Suami tidak boleh melilitkan handuk di lehernya, jika hendak mandi.
Karena diyakini dapat membuat anak terlilit tali pusar jika lahir nanti.
Fakta :
Penyebab bayi kalung usus biasanya terjadi sebelum usia bayi 30 minggu.
Di masa ini bayi secara normal sering bergerak dan berputar, pada
sejumlah bayi hal ini menyebabkan tali pusar melilit di tubuhnya
(umumnya di leher). Dan saat memasuki usia 30 minggu, umumnya
bagian kepala atau bokong bayi mulai memasuki panggul ibu sebagai
tanda mendekati masa persalinan. Maka jika lilitan tali pusar bayi tadi
masih terjadi, bisa dipastikan bayi akan terlahir dengan kalung usus.
10. Ibu hamil dianjuran minum air kelapa muda sebelum melahirkan agar bayi
yang dilahirkan dalam keadaan bersih.
Fakta :
Air kelapa memang sangat bagus untuk ibu hamil karena mengandung
elektrolit dan tinggi kalium. Namun bukan berarti minum air kelapa bisa
membuat bayi lahir dengan kulit bersih. Bayi akan bersih bila lahir cukup
bulan. Janin makin tua akan makin bersih karena lemak fernik (lemak
yang menutupi tubuh janin) semakin berkurang. Kalau dia lahir cukup
umur diatas 36 minggu maka akan lahir bersih. Kalau kurang bulan maka
masih ada lemak fernik di kulitnya, itu bukan kotor tapi lemak yang
melindungi janin di perut ibu
11. Waktu tidur ibu hamil disarankan meletakkan Alqur’an di bagian atas
tempat tidur, agar tidak diganggu makhluk halus.
Pantangan-pantangan di atas tidak terbatas pada masa kehamilan, tetapi
juga berlanjut pada masa persalinan dan perawatan bayi. Pada saat ini
pantangan ini ada sebagian orang yang masih melaksanakannya, dan ada
juga yang tidak.

11
D. Persalinan
1. Dukun
Pada zaman dahulu di daerah pedesaan, kebanyakan ibu hamil masih
mempercayai dukun beranak untuk menolong persalinan yang biasanya
dilakukan di rumah. Pemilihan dukun beranak sebagai penolong
persalinan pada dasarnya disebabkan karena beberapa alasan antara lain
dikenal secara dekat, biaya murah, mengerti dan dapat membantu dalam
upacara adat yang berkaitan dengan kelahiran anak serta merawat ibu dan
bayi sampai 40 hari. Disamping itu juga masih adanya keterbatasan
jangkauan pelayanan kesehatan yang ada, pada saat itu belum ada bidan
yang dapat menangani proses persalinan.
Sebelum persalinan dilakukan, calon ibu diminta untuk meminum telur
ayam dan gula aren yang di aduk, diyakina dapat menambah tenaga calon
ibu. Biasanya waktu akan dilakukan persalinan oleh dukun. Dukun
meminta bantuan kepada roh leluhur agar dapat membantu memperlancar
persalinan dengan meletakkan sesajian berupa sirih lengap dengan
kemeyan. Persalinan dilakukan di kamar karena dianggap sebagai ruangan
yang nyaman untuk persalinan. Biasanya, calon ibu diminta untuk
berbaring dan dilapisi dengan kain yang berlapis-lapis sebagai alas.
Menurut adat Kerinci, bali yang telah dikeluarkan oleh perut ibu,
dilarungkan kedalam air sungai yang mengalir.

2. Bidan dan Dokter


Pada saat sekarang ini, sebagian besar masyarakat memilih proses
persalinan yang ditangani oleh bidan. Karena sebagian besar desa yang ada
di Kerinci telah memiliki bidan desa, yang bertugas di setiap desa.
Disamping bidan desa, masyarakat juga memilih dokter yang menangani
persalinannya. Hal ini dikarenakan fasilitas yang telah tersedia, rumah
sakit umum, rumah sakit bersalin (klinik), puskesmas, semuanya dapat
melayani persalinan. Masyarakat dapat memilihnya sesuai dengan tingkat
ekonominya. Jika, proses persalinan harus di operasi sesar, maka ditangani
oleh dokter.

MITOS DAN FAKTA SEPUTAR KELAHIRAN


1. Menanam ari-ari (plasenta) untuk bayi laki-laki kanan pintu dan bayi
perempuan kiri pintu dengan lampu teplok.
mitos: ari-ari ditanam sebagai batur bayi/teman bayi agar bayi tidak
kesepian
fakta: agar plasenta tersebut mengotori lingkungan karena dibuang
sembarangan dan sebagai tanda agar orang yang lewat tidak berisik

12
setelah
mengetahui disitu ada bayi.
2. Pecah ketuban
mitos: bayi akan segera lahir
fakta: proses persalinan harus segera dilaksanakan agar bakteri vagina
tidak menginfeksi bayi
3. Selama proses pembukaan jalan lahir ibu tidak boleh merem(tidur)
mitos: adanya kepercayaan bahwa ibu akan meninggal jika tidur
fakta: agar ibu merasakan jika terjadi perdarahan dan segera
tertangani
4. Saat terjadi partus lama, seluruh jendela dan pintu di buka
mitos: biar persalinan lancar, tidak ada yang menghalangi
fakta: ibu memerlukan udara yang cukup
5. Saat proses persalinan dilarang memakai perhiasan
mitos: perhiasan akan menghambat persalinan
fakta: perhiasan menghambat aliran darah

E. Nifas
MITOS DAN FAKTA SEPUTAR NIFAS
1. Ibu Berjalan dan berbaring kaki lurus dan dipakaikan kain jarik
mitos: agar jahitan tidak robek dan agar kaki tidak “pethakilan”
fakta: agar aliran darah ke kaki lebih lancar
2. 40 hari nifas dipingit tidak melakukan aktivitas terlalu banyak
mitos: agar jahitan tidak robek
fakta: terjadi tromboemboli/pengendapan elemen garam yang bisa menjadi
faktor resiko stroke
3. Ibu memakai Stagen
mitos: mengembalikan bentuk perut ibu yang kendur
fakta: agar perut terasa kencang walaupun tidak bisa kembali seperti
sebelum hamil
4. Dilarang tidur pagi-pagi
mitos: mengaburkan pandangan
fakta: karena pagi merupakan awal melakukan aktivitas
Pada saat ini, pada saat nifas. Semua aturan yang dianjurkan oleh
bidan, dan dokter, semua menjadi tradisi masyarakat Kerinci pada
umumnya. Seperti, wanita yang pada masa nifas dan menyusui, disarankan
untuk makan-makanan yang bergizi dan seimbang.

13
F. Bayi Baru Lahir
1. Memotong Tali Pusar
Usai memotong tali pusar, bayi lalu dimandikan oleh dukun beranak.
la diletakkan di kaki dukun yang duduk dalam posisi kaki diluruskan ke
depan. la kemudian memercikkan air sedikit demi sedikit ke tubuh bayi,
yang dimulai dari bagian kepala. Memandikan dimulai dari kepala karena
kepala merupakan bagian pertama dari tubuh yang menghirup udara,
sebagai pusat hidup manusia sehingga harus didahulukan. Setelah
dianggap bersih, bayi dibedung, kemudian diberikan pada ibu untuk
disusui.

Gambar 2
(Bayi yang Belum Putus Tali Pusarnya)

Tali pusar yang telah dipotong, dibalut dengan kain, dan disimpan
di atas genteng dapur. Tali pusar ini diyakini dapat dijadikan obat ketika
anak sakit (demam). Adapun caranya, tali pusar di celupkan di dalam air,
lalu diminum anak diminta untuk meminum airnya.
Pada zaman dahulu, di Kerinci, Jambi, sebelum susu ibu keluar,
bayi diberi teh bergula. Keluarga yang mampu kadang-kadang
memberinya manis lebah madu. Namun, pada saat sekarang ini, kebiasaan
tersebut lama-kelamaan hilang. Jika air susu ibu belum keluar maka, sang

14
ibu memberinya susu formula, yang banyak dijual dipasaran. Pada
umumnya bayi diberi ASI hingga berusia 1-.2 tahun. Penyapihan dapat
menjadi lebih cepat apabila ibu berada dalam kondisi tidak sehat. Sebagai
pengganti ASI dapat diberikan teh manis serta makanan tambahan.
Masyarakat Kerinci juga menggunakan susu formula sebagai makanan
tambahan bayi maupun sebagai pengganti ASI. Jika Selain ASI, makanan
tambahan bagi bayi yang banyak tersedia dalam lingkungan setempat
adalah pisang dan bubur nasi. Tim sayuran juga diberikan setelah bayi
berusia lebih dari tiga bulan.
Tempat untuk menyusui tidak diatur khusus. Ibu bisa saja menyusui
di depan rumah, di warung, sambil berbelanja, atau melakukan kegiatan
lain tanpa merasa malu terhadap orang di sekitarnya. Seiring
perkembangan zaman, dan bertambahnya pengetahuan dan pendidikan
masyarakat Kerinci, maka pada saat sekarang ini, ibu-ibu yang menyusui
tidak menyusui di tempat yang terlihat umum dengan mempertimbangkan
alasan kesopanan.

2. Turun Mandi ( Muo kayai)


Turun mandi oleh masyarakat Kerinci di kenal dengan muo kayai.
Upacara turun mandi ini dilaksanakan setelah bayi berumur kira-kira satu
minggu. Pada upacara ini bayi di gendong oleh dukun yang membantu
proses kelahiran. Acara ini dilakukan pada jam sembilan pagi di sungai.
Bayi dimandikan dengan air perasan jeruk lalu, bagian terakhirnya
dimandikan dengan air sungai. Pada saat acara ini, disajikan sesaji berupa
sirih lengkap dan kemenyan, saat pulang sesajian ini ditinggalkan di
sungai. Setelah acara turun mandi maka dilanjutkan dengan acara kenduri
atau acara akekah, atau memberian nama dilakukan satu minggu setelah
kelahiran atau paling lama bayi berusia satu bulan.
Pada saat ini, acara turun mandi ini, lama kelamaan semakin hilang,
karena hilangnya tradisi mandi di sungai, dan proses persalinan dilakukan
oleh bidan. Masyarakat Kerinci khususnya desa Koto Panjang, telah
menggunakan air PDAM sebagai sumber air, sehingga untuk mandi,
mencuci dan lainnya, sudah dirumah masing-masing.

3. Akekah
Mengakekahkan anak adalah salah satu kewajiban umat Islam. Kekah
ini dengan menyembelih kambing, bayi laki-laki dua ekor, dan bayi
perempuan satu ekor. Pada acara ini diundang seluruh keluarga, dan
tetangga. Dalam upacara ini dilakukan pemotongan rambut.

15
Pemotongan rambut ini dilakukan oleh alim ulama. Bayi mengenakan
pakaian yang bagus/ didandani. Setelah pemotongan rambut, kepala bayi
dicuci dengan air sitawa dingin yang telah disediakan. Adapun hikmah
dari ritual ini agar bayi nantinya tetap berkepala dingin menghadapi
masalah dan mempunyai otak yang cerdas. Kemudian diberilah namanya
yang diusulkan orang bayak dan bayi tersebut digendong oleh tamu secara
bergantian, sambil dibacakan berzanji dan marhaban atau syair-syair yang
memuji dan memuja kebesaran Tuhan dan rasulnya.

4. Sunat rasul
Sunat rasul merupakan perintah atau ajaran nabi Muhammad, dan
orang tua berkewajiban untuk menyunatkan anaknya, apabila telah cukup
umur. Biasanya anak dikhitan pada umur lima sampai sepuluh tahun untuk
anak laki-laki. Orang yang menyunat biasanya dari tim medis, yaitu manri
atau dokter dari rumah sakit atau puskesmas setempat.
MITOS DAN FAKTA SEPUTAR PERAWATAN BAYI
a. Bayi selalu dipakaikan Grita
Mitos : agar tidak kembung
fakta: organ dalam tubuh akan kekurangan ruangan untuk berkembang
b. Hidung ditarik-tarik sebelum mandi pagi
mitos: agar hidung bayi mancung
fakta: mancung atau tidak dipengaruhi tulang hidung berdasar genetik
c. Menjenguk bayi harus memanggang kaki sebentar di atas tungku
mitos: penghilang “sawan”
fakta: tidak ada pengaruh dalam pertumbuhan bayi, justru kaki akan
kotor

G. Keluarga Berencana (KB)


Pada zaman dahulu, sebelum program KB ada, masyarakat memiliki anak
lebih dari 2 orang. Setiap keluarga memiliki anak hingga mencapai 12 orang
anak. Usia pernikahan masyarakat mulai dari umur berusia 12- 17 tahun.
Namun setelah adanya program KB maka, masyarakat mengetahui
pentingnya KB untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang ada di
Indonesia. Di samping itu, masyarakat jg telah mengetahui KB bertujuan
untuk memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan
bangsa; mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan
bangsa; termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan
anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
Masyarakat Kerinci, khususnya desa Koto Panjang Kubang, sebagian
besar telah mengikuti program KB, salah satunya dengan menggunakan alat

16
kontrasepsi, seperti pil KB, suntik KB, spiral dan alat kontasepsi lainnya. Hal
ini tentunya, dilakukan bekerjasama dengan bidan setempat, dokter yang ada
di puskesmas dan rumah sakit. Di samping itu, sebagian besar usia anak yang
dapat melakukan pernikahan juga, berusia 17 tahun ke atas. Hal ini
dikarenakan, peningkatan pendidikan dan pengetahuan yang mereka miliki.
Untuk angka kematian bayi yang lahir pun saat ini menurun, karena proses
persalinan telah dibantu tim medis seperti bidan dan dokter.
Tradisi masyarakat Kerinci, ketika sebuah pasangan suami istri hendak
mengikuti program KB, maka sang istri hendaknya terlebih dahulu meminta
izin dengan sang suami, atau sebaliknya. Setelah ini mereka berkonsultasi
dengan bidan atau dokter setempat, menanyakan alat kontrasepsi apa yang
tepat untuk mereka. Sehingga, program KB yang mereka jalankan dapat
berjalan dengan baik.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Permasalahan lain yang cukup besar pengaruhnya pada kehamilan adalah


masalah gizi yang dikarenakan adanya kepercayaan 2 dan pantangan
pantangan terhadap beberapa makanan.
Pada zaman dahulu persalinan ditolong dengan seorang dukun sehingga
banyak resiko yang datang pada seorang ibu hamil. Banyak pantangan
pantangan oleh budaya orang dahulu yang merupakan mitos yang berbahaya
pada ibu hamil jika melanggar budaya tersebut.

B. Saran

Budaya yang ada harus dilihat apakah baik atau tidak untuk kesehatan ibu
hamil dan jika kita lihat dari akal berdasarkan ilmu yang kita dapat budaya
tersebut tidak baik, maka tidak boleh diikuti lagi.

17
\

DAFTAR PUSTAKA

https://docs.google.com/document/d/
1WbV7IV2YUY2uMVDtMIMkxKTcF7ajwj8y7NjNeq6J57Q/edit?
hl=en_US&pli=1

http://blog.adikcilak.com/2013/01/05/adat-pantang-pada-masa-kehamilan-
ditinjau-dari-segi-medis-dan-agama/

https://babyorchestra.wordpress.com/tag/penyebab-sulit-melahirkan/

http://mitaerdila.wordpress.com/2013/01/06/budaya-kehamilan-dan-persalinan/

http://diahfitriqodriyah.blogspot.com/2013/04/mitos-dan-fakta-seputar-
kehamilan_12.html

http://blogsuradi.blogspot.com/2013/07/aspek-sosial-budaya-yang-
berkaitan_8.html

7 Manfaat Luar Biasa Olahraga Untuk Ibu Hamil - Bidanku.com


http://bidanku.com/7-manfaat-luar-biasa-olahraga-untuk-ibu-
hamil#ixzz3OCKXflcs

Diakses 08 Januari 2015

18

Anda mungkin juga menyukai